Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 1
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 2
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 4
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 5
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 6
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 7
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pendekatan Teknologi :
Upaya pengelolaan lingkungan dari kegiatan pembukaan wilayah hutan,
kegiatan pemanenan adalah :
Melakukan pembuatan trase jalan sesuai dengan prosedur yang
tertuang dalam dokumen Prosedur Operasional Standar (POS). PT.
Belayan River Timber.
Melakukan pembukaan wilayah hutan sesuai dengan prosedur yang
tertuang dalam dokumen Prosedur Operasional Standar (POS). PT.
Belayan River Timber.
Melakukan pemeliharaan jalan sesuai dengan prosedur yang tertuang
dalam dokumen Prosedur Operasional Standar (POS). PT. Belayan River
Timber.
Melakukan kegiatan produksi sesuai prosedur yang tertuang dalam
dokumen Prosedur Operasional Standar (POS). PT. Belayan River
Timber.
Penempatan jalan sarad, TPn dan bangunan hutan lainnya sesuai
dengan petunjuk TPTI, dimana pembuatan jalan angkutan dan
peyaradan yang memotong saluran drainase atau aliran air alami seusi
dengan bentuk lahan atau lereng. Apabila kondisi kurang
memungkinkan maka akan dibuat gorong-gorong.
Membuat jebakan sedimen sepanjang kontur
Pelatihan tenaga kerja teknik konservai lahan kehutanan/sumber daya
alam.
Upaya pengelolaan lingkungan dari kegiatan aktivitas perbengkelan adalah:
Melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan prosedur yang tertuang
dalam dokumen Prosedur Operasional Standar (POS). PT. Belayan River
Timber.
Membuat bangunan bengkel/workshop dengan konstruksi permanen,
beratap, lantai kedap air dan dilengkapi dengan parit keliling yang
ujungnya dilengkapi dengan bak penampungan olie/minyak pelumas
bekas (oil trap)
Menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) dalam penanganan
minyak pelumas bekas adalah sebagai berikut :
Semua minyak pelumas bekas harus dikumpulkan, ditimbun dan
disimpan pada wadah yang tertutup (drum), jika minyak pelumas
bekas dikumpulkan dari suatu peralatan pada wadah yang terbuka
segera dipindahkan ke wadah yang tertutup sesegera mungkin.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 8
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 9
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 10
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 11
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 12
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 13
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 14
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 15
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 16
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
7. Kesuburan tanah
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting berupa terjadinya penurunan kesuburan tanah akibat
hilangnya/tidak adanya vegetasi penutup tanah akan menyebabkan air
hujan yang jatuh langsung menerpa permukaan tanah, yang akan
membawa tanah lapisan tanah bersama air hujan menyebabkan
penurunan kesuburan tanah ke tingkat sangat rendah merupakan
Dampak lanjutan, berlangsung selama tahap operasi, sebaran dampak
lokal.
b). Sumber dampak penting.
Tahap operasi : kegiatan pemanenan
2) Tolok ukur dampak.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 17
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 18
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 19
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 20
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
6. Intensitas kebisingan
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting berupa terjadinya peningkatan kebisingan akibat
Adanya penggunaan alat berat dalam pembuatan jaringan jalan seperti
penggunaan alat-alat berat pada jarak 15 meter dapat menimbulkan
kebisingan sebesar 80 – 102 dB(A) merupakan dampak primer,
berlangsung selama tahap konstruksi, sebaran dampak lokal
c). Sumber dampak penting.
Tahap operasi : kegiatan pembukaan wilayah hutan, kegiatan
penyaradan dan pengangkutan
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 21
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 22
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 23
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 24
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 25
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
- Pengadaan peralatan
- Pembuatan sekat bakar
- Inventarisasi dan pembuatan penampungan air.
Pencegahan dan penanggulangan pencurian kayu :
- Pengadaan personil
- Inventarisasi perladangan
- Pembuatan tata batas
- Pembinaan pada pelaku perladangan
- Kegiatan kehutanan masyarakat
- Kegiatan Bina Desa Hutan
- Penyuluhan terpadu.
Pemasangan papan himbauan untuk tidak menggangu sempadan
sungai yang dipasang pada tempat-tempat perlintasan penduduk.
Melaksanakan penandaan batas sempadan sungai selebar 100 meter
dari pinggir sungai besar dan 50 meter pada sungai kecil (anak sungai).
Penandaan batas dilakukan dengan pembabatan semak belukar atau
membuat rintisan selebar 2 meter. Pada areal berhutan rintisan dengan
membersihkan vegetasi strata anakan sapihan dan membuat polet cat
merah pada strata pancang dan tiang serta pohon berdiamater < 40 cm.
5) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
Di areal produksi untuk penebangan
Di kawasan lindung : sempadan sungai besar dan kecil, sumber mata air,
topografi berat
Di lokasi lahan tidak prospek : jaringan jalan hutan, base camp, TPn.
6) Periode pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan untuk kegiatan penebangan,
penanaman/pengayaan dan pemeliharaan tegakan sesuai dengan rencana
RKT tahun berjalan, untuk perlindungan hutan dilakukan selama patroli
rutin seminggu 2 kali.
7) Pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup.
Pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnya menjadi tanggung
jawab manajemen PT. BELAYAN RIVER TIMBER.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 26
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
120 cm 120 cm
DAERAH
RAWAN KEBAKARAN DILARANG BERBURU
DI AREAL
DILARANG
MENGGUNAKAN API KEHUTANAN
DI AREAL 80 cm
PT. BELAYAN RIVER TIMBER
PT. BELAYAN RIVER TIMBER
180 cm
120 cm
DILARANG
MENEBANG POHON
80 cm DILINDUNGI
DI AREAL
180 cm
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 27
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 28
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 29
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
3. Biota perairan.
1) Dampak penting.
a) Dampak penting.
Dampak penting berupa terjadinya gangguan biota perairan merupakan
dampak lanjut, berlangsung selama tahap konstruksi sampai operasi,
sebaran dampak lokal.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 30
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 31
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Membuat parit yang dilengkapi sedimen trap pada sekeliling lahan yang
sudah dibersihkan untuk persiapan penanaman.
Pemeliharaan penghambat erosi/sedimen dilakukan secara rutin setiap
minggu terutama pada musim penghujan yaitu sedimen
diangkut/dibersihkan secara berkala.
Pendekatan Sosial :
Pelatihan tenaga kerja yang berhubungan dengan teknik konservasi
lahan sumber daya alam.
Pelatihan karyawan dengan mengikutsertakannya dalam program
upaya pengendalian dampak lingkungan hidup.
Pendekatan Institusi :
Kerjasama dengan instansi terkait seperti dan perguruan tinggi
mengenai teknik konservasi lahan sumber daya alam.
5) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan dilakukan di semua lokasi jaringan jalan hutan dan lokasi
penebangan
6) Periode pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama aktivitas pembukaan
wilayah hutan (pembuatan jaringan jalan hutan) dan aktivitas penebangan
berlangsung.
7) Pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup.
Pembiayaan pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnya menjadi tanggung
jawab manajemen PT. BELAYAN RIVER TIMBER.
8) Institusi pengelolaan lingkungan hidup.
a). Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
PT. BELAYAN RIVER TIMBER.
b). Pengawas pengelolaan lingkungan hidup.
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur.
Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur
Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Barat
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Barat
Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 32
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
3.3.`KOMPONEN SOSEKBUDKESMAS
1. Kesempatan Kerja.
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting terhadap terbukanya kesempatan kerja adalah
dampak primer, berlangsung selama tahap konstruksi sampai operasi,
sebaran dampak lokal dan regional serta dampak Prosedur Operasional
Standar (POS)itif penting. Berdasarkan jumlah manusia yang terkena
dampak, luas wilayah persebaran dampak, intensitas dan lamanya
dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan lain yang
terkena dampak, dan sifat komulatif dampak merupakan dampak
penting. Dapat menimbulkan dampak sikap dan persepsi Prosedur
Operasional Standar (POS)itif, konflik sosial/demo-demo, dan
peningkatan pendapatan masyarakat.
b) Sumber dampak penting.
Tahap persiapan : kegiatan penerimaan karyawan
Tahap konstruksi : kegiatan pembangunan sarana/prasarana.
Tahap operasi : kegiatan penataan areal kerja, kegiatan inventarisasi
tegakan sebelum penebangan, kegiatan penanaman dan
pemeliharaan tanaman pengayaan, kegiatan pembebasan pohon
binaan, kegiatan pengadaan bibit.
2) Tolok ukur dampak.
Tolok ukur dampak adalah banyaknya masyarakat/penduduk lokal yang
yang bekerja di PT. BELAYAN RIVER TIMBER sehingga akan menurunkan
angka tingkat pengangguran.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 33
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 34
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2. Konflik sosial.
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting berupa munculnya konflik sosial berupa dampak
lanjutan, berlangsung selama tahap persiapan, konstruksi sampai
operasi, sebaran dampak lokal dan regional. Dampak negatif penting
akibat adanya kecemasan dari masyarakat terhadap rencana IUPHHK-
HA PT. BELAYAN RIVER TIMBER. Dapat menimbulkan gangguan
aktivitas perusahaan dan bersifat kumulatif sehingga perlu mendapat
perhatian untuk menekan dampak negatif yang timbul.
b). Sumber Dampak penting.
Tahap persiapan : kegiatan penerimaan karyawan.
Tahap konstruksi : mobilisasi peralatan, kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana
Tahap operasi : kegiatan penataan areal kerja, kegiatan inventarisasi
tegakan sebelum penebangan, pada tahap operasi akibat kegiatan
kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman pengayaan,
kegiatan pembebasan pohon binaan.
Tahap pasca operasi : kegiatan demobilisasi peralatan.
2) Tolok ukur dampak.
Tolok ukur dampak adalah berupa ada/tidaknya konflik sosial/demo-demo
masyarakat dengan adanya kegiatan IUPHHK-HA PT. BELAYAN RIVER
TIMBER.
3) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah mencegah terjadinya
persepsi dan sikap negatif masyarakat berupa konflik sosial/demo-demo
masyarakat agar kegiatan IUPHK-HAPT. BELAYAN RIVER TIMBER nantinya
dapat berjalan dengan baik.
4) Pengelolaan lingkungan hidup.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 36
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pendekatan Sosial :
Pemasangan patok tanda batas dan pemetaan batas-batas wilayah
yang jelas pada lokasi IUPHHK-HA PT. BELAYAN RIVER TIMBER dengan
melibatkan pihak perusahaan, para pengguna lahan serta pihak desa
dan kecamatan.
Pada lahan hak ulayat dan hutan adat yang berada pada kawasan PT.
BELAYAN RIVER TIMBER dilakukan inventarisasi dan penelaahan secara
rinci yang bertujuan untuk menghindari konflik dikemudian hari.
Melaksanakan penerimaan karyawan dilakukan secara transparan serta
pihak perusahaan melibatkan pihak desa dan kecamatan dalam proses
penerimaan karyawan tersebut.
Melaksanakan PMDH sesuai dengan hasil studi diasnotik serta dilakukan
secara transparan tanpa perantara. Bentuk konkrit dari program ini
antara lain pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa kemitraan yang
memberikan kesempatan pada masyarakat secara pribadi dan
berkelompok menjadi mitra usaha perusahaan seperti sebagai
kontraktor di setiap mata rantai kegiatan IUPHHK-HA PT. BELAYAN
RIVER TIMBER, pemasok kebutuhan perusahaan dan lain-lain..
Masyarakat masih dapat mengakses wilayah IUPHHK-HA PT. BELAYAN
RIVER TIMBER seperti penggunaan jariangan jalan hutan untuk masuk
atau keluar desa.
Meminta izin kepada instansi terkait (Dinas Perhubungan) dari daerah
asal mobilisasi peralatan untuk penggunaan jalur sungai dalam
kegiatan mobilisasi/demobilisasi peralatannya.
Menggunakan ponton dengan bobot yang sesuai dengan kondisi
perairan terutama yang berkaitan dengan naik turunnya permukaan air
(pasang dan surut).
Melakukan pemuatan peralatan ke kapal ponton tidak melebihi
kapasitasnya.
Melakukan pemuatan peralatan pada saat kondisi air sungai dalam
keadaan tinggi (pasang).
Melengkapi kapal penarik (tug boat)-nya dengan lampu penerangan
terutama bila keadaan berkabut dan pada waktu malam hari
Mendahulukan terlebih dahulu masyarakat yang menggunakan jalur
sungai sebagai sarana transportasinya.
Pada saat pembongkaran alat-alat berat di pelabuhan agar dapat
melaporkan pelaksanaannya kepada Dinas Perhubungan terdekat agar
dilakukan pengawasan baik pelaksanaan pengawasan lalu lintas
disekitar pelabuhan maupun pengawasan pada saat pembongkaran
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 37
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 39
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 40
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 41
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 42
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 43
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 44
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
5. Perekonomian
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting terhadap perekonomian adalah dampak primer,
berlangsung selama tahap operasi, sebaran dampak lokal dan regional
serta dampak positif penting. Berdasarkan jumlah manusia yang
terkena dampak, luas wilayah persebaran dampak, intensitas dan
lamanya dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan lain
yang terkena dampak, dan sifat komulatif dampak merupakan dampak
penting.
b) Sumber dampak penting.
Tahap operasi : kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan
tanaman.
2) Tolok ukur dampak.
Tolok ukur dampak adalah adanya fasilitas perekonomian pada Kecamatan
Long Bagun Kab. Kutai Barat, Kec. Tabang Kab. Kutai Kartanegara, Kec.
Busang Kab. Kutai Timur dari kegiatan CSR seperti jalan, pasar, terminal,
angkutan umum, bank/kantor pos, koperasi, toko/warung/kios, penginapan,
dan lain-lain.
3) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan rencana pengelolaan lingkungan adalah untuk meningkatkan
sarana/fasilitas masyarakat serta bantuan peningkatan ekonomi, SDM,
sosial dan kesehatan bagi masyarakat dari kegiatan PMDH.
4) Pengelolaan lingkungan hidup.
Pendekatan Sosial :
Memberikan bantuan khususnya dalam program pembinaan
masyarakat desa hutan (PMDH) kepada masyarakat di sekitar lokasi
pengusahaan hutan berupa pengembangan ekonomi yang dalam
pelaksanaanya nanti akan dikordinasikan lebih lanjut dengan pihak
desa/kampung dan masyarakat karena merekalah yang tahu akan apa-
apa saja kebutuhan bagi kampung mereka, khususnya yang berupa
sarana dan prasarana perekonomian yang sangat diperlukan oleh
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 45
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 46
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 47
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 48
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
7. Pendapatan Karyawan
1) Dampak penting.
a). Dampak penting.
Dampak penting terhadap pendapatan karyawan adalah dampak
lajnutan/sekunder, berlangsung selama tahap persiapan, konstruksi
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 49
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
operasi dan pasca operasi, dan sebaran dampak lokal. Besaran dampak
Prosedur Operasional Standar (POS)itif penting yang dapat
menimbulkan dampak meningkatkan kesejahteraan karyawan.
b) Sumber dampak penting.
Tahap persiapan : Penerimaan Karyawan
Tahap operasi : kegiatan inventarisasi tegakan sebelum
penebangan, kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman
pengayaan, kegiatan pembebasan pohon binaan, kegiatan
pengadaan bibit.
Tahap pasca operasi : kegiatan rasionalisasi tenaga kerja.
2) Tolok ukur dampak.
Tolok ukur dampak adalah peningkatan pendapatan karyawan, dan UMR
Propinsi Kalimantan Timur, dan banyaknya unit ekonomi lokal terlibat.
3) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah :
Meningkatkan pendapatan karyawan.
Menekan serendah mungkin rasa tidak puas bagi pekerja/karyawan
yang terkena PHK khususnya mengenai besarnya uang pesangon yang
diberikan oleh perusahaan
4) Pengelolaan lingkungan hidup.
Pendekatan Sosial :
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan karyawan adalah memberikan upah/gaji
kepada pekerja/karyawan disesuaikan dengan klassifikasi, tingkat
pendidikan dan keterampilan serta jabatannya, serta minimal mengacu
dengan peraturan yang berlaku yaitu UMSP Sektor Kehutanan.
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan untuk mencegah
berkurangnya pendapatan karyawan akibat kegiatan rasionalisasi
tenaga kerja adalah memberikan uang pesangon kepada
pekerja/karyawan yang disesuaikan dengan masa kerja dan besarnya
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Kep-
150/MEN/2000 tanggal 20 Juni 2000 yang mengatur tentang
penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan pesangon bagi
karyawan
Memberikan bekal ketrampilan khusus dalam bidang usaha produktif
bagi karyawan sebelum di PHK
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 50
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 51
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
8. Kesempatan berusaha.
1) Dampak penting.
a) Dampak penting.
Dampak penting terhadap terbukanya kesempatan berusaha adalah
dampak Prosedur Operasional Standar (POS)itif penting dan Dampak
primer, berlangsung selama tahap persiapan, konstruksi sampai operasi,
sebaran dampak lokal dan regional. Berdasarkan jumlah manusia yang
terkena dampak, luas persebaran dampak, dan sifat kumulatif dampak
adalah dampak penting. Dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap
tingkat pendapatan masyarakat dan peningkatan perekonomian lokal.
b) Sumber Dampak penting.
Tahap persiapan : kegiatan penerimaan karyawan
Tahap operasi : kegiatan inventarisasi tegakan sebelum
penebangan, kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman
pengayaan, kegiatan pembebasan pohon binaan, kegiatan
pengadaan bibit.
2) Tolok ukur dampak.
Tolok ukur dampak terbukanya kesempatan berusaha adalah banyaknya
jenis dan volume usaha yang tumbuh dan berkembang khususnya desa
yang masuk dalam areal IUPHHK-HA PT. Belayan River Timber.
3) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup adalah terciptanya dan
berkembangnya jenis-jenis usaha baru masyarakat di desa yang masuk
dalam areal IUPHHK-HA dengan adanya aktivitas PT. BELAYAN RIVER
TIMBER.
4) Pengelolaan lingkungan hidup.
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan adalah :
Memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga usaha dan
perekonomian lokal yang telah ada untuk berpartisipasi khususnya
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 52
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 53
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
9. Pendapatan Masyarakat.
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 54
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 55
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 56
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 57
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 58
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 60
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 61
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 62
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 63
III – RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BELAYAN RIVER TIMBER Bab III - 64