Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, penulisan


komprehensif ini dapat disimpulkan:
1. Clay swelling (pengembangan clay) disebabkan adanya invasi filtrate
yang masuk kedalam formasi sehingga menyebabkan lempung yang
ada diformasi mengembang beberapa kali lipatnya sehingga
menimbulkan penyumbatan batuan disekitar sumur.

2. Dari keempat tipe clay yaitu, kaolinite, illite, montmorillonite dan


chlorite hanya montmorillonite tipe bentonite yang mempunyai
kemampuan mengembang paling besar jika kontak dengan air dan
lempung jenis ini mempunyai sifat strongly swelling clay .

3. Klasifikasi clay dibedakan menjadi dua yaitu expandable clay yang


dibagi menjadi smectite dan verculate perbedaannya hanya terletak
pada smectite terus mengembang selama menyerap air sedangkan pada
verculate tingkat pengembangannya terbatas, Non-expandable clay
yang pada dasarnya dapat menyerap air tetapi karena dalam jumlah
yang sedikit sekali sehingga dianggap tidak menyebabkan clay
swelling.

4. Clay akan terus mengembang selama terkena air, dimana hidrasi


tersebut akan sangat tergantung dari jenis mineral dan jenis airnya (air
asin atau air tawar). Mekanisme clay swelling dibedakan menjadi
Crystalline swelling yang dicirikan dengan penyerapan air dalam
jumlah sedikit, osmotic swelling yang terjadi akibat perbedaan kation
yang terdapat diantara permukaan unit layer, tekanan osmotic
repulsive, laju penyerapan air, water content selama clay swelling dan
koefisien clay swelling.

5. Salah satu factor yang menyebabkan clay swelling adalah kandungan


lempung, karena pada umumnya lempung mempunyai sifat basah
terhadap air atau water wet sehingga bila ia bebas melewati formasi
lempung akan mengembang. Selain kandungan lempung, reaksi clay
dan perubahan ion serta clay mineralogy yang terdiri dari satu lembar
octahedral dan silica tetrahedron sheet.

6. Clay tidak selamanya akan mengembang, sehingga batasan untuk


pengembangan clay ditentukan kapasitas tukar kation yang tergantung
pada jenis dan kristalinitas mineral, jenis kation yang dipertukarkan
dan konsentrasi kandungan mineral yang terdapat didalam clay.
Semakin kecil kapasitas tukar kation maka katio-kation yang
ditukarkan adalah kation-kation yang ikatan kation-kationnya lebih
rendah, sehingga tingkat hidrasi menjadi lebih besar clay menjadi lebih
mengembang.

7. K+ merupakan stabilizer yang baik untuk melawan desakan air dan


menjaga clay swelling sehingga dapat mencegahterjadinya clay
swelling. Sedangkan untuk penanggulangan clay swelling dapat
menggunakanlumpur pemboran yang tidak menyebabkan hidrasi
seperi oil base mud atau emulsion mud, selain itu juga dengan
menambahkan elektrolit atau kadar kalsium yang tinggi akan
menghalangi terhidratnya clay yang sensitif terhadap air.

8. Adanya clay swelling membawa pengaruh pada turunnya


permeabilitas yang diakibatkan pengembangan montmorillonite yang
dapat menghambat suatu fluida dalam mengalir, pada porositas karena
pori-pori batuannya terisi oleh pengembangan clay sehingga
menyebabkan porositas batuan menurun, begitu juga pada IOIP yang
erat kaitannya dengan porositas. Apabila porositas batuan turun mak
IOIP juga secara otomatis menurun. Pada index produktivitas clay
swelling membawa pengaruh pada turunnya kampuan suatu formasi
untuk mengalirkan fluidanya kedasar sumur.

9. Fines migration erat hubungannya dengan clay swelling, fines


migration merupakan pergerakan partikel-partikel halus melalui pori
batuan.Salah satu kondisi yang menyebabkan fines migration adalah
ketika hanya fluida satu fasa yang ada dan alirannya cukup ketat untuk
membawa partikel yang tersuspensi maka fines akan bergerak
langsung ke pori-pori bersama-sama fluida.

10. Untuk mengetahui adanya kerusakan formasi kita dapat


mengetahuinya dengan menggunakan skin factor yang menandakan
adanya hambatan terhadap laju alir dari resrvoar lubang sumur, flow
efficiency dimana harga untuk maksimum FE adalah 1 jika tidak ada
kerusakan didalam sumur, Permeability variation index merupakan
parameter pengukur perbandingan perubahan permeabilitas sebelum
dan sesudah terjadi kerusakan formasi dengan permeabilitas sebelum
terjadi kerusakan formasi.

Вам также может понравиться