Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINEA CRURIS
Disusun Oleh :
Amri Yusuf
Riska Wulandari
Pembimbing
BANDAR LAMPUNG
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. AUTOANAMNESIS
Keluhan utama :
Bruntus merah kehitaman yang terasa gatal di daerah pantat sejak 5 bulan
yang lalu
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah pernah mendapatkan dua salep berbeda, salep Ketoconazol
dan pasien lupa namanya. Serta dua obat minum yang pasien tidak ingat
namanya.
B. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8 °C
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 157 cm
1. Kepala
Rambut : Hitam tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata : Cekung (-/-), konjungtiva hiperemis(-/-), sclera ikterik
(-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+).
Telinga : Serumen (-), otorea (-), terdapat kelainan kulit (sesuai
status dermatologis).
Hidung : Simetris, deviasi septum (-/-), nafas cuping hidung (-),
rinore (-), terdapat kelainan kulit (sesuai status
dermatologis).
2. Leher
Bentuk : Normal, simetris ditengah sumbu tubuh,
terdapat kelainan kulit (sesuai status
dermatologis).
Trachea : Deviasi trakea (-).
KGB : Tidak teraba benjolan.
JVP : Tidak ada peningkatan.
3. Thoraks
Inspeksi :
Bentuk : Normothoraks, simetris, sela iga normal,
ginekomastia (+).
Retraksi : Tidak ditemukan.
Terdapat kelainan kulit (sesuai status dermatologis).
Paru-Paru
Anterior Posterior
Sinistra Dextra Sinistra Dextra
Inspeksi Pergerak Pergeraka Pergeraka Pergeraka
an nafas n nafas = n nafas = n nafas =
= dextra sinistra dextra sinistra
Palpasi Ekspansi Ekspansi Ekspansi Ekspansi
simetris simetris simetris simetris
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis teraba.
Perkusi : Batas jantung, dalam batas normal
Auskultasi : BJ I/II (+/+) reguler, murmur (-), gallop(-).
4. Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani(+), asites (-)
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba membesar,
nyeri tekan (-).
5. Genitalia Eksterna
Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Ekstremitas
Superior : Edema (-/-),sianosis (-/-), akral hangat (+/+),
Inferior : Edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+),
C. STATUS DERMATOLOGIS
E. RESUME
Pasien Nn. WR 23 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS
Abodel Moeloek dengan keluhan bruntus merah kehitaman yang terasa
gatal di daerah pantat sejak 5 bulan yang lalu. Pasien mengeluh timbul
gatal terutama saat di rumah ketika berkeringat sehingga os sering
menggaruknya. Keluhan mereda saat pasien berada di kantor dengan
ruangan ber-AC. Pasien mengaku rasa gatal semakin parah saat siklus
menstruasi. Pasien sudah 2 kali ke dokter umum, namun keluhan tidak
membaik dan mendapatkan 2 salep yang berbeda, ketoconazol dan obat
dari dokter ke 2 pasien lupa nama obatnya. Serta 2 jenis obat minum
yang berbeda, yang keduanya lupa nama obatnya. Keluhan sedikit
berkurang ketika berobat ke dokter yang ke 2. Namun bruntus kehitaman
tidak hilang dan membesar. Pasien mengatakan gatal semakin hebat
sampai terasa seperti terbakar dan nyeri dan muncul bruntus kemerahan
dengan ukuran seperti biji jagung pada lipat paha kanan kemudian pasien
berobat ke Poliklinik Kulit Kelamin RS. Abdoel Moeloek.
F. DIAGNOSIS BANDING
1. Tinea cruris
2. Eritrasma
3. Kandidosis kutis
G. DIAGNOSIS KERJA
Tinea Cruris
H. PENATALAKSANAAN
Umum
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya disebabkan oleh
jamur yang tumbuh pada daerah lembab
Jaga personal higiene yang baik, mengganti pakaian dalam saat
berkeringat
Menggunakan pakaian dalam dan baju yang menyerap keringat,
hindari pakaian dalam yang berbahan nilon karena akan
menyebabkan menjadi lebih lembab
Mengganti handuk 3 hari sekali
Luka jangan digaruk
Kontrol poliklinik apabila belm membaik setelah obat habis
Khusus
Sistemik :
Ketoconazole tablet 2 x200 mg
Cetirizine 1 x 10 mg
Topikal :
ketoconazole 2% cream dipakai 3x sehari setelah mandi
Fusidic Acid cream 5 gram dipakai 3 kali sehari setelah mandi
I. PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%
J. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ada functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam