Вы находитесь на странице: 1из 10

(Nursalam, 2014)

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

(Tjiptono, 2004)

Fandy, Tjiptono. 2004. Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Yogyakarta, Andi

Offset.

(Suryani, 2010)

Suryani,Dewi Indra.2010.Skripsi.Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada

Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di BEI,Universitas Diponegoro.Semarang

(Depkes RI, 2011)

Depkes RI. 2011. Target Tujuan Pembangunan MDGs. Direktorat Jendral

Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

(Agustina, 2014).

Agustina, Serly Putri. 2014. Pembuatan Plastik Biodegradable dari Pati

Umbi Gadung. Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.

(Giugliani et al., 2009)

(Moghadam et al., 2010)

Balali-Mood, M., Shademanfar, S., Moghadam, J.R. et al., 2010.

Occupational Lead Poisoning in Workers of Traditional Tile Factories in Mashhad,

Northeast of Iran. www.theijoem.com. 1(1):29-38.


YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 2010)

Hadad, Tini (YLKI). Peranan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

Dalam Perlindungan Hukum Konsumen Pada Era Perdagangan Bebas, Hukum

Perlindungan Konsumen, Bandung, Mandar Maju, 2000.

(Kotler, 1997)

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management Analysis, Planning,

Implementation, and Control. International edition. Upper Sadle River. New

Jersey: Prentice Hall Inc.

(Wijono, 2008).

Wijono, D. (2008). Manajemen Mutu Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien,

Surabaya: Duta Prima Airlangga.

``(Griffith, 1987)

(Aditama, 2010).

(Azwar, 1996)

(Harsasi, 2006 )

(Praswati, 2009)

(Kotler dan Keller, 2007)

(Jadmiko, 2014).

(Gerson, 2004; Kotler, 2007).

(Supranto, 2011)

(Muninjaya, 2005)

Azwar (1996)

Jacobalis (1989)

Parasuraman, et al. (1988)


(Tjiptono, 2004; Rambat dan Hamdani, 2009):

Supranto (2001)

Kotler (2007)

Nursalam (2014)

Lonney, 2004)

(Tjiptono, 2004)

Gasperz (2005:95)

Lumenta (2007)

(Notoatmodjo, 2005)

Rangkuti (2006)

Pohan (1998) bahwa kebersihan rumah sakit adalah merupakan salah

satu aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien.

Muninjaya (2004) menyebutkan bahwa kenyamanan ruang merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, kenyamanan

ruang periksa dan ruang tunggu merupakan aspek penting bagi suatu

jasa pelayanan kesehatan karena kenyamanan bisa memberikan warna

pada suasana hati pemakai jasa pelayanan sehingga dapat

mempengaruhi penilaian terhadap jasa tersebut.

(Aditama, 2002).

Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) 2012 yang mengacu pada Joint

Commission International (JCI).

(Handayani dkk., 2009). obat

(Fakhriadi, dkk, 2011). obat

Trimurthy (2009) obat

Oetomo (2012), obat

Sulistyawati, dkk (2011), obat


Ifmaily (2006), obat

Sabarguna (2004)

Wendy Leebov et al mengemukakan bahwa ada banyak faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi pasien

(Djoko Wijono, 2008),

Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1988:36) mengemukakan bahwa

perbedaan (kesenjangan) antara jasa pelayanan yang dirasakan dengan yang

diharapkan

Kualitas pelayanan adalah berbagai cara pemenuhan keinginan

pengguna yang bebas dari kekurangan sehingga memberikan kepuasan atas

penggunaan jasa (Gasperz, 2005).

Kualitas pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah dari tiga

(Donabedian, 2000) hal yaitu :

Yacobalis (2009:14

(Trarintya, 2011).

(Snook, 2001).

(Goldberg, 1996).

(Budiyanto, 1991).

Referensi Tarif Pelayanan RS

(Schiffman dan Kanuk, 2008).

Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks

(Tjiptono, dkk., 2008).

Tjiptono, Fandy dkk. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta
Siagian (2004

Siagian, S.P. 2004. Manajemen Stratejik. Cetakan kelima. Penerbit PT.

Bumi Aksara, Jakarta.

C.S.Hutasoit. Pelayanan Publik Teori dan Aplikasi, Jakarta: Magnascript


Publishing, Cetakan Pertama, Maret, 2011.

Fandy Tjiptono. Service Managemen Mewujudkan Layanan Prima Edisi 2,


Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2008.

(Pohan, 2011).

Pohan, Chairil Anwar. 2011. Manajemen Perpajakan Strategi

Perencanaan Pajak dan BisnisJakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

(Bastian, 2008)

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Edisi 1. Cetakan Pertama.

Penerbit Erlangga: Jakarta

Jalil dan Gunistiyo (2009), Nugroho (2012), Putra (2010) bahwa fasilitas

berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.

Fandi dalam harsono (2002)

Wahyuningrum (2010), fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat

Salim (2009:415) adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan

pekerjaan, tugas, dan sebagainya. Faktor fasilitas merupakan suatu faktor yang

sangat menunjang dalam usaha memasarkan produk jasa kepada konsumen

pengguna jasa.

Tjiptono (2007) ada beberapa unsur–unsur yang perlu dipertimbangkan


(Siregar & Amalia, 2003) :

Soegiarto (1999) menyebutkan empat aspek yang harus dimiliki seorang

petugas kesehatan dalam memberikan jasa pelayanan, yaitu :

(Depkes RI, 2007).

Pardede (2010) penaksiran waktu dapat dilakukan berdasarkan

pengalaman, penelaahan, pekerjaan, dan sebagainya. Pada umumnya

Tjiptono (2011), yang merumuskan delapan prinsip mengenai waktu

tunggu, yaitu :

Whiting dan Donthu (2009),

(Morris et al, 1998; Pamela et al, 1998; Keskin et al; 2005; PJ Lindsberg

et al, 2006; Hinkle et al, 2007; Rasler, 2009; Elkum et al, 2009; Bukhari et

al, 2014; Fieldman et al, 2017; Shahjouei et al, 2017). Seperti yang

dikatakan Kashmir (2005) bahwa proses yang terlalu lama dan berbelit-

belit akan membuat konsumen menjadi tidak betah dan tidak puas.

(Slameto, 2003).

Soemanto (1998), ada orang yang mengartikan kesigapan sebagai suatu

kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu.

Cronbach memberikan pengertian tentang kesigapan sebagai segenap

sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan

cara tertentu.

Wolff, dkk (2010) dalam International Journal of Nursing menyatakan

bahwa penggunaan kata kesigapan (readiness)

Secara nyata sikap dalam keseharian merupakan reaksi dari stimulus

emosional tertentu (Sudian, 2011) .

Menurut Sukidjo sikap adalah keadaan mental dan saraf dan kesiapan

(referensi) Komponen yang berpengaruh terhadap sikap :

(referensi) Faktor yang mempengaruhi perubahan sikap:


(Rakhmisari D, 2006):

Rakhmisari, D., 2006. Bahan Kuliah Manajemen Instalasi Farmasi Rumah

Sakit. Program Diploma III Perumahsakitan FK UI, Jakarta.

Pudjaningsih (2007)

Pudjaningsih, D., 1996, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan

Obat di Farmasi Rumah Sakit , Tesis, Fakultas Farmasi Pasca Sarjana

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Muninjaya (2004)

Muninjaya, A.A. Gde. (2004) Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Hizrani M (2003),

Hizrani, M,. 2003. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu

Pelayanan dan Hubungannya Dengan Minat Beli Ulang di RS X Jakarta,

Jurnal MARSI.

Supranto (1997)

Supranto. (1997). Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk

menaikkan pangsa pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Quick M. (1997)

Quick, D.J., 1997, Managing Drug Supply, 2nd ed,Management Sciences

for Health, Kumarin Press, USA.


(Engel, 1994).

Engel, Blackwell, dan Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:

Binarupa Aksara

(Wingjosoebroto, 2000).

Wignjosoebroto,S,2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis

untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Edisi I cetakan Kedua, Penerbit

Guna widya, Surabaya.

Wignjosoebroto,S,2000. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi Industri

untuk Meningkatkan Daya Saing Global dalam Memasuki Era Milenium

Ketiga. Cetakan Pertama, Penerbit Guna widya, Surabaya.

(Ambarwati, 2010).

Ambarwati, E,R,Diah, W. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:

Nuha Medika.

(Braun, 2011)

Braun, Vittoria et all. 2011. Innovative strategy for implementing chronic

heart failure guidelines among family physicians in different healthcare

settings in Berlin. European Journal Of Hearth Failure

Hawkins (2007)

Hawkins, D. I., Mothersbaugh, D. L., & Best, R. J. (2007). Consumer

Behavior: Building Marketing Strategy. New York: McGraw Hill Company

Inc.

(Holland et al.,2005).
Holland, Edward J., Mannis,Mark. J., 2002. Ocular Surface Disease-

Management Surgical Management. New York: Springer Verlag

Menurut WHO rumah sakit

Menurut Depkes RI (2010) pengertian rumah sakit adalah sebagai

berikut:

Menurut Kemenkes (2012) kebutuhan ruang, fungsi dan luasan ruang

serta kebutuhan fasilitas pada ruang gawat darurat di Rumah sakit kelas C

adalah sebagai berikut:

DepKes RI tahun 1991, konsep dasar Instalasi Gawat Darurat ditetapkan

dengan pertimbangan dasar, yaitu:

(Hatmoko AU, 2010).

Hatmoko, A.U. 2010. Arsitektur Rumah Sakit. Yogyakarta : Global

Rancang Selaras.

(Nursalam, 2008).

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan : Jakarta: Salemba Medika

(Notoatmojo, 2010).

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta

(Iskandar, 2013).
Agung Iskandar, Yufridawati. 2013. Pengembangan Pola Kerja Harmonis

Dan Sinergis, Antara Guru, Kepala Sekolah,dan Pengawas. Jakarta: PT.

Bestari Buana Murni. Edisi Pertama

(Azwar, 2000).

Azwar, S. (2000). Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta :

Liberty

Ferdinand (2002)

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian

Manajemen. Semarang:FE UNDIP.

Вам также может понравиться