Вы находитесь на странице: 1из 9

A.

HUKUM DAN PERADILAN INTERNATIONAL

Saat ini kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
dunia tidak lagi mengenal batas-batas wilayah territorial Negara-negara diseluruh
belahan dunia, arus globalisasi semakin tak terbendung. Kenyataan ini menuntut
adanya aturan yang jelas dan tegas agar tercipta suatu iklim yang kondusif dalam
suasana perdamaian dan kerja sama saling menguntungkan.
Kerja sama dalam bentuk hubungan antar bangsa atau hubungan international sangat
memerlukan aturan-aturan hukum yang bersifat international, hukum international
bertujuan mengatur masalah-masalah bersama yang penting dalam hubungan di antara
subjek-subjek hukum internatiaonal
1. Pengertian Hukum International
Hukum international adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas berskala
internatioanal
Hukum internatiaonal adahalah hukum antar bangsa atau hukum antar Negara
Hukum internatiaonal merupakan keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas Negara antara :
a. Negara dengan Negara
b. Negara dengan subjek hukum lain.

a. Menurut Mochtar kusumaatmadja


Mochtar kusumaatmadja membedakan hukum international menjadi hukum
perdata internasional dan hukum internasional public
1. Hukum perdata international adalah keseluruhan kaidah dan asa hukum yang
mengatur hubungan perdata yang melintasi batas Negara.
2. Hukum internasioanl public adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas Negara, yang tidak
bersifat perdata.

b. Menurut J.G Starke


J.G starke membedakan hukum international menjadi hukum international
umum (General) dan hukum international
1. hukum international umum adalah kaidah-kaidah yang secara praktis
berlaku secara universal
2. hukum international regional adalah kaidah-kaidah yang berkembang dalam
suatu wilayah dunia tertentu di antara Negara-negara yang ada di wilayah
tersebut.

Bagaimanakah hubungan hukum international umum dengan hukum


international regional?
1. Hukum international regional tidak tunduk pada hukum internasional
umum
2. Pengadilan international mengutamakan penerapan hukum international
regional, baru kemudian hukum international umum.
3. Hukum international regional dan hukum international umum bersifat
saling terkait, mengisi dan saling mengisi.

2. Berbagai Bentuk hukum international


a. Hukum internasional regional
b. Hukum internasional khusus

3. Sejarah perkembangan hukum internasional


Hukum internasioanl modern sebagai suatu system hukum yang mengatur
hubungan antara Negara-negara, lahir dengan kelahiran masyarakat international
yang di dasarkan atas Negara-negara nasioanal.

4. Tokoh Hukum Internasional


Berikut adalah beberapa tokoh hukum internasional, antara lain :
a. Hugo De groot mendasarkan system hukum internasioanal atas berlakunya
hukum alam
b. Frasisco Vittoria (biarawan dominikan, berkebangsaan spanyol abad XIV)
menulis buku Relectio de Indis mengenai hubungan spanyol dan portugis
dengan orang Indian di AS
c. Fransisco Suarez ( Yusuit) menulis de legibius ae deo legislotore ( on laws and
god as legislator) mengemukakan adanya suatu hukum atau kaidah objektif
yang harus dituruti oleh negara-negara dalam hubungan antara mereka.
d. Balthazer Ayala ( 1548-1584) dan alberico Gentilis mendasarkan ajaran
mereka atas falsafah keagamaan atau tidak ada pemisahan antara hukum,
etika, dan teologi.

5. Asas Hukum internasional


Asas-asas hukum internasional antara lain :
a. Tidak menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam integritas territorial
atau kebebasan politik suatu Negara
b. Tidak ada intervensi
c. Persamaan hak
d. Persamaan kedaulatan Negara
e. Itikad baik dalam hubungan internasional, yaitu penghormatan kedaulatan
Negara

6. Sumber Hukum Internasioanl


Pendapat beberapa sarjana tentang sumber hukum internasional sebagai berikut :
a. Menurut Mochtar Kusumaatmadja membagi sumber hukum internasional
menjadi sumber hukum primer dan subside. Sumber hukum internasional yang
primer meliputi :
1. Traktat-traktat internasional
2. Kebiasaan internasional
3. Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab

Mochtar kusumaatmadja menjelaskan ada dua syarat yang harus dipenuhi


suatu kebiasaan internasioanl untuk dapat menjadi sumber hukum
internasioanl, kedua syarat itu sebagai berikut .
1. Unsure meteriil, secara nyata ada satu pola tindakan yang sama secara
terus-menerus dan berulang-ulang di lakukan dalam kurun waktu yang
lama
2. Unsure psikologis, secara nyata ada pola tindakan yang sama dan
berulang-ulang di lakukan dan pada akhirnya di anggap sebagai suruhan
kaidah atau kewajiban hukum
Prinsip-prinsip hukum umum yang di akui oleh bangsa-bansa beradab,
J.G.Starke menyamakannya dengan ius congens, yaitu prinsip-prinsip atau
noma-norma hukum internasional yang tidak dapat di ubah contohnya :
1. Asas Pacta Sunt Servanda
2. Asas Bonafides
3. Asa penyalangunaan Hak
4. Asas Non intervensi, dan sebagainya.

b. Menurut Starke
Menurut pendapat starke yang termasuk sumber hukum formal dlaam hukum
internasional meliputi :
1. Kebiasaan internasioanl
2. Trakat
3. Keputusan-keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrasi
4. Karya-karya yuridis
5. Keputusan atau ketetapan organ-organ lembaga-lembaga internasional

c. Menurut Statuta Mahkamah internasioanl


Menurut pasal 38 ayat (1) statute mahkamah internasional, sumber-sumber
hukum internasional meliputi :
1. Perjanjian internasional
Pada awal pertumbuhgannya, yang menjadi sumber hukum internasional
adalah kebiasaan internasioanl.

2. Kebiasaan internasional
Agar kebiasaan internasional dapat menjadi sumber hukum, maka perlu
adanya dua unsure :
a. Harus ada suatu kebiasaan yang bersifat umum ( unsure material)
b. Kebiasaan itu harus sebagai hukum ( unsure psikologis)

3. Prinsip-prinsip Hukum umum


Menurut pasal 38 ayat (1) atau C statute Mahkamah Internasional yang di
maksud prinsip-prinsip hukum umum adlah prinsip hukum yang melandasi
semua hukum yang ada di dunia. Baik hukum internasional maupun
hukum nasional

4. Keputusan dan pendapat para sarjana yang termuka dari berbagai bangsa
di
dunia.
Ini hanya merupakan subside ( sebagai tambahan) yang itdak mempunyai
kekuatan mengikat dan tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum.

7. Subjek Hukum Internasional


Apakah yang di maksud subjek hukum internasional ? J.G Starke memberikan tiga
definisi tentang subjek hukum internasional, yaitu :
a. Pemegang hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional
b. Pemegang privillage procedural untuk mengajukan tuntutan di muka sebuah
pengadilan internasional
c. Pemilik kepentingan-kepentingan untuk di mana disebut ketentuan oleh
hukum internasional.

Siapakah saja yang termasuk subjek hukum internasional? Mari kita perjelas
satu persatu, pada saat ini setidaknya ada 6 ( enam) subjek hukum
internasional, meliputi :
a. Negara, memang sejak awal adanya hukum internasional, Negara sudah
menjadi subjek hukum internasional
b. Tanta Suci Vatikan, sudah menjadi subjek hukum internasional sejak
dahulu kala
c. Palang merah internasional, pada awalnya posisinya diragukan sebagai
subjek hukum internasional
d. Organisasi internasional, saat ini organisasi internasional memiliki peranan
penting dalam hubungan internasional
e. Orang per orang ( Individu), dalam teorinya kelsen mengatakan bahwa
orang perseorang(individu), begitu juga halnya dnegan ornganisasi
internasional yang sesungguhnya.
f. Pemberontakan dan pihak-pihak dalam sengketa (belligerent) menurut
hukum perang, pemberontak kedudukan dan hak sebagai pihak yang
bersengketa (belligerent) dalam beberapa keadaan tertentu.

8. Hubungan hukum internasional dengan hukum nasional


Ada dua teori yang dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara hukum
internasional dan hukum nasional, yaitu teori dualism dan teori monisme.

9. System pengadilan internasional


a. Pelanggaran hukum internasional adalah kejahatan internasional
Sekarang kalian sudah tahu sumber materiil hukum internasional, adakah
subjek hukum internasional yang melanggar hukum internasional? Jawabnya
pasti ada.

b. System peradilan internasional untuk kejahatan internasional


c. Pelanggaran hukum internasional adalah sengketa internasional
Sengketa internasional meliputi
a. Batas wilayah Negara
b. Pernikahan internasional
c. Perdagangan dan hubungan bisnis internasional

d. System peradilan internasional untuk sengketa internasional


1. Perselisihan mengenai kepemilikan suatu pulau oleh dua Negara atau lebih
2. Perbedaan pendapat antar Negara mengenai penerapan hak asasi manusia
3. Perselihan dalam hubungan bisnis
4. Perselisihan mengenai tatacara perkawinan

Perselisihan internasional bernama mahkamah internasional


1. Pilihan hukum
a. Negosiasi adalah perundingan atau sebuah bentuk interaksi sosial
b. Pencarian fakta adalah permintan para pihak
c. Jasa-jasa baik adalah cara lainnya
d. Mediasi dalah cara lain menyelesaikan melalui pihak kedua.
e. Pengadilan internasional.
2. Arbritase internasioanal
Arbritase hanya di gunakan untuk perselisihan hukum peraturan-peraturan
hukum
Macam-macam arbritase
a. Arbritasi internasional chamber of commerce (ICC)
b. United nasion commission on internasional trade law arbritrastion rules (
UNCITRAR)
c. Badan arbritase nasional Indonesia ( BANI)

3. Mahkamah internasional
Mahkamah internasioanl merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam
PBB
Mahkamah internasional memiliki tusa sebagai berikut ini :
a. Memeriksa perselisihan atau sengkenta antar Negara-negara anggota PBB
b. Member pendapat kepada majelis umum tentang penyelesaian sengketa
antar negara anggota PBB
c. Mengajukan kepada dewan keamanan untuk bertindak terhadap salah satu
pihak yang tidak menaati keptusan mahkamah internasional
d. Member nasihat hukum kepada majelis umum dan dewan keamanan.

B. SENGKETA INTERNASIONAL

1. Pengertian sengketa internasional


Sengketa internasional adalah perbedaan pendapat, pertengkaran, atau perselisihan
yang melintasi batas-batas Negara

2. Penyebab terjadinya sengketa internasional


Penyabanya adalah
a. Perebutan sumber-sumber ekonomi
b. Perbedaan penafsiran mengentai isi perjanjian internasional
c. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional
d. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, ataupun keamanan regional dan
internasional
e. Adanya intervensi terhadap harga diri bangsa
f. Penghinaan harga diri bangsa

3. Kasus-kasus sengketa internasional


a. Kasus sengketa internasional karena pelanggaran hukum internasional
b. Kasus sengketa internasional karena pelanggaran perjanjian internasional
c. Pelanggaranan hak suatau Negara

4. Cara menyelesaikan sengketa internasional oleh mahkamah internasional


a. Cara menyelesaikan sengketa internasional
hal paling penting yang harus diingat, kekerasan tidak pernah menyelesaikan
maslaah secara tuntas
b. Cara menyelesaikan sengketa internasional oleh mahkamah internasional
Salah satu tujuan PBB adalah menyeleamatkan umat manusia dari kehancuran
akibat perang serta mempertahankan keamanan dan perdamaian dunia

C. SENGKETA INTERNASIONAL YANG TELAH DI PU TUSKAN OLEH


MAHKAMAH INTERNASIONAL
1. Sengketa pulau ligitan dan sipandan
Pulau sipandan dan ligitan telah menjadi sumber pertikaian antara Malaysia dan
indoneisa sejak akhir decade 1960-an, selama tida puluh tahun, kedua Negara
seperti menunggu kesempatan untuk mendapatkan menguasai pulau tersebut.

2. Sengketa pendudukan Namibia oleh afrika selatan


Sengketa ini dikenal dengan nama legal consequences for states of the continued
presence of south Africa in Namibia ( south west afrika)

3. Kasus sengketa perikanan inggris norwegia ( Anglo Norwegia Fisheries Case)


Inti persoalannya adalah menyangkut berapa jauh batas laut suatu Negara
D. KEPASTIAN HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL
Kepastian hukum adalah situasi kondisi yang berhubungan dengan kepatuhan orang
pada hukum , bila ada orang yang melanggar hukum maka ia harus di adili menurut
aturan hukum yang berlaku

E. MENGHARGAI PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL


Mahkamah internsional selalu berusaha memutuskan sengketa internasional dengan
adil
1. Keamanan dan ketertiban sebagai kebutuhan bersama
2. Tujuan perdamaian
3. Prinsip hidup berdampingan secara damai

Вам также может понравиться