Вы находитесь на странице: 1из 15

KOMUNIKASI INOVASI

(SKOM 4316)
MODUL 1
PENGERTIAN KOMUNIKASI
INOVASI
KB1.
Pengertian Difusi Inovasi
A. Pengertian Komunikasi Inovasi
Inovasi : gagasan, tindakan atau objek yang
dianggap baru oleh seseorang
Inovasi yang hanya terdiri dari komponen ide
Inovasi yang terdiri dari komponen ide dan objek
B. Difusi dan Adopsi Inovasi
Difusi : suatu proses dimana inovasi
dikomunikasikan melalui beragam saluran dalam
jangka waktu tertentu dalam suatu sistem sosial
inovasi
saluran komunikasi
waktu
anggota sistem sosial
Adopsi : suatu proses penerimaan ide-ide baru
dimana ide-ide baru tesebut diterima melalui
saluran komunikasi
Adopsi Inovasi : Proses penerimaan ide-ide baru
Adopter : individu atau sekelompok individu yang menerima
ide-ide baru tersebut
inovator
penerima
mayoritas dini
mayoritas belakangan
penerima akhir
KB 2.
Elemen-elemen dalam Difusi Inovasi
A. Inovasi
B. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi antarpribadi
komunikasi dua arah
umpan balik
jumlah khalayak terbatas
dampak komunikasi mencakup :
pengetahuan (kognitif), perubahan sikap (afektif),
perubahan perilaku (konatif)
kemampuan yang dimiliki :
- empati
- menciptakan suasana homophile
Saluran komunikasi massa
- komunikator melembaga
- pesan yang disampaikan bersifat umum
- komuikan anonim dan heterogen
- pesan dapat disampaikan secara serempak
- mengutamakan isi daripada hubungan
- komunikasi berlangsung secara satu arah
- stimulasi alat indra terbatas
- umpan balik yang diberikan o/ komunikan
tertunda
komunikasi massa tercetak
permanen
pembaca memiliki keleluasaan mengontrol
kededahannya
mudah disimpan
hanya dapat digunakan oleh orang yang melek huruf
komunikasi massa elektronik
serempak dan berkecepatan tinggi mencapai khalayak
menjangkau khalayak yang terpencil dan jauh
menjangkau masyarakat yang buta huruf
pesan disampaikan sekilas
C. Waktu
1. Proses pengambilan keputusan inovasi
oleh individu
2. Tingkat kecepatan individu dalam
mengadopsi siatu inovasi dibandingkan
individu lain
3. Jumlah anggota sistem yang mengadopsi inovasi dalam
kurun waktu tertentu
D. Sistem Sosial

yaitu seperangkat unit yang saling


berhubungan dan terkait satu sama lain
dalam upaya memecahkan masalah untuk
mecapai cita-cita bersama
1. Struktur Sosial dan Difusi
Proses difusi terjadi di lingkungan sosial
Dialam sistem sosial, terdapat berbagai unit-unit
sistem, yang memiliki struktur sosial formal
dan struktur sosial informal
2. Sistem Norma dan Difusi
Norma adalah suatu pola kebiasaan yang
menjadi acuan dan standar yang dipakai untuk
melakukan berbagai aktivitas kehidupan
oleh seluruh anggota suatu sistem sosial

Norma dapat mempengaruhi anggota sistem sosial


untuk mau menerima atau menolak suatu program
difusi inovasi
3. Pemuka Pendapat dan Agen Perubahan
Pemuka pendapat : individu yang secara informal
dapat mempengaruhi sikap atau perilaku suatu sistem
sosial sesuai dengan keinginannya
Karakteristik :
- lebih membuka diri untuk berkomunikasi dengan pihak luar
- lebih kosmopolitan
- memiliki status sosial lebih tinggi
- lebih inovatif
- dapat mempengaruhi struktur sistem komunikasi dimana
ia tinggal
4. Tipe dari Keputusan Inovasi
Keputusan inovasi dapat dilakukan secara individu
maupun kolektif
5. Konsekunsi dari Suatu Inovasi
klasifikasi konsekuensi :
- konsekuensi yang diinginkan atau yang tidak diinginkan
- konsekuensi langsung atau tidak langsung
- konsekuensi yang diantisipasi dan tidak diantisipasi
KB 3.
Karakteristik Inovasi
A. Keuntungan Relatif
1. Aspek Ekonomi dan Kecepatan Adopsi
2. Aspek Status dan Inovasi
3. Efek Insentif bagi Tingkat Adopsi
a. Insentif bagi adopter vs untuk diffuser
b. Insentif untuk individu vs untuk sistem
c. Insentif positif vs negatif
d. Isnentif bersifat moneter vs nonmoneter
e. Insentif segera vs tertunda
B. Keserasian
1. Keserasian dengan Nilai-nilai dan kepercayaan
2. Keserasian dengan Ide yang lebih dulu diperkenalkan
3. Keserasian dengan Kebutuhan
kelompok teknologi
Inovasi baru yang tidak kompatibel teknologinya
dengan yang lama maka kemungkinan kecil inovasi
tersbeut akan berhasil
penamaan inovasi
harus memperhatikan aspek sosial budaya
dimana inovasi akan di difusikan
memposisikan suatu inovasi
positioning telah membantu suatu posisi ideal
bagi suatu inovasi untuk mengisi hubungan antara ide yang telah
ada sebelumnya di bidang yang sama
C. Kerumitan
D. Ketercobaan
E.Keterlihatan
MODUL 2
INOVASI UNTUK PERUBAHAN
KB 1.
Proses Pembuatan Inovasi
A. Proses Pengembangan Inovasi
Tahapan mental :
- kesadaran
- minat
- evaluasi
- percobaan
- penyerapan
1. Mengenal kembali suatu Permasalahan
dan Kebutuhan
2. Penelitian Dasar dan Terapan
mengetahui apakah jenis inovasi yang
diterapkan apakah sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi yang ada
3. Pengembangan
berbasis pada penelitian
4. Komersialisasi
tahap dimana suatu hasil inovasi
diproduksi, dikemar, dipasarkan dan
didistribusikan sebagai suatu produk
inovasi
5. Difusi dan Adopsi
6. Konsekuensi
B. Pembuatan Keputusan
Pemecahan Masalah
Pemubuatan keputusan (1-3)
Aktivitas yang berhubungan dengan identifikasi,
definisi, dan diagnosis masalah
Aktivitas yang berhubungan dengan pencarian
alternatif pemecahan masalah
Aktivitas yang berhubungan dengan evaluasi dan
pilihan dari sejumlah alternatif pemecahan
masalah
Aktivitas yang berhubungan dengan pemilihan
dari sejumlah alternatif pemecahan masalah
Aktivitas yang berhubungan dengan pemeliharaan,
pengawasan dan evaluasi program pemecahan masalah
C. Tahap-tahap Proses Keputusan
Inovasi
1. Tahap Pengetahuan
karakteristik dari unit pengambil
keputusan :
- karakteristik sosioekonomi
- variabel personal
- perilaku komunikasi
2. Tahap Persuasi
- keuntungan relatif yang akan diperoleh (konsekuensi)
- kompabilitas / keserasian dengan kondisi setempat
- kerumitan dari inovasi
- ketercobaan dari inovasi
- keterlihatan inovasi
3. Tahap Keputusan
Adopsi
Adopsi berkelanjutan
Adopsi tidak berlanjut
Penolakan
Penolakan aktif
mempertimbangkan mengadopsi inovasi
tetapi kemudian memutuskan untuk tidak
mengadopsi
Penolakan pasif
tidak pernah sama sekali mempertimbangkan
menggunakan suatu inovasi
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penegasan
KB 2.
Tipe Keputusan Inovasi
A. Keputusan Inovasi Individual (Optional)
B. Keputusan Inovasi Kolektif
1. Tahap Stimulasi
oleh stimulator
2. Tahap Inisiasi
oleh inisiator
3. Legitamasi
oleg legitimator
4. Keputusan
oleh anggota sistem sosial
5. Tindakan
oleh anggota sistem sosial
C. Keputusan Inovasi Otoritas
1. Fase Pembuatan Keputusan
a. Pengenalan
tentang kebutuhan untuk berubah dan
melakukan inovasi
b. Persuasi dan Penilaian
terhadap inovasi dan unit
pengambilan keputusan
c. Keputusan
berupa penerimaan atau penolakan
inovasi oleh unit pengambil
keputusan
2. Fase Implementasi Keputusan
d. Komunikasi
keputusan kepada unit-unit
pengambil keputusan
e. Tindakan dan Implementasi Keputusan
pengadopsian atau penolakan oleh unit
adopsi
D. Keputusan Inovasi Kontingen / Gabungan
hanya dibuat setelah adanya keputusan inovasi
yang menjadi prioritas
KB 3.
Kategori Adopter
A. Pola Dasar Laju Kecepatan Adopsi
B. Penggolongan / Kategori Adopter
- inovator
- pelopor
- pengikut awal
- pengikut akhir
- kolot (laggard)
C. Karakteristik Kategori Adopter
1. Inovator
- sumber dana cukup
- kemampuan daya pikir
- berani mengambil resiko
- brani berpetualang (menjalin hub lebih banyak
keluar kelompok)
2. Pelopor
berorientasi kedalam sistem sosialnya,
memiliki kepedulian untuk membantu mengembangkan
sistem sosialnya sehingga sering disebut pula
sebagai si teladan
3. Pengikut Dini
banyak berinteraksi dengan sesama anggota
sistem lainnya
4. Pengikut Akhir
belum mau mengadopsi jika sebagian besar anggota
sistem belum menerimanya
5. Kolot (laggard)
memiliki wawasan yang sempit bahkan kadang-kadang
termasuk dalam anggota masyarakat yang 'terasing'
D. Kecepatan Adopsi
1. Sifat-sifat Inovasi :
- keuntungan relatif
- kompabilitas
- kompleksitas
- trialabilitas
- observabilitas
2. Tipe Keputusan Inovasi :
- optional
- kolektif
- otoritas
3. Saluran Komunikasi :
- media massa
- interpersonal
4. Sistem Sosial :
- norma-norma
- tingkat keterbubungan
5. Tingkat Usaha Promosi dari
Agen Perubahan
MODUL 3
PEMIMPIN DAN AGEN
PERUBAHAN
KB 1.
Pengertian dan Ciri-ciri
Pemimpin Opini
A. Pengertian Pemimpin Opini

Pemimpin Opini :
individu yang mempengaruhi sikap atau perilaku
terbuka individu lain secara informal sesuai dengan keinginan.
Karena : pengakuan akan pengalamannya yang luas, pengetahuan
agamanya yang banyak dianut orang, pembawaannya yang berwibawa,
kata-katanya yang bijaksana, usia yang sudah matang dan terkadang
karena kekayaannya
Agen Perubahan :
individu yang mempengaruhi pengambilan
keputusan inovasi sesuai dengan keinginan agen
perubahan tersebut
B. Ciri-ciri Pemimpin Opini
Jenisnya :
- Pemimpin dalam berbagai isu atau topik yang
disebut dengan polymorphism
- Pemimpin dalam satu isu atau topik tertentu
Ciri-ciri menurut Rogers (1995) :
- Terlibat dengan komunikasi eksternal melalui media massa
- Memiliki jaringan interpersonal yang lebih luas
- Memiliki status sosial yang lebih tinggi
- Inovatif, mengadopsi inovasi lebih awal biasanya
KB 2.
Peranan Agen Perubahan
A. Pengertian Agen Perubahan
Kualifikasi dasar agen perubahan (Duncan & Zaltman) :
- kualifikasi teknis : cerdas, berpengetahuan, berpengalaman,
memiliki kewenangan tertentu, menguasai ketrampilan
yang dapat diandalkan
- kemampuan administratif : kemauan untuk mengalokasikan
waktu untuk persoalan-persoalan yang relatif rinci
- kemampuan hubungan antarpribadi : empati
Empat hal yang menjadi pertimbangan utama (Havelock) :
- sikap bersahabat
- kesamaan
- manfaat
- responsif

Tiga hal lainnya (Mc.Croskey, Valencia ) :


- keterbukaan
-ketenangan
- bersosialisasi
Agen Perubahan dari Orang Dalam
Keuntungan
Memahami sistem sosial
Dapat berbicara dengan bahasa yang sama baiknya
dengan masyarakat setempat
Mengerti norma-norma yang berlaku
Dapat mengidentifikasi kebutuhan dan aspirasi
dari sistem sosial yang bersangkutan
Telah dikenal masyarakatnya
Kerugian
Kurang memiliki perspektif
Tidak memiliki pengetahuan khusus atau keterampilan
yang relevan dengan inovasi yang hendak didifusikan
Tidak mempunyai basis kekuasaan yang cukup
Harus menanggung akibat perlakuannya di masa lalu
baik kegagalan atau kemenangan yang dapat
mengakibatkan kecemburuan padanya
Tidak memiliki kebebasan bergerak yang merupakan
prasyarat bagi seorang agen perubahan yang efektif
Mengalami kesulitan dalam merumuskan hubungannya
dengan anggota-anggota masyarakat setempat
Agen Perubahan dari Orang Luar
Keuntungan
Memulai tugasnya dengan suatu 'kesegaran' dan tidak
dibebani oleh suatu stereotype yang negatif
Ia berada pada posisi yang memungkinkannya memandang
permasalahan secara perspektif
Ia independent dalam struktur kekuasaan sistem sosial
tempat ia bertugas
Kerugian
Ia merupakan orang asing di tempat ia bertugas
Kurang mengetahui keadaan dalam
Tidak benar-benar memperhatikan atau mungkin
tidak mampu mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat setempat
Agen Insider dan Outsider dapat bekerjasama membentu
suatu team
B. Peran Agen Perubahan
Sebagai Katalisator
menggerakkan masyarakat untuk melakukan suatu
perubahan
Sebagai pemberi pemecahan permasalahan
Membantu dalam proses pemecahan masalah dan
penyebaran inovasi serta memberi petunjuk
Mengenali dan merumuskan kebutuhan
Mendiagnosis permasalahan dan menentukan tujuan
Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
Menyesuaikan dan merencanakan penahapan pemecahan masalah
Sebagai penghubung (linker) dengan sumber-sumber yang diperlukan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Menurut O'Gormann (1978), inti peranan agen perubahan
The Ought :
mengidentifikasi tujuan, isu dan permasalahan
The Can Be :
melakukan identifikasi dan pemanfaatan dari : sumber-sumber,
kepemimpianan, organisasi
The Shall Be :
dimensi tindakan atau kegiatan dimana prioritas ditegakkan
dan ditetapkan, rencana dan pelaksanaan, serta evaluasi
dilakukan menurut urutan yang teratur, agar alternatif yang telah
dipilih dapat membawa hasil yang diharapkan
1. Peranan yang Manifes
peranan yang terlihat di permukaan dalam hubungan
antara agen perubahan dan kliennya
Penggerak
Fasilitator
Penganalisis
Pengembangan Kepemimpinan
Perantara
Pemberi Informasi
Penghubung
Penyelesai
Pengorganisasi
Pengevaluasi
Pemantapan Hasil
2. Peranan yang Laten
peranan yang timbul dari arus bawah, yang memberi
petunjuk bagi si agen dalam mengambil tindakan
Pengembang Kepemimpinan
Penganalisis
Dichotomizer
Peran yang memperjelas perbedaan antara pembangunan
dengan keterbelakangan, membiarkan kelompok minoritas
menonjol di tengah massa masyarakat, dan memandang
modernisasi sebagai tahap yang tak dapat diubah lagi
Pembangun Sejarah
Agar terdapat kemajemukan dalam jalan yang ditempuh
dan alternatif proses perubahan.
Pemberi Informasi
Berusaha mencegah konsumerisme, menekankan
kemanusiaan yang multidimensional, menekankan
konsumsi yang rasional serta pemerataan pembagian
pendapatan
Penghubung
Modernizer
Agen Perubahan berusaha mencari dan menularkan
nilai-nilai dari kemajuan melalui cara yang tidak
membebani masyarakat
Syncretyzer
Agen perubahan memadukan hal-hal yang lama
dan baru melalui pembangunan yang bervariasi dan
berpusat pada kepercayaan diri sendiri
Organizer
Partisipasi Popular
Menekankan pada kegiatan padat karya dan bekerja
untuk memanfaatkan anggota-anggota sistem sosial
tempat ia bertugas
Promotor Efisiensi
Menekankan pentingnya organisasi produksi dengan
teknologi padat modal, serta kemanfaatan berwiraswasta
Pengevaluasi
Evaluator Kuantitatif
Agen perubahan memperhatikan pembangunan dalam
arti pertumbuhan dan pencapaian yang dapat diukur
Evaluator Kualitatif
Agen perubahan akan melihat perubahan dari segi kualitas
dari kemajuan yang dicapai
Reinforce
Adjuster
Kesadaran untuk membatasi kepemimpinannya
agar tidak bertabrakan dengan kepemimpinan
lainnya yang ada di tengah masyarakat
Liberator
Mengusahakan tegaknya pengaruh dan kepemimpinannya
di tengah masyarakat yang bersangkutan
C. Langkah-langkah Agen Perubahan
1. Menumbuhkan keinginan masyarakat
untuk melakukan perubahan
2. Membina hubungan dalam rangka
perubahan
3. Mendiagnosis masalah yang sedang dihadapi
masyarakat
4. Mendorong atau menciptakan motivasi
untuk berubah di kalangan klien
5. Merencanakan perubahan tersebut
menjadi kenyataan
6. Menjaga kestabilan perubahan dan
mencegah ketidaksinambungan
7. Mencapai suatu hubungan terminal
D. Tahapan Pelaksanaan Perubahan dalam Bisnis
1.Menetapkan kebutuhan untuk melakukan
perubahan
2. Mengenali hal-hal potensial yang dapat
menghambat proses perubahan
3. Melaksanakan perubahan
4. Mengevaluasi perubahan
KB 3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Agen Perubahan
A. Faktor-faktor yang berperan
1. Upaya Agen Perubahan dalam
Mempromosikan Inovasi
2. Lebih Berorientasi pada Klien
(khalayak)
3. Kerjasama dengan Tokoh Masyarakat
4. Kredibilitas Agen Perubahan
di Mata Khalayak
a. Keterpercayaan
b. Keahlian
c. Daya Tarik
B. Penyebaran dan Penerimaan Inovasi
1. Penyebaran Inovasi
a. suatu inovasi
b. yang dikomunikasikan
c. dalam suatu jangka waktu
d. diantara para anggota suatu sistem
sosial
2. Penerimaan Inovasi
Model Difusi Inovasi
Roger and Shoemaker
Model ini memperlihatkan tiga tingkatan
dari keseluruhan proses
Anteseden
Suatu kejadian atau karakteristik
masyarakat yang membuat individu mendapatkan
informasi tentang inovasi atau merasakan kebutuhan
tentang suatu hal yang relevam dengan
informasi tersebut
Proses
Pemahaman, perubahan sikap dan
keputusan
Konsekuensi
Menggambarkan terjadinya penggunaan atau
penyalahgunaan selanjutnya bila inovasi
tersebut diterima
Model ini melibatkan berbagai jenis saluran
komunikasi, seperti : media massa umum, periklanan
atau promosi, agen perubahan resmi, kontak sosial
informal
Model ini menunjukkan variabel individu
sebagai penerima inovasi diletakkan pada tahap pertama
atau tahap pengetahuan, karena keputusan sangat
dipengaruhi oelh ciri-ciri sosial, dsb
MODUL 4
SALURAN KOMUNIKASI INOVASI
DAN PERUBAHAN SOSIAL
KB 1.
Macam-macam Saluran dan
Sarana Komunikasi
A. Macam Saluran Komunikasi
1. Saluran Media Massa
a. Surat Kabar
1). Publisitas
2). Periodesitas
3). Universalitas
4). Aktualitas
5). Terdokumentasi
b. Majalah
Jenis
1). General consumer magazine
2). Business Publication
3). Literacy review and academic journal
4). Newsletter
5). Public Relations Magazines
Karakteristik
1). Penyajian lebih dalam
2). Nilai aktualisasi lebih lama
3). Gambar dan foto lebih banyak
4) Cover (sampul) sebagai daya tarik
c. Rradio
d. Televisi
e. Film
f. Video
g. Internet
2. Saluran Antarpribadi
B. Pertimbangan dalam Menggunakan
Saluran Komunikasi
1. Perbandingan antara Saluran Antarpribadi
dengan Saluran Media Massa
- Arus pesan
- Konteks komunikasi
- Jumlah umpan balik yang siap tersedia
- Kemampuan mengatasi proses selektif
- Kecepatan menjangkau khalayak yang
banyak
- Efek yang memungkinkan terjadi
2. Seleksi Media
- Jangkauan
- Tipe khalayak
- Ukuran khalayak
- Biaya
- Tujuan komunikasi
-- Waktu
- Keharusan pembelian media
- Batasan atau aturan
- Aktivitas pesaing
3. Karakteristik Media atau Saluran
- Alasan positif penggunaan
- Alasan negatif penggunaan
KB 2.
Komunikasi dan Perubahan
Sosial
A. Pengertian Perubahan Sosial
1. Perbedaan
2. Pada waktu yang berbeda
3. Diantara keadaan sistem sosial yang sama
B. Kategori Perubahan Sosial
Komponen yang memungkinkan terjadinya
perubahan akibat pergesekan antar sistem
1. Perubahan Komposisi
2. Perubahan Struktur
3. Perubahan Fungsi
4. Perubahan Batas
5. Perubahan Hubungan Antarsubsistem
6. Perubahan Lingkungan
Perubahan sosial dari sumber perubahan
Perubahan dari dalam lingkungan
sistem sosial
Immanent Change
Para anggota sistem sosial dikenai sedikit
atau sama sekali tidak dikenai oleh pengaruh
luar yang menciptakan dan mengembangkan
ide-ide baru selanjutnya menyebar dikalangan
sistem sosial tersebut
Perubahan dari luar lingkungan
sistem sosial
Selective Contact Change
Anggota suatu sistem sosial dikenai oleh pengaruh
eksternal dan mengadopsi atau menolak suatu ide
baru dari sumber tersembunyi berdasarkan kebutuhan
mereka
Directed Contact Change
Seseorang yang merupakan wakil dair suatu
lembaga perubahan, dengan sengaja memperkenalkan
ide--ide baru dalam rangka mencapai tujuan yang
telah mereka rumuskan
Perubahan sosial dari lingkungan si penerima
Perubahan tingkat individu
Perubahan tingkat sistem sosial
C. Pola Perubahan
Linier
Proses perubahan sosial mengarah secara bertahap
dan meningkat
Unilinier
Proses perubahan sosial menuju sasaran tunggal
atau melewati beberapa tahapan serupa
Tidak terarah (berubah-ubah)
Tanpa pola
Proses yang mengikuti pola perulangan
yang terlihat atau sekurangnya secara kualitatif hampir
menyerupai tahapan sebelumnya
KB 3.
Cara Menimbulkan Perubahan
1. Cara Menyampaikan Informasi
a. Model Jarum Suntik
b. Model Satu Langkah
c. Model Arus Dua Langkah
d. Model Arus Multi Langkah
2. Cara Mengajar
a. Membangkitkan dan Memelihara Perhatian
b. Memberitahukan Hasil yang diharapkan dari Murid
c. Merangsang Peserta Didik untuk Mengingat
Konsep, Aturan, dan Keterampilan yang Relevan
sebagai Prasyarat
d. Menyajikan Situasi atau Pelajaran Baru
e. Memberikan Bimbingan Belajar
f. Feedback atau Balikan
g. Penilaian Hasil
h. Mengusahakan Transfer
i. Memantapkan Hasil Belajar
3. Cara Membujuk / Mendesak
4. Cara Berdialog
a. Kesungguhan
b. Pemahaman Empati yang Akurat
c. Sikap Positif yang Mutlak
d. Kehadiran
e. Semangat Persamaan
f. Iklim Psikologi yang Mendukung merupakan Puncak seluruh
Kinerja Penyimakan Dialogis diatas
MODUL 5
KONSEKUENSI INOVASI DAN
PERMASALAHANNYA
KB 1.
Klasifikasi Konsekuensi
Inovasi

A. Prses Pembelajaran
Suatu Konsekuensi
Tingkat keputusan inovasi biasanya ditentukan oleh agen
yang mengirimkan atau menyebarkan inovasi tersebut.
Penelitian soal penyebaran inovasi biasanya hanya dilakukan
sampai taraf penerimaannya saja dan mengabaikan bagaimana
implementasi setelah proses pengadopsian suatu inovasi
tersebut, hal ini dikarenakan :
1. Agen perubahan yang sering menjadi pelopor dalam penelitian
penyebaran inovasi melihat dan menekankan penelitian pada
penerimaan suatu inovasi saja, dengan asumsi bahwa keputusan
terhadap pengambilan suatu inovasi adalah hal yang positif, karena
mereka memiliki asumsi bahwa inovasi tersebut diperlukan oleh
masyarakat, padahal belum tentu asumsi mereka benar
2. Metode penelitian mengenai konsekuensi atau akibat inovasi cukup
sulit untuk dilaksanakan, karena memerlukan waktu yang cukup lama.
3. Konsekuensi sulit diukur
B. Dampak yang diberikan oleh
Suatu Inovasi
1. Konsekuensi yang diinginkan atau desireable consequense
adalah akibat dari inovasi yang langsung menerpa individu atau
sistem sosial, dimana akibatnya memang sudah diprediksi
atau diinginkan akan terjadi
2. Pemisahan antara konsekuensi yang menyenangkan dan yang
tidak menyenangkan selalu ada dari setiap penyebaran inovasi
3. Konsekuensi langsung dan tidak langsung. Konsekuensi langsung
adalah perubahan individual atau sistem sosial yang terjadi dengan
segera sebagai akibat adanya inovasi. Konsekuensi tidak langsung
adalah perubahan individu atau sistem sosial sebagai akibat dari
adanya perubahan setelah diterimanya suatu inovasi
4. Konsekuensi yang dapat diantisipasi dan yang tidak dapat diantisipasi
C. Bentuk, Fungsi dan Arti
Konsekuensi Inovasi
1. Bentuk adalah suatu akibat dari inovasi yang tampak nyata atau
secara fisik terlihat langsung
2. Fungsi adalah konsekuensi yang diberikan oleh adanya inovasi yang
diterima oleh individu yang ada didalam masyarakat tersebut
3. Arti adalah fkator subjektif yang timbul karena inovasi
D. Dinamika Keseimbangan dalam
Konsekuensi Inovasi
1. Stable Equilibrium, adalah konsekuensi inovasi yang sifatnya stabil
2, Dynamic Equilibrium, adalah konsekuensi inovasi yang sifatnya dinamis
yang akan memberikan keseimbangan secara bergantian
3. Disequilibirium, adalah konsekuensi yang sifatnya tidak seimbang
E. Persamaan dan Perbedaan
Akibat Komunikasi
1. Inovvator dan adopter awal
Banyak persamaan antara penerima awal dan inovator dalam hal
persepsi terhadap hal baru tersebut
2. Profesional agen perubahan
Agen haruslah orang yang profesional dalam bidangnya, sehingga isu
mendapatkan nilai atau kepercayaan tersendiri dalam membawa suatu
perubahan
3. Inovator adopter
Dengan adanya inovator adopter, maka proses difusi suatu inovasi akan
berlari semakin kencang untuk membawa serta individu yang ada didalam
organisasi tersebut
F. Struktur Sosial dan
Kesamaan Konsekuensi
Struktur sosial adalah pola hubungan yang terjadi dalam
suatu masyarakat
Semakin beragamnya struktur sosial yang ada, maka semakin
besar biaya yang harus dikeluarkan dalam proses penyebaran
suatu inovasi
G. Bagaimana Memperkecil Perbedaan
Penerimaan suatu Inovasi?
1. Meningkatkan akses terhadap informasi dan menciptakan
kesadaran terhadap adanya suatu inovasi
a. Menggunakan ceiling effect dalam membuat informasi, artinya
membuat pesan yang lebih mengena pada masyarakat golongan
menengah ke bawah
b.Membuat pesan yang lebih spesifik terhadap status sosial tertentu
c. Pemilihan media komunikasi harus tepat
d. Pendekatan terhadap kelompok yang kecil atau lebih dapat disebut
sebagai group diskusi
e. Mengubah cara pendekatan ke penerima paling lamban atau late
majority dan laggard
2. Meningkatkan akses terhadap suatu evaluasi inovasi
terhadap kelompok yang ada atau peers group, dalam hal ini
dikarenakan kebanyakan orang cenderung untuk menerima
suatu inovasi yang sifatnya kolektif, artinya tergantung dari teman
atau kelompoknya
a. Mengidentifikasi siapa pemuka pendapat dari kelompok tersbeut
b. Memilih agen perubahan dari kelompok yang ada
c. Bentuk kelompok baru yang sebagian besar anggotanya adalah mereka
yang bergabung dalam peers group tersebut, untuk membicarakan adanya
inovasi
3. Meningkatkan sumber-sumber penerima inovasi
a. Merekomendasikan keungguan inovasi tersebut secara detail,
terutama bagi keuntungan masyarakat di kemudian hari
b. Membentuk organisasi sosial yang dapat menjembatani proses
penerimaan suatu inovasi
c. Mengembangkan suatu pemahaman bahwa masyarakat kalangan menengah
kebawah dapat berpartisipasi atau menikmati keuntungan yang diberikan oleh
adanya inovasi tersebut
d. Menentukan agen penyebar informasi untuk kalangan menengah ke bawah
e. Ubah cara penyampaian secara formal atau berdasarkan pengetahuan, menjadi
suatu pesan yang berdasarkan fakta atau pengalaman
Semua pihak harus menyadari bahwa akibat dari suatu penyebarluasan inovasi
akan berbeda dari mereka yang memiliki status sosial yang berbeda maupun
status ekonomi yang berbeda. Yang penting agen perubahan harus tetap
mempertimbangkan hal tersebut agar dapat memelihara yang ada agar
tidak semakin melebar
KB 2.
Konsekuensi Inovasi terhadap
suatu Organisasi
Lima kunci utama dimana inovasi dapat
diberikan :
1. Adanya strategi dan visi yang jelas
2. Kepemimpinan
3. Budaya
4. Proses
5. Lingkungan Fisik
A. Perubahan Inovasi
Tiga proses sederhana yang harus dilakukan
untuk menghasilkan konsekuensi positif
1. Kumpulkan prosedur dan proses yang sudah ada dalam
organisasi untuk mendukung inovasi
2. Belajar dan belajar mengenai apa yang diketahui dan apa
strategi organisasi tersebut
3. Mengembangkan ide
Yang diperlukan untuk mendukung ketiga langkah tersebut :
1. Memiliki pimpinan yang kuat dan empatik
2. Memilih hanya orang-orang terbaik sebagai agen perubahan dan
memberikan kebebasan atau otonomi bagi pengembangannya
3. Kembangkan pelatihan
4. Yakin bahwa dari lapisan atas sampai bawah dapat dimotivasi
5. Berikan gambaran keuntungan yang akan diperoleh sesuai
dengan target yang ingin dicapai
6. Selalu membuat individu yang berada dalam organisasi
well informed
7. Perubahan sebaiknya dilakukan tanpa tekanan, haruslah menyenangkan
dan memotivasi
B. Pendukung Suatu Keberhasilan
Inovasi Organisasi
Keberhasilan suatu organisasi harus didukung dengan
kemampuan organisasi tersebut menerima atau mengadopsi,
berimajinasi, menerima perbedaan dan menciptakn kreativitas
berbagai inovasi yang ada. Tiga hal yang membuat perusahaan
mempunyai tantangan :
1. Ledakan teknologi
2. Perubahan manajemen
3. Strategi
Faktor-faktor yang menghambat laju inovasi dikarenakan :
1. Mengabaikan budaya yang melekat pada individu didalam
organisasi,
2. Menomorsatukan insentif
3. Menghambat ide-ide baru yang berkembang saat proses
berjalannya suatu yang inovasi
4. Adanya rasa takut kehilangan kedudukan atau status quo
C. Peranan Komunikasi dalam
Menerima Konsekuensi Inovasi
Mengatasi perbedaan yang besar antara
penerima dan tidak menerima suatu inovasi
dapat dilakukan dengan komunikasi
Komunikasi yang bagus dapat melalui :
1. Proses komunikasi yang menyebar luas dari atasn sampai
ke bawahan, semua ada saluran komunikasi yang berfungsi,
2. Harus tetap diingat bahwa komunikasi adalah proses
dua arah,
3. Atasa atau senior tetap perlu mengadakan pendekatan pribadi
terhadap bawahannya melalui kunjungan-kunjungan informal
langsung ke tempat karyawan atau staf bekerja,
4. Atasan atau senior memiliki kreativitas untuk menciptakan
iklim yang menyenangkan,
5. Menggunakan berbagai macam media komunikasi
D. Mengukur Konsekuensi Inovasi
Indikator hasil inovasi
Strategi
Mengetahui dengan pasti tujuan organisasi
Ada komitmen terhadap tujuan tersebut
Mendukung proses inovasi
Sumber yang jelas
Budaya
Kemauan belajar
Bebas untuk menerima kegagalan
Hasil
Adanya inisiatf dalam proses
Adanya hal baru yang diberikan
Adanya perubahan selama tiga tahun
Pengukuran suatu inovasi
Inovasi Produk
Ide adanya produk baru
Persentase keuntungan selama 3-5 tahun
Target pasar
Persentas munculnya poduk yang sama
dalam 3-5 tahun
Pengembangan Produk
Konsep, rancangan, inisial produk
Penampilan produk
Rancangan produk
Proses Inovasi
Parameter proses
Proses
Akuisisi Teknologi
Kecanggihan teknologi
Kepemimpinan
Sumber Inovasi
E. Bagaimana suatu Inovasi
Bisa Diterima
1. Peranan Pemimpin
Karakteristik organisasi yang inovatif dapat
diihat dari beberapa hal dibawah ini
a. Kepercayaan yang tinggi terhadapa manajemen
b. Aktif mengikuti ide yang ada
c. Level birokrasi yang pendek
d. Proses manajemen yang efektif
e. Manajer yang penuh tantangan
f. Manajer yang mau mendelegasikan tugas
g. Manajer yang mau bergabung
h. Sumber-sumber ide dari seluruh lapisan
i. Mampu menrima risiko secara seimbang
j. Secara kontinu melihat perubahan yang terjadi
Seorang pimpinan yang dapat mengantisipasi dan mempertahankan
konsekuensi inovasi tersebut, dibutuhkan hal sebagai berikut
(Rob Goffee dan Gareth Jones 2000) :

a. Meminimalisasikan menunjukkan kelemahan


mereka
b. Memiliki kemampuan menginterpretasikan data,
agar mengetahui kapan harus bertindak
c. Dapat mengelola karyawan dengan menggunakan
pendekatan yang sifatnya empati
d. Mau menerima adanya perbedaan
Meminimalisasikan kesenjangan yang dihasilkan
oleh akibat adanya suatu inovasi, yaitu
a. Membawa budaya yang ada dalam organisasi
untuk memfokuskan pada apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan
b. Membuka akses yang luas untuk memecahkan masalah
yang ada dalam pelaksanaan suatu inovasi
c. Meningkatkan bentuk komunikasi yang lateral
d. Mengurangi tingkatan birokrasi
e. Meningkatkan akses terhadap informasi kebijakan
atau perencanaan perusahaan
2. Peran Budaya
Budaya yang sudah tertanam dengan baik akan sulit
bila harus dimasukin budaya yang lainnya
a. Bagaimana menggabungkan antara budaya lama dan budaya
baru yang dibawa oleh inovasi tersebut
b. Arogansi terhadap budaya yang sudah ada
c. Selfishness atau kesombongan atas budaya yang dimiliki
cukup tinggi sehingga menganggap budaya rendah budaya lainnya
Hal-hal yang dapat membantu meningkatkan
inovasi tersebut, adalah
a. Membuat keadaan menyenangkan
b. Membuat konsekuensi inovasi yang bersifat
blame-free, artinya tidak untuk saling menyalahkan
c. Menumbuhkan rasa percaya terhadap konsekuensi
inovasi tersebut menumbuhkan kemampuan menyimak atau
ability to listen
d. Mengembangkan kemampuan kita menghargai setiap
individu yang terkena konsekuensi inovasi tersebut
3. Kolaborasi
4. Perubahan yang Konstan
5. Tanggungjawab Inovasi
Beberapa cara untuk mengatasi orang yang
cenderung menghindari inovasi karena takut
akan konsekuensi yang tidak menguntungkan
a. Apapun konsekuensi dari suatu inovasi adalah resiko
b. Belajar menghadapi tantangan dari luar
c. Eksperimen
d. Melakukan pendekatan
e. Memfokuskan kepada hasil
f. Membentuk kelompok
g. Mengikutsertakan semua pihak
F. Tantangan Inovasi
1. Strategi dan Visi
a. Stretch versus attainability (ketercapaian)
b. Inovasi dan efisiensi
c. Diversity versus megabrand
d. Global dan local
e. Pengawasan secara terpusat ataupun lokal
f. Berdasarkan kompetensi utama ataukah kebutuhan
yang dipikirkan
g. Inovasi dan hambatan sumber daya
h. Ego dan efektivitas inovasi
2. Kepemimpinan
3. Budaya
4. Proses
5. Lingkungan
MODUL 6
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
INOVASI
KB 1.
Komunikasi Inovasi
yang Efektif
A. Pengertian Komunikasi
B. Efektivitas Komunikasi
1. Sumber Komunikasi
a. Keterampilan Berkomunikasi
Keterampilan sumber pesan untuk menyampaikan ide,
pikiran, gagasan dengan penggunaan bahasa dan tutur kata
yang dapat dipahami penerima pesan
Keterampilan penerima pesan menyimak dengan menggunakan
seluruh indera untuk memahami segala sesuatu yang terdengar
Hal yang menyebabkan pentingnya
unsur kemampuan seseorang untuk
menyimak informasi dalam
berkomunikasi :
a. Memperoleh informasi yang penting dengan
lebih seksama
b. Objektif dalam melakukan hubungan komunikasi
interpersonal
c. Memperoleh data untuk mengambil keputusan
yang tepat dan akurat
d. Bereaksi secara tepat terhadap pesan (informasi)
yang disimak
Penyimak yang baik
a. Mempunyai alasan yang kuat dan
kesediaan yang tulus
b. Memiliki kesanggupan dan kesabaran
untuk menyimak
c. Memiliki kesanggupan dan kesdiaan
memfokuskan perhatian
d. Memiliki keberanian untuk menyela
pembicaraan dngan kesiapan menyampaikan
umpan balik positif
Penyimak yang baik dan seksama menempuh
beberapa cara :
a. Menyimak hal-hal yang menyenangkan
b. Menyimak hal-hal khusus
c. Menyimak dengan kritis
d. Menyimak dengan berempati
b. Sikap Mental
1. Sikap mental terhadap diri sendiri : sumber pesan harus
memiliki kepercayaan dan keyakinan bahwa dirinya mampu
berkomunikasi dengan baik
2. Sikap mental terhadap penerima pesan : sumber pesan harus
memiliki pandangan positif terhadap penerima pesan
3. Sikap mental sumber terhadap pesan : sumber pesan harus
meyakini terlebih dahulu bahwa yang disampaika adalah
informasi yang benar dan diperlukan
c. Level Pengetahuan
Sesuatu harus dibicarakan secara proporsional
d. Posisi Sosial Sumber Pesan
Posisi sumber pesan yang terkait dengan sistem
sosial, diantaranya mencakup:
- jenis sistem sosial dimana sumber berada,
- peran dan fungsi sumber pesan dalam sistem sosial
- konteks budaya pada saat sumber pesan berkomunikasi
- kepercayaan dan nilai-nilai yang dominan
- bentuk-bentuk tingkah laku yang diterima dan tidak diterima
oleh masyarakat setempat
- harapan sumber pesan terhadap orang lain, dsn sebaliknya
2. Penerima Komunikasi
a. Penerima pesan memiliki kemampuan menulis,
berbicara, membaca, mendengar dan kemampuan
nalar yang baik seperti halnya sumber pesan
b. Sumber pesan bersikap benar adanya
c. Tingkat pengetahuan penerima mencakup tingkat
pengetahuan terhadap proses komunikasi, sumber
dan inovasi itu sendiri
d. Seperti halnya sumbr, posisi penerima pesan didalam
suatu sistem sosial juga akan memperngaruhi efektivitas
komunikasi inovasi
3. Pesan
Kode pesan, adalah sekumpulan simbol yang dapat disusun sedemikian
rupa sehingga bermakna bagi seseorang
Isi pesan, adalah bahan atau materi yang dipilih oleh sumber pesan
untuk menyatakan maksudnya berkomunikasi
Wujud pesan, gambaran tentang bagaimana sumber pesan memilih kode,
isi pesan, dan struktur pesan yang diperkirakan akan dapat mengefektifkan
proses komunikasi yang dilakukan
4. Saluran Komunikasi
KB 2.
Strategi Komunikasi Inovasi yang
Efektif
A. Pengertian Strategi Komunikasi
Inovasi
Tujuan utama strategi komunikasi yang
ingin dicapai yaitu :
1. Memastikan bahwa khalayak penerima pesan memahami
isi pesna yang diterimanya
2. Memantapkan penerimaan pesan dalam diri khalayak sasaran
penerima pesan
3. Memotivasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan implikasi
pesan
B. Prinsip-prinsip Strategi
Komunikasi Inovasi
1. Pengenalan Khalayak Sasaran
a. Kerangka referensi, terbentuk didalam diri seseorang sebagai hasil
pengamatan, pendidikan, norma, status sosial, dsb yang dimiliki
individu tsb
b. Faktor situasi, situasi komunikasi yang dialami oleh khalayak sasaran
pada saat menerima pesan yang disampaikan oleh sumber pesan
c. Faktor kondisi, keadaan fisik dan psikis khalayak sasaran, pada saat
menerima informasi tentang suatu inovasi
Karakteristik khalayak sasaran
a. Ciri personal khalayak sasaran : umur,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah keluarga,
jenis usaha, dsb
b. Sistem sosial budaya dimana khalayak
sasaran berasal
c. Cara dan kebiasaan berkomunikasi
d. Minat terhadap inovasi
e. Status khalayak sasaran
f. Motivasi
g. Tingkat pengetahuan
2. Mendesain Pesan Inovasi
a. Pesan direncanakan dan disampaikan secara menarik
b. Pesan harus menggunakan simbol-simbol yang
didasarkan pada kesamaan pengalaman antara sumber
pesan dan khalayak sasaran didalam memahami simbol-simbol
tersebut
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi sasaran dan
mampu memberi saran tentang cara untuk mencapai kebutuhan
tersebut
d. Pesan harus dapat memberikan alternatif bagi khalayak sasaran
untuk memenuhi kebutuhan secara layak, untuk kepentingan individu
maupun sesuai dengan situasi kelompok
Dua persyaratan untuk mengemas pesan
agar menarik
a. Kemudahan untuk mengimplementasikan
b. Pesan disajikan dengan tanda-tanda yang
berbeda dengan sekitarnya sehingga terasa lebih
mencolok
Dua bentuk penyajian pesan :
- One Sided Issue : penyampaian inovasi
atau masalah hanya dari sisi positif
- Two Sided Issue : penyampaian inovasi
atau masalah disampaikan secara bersamaan
aspek positif dan negatifnya
a. Kalau berkomunikasi dengan orang yang sejak semula
berbeda pendapat lebih baik menggunakan Both Sided Issue
b, Jika dari awal komunikasi sudah ada kesesuaian pendapat
lebih baik menggunakan One Sided Issue
c. Komunikasi dengan orang-orang terpelajar menggunakan
Both Sided Issue
d. Komunikasi pada orang-orang bukan terpelajar menggunakan
One Sided Issue
3. Menetapkan Metode Komunikasi
a. Menurut cara pelaksanaannya, dikenal
dua metode komunikasi
1) Metode redundancy : cara berkomunikasi untuk mempengaruhi
khalayak sasaran dengan jalan mengulang-ulang pesan yang sama
kepada khalayak penerima pesan
a) Khalayak akan lebih memperhatikan isi pesan
b) Tidak mudah lupa
c) Sumber pesan dapat memperbaiki cara penyampaian
pesan yang dilakukannya
2) Metode Canalizing : metode dimana komunikator menyediakan
saluran-saluran tertentu untuk menguasai motif-motif dan pemikiran
yang ada pada diri khalayak
b. Metode komunikasi menurut bentuk
isinya terdiri dari :
1) Metode Informatif
2) Metode Persuasif
3) Metode Edukatif
4) Metode Kursif
Kegiatan komunikasi yang mempengaruhi khalayak
sasaran dengan cara memaksa
4. Menyeleksi dan Menetapkan
Media

a. Paling banyak penerimanya, paling murah biayanya


b. Paling besar dampaknya
c. Paling cocok dengan tujuan komunikasi
d. Paling cocok dengan isi pesan
e. Sesuai dengan ketersediaan dana dan
kemampuan mengoperasionalisasikannya
5. Peran Sumber Pesan
Proses penyusunan strategi komunikasi inovasi
yang efektif :
- Mengidentifikasi masalah
- Pengamatan lapangan
- Survei awal
- Pendugaan dan penelitian
- Menyusun rencana dan strategi komunikasi
Evaluasi dampak komunikasi
a. Audience Coverage
b. Audience Response
c. Communication Impact
d. Process of Influence
Fanatisme kahalayak kepada
sumber pesan, dapat ditumbuhkan
dengan cara
a. Sumber pesan memiliki kemampuan dan
keahlian tentang isi pesan yang disampaikan
b. Sumber pesan memiliki kemampuan dan keterampilan
dalam memilih tema, metode dan media penyampai pesan
c. Sumber pesan memiliki kepribadian menarik dan
disenangi khalayak
d. Sumber pesan memiliki hubungan baik dengan khalayak
MODUL 7
HAMBATAN KOMUNIKASI
INOVASI
KB 1.
Hambatan Komunikasi
Inovasi
A. Pengertian Hambatan
Komunikasi Inovasi
1. Sumber dan/atau penrima pesan memiliki sikap rendah diri
2. Sumber pesan memilih penggunaan kata yang tidka tepat
3. Adanya pesan verbal dan nonverbal yang tidak cocok dengan
kondisi penerima
4. Krdibilitas sumber yang rendah
5. Tempat atau lokasi belangsungnya komunikasi inovasi yang
tidak tepat
6. Pengaturan meja dan kursi dalam pertemuan kelompok yang salah
7. Jumlah kelompok yang terlalu besar atau terlalu kecil.
8. Ada perbedaan budaya antara sumber dan penerima pesan
9. Sumber dan penerima sama-sama merasa bingung dengan inovasi
yang sedang dikomunikasikan
10. Sumber dan atau penerima pesan saling curiga
11. Sumber dan penerima pesan saling tidal terbuka
B. Jenis Hambatan Komunikasi
Inovasi
1. Hambatan Mekanistis
2. Hambatan Psikologis
Empat masalah umum yang ditemukan
dalam komunikasi yang macet
a. Terputusnya Jaringan Komunikasi
1). Sumber terlalu percaya diri, sehingga
menganggap khalayak penerima pesan sebagai
orang bodoh
2). Sumber pesan ragu-ragu terhadap kebenaran
dan keunggulan inovasi yang disampaikan
3). Pengetahuan sumber pesan terhadap inovasi
yang disampaikan terlalu sedikit atau terlalu banyak
4). Sumber pesan tidak dapat memilih saluran/media
komunikasi yang tepat, benar dan cocok sesuai
kondisi khalayak penerima
5). Sumber pesan tidak dapat mengoperasionalisasikan
media yang digunakan
6). Sumber pesan tidak memiliki pengetahuan yang benar
terhadap karakteristik khalayak penerima sasaran
7). Sumber pesan tidak memiliki isi dan kode pesan
yang sesuai dengan karakteristik khalayak penerima
8). Khalayak penerima sama sekali belum mengenal media
dan saluran komunikasi yang digunakan sumber pesan
9). Hubungan baik antara sumber dan khalayak penerima pesan
belum terentuk pada saat proses komunikasi berlangsung
10). Inovasi pun dapat menjadi penghambat, faktor penyebabnya
antara lain
(1). Tidak memiliki keuntungan relatif
(2). Bertentangan dengan adat-istiadat
atau nilai-nilai masyarakat yang telah
ada
(3) Sulit dipahami dan ditrapkan oleh
penerima pesan
(4) Tidak dapat dicobakan terlebih dahulu
dalam skala kecil
(5) Hasil inovasi tidak dapat dilihat secara
langsung
b. Distorsi atau penyimpangan pesan
dari sumber atau pihak pengirim pesan lain
c. Distorsi pesan oleh penerima
1) Semantik
Orang menginterpretasikan sesuatu dengan
berbda walaupun menggunakan bahasa
yang sama
2) Pengabaian dan penseleksian persepsi
d. Adanya faktor eksternal pada penerima
(a) Menerima informasi yang terlalu banyak
atau tumpang tindih daam satu waktu
(b) Kredibilitas sumber yang kurang
dipercaya sebagai sumber pesan
(c) Situasi komunikasi yang kurang
diikuti dengan suasana saling percaya
Menurut Bahatma dan Bhatnagar
(1988)
Jenis hambatan komunikasi
inovasi
1. Teknis
2. Semantik
3. Masalah-masalah keefektifan
Sumber hambatan komunikasi
inovasi
1. Sumber pesan
(a) Nilai-nilai budaya dan organisasi sosial
yang berbeda antara sumber pesan dan penerima pesan
(b) Penggunaan simbol-simbol komunikasi
yang tidak tepat
(c) Sumber pesan memiliki konsep yang salah tentang
komunikasi
(d) Proses berlangsungnya komunikais inovasi tidak
teratur
(e) Sumber pesan tidak menyusun atau memiliki pedoman
tertentu untuk memprbaiki proses komunikasi yang dijalankannya
2. Isi pesan
(a) Inovasi tidak memiliki keuntung relatif
(b) Inovasi bertentangan dengan budaya yang telah ada
(c) Inovasi yang digunakan sanagat rumit
(d) Inovasi tidak diujicobakan terlebih dahulu
(e) Hasil tidak dapat dilihat langsung
3. Penerima atau hambatan alam
(a) Tidak ada perhatian dari penerima pesan
terhadap kegiatan komunikasi yang sedang
berlangsung
(b) Penerima pesan tidak dapat bekerjasama
dengan sumber pesan
(c) Tidak bersikap positif terhadap sumber pesan
4. Saluran Komunikasi
(a) Kekeliruan menggunakan media komunikasi
(b) Kesalahan pemilihan media
(c) Gangguan fisik pada media yang digunakan
KB 2.
Strategi Mengatasi Hambatan
Komunikasi Inovasi
1. Sumber pesan mencari kesempatan agar penerima pesan
mengetahui tentang bagaimana proses komunikasi berlangsung
2. Tutur kata dan penyampaian isi pesan dilakukan dengan kalimat
yang jelas dan bahasa yang sesuai dengan latarbelakang penerima
pesan
3. Sumber pesan jangan berbicara satu arah / melakukan bahasa non
verbal yang tidak ada kaitannya dengan isi pesan
4. Sumber dan penerima pesan saling bersikap jujur dan menjalin
hubungan yang akrab
5. Memiliki keinginan untuk saling menyimak
6. Berusaha memperoleh persepsi yang tepat
7. Menghargai minat penerima pesan dengan tulus, hangat
ringan tangan dan penuh perhatian
8. Sumber pesan dan penerima pesan saling menghargai dan
menghormati
9. Menjadi diri sendiri
10. Mengamatai reaksi penerima pesan
11. Membina hubungan baik
12. Menghindari perilaku yang dapat menyebabkan sumber / penerima
pesan merasa paling benar
MODUL 8
PERENCANAAN KOMUNIKASI
INOVASI
KB 1.
Pengertian Perencanaan
Komunikasi Inovasi
A. Pengertian Komunikasi Inovasi
Keuntungan dari melakukan perencanaan
komunikasi inovasi
1. Perencanaan komunikasi inovassi dapat
memperjelas pemahaman tentang tujuan dan tugas
yang harus dilaksanakan didalam penyampaian
materi tersebut
2. Mengetahui jumlah sumber daya, dana, dan
waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
komunikasi inovasi
3. Memperjelas pembagian tugas dan peran
tiap pihak yang terlibat
4. Memberi petunjuk yang jelas
5. Menumbuhkan dan mningkatkan motivasi
semua pihak yang diharapkan berpartisipasi
6. Mengetahui berbagai kendala perencanaan
dan pelaksanaan dengan lebih dini
7. Mempermudah pelaksanaan evaluasi atau pengukuran
indikator keberhasilan komunikasi inovasi
Rumusan dalam merancang perencanaan
komunikasi
1. Menentukan jenis situasi yang diharapkan
2. Menentukan jenis situasi yang ada
3. Menentukan kesenjangan antara situasi harapan
dan situasi nyata
4. Menentukan tujuan kegiatan untuk mengatasi
kesenjangan
Perencanaan sebagai suatu kegiatan yang
mengarah pada suatu kaji tindak yang spesifik
yaitu mengatasi masalah dalam bentuk saran,
komitmen, pengarahan, permohonan, dan
kesepakatan dan disusun berdasarakan hasil
pemikiran
Konsep perencanaan
1. Harus dilakukan dengan serius
2. Disusun berdasarkan data dan fakta
3. Tidak dapat disusun sambil lalu tanpa
data dan fakta yang jelas
4. Berguna untuk mengefektifkan peluang keberhasilan
komunikasi inovasi yang dilakukan
B. Latarbelakang Perencanaan
Komunikasi Inovasi
Alasan yang melatarbelakangi terjadinya
pengubahan berencana
(a) Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan
atau untuk mensolusikan masalah yang dirasakan
melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
(b) Ditemukannya inovasi-inovasi yang berpeluang
memperbaiki kesejahteraannya hidupnya
Unsur penting dalam terjadinya suatu ubahan
berencana
(a) sumber atau komunikator sebagai agen
perubahan
(b) penerima atau kelompok sasaran
(c) rencana pengubahan atau perecanaan
(d) adanya hubungan baik antara sumber
dengan sasaran ubahan
Tahap kegiatan untuk melaksanakan perubahan
berencana
1. Menumbuhkan kebutuhan untuk berubah melalui
pendekatan yang dalam
2. Membangun hubungan baik untuk mengubah
dan berubah
2. Bekerja untuk perubahan
4. memperluas dan memantapkan hasil
ubahan atau tahap evaluasi hasil
5. Menghentikan hubungan untuk pengubahan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
menggerakkan masyarakat
1. Inisiasi atau tahap pendahuluan
sumber memiliki kesadaran bahwa khalayak
memiliki masalah
2. Legitimasi atau pengesahan
mendapatkan pengesahan dari orang-orang
yang berkuasa didaerah tsb
3. Difusi
menyebarluaskan penerimaan ide, dan memperlancar
kegiatan komunikasi
4. Pengorganisasian
5. Aksi
C. Indikator Perencanaan Komunikasi
Inovasi yang Efektif
1. Ketepatan dan kelengkapan analisis
fakta dan situasi
2. Penetapan masalah brdasar kebutuhan
khalayak sasaran
3. Kejelasan dan jaminan fleksibilitas
4. Merumuskan tujuan dan pensolusian masalah
yang menjanjiakn keberhasilan yang memuaskan
5. Menjaga keseimbangan kepentingan
6. Pekerjaan yang jelas
7. Perencanaan sebagai proses yang berkelanjutan
8. Perencanaan komunikasi inovasi merupakan
proses pembelajaran yang melibatkan sumber
maupun penerima pesan
9. Perencanaan merupakan proses koordinasi
yang melibatkan semua pihak
10. Perencanaan harus memberi kesempatan adanya
pelaksanaan evaluasi
KB 2.
Hambatan dan Unsur-unsur Perencanaan
Komunikasi Inovasi
A. Hambatan Perencanaan
Komunikasi Inovasi
Penyebab perencanaan komunikasi
inovasi menjadi keliru
(a) Perencanaan dilakukan dengan intuisi
tanpa dukungan data dan fakta
(b) Perencanaan dilakukan dngan inspirasi, berlangsung
tanpa sistematika tertentu
(c) Perencanaan dilakukan dengan spekulasi,
tanpa informasi, dan tidak sistematis
B. Unsur-unsur Perencanaan
Komunikasi Inovasi
Tipe-tipe perencanaan
1. Perencanaan Inspirasi
Hanya terdiri dari unsur informasi dan instruksi
2. Perencanaan Intuisi
Memiliki unsur pertimbangan dan instruksi
dalam penyusunan rencana dan tidak diikuti oleh
unsur analisis dalam menyusun rencana
3. Perencanaan Spekulasi
Perencanaan yang langsung memberi instruksi dan
biasanya sangat insidental
4. Analisis
Bagian dari konsep non-perencanaan hanya menggunakan
unsur informasi dan pertimbangan, tanpa diikuti unsur
instruksi dalam menyusun rencana
5. Statistik
Bagian dari konseep non-perencanaan hanya berisi
informasi, bukan pertimbangan dan instruksi
6. Modelistik
Bagian dari konsep non-perencanaan tidak berisi
informasi dan tidak menghasilkan instruksi, hanya
untuk dijadikan bahan pertimbangan didalam menyusun suatu kebijakan
7. Post Time
Bagian dari konsep non-perencanaan lebih merupakan
suatu angan-angan, tanpa informasi, tanpa membuat
pertimbangan dan tanpa instruksi
Ciri-ciri perencanaan
1. Dilakukan dengan tepat dan tidak diramal atau diduga-duga
2. Dilakukan bukan untuk waktu sekarang karena
perencanaan merupakan keputusan masa depan
3. Dilakukan bukan sebagai upaya untuk mnghilangkan
atau memperkecil risiko, karena keberhasilan prenccanaan
adalah keberanian mengambil resiko yang besar
4. Menghasilkan suatu ubahan yang mungkin dapat terjadi
dalam bentuk pertumbuhan internal dan atau eksternal di
suatu masyarakat
Persyaratan perencanaan
1. Keputusan beresiko
a. tujuan keputusan
b. asumsi keputusan
c. harapan keputusan
d. alternatif tindakan
e. keputusan itu sendiri
f. struktur keputusan
g. dampak keputusan
h. hasil keputusan yang berisi alternatif tindakan yang
dapat dipilih dan kemudian diprioritaskan sebagai hasil
keputusan yang akan ditindaklanjuti
2. Dimensi waktu, jangka pendek, jangka menengah,
atau jangka panjang mengenai pelaksanaan rencana yang
disusun
3. Konfigurasi struktur keputusan
Dampak dari keputusan yang akan dipilih terhadap
keberhasilan rencana dan khalayak sasaran pengguna
4. Karakteristik resiko
Menunjukkan kemauan dan keberanian penyusun rencana
didalam memformulasikan dan memprediksi resiko
yang akan timul dari pelaksanaan rencana yang disusun
5. Pengukuran agar perencanaan harus memiliki tanggungjawab
moral dan motivasi
C. Evaluasi Komunikasi
Inovasi
1. Jenis-jenis Evaluasi
Komunikasi Inovasi
a. Berdasarkan pelaku evaluasi
1) Evaluasi Internal
2) Evaluasi Eksternal
b. Berdasarkan objek evaluasi
1) Evaluasi rencama kegiatan
2) Evaluasi hasil
3) Evaluasi dampak
2. Teknik Evaluasi
a. Masukan sumberdaya yang telah digunakan oleh sumber
komunikasi atau agen perubahan
b. Pada tiap jenjang evaluasi masukan
c. Pada jenjang evaluasi kegiatan
d. Pada jenjang keterlibatan orang
e. Pada jenjang reaksi
f. Pada jenjang perubahan perilaku
1) Materi dan tingkat perilaku
2) Tingkat ketahanan ubahan perilaku
3) Intensitas sikap yang akan dimiliki
4) Tingginya harapan
a) Ubahan pada jenjang praktik
Rencana pengubahan dalam prkatik, teknologi,
atau struktur sosial sebagai akibat terjadinya
perubahan perilaku didalam hal penemuan dan
penerimaan perseorangan dan pengubahan
secara bersama
b) Ukuran penerapan perseorangan
c) Ukuran pengubahan secara bersama
g. Jenjang hasil akhir
1) Ukuran diraihnya tujuan untuk perseorangan
2) Ukuran diraihnya tujuan untuk kelompok
3. Pelaksanaan Evaluasi
a. Memahami prosedur ilmiah yang
mencerminkan cara berpikir objektif
untuk mencari kebenaran
b. Meneliti tujuan komunikasi inovasi
c. Menentukan bukti-bukti yang harus
dikumpulkan, sesuai dengan tujuan yang
telah disusun
d. Mengembangkan alat pengukur data yang
berbeda untuk tiap kegiatan yang mempunyai
tujuan berbeda, karena faktor-faktor yang ingin
diperoleh juga berbeda
e. Mengambil sampel dan mengumpulkan
data
f. Berpikir komprehensif dan integral
MODUL 9
SEJARAH PENELITIAN DIFUSI
INOVASI
KB 1.
Studi Awal Difusi Inovasi
A. Studi Awal Difusi Inovasi
1. Gabriel Tarde dan
Hukum Peniruan
2. Penelii Difusi dari Inggris
dan Jerman-Austria
3. Bangkitnya Tradisi Riset
Difusi
B. Trend Penelitian
Difusi Inovasi
1. Trend Riset Antropologi
2. Tradisi Sosiologi Awal
3. Tradisi Sosiologi Pedesaan
a. Penelitian jagung hibrida
& paradigma difusi
b. Riset difusi sosiologi pedesaan
di negara dunia ketiga
c. Surutnya paradigma difusi dari
sosiolgi pedesaan
4. Tradisi Bidang Pendidikan
5. Tradisi Sosiologi Kesehatan & Pengobatan
Masyarakat
a. Difusi program keluarga berencana
di negara-negara dunia ketiga
6. Tradisi Riset Difusi
Bidang Komunikasi
7. Tradisi Riset Difusi
Bidang Marketing
8. Tradisi Riset Difusi
Bidang Pemasaran Sosial
9. Tradisi Riset Difusi
bidang Geografi
10. Tradisi Riset Difusi
Bidang Sosiologi Umum
11. Tradisi Riset Difusi
Bidang Ekonomi Umum
KB 2.
Kontribusi Riset Difusi dan
Kritik terhadap Riset Difusi
Inovasi
A. Status Riset Difusi
Saat Ini
1. Model difusi merupakan sebuah paradigma
yang konseptual dan relevan untuk digunakan
pada berbagai disiplin ilmu terutama ilmu-imu
sosial
2. Riset difusi memiliki sifat pragmatis dalam
membuat hasil-hasil riset menjai bermanfaat/dapat
dimanfaatkan
3. Paradigma dari proses difusi memungkinkan
para ahli untuk memandang kembali temuan-temuan
empiris mereka dalam bentuk generalisasi pada
tingkat lebih tinggi dan secara teoritis lebih alamiah
4. Metodologi riset yang secara tidak langsung
dipengaruhi oleh model klasik dari difusi, sangatlah jelas
dan mudah untuk diterapkan
B. Kritik-kritik terhadap
Riset Difusi
1. Bias Pro Inovasi
dalam Riset Difusi
Suatu pengertian dalam riset difusi yang
menekankan bahwa suatu inovasi haruslah
didifusikan dan diadopsi oleh seluruh
anggota dari suatu sistem sosial dan harus
didifusikan dengan lebih cepat serta inovasi
tersebut janganlah direkayasa atau ditolak
2. Bias Sumber dan Bias Penyalahan-
Individu dalam Riset Difusi
3. Problem Mengingat dalam
Riset Difusi
4. Problem dalam Menentukan
Hubungan Sebab-Akibat
KB 3.
Contoh-contoh Difusi Inovasi
di Beberapa Negara
1. Padi Ajaib di Bali
2. Tanaman Tomat di Amerika
3. Studi Difusi Bidang Pendidikan
4. Difusi Inovasi Bidang Kesehatan
5. Difusi Inovasi Bidang Sosiologi
Kesehatan di Taichung, Taiwan
6. Difusi Inovasi Bidang Komunikasi

Вам также может понравиться