Вы находитесь на странице: 1из 216

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah akhirnya buku ini kelar juga dan alhamdulillah karena anda menyempatkan diri untuk
membaca kata pengantar ini. Luar biasa!

Buku ini tercipta bukan untuk digunakan sebagai patokan tapi sebagai sarana pembantu saja, agar
teman2 memiliki sedikit banyak gambaran mengenai osce ukdi. Hal yang perlu diingat di sini adalah
soal OSCE UKDI akan sama di seluruh Indonesia, dan jika ada soal yang telah keluar di batch
sebelumnya, kemungkinan kecil kasus yang sama akan dikeluarkan lagi. Jadi sebaiknya banyak2
bertanya ke peserta OSCE sebelum2nya. Terima Kasih kepada FK unpad yang memberi banyak
masukan dalam penyelesaian buku ini, serta terima kasih kepada dr. Tri Wahyu Astuti Sp. P(K) & dr.
Ahmad Dian, Sp. THT-KL yang telah membimbing kami.

Kami menyadari bahwa buku OSCE ini masih jauh dari kata sempurna. Jika ada pihak yang berkenan
untuk menyempurnakannya, sila menghubungi Anggie Sasmita (085732201413).

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat untuk semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salam Sejawat,

Tim OSCE UKDI Batch 1 2014

TIM PENYUSUN :

IKA : dr. Anggie Sasmita & dr. Wahyu Piscesa

Bedah : dr. Rani Kurnia

OBG & Mata : dr. Nadia Devianca

Neuro : dr. Fadlan Adima & dr. Lutfi Setyo

Psiki : dr. Ayu Yesi

THT : dr. Nadina Zerlinda

Kulit : dr. Andina Savitri

IPD : dr. Grace Setiawan & dr. Irene Clara

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 2


BISMILLAH

BATCH 1 2014 LULUS 100% !!!

AMIN

Yang pernah keluar di batch sebelumnya :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 3


W.A.R.N.I.N.G
Hasil konsultasi dengan PJ OSCE

By Anggie n Grace

Yang akan dinilai di OSCE UKDI :

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Tes tambahan/prosedural klinis (urutan)/interpretasi hasil pemeriksaan tambahan
4. Diagnosa klinis, DD
5. Tatalaksana non farmakologis, tx farmakologis
6. KIE
7. Perilaku profesional : membentuk trust, memberi empati, menyampaikan keterbatasan
(misalnya kalau pasien butuh dirujuk), kaidah px safety, buat px nyaman, lege artis,
INFORMED CONSENT !

a OSCE UKDI ada 14 station masing-masing 15 menit :


- 12 station soal, 2 station rest (boleh ke kamar kecil pas rest)
- 1 menit baca soal, 14 menit waktu efektif
b Pasien : ada pasien standart (orang beneran) dan manekin
c Semua alat ada di OSCE, dari alat ttv sampe pemeriksaan mata, nebul, dll  hati2 terjebak,
ambil yang sesuai keperluan aja, tapi kalo ttv kan memang hampir semua butuh ttv.
d Waktu ujian jangan banyak nanya ke penguji karena penguji sudah disetting kapan saja
beliau akan menyampaikan info ke peserta ujian.
e Untuk DD sampaikan ke penguji dan pasien, kenapa px didiagnosa penyakit tsb
f Terapi farmakologis : belajar juga cara nulis resep, jangan bicara obat paten, terapi non
farmako juga disebutkan
g Ada penilaian global rating : yaitu kesan subjektif penguji terhadap peserta ujian, penguji
akan menilai bagaimana empati atau profesionalisme peserta sebagai dokter
h Lakukan semua yang diminta di soal, tidak bernyanyi (beda sama osce jaman pre klinik)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 4


COMMUNICATION
SKILL

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 5


KETERAMPILAN KOMUNIKASI

No. Jenis Kegiatan Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal,
pekerjaan/sekolah, status pernikahan
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Penyakit semasa kecil
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Pekerjaan (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 6


 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
17. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 7


IKA

ISI :

1 ANEMIA DEFISIENSI FE
2 DIARE AKUT NON-DISENTRIFORM
3 KEJANG DEMAM
4 NEONATORUM HIPERBILIRUBINEMIA
5 TBC ANAK
6 DEMAM BERDARAH
7 DISENTRI
8 DM TIPE 1
9 TIFOID

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 8


ANEMIA DEFISIENSI FE

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 9


12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Sekolah (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU : lemas, pucat
Mata
Conj: anemis?
Sklera: ikterik?
Lidah: papil atrofi/glositis?
KGB: pembesaran kelenjar getah bening?
Leher: pembesaran thyroid, adakah benjolan?
Thorax: bentuk dinding dada, otot bantu nafas, stem fremitus, wheezing, Rhonki?
Abdomen: datar/cembung, hepatomegali, splenomegali?
Ekstremitas: akral hangat, pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang,
spoon nail?
Kulit: ikterik, sianosis, pucat?
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium: darah rutin (Hb, Ht, Trombosit, leukosit, eritrosit)
Pemeriksaan khusus:
Sediaan Apus Darah Tepi (SADT)/Blood Smear, feses rutin, MCV, MCHC, MCH, Fe
serum, TIBC, saturasi, transferin, feritin serum, FEP (free erythrocyte
protophorphyrin)

Nilai Normal :
MCV: 82‐92 fentoliter
MCH: 27‐31 picograms/sel
MCHC: 32‐37 gram/desiliter

Jika anemia defisiensi besi :


 anemia hipokrom mikrositer (MCV, MCH,MCHC rendah
 retikulosit normal atau sedikit meningkat
 Fe serum menurun
 TIBC meningkat
 saturasi transferin menurun

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 10


 feritin serum menurun
 FEP meningkat

Pemeriksaan Mikroskopis Telur Cacing


a. Alat‐alat
 Objek glass
 Cover glass
 Lidi
 Pipet tetes
 Mikroskop
b. Bahan
 Simpel tinja cair
 Eosin 2%
 Garam fisiologis
 Lugol
c. Cara kerja
1. Membuat sediaan dengan pewarna eosin
 Siapkan objek glass dengan dialasi tisu
 Tetesi objek glass dengan 1 tetes tinja kemudian tambahkan 1 tetes
eosin
 Sampel diaduk dengan lidi sehingga tercampur rata dengan eosin
 Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass
 Amati di bawah mikroskop

2. Membuat sediaan dengan garam fisiologis


 Siapkan objek glass dialasi tisu
 Tetesi objek glass dengan 1 tetes tinja kemudian tambahkan 1 tetes
garam fisiologis
 Sampel diaduk dengan lidi sehingga tercampur rata dengan garam
fisiologis
 Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass
 Amati di bawah mikroskop

3. Membuat sediaan dengan lugol


 Siapkan objek glass dialasi tisu
 Tetesi objek glass dengan 1 tetes tinja kemudian tambahkan 1 tetes
lugol
 Sampel diaduk dengan lidi sehingga tercampur rata dengan lugol
 Sampel pada objek glass ditutup dengan cover glass
 Amati di bawah mikroskop

Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada sediaan dengan eosin
1. Telur cacing cambuk (Trichuris trichiura)
Ciri‐ciri :
 Berbentuk oval lonjong (seperti tong)
 Terdapat operkulum di kedua ujungnya
 Berwarna merah karena eosin

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 11


2. Telur cacing tambang
Ciri‐ciri :
 Telur berbentuk lonjong
 Dinding tipis bening
 Permukaan dinding halus
 Berwarna merah karena eosin

3. Telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides)


Ciri‐ciri :
 Telur berbentuk bulat‐dinding telur bergerigi
 Berwarna merah karena eosin

4. Telur cacing pita (T.saginata/T.solium)


Ciri‐ciri :
 Telur berbentuk bulat sempurna
 Dinding tebal
18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Anemia defisiensi besi et causa rendahnya asupan zat besi dd et.causa
ascariasis
 Thalassemia minor
 Hemoglobinopati (Hb E)
 Anemia yang disebabkan penyakit kronik
 Lead poisoning

19. Diagnosis kerja/pasti : Anemia defisiensi besi


Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Jaga sanitasi dan higienitas
 Fortifikasi makanan dengan besi
21. Penatalaksanaan khusus
 Albendazole 400 mg dosis tunggal (dewasa dan anak di atas 2 tahun)
 Mebendazole 100 mg 2x1/hari selama 3 hari (dewasa dan anak di atas 2
tahun)
 Pirantel Pamoate dosis tunggal 11 mg/kgBB

Jika penyebab karena kekurangan asupan makanan yang mengandung zat besi ,
maka terapinya yaitu dengan :
 preparat besi (fero‐sulfat,fero‐fumarat, atau fero‐glukonat dengan dosis 6
mg Fe elemental/kgBB/hr p.o dibagi menjadi 3 dosis, diberikan diantara
waktu makan). Pemberian dilanjutkan 8 minggu sesudah Hb normal.
 Asam askorbat 100 mg tiap 15 mg Fe elemental
 Transfusi jika kemungkinan gangguan kardiovaskular/anemia berat dengan
Hb <4 g/dL, diberi PRC 2‐3mL/kgBB/kali hingga Hb > 7 g/dL.
22. Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Qou ad sanationam: ad bonam
23. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
24. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 12


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 13
DIARE AKUT NON-DISENTRIFORM

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing

Pertanyaan Khusus
Penjabaran Penyakit
 Frekuensi BAB/hari?
 Konsistensi feses?
 Banyaknya feses tiap kali BAB?
 Warna feses?
 Lendir/darah pada feses?

Gejala lain yang menyertai


 Rasa tidak lampias setelah BAB?
 Keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah?
 Demam?
 Badan terasa lemas, merasa sangat haus, berat badan berkurang, mata
menjadi cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol?
 Suara serak, ujung tangan/kaki kebiruan, kulit keriput?
 Buang air kecil lebih jarang/lebih sedikit?

Faktor Etiologi
 Riwayat makanan yang kurang higienis (dekat tempat pembuangan
sampah, pengolahan yang kurang bersih, dll)?
 Baru saja bepergian/melancong?
 Mengkonsumsi obat‐obatan, seperti antibiotic, antacid, laksatif?
 Mempunyai riwayat alergi makanan, seperti susu sapi?
 Baru saja menjalani tindakan tertentu, seperti operasi saluran cerna atau

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 14


terapi radiasi?
 Penyakit penyerta?
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Sekolah (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU : apatis
Tanda vital (TD, N, RR, Tax), jika RR meningkat curiga asidosis metabolik
BB sebelumnya (penurunan BB)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 15


Kepala: mata cekung, tulang pipi menonjol
Leher:
Thorax:
Abdomen: turgor kulit lambat, hepar dan lien tidak teraba membesar, timpani,
busung usus (+) meningkat
Ekstremitas: akral dingin, tidak sianosis, kulit tidak keriput
Anal : ruam perianal
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (pada dehidrasi berat):
Darah :
Darah lengkap
Serum elektrolit: Na, Cl, K
Analisis gas darah

Feses :
Feses rutin:
makroskopis (warna, konsistensi, darah, lendir, nanah)
mikroskopis (eritrosit, leukosit, telur cacing, amoeba, lemak)

18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Diare Akut
 Keracunan makanan

19. Diagnosis kerja/pasti : Diare Akut dengan dehidrasi sedang

Usulan pemeriksaan selanjutnya :


 Biakan dan tes resistensi bakteri pada feses
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Jaga sanitasi dan higienitas
21. Penatalaksanaan khusus
 Asi dan makanan lain tetap dilanjutkan
 Tanpa dehidrasi :
jumlah cairan yang diberikan setelah BAB :
 anak < 2th : 50‐100 mL
 2‐10 th : 100‐200 mL
 > 10 th : sebanyak yang diinginkan.
 Rehidrasi : oralit (diberikan tiap BAB dalam mL)
 Diare tanpa dehidrasi :
 anak < 1th : 50‐100
 1‐4 th : 100‐200
 > 5 th : 200‐300
 Diare dehidrasi ringan‐sedang : Berat badan x 75 mL
 Zinc : selama 10‐14 hari
 bayi < 6bulan 10 mg/hr
 6 bulan 20 mg/hr
 Tambahan pengobatan : Probiotik (lactobacillus GG) diberikan 2x/hr
selama 5 hari.
 Antibiotik selektif

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 16


 Kolera : tetrasiklin 50 mg/kgBB/hr dibagi 4 dosis, 2‐3 hari
 Amebiasis : metronidazol 30‐50 mg/kgBB/hhr dibagi 3 dosis
selama 5‐10 hari
 Shigella :
 ciprofloxacin 30 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis selama 3 hr
 Kotrimoksazol 50 mg/kgBB/hr dibagi 2 dosis selama 3 hari
 tiamfenikol 50 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis

22. Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Qou ad sanationam: dubia ad bonam
23. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
24. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 17


KEJANG DEMAM

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing

Pertanyaan Khusus
Penjabaran Penyakit
 Berapa lama sebelum datang kejang terjadi?
 berapa kali?
 berapa lama?
 saat kejang seluruh tubuh atau parsial?
 sesudah kejang sadar atau tidak?
 kejang berulang?

Perjalanan Penyakit
 Sejak kapan keluhan kejang timbul?
 Apakah pernah berusaha diobati?
 Apakah demam dahulu lalu kejang, atau kejang dahulu kemudian demam,
adakah risiko infeksi di gigi, telinga, organ lain?
 Hasil pemeriksaan laboratorium terdahulu meliputi: glukosa darah,
elektrolit, EEG

Faktor Etiologi
 Adakah riwayat kejang demam di keluarga?
 Riwayat tumbuh kembang pada pasien
 Riwayat kehamilan ibu
 Penggunaan obat‐obat tertentu
 Riwayat kekurangan gula darah dan elektrolit (diare, intake kurang)
 Riwayat infeksi SSP

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 18


 Riwayat kejang tanpa demam

Faktor Predisposisi
 Riwayat kejang demam dalam keluarga
 Usia pertama kejang kurang dari 12 bulan
 Temperatur yang rendah saat kejang sebelumnya
 Cepatnya kejang setelah demam
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Sekolah (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 19


Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU :
Tanda vital (TD, N, RR, Tax)
BB
Kepala:
Leher:
Thorax:
Abdomen:
Ekstremitas:
Pemeriksaan fungsi neurologis:
 Rangsang meningen
 fungsi sensorik
 fungsi motorik
 reflex patologis
 reflex fisiologis
 pemeriksaan saraf cranial
Pemeriksaan tumbuh kembang dan motorik anak
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
 Darah (Hb, leukosit, trombosit, morfologi sel)
 Glukosa darah sewaktu
 Serum elektrolit: Na, Cl, K

18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Kejang demam sederhana
 Kejang demam kompleks (kejang > 15 menit, kejang fokal/parsial, kejang
>2x dalam 24 jam)
 Epilepsi + demam akibat penyakit lain
19. Diagnosis kerja/pasti : Kejang demam sederhana

Usul pemeriksaan selanjutnya :


Pungsi lumbal (harus dilakukan pada bayi usia 12 bln yang mengalami kejang
demam pertama, dianjurkan pada bayi usia 12‐18 bln, tidak dilakukan rutin pada
bayi > 18 bl)
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis yang
baik
 Memberitahukan cara penanganan kejang demam di rumah
 Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembal
21. Penatalaksanaan khusus
 Antipiretik pada saat demam
 Anak datang saat kejang: Diazepam rectal 5 mg (BB < 5 kg) atau 10 mg
(BB> 5 kg)
 Antikonvulsan intermitten : diazapam 0,3‐0,5 mg/kgBB tiap 8 jam pada
saat demam (2‐3 hari)
 Antikonvulsan rumatan (jika kejang > 15 menit, ada kelainan neurologi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 20


sebelum/setelah kejang, kejang fokal atau parsial) :
 Fenobarbital 4‐5 mg/kgBB/hr dibagi dalam 2 dosis dan asam
valproat 20‐40 mg/kgBB/hr dibagi 2‐3 dosis terus menerus selama
1 tahun
22. Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Qou ad sanationam: ad bonam
Resiko berulangnya kejang terjadi pada 1/3 anak, 10% > 3 kali.
Rekurensi KD :
 50% dalam 6 bulan pertama
 75% dalam tahun pertama
 90% dalam tahun kedua
 KD pertama < 1 tahun : 50%
 KD pertama > 1 tahun : 28%
 Lebih banyak faktor resiko, lebih besar terjadi rekuransi
Resiko epilepsi 2‐10% dengan fakrot resiko gangguan perkembangan saraf, KD
kompleks, riwayat epilepsi dalam keluarga, lamanya demam (1FR  3‐5%, 2‐3 FR
 13‐15%)
23. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
24. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 21


NEONATORUM HIPERBILIRUBINEMIA

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing

Pertanyaan Khusus
Penjabaran Penyakit
 Bagaimana progresivitasnya?
 Tiba‐tiba atau perlahan‐lahan?
 Terus menerus ada atau hilang timbul?
 Faktor‐faktor yang mendahului, menstimulus, memperberat/meringankan
keluhan?
Pertanyaan yang Berhubungan Dengan Gejala
Apakah ada keluhan dengan sistem pencernaan
 Muntah
 Tidak mau menyusu
 Warna dari feses
Apakah ada keluhan dengan sistem urinary
 Warna urin
Apakah ada benjolan di bagian perut
Apakah ada penurunan berat badan
Riwayat sebelumnya
 Apakah pernah kuning seperti ini?
 Apakah ada keluhan lain seperti demam, menangis terus menerus?
 Apakah meminum obat‐obatan?
 Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit hepatitis
 Apakah memiliki binatang peliharaan?
 Riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat kelahiran (premature/matur/sehat/ada gangguan)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 22


 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat makanan

9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :


 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Persiapan
Cek semua peralatan: apron, stetoskop
Jelaskan kepada ibu pasien akan melakukan pemeriksaan
Cuci tangan dengan sabun antiseptic
Keringkan tangan
Pemeriksaan General

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 23


Lihat secara keseluruhan
Kesadaran
Warna (Kramers)
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa
KU :
Tanda vital (TD, N, RR, Tax)
BB
Kepala:
 Mata: konjungtiva dan sclera ikterik
 Lidah: lingua frenulum sedikit ikterik
Leher:
Bagian thorax, abdomen, kulit dan ekstremitas: dalam batas normal
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
 Kadar bilirubin total
18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Ikterus neonatorum / Neonatal Hiperbilirubinemia
 Hiperbilirubin patologis (pre/post hepatik)
 Prolonged jaundice
19. Diagnosis kerja/pasti : Neonatal hiperbilirubinemia

Usul pemeriksaan selanjutnya :


Uji Coombs + Golongan darah
Jika prolonged jaundice : SGOT/SGPT.ALP, fungsi tiroid, pemerksaan infeksi
virus/bakteri, dan pemeriksaan urin untuk galaktosemia.
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Prinsip: segera menurunkan bilirubin indirek untuk mencegah kern ikterus
 Fototerapi : Hanya dilakukan setelah diagnosis ikterik neonatus patologis
ditegakkan. Menggunakan cahaya biru kisaran 420‐470 nm
 Transfusi ganti: jika fototerapi gagal
 Koreksi hipoksia, infeksi, asidosis (jika ada kern ikterus)
21. Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Qou ad sanationam: ad bonam
22. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 24


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 25
TBC ANAK

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing

Pertanyaan Khusus
Penjabaran Penyakit
 Berat badan menurun berturut‐turut selama 3 bulan tanpa sebab yang
jelas atau tidak naik selama 1 bulan meskipun dengan intervensi gizi?
 Anorexia dan gagal tumbuh?
 Demam lama/berulang >= 2 minggu tanpa sebab jelas?
 Pembesaran KGB superficial seperti: KGB leher, inguinal dan sebagainya?
 Gejala saluran napas seperti batuk lama lebih dari 30 hari?
 Gejala pencernaan seperti diare lama/berulang
 benjolan di perut dan sebagainya?
Pertanyaan yang Berhubungan Dengan Gejala
 TB kulit (scrofuloderma)
 TB tulang seperti: gibbus (spondilitis), coccitis, pincang, bengkak
 TB otak dan saraf: meningitis TB, ensefalitis TB
 TB mata: konjungtivitis fliktenuaris, tubercle choroid
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi BCG

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 26


 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Menanyakan riwayat makanan (jenis makanan dan frekuensi)
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Persiapan
Cek semua peralatan
Jelaskan kepada ibu dan pasien jika akan melakukan pemeriksaan
Cuci tangan dengan sabun antiseptic
Keringkan tangan
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita untuk berbaring dan
membuka baju
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa

Pemeriksaan General
Lihat secara keseluruhan
Kesadaran

KU :
Tanda vital (TD, N, RR, Tax)
BB
Kepala:

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 27


 Mata: konjungtiva : anemis?
sklera: ikterik?
 KGB : Pembesaran kelenjar limfe koli, aksila, inguinal?
 Leher : Adanya benjolan, pembesaran thyroid?
 Thorax : Bentuk dinding dada, otot bantu napas, stem fremitus kanan=kiri,
wheezing, ronkhi?
 Abdomen : Soepel, datar/cembung, hepatomegali, splenomegali?
 Ekstremitas : Akral hangat, pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut,
falang?
 Kulit : Ikterik, sianosis, pucat?
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
 Darah rutin,
 LED
 Foto thorax
 uji tuberculin
 pemeriksaan mikrobiologis BTA
18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 TBC paru anak
 Bronchopneumoni
 ISPA
19. Diagnosis kerja/pasti : TBC paru anak

Usul pemeriksaan selanjutnya :


Bilasan lambung, patologi anatomi, pungsi lumbal, pungsi pleura, foto tulang dan
sendi, funduskopi, CT‐scan, PCR, PAP TB, Mycodot, ICT
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Perbaikan gizi
 Hindari kontak dengan penderita TBC
 Perbaiki sanitasi lingkungan

Penatalaksanaan khusus :
Pemberian OAT 2RHZ/4RH
21. Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Qou ad sanationam: ad bonam
22. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 28


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 29
DEMAM BERDARAH

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien  demam
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 30


12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Pekerjaan (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing, nyeri kepala, nyeri retro orbital
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar, perdarahan
 GIT : nafsu makan, mual, muntah, epigastric pain
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah masih
berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri otot dan sendi, linu, rash
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Mencuci tangan.
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina sambung
rasa.
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU : lemas, (tergantung stage)
Tanda-Tanda Vital:
TD: normal/turun  berdasarkan stage
N : normal/naik  berdasarkan stage
RR : normal/ meningkat  berdasarkan stage
Tax: demam
Kepala :
Mata : bintik perdarahan konjungtiva?
Sklera: ikterik?
Mulut: gum bleeding?
Hidung : epistaksis?
Wajah : flushing?
KGB: pembesaran kelenjar getah bening?
Leher: pembesaran thyroid, adakah benjolan?
Thorax: bentuk dinding dada, otot bantu nafas, stem fremitus, wheezing, rhonki?
Abdomen: datar/cembung, hepatomegali, splenomegali, nyeri abdomen, ascites?
Ekstremitas: akral hangat/dingin, pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang,
nyeri sendi?
Kulit: ikterik, sianosis, pucat, rash, petechiae, ecchymosis?
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang: Torniquet test
Pemeriksaan laboratorium: darah rutin (Hb, Hct, Trombosit, leukosit, eritrosit), enzim
hati (AST/ALT), jika perlu bisa ditambahkan PT,aPTT,fibrinogen (dd gangguan
pembekuan darah)
Pemeriksaan Khusus: IgG, IgM anti Dengue
Pemeriksaan radiologi : foto thorax, USG
Jika dengue :
 Trombositopenia <100.000
 Hct meningkat ≥20%

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 31


 Leukosit : normal atau turun
 IgM positif hari ke 3-5, IgG positif hari ke 14
 Foto thorax : gambaran efusi pleura
 Usg : deteksi efusi pleura

18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 DHF
 Demam tidoid
 Leptospirosis
 Chikungunya
 Riketsia
 Penyakit darah : ITP

19. Diagnosis kerja/pasti : DHF grade?


Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Bed rest
 Diet 1500 kkal/hari
 Kompres
 Paracetamol 500mg bila suhu >38,5°C
21. Penatalaksanaan khusus :
 DHF grade I-II (non shock)
Kebutuhan cairan (oral+IV) yaitu kebutuhan maintenance +5% defisit
berdasarkan berat badan.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 32


 DHF grade III
Infus 10 ml/kg untuk anak atau 300-500cc untuk dewasa, di bolus selama 1
jam, dilanjutkan penurunan bertahap 10-5 ml/kgBB/jam, 5-3 ml/kgBB/jam, 3-
1,5 ml/kgBB/jam, 1,5 ml/kgBB/jam masing-masing selama 6 jam tergantung
perbaikan klinis. Stop dalam 36-48 jam.
 DHF grade IV
Infus 10 ml/kg bolus atau dalam 10-15 menit. Jika membaik, maka pemberian
cairan sama dengan grade III. Jika tidak membaik, ulangi lagi infus 10 ml/kg
bolus da dapat dipertimbangkan transfusi.

22. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 33


DISENTRI

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien  diare/mencret
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
Tambahan :
 Frekuensi BAB/hari?
 Konsistensi?
 Banyaknya feses tiap kali BAB?
 Warna feses?
 Lendir/darah pada feses?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing
9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :
 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 34


 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Pekerjaan (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing, demam
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah, nyeri kolik
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
Mencuci tangan.
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan membina
sambung rasa.
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU : lemas, apatis
Tanda-Tanda Vital:
TD: normal
N : normal/naik
RR : meningkat  asidosis metabolik
Tax: normal/naik  lihat tanda dehidrasi
BB : menurun
Mata : cekung? air mata? tulang pipi menonjol?
Conj: anemis?
Sklera: ikterik?
Lidah: papil atrofi/glositis? mukosa kering?
KGB: pembesaran kelenjar getah bening?
Leher: pembesaran thyroid, adakah benjolan?
Thorax: bentuk dinding dada, otot bantu nafas, stem fremitus, wheezing, Rhonki?
Abdomen: datar/cembung, hepatomegali, splenomegali, turgor kulit menurun?
Ekstremitas: akral hangat/dingin, pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut,
falang, nyeri sendi?
Kulit: ikterik, sianosis, pucat, turgor kulit menurun, ruam perianal?
17. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium:
 Darah rutin (Hb, Ht, Trombosit, leukosit, eritrosit), serum elektrolit (Na, K, Cl),
analisis gas darah (pada dehidrasi berat)
 Feses lengkap : makroskopis (warna, konsistensi, darah, lendir, nanah),

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 35


mikroskopis (eritrosit, leukosit, telur cacing, amoeba, lemak)
 Biakan dan tes resistensi feses
18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Disentri
 Kolera
 Amebiasis
 Giardiasis
 Keracunan makanan
19. Diagnosis kerja/pasti : disentri
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan :
 ASI dan makanan lain tetap di lanjutkan
Tanpa dehidrasi : jumlah cairan yang diberikan setelah BAB (anak <2 th : 50-
100ml; anak 2-10 th : 100-200ml; >10 th : sebanyak yang diinginkan)
 Rehidrasi : oralit (diberikan tiap BAB dalam ml)
Tanpa dehidrasi : anak <1 th : 50-100ml; 1-4 th : 100-200ml; >5 th : 200-300ml
Dehidrasi ringan-sedang : berat badan x75 ml
 Zinc : bayi <6 bln : 10mg/hr, >6 bln : 20 mg/hr selama 10-14 hari
 Tambahan : probiotik (lactobacillus GG) diberikan 2x/hari selama 5 hari
 Antibiotik selektif untuk penyebab (Shigella)
Ciprofloxacin 30mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis, kotrimoxazol 50mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis, tiamfenikol 50mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
21. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
22. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 36


DM TIPE 1

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing
(contoh hasil anamnesis pada DM tipe 1)
Keluhan utama : poliuri/polidipsi/polifagi/penurunan berat badan/ nonspesific
malaise/ tanda-tanda ketoasidosis

9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :


 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 37


 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Pekerjaan (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
Anamnesis pada FM tipe 1 didapatkan:
 Tanda hyperglycemia :beberapa anak bisa general malaise, sakit kepala, lemah, irritable,
 Tanda glycosuria : poliuria, nokturia, enuresis
 Polidipsi
 Penurunan berat badan
 Tanda ketoasidosis: dehidrasi parah, bau keton, pernafasaan kusmaull, sakit perut,
muntah, koma
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
 Mencuci Tangan
 Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan
membina sambung rasa
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita berbaring dan membuka baju
KU : lemas, (tergantung stage)
Tanda-Tanda Vital
Kepala :
Mata : konjungtiva anemis?
Sklera: ikterik?
KGB: pembesaran kelenjar getah bening?
Leher : pembesaran thyroid, adakah benjolan?
Thorax: bentuk dinding dada, otot bantu nafas, stem fremitus, wheezing, Rhonki?
Abdomen: datar/cembung, hepatomegali, splenomegali, nyeri abdomen, ascites?
Ekstremitas: akral hangat / dingin, pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut,
falang, nyeri sendi?
Kulit: ikterik, sianosis, pucat?
17. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah rutin
 Gula darah puasa, 2 jam post prandial, HbA1C
 Urinalisis : ketonuria? Proteinuria?
 Faal Ginjal

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 38


18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 Diabetes Insipidus
 Hyperthiroidism
 pheochromocytoma
Pada DM type 1 didapatkan :
 Pemeriksaan Fisik: tergantung gejala
 Pemeriksaan Penunjang
 Blood glucose: GDA >200 mg/dl, GDP >120 mg/dl
 Urinalisis: urin glucose (+), unrine keton (-/+)
19. Diagnosis kerja/pasti : DM type 1
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 KIE
 Rujuk (pengobatan insulin)
21. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
22. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 39


TIFOID

No. Anamnesis Score


1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3. Menanyakan kembali identitas pasien : nama, usia, tempat tinggal, sekolah
4. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5. Menanyakan keluhan utama pasien
6. Menggali riwayat penyakit saat ini (History of present illness) :
 What : apa yang dirasakan?
 Where : dimana?
 How : bagaimana?
 When : kapan?
 Why : kenapa?
7. Empati
8. Mengidentifikasi keluhan secara lengkap dengan menanyakan tentang :
 Onset (saat kejadian)
 Lokasi (tempat kejadian)
 Durasi (lama berlangsung)
 Karakter (sifat)
 Aggravating/alleviating factors
 Radiasi
 Timing

9. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan masa lalu (Past History) :


 Permasalahan medis kronis
 Pernah MRS
 Riwayat pembedahan
 Riwayat trauma/kecelakaan
 Menanyakan riwayat selama di kandungan
 Menanyakan riwayat waktu dilahirkan (premature/matur/sehat/ada
gangguan)
 Menanyakan riwayat imunisasi
 Menanyakan riwayat kepandaian : Bagaimana prestasi di sekolah?
 Penyakit yang pernah diderita sebelumnya
 Riwayat ginekologis
 Pemeriksaan kesehatan rutin
 Riwayat alergi
10. Mengidentifikasi pemakaian obat-obatan :
 Nama obat
 Tujuan
 Dosis
 Rute pemberian
 Frekuensi
 Efektivitas obat yang telah dikonsumsi
 Efek samping
 Apakah memakai resep dokter?
11. Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 40


genogram)
12. Mengidentifikasi kehidupan pribadi dan sosial pasien :
 Kehidupan dalam keluarga
 Pekerjaan (situasi)
 Tempat tinggal (status dan situasi)
 Binatang peliharaan
 Kebiasaan (merokok, makan, minum, tidur, dan olah raga)
 Apakah keluhan tersebut berpengaruh terhadap kehidupannya?
13. Menanyakan beberapa keluhan sistemik yang mungkin dirasakan pasien :
 Sistem saraf pusat : pusing
 Cardiovascular : sesak, pembengakakan tungkai, berdebar
 GIT : nafsu makan, mual, muntah
 Sistem genitourinari : BAK, kencing darah, nyeri saat menstruasi, apakah
masih berhubungan dengan istri?
 Sistem lokomotor : nyeri dan kaku sendi, linu
14. Mengulang dan merangkum hasil wawancara
Anamnesis pada Tifoid didapatkan:
 Keluhan utama: demam
 Waktu : >7 hari, sore/malam lebih tinggi
 Onset: perlahan
 Karakterisitik demam : hilang timbul/ terus menerus, makin lama makin meninggi secara
bertahap pada minggu pertama dan tetap tinggi pada minggu kedua
 Gejala penyerta : nyeri kepala frontal, nyeri ulu hati, mialgia, gangguan BAB, mual muntah,
nafsu makan turun, menggigil/berkeringat
 Gejala lanjut: delirium, penurunan kesadaran, kejang
 Riwayat lingkungan : ada yang serupa?
15. Membuat catatan tertulis tentang hasil wawancara
16. Pemeriksaan Fisik
 Mencuci Tangan
 Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat periksa dan
membina sambung rasa
Vital Sign
 Kesadaran : delirium/ kompos mentis
 Suhu : febris
 Nadi : bradikardi relative (kenaikan suhu 1 tidak diikuti oleh kenaikan nadi
18 x)
Kepala
 Lidah tifoid (roseola tifosa): lidah kotor, tepi hiperemis, tremor
Leher
 JVP (n)
 Kaku kuduk (-)
Abdomen
 Inspeksi : Rose spot
 Palpasi : Hepatomegaly, Defans muskuler, nyeri tekan (tanda komplikasi)
 Perkusi : Ruang troube (+)  splenomegaly
 Auskultasi : BU (+) : meningkat/turun (tanda perforasi/peritonitis)
Ekstremitas
 Akral hangat, pembengkakan tulang/sendi, nyeri sendi?
Kulit
 Ikterik, sianosis, pucat?

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 41


17. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah rutin (DL): leukopeni, anemia ringan, trombositopenia
 SGOT/SGPT : siklus enterohepatik
 BUN/kreatinin : untuk mengetahui adanya nefritis tifoid
 tes widal

18. Diagnosis

Diagnosis banding :
 malaria
 DB
 Riketsiosis
19. Diagnosis kerja/pasti : Demam tifoid
Penatalaksanaan
20. Penatalaksanaan umum :
 Istirahat total, sampai 7 hari bebas panas. Mobilisasi bertahap hingga
kekuatan pulih
 Kompres, paracetamol 10 mg/Kb BB tablet
 Diet lunak tinggi kalori, tinggi protein, rendah serat hingga 7 hari
 Kloramfenikol
 Alternatif: Tiamfenikol. Kotrimoksazol 2 x 480 mg
21. Penatalaksanaan khusus
16. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
17. Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 42


BEDAH

Penanganan Shock Anaphylactic

Sirkumsisi

Manajemen fraktur

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 43


Penanganan Shock Anaphylactic

No. Kegiatan Skor


1 Perkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan
sopan.
2 Tanyakan identitas pasien dan pengantar.
3 Menanyakan keluhan yang menyebabkan dibawa berobat.
4 Menanyakan mekanisme terjadinya keluhan
5 Secara tepat dan teliti menilai tanda-tanda syok anafilaktik.
Persiapkan alat-alat untuk melakukan pemasangan ETT dan IV line.
6 Prosedur pemasangan ETT dewasa
- Pastikan ventilasi yang kuat dan oksigenasi tetap berjalan,
suction berada pada tempat dekat sebagai persiapan jika
pasien muntah.
- Kembangkan balon pipa ETT untuk memastikan tidak bocor,
kemudian kempiskan.
- Sambungkan laringoskop pada pemegangnya dan periksa
apakah lampunya menyala.
- Pertahankan kepala dan leher dengan tangan. Jangan
hiperekstensi maupun hiperfleksi.
- Pegang laringoskop dengan tangan kiri.
- Masukkan laringoskop pada bagian kanan mulut pasien, dan
menggeser lidah ke sebelah kiri.
- Identifikasi epiglottis dan pita suara.
- Dengan hati-hati masukkan pipa endotracheal ke dalam trakea
tanpa menekan gigi atau jaringan di mulut.
- Kembangkan balon dengan udara secukupnya.
- Sambungkan dengan bag valve tube, pompa
- Perhatikan pengembangan dada.
- Auskultasi dada dan bagian epigastrik dengan stetoskop.
- Fiksasi dengan plester.
- Apabila intubasi tidak dapat diselesaikan dalam beberapa detik,
hentikan intubasi, ventilasi dengan bag valve mask kembali, lalu
coba lagi.
- Hubungkan pulse oxymetri dengan jari pasien.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 44


7 Prosedur pemasangan IV line
- Pilih pembuluh vena yang akan digunakan
- Siapkan set infuse, biarkan cairan mengisi ujung selang infuse.
- Pasang torniket elastis di bagian atas tempat punksi yang
dipilih.
- Bersihkan dengan alkohol, tunggu hingga kering.
- Tusuk pembuluh vena dengan kateter caliber sebesar 18G /
20G dengan bevel menghadap ke atas.
- Dorong masuk hingga ada refluks darah ke dalam kateter.
- Dorong kateter ke dalam pembuluh dan tarik keluar jarumnya.
- Lepaskan torniket.
- Lepaskan jarung dengan menekan ujung kateter dari luar agar
darah tidak menetes.
- Sambungkan dengan selang infuse, buka regulatornya dan
periksa apakah infuse menetes.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 45


- Fiksasi kateter dan selang infuse.
8 Penatalaksannan medikamentosa
- Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
- Berikan adrenalin 0,3-0,5mg SC/IM/IV
Anak : 0,01mg/kgBB, boleh diulang 5-10 menit.
Aminofilin 5mg/kgBB ±20menit
Lanjutkan 0,4-0,9mg/kgBB/jam
- Pemantauan hemodinamik (tekanan arterial dan pengisian
jantung, curah jantung).
9 Diagnosis kerja
10 Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
TOTAL

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 46


Sirkumsisi

No. Prosedur Skor


1 Perkenalkan diri pada pasien
2 Identifikasi pasien :
Nama :
Umur :
Alamat :
Agama :
Penilaian
Lakukan penilaian kondisi penis :
Normal / abnormal
Indikasi definitif :
- Fimosis
- Parafimosis
- Riwayat balanoposthitis
Indikasi relatif :
- UTI berulang

Kontraindikasi :
- Hipospadia
- Hemofilis
- Infeksi lokal
- Mikropenis
- Blood dyscrasia
4 Informed consent :
Hari ini saya akan melakukan khitan pada anak bapak, apakah bapak
bersedia?
Implementasi
5 Cek instrument dan material yang diperlukan :
- Minor set terdiri dari : container, klem vena 4 buah, pinset
cirurgis, needle holder, gunting, catgut.
- Gloves steril
- Spuit 3 ml
- Duk bolong
- Cairan povidone isodine
- Lidokain 2% 3 ml

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 47


- Kassa
- Cairan saline
- Salep antibiotik
6 Atur peralatan
- Nyalakan dan atur lampu
- Letakkan material area steril dan nonsteril
- Buka jarum steril dan letakkan pada tempat steril
- Cairan antiseptic letakkan pada kom povidone iodine
- Siapkan cairan anestesi : buka tutup ampul lidokain
7 Langkah - langkah
8 Cuci tangan dengan cairan antiseptik
9 Gunakan glove steril pada tangan kanan.
10 Ambil spuit dengan tangan kanan, masukkan lidocain pada spuit,
dengan tangan kiri memgang ampul lidocain.
11 Gunakan glove pada tangan kiri.
12 Ambil kasa yang telah diberi povidone iodine lakukan antiseptic pada
area genital, dengan cara sirkuler dari dalam ke luar.
13 Letakkan duk bolong dengan penis pada bagian tengah lubang.
Letakkan duk yang tidak bolong pada paha.
14 Lakukan anestesi dengan teknik blok dan infiltrasi :
- Teknik blok : palpasi bagian inferior simfisis pubis, masukkan
jarum pada area tersebut dengan jarum masuk 0,25-0,5cm
hingga penetrasi buck’s fasia sudut 900 terhadap penis,
aspirasi, lalu injeksikan 0,5-1 ml lidokain .
- Teknik infiltrasi : pada jam 6, lakukan infiltrasi dengan
menginjeksikan subkutan 0,5ml lidokain (sudut 300) kiri dan
kanan.
15 Lakukan tes apakah anestesi sudah berjalan atau belum dengan
menjepit menggunakan pinset cirurgis.
16 Retraksikan preputium, jika terdapat fimosis, dilatasi menggunakan
klem anatomis.
Hilangkan smegma dengan kasa, dengan lepas mukosa yang
menempel pada corona, sehingga seluruh corona dapat terlihat
seluruhnya.
17 Bersihkan glans dengan povidone iodine.
18 Tarik kembali preputium ke posisi awal / normal.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 48


19 Tandai area preputium (kulit) yang akan dieksisi kira-kira 0,5cm
proximal dari corona sulcus dengan menjepit dengan pinset cirurgis.
20 Jepit dengan menggunakan 4 klem vena pada jam 12 sampai area
yang tadi telah ditandai, 2 klem pada bagian latera jam 11 dan jam 1
pada ujung kulit, 1 klem pada jam 6 ujungnya saja.
21 Lakukan pengguntingan pada area jam 12 hingga ujung tangga. Lalu
kulit dipoting secara sirkuler, ke kiri, lalu kanan, meninggalkan 0,5 cm
kulit dari coronal sulcus, biarkan frenulum dalam keadaan masih utuh.

22 Setiap pendarahan lakukan klem dan ligase dengan catgut.


23 Lakukan penjahitan. Pada jam 6, penjahitan dilakukan dengan bentuk
angka 8, baru setelah dijahit, lakukan pemotongan pada frenulum. Lalu
penjahitan interrupted jam 12, jam 10, jam 2.

24 Bersihkan penis dengan larutan saline dengan kassa, keringkan.


Berikan salep antibiotik, tidak perlu ditutup dengan kassa.
25 Rendam alat-alat yang telah digunakan dengan larutan klorin. Bahan
yang telah digunakan dibuang.
26 Cuci tangan dengan larutan antiseptic.
27 Evaluasi dan dokumentasi :
- Observasi apakah ada perdarahan.
- Catat tanggal dan waktu prosedur sirkumsisi dan nama

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 49


operator.
28 1. Analgetika : Paracetamol 500mg PO 3 dd 1 tergantung 15 -
20mg/ kgBB.
2. Antibiotika : Amoksisilin 500mg PO 3 dd 1 15 – 25mg/kgBB
Edukasi
1. Luka dalam 3 hari jangan kena air
2. Hati-hati dengan perdarahan post sirkumsisi, bila ada segera
control.
3. Perbanyak istrirahat.
4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisu atau
kassa.
5. Perbanyak makan dan minum yang bergizi.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 50


Manajemen fraktur

No Prosedur Skor
Persiapan
1 Sapa pasien dan perkenalkan diri
Perkenalkan pak/ibu, saya dr.A, saya dokter yang bertugas pada hari ini
2 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
- Kayu untuk bidai
- Perban elastic
Prosedur
3 Identifikasi pasien, dan sesuaikan dengan rekam medis,
Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
4 Informed consent:
Pak/ibu, saat ini saya akan melakukan penilaian terhadap luka bapak/ibu,
dan melakukan pembidaian, apakah bapak/ibu bersedia?
5 Lakukan penilaian ABCDE terlebih dahulu  bila ada keadaan yang
mengancam nyawa atasi terlebih dahulu, misalnya shock  resusitasi
cairan, pasang infuse, balut tekan pada sumber pendarahan
6 Buka pakaian pada daerah luka agar luka terlihat seluruhnya, lepaskan
cincin, gelang
7 Lakukan pemeriksaan fisik pada daerah yang luka tersebut:
Look:
- Ada perubahan warna kulit/perfusi?
- Luka terbuka/tertutup
- Ada deformitas? (angulasi, pemendekan, asimetris antara kiri dan
kanan tubuh)
- Ada pembengkakan? (swelling)
Feel:
Palpasi pada daerah ekstremitas untuk menilai:
- Fungsi syaraf (tes dengan kapas yang dilinting pada ujungnya)
- Nyeri tekan
- Ada krepitus
Sirkulasi:
Lakukan penilaian pulsasi pada daerah distal luka:
- Cek pulsasi arteri dari distal luka
- Cek capillary refill time
8 Pada fraktur femur:
- Nilai keadaan neurovascular sesuai yang di atas
- Lakukan traksi secara longitudinal dengan traksi antara
pergelangan kaki dengan counter traksi pada hip
- Letakkan bidai kayu bagian posterior paha, dari bokong
(tuberositas ischium) hingga kaki (ankle)
- Pasang perban elastic
- Lakukan penilaian neurovascular ulang
9 Pada fraktur tibia:
- Nilai keadaan neurovascular
- Lakukan traksi longitudinal secara kontinu pada pergelangan kaki
dan counter traksi pada femur

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 51


- Letakkan bidai kayu pada bagian posterior dari lutut hingga kaki
- Lakukan pemasangan perban elastic dari bagian distal ke proksimal
- Lakukan penilaian neurovascular ulang
10 Pada fraktur lengan dan pergelangan tangan:
- Nilai keadaan neurovascular
- Lakukan traksi longitudinal secara kontinu pada jari-jari dan
counter traksi pada lengan
- Letakkan bidai kayu pada bagian anterior dari lengan dari siku
hingga jari
- Lakukan pemasangan perban elastic dari bagian distal ke proksimal
- Lakukan penilaian neurovascular ulang
11 Pada fraktur lengan atas:
- Nilai keadaan neurovascular
- Lakukan traksi longitudinal secara kontinu pada bahu dan counter
traksi pada lengan bawah (ulna dan radialis)
- Letakkan bidai kayu pada bagian posterior dari bahu hingga siku
- Lakukan pemasangan perban elastic dari bagian distal ke proksimal
- Lakukan penilaian neurovascular ulang
12 Dokumentasikan pada rekam medis:
- Tanggal dan waktu pemasangan bidai
- Tipe dan ukuran bidai
- Respon pasien saat prosedur
- Nama dokter
13 Diagnosa kerja:
Fraktur tertutup a/r…
14 Usulan pemeriksaan:
- Pemeriksaan darah rutin: Hb, Hct, Leukosit, Trombosit
- X-ray pada daerah fraktur
15 Prognosis
Quo ad vitam:
Quo ad functionam:

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 52


IPD
1 Pneumonia

2 Asthma

3 Osteoarthritis

4 Filariasis

5 Hipertensi

6 ISK

7 Hepatitis

8 Anemia Defisiensi Fe

9 TB Paru

10 Gout Artritis

11 Diabetes

12 Dengue

13 Tifoid

14 Oral Candidiasis

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 53


PNEUMONIA

No Prosedur Skor
1 Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
2 Menanyakan/mencocokan identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Status pernikahan :
Agama :
3 Anamnesis
Keluhan utama : batuk / batuk + demam / demam
4 Penjabaran penyakit
‐ Sejak kapan batuk dan demam?
- Menggigil?
- Apakah suhu tubuh melebihi 40 C?
- Batuk berdahak? Warna apa?
- Batuk berdarah?
- Sesak nafas?
- Nyeri dada?
5 Faktor etiologi
‐ Pernah memiliki luka??? (faktor penyebaran melalui darah)
‐ Apakah ada yang sakit sama di lingkungan rumah atau lingkungan
kerja?
- Apakah pernah infeksi di hidung atau tenggorokan sebelumnya?
(kolonisasi)
6 Faktor predisposisi?
‐ Apakah bapak/ibu merokok?
- Apakah bekerja di bahan kimia?
7 Komplikasi penyakit
‐ abses paru, efusi pleura : sesak sekali?
8 Riwayat pengobatan :
‐ Apakah pernah diobati sebelumnya? Nama obat,
dosisnya, frekuensi, berapa lama?
‐ Bagaimana efek obat terhadap keluhan ibu?
‐ Ada efek samping obat tersebut yg ibu rasakan ?
9 Riwayat penyakit dahulu?
‐ Pernah mengalami penykit yg sama sebelumnya, kapan?
‐ Diobati apa waktu itu, ada efeknya?
10 Apakah ibu mengalami alergi terhadap obat tertentu, misalnya
stelah mengkonsumsi obat timbul bentol‐bentol dan kemerahan
kulit?
11 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di sebelah kanan pasien
Meminta izin pada pasien untuk pemeriksaan fisik
12 Status generalis
Keadaan umum : sakit ringan/sedang/berat
Kesadaran : composmentis
Status gizi :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 54


Kepala :
‐ konjuctiva tidak anemis,
‐ sclera : tidak ikterik
Leher :
‐ jvp 5+2cmHg (bila gagal jantung kanan JVP meningkat),
‐ tiroid tidak teraba membesar (bila hipertensi karena
hipertiroid, biasanya tiroid membesar),
‐ kgb tidak teraba
Thorax:
‐ bentuk dan gerak simetris
‐ Bph ICS V, peranjakan 2 cm
Paru :
- Inspeksi: dada yang sakit tertinggal
- Palpasi: fremitus mengeras
- Perkusi: redup
- Auskultasi: bronkhovesikuler-bronkial, ronki basah haluskasar
pada saat resolusi
Jantung :
‐ Ictus cordis tidak terlihat, teraba di ICS V LMCS
‐ batas jantung, kanan : linea sternaIis dekstra ICS IV, batas
atas : ICS III, kiri : LMCS ICS V
‐ bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (‐), S4 (‐), murmur (‐
)
Abdomen
‐ Datar, lembut,
‐ Hepar dan lien tidak teraba ,
‐ ruang traube kosong ,
‐ Pekak samping (‐) klo positif pekak samping dan pekak
pindah ascites ggal jantung kanan
‐ BU (+) normal
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema pitting (‐/‐) edema pitting (-/-)

13 Diagnosa banding

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 55


14 Pemeriksaan penunjang:
‐ Pemeriksaan lab : darah rutin
 Peningkatan leukosit >10.000, shif to the left, peningkatan LED, Kultur,
BGAasidosis respiratorik
- CXR

15 Diagnosis kerja
Pneumonia d / s
16 Penatalaksanaan
 Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP):Golongan Penisilin, TMP-SMZ,
Makrolid
 Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP): Betalaktam oral dosis tinggi
(untuk rawat jalan), Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi, Marolid baru dosis tinggi,
Fluorokuinolon respirasi
 Pseudomonas aeruginosa: Aminoglikosid, Seftazidim, Sefoperason, Sefepim,
Tikarsilin, Piperasilin, Karbapenem : Meropenem, Imipenem; Siprofloksasin,
Levofloksasin
 Methicillin resistent Staphylococcus aureus (MRSA): Vankomisin, Teikoplanin,
Linezolid
 Hemophilus influenzae: TMP-SMZ, Azitromisin, Sefalosporin gen. 2 atau 3,
Fluorokuinolon respirasi
 Legionella:Makrolid, Fluorokuinolon, Rifampisin
 Mycoplasma pneumoniae: Doksisiklin, Makrolid, Fluorokuinolon

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 56


 Chlamydia pneumoniae: Doksisikin, Makrolid, Fluorokuinolon

17 Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam

Quo ad functionam: dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 57


ASTHMA

No Prosedur Skor
1 Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
2 Menanyakan/mencocokan identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Status pernikahan :
Agama :
3 Anamnesis
Keluhan utama : sesak nafas atau dada terasa berat dan batuk2
4 Penjabaran penyakit
‐ ‐ Apakah hilang timbul? Berapa kali dalam seminggu dan berapa kali dalam
sehari?
- Ada batuk / sesak napas / rasa berat di dada dan berdahak?
- Apakah gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari (saat
dingin)?
- Apakah gejala memburuk saat mengerjakan sesuatu (exercise)?
- Apakah diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
- Apakah mengganggu aktivitas kerja?
- Apakah ada mengi?

5 Faktor etiologi
‐ Orang tua/ keluarga memiliki keluhan serupa?
‐ Punya alergi?
‐ Pekerjaan?
6 Faktor predisposisi?
‐ emosi
- exercise
- infection
- allergens
- obat - obatan
7 Riwayat pengobatan :
‐ Apakah pernah diobati sebelumnya? Nama obat,
dosisnya, frekuensi, berapa lama?
‐ Bagaimana efek obat terhadap keluhan ibu?
‐ Ada efek samping obat tersebut yg ibu rasakan ?
9 Riwayat penyakit dahulu?
‐ Pernah mengalami penykit yg sama sebelumnya, kapan?
‐ Diobati apa waktu itu, ada efeknya?
10 Apakah ibu mengalami alergi terhadap obat tertentu, misalnya
stelah mengkonsumsi obat timbul bentol‐bentol dan kemerahan
kulit?
11 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di sebelah kanan pasien
Meminta izin pada pasien untuk pemeriksaan fisik
12 Status generalis
Keadaan umum : sakit ringan/sedang/berat

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 58


Kesadaran : composmentis
Status gizi : baik
Kepala :
‐ konjuctiva tidak anemis
‐ sclera : tidak ikterik
- Dapat ditemukan hidung meler, pembengkakan pada hidung
bagian dalam, atau polip hidung
Leher :
‐ jvp 5+2cmHg
‐ tiroid tidak teraba membesar
‐ kgb tidak teraba
Thorax :
‐ bentuk barrel chest dan gerak simetris
‐ Bph ICS V, peranjakan 2 cm
Paru : ,
‐ sonor,
- SF ki=ka
‐ rhonchi (‐/‐) wheezing (+/+)
Jantung :
‐ Ictus cordis tidak terlihat, teraba di ICS V LMCS
‐ batas jantung, kanan : linea sternaIis dekstra ICS IV, batas
atas : ICS III, kiri : LMCS ICS V
‐ bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (‐), S4 (‐), murmur (‐)
Abdomen:
Datar, lembut
‐ Hepar dan lien tidak teraba
‐ ruang traube kosong ,
‐ Pekak samping (‐),
‐ BU (+) normal
Ekstremitas: dbn

13 Diagnosa banding :
- COPD,
- Bronkitis kronik
- Gagal Jantung Kongestif
- Batuk kronik akibat lain-lain
- Disfungsi larings
- Obstruksi mekanis (misal tumor)
- Emboli Paru
14 Pemeriksaan penunjang:
‐ ‐ spirometri
- tes alergi
15 Diagnosis kerja
Asthma intermiten / persisten sedang / berat
*Klasifikasi Asma dilihat di bawah*

16 Penatalaksanaan
*Lihat di bawah*

17 Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 59


Klasifikasi Derajat Asma

Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal paru


I. Intermiten
Bulanan APE  80%
* Gejala < 1x/minggu *  2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi
* Tanpa gejala di luar APE  80% nilai terbaik
serangan * Variabiliti APE < 20%
* Serangan singkat

II. Persisten
Ringan Mingguan APE > 80%
* Gejala > 1x/minggu, * > 2 kali sebulan * VEP1  80% nilai prediksi
tetapi < 1x/ hari APE  80% nilai terbaik
* Serangan dapat * Variabiliti APE 20-30%
mengganggu aktiviti
dan tidur

III. Persisten
Sedang Harian APE 60 – 80%
* Gejala setiap hari * > 1x / seminggu * VEP1 60-80% nilai prediksi
* Serangan mengganggu APE 60-80% nilai terbaik
aktiviti dan tidur * Variabiliti APE > 30%
*Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari

IV. Persisten
Berat Kontinyu APE  60%
* Gejala terus menerus * Sering * VEP1  60% nilai prediksi
* Sering kambuh APE  60% nilai terbaik
* Aktiviti fisik terbatas * Variabiliti APE > 30%

Terapi Asma

Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak
melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma Medikasi pengontrol Alternatif / Pilihan lain Alternatif lain
harian
Asma Tidak perlu -------- -------
Intermiten
Asma Glukokortikosteroid Teofilin lepas lambat ------
Persisten inhalasi Kromolin
Ringan (200-400 ug BD/hari Leukotriene modifiers
atau ekivalennya)
Asma Kombinasi inhalasi Glukokortikosteroid Ditambah
Persisten glukokortikosteroid inhalasi (400-800 ug BD atau agonis beta-2 kerja
Sedang (400-800 ug BD/hari ekivalennya) ditambah Teofilin lama oral, atau
atau ekivalennya) lepas lambat ,atau

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 60


dan Ditambah
agonis beta-2 kerja Glukokortikosteroid teofilin lepas lambat
lama inhalasi (400-800 ug BD atau
ekivalennya) ditambah agonis
beta-2 kerja lama oral, atau

Glukokortikosteroid
inhalasi dosis tinggi (>800 ug BD
atau ekivalennya) atau

Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 ug BD atau
ekivalennya) ditambah
leukotriene modifiers

Asma Kombinasi inhalasi Prednisolon/ metilprednisolon


Persisten glukokortikosteroid oral selang sehari 10 mg
Berat (> 800 ug BD atau ditambah agonis beta-2 kerja lama
ekivalennya) dan oral, ditambah teofilin lepas
agonis beta-2 kerja lambat
lama, ditambah  1
di bawah ini:
- teofilin lepas
lambat
- leukotriene
modifiers
- glukokortikosteroid
oral

Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan, kemudian
turunkan bertahap sampai mencapai terapi seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap
terkontrol

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 61


OSTEOARTHRITIS

No Prosedur Skor
1 Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
2 Menanyakan/mencocokan identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Status pernikahan :
Agama :
3 Anamnesis
Keluhan utama : nyeri pada kedua lutut
4 Penjabaran penyakit
‐ Sejak kapan nyerinya?
‐ Bagaimana progresifitasnya? Semakin hari semakin nyeri
atau nyerinya sama saja?
‐ Bagaimana intensitas nyerinya? Hilang timnbul atau terus
menerus?
‐ Apa yang memperingan nyeri? pada OA diistirahatkan
‐ Apa yang memperberat? Pada OA digerakkan
‐ Adakah nyeri di tempat yang lain?
‐ Apakah ada kaku sendi pada pagi hari? Berapa lama? <30
menit pada OA
‐ Keluhan lainnya : ada bengkak? Panas? Ada benjolan pada
jari (herberden's dan bouchard nodes)
- Jika nyeri, apakah mempengaruhi aktivitas?
5 Faktor etiologi
‐ Orang tua/ keluarga memiliki keluhan serupa?
‐ Pernah trauma? Terjatuh?
‐ Pekerjaan?
6 Faktor predisposisi?
‐ Obesitas? Berapakah berat badan ibu/bapak?
‐ Umur > 40 tahun
‐ Perempuan
‐ Menopause apakah ibu masih menstruasi?
7 Riwayat pengobatan :
‐ Apakah pernah diobati sebelumnya? Nama obat,
dosisnya, frekuensi, berapa lama?
‐ Bagaimana efek obat terhadap keluhan ibu?
‐ Ada efek samping obat tersebut yg ibu rasakan ?
8 Riwayat penyakit dahulu?
‐ Pernah mengalami penykit yg sama sebelumnya, kapan?
‐ Diobati apa waktu itu, ada efeknya?
9 Apakah ibu mengalami alergi terhadap obat tertentu, misalnya
stelah mengkonsumsi obat timbul bentol‐bentol dan kemerahan kulit?
10 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di sebelah kanan pasien
Meminta izin pada pasien untuk pemeriksaan fisik
11 Status generalis
Keadaan umum : sakit ringan/sedang/berat
Kesadaran : composmentis

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 62


Status gizi : obesitas?
Kepala :
‐ konjuctiva tidak anemis
‐ sclera : tidak ikterik
Leher :
‐ jvp 5+2cmHg
‐ tiroid tidak teraba membesar
‐ kgb tidak teraba
Thorax :
‐ bentuk dan gerak simetris
‐ Bph ICS V, peranjakan 2 cm
Paru :
‐ VF ki=ka,
‐ sonor,
‐ VR kiri=kanan
‐ Vbs ki=ka
‐ rhonchi (‐/‐) wheezing (‐/‐)
Jantung :
‐ Ictus cordis tidak terlihat, teraba di ICS V LMCS
‐ batas jantung, kanan : linea sternaIis dekstra ICS IV, batas
atas : ICS III, kiri : LMCS ICS V
‐ bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (‐), S4 (‐), murmur (‐ )
Abdomen
‐ Datar, lembut
‐ Hepar dan lien tidak teraba
‐ ruang traube kosong ,
‐ Pekak samping (‐),
‐ BU (+) normal
Ekstremitas : status lokalis

STATUS LOKALIS A/R GENU


Inspeksi sendi
a. Simetris
b. Sejajar c. Ukuran
d. Deformitas
e. Tanda radang : bengkak
f. Efusi : ‐
g. Nodul subcutan : ‐
Palpasi sendi
a. Tanda radang : hangat?
b. Efusi : ‐
c. Krepitasi : +/+
Tes range of motion aktif
Meminta pasien untuk menggerakan dari flesksi ke ekstensi
tidak ada keterbatasan gerak
Tes derajat pergerakan pasif
Memfiksasi sendi bagian proximal ( di femur), satu tangan lainnya
di pedis secara perlahan tidak ada keterbatasan gerak

12 Diagnosa banding
Osteoarthritis genu
Rheumatoid arthritis
13 Pemeriksaan penunjang:
‐ X ray

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 63


‐ Pemeriksaan lab : darah rutin, RF
14 Diagnosis kerja
Osteoarthritis a/r genu
15 Penatalaksanaan
1. Mencegah pergerakan berat pada sendi (proteksi tulang,
seperti saat mengangkat benda)
2. Aerobic low Impact
3. Diet seimbang untuk mengontrol berat badan (modifikasi
obesitas)
4. Kompres dengan air hangat untuk mengurangi nyeri
5. Kompres air dingin untuk mengurangi inflamasi
6. Konsul rehabilitasi medik
7. Farmakologis :
Analgesic : paracetamol (3x1000gr) maks 4gr/hari
Nsaid :
Natrium diclofenac
Ibuprofen 600‐800 mg 3‐4x/hari
Meloxicam 1x7,5 mg/hari
Jelaskan efek samping peptic ulcer
Alternative :
Glikosamine 1500 mg/hari
Hyaluronic acid
16 Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 64


FILARIASIS

No Prosedur Skor
1 Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
2 Menanyakan/mencocokan identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Status pernikahan :
Agama :
3 Anamnesis
Keluhan utama : bengkak pada kaki
4 Penjabaran penyakit
‐ Sejak kapan bengkak?
‐ Bagaimana progresifitasnya? Semakin hari semakin
bengkak ?
‐ Ada riwayat benjolan pada lipat paha? Sebesar apa? Nyeri
atau tidak?
‐ Ada riwayat demam, sakit kepala, mual‐muntah, lesu,
- tidak nafsu makan?
5 Faktor predisposisi?
‐ Riwayat berpergian ke endemic filariasis? Flores, rote, kab Bandung
6 Riwayat pengobatan :
‐ Apakah pernah diobati sebelumnya? Nama obat,
dosisnya, frekuensi, berapa lama?
‐ Bagaimana efek obat terhadap keluhan ibu?
‐ Ada efek samping obat tersebut yg ibu rasakan ?
7 Riwayat penyakit dahulu?
‐ Pernah mengalami penykit yg sama sebelumnya, kapan?
‐ Diobati apa waktu itu, ada efeknya?
8 Apakah ibu mengalami alergi terhadap obat tertentu, misalnya
stelah mengkonsumsi obat timbul bentol‐bentol dan kemerahan kulit?
9 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di sebelah kanan pasien
Meminta izin pada pasien untuk pemeriksaan fisik
10 Status generalis
Keadaan umum : sakit ringan/sedang/berat
Kesadaran : composmentis
Status gizi :
Tanda‐tanda vital :
Kepala :
‐ konjuctiva tidak anemis
‐ sclera : tidak ikterik
Leher :
‐ jvp 5+2cmHg
‐ tiroid tidak teraba membesar
‐ kgb tidak teraba
Thorax :
‐ bentuk dan gerak simetris
‐ Bph ICS V, peranjakan 2 cm
Paru :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 65


‐ VF ki=ka,
‐ sonor,
‐ VR kiri=kanan
‐ Vbs ki=ka
‐ rhonchi (‐/‐) wheezing (‐/‐)
Jantung :
‐ Ictus cordis tidak terlihat, teraba di ICS V LMCS
‐ batas jantung, kanan : linea sternaIis dekstra ICS IV, batas atas :
ICS III, kiri : LMCS ICS V
‐ bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (‐), S4 (‐), murmur (‐)
Abdomen
‐ Datar, lembut
‐ Hepar dan lien tidak teraba
‐ ruang traube kosong ,
‐ Pekak samping (‐),
‐ BU (+) normal
Ekstremitas : status lokalis

STATUS LOKALIS A/R GENU


Inspeksi a/r cruris dekstra
a. Kulit pada pedis dan kruris hiperemi
b. Kulit pada pedis menebal
c. Terdapat pelebaran pembuluh darah di genu posterior
d. Edema (+)
Palpasi
a. Terasa hangat pada pedis
b. Kulit kering dan kasar c.
Edema nonpitting (+)
d. Nyeri tekan (+)
e. Sensoris : raba halus (+), posisi (+)
f. Motorik : 5
g. Refleks patellar : (+)
h. Suhu : 37,5

Grade lymphoedema dan elephanitisasi :


I : pitting lymphedema dan kembli lagi secara spontan dengan
ditinggikan
II : non pitting lymphedema dan menurunnya elastisitas kulit
III : non pitting edema dengan penebalan kulit
IV : non pitting edema nyata elephaitiasis dengan lipatan kulit dan
varicose vein
12 Diagnosa banding
Limfedema
Celulitis
Thromboflebitis
13 Pemeriksaan penunjang:
‐ Pemeriksaan lab : darah rutin,
‐ urinalisis,
‐ Apus darah tebal ditemukan microfilaria
‐ USG
14 Diagnosis kerja
Filariasis
15 Penatalaksanaan
1. Edukasi tentang penyakit yang diderita
2. Imobilisasi dan elevasi tungkai yg bengkak
3. Menjaga higienitas terutama tungkai yg bengkak

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 66


4. Teratur minum obat
5. Farmakologis :
Dietilcarbamazinw (DEC) 6 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis,
pc, selama 12 hari
Albendazol 400 m tab selama 2‐3 minggu
Pengobatan infeksi sekunder jika ada diberi eritromisin
3x500 mg/hari selama 7 hari
Paracetamol 3x500mg bila demam
6. Pencegahan
‐ Mencegah gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk,
‐ 3 M mengubur barang bekas, menguras bak mandi,
‐ Penyemprotan (fogging) 1 bulan sekali
‐Obat missal profilaksis : DEC (6 mg/kgb) dan albendazol
400 mg setiap tahun selama 4‐6 tahun

16 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : tergantung stadium

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 67


HIPERTENSI

No Prosedur Skor
1 Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
2 Menanyakan/mencocokan identitas
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Status pernikahan :
Agama :
3 Anamnesis
Keluhan utama : leher tegang, pusing, hipertensi
4 Penjabaran penyakit
‐ Sejak kapan sakit kepala dan leher tegang?
‐ Sakitnya seperti apa? Tegang, berat pada hipertensi.
Seperti mengikat tension type headache
Berdenyut migrain
‐ Bagaimana progresifitasnya? Semakin hari semakin sakit?
‐ Bagaimana intensitasnya hilang timbul atau terus
menerus?
‐ Apakah ada sakit kepala berputar?
5 Faktor etiologi
‐ Pernah memiliki keluhan sakit ginjal seperti air kencing
sedikit?
‐ Pernah memiliki keluhan berkeringat banyak, jantung
berdebar, pembesaran kelenjar tiroid? Hipertiroidsm?
‐ Hiperaldosteronisme
‐ Pheochromocytoma tumor adrenal, tanda :
berkeringat, cemas, palpitasi
6 Faktor predisposisi?
‐ Apakah bapak/ibu merokok?
‐ Meminum kopi?
‐ Makanan tinggi lemak? Lihat obesitas ? ‐
Asupan garam? Bagaimana pola makan?
‐ Ada riwayat di keluarga dengan darah tinggi?
‐ Apakah bapak/ibu sedang merasa memiliki masalah
hingga terus menerus memikirkannya?
7 Komplikasi
‐ hipertensi Retinopati : Adakah keluhan pandangan
menjadi kabur?
‐ Stroke : Pernah mengalami kelemahan pada salah satu
bagian tubuh, mulut mencong?
‐ Vertigo : Pernah mengalami pusing yang berputar?
‐ ACS/heart failure : Pernah mengalami nyeri pada dada
seperti ditindih beban yang berat, jantung berdebar,
sesak nafas bila beraktivitas, ada bengkak di kaki?
‐ ginjal : Apakah pernah mengalami kencing menjadi
sedikit‐sedikit, keruh?
‐ PAD : Apakah Pernah mengalami kaki atau tangan ujung
jari terasa dingin, nyeri hilang timbul?
8 Riwayat pengobatan :
‐ Apakah pernah diobati sebelumnya? Nama obat,

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 68


dosisnya, frekuensi, berapa lama?
‐ Bagaimana efek obat terhadap keluhan ibu?
‐ Ada efek samping obat tersebut yg ibu rasakan ?
9 Riwayat penyakit dahulu?
‐ Pernah mengalami penykit yg sama sebelumnya, kapan?
‐ Diobati apa waktu itu, ada efeknya?
10 Apakah ibu mengalami alergi terhadap obat tertentu, misalnya
stelah mengkonsumsi obat timbul bentol‐bentol dan kemerahan kulit?
11 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di sebelah kanan pasien
Meminta izin pada pasien untuk pemeriksaan fisik
12 Status generalis
Keadaan umum : sakit ringan/sedang/berat
Kesadaran : composmentis
Status gizi :
Kepala :
‐ konjuctiva tidak anemis,
‐ sclera : tidak ikterik
Leher :
‐ jvp 5+2cmHg (bila gagal jantung kanan JVP meningkat),
‐ tiroid tidak teraba membesar (bila hipertensi karena
hipertiroid, biasanya tiroid membesar),
‐ kgb tidak teraba
Thorax :
‐ bentuk dan gerak simetris
‐ Bph ICS V, peranjakan 2 cm
Paru :
‐ VF ki=ka,
‐ sonor,
‐ VR kiri=kanan,
‐ Vbs ki=ka,
‐ rhonchi (‐/‐) bila ada gagal jantung kiri dapat terjadi
edema paru rhonchi basah halus pada basal. wheezing
(‐/‐)
Jantung :
‐ Ictus cordis tidak terlihat, teraba di 2cm lateral dari LMCS
ICS 5 (bila cardiomegali),
‐ batas jantung, kanan : linea sternaIis dekstra, batas atas :
ICS III, kiri : 2 cm lateral dari LMCS ICS V,
‐ bunyi jantung S1 S2 murni regular, S3 (‐), S4 (‐), murmur (‐
)
Abdomen
‐ Datar, lembut,
‐ Hepar dan lien tidak teraba ,
‐ ruang traube kosong ,
‐ Pekak samping (‐) klo positif pekak samping dan pekak
pindah ascites ggal jantung kanan
‐ BU (+) normal
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema pitting (‐/‐) edema pitting
bisa + bila gagal jantung kanan

12 Diagnosa banding
Hipertensi stage 

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 69


Normal : <120/<80
Prehipertensi : 120-139/80-89
Hipertensi I : 140-159/90-99
Hipertensi II : >159/>99

13 Pemeriksaan penunjang:
‐ Pemeriksaan lab : darah rutin, glukosa darah (puasa),
‐ profl lipid serum (total kolesterol, HDL,LDL, trigliserida),
‐ ureum, creatinin
‐ urinalisis
‐ EKG

14 Diagnosis kerja
Hipertensi esensial (primer) grade…..
15 Penatalaksanaan
1. Edukasi tentang penyakit yang diderita
2. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi
3. Hindari rokok, alcohol
4. Diet rendah garam
5. Konsul mata funduskopi
6. Exercise dapat mengurang tekanan darah, exercise
aerobic 20‐30 menit, 3x/minggu
7. Kurangi berat badan bila obesitas

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 70


Farmakologi
Prinsip :
a. Pre‐HT: non‐farmakologi (modifikasi gaya hidup)
b. Stage 1: non‐farmakologi + thiazide diuretic (atau ACE,
ARB,CCB)
c. Stage 2: non‐farmakologi + 2 drugs combination

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 71


B. Betha‐Blocker
Contoh: ‐ propanolol 40 - 160 mg/hari, 2 x 1
‐ Atenolol 25 - 100 mg/hari, 2 x 1
Efek: menurunkan kontraktilitas, HR, CO
Kontraindikasi: CAD, ACS, asma, penyakit paru obstruktif
menahun
C. Calcium‐channel blocker
Contoh: ‐ nifedipine 30 - 60 mg/hari, 1 x 1
‐ Amilodipine 2.5 - 10 mg/hari, 1 x 1 ‐
Verapamil 120 - 360 mg/hari, 1 x 1
Efek: vasodilator menurunkan blood volume
Kontraindikasi: A‐V block, gagal jantung kongestif
D. Diuretic
1. Thiazide : Hidrochlorothiazide (HCT) 12.5 - 50
mg/hari, 1 x 1
Kontraindikasi: gout, kehamilan
2. Loop diuretic: Furosemide 20 - 80 mg, 2 x 1
3. Aldosterone receptor blocker: spironolaktone 25 - 50
mg, 1‐2 x 1
Kontraindikasi: gagal ginjal, hiperkalemia
Obat kombinasi yang biasa dipakai:
1. Diuretika + ACEi/ARB
2. Diuretika + CCB
3. CCB + BB
4. CCB + ACEi/ARB
5. Kadang diperlukan 3 - 4 obat kombinasi

16 Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam (klo ga ada end‐organ damage)
Dubia ad malam (klo jantung atau otak udah kena)
Quo ad functionam: dubia ad bonam/dubia ad malam (tergantung
stage)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 72


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 73
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 74
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 75
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 76
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 77
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 78
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 79
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 80
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 81
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 82
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 83
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 84
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 85
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 86
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 87
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 88
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 89
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 90
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 91
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 92
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 93
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 94
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 95
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 96
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 97
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 98
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 99
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 100
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 101
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 102
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 103
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 104
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 105
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 106
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 107
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 108
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 109
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 110
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 111
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 112
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 113
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 114
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

ISI :

PARTOGRAF

IVA

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 115


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 116
CARA MENULIS PARTOGRAF

(diambil dari Bodrex 2007)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 117


Conton Partograf Persalinan Lama :

Nomer Skor

INSPEKSI VISUAL ASETO ASETAT (IVA)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 118


1 Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
2 Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
(tujuan, prosedur, komplikasi) dan meminta persetujuan
3 Mempersilahkan pasien ke tempat tidur pemeriksaan
4 Mempersiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan
-sumber cahaya yng cukup
-spekulum
-asam asetat 3-5%
-swab—kapas lidi
-sarung tangan
4 Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
5 Memposisikan pasien dalam posisi litotomi
6 Kenakan kain penutup pada pasien
7 Memakai handschoen
8 Masukkan spekulum vagina
9 Atur sumber cahaya untuk melihat serviks
10 Serviks dipulas dengan asam asetat 3-5%. Tunggu selama 1-2 menit. Selanjutnya
dengan mata telanjang dilihat perubahan yang terjadi pada serviks.
11 Pada lesi pra kanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut
acetowhite pada daerah transformasi (IVA positif)  dapat ditindak lanjuti dengan
biopsi.
Jika tidak terdapat bercak putih pada daerah transformasi disebut IVA negatif.
12 Interpretasi hasil pemeriksaan IVA
1. IVA negatif : serviks normal, permukaan epitel licin, kemerahan tak ada reaksi
warna putih
2. IVA radang : serviks dengan peradangan (servisitis), kelainan jinak lainnya (polip)
3. IVA positif : dengan ditemukannya bercak putih (acetowhite). Semakin putih,
tebal, dan ukuran yang besar dengan tepi yang tumpul, maka makin berat kelainan.

13 Lepas spekulum dan handschoen. Masukkan ke larutan klorin 1,5%


14 Cuci tangan dengan air dan sabun
15 Jelaskan interpretasi hasil pemeriksaan IVA pada pasien

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 119


MATA

ISI

1. MATA MERAH
2. GLAUKOMA
3. DIABETIK RETINOPATI/KATARAK
4. MIOPI/HIPERMETROPI

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 120


MATA MERAH

Nomer Skor
PERSIAPAN PASIEN
1 Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
2 Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai anamnesis dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dan akan menjaga kerahasiaan
IDENTITAS
3 Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 KELUHAN UTAMA: Mata merah
5 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Mata Merah
1. Sejak kapan? ( 1‐3 minggu akut/subakut, > 4 minggu kronik)
2. Merata atau sebagian?
Merata : konjungtivitis akut
Sebagian: Episkleritis dan skleritis, perdarahan subkonjungtiva,
pterigium, pseudopterigium, pinguekula iritans
3. Tiba‐tiba atau berangsur‐angsur?
4. Sebelumnya terjadi apa? ( alergi/ terkena bahan kimia)
5. Faktor yang memperberat dan memperingan?
6. Apakah sangat mengganggu aktivitas?
6 Keluhan penyerta
1. Apakah pandangan menjadi kabur ?
Visus baik : konjungtivitis akut,
Episkleritis dan skleritis, perdarahan subkonjungtiva,
pterigium, pseudopterigium, pinguekula iritans
Visus menurun : keratitis, ulkus kornea, glaucoma, iridosiklitis,
endoftalmitis, panoftalmitis
2. Adakah perasaan seperti benda asing ( mengganjal ) di mata?
(konjungtivitis)
3. Apakah ada kotoran mata/belek/ saat bangun susah buka
mata? jumlah? warna? Lengket/tidak?
Eksudat purulent/ mukopurulent konjungtivitis
bakterialis
Eksudat serous konjungtivitis viral
Eksudat mucous konjungtivitis alergika
(lengket bakteri & klamidia konjungtivitis)
4. Apakah gatal? (>> pada alergi konjungtivitis) 5. Apakah berair? (>> pada viral
konjungtivitis)
6. Silau (fotofobia)? ( uveitis, keratitis)
7. Nyeri kepala dan muntah, Melihat pelangi di sumber cahaya,
penglihatan seperti dari lubang kunci (glaucoma akut sudut
tertutup)
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 121
8. Benjolan di belakang telinga (preauricular lymphadenopathy)?
Biasanya pada virus dan klamidia
7 Riwayat
1. Sudah diobati? Oleh siapa? Diberikan apa? Bagaimana
pengaruhnya membaik/tdk?
2. Apakah kejadiannya pertama kali atau sering berulang?
Rekurensi musiman konjuntivitis vernal
3. Apakah ada demam, nyeri tenggorokan? (konjungtivitis viral &
bakteri)
4. Apakah ada nyeri pada saat BAK? (purulenta konjungtivitis)
Riwayat kontak seksual?(purulenta konjungtivitis)
5. Apakah ada riwayat alergi/ atopi? Riwayat dermatitis, asma? (
hay fever konjungtivitis, vernal konjungtivitis)
6. Apakah ada riwayat trauma? ( kimia toxic konjungtivitis)
7. Apakah ada riwayat operasi di sekitar mata
8. Apakah di keluarga ada yang sedang sakit mata juga atau
kontak dengan orang yg sakit mata di tempat kerja/sekolah? (
konj. Virus paling mudah menular)
9. Riwayat penggunaan lensa kontak
8 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
9 Kesadaran : compo mentis
KU : Kesan sakit ringan
Tanda Vital : TNRS ( suhu  pd bacterial/viral konjungtivitis)
Status interna : dbn
10 Status Oftalmologi

1. Pemeriksaan Subjektif
OD OS
VA 6/6 6/6

2. Pemeriksaan Objektif
OD/OS
Kedudukan Bola Mata Orthotropia
GBM Duksi baik
Versi baik
TIO Normal
Silia Trichiasis (‐)
Palpebra Superior dan Inferior Edema (+) pd bakteri (pseudoptosis)
Aparatus Lakrimalis Lakrimasi (+) -
Konjungtiva Tarsalis Superior Edema (+)
- Sekret (+)
- Hiperemis(+)
- Hipertrofi papil (+) pada bakteri,
vernal (cobble stone)
- Pseudomembran (+) pada bakteri
(streptococcus, difteria), jamur
- Sikatrik (+) dan litiasis (+)pada
trakoma
Konjungtiva Tarsalis Inferior Edema (+)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 122


Sekret (+)
Hiperemis(+)
Papil(+) pada bakteri, vernal
Sikatrik (+)dan litiasis(+) pada trakoma
Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (+)
Kemosis (+)pd GO dan alergi
Kornea Jernih
COA Dalam
Pupil Bulat, regular, ø3 mm, Refleks cahaya
+/+
Iris Tenang
Lensa Jernih

3. Pemeriksaan Funduskopi tidak dilakukan pada mata merah yang disebabkan


radang eksternal mata seperti konjungtivitis, blefaritis, skleritis, dan episkleritis
11 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pewarnaan gram & giemsa dari apus sekret konjungtiva
Virus monosit, limfosit
Bakteri bakteri, PMN Jamur biasa, granula
Alergi eosinophil, granula
2. Pemeriksaan kultur dan sitologik sekret konjungtiva
- Sel eosinophil atopi atau konjungtivitis vernal
- Sel limfosit infeksi virus atau infeksi kronis
- Sel epitel dengan multinukleus dengan atau tanpa
badan inklusi intraselular infeksi virus
12 DIAGNOSIS BANDING
- Konjunctivitis e.c. bakteri, virus, vernal, atopik
13 PENATALAKSANAAN
- Cuci tangan/hindari gosok mati
- Kompres air dingin
- Konjunctivitis bakteri tetes mata ciprofloksasin/ polimicin/ salep eritromicin
4x/hari selama 7 hari
- Konjunctivitis Haemofilus influenza amoksisilin/clavulanate
20‐40 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis
- Konjunctivitis gonorrhea
• irigasi dengan naCl sampai secret hilang.
• ceftriaxone 1gr IM dosis tunggal atau ceftriaxone 1gr IV
setiap 12‐24 jam jika disertai pembengkakan kelopak
mata dan keterlibatan kornea
• pasien harus dirawat
• salep mata basitrasin atau eritromisin 4x/hari/tetes mata
ciprofloksasin per 2jam
• tetrasiklin atau eritromicin 250‐500 mg PO 4x/hari selama
2‐3 minggu
- konjunctivitis alergi atau vernal/atopic
• ringan air mata artificial
• sedang levokabastin atau olopatadin HCL 0,1% 4x/hari
; ketorolak 4x/hari
• berat flouromethelon 4x/hari Selma 1‐2 minggu
ditambah natrium kromolin 4% topical atau lodoksamid
• jika ada shield ulcer tambah steroid dan antibiotic topical - konjuntivitis alergi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 123


jauhi factor pemicu, kompres air dingin,
air mata artificial, olopatadin 1% atau lodoksamide 0,1% (mast
stabilizer) ; steroid topical 4x/hari
14 PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam :
Konjunctivitis atopic/vernal sering berulang
Konjunctivitis bacteria ad bonam, gonnorhea dubia ad
bonam
Quo ad sanationam
15 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
16 Penutup Salam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 124


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 125
GLAUKOMA

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
2 Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai anamnesis dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dan akan menjaga kerahasiaan
IDENTITAS
3 Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 KELUHAN UTAMA: Mata buram mendadak
5 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Sejak kapan?
2. Mata kiri/mata kanan?
3. Tiba‐tiba atau berangsur‐angsur?
Mendadak glaucoma akut sudut tertutup, ablasio retina
4. Ada melihat seperti dari lubang kunci?
5. Ada sakit kepala, mual/muntah?
6. Ada keluhan melihat ke lampu seperti pelangi?
7. Adakah sakit mata?
8. Ada seperti melihat seperti tirai? (ablasio retina)
9. Apakah sangat mengganggu aktivitas?
6 Riwayat
1. Pernah menggunakan kaca mata? Menjadi lebih baik atau
tidak?
2. Riwayat DM ? ada sering kencing, sering haus, penurunan berat
badan tapi nafsu makan bertambah, pernah periksa gula darah,
teratur makan obat tidak? Ada komplikasi DM? (ACS, stroke,
gagal ginjal, ulkus)
3. Riwayat pengobatan steroid dalam waktu lama?
4. Riwayat trauma?
7 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
8 PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compo mentis
KU : Kesan sakit ringan
Tanda Vital : dbn
Status interna : dbn
9 Status Oftalmologi

1. Pemeriksaan Subjektif
OD OS
VA 6/6 5/60
Pin hole tidak maju
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 126
2. Pemeriksaan Objektif
OD/OS
Kedudukan Bola Mata Orthotropia
GBM Duksi baik
Versi baik
TIO ++
Silia Trichiasis (‐)
Palpebra Superior dan Inferior Normal
Aparatus Lakrimalis Lakrimasi (+)
Konjungtiva Tarsalis Superior Tenang
Konjungtiva Tarsalis Inferior Tenang
Konjungtiva Bulbi Hiperemi, injeksi siliar, kemosis, injeksi
episklera
Kornea Edema
COA Dangkal
Pupil Dapat midriasis, reflex cahaya dapat
menurun/tidak ada
Iris Sinekia posterior
Lensa Glaukomfleckens

3. Pemeriksaan Funduskopi
Media Jernih
Papil Papil atrofi
c/d ratio >0,4
a/v ratio 2:3
Retina Flat
Macula Fovea reflex
10 PEMERIKSAAN PENUNJANG
- u/glaucoma tonometri normal TIO 10‐21 mmHg,
pada glaucoma isa 50‐100 mmHg, Gonioskopi
11 DIAGNOSIS BANDING
- glaukoma
- ablasio retina
12 PENATALAKSANAAN
u/glaucoma
- Umum :
• Hindari merokok
• Olahraga teratur
• Diet rendah natrium
• Minum jgn terlalu banyak
• Valsava maneuver dikurangi : mengejan, batuk bersin
- Farmakologis
• Parasimpatomimetik : pilokarpin eye drop 1‐4% 2‐6x/hari
• B‐bloker : timolol 0.25%‐0,5% 1‐2x/hari
• Carbonic anhydrase inhibitor asetazolamide 4x250mg
PO;
• Simpatomimetik : epinefrin 1‐2%
• Hiperosmotik : gliserol 50% diminum 1‐2 ml/kgbb, manitol
• Rujuk ke SpM iridektomi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 127


13 PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
14 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
15 Penutup Salam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 128


DIABETIK RETINOPATI/KATARAK

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
2 Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai anamnesis dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dan akan menjaga kerahasiaan
IDENTITAS
3 Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 KELUHAN UTAMA: Mata buram/ penurunan daya lihat
5 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Sejak kapan?
2. Mata kiri/mata kanan?
3. Tiba‐tiba atau berangsur‐angsur?
Berangsur‐angsur diabetic retinopati, katarak
Mendadak glaucoma akut sudut tertutup, ablasio retina
4. Melihat seperti kabut yang semakin lama makin buram, silau
saat lihat cahaya, berangsur, saat redup lebih kelihatan ?
(katarak)
5. Apakah sangat mengganggu aktivitas?

Komplikasi
- Riwayat sakit kepala hebat, muntah‐muntah, nyeri di
sekitar mata katarak komplikata krn glaukoma ataupun
glaukoma krn komplikasi katarak
- riwayat mata merah dan berair katarak komplikata krn
uveitis, ataupun uveitis krn kompliksasi katarak
- Riwayat benturan/pukulan pada mata disangkal
katarak traumatik
- Riwayat kencing manis katarak metabolik
- riwayat minum obat2an/jamu katarak toxic, contoh :
ortikosteroid, klorpromazin, amiodarone
- tanda glaucoma : Ada melihat seperti dari lubang kunci?
Ada sakit kepala, mual/muntah? Ada keluhan melihat ke
lampu seperti pelangi?
- Ada seperti melihat seperti tirai? (ablasio retina)
6 Riwayat
- Pernah menggunakan kaca mata? Menjadi lebih baik atau
tidak?
- Riwayat DM ? ada sering kencing, sering haus, penurunan
berat badan tapi nafsu makan bertambah, pernah periksa
gula darah, teratur makan obat tidak? Ada komplikasi
DM? (ACS, stroke, gagal ginjal, ulkus)
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 129
- Ada riwayat hipertensi? (Retinopati hipertensi)
7 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
8 PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compo mentis
KU : Kesan sakit ringan
Tanda Vital : dbn
Status interna : cek komplikasi DM/hipertensi
- Thorax : Pembesaran jantung, Ronkhi basah halus
- Ekstrimitas : pitting edema, ulkus
9 Status Oftalmologi

1. Pemeriksaan Subjektif
OD OS
VA 5/60 1/300
Pin hole tidak maju

2. Pemeriksaan Objektif
OD (Diabetic Retinopathy) OS (Katarak)
Kedudukan Bola Orthotropia Orthotropia
Mata
GBM Duksi baik Duksi baik
Versi baik Versi baik
TIO N N
Silia Trichiasis (‐) Trichiasis (‐)
Palpebra Superior Normal Normal
dan Inferior
Aparatus Lakrimalis Lakrimasi (+)
Konjungtiva Tarsalis Tenang Tenang
Superior
Konjungtiva Tarsalis Tenang Tenang
Inferior
Konjungtiva Bulbi Tenang Tenang
Kornea Jernih Jernih
COA Sedang Dangkal bila ada
komplikasi yaitu
glaukoma ec
katarak
Pupil Bulat, regular, ø3 mm, Bulat, regular, ø3 mm,
Refleks cahaya +/+ Refleks cahaya +/+
Iris Tenang Sinekia (-)
Lensa Jernih Shadow Test (-)
Shadow test (+)

3. Pemeriksaan Funduskopi
Diabetes Retinopati : microaneurisma, neovaskularisasi, eksudat lemak
Hipertensi Retinopati : cotton woll spot, eksudat putih, flame shape
Media Jernih
Papil Nulat, batas tegas
c/d ratio 0,3-0,4

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 130


a/v ratio 2:3
Retina Flat
Macula Fovea reflex
10 PEMERIKSAAN PENUNJANG
- pemeriksaan kadar gula, kolesterol, proteinuria
- EKG
- urinalisis
11 DIAGNOSIS BANDING
- katarak senilis, katarak komplikata, katarak
traumatika?
- DM tipe II dengan diabetic retinopati
- Retinopati hipertensi
- Oklusi vena retina
12 PENATALAKSANAAN
Pada diabetes retinopati
- Regulasi kadar gula darah
- Rujuk SpM u/ laser fotokoagulasi, viterktomi, suntikan anti‐
VEGF,
- Rujuk SpPD control dianbetes, ila ada hipertesi
Pada katarak
- Rujuk SpM Operasi katarak ektraksi kapsular (klasik, small
insision) dan pemasangan IOL
13 Komplikasi katarak
- Glaucoma
- Uveitis
- Post op endoftalmitis, IOL malposisi, post capsular
opacification
Komplikasi diabetic retinopati
- Ablasio retina
- Glaucoma
- Katarak premature
14 PROGNOSIS
Pada diabetic retinopati
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia tergantung stadium klinis penyakit
Pada katarak
Qou ad vitam : ad bonam
Qou ad functionam : ad bonam
15 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
16 Penutup Salam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 131


MIOPI/HIPERMETROPI

Nome Deskripsi Sko


r r
PERSIAPAN PASIEN
1 Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
2 Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai anamnesis dan pemeriksaan yang
akan dilakukan dan akan menjaga kerahasiaan
IDENTITAS
3 Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 KELUHAN UTAMA: penglihatan buram saat melihat jauh
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5 ‐ Sejak kapan menderita ini?
‐ Satu mata atau kedua mata?
‐ Semakin lama semakin memberat?
‐ Bagaimana penglihatan jarak dekatnya? Terganggu atau
tidak?
‐ Keluhan yang menyertai :
• Mata mudah lelah bila mabaca atau menonton
terlalu lama
• Kebiasaan mengernyitkan mata saat melihat
jauh
• Sakit kepala/pusing
• Juling ke dalam/esotropia
6 Riwayat
‐ Apakah sebelumnya telah menggunakan kacamta atau
lensa kontak?
‐ Pernah ada riwayat mata merah?
‐ Apakah ada riwayat trauma?
‐ Apakah ada riwayat DM?
‐ Apakah ada riwayat operasi pada mata? ‐ Ada riwayat penggunaan obat‐obatan?
‐ Apaha keluarga ada yang menderita penyakit yang sama?
7 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
8 PEMERIKSAAN FISIK
‐ Visus dasar u/ penglihatan jauh
‐ Visus dengan kacamata (bila sebelumnya telah
menggunakan kaca mata)
‐ Visus dengan pinhole
‐ Pemeriksaan mata lengkap
‐ Funduskopi
9 Koreksi untuk myopia simpleks
Posisikan pasien duduk dengan nyaman dan posisikan pada jarak 6m dari Snellen ch
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 132
art

Ukur pupillary distance


‐ Duduk berhadapan dengan penderita
‐ Minta pasien untuk melihat lurus ke objek jauh
‐ Pemeriksan duduk di depan penderita, jarak sejauh
lengan
‐ Posisikan mata pemeriksa sejajar dengan mata pasien
‐ Letakkan penggaris di depan hidung pasien
‐ Tutup mata kanan pemeriksa, posisikan mata kiri pada
titik nol di limbus temporal mata kanan pasien
‐ Tutup mata kiri pemeriksa dengan mata kanan membaca
angka di penggaris pada limbus nasal mata kiri pasien
‐ Ulangi sekali lagi
‐ PD jauh: PD dekat ditambah 2 mm

Letakkan trial frame pada posisi yang baik, sesuaikan dengan jarak pupil
Tutup mata kiri dengan occluder
Tentukan VOD kanan, kemudian minta penderita untuk
memfiksasi penglihatannya pada 1‐2 baris di atas visus dasar
Letakkan lensa S +0,50 pada trial framedi depan mata kanan
Tanya pada pasien apakah penglihatan bertambah jelas atau tidak
‐ Apabila bertambah jelas, tambahkan terus lensa sferis
postif hingga tercapai tajam penglihatan terbaik. Pilih
lensa sferis positif terbesar yang meberi tajam
penglihatan terbaik
‐ Apabila tidak bertambah jelas atau bertambah kabur,
tambahkan lensa S ‐0,50. Bila bertambah jelas tambhkan
lensa negatif hingga tercapai tajam penglihatan terbaik.
Pilih lensa sferis negatif terkecil yang memberikan tajam
penglihatan terbaik
Ulang langkah 10‐14
10 Cara penulisan :
Snellen chart :
OD : 5/12 ph 5/5
Koreksi S ‐1.00
11 Periksa kembali tajam penglihatan dua mata menggunakan lensa
koreksi
12 Diagnosa kerja : Miopi simpleks
Pemeriksaan penunjang :
‐ Retinoskopi
‐ Autorefraktometer
13 Penatalaksanaan :
‐ Kacamata atau lensa kontak
• Miopi
o VODS S -x.xx x 90°
• Hipermetropi
o VODS +x.xx x 90°
• Presbiopi
- + 1,00 D untuk usia 40 yahun - + 1,50 D untuk usia 45 tahun -
+ 2,00 D untuk usia 50 tahun - + 2,50 D untuk usia 55 tahun

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 133


- + 3,00 D untuk usia 60 tahun

Terapi alternatif: operasi penggantian lensa dan terapi dengan


sinar laser
o Laser‐assisted in‐situ keratomileusis (LASIK)
o Laser‐assisted subepithelial keratectomy (LASEK)
o Photorefractive keratectomy (PRK)
o Conductive keratoplasty (CK)
14 Komplikasi :
‐ Ablasio retina
‐ Strabismus
‐ Ambliopia
15 Prognosis :
Quo ad vitam : ad bonam
Qua ad functionam :
‐ Miopia ringan‐sedang : ad bonam
‐ Miopia berat : dubia ad bonam
• Myopia ringan, myopia antara 1‐3 dioptri
• Myopia sedang, myopia 3‐6 dioptri
• Myopia berat, myopia > 6 dioptri
16 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
17 Penutup Salam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 134


NEUROLOGI

1. TETANUS

2. BPPV

3.BELLS PALSY

4. HNP

5. CTS

6. STROKE

7. KEJANG DEMAM

8. Meningitis

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 135


Tetanus

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 Menanyakan KELUHAN UTAMA: Kaku pada tubuh
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa?
7 Lokasi : Kaku di bagian tubuh mana? Wajah? Rahang? Anggota Ekstremitas? Jika
yang terkena beberapa bagian tubuh, bagian mana yg lebih dahulu kaku?
8 Durasi : Sudah berapa lama?
9 Faktor pemicu:
 Kaku muncul saat penderita mendapat stimulus eksternal ringan. Seperti
suara berisik, sentuhan, atau cahaya
10 Gejala yang menyertai:
 Kesulitan membuka mulut
 Susah mengunyah
 Disfagia (biasanya disertai nyeri tenggorokan)
 Kaku otot wajah (risus sardonicus)
 Kaku leher
 Kaku bagian tubuh lain seperti ekstermitas dan disertai nyeri yg hebat, otot
abdomen
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat tertusuk paku
Riwayat trauma
Riwayat imunisasi
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien dan pekerjaan yang berhubungan dengan penyakitnya
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
 Disfungsi autonomik (tekanan darah yg berfluktuasi, episode

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 136


tachydsrhytmia)
Status interna (head to toe)
16 Pemeriksaan Khusus
 Inspeksi: Lihat adanya trismus, disfagia, risus sardonicus, muscular
hipertonicity (rigidity, spasme atau kombinasi keduanya), opsitotonus

 Spatula test : Menyentuh dinding orofaring dengan spatula, postif jika


terdapat reflek spasm berupa spasme otot masseter yaitu pasien menggigit
spatula

17 Pemeriksaan penunjang : DL, serum muscle enzyme


18 DIAGNOSIS BANDING
Conversion disorder
Tardive dystonia
Encephalitis
Stroke (SAH, hemoragik)
Dislokasi mandibula
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Supportive terapi
 Debridemen luka
Medikamentosa:
 Tetanus immunoglobulin (tetagram) -> menetralisir toxin yg belum terikat
 ATS
 Antibiotik  eradikasi kuman C.Tetani (Metronidazole, penicillin G)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 137


 Anti kejang  Mengurangi muscle spasm (diazepam)
 Magnesium Sulfat  untuk mengatasi autonomic disfunction
20 PROGNOSIS
Tergantung klinis (skor tetanus), tetanus yg sangat parah angka kematian mencapai
>50%
Masa recovery 2-4 bulan
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 138


BPPV

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 KELUHAN UTAMA: Pusing seperti berputar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa?
7 Gejala penyerta : apakah disertai mual, muntah? Rasa seperti melayang? Apakah
ada gangguan pendengaran? Nyeri kepala?
8 Durasi : Sudah berapa lama?
9 Karakteristik: Pusing timbul mendadak saat perubahan posisi kepala/badan,
berlangsung singkat <30 detik
10 Faktor yang memperberat:
Pusing timbul saat badan miring ke satu sisi pada waktu berbaring, bangkit dari
tidur, membungkuk atau waktu menegakkan kembali badan, menunduk atau
menengadah
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat trauma, infeksi telinga tengah, riwayat operasi, mastoiditis
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat (terutama obat yg menyebabkan ototoksisitas), dosis, lama, efektivitas,
efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien yang berhubungan dengan penyakitnya
Kebiasaan minum alkohol, merokok
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)
16 Status Neurologis :
Dix Hallpike Manouver

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 139


- Cari tanda defisit neurologis fokal (dilakukan jika curiga vertigo tipe sentral)
- Audiometri, tes garpu tala (jika ada gangguan pendengaran)

17 Pemeriksaan penunjang : -
18 DIAGNOSIS BANDING
Meniere Disease
Vestibular neuritis
Labirinitis
Postraumatic vertigo
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Epley Manouver

 Metode Brandt Daroff

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 140


Medikamentosa:
 Antihistamin
 Ca-Channel blocker
 Betahistin
 Anti- emetik
20 PROGNOSIS
Prognosis baik, dapat hilang secara spontan dalam beberapa hari hingga beberapa
minggu namun sewaktu-waktu bisa kambuh lagi
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 141


BELLS PALSY

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 KELUHAN UTAMA: Wajah merot sebelah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa? (Bangun tidur/aktivitas)
7 Lokasi : Wajah sebelah mana? Bagian mana saja yang merot? Dahi, alis, kelopak
mata, pipi, bibir
8 Durasi : Sudah berapa lama?
9 Faktor pemicu:
 Sering keluar malam
 Infeksi telinga
10 Gejala yang menyertai:
 Nyeri retroaurikuler
 Gangguan pengecapan
 Hiperakusis (gemrebeg)
 Penurunan sekresi air mata
 Rasa baal pada sisi yang terkena
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat hipertensi, DM, penyakit metabolik lainnya
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien yang berhubungan dengan prnyakitnya
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)
16 Status Neurologis
Pemeriksaan N Facialis
 Insspeksi: Kerutan pada dahi, pembukaan kelopak mata, nasolabial, sudut

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 142


mulut

 Bell’s phenomenon (kelopak mata tidak dapat menutup sempurna, mata


berputas ke atas)
 Hiperakusis : memakai stetoskop yang digunakan pasien, menilai telinga
mana yang lebih keras mendengar
 Test pengecapan
17 Pemeriksaan penunjang : CT Scan, MRI
18 DIAGNOSIS BANDING
Bell’s Palsy
Otitis Media
Ramsay Hunt Syndrome
Tumor
Stroke
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Fisioterapi
 Menutup mata yang terbuka agar tidak kering
Medikamentosa:
 Kortikosteroid : prednison 1 mg/kg/hari selama 5 hari  tap off 10 mg/ hari
 berhenti dalam 10-14 hari
 Antiviral : Acyclovir 5 x 400mg selama 7 hari
 Metilkobalamin (vit B12) 3x500 mikrogram/hari
20 PROGNOSIS
Umumnya 70% sembuh selama 6 minggu
30% mengalami degenerasi aksonal yang menetap
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 143


Herniated Nucleus Pulposus

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 KELUHAN UTAMA: Nyeri pada pinggang menjalar ke kaki
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa? (mengangkat barang berat)
7 Lokasi: Pinggang sebelah mana? Menjalar kemana?
8 Durasi : Sudah berapa lama?
9 Karakteristik: Nyeri pinggang menjalar pada kaki (bagian luar, dalam, sampai
jempol) sesuaikan dengan dermatom

Terasa seperti terbakar, tajam, kesemutan, kebas/rasa tebal


10 Faktor yang memperberat:
Batuk
Bersin
Mengankat benda
Membungkuk
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat trauma
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat hipertensi, DM, penyakit metabolik lainnya
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien yang berhubungan dengan prnyakitnya
Cara bekerja

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 144


14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
Gangguan miksi, defekasi, disfungsi seksual
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)
Cara berjalan (antalgic gait)
16 Status Neurologis
 Sensorik
 Motorik
 Refleks fisiologis (Patela, ankle)
 Test laseque, Bragart, Sicard
 Test Valsava
17 Pemeriksaan penunjang : Lumbar Xray, MRI
18 DIAGNOSIS BANDING
Osteoartritis Pelvis
Paralumbal muscle spasme
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Korset lumbal
 Diatermi, TENS
 Modifikasi gaya hidup (menurunkan BB)
Medikamentosa:
 NSAID
 Muscle relaxan
Terapi bedah jika diperlukan (indikasi)
 Konservatif gagal
 Iskialgia memberat
 Gangguan miksi defekasi dan seksual
 Bukti klinis terganggunya radiks saraf
 Paresis otot tungkai bawah
 Mengganggu ADL
20 PROGNOSIS
Sebagian besar pasien membaik dalam 6 minggu dengan terapi konservatif
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 145


CTS (CARPAL TUNNEL SYNDROME)

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 KELUHAN UTAMA: Nyeri/parestesi pada pergelangan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa?
7 Lokasi: Tangan sebelah mana? Bagian mana saja yang terkena? Jari I, II, III, setengah
jari IV bagian volar
8 Durasi : Sudah berapa lama?
9 Karakteristik: Nyeri menjalar pada jari I, II, III, setengah jari IV bagian vola, Rasa
tebal, geringgingen, kelemahan otot
10 Faktor yang memperberat:
Nyeri dirasakan terutama pada pagi hari, malam hari, atau setelah aktivitas
Faktor yang memperingan:
Jika tangan dikebaskan nyeri berkurang
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat hipertensi, DM, penyakit metabolik lainnya
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien yang berhubungan dengan prnyakitnya
Cara bekerja
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)
16 Status Neurologis
 Tinnel test

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 146


 Phalen test

 Flick test : mengebaskan tangan  jika nyeri berkurang maka hasilnya (+)
17 Pemeriksaan penunjang : EMG
18 DIAGNOSIS BANDING
Cervical Root Syndrome
Osteoartritis
Neuropati ulnaris
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Splinting
 Istirahatkan tangan
Medikamentosa:
 NSAID
 Vit B6
 Kortikosteroid
20 PROGNOSIS
Tergantung etiologi dan klinis
Dubia ad Bonam
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 147


STROKE

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 KELUHAN UTAMA: Lemah separuh badan/ penurunan kesadaran/bicara pelo/
merot/ baal atau kesemutan separuh badan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Mendadak atau gradual? Saat apa
(beraktivitas/istirahat/bangun tidur)?
7 Lokasi: Bagian tubuh mana yang mengalami kelemahan/baal?
8 Durasi : Serangan berlangsung berapa lama? Apakah proses perjalanan gejalanya
cepat?
9 Karakteristik:
- Apa gejala awal yang muncul?
- Bagaimana kesadarannya?
- Apakah disertai sakit kepala dan muntah?
- Apakah disertai kaku kuduk?
- Apakah ada gangguan penglihatan?
- Apakah disertai vertigo?
- Apakah ada gangguan bicara?
- Apakah disertai demam?
10 Faktor yang memperberat:
Gejala muncul mendadak saat beraktivitas berat atau saat bangun tidur
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat stroke sebelumnya
Riwayat hipertensi
Riwayat DM
Riwayat penyakit jantung
Riwayat batuk kronis
Riwayat penurunan berat badan
Riwayat trauma
Riwayat operasi jantung
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 Mengidentifikasi penyakit yang diderita keluarga pasien (kalau perlu membuat
genogram)
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 148
Apakah ada anggota keluarga yg pernag mengalami stroke, hipertensi, DM
14 RIWAYAT SOSIAL
Kebiasaan sehari-hari pasien yang berhubungan dengan penyakitnya
Diet tinggi lemak
Diet tinggi garam
Merokok, konsumsi alkohol
Aktivitas fisik
15 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
16 Status Generalis
GCS
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)  Cek bruit karotis, murmur jantung
17 Status Neurologis
 Pemeriksaan meningeal sign (Kaku kuduk, Burdzinsky 1-4, kernig)
 Pemeriksaan kekuatan motorik (ekstremitas atas dan bawah)
 Pemeriksaan Sensoris
 Pemeriksaan reflek fisiologis
 Pemeriksaan reflek patologis
 Pemeriksaan Nervus kranialis lengkap
 Pemeriksaan fungsi luhur kortikal & MMSE (mini mental state examination)
 Pemeriksaan Afasia (motorik/sensorik)
17 Pemeriksaan penunjang : CT Scan kepala, EKG, foto thorax, LP, DL, Gula darah,
Angiografi
18 DIAGNOSIS BANDING
Stroke infark/perdarahan
TIA
Kelainan metabolik : Hiperglikemia, Hipoglikemia, hepatic encephalopati
Lesi struktural intrakranial : Tumor, SDH, AVM
Infeksi CNS : Abses otak, meningoenchepalitis
Trauma kepala
Migrain
19 PENATALAKSANAAN
Manajemen pre hospital :
 Deteksi dini
 Cek ABC
 Oksigen
 Cek Gula darah
 Transport secepatnya
Manajemen Hospital
 Stabilisasi Vital Sign (ABC)
 Evaluasi dan diagnosa cepat (anamnesa, pemeriksaan fisik, neurologis)
 Pengendalian tekanan intrakranial (bila ada tanda2 peningkatan TIK)
Head up 30°, mannitol 0,25-0,5 gr/kgBB selama >20 menit, diulang tiap 4-6
jam
 Pengendalian tensi, diturunkan bila >220/120 (pada stroke infark) tidak
>20% MAP, (>180/100 pada stroke perdarahan) tidak>25% MAP

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 149


Manajemen Khusus
Stroke Infark : - Trombolitik, antikoagulan pada fase akut
- Anti platelet (aspirin, clopidogrel)
- Neuroprotective (Citicholin, piracetam)
Stroke perdarahan : - Kontrol kenaikan TIK dengan mengatur tensi
- Head up 30°
- Hiperventilasi sampai pCO2 29-35 mmHg
- Jika gelisah diberikan sedatif
- Neuroprotectant (citicholine)
- Operasi bila sesuai indikasi
20 PROGNOSIS
Tergantung jenis stroke
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 150


Kejang Demam

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Agama
Berat badan
Tinggi badan
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 Menanyakan KELUHAN UTAMA: Kejang dengan adanya demam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Saat apa?
7 Karakteristik : Kejangnya seperti apa? berapa kali? saat kejang seluruh tubuh atau
sebagian? sesudah kejang sadar atau tidak? kejang berulang atau pertama kali?
Apakah demam dulu baru kejang atau kejang dulu baru demam?
8 Durasi : Berapa lama kejangnya?
9 Faktor predisposisi:
 Riwayat kejang demam dalam keluarga
 Usia pertama kejang kurang dari 12 bulan
 Temperatur yang rendah saat kejang sebelumnya
 Cepatnya kejang setelah demam
10 Gejala yang menyertai:
 Batuk pilek
 Diare
 Demam
 Sakit telinga
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Adakah riwayat kejang demam di keluarga
 Riwayat tumbuh kembang pada pasien
 Riwayat kehamilan ibu
 Penggunaan obat‐obat tertentu
 Riwayat kekurangan gula darah dan elektrolit (diare, intake kurang)
 Riwayat infeksi SSP
 Riwayat kejang tanpa demam
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Riwayat neurologis yang ada sebelum kejang yang pertama
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 151
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe)
16 Pemeriksaan Khusus
 Rangsang meningen, fungsi sensorik, motorik, reflex patologis,
 fisiologis, pemeriksaan saraf cranial
 Pemeriksaan tumbuh kembang dan motorik anak
17 Pemeriksaan penunjang : DL, GDS, elektrolit
18 DIAGNOSIS BANDING
Kejang demam sederhana
Kejang demam kompleks (kejang > 15 menit, kejang
fokal/parsial, kejang >2x dalam 24 jam)
Epilepsi + demam akibat penyakit lain
19 PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
 Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis yang
baik
 Memberitahukan cara penanganan kejang demam di rumah
 Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembaliMedikamentosa:
 Antipiretik pada saat demam
 Anak datang saat kejang: Diazepam rectal 5 mg (BB < 5 kg) atau 10 mg (BB>
5 kg)
 Antikonvulsan intermitten : diazapam 0,3‐0,5 mg/kgBB tiap 8 jam pada saat
demam (2‐3 hari).
 Antikonvulsan rumatan (jika kejang > 15 menit, ada kelainan neurologi
sebelum/setelah kejang, kejang fokal atau parsial) : Fenobarbital 4‐5
mg/kgBB/hr dibagi dalam 2 dosis dan asam valproat 20‐40 mg/kgBB/hr
dibagi 2‐3 dosis terus menerus selama 1 tahun.
20 PROGNOSIS
Resiko berulangnya kejang terjadi pada 1/3 anak, 10% > 3 kali.
Rekurensi KD :
• 50% dalam 6 bulan pertama
• 75% dalam tahun pertama
• 90% dalam tahun kedua
• KD pertama < 1 tahun : 50%
• KD pertama > 1 tahun : 28%
• Lebih banyak faktor resiko, lebih besar terjadi rekuransi.
Resiko epilepsi 2‐10% dengan fakrot resiko gangguan
perkembangan saraf, KD kompleks, riwayat epilepsi dalam
keluarga, lamanya demam (1FR  3‐5%, 2‐3 FR 13‐15%)
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 152


MENINGITIS

Nomer Deskripsi Skor


PERSIAPAN PASIEN
1 Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum serta
mempersilahkan duduk (jabat tangan)
2 Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya
3 Menanyakan kembali identitas pasien :
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Agama
Berat badan
Tinggi badan
4 Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga kerahasiaan
pasien
5 Menanyakan KELUHAN UTAMA: Nyeri kepala disertai demam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6 Onset : Sejak kapan? Saat apa? Akut atau progresif?
7 Karakteristik : Nyeri kepala seperti apa? Di sebelah mana? Apakah disertai kaku
kuduk?
8 Durasi : Berapa lama ? terus menerus atau intermiten?
9 Faktor predisposisi:
 Status imun
 Status gizi
 Riwayat infeksi sebelumnya (intrakranial, pneumonia, TB, isk)
 Riwayat trauma
10 Gejala yang menyertai:
 Mual muntah
 Kaku kuduk
 Fotofobia
 Bingung
 Iritabillity
 Defisit neurologis fokal / kejang/ penurunan kesadaran
(meningoenchepalitis)
11 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat penyakit yg sama sebelumnya
 Infeksi intrakranial (Otitis media, Sinusitis, mastodiditis)
 Riwayat infeksi HIV
 Riwayat infeksi TB
 Riwayat DM dan Hipertensi
 Riwayat operasi kepala
 Riwayat stroke
12 RIWAYAT PENGOBATAN
Nama Obat, dosis, lama, efektivitas, efek samping
13 RIWAYAT SOSIAL
Riwayat kontak dengan orang yg mengalami keluhan sama, riwayat seksual, hewan
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 153
peliharaan, riwayat konsumsi alkohol
14 REVIEW SISTEMIK
Keluhan mulai dari kepala, dada, perut, genital, urinary, ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
15 Status Generalis
Tanda-tanda Vital
Status interna (head to toe) limfadenopati,
Cari tanda infeksi lain (Otitis media, sinusistis, ISK, pnemunia, TB)
16 Pemeriksaan Neurologis
 Meningeal sign (Burdzinsky I-IV), kernig
 Tanda defisit neurologis fokal
 Pemeriksaan nervus kranialis
 Pemeriksaan motorik
 Pemeriksaan sensoris
 Pemeriksaan reflek fisiologis, patologis
 Pemeriksan fungsi luhur
17 Pemeriksaan penunjang : LP, DL, UL, CT scan/MRI kepala
18 DIAGNOSIS BANDING
Meningoensefalitis bakteri, virus, TB, jamur
Stroke SAH
Abses otak
Penyakit sistemik (SLE, sarkoidosis)
19 PENATALAKSANAAN
UMUM:
 Tirah baring dan cegah decubitus
 Terapi 6B : blood, brain (ICP), breathing, bowel, bladder, bone
Spesifik :
 Antibiotik sesuai bakteri penyebab
 Dexametahasone
 Antikonvulsan jika kejang
 OAT jika meningitis TB
 Mannitol jika didapat tanda peningkatan ICP
 Antipiretik
20 PROGNOSIS
Yang mempengarhui resiko kematian :
Derajat Penurunan kesadaran
Kejang
Defisit neurologis
Usia
Jenis bakteri
21 KIE
Diagnosis, Pengobatan, Efek samping, Prognosis
22 Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas
23 Menutup pertemuan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 154


Check list wawancara psikiatri
Pemeriksaan status psikiatri
insomnia
gangguan somatoform

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 155


CHECK LIST WAWANCARA PSIKIATRI

No Kegiatan
1 Memberikan salam kepada pasien dan keluarga atau pengantarnya
2 Mempersilahkan pasien dan pengantarnya duduk
3 Menyapa pasien terlebih dahulu, baru keluarga/pengantarnya
4 Memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya
5 Menjelaskan tujuan wawancara kepada pasien dan pengantarnya
6 Meyakinkan bahwa akan selalu menjaga rahasia jabatan
7 Menanyakan identitas pasien secara lengkap
8. Menanyakan keluhan utama
9 Menanyakan riwayat penyakit sekarang
1. mengembangkan keluhan utama
2. Menanyakan semua kelainan/gejala gangguan fungsi mental
10 Menanyakan penyakit dahulu:
1. Riwayat penyakit fisik
2. Riwayat penyakit psikiatri
11. Menanyakan riwayat pribadi
1. prenatal dan perinatal
2. Masa bayi –dewasa
3. masa dewasa
12 Menanyakan riwayat keluarga
1. Ayah dan ibu
2. Saudara kandung/tiri
13. Menanyakan faktor keturunan
14 Menanyakan masalah/stressor psikososial
15 Menginformasikan kemungkinan adanya pemeriksaan penunjang
16 Menutup wawancara:
1. membuat rangkuman wawancara
2. menginformasikan hasil wawancara
3. menginformasikan dugaan diagnosis
4. menginformasikan rencana terapi dan mohon kerjasama dalam terapi
5. menginformasikan kemungkinan ada pertemuan berikutnya

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 156


PEMERIKSAAN STATUS PSIKIATRI

No Kegiatan
1 Memeriksa dan memperhatikan kesan umum
-cara jalan, cara duduk, cara berpakaian, cara bicara, ekspresi wajah
2 Memeriksa KONTAK ( verbal dan non verbal)
3 Memeriksa KESADARAN (Kwalitatif dan kwantitatif)
4 Memeriksa BICARA PASIEN (lamban, cepat, nglantur, terputus-putus)
5 Memeriksa PROSES BERFIKIR (bentuk, arus, dan isi pikir)
6. Memeriksa gangguan PERSEPSI / PENCERAPAN (Halusinansi, ilusi)
7 Memeriksa GANGGUAN DAYA INGAT
8 Memeriksa GANGGUAN ORIENTASI (waktu, tempat, orang)
9 Memeriksa GANGGUAN AFEK EMOSI
10 Memeriksa GANGGUAN PSIKOMOTOR (meningkat/menurun)
11 Memeriksa INTELEGENSI (normal/tidak normal)
12 Memeriksa GANGGUAN KEPRIBADIAN

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 157


insomnia
No Kegiatan Nilai
1 Melakukan anamnesis
Menanyakan keluhan utama
Riwayat saat ini:
 Apakah pasien mengalami kesulitan tertidur bila pertama kali tidur?
 Apakah pasien terjaga di malam hari?
 Apakah pasien terjaga lebih dari sekali?
 Apakah pasien bangun terlalu awal di pagi hari?
 Apakah pasien merasa mengantuk atau mengalami serangan tidur di
siang hari?
 Apakah pasien tidur sejenak di siang hari?
 Apakah pasien mengalami gangguan berkonsentrasi di siang hari?
 Berapa lama pasien mulai merasa ada gangguan tidur?
 Bagaimana pasien menggambarkan tidur malam biasanya? (jam tidur,
kualitas tidur,dll)
 Apakah orang lain yang tinggal serumah menganggu tidur pasien?
 Apakah jadwal tidur dan bangun pada hari libur berbeda pada hari
kerja?
 Apakah pasien secara teratur terbangun di malam hari karena rasa
sakit atau perlu ke kamar kecil?
 Apakah pekerjaan pasien mengharuskan shift malam atau bepergian
jauh?
 Apakah pasien minum minuman yang mengandung kafein (kopi, teh,
minuman ringan)?
 Apakah pasien memiliki masalah medis lain ?
 Riwayat obat yang sedang dikonsumsi pasien?
 Apakah pasien sedang menderita depresi, kecemasan atau masalah
yang serupa?
 Apakah anda mengorok?
Riwayat penyakit dahulu
 Pernah keluhan yang sama sebelumnya
 Riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat pengobatan yang
pernah dikonsumsi pasien
Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
 Riwayat keluarga dengan sleep apnea
Riwayat sosial
 Aktivitas dan pekerjaan sehari-hari
2 Melakukan pemeriksaan fisik umum dan tanda vital
3 Mengatakan bahwa ada pemeriksaan tambahan (bila perlu)
4. Menyampaikan diagnosis pasien termasuk kemungkinan DD yang ada
(insomnia sekunder karna kondisi medis atau insomnia sekunder karena
kondisi psikiatri lingkungan) dan KIE pengobatan.
Adapun kriteria diagnosis untuk insomnia primer:
 Keluhan yang menonjol adalah kesulitan untuk memulai atau
mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyenagkan, selama

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 158


sekurangnya satu bulan
 Gangguan tidur( atau kelelahan siang hari yang menyertai)
menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain
 Gangguan tidur tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
narkolepsi, gangguan tidur berhubungan pernafasan , gangguan tidur
irama sirkandian, atau parasomnia
 Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan
mental lain (gangguan depresi berat, gangguan kecemasan umum,
delirium)
 Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat(
penyalah gunaan obat, medikasi untuk penyakit lain) atau suatu
kondisi medis umum,
Adapun KIE terapi non farmakologis adalah:
 Bangun pada waktu yang sama setiap hari
 Batasi waktu berada di tempat tidur setiap hari pada jumlah yang
sama sebelum terjadi gangguan tidur
 Hentikan obat yang bekerja pada SSP (kafein, nikotin, alkohol,
stimulan)
 Hindari tidur sekejab di siang hari
 Dapatkan kebugaran fisik dengan program olahraga yang rajin dan
bertahap di pagi hari
 Hindari stimulan di malam hari, gantikan televisi dengan radio atau
bacaan santai
 Coba berendam dalam air yang sangat panas selama 20 menituntuk
menaikkan temperatur tubuh dekat dengan waktu tidur
 Makan pada waktu yang teratur setiap hari, hindari makan dalam
jumlah besar sebelum tidur
 Lakukan rutinitas relaksasi malam, seperti relaksasi otot progresif atau
meditasi
 Pertahankan kondisi tidur yang menyenangkan
5 Lakukan perilaku profesional 9 poin
 Mencuci tangan
 Menyapa pasien (selamat...)
 Menanyakan identitas dan nama pengantar pasien dan hubungannya
dengan pasien
 Memperkenalkan diri dan menyebutkan nama
 Menanyakan identitas pasien
 Memperlihatkan sikap yang sopan dan hormat kepada keluarga
pasien selama ananmesis
 Memperlihatkan sikap yang sopan dan hormat pada keluarga pasien
selama anamnesis
 Memperlihatkan sikap percaya diri, memperhatikan kenyamanan,
bekerja sistematis
 Merujuk ke ahli
 Mengucapkan terima kasih pada keluarga pasien atas informasi yang
telah diberikan saat anamnesis

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 159


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 160
Tht

OTITIS EKSTERNA
OTITIS MEDIA AKUT
RHINITIS ALLERGI
RHINITIS VASOMOTOR
SERUMEN

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 161


OTITIS EKSTERNA

JENIS KEGIATAN SKOR

A. PERSIAPAN PASIEN

1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum


serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya

3. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga


kerahasiaan pasien

B. IDENTIFIKASI DATA

4. Menanyakan/mencocokan data yang tertulis pada surat rujukan


dengan identitas pasien dan pengantar

 Nama: An.A
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur: 11 tahun
 Alamat :
 Suku bangsa :
 Pendidikan :
 Pekerjaan : pelajar
 Agama :
 Status :
C. ANAMNESA

5. Menanyakan keluhan utama

 Nyeri telinga hebat


 Otore (bersifat serous atau jernih, tidak kental)
 Tuli
 Tinnitus
 Vertigo
6. Menanyakan hal yang terkait keluhan utama :

 Onset
 Lokasi
 Durasi
 Karakteristik
 Yang memperberat/meredakan gejala
 Berapa lama biasanya gejala berlangsung
7. Menanyakan ada tidaknya gejala yang menyertai :

 Gata (biasanya pada Otomikosis)l


 Telinga penuh (biasanya pada Otomikosis)
 Nyeri kepala
 Gangguan pendengaran
8. Menanyakan riwayat yang memperberat atau memperingan.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 162


 Mengorek telinga
 Trauma
 Kemasukan benda asing
 Berenang/menyelam
 Keluar cairan
 Tetes telinga
 Alergi
 DM/ penyakit immunocompromised
9. Menanyakan ada atau tidaknya komplikasi

 Demam
 Nyeri kepala
 Kejang
 Baal pada wajah/ kelumpuhan otot wajah
10. Menanyakan Riwayat Pengobatan

Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan


lamamya (jam/hari/minggu) pemberian obat.
 Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
 Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah
diberikan
D. PEMERIKSAAN FISIK

11. Meminta izin kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik

12. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

13. Melakukan pemeriksaan Status Generalis

 Keadaan Umum, TD, N, RR, Tax


14. Melakukan pemeriksaan Status Lokalis

 Pemeriksaan Telinga Luar


Pembengkakan +/-

Fluktuasi + (bila ada abses) / -

Nyeri tekan +

 Pemeriksaan Otoskopi (liat gambar pada penatalaksanaan)


MAE

Hiperemi +

Edema +

Penyempitan + (biasanya pada OE difusa


yang mengenai 2/3 liang dalam
dan OE maligna)

Furunkel + (pada OE sirkumskripta yang


mengenai 1/3 liang luar  bisa

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 163


menjadi abses)

Fistel -

Sekret Serous (karena tidak ada sel


goblet penghasil mucin)

Granulasi + (pada OE Maligna)

- (pada OE lain)

Polip -

Kolesteatoma -

Foetor +/-

MT : tidak ada kelainan

Intak +/+

RC +/+

Hiperemi -/-

Perforasi -/-

 Pemeriksaan Pendengaran : Tuli Konduksi +/- Tuli SN pada


Herpes Zoster Otikus.
 Pemeriksaan hidung dan tenggorok
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

F DIAGNOSIS BANDING DAN PENATALAKSANAAN

15. OTITIS EKSTERNA AKUT

I. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkulosis)


Gejala :

 Nyeri hebat tidak sebanding besar bisul (terutama dengan


manipulasi daun telinga)
 Terdapat furunkel, bisa disertai abses
 1/3 liang telinga tengah

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 164


Penatalaksanaan :

 Tampon lar.Burowi : basahi 1x/2-3jam,tampon dilepas bila


sudah 2-3 hari. Bila msh nyeri tampon lagi.
 Bila disertai abses  drainase steril + antibiotik salep
(bacitracin atau polymixin B)
II. Otitis Eksterna Difusa
Gejala :

 Nyeri tekan tragus


 2/3 telinga dalam  batas tidak jelas
 Liang telinga sangat sempit
 Sekret serous dan berbau

Penatalaksanaan :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 165


 MAE dibersihkan dengan kapas bersih
 Tampon ½ cam x 5 cm + larutan Burowi 3%  ditetesi 2-3 jam
 diganti setiap 2 hari sekali
 Atau otopain 3 gtt 1
 Bila pseudomonas tetes neomisin hidrokortison
III. Otomikosis
Gejala :

 Gatal dan terasa penuh di telinga


 Sering tanpa keluhan

Penatalaksanaan :

 Tampon lar.Burowi : basahi 1x/2-3jam,tampon dilepas bila


sudah 2-3 hari. Bila msh nyeri tampon lagi.
 Kadang diperlukan obat antijamur salep (nistatin, klotrimazol)
IV. Herpes Zoster Otikus
Gejala :

 Sindrom Ramsay Hunt


 Lesi vesikular di daerah liang telinga, wajah sesuai dermatome
 Otalgia, kadang ada paralisis wajah dan tuli sensorineural

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 166


Penatalaksanaan :

 Sesuai Herpes Zoster


V. Perikondritis
Gejala :

 Aurikula membengkak,merah, panas, nyeri tekan


Penatalaksanaan :

 Antibiotik parenteral
 Pengobatan topikal
OTITIS EKSTERNA KRONIS

Gejala :

 Gatal ditelinga diikuti nyeri, sekret banyak, pembengkakan


liang telinga.
 Liang telinga tertutup jaringan granulasi
 Bisa ada paralisis fasial karena penekanan saraf fasial.

Penatalaksanaan :

 Terapi sesuai hasil kultur


 Patogen >> Pseudomonas, sambil nunggu kultur diberi gol.
Fluoroquinolon dosis tinggi.
 Debridemen radikal

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 167


G. KIE

19. Memberitahukan diagnosis pasien dan penatalaksanaannya.

20. Menjelaskan kepada pasien :

 Penyakit ini bisa kambuh


 Menjaga agar telinga selalu kering
 Tidak mengorek telinga dengan cotton bud terlalu sering
21. Menjelaskan komplikasi yang mungkin dapat terjadi :

 Perikondritis
 Selulitis
 Dermatitis Aurikularis
22. Menjelaskan prognosis pada pasien

 OE biasanya sembuh cepat dengan terapi yang tepat


 OE kronis perlu perawatan lebih intensif.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 168


OTITIS MEDIA AKUT

JENIS KEGIATAN SKOR

A. PERSIAPAN PASIEN

1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum


serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya

3. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga


kerahasiaan pasien

B. IDENTIFIKASI DATA

4. Menanyakan/mencocokan data yang tertulis pada surat rujukan


dengan identitas pasien dan pengantar

 Nama
 Jenis kelamin
 Umur
 Alamat
 Suku bangsa
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Agama
 Status
C. ANAMNESA

5. Menanyakan keluhan utama

 Nyeri telinga hebat


 Otore (bersifat mucin)
 Tuli
 Tinnitus
 Vertigo
6. Menanyakan hal yang terkait keluhan utama :

 Onset
 Lokasi
 Durasi
 Karakteristik
 Yang memperberat/meredakan gejala
 Berapa lama biasanya gejala berlangsung
7. Menanyakan ada tidaknya gejala yang menyertai :

 Gatal
 Telinga penuh
 Nyeri kepala
 Gangguan pendengaran
8. Menanyakan riwayat yang memperberat atau memperingan.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 169


 ISPA
 Sinusitis
 Gigi berlubang
 Mengorek telinga
 Trauma
 Kemasukan benda asing
 Berenang atau menyelam
 Keluar cairan
 Penggunaan tetes telinga, obat semprot hidung
 Alergi
9. Menanyakan ada atau tidaknya komplikasi

 Demam
 Nyeri kepala berputar
 Nyeri belakang telinga
 Kejang
 Kelumpuhan otot atau baal pada wajah
10. Menanyakan Riwayat Pengobatan

Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan


lamamya (jam/hari/minggu) pemberian obat.
 Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
 Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah
diberikan
D. PEMERIKSAAN FISIK

11. Meminta izin kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik

12. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

13. Melakukan pemeriksaan Status Generalis

 Keadaan Umum, TD, N, RR, Tax


14. Melakukan pemeriksaan Status Lokalis

 Pemeriksaan Telinga Luar


 Pemeriksaan Otoskopi (liat gambar pada penatalaksanaan)

Gambaran
membran
timpani

normal

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 170


 Pemeriksaan Pendengaran
 Pemeriksaan hidung dan tenggorok
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

15 Audiometri, Timpanometri

F DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

15.

DIAGNOSIS OTITIS MEDIA AKUT

VI. Stadium Oklusi Tuba Eustachius


Gejala :

 Diawali dengan ISPA akut


 Telinga terasa penuh, grebeg-grebeg, dan gangguan
pendengaran.
 MT intak, RC menurun, hiperemis (-) edema (-), kadang
tampak adanya air-fluid level
 Stadium ini sulit dibedakan dengan OME. Otore (-)
Penatalaksanaan :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 171


 Obat tetes hidung seperti HCl efedrin 0.5% dakan larutan
fisiologis (anak < 12 tahun) atau HCl efedrin 1% dalam larutan
fisiologis (anak >12 tahun) dan dewasa.
 Penanganan sumber infeksi : Antibiotik.
VII. Stadium Pre-supurasi (Hiperemis)
Gejala :

 Otalgia, pada anak kecil : rewel


 Pada stadium ini tampak pembuluh darah yang melebar di
sebagian atau seluruh membran timpani, membran timpani
tampak hiperemis disertai edema.
 Otore (-)
 Otoskopi : MT intak, hiperemis (+), edema (+), RC menurun,
airfluid level
Penatalaksanaan :

 Pemberian antibiotik selama minimal 7 hari


 Antibiotik yang diberikan :
 Amoxyclav 3x625 mg
 Amoksisilin 3x500 mg atau anak 50mg/kgBB/hari 4
dosis
 Lainnya bisa : erithromisin, kotrimoksasol
VIII. Stadium Supurasi
Gejala :

 Otalgia yang hebat


 Gangguan pendengaran
 Bayi dan anak : rewek, gastroenteritis
 Otore (-)
 Otoskopi : MT intak, RC menurun, hiperemis (+) edema (+)
tampak bulging/bombans, ada eksudat purulen, nekrosis
mukosa dan submukosa.

Penatalaksanaan :

 Antibiotika
 Miringotomi (Rujuk ke Sp THT)
IX. Stadium Perforasi
Gejala :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 172


 Otore (+) mukopurulen
 Otalgia dan febris mereda, anak menjadi tidak rewel
 Gangguan pendengaran
 Otoskopi : MT tidak intak/perforasi, sekret mukopurulen yang
kadang tampak pulsasi, RC menurun/-, hiperemia (+), edema
(-)

Penatalaksanaan :

 Cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari


 Beri antibiotik yang adekuat sampai 3 hari.
X. Stadium Resolusi
Gejala :

 Bila MT masih intak, MT perlahan-lahan normal kembali.


 Bila sudah terjadi perforasi, sekret berkurang dan akhirnya
kering.
 Dapat terjadi komplikasi OMS (serosa) bila sekret menetap di
kavum timpani.
 Kadang ada gejala sisa : tinnitus dan gangguan pendengaran.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 173


DIAGNOSIS BANDING OTITIS MEDIA AKUT

 Otitis Eksterna
 Otitis Media Serosa
KOMPLIKASI

 Mastoiditis koalesen akut


 Intrakranial : meningitis, abses otak
 Paresis saraf fasial perifer
G. KIE

19. Memberitahukan diagnosis pasien dan penatalaksanaannya.

20. Menjelaskan kepada pasien :

 Penyakit ini bisa kambuh


 Menjaga agar telinga selalu kering
 Tidak mengorek telinga dengan cotton bud terlalu sering
21. Menjelaskan komplikasi yang mungkin dapat terjadi :

22. Menjelaskan prognosis pada pasien

 Dubia ad bonam bila belum terjadi perforasi.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 174


RHINITIS ALLERGI

JENIS KEGIATAN SKOR

A. PERSIAPAN PASIEN

1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum


serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya

3. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga


kerahasiaan pasien

B. IDENTIFIKASI DATA

4. Menanyakan/mencocokan data yang tertulis pada surat rujukan


dengan identitas pasien dan pengantar

 Nama
 Jenis kelamin
 Umur
 Alamat
 Suku bangsa
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Agama
 Status
C. ANAMNESA

5. Menanyakan keluhan utama

 Bersin berulang
 Keluar ingus encer yang banyak
 Hidung tersumbat
6. Menanyakan hal yang terkait keluhan utama :

 Onset : biasanya pagi hari


 Lokasi : terutama tempat berdebu
 Durasi
 Karakteristik
 Yang memperberat/meredakan gejala
 Berapa lama biasanya gejala berlangsung
7. Menanyakan ada tidaknya gejala yang menyertai :

 Hidung dan mata gatal


 Banyak air mata keluar
 Mengganggu tidur atau aktivitas
 Nyeri kepala
 Nyeri wajah
 Penciuman terganggu
8. Menanyakan riwayat yang memperberat atau memperingan.

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 175


 Riwayat atopi di keluarga
 ISPA
 Kontak debu atau allergen lain dalam jumlah besar
 Ada binatang peliharaan atau tidak
9. Menanyakan ada atau tidaknya komplikasi

 Pelebaran hidung (polip)


 Telinga terasa tersumbat/ nyeri/ tinnitus/ vertigo/ ada cairan
saat berubah posisi (Otitis Media Efusi)
 Nyeri wajah (sinusitis paranasl)
10. Menanyakan Riwayat Pengobatan

Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan


lamamya (jam/hari/minggu) pemberian obat.
 Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
 Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah
diberikan
D. PEMERIKSAAN FISIK

11. Meminta izin kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik

12. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

13. Melakukan pemeriksaan Status Generalis

 Keadaan Umum, TD, N, RR, Tax


14. Melakukan pemeriksaan Status Lokalis

 Pemeriksaan Telinga Luar


 Pemeriksaan Otoskopi (liat gambar pada penatalaksanaan)
 Pemeriksaan Pendengaran
 Pemeriksaan hidung dan tenggorok

Pemeriksaan

Rhinoskopi

Anterior

Normal
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 176
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

15 Skin Prick Test, Pemeriksaan Lab. IgE

F DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

15. DIAGNOSIS RHINITIS ALLERGI

Gejala :

 Serangan timbul bila terjadi kontak dengan alergen penyebab


 Didahului rasa gatal di hidung, mata, atau kadang pada
pallatum molle
 Bersin-bersin paroksismal (dominan) : > 5kali/serangan, diikuti
produksi sekret yg encer dan 
 hidung buntu
 Gangguan pembauan, mata sembab dan berair, kadang
disertai sakit kepala
 Tidak didapatkan tanda infeksi (mis : demam)
 Mungkin didapatkan riwayat alergi pada keluarga
 Pada pemeriksaan fisik kadang ditemukan :

Allergic Shiner Allergic Crease Geographic Tounge

 Pada pemeriksaan Rhinoskopi Anterior :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 177


 Konka edema dan pucat, sekret seromucinous
 Pada pemeriksaan penunjang :
 Tes kulit “prick test”
 Eosinofil sekret hidung. Positif bila ≥25%
 Eosinofil darah. Positif bila ≥400/mm3
Klasifikasi :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 178


Penatalaksanaan :

 Penatalaksanaan umum :
 Menghindari allergen penyebab
 Meningkatkan kondisi tubuh

DIAGNOSIS BANDING

RHINITIS ALLERGI

 Rinitis akut (“Infectious rhinitis”)


 Rinitis karena iritan (Irritant Contact Rhinitis)
 Rinitis medikamentosa (Drug induced rhinitis)
 Rinitis hormonal (hormonally induced rhinitis)
 Rinitis vasomotor
KOMPLIKASI

RHINITIS ALLERGI

 Polip nasi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 179


 Otitis Media Efusi

 Sinusitus Paranasal
 Gejala : nyeri wajah, ingus purulen, sakit kepala,
anosmia/hiposmia, halositosis, batuk, dan sesak.
 Pada pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan transiluminasi sinus

Post nasal drip

 Pada pemeriksaan penunjang :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 180


G. KIE

19. Memberitahukan diagnosis pasien dan penatalaksanaannya.

20. Menjelaskan kepada pasien :

 Penyakit ini bisa kambuh


 Menghindari paparan allergen
 Apabila karena debu bisa dengan :
 Membersihkan rumah dengan kain basah
 Menghindari bahan karpet, gorden, pajangan dinding yang
bisa menjadi tempat menumpuknya debu di dalam rumah
 Tidak memakai pakaian berbahan wool yang dapat
menyebabkan tumpukan debu
21. Menjelaskan komplikasi yang mungkin dapat terjadi :

 Polip nasi
 Otitis Media Efusi
 Sinusitis Paranasalis
22. Menjelaskan prognosis pada pasien

 Rhinitis Allergi bisa dicegah dengan menghindari paparan


allergen dan minum obat teratur sesuai indikasi
 Dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 181


RHINITIS VASOMOTOR

JENIS KEGIATAN SKOR

A. PERSIAPAN PASIEN

1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum


serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya

3. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga


kerahasiaan pasien

B. IDENTIFIKASI DATA

4. Menanyakan/mencocokan data yang tertulis pada surat rujukan


dengan identitas pasien dan pengantar

 Nama
 Jenis kelamin
 Umur
 Alamat
 Suku bangsa
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Agama
 Status
C. ANAMNESA

5. Menanyakan keluhan utama

 Bersin
 Pilek
 Hidung tersumbat
6. Menanyakan hal yang terkait keluhan utama :

 Onset : biasanya saat udara dingin (perubahan suhu ekstrim)


 Lokasi : bergantian kanankiri tergantung posisi pasien
 Durasi
 Karakteristik
 Yang memperberat/meredakan gejala
 Berapa lama biasanya gejala berlangsung
7. Menanyakan ada tidaknya gejala yang menyertai :

 Pembeda dengan Rhinitis Allergi : biasanya tidak disertai


gejala mata dan tidak ada riwayat atopi
8. Menanyakan riwayat yang memperberat atau memperingan.

 Lingkungan asap/rokok
 Lingkungan dengan bau yang menyengat seperti parfum,
minuman alkohol
 Makanan pedas

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 182


 Perubahan kelembapan
 Kelelahan atau stress emosi
9. Menanyakan ada atau tidaknya komplikasi

 Nyeri wajah (sinusitis paranasal)


 Merah pada sekitar hidung
 Pembengkakan wajah
10. Menanyakan Riwayat Pengobatan

Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan


lamamya (jam/hari/minggu) pemberian obat.
 Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
 Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah
diberikan
D. PEMERIKSAAN FISIK

11. Meminta izin kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik

12. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

13. Melakukan pemeriksaan Status Generalis

 Keadaan Umum, TD, N, RR, Tax


14. Melakukan pemeriksaan Status Lokalis

 Pemeriksaan Telinga Luar


 Pemeriksaan Otoskopi (liat gambar pada penatalaksanaan)
 Pemeriksaan Pendengaran
 Pemeriksaan hidung dan tenggorok

Pemeriksaan

Rhinoskopi

Anterior

Normal

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 183


E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

15 Tes adrenalin (membedakan dgn Rhinitis medikamentosa), Tes kulit,


Swab Sekret (untuk membedakan dengan Rhinitis Allergica), dan
transiluminasi serta foto sinus x-ray (bila ada penyulit)

F DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

15. DIAGNOSIS RHINITIS VASOMOTOR

Gejala :

 Hidung tersumbat, biasanya bergantian tergantung posisi


penderita
 Rhinorrhoe profuse, encer
 Bersin (tidak dominan, jarang)
 Biasanya kambuh waktu pagi (dingin), mendung (kelembaban
tinggi)
 Riwayat alergi negatif
 Gejala gatal dan gejala pada mata biasanya tidak ditemuka
 Pada pemeriksaan Rhinoskopi Anterior :

- edema mukosa cavum nasi

- konka berwarna merah gelap,


kadang pucat

- didapat sekret profus, seromukus

 Pada pemeriksaan penunjang :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 184


 Tes adrenalin  bila edema konka tidak berkurang berarti
rhinitis medikamentosa
 Skin Prick test (-) dan pada swab sekret eosinofil jarang
Penatalaksanaan :

 Penatalaksanaan umum dengan menghindari faktor pencetus,


meningkatkan kondisi tubuh
 Pemberian dekongestan oral : pseudoefedrin (30-60 mg) [ada
saat serangan.
 Kalau buntu dapat dilakukan/diberi : tetes hidung (waktu
serangan akut), kaustik konka inferior, atau kalau lebih berat
dapat dilakukan konkotomi konka inferior.
DIAGNOSIS BANDING

RHINITIS VASOMOTOR

 Rinitis akut (“Infectious rhinitis”)


 Rinitis karena iritan (Irritant Contact Rhinitis)
 Rinitis medikamentosa (Drug induced rhinitis)
 Rinitis hormonal (hormonally induced rhinitis)
KOMPLIKASI

RHINITIS VASOMOTOR

 Otitis Media Efusi


 Sinusitus Paranasal
 Gejala : nyeri wajah, ingus purulen, sakit kepala,
anosmia/hiposmia, halositosis, batuk, dan sesak.
 Pada pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan transiluminasi sinus

Post nasal drip

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 185


 Pada pemeriksaan penunjang :

G. KIE

19. Memberitahukan diagnosis pasien dan penatalaksanaannya.

20. Menjelaskan kepada pasien :

 Penyakit ini bisa kambuh


 Menghindari faktor pencetus
21. Menjelaskan komplikasi yang mungkin dapat terjadi :

 Sinusitis Paranasalis
22. Menjelaskan prognosis pada pasien

 Rhinitis vasomotor bisa dicegah dengan menghindari faktor


pencetus
 Dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 186


SERUMEN

JENIS KEGIATAN SKOR

A. PERSIAPAN PASIEN

1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan menyebut nama & senyum


serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2. Memperkenalkan diri ke pasien dan keluarganya

3. Menjelaskan tujuan wawancara & mengatakan dokter akan menjaga


kerahasiaan pasien

B. IDENTIFIKASI DATA

4. Menanyakan/mencocokan data yang tertulis pada surat rujukan


dengan identitas pasien dan pengantar

 Nama
 Jenis kelamin
 Umur
 Alamat
 Suku bangsa
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Agama
 Status
C. ANAMNESA

5. Menanyakan keluhan utama

 Sensasi buntu pada telinga


 Nyeri telinga
 Gangguan Pendengaran
 Telinga terasa penuh setelah berenang atau mandi
 Gatal
6. Menanyakan hal yang terkait keluhan utama :

 Onset
 Lokasi
 Durasi
 Karakteristik
 Yang memperberat/meredakan gejala
 Berapa lama biasanya gejala berlangsung
7. Menanyakan ada tidaknya gejala yang menyertai :

 Sebut salah satu yang tidak disebut di kolom keluhan utama.


8. Menanyakan riwayat yang memperberat atau memperingan.

 Berenang
 Setelah mandi

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 187


9. Menanyakan ada atau tidaknya komplikasi

 Tuli konduktif
 Pusing berputar (vertigo)
 Telinga mendengung (tinnitus)
 Nyeri telinga
10. Menanyakan Riwayat Pengobatan


Nama, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan
lamamya (jam/hari/minggu) pemberian obat.
 Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
 Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah
diberikan
D. PEMERIKSAAN FISIK

11. Meminta izin kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan fisik

12. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik

13. Melakukan pemeriksaan Status Generalis

 Keadaan Umum, TD, N, RR, Tax


14. Melakukan pemeriksaan Status Lokalis

 Pemeriksaan Telinga Luar


 Pemeriksaan Otoskopi (liat gambar pada penatalaksanaan)
 Pemeriksaan Pendengaran
 Pemeriksaan hidung dan tenggorok
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

15 -

F DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

15. Serumen Obsturan

Penatalaksanaan :

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 188


 Ditatalaksana sesuai konsistensi serumennya
 Bila serumen lembek, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas
 Bila serumen keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret, bila
serumen susah di keluarkan : dilunakkan lebih dahulu dengan
karbolgliserin 10% selama 3 hari.
 Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong ke dalam liang
telinga, dikeluarkan dengan irigasi air hangat yang suhunya
sesuai dengan suhu tubuh.
G. KIE

19. Memberitahukan diagnosis pasien dan penatalaksanaannya.

20. Menjelaskan kepada pasien :

 Penyakit ini terjadi karena pengeluaran serumen secara


normal terganggu
21. Menjelaskan komplikasi yang mungkin dapat terjadi :

22. Menjelaskan prognosis pada pasien

 Dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 189


Disusun dan dirangkum oleh: Andina Savitri PD08, road to osce UKDI batch 1 2014!

Isi:

1. Herpes Zoster
2. Skabies
3. Tinea pedis
4. Uretritis Gonorrhea
5. Miscellaneous (option!) :D

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 190


CHECKLIST (berdasarkan kasus yang pernah keluar di OSCE UKDI batch sebelumnya)
1. HERPES ZOSTER

NO. DESKRIPSI SKOR


1. PERSIAPAN PASIEN
Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
Terangkan mengenai anamnesis dan tujuan anamnesis
2. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
3. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Gelembung‐gelembung / bintik‐bintik berair berkelompok di punggung yang
terasa NYERI
4. PENJABARAN PENYAKIT
Meluas ?
Melebar ?
Bertambah hebat nyeri ?
Gejala penyerta ? Demam ? Gatal ?
5. PERJALANAN PENYAKIT
Menanyakan sudah berapa lama / sejak kapan keluhan dirasakan
Sejak kapan pertama kali timbul ?
Pertama kali timbul di ?
Keluhan subjektif ?
Perubahan lesi ?
6. FAKTOR ETIOLOGI
Pernah menderita cacar air ?
7. FAKTOR PREDISPOSISI
Menderita penyakit kronis ?
Pengobatan jangka lama ?
8. FAKTOR PRESIPITASI
Stress psikis/fisik ?
9. RIWAYAT PENGOBATAN
Nama obat, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan
lamanya (jam/hari/minggu) pemberian obat
Riwayat terapi: (siapa yang memberi, beli dimana)
 Topikal: Kemasaan, lengket atau tidak, warna, bau, berapa kali, berapa
lama
 Sistemik: Bentuk, warna, berapa kali, berapa lama, dihabiskan atau tidak
Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
Apakah ada efek samping dari obat yang telah diberikan ?
10. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama dengan sekarang dan kapan dideritanya
Riwayat pengobatan yang didapat dan respon / efek sampingnya

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 191


11. ANAMNESIS TAMBAHAN
Menanyakan tanda/gejala yang menyertai ?
Demam. Nyeri kepala, lemah badan ?
Menanyakan anamnesis DD ?
Gelembung‐gelembung bernanah yang didahului trauma
Apakah ada alergi obat
12. PEMERIKSAAN FISIK
Mencuci tangan, menempatkan diri di sebelah kanan tempat pemeriksaan
Menerangkan kepada pasien pemeriksaan yang akan dilakukan
13. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : T/N/R/S :
Status gizi :
Kepala :
Leher : KGB (membesar/tidak)
Thorax :
Abdomen :
Ekstremitas : KGB (membesar/tidak)
14. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi :
Ad regio :
Deskripsi lesi : jumlah, penyebaran, bentuk, tepi, ukuran, batas, menimbul,
basah atau kering
Effloresensi / jenis lesi: Primer ‐ Sekunder
15. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan Tzanck Smear

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 192


pewarnaan Giemsa ‐ ditemukan multinucleated giant cell

b. Pemeriksaan khusus : (‐)


16. DIAGNOSIS BANDING
Herpes zoster
Herpes simpleks
Dermatitis Kontak Alergika
17. DIAGNOSIS KERJA
Herpes zoster (ditambah regio yang terkena, mis thoracal/lumbalis dan
dextra/sinistranya)
18. PENATALAKSANAAN
Umum:
Menerangkan kepada penderita tentang penyakitnya dan komplikasinya
Menjaga agar vesikel tidak pecah
Istirahat cukup dan memakan makanan yang bergizi secara teratur
Menghindari kelelahan
Khusus:
Topikal :
Kering: Bedak As.salisilat 2%, 2xsehari, selama 2 hari
Basah: kompres sol. Acidum baricum 1% selama 3 hari
Sistemik:
Acyclovir 5 x 800 mg selama 5‐7 hari
Paracetamol 3 x 500 mg (bila demam)
Neuralgia pasca herpetika:
Antidepresan spt amitryptiline 50-100 mg/hr

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 193


Hari 1: 25 mg (1 tab)
Hari 2: sehari 2x, @1 tab
Hari 3: sehari 3x, @1tab
19. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 194


2. SKABIES

NO. DESKRIPSI SKOR


1. PERSIAPAN PASIEN
Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
Terangkan mengenai anamnesis dan tujuan anamnesis
2. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
3. ANAMNESIS
Keluhan Utama
KU: Bruntus‐bruntus GATAL berisi cairan keruh di sela jari tangan kanan dan
kiri
4. PERJALANAN PENYAKIT
Sejak kapan ?
Lokasi ? awalnya muncul dimana ?
Penyebaran ?
Awalnya lesi seperti apa ? (perubahan morfologi)
Gatalnya terus‐menerus / waktu tertentu
Demam ?
Nyeri ?
Bernanah ?
5. FAKTOR RESIKO
Tempat tinggal ? asrama? Kost?
Jumlah penghuni rumah?
Riwayat penghuni rumah dengan keluhan yg sama ?
Tempat tinggal sering dibersihkan ? sprei / selimut sering dicuci ?
Sering menggunakan pakaian / handuk bergantian ?
6. RIWAYAT PENGOBATAN
Nama obat, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan lamanya
(jam/hari/minggu) pemberian obat
Riwayat terapi: (siapa yang memberi, beli dimana)
 Topikal: Kemasaan, lengket atau tidak, warna, bau, berapa kali, berapa
lama
 Sistemik: Bentuk, warna, berapa kali, berapa lama, dihabiskan atau tidak
Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
Apakah ada efek samping dari obat yang telah diberikan ?
7. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama dengan sekarang dan kapan dideritanya
Riwayat pengobatan yang didapat dan respon / efek sampingnya
8. ANAMNESIS TAMBAHAN
Menanyakan anamnesis DD :
Riwayat digigit serangga ?
Riwayat alergi/batuk saat cuaca dingin/alergi di keluarga ? (atopic dermatitis)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 195


Apakah ada alergi obat
9. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksa meminta ijin dengan sopan untuk melakukan pemeriksaan, setelah
itu melakukan prosedur cuci tangan, sedangkan pasien diminta untuk tidur di
meja pemeriksaan
10. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : T/N/R/S
Status gizi :
Kepala :
Leher : KGB (membesar/tidak)
Thorax :
Abdomen :
Ekstremitas : KGB (membesar/tidak)
11. STATUS DERMATOLOGIKUS
 Distribusi : regional
 Ad regio :
Circle of hebra (sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat
siku, lipat ketiak, periumbilikal, bokong, sakrum, penis, scrotum, lutut,
telapak kaki)
 Karakteristik lesi :
Jumlah (multiple), diskret/konfluens, bentuk, tepi, ukuran, batas,
menimbul/tidak, basah atau kering
 Effloresensi :
Primer ‐ Sekunder
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:
 Darah rutin :
 Scrap test :
Bahan Pemeriksaan: lesi di kulit
Cara pemeriksaan:
1) Lakukan prosedur septik‐antiseptik
2) Gunakan handscoon
3) Bersihkan kaca slide dgn alkohol 95%
4) Hapus dengan kapas alkohol 70%
5) Kerok lesi dari tengah ke tepi dengan menggunakan skalpel
6) Kumpulkan di tengah object glass
7) Teteskan KOH 10 %
8) Tutup dengan cover glass
9) Lihat di bawah mikroskop
10) Hasil pemeriksaan: tungau, nimfa, skibala
Cara lain:
1) Hapus kulit dengan alkohol 70%
2) Gunakan selotip bening, tempelkan di lesi, tekan dengan
3) bagian tumpul skalpel, lalu cabut selotip bening tersebut
4) dengan cara dihentakkan / secara cepat
5) Letakkan pada object glass
6) Lihat di bawah mikroskop

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 196


13. DIAGNOSIS BANDING
Skabies
Insect bites
14. DIAGNOSIS KERJA
Skabies
15. PENATALAKSANAAN
Umum:
o Edukasi ttg penularan skabies
o Pemeliharaan kebersihan: pakaian direndam air panas, kasur, seprai
dijemur
o Obati seluruh penghuni rumah
o Edukasi pemakaian obat anti skabies:
Oleskan mulai dari belakang telinga, leher, hingga telapak kaki, diamkan
selama 10 jam lalu bersihkan
o Obati infeksi sekunder sebelum menggunakan obat anti skabies topikal
Khusus:
Topikal :
Basah: kompres larutan salisilat 0.1% tiap 10 menit selama 1 jam atau dengan
larutan antibiotika atau NaCl 0.9%
Topikal scabicidal:
 Permethrin 5% selama 10 jam , 1 x penggunaan
 Gamexan 1% selama 8 jam, 2 x penggunaan
 Salep 24 selama 10 jam, 3 hari berturut‐turut
Sistemik:
 AB: Amoxicillin 3x500 mg selama 5 hari
 CTM 2 x 4 mg
16. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 197


3. TINEA PEDIS

NO. DESKRIPSI SKOR


1. PERSIAPAN PASIEN
Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
Terangkan mengenai anamnesis dan tujuan anamnesis
2. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
3. ANAMNESIS
Keluhan Utama
KU: KU: Bruntus‐bruntus di sela‐sela jari kedua kaki yang terasa GATAL (tinea
pedis mengenai kaki, sela jari kaki, atau telapak kaki)
4. PENJABARAN PENYAKIT
Meluas ?
Gatal jika berkeringat ?
Melebar ?
5. PERJALANAN PENYAKIT
Menanyakan sudah berapa lama / sejak kapan keluhan dirasakan
Sejak kapan pertama kali timbul ?
Pertama kali timbul di daerah mana ?
Keluhan subjektif ?
Perubahan lesi ?
6. FAKTOR ETIOLOGI
Ada orang dengan keluhan serupa ?
Sering bercocok tanam ?
Memelihara binatang ?
7. FAKTOR PREDISPOSISI
Pekerjaan yang banyak berkeringat ?
Memakai baju ketat ?
Baju yang tidak menyerap keringat ?
Higienitas buruk (mandi berapa kali sehari ) ?
Menderita penyakit kronis ?
Mengonsumsi obat2an dalam jangka waktu lama ?
8. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien sering menggaruk jika gatal ?
9. RIWAYAT PENGOBATAN
Nama obat, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan
lamanya (jam/hari/minggu) pemberian obat
Riwayat terapi: (siapa yang memberi, beli dimana)
 Topikal: Kemasaan, lengket atau tidak, warna, bau, berapa kali, berapa
lama
 Sistemik: Bentuk, warna, berapa kali, berapa lama, dihabiskan atau tidak
Efektivitas pengobatan yang telah diberikan

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 198


Apakah ada efek samping dari obat yang telah diberikan ?
10. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama dengan sekarang dan kapan dideritanya
Riwayat pengobatan yang didapat dan respon / efek sampingnya
11. ANAMNESIS TAMBAHAN
Menanyakan tanda/gejala yang menyertai ?
Pertanyaan ttg DD/
Apakah ada alergi obat
12. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksa menempatkan diri di sebelah kanan tempat pasien
Mencuci tangan
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita untuk berbaring dan
membuka sendal/sepatu
13. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : T/N/R/S :
Status gizi :
Kepala : Mata :
Leher : KGB (membesar/tidak)
Thorax :
Abdomen : Hepar :
Ekstremitas : KGB (membesar/tidak)
14. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi :
Ad regio :
Deskripsi lesi : jumlah, penyebaran, bentuk, tepi, ukuran, batas,
menimbul / tidak, basah / kering
Effloresensi : Primer – Sekunder
15. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:
 Darah rutin:
 Gula darah :
 Pemeriksaan langsung mikroskop dari kerokan lesi kulit dgn larutan KOH
10%
Bahan Pemeriksaan: lesi di kulit
Cara pemeriksaan:
1) Hapus dengan kapas alkohol 70%
2) Kerok lesi dari tengah ke tepi dengan menggunakan skalpel dan lup
3) Kumpulkan di tengah object glass
4) Teteskan dengan KOH 10%
5) Tutup dengan cover glass
6) Lihat di bawah mikroskop
7) Hasil pemeriksaan:
 Epitel (+)
 Spora (+) : spora bulat (Artospora)
 Hifa (+) : Hifa panjang, bersepta, bercabang, double contour

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 199


Pemeriksaan khusus :
Pemeriksaan Lampu wood’s (‐)
16. DIAGNOSIS BANDING
Tinea Pedis interdigitalis (semisal)
Dermatitis kontak iritan e.c. detergen
17. DIAGNOSIS KERJA
Tinea Pedis interdigitalis
18. USULAN PEMERIKSAAN SELANJUTNYA
 Kultur jaringan di media saburoud dextrose agar
 Pemeriksaan SGOT & SGPT
 Konsul ke bagian Gizi
19. PENATALAKSANAAN
 Umum:
1) Menerangkan kepada penderita untuk menggunakan alas kaki saat
bekerja
2) Memakai sepatu yang nyaman, tidak tertutup (kulit, sepatu sandal)
3) Menggunakan pakaian yg dapat menyerap keringat
4) Mencegah berkeringat berlebihan
5) Tidak menggaruk lesi
6) Cegah obesitas
7) Perbaiki higienitas pribadi (mandi minimal 2x sehari, gunakan
handuk dan pakaian pribadi serta ganti pakaian dalam setiap hari
8) Hindari kontak dengan penderita ataupun binatang.
 Khusus:
Topikal :
Krim ketokonazol 2%, 2 kali sehari setelah mandi 10‐14 hari
Sistemik (bila lesi luas):
 Ketoconazole 1 x 200 mgselama 10 hari (setelah ada hasil SGOT &
SGPT)
 Griseofulvin 500-1000 mg/hari
 CTM 2 x 4 mg (mengurangi gatal)
20. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 200


4. URETRITIS GONORE AKUT

NO. DESKRIPSI SKOR


1. PERSIAPAN PASIEN
Memperkenalkan identitas pemeriksa dan mengucapkan salam dengan sopan
Terangkan mengenai anamnesis dan tujuan anamnesis
2. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status marital
3. ANAMNESIS
Keluhan Utama
KU: Keluar cairan putih kekuningan kental (duh mukopurulen) dari lubang
kemaluan
4. PENJABARAN PENYAKIT
Duh pada pria terutama pada pagi hari (morning drops), disertai disuria, nyeri?
Pada wanita disertai nyeri pinggang, nyeri saat berhubungan/dispaureni ?
Duh berbau ?
Disertai sedikit rasa gatal di sekitar kemaluan ?
5. PERJALANAN PENYAKIT
Menanyakan sudah berapa lama / sejak kapan keluhan dirasakan (Masa
inkubasi: pria 3‐5 hari, wanita ± 2 minggu)
Awalnya keluar duh mukopurulen di celana dalam pagi hari, lama kelamaan
bertambah banyak, disertai gatal dan disuria (Pria).
Awalnya nyeri pinggang, dispaureni, lalu keluar duh mukopurulen
(wanita).
6. FAKTOR ETIOLOGI
Menanyakan riwayat hubungan seksual sebelumnya:
 Kapan ?
 Dengan siapa ?
 Kelamin‐kelamin atau mulut‐kelamin ?
 Alat pelindung (kondom) ?
 Pertama kali berhubungan, dengan siapa ?
 Frekuensi berhubungan ?
 Bila sudah menikah, pernah berhubungan selain dengan pasangan ?
 Pasangan memmiliki keluhan yang sama, kapan ?
7. FAKTOR PREDISPOSISI
 Merokok ?
 Narkoba ?
 Bertato ?
8. FAKTOR PRESIPITASI (‐)
9. RIWAYAT PENGOBATAN
Nama obat, dosis, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan lamanya
(jam/hari/minggu) pemberian obat

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 201


Riwayat terapi: (siapa yang memberi, beli dimana)
 Topikal: Kemasaan, lengket atau tidak, warna, bau, berapa kali, berapa
lama
 Sistemik: Bentuk, warna, berapa kali, berapa lama, dihabiskan atau tidak
Efektivitas pengobatan yang telah diberikan
Apakah ada efek samping dari obat yang telah diberikan ?
10. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit yang sama dengan sekarang dan kapan dideritanya
(berulang)
Riwayat pengobatan yang didapat dan respon / efek sampingnya
11. ANAMNESIS TAMBAHAN
Menanyakan tanda/gejala yang menyertai ?
Menanyakan anamnesis DD ?
 Riwayat beruntus‐beruntus, bisul, lecet, borok, benjolan di lipatan paha
disangkal pasien.
 Riwayat demam, buang air kecil berdarah, frekuensi kencing bertambah,
nyeri pinggang, keluar batu dari saluran kencing, dan riwayat memakai
selang kencing disangkal pasien.
 Bila duh berwarna kehijauan
Menanyakan komplikasi
 Pria : ada nyeri, bengkak (tanda radang) di sekitar alat kemaluan
 Wanita : demam, tanda radang di sekitar kemaluan
Apakah ada alergi obat
12. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan menempatkan diri di sebelah kanan tempat pemeriksaan
Meminta izin untuk memeriksa dan menjelaskan pemeriksaan yang akan
dilakukan
Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita untuk berbaring dan
membuka celana dan pakaian dalam. Lebih baik didampingi oleh perawat.
13. STATUS GENERALIS
Keadaan umum : T/N/R/S : normal
Status gizi :
Kepala :
Leher :
Thorax :
Abdomen :
Ekstremitas : KGB
Relatif dalam batas normal
14. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi :
Ad regio :
Deskripsi lesi : jumlah, penyebaran, bentuk, tepi, ukuran, batas menimbul,
basah atau kering
Effloresensi : Primer – Sekunder
15. STATUS VENEROLOGIKUS
Pria :
 Inguinal : KGB tidak teraba membesar
 Pubis : kutu rambut di pubis (‐)
 Skrotum : simetris, eritema (‐), ruam (‐), ulkus (‐)
 Testis : ukuran normal, nyeri tekan (‐)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 202


 Epididimis: nyeri tekan (‐)
 Penis : papul, pustul, vesikel, erosi, ulkus (‐)
 OUE : cairan kental berwarna putih kekuningan (+), berbau (‐)
 Perineum dan anus: eritema (‐), edema (‐), ulkus (‐)
Wanita:
 Inguinal : KGB tidak teraba membesar, tanda radang (‐), nyeri tekan
suprapubis (+)
 Pubis : tidak tampak kelainan
 Vulva : kulit tidak ada kelainan, kemerahan (+), sekret (+), vesikel (‐),
ulkus (‐), kondiloma (‐)
 Introitus vagina : kemerahan (+), nyeri tekan (+), sekret (+),
mukopurulen, vesikel (‐), ulkus (‐), kondiloma (‐)
 Kelenjar bartolini : tidak membesar
 Inspekulo:
 Cervix : eritema +
 Canalis cervicalis: sedikit bau amis, konsistensi kental, warna putih
kekuningan
 Fornix posterior: ‐
 Dinding vagina: ‐
 Perineum dan anus : tidak ada kelainan
16. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium: (‐)
 Pemeriksaan Gram dari Duh.
Cara pemeriksaan:
1) Objek glass diberi identitas
2) Ambil duh, oleskan di kaca objek. Bila susah, lakukan milking (pria)
3) Biarkan kering di suhu ruangan
4) Fiksasi di atas api bunsen, 3x
5) Warnai dgn Lugol, diamkan 1 menit, bilas air mengalir
6) Warnai dgn gentian violet, diamkan 1 menit, bilas air mengalir
7) Warnai dgn alkohol, diamkan 1 menit, bila air mengalir
8) Warnai safranin, 30 detik, bilas air mengalir
9) Diamkan sampai kering
10) Liat di bwah mikroskop:
Hasil: Didapatkan bakteri gram (‐), diplokokus ekstrasel dan intrasel
(aktif).

 Pemeriksaan khusus :
a. Tes oksidasi
Cara: koloni gonokok suspek + larutan tetrametil-p-fenilendiamin
hidroklorida 1%. Hasil positif bila warna koloni yang jernih berubah
menjadi merah muda sampai merah lembayung. Pada n.gonorrhea
hasilnya (+)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 203


b. Tes fermentasi
Tes ini menggunakan glukosa, maltosa, dan sukrosa. Kuman
gonokokus hanya menfermentasi glukosa
c. Tes thomson (percobaan dengan 2 gelas)
Gunanya untuk mengetahui apakah infeksi sudah sampai pada
uretra bagian posterior atau masih di anterior saja.
Cara : gelas 1 diisi urin sebanyak 80cc dan gelas 2 sisanya.
 Bila gelas 1 keruh dan gelas 2 jernih artinya infeksi pada uretra
anterior
 Bila gelas 1 keruh dan gelas 2 keruh artinya infeksi sudah sampai
uretra posterior
Percobaan ini dilakukan pada pagi hari pada saat kandung kemih
masih penuh
17. DIAGNOSIS BANDING
Uretritis gonore akut (Pria)
Uretritis Non‐gonore
Mixed Uretritis
Sifilis
ISK
Cervicitis gonore (wanita)
Trikomoniasis
Bakterialis vaginalis
18. DIAGNOSIS KERJA
Uretritis gonore akut
19. USULAN PEMERIKSAAN SELANJUTNYA
Kultur dan resistensi antibiotik
Urinalisis rutin
20. PENATALAKSANAAN
Umum:
 Menjelaskan mengenai penyakit, penularan, pengobatannya
 Tidak melakukan hubungan seksual selama belum sembuh
 Sebaiknya tidak berganti‐ganti pasangan seksual
 Memakai kondom saat berhubungan seksual
 Mengajak istri untuk diperiksa juga
 Kontrol 1 minggu kemudian
Khusus:
Topikal : (‐)
Sistemik:
 Cefixime tablet 100 mg, diminum 4 tablet, dosisi tunggal;
 Azythromisin tablet 500 mg, diminum 2 tablet, dosis tunggal
21. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 204


Must know : OSCE KULIT – UKDI Batch 1 2014

Source: SKDI 2012

No Keterampilan Tingkat
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi Kulit 4A
2. Inspeksi membrane mukosa 4A
3. Inspeksi daerah perianal 4A
4. Inspeksi kuku 4A
5. Inspeksi rambut dan scalp 4A
6. Palpasi kulit 4A
7. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan sekunder, misal ukuran, 4A
distribusi, penyebaran, konfigurasi
8. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan sekunder, misal ukuran, 4A
distribusi, penyebaran, konfigurasi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
9. Pemeriksaan dermografisme 4A
10. Penyiapan dan penilaian sediaan kalium hidroksida 4A
11. Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 4A
12. Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 4A
13. Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 4A
TERAPEUTIK
14. Pemilihan obat topikal 4A
15. Insisi dan drainase abses 4A
16. Eksisi tumor jinak kulit 4A
17. Ekstraksi komedo 4A
18. Perawatan luka 4A
19. Kompres 4A
20. Bebat kompresi pada vena varikosum 4A
21. Rozerplasty kuku 4A
PENCEGAHAN
22. Pencarian kontak (case finding) 4A

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 205


Miscellaneous:

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

PEMERIKSAAN LAMPU WOOD

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 206


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 207
TERAPEUTIK

PEMILIHAN OBAT TOPIKAL

(inin ada di panum kulit kok teman2)

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 208


Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 209
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 210
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 211
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 212
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 213
Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 214
SKIN BIOPSI

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 215


Roser’s Plasty
Roser’s Plasty adalah suatu teknik yang dilakukan dengan membuang tepi kuku, lalu melakukan
penjahitan dengan teknik tertentu. Tindakan ini biasa dilakukan untuk memperbaiki kuku yang
terganggu pertumbuhannya (ingrowing toe nail) akibat apapun itu; infeksi kuman, trauma dan lain
sebagainya.

Roser's Plasty
Prinsip Roser’s Plasty:
o Irisan sampai pangkal kuku dan pangkal kuku harus ikut terbuang
o Menautkan luka kulit ke jaringan di bawah kuku (bukan ke kuku)
o Dengan matras horizontal modifikasi (bukan vertikal)

Reference:
All pictures from panum kulit Pendidikan Dokter 2008 FK Univ Brawijaya dan Prosedur Pemeriksaan
dan Tindakan Kesehatan Kulit dan Kelamin RS dr Saiful Anwar Malang, 2010
Artikel Roser’s plasty diambil dari internet, sumber: Poli Tindakan Bedah RSDK

Tim OSCE UKDI 2014 BATCH 1 FKUB Page 216

Вам также может понравиться

  • EPISKLERITIS
    EPISKLERITIS
    Документ5 страниц
    EPISKLERITIS
    Forza Juve
    Оценок пока нет
  • (INGENIO) Faspat PHC 2018 (2uksesumpdd!)
    (INGENIO) Faspat PHC 2018 (2uksesumpdd!)
    Документ182 страницы
    (INGENIO) Faspat PHC 2018 (2uksesumpdd!)
    daltonngangi
    Оценок пока нет
  • Panduan Osce PDF
    Panduan Osce PDF
    Документ157 страниц
    Panduan Osce PDF
    Aulia Khaisa
    100% (1)
  • Pembekalan UKMPPD FK USU Batch Juli
    Pembekalan UKMPPD FK USU Batch Juli
    Документ2 страницы
    Pembekalan UKMPPD FK USU Batch Juli
    Muhammad Harmen Reza Siregar
    Оценок пока нет
  • Ukmppd
    Ukmppd
    Документ17 страниц
    Ukmppd
    Amy Koch
    Оценок пока нет
  • UKPO
    UKPO
    Документ25 страниц
    UKPO
    riva rainiza zuddin
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Soal Try Out UKMPPD
    Pembahasan Soal Try Out UKMPPD
    Документ46 страниц
    Pembahasan Soal Try Out UKMPPD
    Sucii Sekar Ningrum
    Оценок пока нет
  • UKMPPD
    UKMPPD
    Документ46 страниц
    UKMPPD
    Aray Al-Afiqah
    Оценок пока нет
  • Ilmu Hitam Osce Ipd
    Ilmu Hitam Osce Ipd
    Документ37 страниц
    Ilmu Hitam Osce Ipd
    yoel montolalu
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Catatan DM Fkub Tahun 2018 Edsi 2-2 PDF
    Kumpulan Catatan DM Fkub Tahun 2018 Edsi 2-2 PDF
    Документ93 страницы
    Kumpulan Catatan DM Fkub Tahun 2018 Edsi 2-2 PDF
    Rara Aulia
    Оценок пока нет
  • Osce Ukmppd 2021
    Osce Ukmppd 2021
    Документ1 страница
    Osce Ukmppd 2021
    Irmawan Farindra
    Оценок пока нет
  • Tryout - UI - Batch 33 - Tahun Ga Tahu - Gastro - JAWABAN
    Tryout - UI - Batch 33 - Tahun Ga Tahu - Gastro - JAWABAN
    Документ20 страниц
    Tryout - UI - Batch 33 - Tahun Ga Tahu - Gastro - JAWABAN
    wikalydia
    Оценок пока нет
  • Soal Kompre OSCE CBT Unsri Januari 2015
    Soal Kompre OSCE CBT Unsri Januari 2015
    Документ44 страницы
    Soal Kompre OSCE CBT Unsri Januari 2015
    chachaazka
    Оценок пока нет
  • IPD Gastroenterologi Master
    IPD Gastroenterologi Master
    Документ135 страниц
    IPD Gastroenterologi Master
    Yulfia Masni
    Оценок пока нет
  • Ukp 3
    Ukp 3
    Документ7 страниц
    Ukp 3
    riva rainiza zuddin
    Оценок пока нет
  • Buku OSCE
    Buku OSCE
    Документ137 страниц
    Buku OSCE
    yurie_amelia
    Оценок пока нет
  • Gudang Soal Ujian Kompetensi Dokter Indonesia
    Gudang Soal Ujian Kompetensi Dokter Indonesia
    Документ87 страниц
    Gudang Soal Ujian Kompetensi Dokter Indonesia
    Wawan Idharmawan
    Оценок пока нет
  • OSCE UKMPPD NOV 2017
    OSCE UKMPPD NOV 2017
    Документ17 страниц
    OSCE UKMPPD NOV 2017
    Rastia Alimmattabrina
    Оценок пока нет
  • Rekap Borang Fixx
    Rekap Borang Fixx
    Документ57 страниц
    Rekap Borang Fixx
    fadhillah islamyahpr
    Оценок пока нет
  • Hepatitis Tifosa 1
    Hepatitis Tifosa 1
    Документ44 страницы
    Hepatitis Tifosa 1
    linapratiwi123
    100% (1)
  • PASIEN THALASSEMIA
    PASIEN THALASSEMIA
    Документ32 страницы
    PASIEN THALASSEMIA
    Giena Novita Sari
    Оценок пока нет
  • Infeksi Bakteri
    Infeksi Bakteri
    Документ5 страниц
    Infeksi Bakteri
    Sherly Bella Patrissa
    100% (1)
  • Rangkuman Penyakit Mini Notes Kedokteran
    Rangkuman Penyakit Mini Notes Kedokteran
    Документ176 страниц
    Rangkuman Penyakit Mini Notes Kedokteran
    GDP 97
    100% (1)
  • Laporan Portofolio Kasus Internship Lili-Ket
    Laporan Portofolio Kasus Internship Lili-Ket
    Документ37 страниц
    Laporan Portofolio Kasus Internship Lili-Ket
    Anonymous faxge15UcN
    Оценок пока нет
  • BPSP Modul Preinternship Term 1 2018-2019
    BPSP Modul Preinternship Term 1 2018-2019
    Документ139 страниц
    BPSP Modul Preinternship Term 1 2018-2019
    marcelina
    Оценок пока нет
  • Gastroenteritis akut dan DHF pada anak
    Gastroenteritis akut dan DHF pada anak
    Документ23 страницы
    Gastroenteritis akut dan DHF pada anak
    Eva Lisandi Damanik
    Оценок пока нет
  • ILMU BEDAH Perfect
    ILMU BEDAH Perfect
    Документ246 страниц
    ILMU BEDAH Perfect
    Arum
    Оценок пока нет
  • Sistem Saraf
    Sistem Saraf
    Документ7 страниц
    Sistem Saraf
    Monda Darma
    Оценок пока нет
  • Bank Soal Ukmppd Agustus 2015
    Bank Soal Ukmppd Agustus 2015
    Документ16 страниц
    Bank Soal Ukmppd Agustus 2015
    Matsrial
    Оценок пока нет
  • Bimbingan UKMPPD UKDI Neurologi PDF
    Bimbingan UKMPPD UKDI Neurologi PDF
    Документ248 страниц
    Bimbingan UKMPPD UKDI Neurologi PDF
    Jojo Tatang
    Оценок пока нет
  • Pembahasan CBT TO 1 Optima Nov 2018 PDF
    Pembahasan CBT TO 1 Optima Nov 2018 PDF
    Документ714 страниц
    Pembahasan CBT TO 1 Optima Nov 2018 PDF
    Citra Hutami Saraswati
    Оценок пока нет
  • Lansia nyeri pinggang rujuk MRI
    Lansia nyeri pinggang rujuk MRI
    Документ13 страниц
    Lansia nyeri pinggang rujuk MRI
    riva rainiza zuddin
    Оценок пока нет
  • Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    Документ31 страница
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
    liasalvia
    Оценок пока нет
  • Konsensus Thalassemia - Phtdi 21 Juli 2010 Final-Rev
    Konsensus Thalassemia - Phtdi 21 Juli 2010 Final-Rev
    Документ26 страниц
    Konsensus Thalassemia - Phtdi 21 Juli 2010 Final-Rev
    Sita
    0% (1)
  • Osce Rara Share 2 (Kulit Jantung Paru)
    Osce Rara Share 2 (Kulit Jantung Paru)
    Документ55 страниц
    Osce Rara Share 2 (Kulit Jantung Paru)
    Thallita Viardie
    100% (1)
  • Borang Azkiah
    Borang Azkiah
    Документ52 страницы
    Borang Azkiah
    fauziyah
    Оценок пока нет
  • KONTROL_ULANG_PASIEN_KRONIS
    KONTROL_ULANG_PASIEN_KRONIS
    Документ6 страниц
    KONTROL_ULANG_PASIEN_KRONIS
    riva rainiza zuddin
    Оценок пока нет
  • Pembahasan To Fdi 1 Batch III 2018
    Pembahasan To Fdi 1 Batch III 2018
    Документ1 668 страниц
    Pembahasan To Fdi 1 Batch III 2018
    Merry Angeline
    Оценок пока нет
  • DEMDENG
    DEMDENG
    Документ29 страниц
    DEMDENG
    Fathah Muhammad
    Оценок пока нет
  • Paket Soal UKMPPD
    Paket Soal UKMPPD
    Документ581 страница
    Paket Soal UKMPPD
    Irham Khairi
    Оценок пока нет
  • Fase Cepat IPD Ingenio
    Fase Cepat IPD Ingenio
    Документ435 страниц
    Fase Cepat IPD Ingenio
    Ardi Pratama
    Оценок пока нет
  • To Aipki Aipki Ugm-Umy-Uii
    To Aipki Aipki Ugm-Umy-Uii
    Документ43 страницы
    To Aipki Aipki Ugm-Umy-Uii
    DyahSavitriKusumoningtyas
    Оценок пока нет
  • Case Abses Hepar
    Case Abses Hepar
    Документ74 страницы
    Case Abses Hepar
    veranicaantonia
    Оценок пока нет
  • Tatalaksana Hipoglikemia
    Tatalaksana Hipoglikemia
    Документ25 страниц
    Tatalaksana Hipoglikemia
    yusnafratilova
    100% (3)
  • Osce
    Osce
    Документ24 страницы
    Osce
    aldi firdaus
    100% (1)
  • TOAIPKI
    TOAIPKI
    Документ6 страниц
    TOAIPKI
    indah21
    Оценок пока нет
  • Tifoid Cakra
    Tifoid Cakra
    Документ62 страницы
    Tifoid Cakra
    nadya
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Ileus
    Laporan Kasus Ileus
    Документ49 страниц
    Laporan Kasus Ileus
    myaryaku
    100% (1)
  • Buku Hitam Kulit Kelamin
    Buku Hitam Kulit Kelamin
    Документ29 страниц
    Buku Hitam Kulit Kelamin
    Desy Rusiana
    Оценок пока нет
  • Osce Ukdi
    Osce Ukdi
    Документ637 страниц
    Osce Ukdi
    niva annants
    Оценок пока нет
  • Borang Ima
    Borang Ima
    Документ78 страниц
    Borang Ima
    yefta inata
    Оценок пока нет
  • Ilmu Penyakit Dalam (Ipd)
    Ilmu Penyakit Dalam (Ipd)
    Документ178 страниц
    Ilmu Penyakit Dalam (Ipd)
    andrie febriansyah
    Оценок пока нет
  • PEDIATRI RESUME
    PEDIATRI RESUME
    Документ70 страниц
    PEDIATRI RESUME
    Anonymous KuzSJXl
    100% (1)
  • Retinopati diabetika proliferatif
    Retinopati diabetika proliferatif
    Документ315 страниц
    Retinopati diabetika proliferatif
    Gitayu
    Оценок пока нет
  • Osce Padi Batch 2
    Osce Padi Batch 2
    Документ123 страницы
    Osce Padi Batch 2
    Achmad Rifqy Rupawan
    100% (5)
  • TBC Template
    TBC Template
    Документ10 страниц
    TBC Template
    Vicky Rizki Januari
    100% (1)
  • OBESITAS PADA ANAK
    OBESITAS PADA ANAK
    Документ6 страниц
    OBESITAS PADA ANAK
    Paul Campbell
    Оценок пока нет
  • NEUROLOGI OSCE
    NEUROLOGI OSCE
    Документ8 страниц
    NEUROLOGI OSCE
    bebek sakit
    Оценок пока нет
  • Otitis Eksterna-Dr. Devira
    Otitis Eksterna-Dr. Devira
    Документ5 страниц
    Otitis Eksterna-Dr. Devira
    Luqman Hakim
    Оценок пока нет
  • Kumpulan Borang
    Kumpulan Borang
    Документ259 страниц
    Kumpulan Borang
    Michaela Vania Tanujaya
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ13 страниц
    Presentation 1
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Pre Test Dan Post Test
    Pre Test Dan Post Test
    Документ1 страница
    Pre Test Dan Post Test
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Kartu Pintar Difteri
    Kartu Pintar Difteri
    Документ2 страницы
    Kartu Pintar Difteri
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Soal To Final Padi
    Soal To Final Padi
    Документ34 страницы
    Soal To Final Padi
    afifulichwan
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ3 страницы
    Cover
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Resume Jurnal
    Resume Jurnal
    Документ11 страниц
    Resume Jurnal
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • P2K3
    P2K3
    Документ9 страниц
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Laporan Kegiatan Lapangan
    Laporan Kegiatan Lapangan
    Документ2 страницы
    Laporan Kegiatan Lapangan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Ortho
    Ortho
    Документ23 страницы
    Ortho
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Jurnal Revised NEA
    Jurnal Revised NEA
    Документ7 страниц
    Jurnal Revised NEA
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Document 2
    Document 2
    Документ1 страница
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • P2K3
    P2K3
    Документ9 страниц
    P2K3
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • CRS
    CRS
    Документ33 страницы
    CRS
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ8 страниц
    Bab Iii
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Документ11 страниц
    Pemba Has An
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Field Study
    Field Study
    Документ5 страниц
    Field Study
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    Документ1 страница
    Efek kombinasi tumbuhan terhadap perilaku ikan
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    Документ10 страниц
    Tabel 2.11 Cara Pemakaian Penyekat Beta
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • PC TB
    PC TB
    Документ110 страниц
    PC TB
    Yayuk Abay Tambunan
    Оценок пока нет
  • SWG CC
    SWG CC
    Документ4 страницы
    SWG CC
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • 1,3,5 SP
    1,3,5 SP
    Документ9 страниц
    1,3,5 SP
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Документ2 страницы
    Abs Trak
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Document 2
    Document 2
    Документ1 страница
    Document 2
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Proposal II
    Proposal II
    Документ2 страницы
    Proposal II
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • 06 Kata Pengantar Skripsi
    06 Kata Pengantar Skripsi
    Документ1 страница
    06 Kata Pengantar Skripsi
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • 05 Ringkasan Summary
    05 Ringkasan Summary
    Документ2 страницы
    05 Ringkasan Summary
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет
  • Document
    Document
    Документ1 страница
    Document
    FandaruzzahraPutriPerdani
    Оценок пока нет