Вы находитесь на странице: 1из 26

MAKALAH KEPERAWATAN SISTEM IMUN &

HEMATOLOGI

“LIMFOMA PADA ANAK”

Oleh :

Kelompok 10

Delinda Wulandari (1411311003)

Silvina Esa Putri (1411311

Mergana Satwika Arini (141131

Rahmi Wulandari (141131

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2015

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita aturkan kehadirat Allah Swt atas ridho-Nya, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas
dalam mata kuliah Keperawatan Imun dan Hematologi dengan judul “Limfoma
Pada Anak”.

Selama penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis


temui. Namun, berkat kerja keras dan dukungan dari keluarga serta dosen yang
membimbing, makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah masih belum sempurna


dan untuk menjadi sempurna, penulis sangat membutuhkan masukan dari pihak
lain. Untuk itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan
berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Padang, November 2015

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ i

Daftar Isi.................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiologi system limfatik ............................................................. 6
2.2 Limfoma…………………………………………......................... 8
a. Limfoma non Hodgkin………............................................... 8
b. Limfoma Hodgkin……………….......................................... 13

III. ASUHAN KEPERAWATAN

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan…………………………………………………….... 23

4.2 Saran ………………………………………………………........ 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan tersebut
mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola kependudukan
terutama pola penyakit di masyarakat. Semula penyakit terbanyak yang ditemukan adalah
penyakit infeksi baik infeksi saluran nafas maupun gastro intestinal kepada penyakit –
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan
lain sebagainya.

Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus
interne/kasus penyakit dalam. Pada penyakit ini terjadi proliferasi abnormal sistem
lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening.
LNH juga diderita oleh anak-anak. Penyakit ini belum diketahui secara pasti
penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untukmengembangkan kasus ini.

Permasalahan yang ditimbulkan oleh penykit ini dapat menyangkut


seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik, psikis, sosial maupun
spiritual, secara fisik dapat menyebabkan terganggunya pola nafas karena ada
penekanan atau kesulitan dalam menelan makana sehingga mengakibatkan
kurangnya asupan nutrisi. Secara psikis penyakit ini dapat menimbulkan
gangguan konsep diri terutama mengenai citra diri, ataupun bahkan bisa
mengakibatkan perilaku menarik diri, secara sosial bisa mengakibatkan kerusakan
interaksi sosial karena perilaku menarik diri atau kurang percaya diri dan secara
spiritual bisa menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diberikan atau mungkin
sebaliknya justru lebih tekun beribadah karena ingin cepat sembuh. Oleh karena
itu makalah ini disusun agar kita sebagai pembaca terutama sebagai calon perawat
dapat memahami seluk beluk penyakit ini serta memahami bagaimana asuhan
keperawatan yang tepat untuk pasiennya.

4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah antara
lain :
a. Bagaimana fisiologi dan mekanisme kerja sistem limfatik ?
b. Apa sajakah fungsi dari sistem limfatik ?
c. Apa yang dimaksud dengan limfoma?
d. Apa yang dimaksud dengan limfoma non-hodgkin pada anak ?
e. Apa yang dimaksud limfoma hodgkin ?
f. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan limfoma non-hodgkin ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar kita :
a. Memahami fisiologi dan mekanisme kerja sistem limfatik
b. Mengetahui fungsi dari sistem limfatik
c. Mengetahui definisi limfoma
d. Memahami seluk beluk penyakit limfoma non-hodgkin pada anak
e. Memahami seluk beluk penyakit limfoma hodgkin
f. Mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien dengan limfoma
non-hodgkin
1.4 Manfaat penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar kita sebagai mahasiswa keperawatan dan
pembaca pada umumnya dapat memahami bagaimana seluk beluk penyakit
limfoma yang terjadi pada anak serta asuhan keperawatan yang tepat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fisiologi Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah bagian penting sistem kekebalan tubuh yang


memainkan peran kunci dalam pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan
kanker. Cairan limfatik adalah cairan putih mirip susu yang mengandung protein,
lemak dan limfosit (sel darah putih) yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh
melalui pembuluh limfatik.

Fungsi Sistem limfatik adalah sebagai berikut :


a. Pembuluh limfatik mengumpulkan cairan berlebih atau cairan limfe
dari jaringan sehingga memungkinkan aliran cairan segar selalu
bersirkulasi dalam jaringan tubuh.
b. Merupakan pembuluh untuk membawa kembali kelebihan protein
didalam cairan jaringan ke dalam aliran darah.
c. Nodus menyaring cairan limfe dari infeksi bakteri dan bahan-bahan
berbahaya.
d. Nodus memproduksi limfosit baru untuk sirkulasi.
e. Pembuluh limfatik pada organ abdomen membantu absorpsi nutrisi
yang telah dicerna, terutama lemak.
Yang membentuk sistem limfatik dan cairan yang mengisis pembuluh ini
disebut limfe. Komponen Sistem Limfatik antara lain :
a. Pembuluh Limfe.
b. Kelenjar Limfe (nodus limfe).
c. Limpa.
d. Tymus.
e. Sumsum Tulang

6
Jaringan limfatik tersusun dari serat retikuler dengan sel-sel fibroblas, makrofag,
dan sejumlah besar limfosit yang terdapat di antara serat retikuler tersebut. Pada kasus
limfoma atau kelenjar getah bening, organ yang diserang adalah kelenjar getah bening
atau dikenal juga dengan kelenjar limfe.

Kelenjar limfe terdapat di beberapa tempat di tubuh. Kelenjar ini merupakan


bagian dari sistem pertahanan tubuh. Fungsi kelenjar ini yaitu menyaring cairan limfe dari
benda asing, pembentukan limfosit, membentuk antibodi, pembuangan bakteri, serta
membantu reasoprbsi lemak.Tubuh memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah
bening, namun hanya di daerah submandibular (bagian bawah rahang bawah), ketiak atau
lipat paha yang teraba normal pada orang sehat. Kelenjar ini terbungkus kapsul fibrosa
yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat
penyaringan antigendari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Kelenjar
limfe berbentuk seperti kacang dengan suatu lekukan yang disebut hilus, diameternya 0,1
– 2,4 cm dan terletak sepanjang pembuluh limfe. Kelenjar ini memproduksi limfosit dan
antibodi yang keluar melalui pembuluh eferen, akhirnya masuk ke dalam peredaran
darah. Limfosit dibagi menjadi T-limfosit dan B-limfosit.

Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke kelenjar getah bening sehingga dari


lokasi kelenjar akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. Oleh karena
dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigendan memiliki
sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yag menginfeksi kelenjar getah bening
dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen
tersebut sehingga kelenjar getah bening menjadi membesar.

Gambar 1. Penyebaran kelenjar limfe

7
2.2 Limfoma

Limfoma Maligna (LM) adalah proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur
yang membentuknya, terutama menyerang kelenjar getah bening. Limfoma (kanker
kelenjar getah bening) merupakan bentuk keganasan dari sistem limfatik yaitu sel-sel
limforetikular seperti sel B, sel T dan histiosit sehingga muncul istilah limfoma malignum
(maligna = ganas). Dalam kondisi normal, sel limfosit merupakan salah satu sistem
pertahanan tubuh. Sementara sel limfosit yang tidak normal (limfoma) bisa berkumpul di
kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan. Sel limfosit ternyata tak cuma
beredar di dalam pembuluh limfe, sel ini juga beredar ke seluruh tubuh di dalam
pembuluh darah karena itulah limfoma bisa juga timbul di luar kelenjar getah bening.
Dalam hal ini, yang tersering adalah di limpa dan sumsum tulang. Selain itu, bisa juga
timbul di organ lain seperti perut, hati, dan otak. Pengelompokan limfoma menghasilkan
2 jenis limfoma yang berbeda, yaitu :

a. Limfoma Non-Hodgkin
1) Definisi

Non-Hodgkin Lymphoma (NHL) yang juga lebih dikenal dengan kanker kelenjar
getah bening adalah neoplasma yang sangat ganas pada sistem limfatik dan jaringan
limfoid. Limfoma malignum non-Hodgkin atau Limfoma non-Hodgkin adalah suatu
keganasan kelenjar limfoid yang bersifat padat. Limfoma nonhodgkin hanya dikenal
sebagai suatu limfadenopati lokal atau generalisata yang tidak nyeri. Namun sekitar
sepertiga dari kasus yang berasal dari tempat lain yang mengandung jaringan limfoid (
misalnya daerah orofaring, usus, sumsum tulang, dan kulit. Meskipun bervariasi semua
bentuk limfoma mempunyai potensi untuk menyebar dari asalnya sebagai penyebaran
dari satu kelenjar kekelenjar lain yang akhirnya menyebar ke limfa, hati, dan sumsum
tulang. Beberapa jenis limfoma non-hodgkin berkembang sangat lambat (dalam beberap
tahun), sedangkan yang lainnya menyebar dengan cepat ( dalam beberapa bulan ).
Penyakit ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan penyakit hodgkin.

2) Patofisiologi

Seperti halnya kebanyakan neoplasma anak, penyebab NHL juga tidak diketahui.
Sejumlah faktor seperti infeksi virus, imunodefisiensi, aberasi kromosom, imunostimulasi
kronis, dan pemajanan terhadap lingkungan telah memicu terjadinya limfoma maligna.
NHL anak cenderung berawitan cepat dan ditandai dengan keterlibatan luas yang agresif,
yang umumnya berespons cepat terhadap pengobatan. Tempat yang sering terkena adalah

8
daerah intra abdomen, mediastinum, nodus perifer, dan daerah nasofaring. Tempat ekstra
limfoid yang sering terkena adalah tulang, kulit, sumsum tulang,testis, dan susunan saraf
pusat.

3) gejala

Gejala umum penderita limfoma non-Hodgkin yaitu :


a. Pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit.
b. Demam.
c. Keringat malam.
d. Rasa lelah yang dirasakan terus menerus.
e. Gangguan pencernaan dan nyeri perut.
f. Hilangnya nafsu makan.
g. Nyeri tulang.
h. Bengkak pada wajah dan leher dan daerah-daerah nodus limfe yang
terkena.
i. Limphadenopaty.

gejala awal yang dapat dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening si suatu
tempat atau di seluruh tubuh. Terkadang pembesaran kelenjar getah bening di tonsil (
amandel ) juga menyebabkan gangguan menelan. Timbul gejala – gejala demam,
penurunan berat badan, berkeringat pada malam hari, tapi insidennya lebih rendah
disbanding penyakit Hodkin. Kira – kira 20% atau lebih penderita menunjukan
gejala - gejala yang berkaitan dengan pembesaran kelenjar limfe retroperitonial
atau mesenterium, dan timbul nyeri abdomen atau buang air besar yang tidak
teratur. Pembesaran kelenjar getah bening di dalam dada atau perut bisa menekan
berbagai organ dan menyebabkan :
a. gangguan pernafasan
b. berkurangnya nafsu makan
c. sembelit berat
d. nyeri perut

jika limfoma menyebar ke dalah darah, keadaan ini dapat menyebabkan


terjadinya leukemia. Meski begitu, limfoma non-hodgkin lebih mungkin menyebar ke
sumsum tulang, sluran pencernaan, dan kulit. Pada anak-anak, gejala awalnya adalah

9
masuknya sel-sel limfoma ke dalam sumsum tulang, darah, kulit,usus, otak dan tulang
belakang, bukan pembesaran kelenjar getah bening. Masuknya sel limfoma ini
menyebabkan anemia, ruam kulit dan gejala neurologis seperti kelamahan dan sensasi
yang abnormal. Bagian yang membesar biasanya adalah kelenjar getah bening bagian
dalam, yang menyebabkan :

a. pengumpulan cairan di sekitar paru-paru sehingga timbul sesak nafas


b. penekanan usus sehingga terjadi penurunan nafsu makan atau muntah
c. penyumbatan kelenjar getah bening sehingga terjadi penumpukan cairan.

Beberapa gejala yang umum ditemukan pada kasus limfoma non-hodgkin :

a. gangguan pernafasan dan pembengkakan wajah akibat pembesaran kelenjar


getah bening di dada
b. hilangnya nafsu makan, sembelit berat, serta nyeri perut atau perut kembung
akibat pembesaran kelenjar getah bening di perut.
c. Pembengkakan tungkai akibat penyumbatan pembuluh getah bening di
selangkangan atau perut
d. Penurunan berat badan, diare, dan malabsorpsi akibat penyebaran limfoma
ke usus halus
e. Pengumpulan cairan di sekitar paru-paru ( efusi pleura ) akibat penyumbatan
pembuluh getah bening di dalam dada
f. Daerah kehitaman dan menebal di kulit yang terasa gatal akibat penyebaran
limfoma ke kulit
g. Penurunan berat badan, demam, dan keringat di malam hari akibat
penyebaran limfoma ke seluruh tubuh.
h. Anemia akibat perdarahan ke dalam saluran pencernaan serta penghancuran
sel darah merah oleh limpa yang membesar dan terlalu aktif, penghancuran
sel darah merah oleh antibodi abnormal, penghancuran sumsum tulang untuk
menghasilkan sejumlah sel darah merah karena obat atau terapi penyinaran
i. Mudah terinfeksi oleh bakteri karena penyebaran ke sumsum tulang dan
kelenjar getah bening yang menyebabkan berkurangnya pembentukan
antibodi.

10
4) Klasifikasi limfoma non-Hodgkin.
Ada 2 klasifikasi besar penyakit ini yaitu:
a. Limfoma non Hodgkin agresif.
Limfoma non Hodgkin agresif kadangkala dikenal sebagai limfoma non
Hodgkin tumbuh cepat atau level tinggi. Karena sesuai dengan namanya,
limfoma non Hodgkin agresif ini tumbuh dengan cepat. Meskipun nama
‘agresif’ kedengarannya sangat menakutkan, limfoma ini sering memberikan
respon sangat baik terhadap pengobatan.Meskipun pasien yang penyakitnya
tidak berespon baik terhadap standar pengobatan lini pertama,sering berhasil
baik dengan kemoterapi dan transplantasi sel induk. Pada kenyataannya,
limfoma non Hodgkin agresif lebih mungkin mengalami kesembuhan total
daripada limfoma non Hodgkin indolen.
b. Limfoma non Hodgkin indolen.
Limfoma non Hodgkin indolen kadang-kadang dikenal sebagai
limfoma non Hodgkin tumbuh lambat atau level rendah. Sesuai dengan
namanya, limfoma non Hodgkin indolen tumbuh hanya sangat lambat. Secara
tipikal ia pada awalnya tidak menimbulkan gejala, dan mereka sering tetap
tidak terditeksi untuk beberapa saat. Tentunya, mereka sering ditemukan
secara kebetulan, seperti ketika pasien mengunjungi dokter untuk sebab
lainnya. Dalam hal ini, dokter mungkin menemukan pembesaran kelenjar
getah bening pada pemeriksaan fisik rutin. Kadangkala, suatu pemeriksaan,
seperti pemeriksaan darah, atau suatu sinar-X, dada, mungkin menunjukkan
sesuatu yang abnormal, kemudian diperiksa lebih lanjut dan ditemukan terjadi
akibat limfoma non Hodgkin. Gejala yang paling sering adalah
pembesaran kelenjar getah bening, yang kelihatan sebagai benjolan, biasanya
di leher, ketiak dan lipat paha. Pada saat diagnosis pasien juga mungkin
mempunyai gejala lain dari limfoma non Hodgkin. Karena limfoma non
Hodgkin indolen tumbuh lambat dan sering tanpa
menyebabkan stadium banyak diantaranya sudah dalam stadium lanjut saat
pertama terdiagnosis.

11
5) Tahapan penyakit

Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I


dan II sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit, sementara
stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut.

a. Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu


kelenjar getah bening.
b. Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada
seluruh dada atau perut.
c. Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok
kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut.
d. Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening
setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru-
paru, atau otak.

Penentuan stadium merupakan salah satu pola penting dalam manajemen


LNH yang bertujuan untuk mengetahui status penyakit dan memilih pengobatan
yang relevan serta memudahkan evaluasi hasil terapi. Klasifikasi yang populer
digunakan adalah klasifikasi menurut Arnn Arborr (1971), yaitu sebagai berikut:

STADIUM INTERPRETASI
Stadium I Terserang satu kelenjar limfe pada daerah tertentu atau
ekstra limfatik
Stadium II Terserang lebih dari satu kelenjar limfe di daerah di atas
diafragma dengan atau tanpa ekstra limfatik
Stadium III Terserang kelenjar limfe diatas dan di bawah diafragma atau
disertai limfoma ekstra limfatik, limpa atau keduanya.
Stadium IV Tersebar menyeluruh pada organ ekstra limfatik dengan atau
tanpa melibatkan kelenjar limfe.

12
b. Limfoma Hodgkin
1) Definisi

Limfoma hodgkin merupakan limfoma maligna yang khas ditandai oleh adanya
sel reed stenberg dengan latar belakang sel-sel radang pleomorf. Penderita muda
umumnya menunjukan kelenjar limfe yang keras , teraba seperti karet, dan
membesar, di daerah leher bawah atau daerah supraklavikula, atau disertai batuk
kering non produktif sekunder akibat limfadenopati hilus. Kira – kira 25 % dari
penderita memiliki gejala demam persisten yang tidak diketahui penyebabnya dan
atau keringat di malam hari. Ditambah penurunan berat badan. Pada kasus – kasus
tertentu terdapat demam Pel –Ebstein (demam yang memiliki pola siklis , dimana
suhu tubuh pada malam hari meningkat, berlangsung dari beberapa hari sampai
berminggu – minggu).

2) Epidemiologi

Limfoma hodgkin merupakan penyakit yang relatif jarang dijumpai, hanya


merupakan 1% dari seluruh kanker. Di negara barat insidennya dilaporkan
3,5/100.000/tahun pada laki-laki, dan 2,6/100.000.tahun pada wanita. Berdasarkan jenis
kelamin, limfoma hodgkin lebih banyak dijumpai pada laki-laki dengan perbandingan
laki-laki : wanita = 1,2 : 1. Penyakit limfoma hodgkin terutama ditemukan pada orang
dewasa muda antara usia 18-35 tahun dan pada orang diatas 50 tahun.

3) Etiologi

Penyebab limfoma hodgkin sampai saat ini tidak diketahui secara pasti, namun
salah satu yang paling dicurigai adalah virus Epstein-Barr. Biasanya dimulai pada satu
kelenjar getah bening dan menyebar ke sekitarnya secara per kontinuitatum atau melalui
sistem saluran kelenjar getah bening ke kelenjar-kelenjar sekitarnya. Meskipun jarang,
sesekali menyerang juga organ-organ ekstranodal seperti lambung, testis dan tiroid.
Insiden penykit ini meningkat pada keluarga dengan riwayat penyakit hodgkin.

4) Klasifikasi

Pada umumnya limfoma hodgkin diklasifikasikan hingga terbagi menjadi empat


golongan, yaitu :

13
a. Tipe lymphocyte predominance
 Merupakan 5% dari penyakit hodgkin
 Pada tipe ini limfosit kecil merupakan sel latar belakang yang dominan,
hanya sedikit sel reed stenberg yang dijumpai
 Dapat bersifat nodular atau difus
b. Tipe lixed cellularity
 Terdapat sebanyak 30% dari penyakit hodgkin
 Jumlah sel reed stenberg mulai banyak dijumpai dalam jumlah seimbang
dengan limfosit
c. Tipe lymphocyte depleted
 Kurang dari 5% limfoma hodgkin, tapi merupakan tipe yang paling agresf
 Sebagian besar terdiri dari sel reed stenberg

14
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus
Anak R dengan usia 8 tahun, jenis kelamin laki-laki sudah mengalami demam
selama 2 hari dengan suhu 40 C, anak batuk berdahak disertai pilek. terlihat
pembesaran limfe pada leher yang semula sebesar biji kacang menjadi sebesar
kelereng. trombosit menurun. Denyut nadi 85x/menit.

A. Pengkajian

Tanggal pengkajian : Senin, 30 November 2015

Diagnosa medis : Limfoma

Data Klien

Nama : An. R

Usia : 8 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

No RM : 12.24.43

Tanggal Masuk : 30 November 2015

Alamat : Jln. Irigasi Pauh, Padang

Pekerjaan : Siswa

Agama : Islam

Denyut Nadi : 85 x/ menit

Suhu : 40° C

15
1. Identitas orang tua
Ayah

Nama : Tn . A

Usia : 43 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Agama : islam

Pendidikan : D3 Akuntansi

Pekerjaan : PNS

Suku / bangsa : Melayu / indonesia

Hub. dengan klien: Ayah kandung

Alamat : Jln. Irigasi Pauh, Padang

Ibu

Nama : Ny. R

Usia : 38 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku / bangsa : Melayu / Indonesia

Hubungan dengan klien : Ibu kandung

Alamat : Jln. Irigasi Pauh, Padang

16
Pengkajian :

Benjolan pada limfoma secara fisik dapat ditandai dengan timbul benjolan yang
kenyal , tidak tersa nyeri, mudah di gerakkan ( pada leher, ketiak atau pada
pangkal paha). Pembesaran kelenjar tadi dapat ditandai dengan gejala penurunan
berat badan , demam, dan keringat malam . hal ini dapat segera di curigai sebagai
Limfoma. Bis abenjolan tersebut sebagai perlawanan kelenjar limfe dnegan
sejenis firus atau mungkin tuberculosis limfa.

11 Pola Fungsional Gordon

a. Pola Persepsi
Bagaimana tanggapan klien terhadap sakitnya dan apa yang dirasakan klien.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Perbandingan bagaimana pola nutrisi klien sebelum dan sesudah sakit.
c. Pola Eliminasi
Gejala : perubahan karakteristik urin dan feses, riwayat obstruksi intususepsi,
atau sindroma malabsorbsi (infiltrasi dari nodus limfa retro peritoneal)
Tanda : nyeri tekan pda kuadran kanan atas dan oembesaran pada palpasi
(hepatomegali), nyeri tekan pad akuadran kiri atas dan pembesaran pada
palpasi ( splenomegali), penurunan haluaran urin, urin gelap atau pekat,
anuria (obstruksi uretral/gagal ginjal), disfungsi usus dan kandung kemih .
d. Pola Latihan-Aktivitas
Gejala : kelelahan, kelemahan, atau malaise umum, kehilangan produktifitas,
dan penurunan toleransi latihan .
Tanda : Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban, dan tanda lain yang
menunjukkan kelemahan .
e. Pola Kognitif Perseptual
Klien sudah tidak bisa mempersepsikan suatu hal dengan normal atau telah
mengalami gangguan akibat sakitnya.
f. Pola Istirahat-Tidur
Klien sulit tidur dan dan sering terbangun karena nyeri . tidur terganggu
karena adanya rasa cemas

17
g. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Klien tidak yakin bahwa penyakit yang di deritanya dapat sembuh .
h. Pola Peran dan Hubungan
Peran klien dalam berhubungan atau interaksi dalam kehidupan social baik itu
keluarga maupun masyarakat ketika sakit mulai terganggu .
i. Pola Reproduksi/Seksual
Gejala : masalah tentang fertilitas/kehamilan (sementara penyakit tidak
mempengaruhi, tetapi pengobatan mempengaruhi ), penrunan libido.
j. Pola Pertahanan Diri
Gejela : faktor stress, takut/ansietsa sehubungan dengan diagnostic dan
kemungkinan takut mati , tes diagnostic dan modalitas pengobatan (
kemoterapi dan terapi radiasi)
Tanda : berbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri , pasif.
k. Pola Keyakinan Dan Nilai
Kepercayaan atau ibadah klien semasa dia sakit ,dia bisa beribadah seperti
biasanya .
Riwayat kesehatan Klien

a. Riwayat kesehatan sekarang


Klien mengalami demam dengan suhu 40 C sejak 2 hari yang lalu, batuk
berdahak disertai pilek. terlihat pembesaran limfe pada leher yang semula
sebesar biji kacang menjadi sebesar kelereng.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya belum pernah menderita gejala yang
sama atau dirawat di rumah sakit sebelumnya.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa baik klien maupun keluarganya tidak
memiliki penyakit turunan ataupun menderita gejala yang sama
sebelumnya.

d. Riwayat Imunisasi.

18
Klien memiliki riwayat imunisasi yang lengkap di posyandu tempat
tinggalnya. Jenis imunisasi yang sudah didapat klien adalah : BCG , DPT ,
polio, campak.
e. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan klien
 Pertumbuhan fisik anak.
- Berat badan lahir : 3,0 kg
- Berat badan sekarang : 21 kg
- Panjang badan lahir : 45 cm
- Panjang badan sekarang : 97 cm
- Usia mulai timbul gigi 8 bulan jumlah gigi 20 buah.
 Perkembangan anak..
Dari hasil anamnese dengan ibu klien mulai berguling dada usia 5
bulan duduk pada usia 8 bulan merangkak pada usia 9 setengah
bulan berdiri pada usia 12 bulan, mulai berjalan pada usia 13 bulan ,
dan mulai berbicara pada usia 15 bulan.

f. Pemberian ASI
Anak pertama kali diberi ASI sejak 3 hari dan cara pemberiannya anak
dibaringkan, sementara lamanya pemberian tidak menentu. ASI di berikan
sampai usia 2 tahun.ibu juga memberikan susu formula pada kepada
klien.pemberian susu dalam sehari _+ 4 gelas (1800 cc ).

g. Pemberian makanan tambahan.


Pertama kali diberikan makanan tambahan pada usia 4 bulan preminasun
nestle beras merah. Lama pemberian berupa promina sun nestle beras
merah usia 5 bulan.

h. Riwayat psikososial
Berdasarkan anamnese dengan ibu klien di dapat : klien tinggal bersama
orang tua letak rumah klien ditengah kota dan jauh dari sekolah.

i. Pemeriksaan Fisik

19
1. Keadaan Umum : Klien mengalami demam dengan suhu 40 C sejak 2
hari yang lalu, batuk berdahak disertai pilek. terlihat pembesaran limfe
pada leher yang semula sebesar biji kacang menjadi sebesar kelereng.
2. Pemeriksaan fisik.
Suhu : 40 º C
Nadi : 85 kali/menit
Pernafasan : 28 kali / menit
3. Pemeriksaan Head to Toe
b) Kulit
 Kulit bersih dengan warna sedikit pucat.
c) Kepala
 Bentuk kepala oval.
 Kulit kepala bersih
d) Rambut
 Hitam lurus , tumbuhnya merata.
e) Hidung dan telinga
 Bentuk lubang hidung kiri dan kanan simetris. Terdapat sekret.
f) Mata
 Sclera tidak ikterus , konjungtiva tidak anemis. Bola mata
simetris
g) Mulut dan gigi
 Bentuk datar, atas dan bawah simetris, bibir anak kering, tidak
ada karies, jumlah gigi 20 buah
h) Leher
 terlihat pembesaran pada leher yang semula sebesar biji kacang
i) Thoraks
 jika pembesaran kelenjar limfe terjadi pada daerah thoraks,
dada kiri dan kanan asimetris
j) Abdomen
 ada kelainan ( benjolan ) jika terjadi pembengkakan pada
daerah abdomen
k) Ekstermitas

20
 Palpasi nyeri pada tungkai dan koordinasi gerak baik
Data Penunjang

a. Kulit kering
b. Muka merah
c. Hipertermi, suhu 40° C
d. Malaise
e. Batuk disertai pilek
Pemeriksaan Laboratorium

a. LED meningkat
b. Trombosit menurun
c. Hb menurun (<7,3 g/dl)

Pemeriksaan Ideal

Limfografi, IVP, Arteriografi. Foto organ yang diserang, bone – scan, CT – scan,
biopsi sumsum tulang, biopsi hepar, USG, endoskopi

Aplikasi NANDA, NIC dan NOC limfoma non-hodgkin pada anak

NO NANDA NOC NIC


1. Hipertermi Termoregulasi  Atur suhu lingkungan
berhubungan Indikator : yang nyaman.
dengan tidak  Temperatur kulit  Pantau suhu tubuh
efektifnya IER tiap 2 jam
 Temperatur tubuh
termoregulasi  Berikan hidrasi atau
WNL
sekunder terhadap minum ysng cukup
 Tidak adanya
inflamasi adequate
perubahan warna
DS : Ibu pasien  Berikan kompres
kulit
mengatakan pasien dingin bila tidak
 Tidak adanya
demam kejang pada otot
terjadi ekternal
DO; Suhu 40 C  Berkeringat ketika rangsangan kejang
panas  Laksanakan program

21
 Angka denyutan pengobatan antibiotik
IER dan antipieretik.
 Angka pernapasan
IER
 Kecukupan hidrasi
2. Bersihan Jalan Paten jalan nafas  Kaji/awasi frekuensi
napas tidak efektif Kriteria hasil : pernapasan, kedalaman,

berhubungan  respiratory rate irama, adanya dispnea,

dengan peningkatan  Irama nafas penggunaan otot bantu


pernapasan dan
secret pada jalan  Pergerakan sputum
gangguan ekspansi
napas sekunder dan keluar dari jalan nafas
dada.
obstruksi  Bebas dari suara nafas  Bantu perubahan posisi
trakeobronkhial tambahan secara periodic
akibat pembesaran
 Ajarkan teknik napas
kelenjar limfe dalam (bibir, difragma,
servikal dan abdomen)
mediastinum.  Kaji/awasi warna kulit,
DS : perhatikan adanya
Ibu mengatakan tanda pucat/sianosis)
anak sulit bernapas  Kaji respon pernapasan

karena ada sekret terhadap aktivitas

DO:  Observasi distensi vena


leher, nyeri kepala,
ada sekret di jalan
pusing, edema
napas anak
preorbital, dispnea,
stridor.
3. Resiko tinggi  Status imun  Manajemen lingkungan
terhadap infeksi  Pengetahuan :  Manajemen
yang berhubungan Pengendalian infeksi cairan/elektrolit
dengan  Pengendalian resiko  Administrasi
ketidakadekuatan  Integritas jaringan : imunisasi/vaksinasi
system imunitas Kulit dan membran  Pengendalian infeksi
tubuh mukosa  Perlindungan infeksi

22
DS:
 Ibu klien
mengatakan
anak mudah
demam
DO:
 Anak demam
hingga 40 C
selama dua hari
4. Kecemasan Kontrol kecemasan  Kaji tanda verbal dan
individu dan  Monitor intensitas non verbal
keluarga yang cemas kecemasan, damping
berhubungan  Menghillangkan klien dan lakukan
precursor cemas
dengan prognosis tindakan bila
 Memakai strategi
sakit dan menunjukkan
koping yang efektif
hospitalisasi perilaku merusak.
DS:  Hindari konfrontasi
 Keluarga  Mulai melakukan
mengatakan tindakan untuk
cemas dengan mengurangi
keadaan kecemasan. Beri
anaknya lingkungan yang
 Keluarga tenang dan suasana
menanyakan penuh istirahat.
apakah anaknya
baik-baik saja
 Anak
mengatakan
ingin pulang dan
bermain dengan
temannya
DO:

23
 Anak rewel,
sering
menangis
 Keluarga
tampak
cemas
 Anak takut
terhadap
petugas

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem limfatik adalah bagian penting sistem kekebalan tubuh yang


memainkan peran kunci dalam pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi dan
kanker. Komponen Sistem Limfatik antara lain pembuluh limfe, kelenjar limfe,
limpa, tymus, dan sumsum tulang. Salah satu kelainan yang dapat timbul pada
sistem limfatik ini adalah limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Penyakit ini
terbagi 2, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Masing-masing
penyakit memiliki karakteristik berbeda. Akibatnya, penanganan yang dilakukan
pun akan berbeda pada keduanya.

4.2 Saran
Kepada para pembaca disarankan agar membaca lebih banyak sumber lain
sebagai referensi tambahan untuk materi limfoma ini serta untuk memperluas
pengetahuan dan wawasan pembaca.

25
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Wiwik. Haribowo, Andi Sulistyo. (2008).Buku Ajar Asuhan Keperawatan


pada klien dengan gangguan sistem hematologi.Jakarta : Salemba Medika.

Content://com.sec.android.app.sbrowser/112061929.mhtml

Almira, Dian.(2013).Asuhan Keperawatan Limfoma non-Hodgkin.diakses pada tanggal


10 September 2013 dari http://dianalmira.blogspot.com/2013/04/askep-limfoma-non-
hodgkin.html

Anonym.(2012).Patofisiologi Pasien dengan limfoma Non-hodgkin pada anak.diakses


pada tanggal 10 September 2013 dari http://www.ilmupenyakit.com/artikel/patofisiologi-
pasien-dengan-limfoma-non-hodking-pada-anak.html

Anonym.(2012). Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening pada anak.diakses pada tanggal
10 September 2013 dari http://mhharismansur.blogspot.com/2012/12/gejala-kanker-
getah-bening-pada-anak.html

Anonym.(2013).definisi dan patofisiologi Limfoma.diakses pada tanggal 10 september


2013 dari http://fendy-nurse.blogspot.com/2013/01/definisi-patofisiologi-limfoma.html

Anonym.(2012).Asuhan Keperawatan pada klien Limfoma. Diakses pada tanggal 10


September 2013 dari http://keperawatanhaerilanwar.blogspot.com/2012/08/asuhan-
keperawatanpada-klien-limfoma.html

26

Вам также может понравиться

  • Makalah Bencana (3) Fikss
    Makalah Bencana (3) Fikss
    Документ29 страниц
    Makalah Bencana (3) Fikss
    Kadek Dewi Tirta Adriyani Bukian
    Оценок пока нет
  • Materi NHL
    Materi NHL
    Документ30 страниц
    Materi NHL
    Yulia Prima Dita
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Limfoma Non Hodgkin Oleh: Subhan, S.Kep
    Laporan Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Limfoma Non Hodgkin Oleh: Subhan, S.Kep
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Limfoma Non Hodgkin Oleh: Subhan, S.Kep
    PutRii Ciipuut
    Оценок пока нет
  • SP 1 Ansietas
    SP 1 Ansietas
    Документ3 страницы
    SP 1 Ansietas
    Dadang Sadikin
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan Dengan Demam Thypoid Benar
    Laporan Pendahuluan Dengan Demam Thypoid Benar
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Dengan Demam Thypoid Benar
    Ovie Intan
    Оценок пока нет
  • Sap Pada Ibu Hamil
    Sap Pada Ibu Hamil
    Документ16 страниц
    Sap Pada Ibu Hamil
    arinihasnaa
    Оценок пока нет
  • LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)
    LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)
    Документ30 страниц
    LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)
    ida_yeppeoyo
    Оценок пока нет
  • LP 1 NHL
    LP 1 NHL
    Документ15 страниц
    LP 1 NHL
    SitiNur
    Оценок пока нет
  • SP Berduka Disfungsional
    SP Berduka Disfungsional
    Документ3 страницы
    SP Berduka Disfungsional
    Arpidho Prastyatama Muliya
    100% (1)
  • LP Dan Askep Klien Dengan LNH
    LP Dan Askep Klien Dengan LNH
    Документ59 страниц
    LP Dan Askep Klien Dengan LNH
    Lailil Oktavia Ardi
    100% (1)
  • Aspek Legal Keperawatan Bencana
    Aspek Legal Keperawatan Bencana
    Документ8 страниц
    Aspek Legal Keperawatan Bencana
    masrusuyuthi
    Оценок пока нет
  • Pankreatitis
    Pankreatitis
    Документ44 страницы
    Pankreatitis
    Radityo Prastoatmodjo
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Omsk
    Laporan Pendahuluan Omsk
    Документ15 страниц
    Laporan Pendahuluan Omsk
    teguh yuliawan
    Оценок пока нет
  • Makalah Patofisiologi Stemi
    Makalah Patofisiologi Stemi
    Документ20 страниц
    Makalah Patofisiologi Stemi
    Anty Melia Scout
    Оценок пока нет
  • LP Tumor Mediastinum
    LP Tumor Mediastinum
    Документ13 страниц
    LP Tumor Mediastinum
    asmita nurani
    Оценок пока нет
  • DX Sehat Jiwa
    DX Sehat Jiwa
    Документ20 страниц
    DX Sehat Jiwa
    Rizkykiy_
    Оценок пока нет
  • Askep Sehat Jiwa
    Askep Sehat Jiwa
    Документ17 страниц
    Askep Sehat Jiwa
    Alice Reis
    Оценок пока нет
  • KMB LP Stroke
    KMB LP Stroke
    Документ10 страниц
    KMB LP Stroke
    Putri Farida
    Оценок пока нет
  • Sindrom Nefrotik Fix
    Sindrom Nefrotik Fix
    Документ27 страниц
    Sindrom Nefrotik Fix
    Ainin Nurohmah Febrianti
    Оценок пока нет
  • Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam Keperawatan
    Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam Keperawatan
    Документ16 страниц
    Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam Keperawatan
    Emi Lestari
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan CA Colon
    Laporan Pendahuluan CA Colon
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan CA Colon
    Putri pilongo
    Оценок пока нет
  • Sap Anak Kel 5 Non Infeksi
    Sap Anak Kel 5 Non Infeksi
    Документ10 страниц
    Sap Anak Kel 5 Non Infeksi
    Gita Elviani
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Abses Skrotum
    Laporan Pendahuluan Abses Skrotum
    Документ13 страниц
    Laporan Pendahuluan Abses Skrotum
    Veny D'queens
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pneumothorax
    Laporan Pendahuluan Pneumothorax
    Документ12 страниц
    Laporan Pendahuluan Pneumothorax
    BASKORO Abdiansyah
    100% (1)
  • Leukimia
    Leukimia
    Документ21 страница
    Leukimia
    F Zan Liverpudlian
    Оценок пока нет
  • Askep Ca Colon
    Askep Ca Colon
    Документ19 страниц
    Askep Ca Colon
    maftuhah nisa
    Оценок пока нет
  • LP Sindrom Nefrotik
    LP Sindrom Nefrotik
    Документ17 страниц
    LP Sindrom Nefrotik
    cahyo
    Оценок пока нет
  • Askep CA Kulit
    Askep CA Kulit
    Документ29 страниц
    Askep CA Kulit
    Astuti Dwi Jayanti
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Ali
    Laporan Pendahuluan Ali
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan Ali
    venti agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Laparotomi Kel.1
    Makalah Laparotomi Kel.1
    Документ26 страниц
    Makalah Laparotomi Kel.1
    Husnul Hatimah
    0% (1)
  • Sap Demam (Febris) Kelompok 3
    Sap Demam (Febris) Kelompok 3
    Документ9 страниц
    Sap Demam (Febris) Kelompok 3
    Putri Realita
    Оценок пока нет
  • 13.hasbun Abdurrahman Aziz (8090) II B Sap Demam
    13.hasbun Abdurrahman Aziz (8090) II B Sap Demam
    Документ11 страниц
    13.hasbun Abdurrahman Aziz (8090) II B Sap Demam
    Aliifah Salsabiila
    Оценок пока нет
  • LP Tumor Ginjal
    LP Tumor Ginjal
    Документ14 страниц
    LP Tumor Ginjal
    riskaamalia34
    Оценок пока нет
  • LP Ca Colon - Ismi Sarah Salsabila
    LP Ca Colon - Ismi Sarah Salsabila
    Документ16 страниц
    LP Ca Colon - Ismi Sarah Salsabila
    Hilwa Husnuzzahra
    Оценок пока нет
  • Irigasi Bladder
    Irigasi Bladder
    Документ7 страниц
    Irigasi Bladder
    Emi Lestari
    Оценок пока нет
  • Kel 2 Sol
    Kel 2 Sol
    Документ40 страниц
    Kel 2 Sol
    Nunuy
    100% (1)
  • LP Ket
    LP Ket
    Документ12 страниц
    LP Ket
    AthenaDewi
    Оценок пока нет
  • Askep Anak Pneumothorak
    Askep Anak Pneumothorak
    Документ42 страницы
    Askep Anak Pneumothorak
    kharisma restu
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan ALL
    Laporan Pendahuluan ALL
    Документ18 страниц
    Laporan Pendahuluan ALL
    Shinta Ardiana
    Оценок пока нет
  • LP Stemi
    LP Stemi
    Документ20 страниц
    LP Stemi
    Yana Baiq
    Оценок пока нет
  • LP LBP
    LP LBP
    Документ10 страниц
    LP LBP
    umi nurhayati
    Оценок пока нет
  • LP DM CKD KD
    LP DM CKD KD
    Документ18 страниц
    LP DM CKD KD
    Cindy Denti Pratikasari
    Оценок пока нет
  • LP Gerontik
    LP Gerontik
    Документ12 страниц
    LP Gerontik
    RijalFikri
    Оценок пока нет
  • LP CA Mammae - R.20
    LP CA Mammae - R.20
    Документ26 страниц
    LP CA Mammae - R.20
    lidya wati
    Оценок пока нет
  • LP. Metabolik Endokrin
    LP. Metabolik Endokrin
    Документ13 страниц
    LP. Metabolik Endokrin
    anita ripqia
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Cad
    Bab 1 Cad
    Документ14 страниц
    Bab 1 Cad
    Angga Ners
    Оценок пока нет
  • Sap DM Fix
    Sap DM Fix
    Документ13 страниц
    Sap DM Fix
    Nenden Nurfitriyani
    Оценок пока нет
  • Konsep Pokjakes
    Konsep Pokjakes
    Документ10 страниц
    Konsep Pokjakes
    Anonymous GuxJ1rfqh
    Оценок пока нет
  • Askep Uap Dan Nstemi
    Askep Uap Dan Nstemi
    Документ14 страниц
    Askep Uap Dan Nstemi
    DwiEriRetno
    Оценок пока нет
  • LP B20
    LP B20
    Документ6 страниц
    LP B20
    Feronitha Thoro
    Оценок пока нет
  • LP Efusi Pleura (Medikal)
    LP Efusi Pleura (Medikal)
    Документ23 страницы
    LP Efusi Pleura (Medikal)
    Popi
    Оценок пока нет
  • LP Ca Rektum
    LP Ca Rektum
    Документ25 страниц
    LP Ca Rektum
    Samsoel Arifin
    Оценок пока нет
  • LP CKD
    LP CKD
    Документ56 страниц
    LP CKD
    Farida Nur Qomariyah
    Оценок пока нет
  • Tumor Cavum Nasi
    Tumor Cavum Nasi
    Документ2 страницы
    Tumor Cavum Nasi
    auliaannur
    Оценок пока нет
  • Makalah Anatomi
    Makalah Anatomi
    Документ16 страниц
    Makalah Anatomi
    tyaswijayanti03
    Оценок пока нет
  • Makalah Anatomi Sistem Limfatik
    Makalah Anatomi Sistem Limfatik
    Документ22 страницы
    Makalah Anatomi Sistem Limfatik
    Sfadillah Fadillah
    86% (7)
  • Limfodema Paliatif Kel 10 Revisi
    Limfodema Paliatif Kel 10 Revisi
    Документ16 страниц
    Limfodema Paliatif Kel 10 Revisi
    Devit F Wibowo
    Оценок пока нет
  • Makalah Imunologi Riza Ashari
    Makalah Imunologi Riza Ashari
    Документ30 страниц
    Makalah Imunologi Riza Ashari
    Riza Azhari
    Оценок пока нет
  • Makalah LNH
    Makalah LNH
    Документ35 страниц
    Makalah LNH
    Ofah MusyarRofah
    100% (1)
  • STRUKTUR LIMFATIK DAN NONSPESIFIK DEFENSE Apri
    STRUKTUR LIMFATIK DAN NONSPESIFIK DEFENSE Apri
    Документ19 страниц
    STRUKTUR LIMFATIK DAN NONSPESIFIK DEFENSE Apri
    Wellem
    Оценок пока нет
  • DOPS Manajemen Nyeri Edit
    DOPS Manajemen Nyeri Edit
    Документ18 страниц
    DOPS Manajemen Nyeri Edit
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет
  • M.8 B1 Silvina Esa Putri
    M.8 B1 Silvina Esa Putri
    Документ3 страницы
    M.8 B1 Silvina Esa Putri
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет
  • LP Sepsis
    LP Sepsis
    Документ25 страниц
    LP Sepsis
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет
  • TOXIDROME
    TOXIDROME
    Документ4 страницы
    TOXIDROME
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет
  • Tugas LP Respirasi Fisioterapi Dada Dan Pemasangan WSD
    Tugas LP Respirasi Fisioterapi Dada Dan Pemasangan WSD
    Документ16 страниц
    Tugas LP Respirasi Fisioterapi Dada Dan Pemasangan WSD
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Fisik Neurologi
    Pemeriksaan Fisik Neurologi
    Документ12 страниц
    Pemeriksaan Fisik Neurologi
    Silvina Esa Putri
    Оценок пока нет