Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Karena konsep nilai uang terhadap waktu berhubungan dengan bunga, maka
perlu dipelajari pula masalah bunga. Untuk memahami mengapa bunga ada, maka
beberapa alasan untuk mengambil bunga, yaitu (gentry & O’Neil, 1987) :
a. Resiko
b. Inflasi
Uang yang dibayarkan kembali dimasa yang akan datang mempunyai nilai yang
c. Biaya transaksi
d. Biaya peluang
maka pemberi pinjaman tidak dapat mengambil keuntungan dari peluang yang
lain.
e. Penangguhan kesenangan
yang dipinjamkan dikenal dengan istilah laju pengembalian bunga (I = interest rate).
Nilai i dinyatakan dalam persentase dengan basis perhitungan umumnya dalam tahun.
Tingkat bunga ditentukan pula oleh besarnya persediaan dan permintaaan (supply
and demand).
Dalam ilmu ekonomi terdapat dua jenis bunga, yaitu bunga sederhana (simple
sejumlah uang yang dibayarkan secara sama tiap tahun sebagai akibat dari
peminjaman uang. Sedangkan bunga majemuk adalah sejumlah uang yang dibayarkan
secara tidak sama tiap tahun sebagai akibat dari peminjaman uang. Kedua jenis
Bunga sederhana/tahun Bs = Pi
r = tahun
dalam perhitungan bunga untuk proyek-proyek komersial saat ini, lebih sering
A = pembayaran dalam satu seri n pembayaran yang sama, dibuat setiap akhir
periode bunga.
menggambarkan hubungan antar variabel di atas maka perlu dibuat suatu diagram
1. Garis horizontal disebut skala waktu, dengan kemajuan waktu bergerak dari kiri
ke kanan.
2. tanda anak panah menandakan aliran kas dan ditempatkan pada akhir suatu
3. Diagram aliran kas tergantung dari sudut pandang pihak yang menilai. Diagram
aliran kas dari sudut pandang pihak pemberi pinjaman akan berbalikan dengan
asset atau proyek terdapat dalam enam rumus dasar. Keenam rumus bunga yang
Rumus-Rumus Bunga
bunga i per periode. Jika sejumlah P rupiah berada pada satu titik waktu tertentu
dan i% adalah laju bunga per periode, maka jumlah P tersebut akan berkembang di
masa datang menjadi P + Pi = P(1+i) pada akhir periode pertama, pada akhir kedua
berubah menjadi P(1+i) (1+i) = P(1+i)2. Pada akhir periode ketiga menjadi P(1+i) 2(1+i)
Kuantitas dari (1+i)n disebut sebagai single payment compound amount factor.
Symbol yang dipakai untuk faktor ini adalah (F/Pi%,n) sehingga persamaan di atas
F = P(F/Pi%,n)
Maka :
1
P = F
(1 i)n
1
= (P/Fi,n) : single payment present-worth factor yang
(1 i)n
telah ditabelkan.
(1 i)n - 1
F = A
i
(1 i)n - 1
= (F/Ai,n) : uniform series compound-amount factor yang telah
i
ditabulasikan.
i
A = F
(1 i)n - 1
i
= (A/Fi,n) ; sinking fund deposit factor yang telah ditabulasikan.
(1 i)n - 1
Maka :
i (1 i)n
A=P
(1 i)n - 1
i (1 i)n
= (A/Pi,n) : capital recovery factor yang telah ditabulasikan.
(1 i)n - 1
i (1 i)n- 1
P = A
i(1 i)
n
i (1 i)n- 1
= (P/Ai,n) : uniform series factor yang telah ditabelkan.
i(1 i)
n
Salah satu situasi yang sering muncul dalam analisis investasi adalah
dikarenakan oleh efek inflasi, persediaan (supply), dan permintaan (demand). Dalam
A = B + g(A/Gi,n)