Вы находитесь на странице: 1из 13
KOLOM KOLOM PENDEK DENGAN BEBAN AKSIAL TERPUSAT (BEBAN SENTRIS) Scbuah kolom pendck mempunyai luas penampang beton Ag, Iebar penampang b, tinggi penampang h, Iuas total tulangan pada kolom Ast, maka bentuk kurva hubungan antara beban aksial dan regangan aksial pada kolom beton dengan beban terpusat adalah | | pep, ‘Ava sain Gambar 5.3. Kurva beban-regangan aksial pada kolom dengan beban terpusat. (dari referensi 1) Besarnya beban aksial yang terjadi pada kolom adalah = 0,85. e.(Ag— Ast) + Ast. fy (6.1) Pada kenyataan di lapangan, tidak ada struktur dengan beban yang benar-benar sentris karena eksentrisitas dapat dengan mudah terjadi, misalaya karena tidak telitinya kelurusan kolom, adanya ketebalan plat yang tidak sama pada bentang yang berdekatan, 1 atau Karena ketidaksempurnaan cetakan yang dibuat. Oleh karenanya harus diberikan suatu eksentrisitas minimum yang besamya : > enin= OL H = untuk kolom dengan sengkang ikat > nin = 0,054 => untuk kolom dengan sengkang spiral Sengkang berfungsi untuk mengurangi bahaya pecah (splitting) beton yang dapat mempengaruhi daktilitas kolom. Berbagai studi tentang kekuatan dan daktilitas kolom beton bertulang yang telah dilakukan oleh R Park menunjukkan bahwa penampang yang, diberi tulangan melintang, dalam bentuk sengkang ikat ataupun spiral, akan meningkat kekuatan dan daktilitas betonnya. Lilitan melingkar atau spiral memberikan tekanan kekang (confine) di sekeliling penampang (gambar 5.4 (a)), Sedangkan sengkang biasa hanya memberikan gaya kekang (confine) di dacrah sudut karena tekanan pada sisi sengkang ini akan cenderung membengkokkan bagian sisi sengkang ke arah luar (gambar 5.4.(b)). Meskipun tidak sebaik lilitan spiral, sengkang biasa dapat pula memberikan ponigkatan kekuatan dan daktilitas beton SpA a lhe @ Gambar 5.4. Gaya kekang pada penampang beton (@), Sengkang spiral (b), Sengkang ikat (Dari referensi 2) Penempatan sengkang yang relatif rapat dapat memperbaiki sifat beton, Karena dapat memberikan pengekangan yang lebih baik pada beton, Wawa | Gambar 5.5. Pengaruh jarak sengkang terhadap pengekangan beton. (Dari referensi 2) Pengekangan yang diberikan oleh sengkang segiempat dapat diperbaiki dengan menggunakan ikatan silang ataupun sengkang overlap. Yi Ui U3 Hi iy a4 ag iH H Y H 4 U4 Ui Yj H q SSSI Ny S ZEIT N N N N N N N N N N N N N N N S 4 Z Z 4 4 Y 4 Z 4 Y 4 Z Y Z (0) haan slang 1) Ovensp Gambar 5.6. Perbaikan sengkang segiempat (Dari referensi 2) 93. Kekuatan penampang kolom yang terkena beban aksial dalam kondisi tekan murni (pure compression), atau beban aksial sentris, adalah : > Pymaks = 0,80 xP, => untuk kolom dengan sengkang ikat > Pymaks= 0,85 xP, => untuk kolom dengan sengkang spiral Penggunaan sengkang spiral pada kolom, selain memberikan kekuatan yang lebih besar daripada sengkang ikat, juga memberikan daktilitas yang lebih besar. Hel ini dapat ditihat pada kurva berikut : sector ce Bralconctete pale a Talaccording © Eq 58) ial tout ? Gambar 5.7. Kurva perbandingan antara beban aksial-regangan pada kolom dengan sengkang ikat dan sengkang spiral. (Dari referensi 1) Contoh soal 5.1 Scbuah kolom beton dengan dimensi Iebar 300 mm dan tinggi 300 mm, dibuat dengan menggunakan beton mutu fe = 22,5 MPa dan baja tulangan fy = 300 MPa. Jika pada kolom dipasang tulangan 4D-10, kolom digunakan untuk menahan beban aksial sebesar 20 KN dan momen sebesar 0,5 KN.m, apakah penampang kolom tersebut kuat ? 4 Penyelesaian Misalkan digunakan sengkang ikat Luas tulangan (Ast) 4 D-10 = 2,85 em? = 285 mm? Luas beton (Ag) = 300x300 = 90.000 mm* Pemeriksaan cksentrisitas kolom : e=Mu/Pu=0.5 / 20 = 0.25 m = 25 mm nin = 0,1 xh = 0,1 x 300 = 30 mm 25 mm < 30 mm © 20KN => penampang kuat 5.3. KOLOM PENDEK DENGAN KOMBINASI BEBAN AKSIAL DAN MOME? (BEBAN EKSENTRIS) 5.3.1. KOLOM DENGAN TULANGAN DUA SISI Bila suatu batang dibebani gaya aksial P dan momen M, biasanya gaya aksial dan momen ini dapat digantikan oleh gaya P yang bekerja pada eksentrisitas e = MiP (ihat gambar di bawah ini). Pembebanan pengganti tersebut bersifat statik ekivalen, Bila nilai regangan baja relatif kecil, seluruh penampang akan tertekan, dan bila nilai P atau regangan baja relatif besar, kegagalan akan tetjadi dengan hancurnya beton yang disertai dengan pelelchan tulangan tekan pada sisi yang lebih terbebani. ' I Gambar 5.8. Gaya pengganti swe 4) 1 | Ne -o.000 ied \ Sees if ane => Exuvatet sy; fh oes t ey r aa oF Gambar 5.9. Beban eksentris pada penampang dengan tulangan dua sisi (Dari referensi 1) Tulangan tekan pada kolom beton yang dibebani eksentris pada tingkat beban ultimit umumnya akan mencapai tegangan leleh, kecuali jika beban tersebut kecil, atau menggunakan baja mutu tinggi, atau dimensi kolomnya relatif kecil. Schingga umumnya diasumsikan bahwa baja tulangan tekan sudah Ieleh, kemudian baru regangannya dipcriksa apakah memenuhi ketentuan ini. Dari gambar 5.9. dengan {°s = fy dan fs = fy Gaya tarik tulangan (T) ~ As.fs Gaya tekan beton (Ce) = 0,85.Pe.ba Gaya tekan tulangan (Cs) = As’.f's Beban luar nominal = Pn. Asumsi awal : baja tarik sudah leleh, fs = fy baja tekan sudah leleh, fs = fy c=T CotCs = T+Pa 0,85.Peba+ As’ fy = Asfy + Pn Pn=0,85.feb.a+ As’fy — As.fy 62) Dengan mengambil momen terhadap tulangan tarik, maka : Pic’ = 0,85.fe.b.a (d—al2) + As’fy (d-d") dengan : e” = eksentrisitas beban ultimit Dengan menyusun keseimbangan Kondisi batas tethadap tulangan tarik, dapat ditentukan titik plastis sentroid dari penampang sebagai berikut : 0,85 fobh(d -1/2.h)+ As' fd =a") 0.85.fiebh+ (As + 4s').f9 Untuk kolom dengan beban eksentris, momen terhadap plastis centroid adalah 4) (4 b.a(d—d"- a2) + As’fh y+ Asfy. Kondisi balanced terjadi bila baja tulangan tarik mencapai tegangan lelch dan beton pada serat tertekan mencapai regangan0,003 pada saat yang bersamaan dengan baja taik leleh. Sehingga kondisi balanced dari gamber 5.9 menghasilkan letak blok tegangan persegi ekivalen 0,003. 0,003.83 + fr'* a= Be.= dengan mengambil Es = 2x10° MPa, maka : 600 600+ fr 5.5) Kapasitas penampang pada kondisi balanced, persamaan (5.2) dan (5.4) menjadi sebagai berikut : Pu, Pn, = 6.6) 6 6D Mis (a) Min = Pry.c = 0,85.Pe.b.a(d—d"=a/2)+ As\fy dd’) + Asfy.d” 6.9) Ada 2 macam mode keruntuhan kolom, yaitu keruntuhan tarik dan keruntuhan tekan, Keruntuhan tarik terjadi bila besarnya beban ultimit penampang (Pu) lebih kecil dari beban pada kondisi balanced (Puy) dan eksentrisitas beban ultimit (e) lebih besar dari ckscntrisitas pada kondisi balanced, Pu Puy 6.12) e = 89,5 mm — Penampang mengalami keruntuhan tarik Kapasitas penampang yang mengalami keruntuhan tarik : aetna tren tifehibe anata ainnente nied Vac spot pm pm+l “ef P t2(Glom=pinre pind oh dimana : B 300 O85.f'e 085x225 14,69 15,69 As_ 125 a 300x250” p= 19 : e+ d"=500 + 100 = 600 mm bd (1.9314.69)-(1.9s1569)+1-S20 + Pn = 0.85x22,5x300x251 [229 (a9x1569)—«49x1469)}+\ 600. 5) 250 C350. * 4 50 | \th9x1469- 5} | =5.975,3 kN Pu= g. Pn =0,65 x 5,975,3 =3.884KN > 20KN > —_penampang kuat 103

Вам также может понравиться