Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan di Indonesia masih buruk, buktinya Indonesia menjadi salah satu negara
terburuk dalam bidang kesehatan di Asia. Tidak hanya dipandang dari keadaan jasmaninya
saja tetapi juga dilihat dari keadaan yang lain seperti keadaan rohani,ekonomi dan sosial dan
itulah definisi kesehatan menurut WHO bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera seseorang
baik jasmani, rohani, ekonomi maupun sosial. Semua hal itu harus seimbang, artinya
semuanya terkontrol dengan baik. jika salah satu nya timpang (tidak dalam keadaan
baik/sejahtera), maka kondisinya tidak sehat (sakit). Lihat kondisi Indonesia sekarang, selain
jasmani rakyatnya lemah, iman mereka lemah, pergaulan remaja pun semakin jauh dari
kategori generasi negeri yang berpendidikan. Tidak hanya itu, pendapatan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) berada dibawah rata-rata. Kemudian keharmonisan sesama penduduk Negara
Indonesia pun masih jauh dari kategori baik. Banyaknya demo, tawuran antar pelajar, perang
saudara itu menunjukkan bahwa keadaan penduduk Indonesia tidak sehat. Kita kesulitan
mendeteksi sumber penyakit yang telah menular kemana-mana sehingga sudah dirasa sebagai
kebiasaan.
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya
mengakibatkan masyarakat itu sendiri menjadi sakit. Penyakit yang tersebar di Negara kita di
jaman kekinian, mayoritasnya diakibatkan pola hidup mereka sendiri yang tidak sehat.
ternyata dibalik zaman yang semakin modern, mencari info tentang segala hal pun mudah,
masih saja mereka belum berperilaku sehat.
Seringkali masyarakat mengetahui dirinya sakit setelah tubuh mereka terjangkit dan
terasa gejalanya. Seperti hal nya penyakit hipotensi. Biasanya, orang yang terkena hipotensi
tidak merasa dan tidak menyadari kalau dia terkena penyakit. Hal itu terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan akan ruang lingkup penyakit itu.

B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah adalah bagaimanakah Gambaran yang nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada Kasus Hipotensi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran yang nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada
kasus Hipotensi
2. Tujuan Khusus
· Untuk mengetahui pengertian Hipotensi
· Untuk mengetahui penyebab Hipotensi
· Untuk mengetahui tanda gejala Hipotensi
· Untuk mengetahui penanganan dan pengobatan Hipotensi
· Untuk mengetahui Tindakan keperawatan yang harus diberikan pada pasien Hipotensi

D. Manfaat
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil ialah :
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang asma khususnya
Hipotensi
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat sebagai refrensi di perpustakaan dan sebagai bahan bacaan bagi
mahasiswa/i Bunga Bangsa
3. Bagi peneliti berikutnya
Sebagai bahan acuan bagi penelitian berikutnya mengenai kasus Hipotensi dengan lebih baik
dan optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Banyak definisi yang menyebutkan tentang hipotensi intradialisis, menurut
Shahgholian, Ghafourifard dan Mortazavi ( 2008 ) hipotensi intradialisis adalah penurunan
tekanan darah dari sistolik > 30 % atau penurunan tekanan diastolic sampai dibawah 60
mmHg yang terjadi pada saat pasien menjalani hemodialysis.
Hipotensi intradialisis juga dapat di definisikan sebagai penurunan tekanan darah
sistolik > 40 mmHg atau diastolic > 20 mmHg dalam waktu 15 menit ( Teta 2006 ).
Sedangkan menurut National Kidney Foundation 2002 Hipotensi intradialisis didefinisikan
sebagai penurunan tekanan darah sistolik > 20 mmHg atau penurunan MAP > 10 mmHg saat
pasien hemodialysis yang dihubungkan dengan gejala; perut tidak nyaman, menguap, mual
muntah kram otot, pusing dan cemas. ( diambil dari tesis Yunie Armiaty )
Banyak faktor yang menyebabkan hipotensi intradialisis yaitu berhubungan dengan
volume, vasokontriksi yang tidak adekuat, faktor jantung dan lainya ( Daugridas , Blake &
Ing, 2007 )
Adapun faktor hipotensi intradialisis ( diambil dari tesis Yunie Armiaty ) menurut
Thomas, 2003; Kallenbach, et al, 2005 ; Sulowicz dan Radziszaweski , 2006; FMCNCA ,
2007 dan Daugridas Blake dan Ing , 2007 yaitu :
1. Kecepatan ultrafiltrasi yang tinggi
2. Waktu dialysis yang pendek dengan ultrafiltrasi yang tinggi
3. Disfungsi Jantung
4. Disfungsi otonom ( diabet , uremia )
5. Terapi anti hipertensi
6. Makan selama hemodialysis
7. Tidak akuratnya dalam penentuan berat badan kering pasien
8. Luasnya permukaan membrane dialyzer
9. Hipokalsemia dan hipokalemi
10. Kadar natrium yang rendah dan penggunaan dialisat asetat
11. Perdarahan, Amenia dan sepsis serta hemolysis
B. Penyebab
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi dari ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1. Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari
jantung setiap menit nya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung
abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka
berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) ke seluruh organ tubuh.
2. Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang
hebat (luka sobek, haid berlebihan/abnormal), diare yang tidak cepat diatasi, keringat
berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
3. Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan
menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan
oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

C. Tanda dan Gejala


Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah penyakit yang disebabkan oleh denyut
jantung yang lebih rendah dari batas normal. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah
rendah jika hasil tensi menunjukkan angka sistolik kurang dari 120 mg/dl dan angka
diastoliknya kurang dari 85 mg/dl. Jika tekanan darah terlalu rendah maka jaringan tidak
mendapatkan nutrisi serta oksigen yang memadai. Banyak sekali orang yang menderita
tekanan darah rendah yang mengakibatkan rasa lemah dan kecapaian. Upaya meningkatkan
tekanan darah juga tidak mudah, sama seperti halnya dengan menurunkan tekanan darah
tinggi pada penderita hipertensi.
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi :
1. Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyaknya darah yang dipompa
dari jantung setiap menitnya, maka semakin tinggi juga tekanan darahnya. Selain itu,
seseorang yang memiliki kelainan atau penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung
abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung, maka akan
berdampak juga pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh tubuh.
2. Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang
tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan juga
menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.
3. Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi
ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan
vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Gejala yang timbul jika terjadi hipotensi, yakni :

1. Penglihatan kabur atau berkunang kunang.


2. Gelisah dan pusing.
3. Terasa mau pingsan.
4. Kepala terasa ringan.
5. Mengantuk
6. Seluruh tubuh terasa lemas dan lemah.

D. Pencegahan Hipotensi Intradialisis


1. Evaluasi Pasien
a. Pednilaian berat badan kering
b. Pengukuran tekanan darah dan nadi selama dialysis
c. Evaluasi kardiovaskuler
2. Intervensi Gaya Hidup
3. Faktor- Faktor yang Terkait dengan Terapi Dialisis
a. Optimalisasi UF : UF profiling
b. Waktu dialysis yang pendek dengan ultrafiltrasi yang tinggi
c. Komposisi dialisat
d. Makan selama hemodialysis
e. Alih program ke dialysis peritoneal

E. Penanganan dan Pengobatan Hipotensi


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah
renda (hipotensi), diantaranya :
1. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan
meningkat
2. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
3. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
4. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic
5. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi
yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi
penderita.

Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan


mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah
sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan
haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah
artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah
adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar
rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai
darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada
beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine,
nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.
BAB III

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.U dengan Hipotensi

3.1 Identitas Umum

1. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Momon Suparman
Pendidikan : SLTP
Umur : Upi Dasuwarti
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat : Jl.Haruman RT/RW 004/006,Cigending Ujung Berung,Bandung Jawa
Barat
Suku : Sunda
Nomor Hp :-
2. Komposisi Keluarga
No NAMA L/P HUB UMUR PEND IMUNISA KB1
KEL SI
1 Momon Suparman L Suami 53 SLTP
2 Upi Dasuwarti P Istri 46 SLTP
3 Nuraini Junisa P Anak 16 Belum tamat
SMA
4 Muhammad Riski L Anak 12 Belum tamat
SD
5 Ilham Purnama L Anak 8 Belum tamat
SD
6 Iksan Maulana S L Anak 6 Belum tamat
SD

3. Genogram
+
4. Type Keluarga
a. Jenis type keluarga
Keluarga Tn. M adalah keluarga dengan tipe keluarga inti(nuclear family)
Dimana di dalamnya bapak,ibu dan anak.
b. Masalah yang terjadi dengan type keluarga tsb :
Tidak ada masalah.
5. Suku Bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga atau Anggota Keluarga :
Tn.M bersuku sunda dan Ny.U suku Padang Pariaman.
b. Tempat tinggal Keluarga uraikan :
Tempat tinggal mayoritas bersuku sunda.
c. Kegiatan keagamaan sosial,budaya,rekreasi, pendidikan :
Kegiatan keluarga melakukan pengajian .
d. Kebiasaan kebiasaan diet dan berbusana
Busana yang sering di gunakan Ny.U ketika keluar menggunakan jilbab
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
Keluarga berasal dari Kabupaten Ciamis
f. Bahasa (bahasa bahasa) yang digunakan di rumah
Bahasa yang di gunakan dalam berkomunikasi sehari-hari adalah sunda
g. penggunaan jasa jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga Tn.M dalam menggunakan sarana Pelayanan kesehatan memilih ke Puskesmas.
6. Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama mereka
Keluarga beragama islam dan yakin bahwa Allah SWT. Itu ada
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi
keagamaan
Keluarga Tn.M tidak mengikuti kegiatan di masyarakat.
c. Agama yang dianut oleh keluarga
Agama yang dianut dalam keluarga Tn.M adalah Islam
d. Kepercayaan kepercayaan dan nilai nilai keagamaan
Menurut Tn.M kesehatan adalah sesuatu yang wajar ada dalam hidup kita
e. Status social ekonomi keluarga
Sumber penghasilan keluarga Tn.M berasal dari usahanya sebagai seorang pedagang.
f. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn.A Sering berekreasi ke tempat-tempat wisata bersama kemenakan dan cucu-
cucu nya.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga dengan Anak Remaja

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah kesenjangan yang belum
terpenuhi.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

1. Riwayat keluarga sebelumnya

Menurut Ny.U bahwa Tn.M melakukan cek kesehatan ke puskesmas 2 minggu yang lalu
dengan keluhan .

2. Riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga

Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga selalu membawa ke puskesmas.

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan yg


Kesehaatan (BCG,Polio,DPT, Kesehatan telah
HB,Campak) dilakukan
1 Momon S 53 60 Sehat - -
2 Upi D 46 65 Sakit - Hipotensi
3 Nuraini J 16 48 Sehat Lengkap -
4 M.Rizki 12 45 Sehat Lengkap -
5 Ilham P 8 16 Sehat Lengkap -
6 Ikhsan 6 13 Sehat Lengkap -

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga selalu membawa ke puskesmas.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

a. gambaran type tempat tinggal


Rumah Tn.M terbuat dari semen dengan atap rumah seng, terdapat ventilasi dan
pencahayaan yang kurang dengan status sewa.
b. Denah rumah
WC Dapur

Kamar Tidur

Pintu

b. Gambaran kondisi rumah


Kondisi rumah terlihat kurang baik dan kurang bersih yang terdiri dari kamar tidur 1,
ruang tamu 1, kamar mandi 1.

c. Dapur
Memiliki 1 dapur yang kurang bersih dan terawat.

d. Kamar mandi
Kamar mandi 1cukup bersih dan saluran limbah pembuangan langsung ke sungai.

e. keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah


Pada saat di lakukan pengkajian rumah dalam keadaan cukup bersih.

f. perasaan perasaan subjektif keluarga terhadap rumah


Keluarga merasa cukup nyaman dengan tempat tinggalnya sekarang

g. pengaturan tidur didalam rumah


Dalam kamar Terdiiri dari tempat tidur dan lemari

h. Pembuangan sampah
Dalam pembuangan sampah di angkut oleh petugas kebersihan, dan tertutup.

i. Penataan rumah
Dalam penataan rumah dengan kondisi yang sempit.

j. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga sering bersosialisasi dengan lingkuan sekitar

k. Mobilitas geografis keluarga


Klien tinggal di lingkuan ini sejak lama dan keluarga bepergian menggunakan
kendaraan fasilitas umum.
l. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga sering berkumpul pada siang hari karena di malam hari sibuk berjualan
karena berprofesi sebagai pedagang kaki lima.

m. Sistem pendukung keluarga


Keluarga ketika sakit sering di bantu oleh keluarga nya yang petugas kesehatan.
E.STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga


Komunikasi dalam keluarga ketika ada permasalahkan selalu di diskusikan bersama
anak-anaknya dan keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga dalam melakukan diskusi yang mengambil peran penting adalah ibu
3. Struktur peran
Dalam keluarga yang menggambil keputusan adalah bapak dan menjadi model buat
anak-anak dan anak berperan sebagai anak untuk membantu kedua orang tua .
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga saling menghargai dan menghormati satu sama lain, serta dalam berprilaku
harus sopan santun
F. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif
Keluarga saling memperhatikan sesama anggota keluarga dan menjaga ke utuhan
keluarga
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga memberikan anak kesempatan untuk bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar dan sosialisasi keluarga berjalan dengan baik, menghargai satu sama lain
3. Fungsi repproduksi
Tn.M memiliki 6 orang anak terdiri dari 3 laki-laki dan satu perempuan
4. Fungsi ekonomi
Tn.M untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari berjualan.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Ny.U sering mengalami pusing sakit kepala karena sering kurang tidur karena kurang
tidur atau istirahat saat malam hari. jika dalam keluarga ada yang sakit di bawa ke
puskesmas kalau sakit masih bias di tolerir di rawat di rumah dulu, dengan konsumsi obat
warung.
G.STRES DAN KOPING KELUARGA

1. Stress jangka pendek dan panjang


Ny.U mengatakan bahwa kalau dia kurang istirahat dan tidur maka akan pusing dan sakit
kepala.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Ny.U mengatakan mengetahui tentang apa penyakitnya
3. Strategi koping yang digunakan
Ny.U Sering mengkonsumsi susu ketika merasa pusing.

H. PEMERIKSAAN FISIK

1.Identitas

Nama : Ny.U

Umur : 46 Tahun

Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : IRT

1. Keluhan/riwayat penyakit saat ini

Pada saat di lakukan pengkajian Ny.U mengatakan ketika kurang istirahat maka akan
pusing dan sakit kepala.

2. Riwayat penyakit sebelumnya


Ny.U mengatakan tidak mempunyai riwayat sebelumnya.
3. Tanda tanda vital
TD :90/70 mmHg

Nadi :78 x/menit

Respirasi : 21x/menit

Suhu : 36°C

4. System cardiovascular
Tidak ada bunyi tambahan pada jantung.
5. System Respirasi

Ny.U mengatakan tidak ada masalah pada bagian respirasi.

6. System Gastrointestinal
Klien mengatakan memiliki penyakit maag.
7. System persyarafan
1) Nervus I (Olfactorius)
Ny.U dapat membedakan bau dari minyak kayu putih dan minyak
wangi/parfum.
2) Nervus II (Opticus)
Ny.U dapat melihat jauh tulisan, orang dan benda-benda yang kecil.
3) Nervus III, IV, V (Oculomotoris, Trochlearis, Abdusen)
Ny.U dapat menggerakan bola mata kearah atas, bawah, kiri, kanan, pupil
kontriksi saat terkena cahaya, refleks cahaya positif dan dapat berkedip
dengan spontan.
4) Nervus V (Trigeminus)
Sensasi sensorik kulit wajah klien baik, dapat merasakan goresan kapas pada
pipi kanan.
5) Nervus VII (Facialis)
Ny.U. dapat, menggerakan alis dan mengerutkan dahi
6) Nervus VIII (Vestibulococlear)
Fungsi keseimbangan baik
7) Nervus IX, X (Glasopharingeus, Vagus)
Reflek menelan baik
8) Nervus XI (Accesorius)
Ny.U dapat menggerakkan kedua bahunya dan menggerakkan kepalanya
9) Nervus XII
Ny.U dapat berbicara dengan jelas dan lidah berfungsi baik

8. System Muskulosceletal
Kedua kaki Ny.U tampak sejajar dan sama besar dan panjang. Tidak tampak adanya
kifosis dan scoliosis. Kemampuan mengubah posisi baik, kekuatan otot tangan pada
saat menggengam kuat
9. Sistem Perkemihan
Tidak ada distensi pada kandung kemih, tidak ada nyeri tekan, klien BAK 2-3 kali
sehari, tidak sakit saat BAK.
10. Sistem Reproduksi
Ny.U mengatakan bahwa siklus haidnya tidak teratur 4 bulan sekali dengan frekuensi
ganti sebanyak 4 kali ganti karena perdarahan haid yang terjadi.
I.HARAPAN KELUARGA

1. Terhadap masalah kesehatannya

Ny.U ingin mengetahui apa penyebab yang dia rasakan, dan cara mengatasinya

2. Terhadap petugas kesehatan yang ada

Ny.U mengatakan agar bisa membantu kesehatan nya dan lebih baik lagi.

I.Analisa Data

No Data Interpretasi Data Masalah Keperawatan


1 DS : Ketidak adekuatan Penurunan curah jantung
-Klien mengatakan
darah yang dipompa
sering pusing dan mudah
lelah oleh jantung untuk
DO :
memenuhi
a. Pemerisaan TTV pada
Ny.U kebutuhan metabolic
TD :90/70 mmHg
tubuh
Nadi :78 x/menit
Respiras: 21x/menit
Suhu : 36°C

2 DS : Ketidakmampuan Kurangnya pengetahuan


Klien mengatakan keluarga mengenai
belum tahu cara pencegahan dan
pencegahan dan perawatan
perawatanya penyakitnya
DO :
Keluarga tidak dapat
menyebutkan tanda
dan gejala hipotensi

II. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b/d perubahan afterload


2. Kurangnya pengetahuan b/d tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
III. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Penurunan curah jantung b/d -Tanda vital -monitoring -untuk
perubahan afterload mengetahui
dalam rentang adanya
terjadinya
normal penurunan
perubahan
- Dapat tekanan darah tekanan darah
mentoleraansi -Atur periode pada klien
-untuk
aktifitas tidak latihan dan
mengurangi
ada kelelahan istirahat untuk kelelahan yang
- Tidak ada menghindari dirasakan oleh
klien
penurunan kelelahan
- untuk
kesadaran -catat adanya mengetahui
tanda dan gejala adanya
penurunan cardi penurunan
cardiac output
acoutput pada klien

2. Kurangnya pengetahuan b/d -Pasien dan -Kaji tingkat -untuk


tidak mengetahui sumber- pengetahuan
keluarga mengetahui
sumber informasi pasien dan
menyatakan pengetahuan
keluarga
pemahaman -Gambarkan tentang
tentang penyakit, tanda dan gejala penyakitnya
yang biasa
kondisi, -mengetahui
muncul pada
prognosis dan penyakit, dengan gajala yang
program cara yang tepat muncul saat
- memberikan
pengobatan penyakit timbul
penjelasan
-Pasien dan tentang makanan
keluarga mampu yang dapat
melaksanakan membantu
menyeimbangkan
prosedur yang hipotensi.
dijelaskan secara
benar
VI. Implementasi

Tanggal/Jam Dx Implementasi Nama dan Tanda


Tangan
30 januari 1 -memonitoring
2018
adanya penurunan
tekanan darah
-mengatur periode
latihan dan istirahat
untuk menghindari
kelelahan
-Mencatat adanya
tanda dan gejala
penurunan cardi
acoutput

30 januari 2 -Memberikan
2018 penyuluhan tetang
masaalah hipotensi
- Menjelaskan
makanan yang baik
bagi penderita
hipotensi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.U

DENGAN HIPOTENSI

Disusun oleh :

FIA LISA MARINDA

AKX.15.069

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

KONSENTRASI ANESTESI DAN GAWAT DARURAT

STIKes BHAKTI KENCANA BANDUNG


2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya

penulis masih diberi kekuatan dan pikiran sehingga dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan yang

berjudul “Asuhan Keperawat Gerontik pada Ny.W dengan Low Back Pain” dengan sebaik-

baiknya. Serta shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.Maksud dan

tujuan penulisan Asuhan Keperawatan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Gerontik.Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan Asuhan Keperawatan.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas seluruh jasa baik, cinta kasih, dan ketulusan

Bapak/Ibu/Saudara berikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan Asuhan Keperawatan

ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun teknik penulisan. Saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan karya tulis ini. Dan semoga, Asuhan

Keperawatan ini bermanfaat bagi pribadi penulis sendiri serta untuk pembangunan ilmu keperawatan

yang akan datang.

Bandung, 30 Januari 2018

Penulis

Вам также может понравиться