Вы находитесь на странице: 1из 35

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Akupuntur

2.1.1 Sejarah dan Asal Usul Akupuntur

Kitab asli kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab

Kesehatan Klasik Kaisar Kuning, diperkirakan terbit 2500 tahun yang lalu. Sejak

saat itu, ribuan buku mengenai pengobatan Cina pun banyak ditulis dan filosofi

dasarnya tersebar sejak lama dalam berbagai kebudayaan Asia. Hampir semua

bentuk pengobatan Oriental yang digunakan di Barat saat ini, termasuk

Akupuntur, Shiatsu, pijat Akupresur dan makrobiotika adalah bagian atau berakar

pada pengobatan Cina. Legenda mengatakan bahwa Akupuntur dikembangkan

saat dokter perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka tusukan di tubuh

seorang prajurit Cina. Kitab tertua Akupuntur yang diketahui adalah Sistematika

Klasik Akupuntur yang diperkirakan terbit pada tahun 282. Meskipun Akupuntur

merupakan salah satu teknik yang paling banyak diketahui,pengobatan Cina juga

menggunakan obat-obat ramuan herbal, terapi makanan, perubahan gaya hidup

dan cara-cara lainnya dalam mengobati pasiennya.

Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang mengunjungi

Cina dan tercengang kagum ketika bersentuhan dengan Akupuntur, namun bagi

kalangan diluar komunitas Asia-Amerika, akupuntur masih belum terlalu dikenal

sampai pada tahun 1970 saat Richard Nixon menjadi presiden Amerika Serikat

pertama mengunjungi Cina. Pada perjalanan Nixon, para jurnalis terkagum-kagum

melihat sebuah operasi besar dilakukan pada pasien tanpa menggunakan anestesi.

Malahan, pasien yang benar-benar terjaga dioperasi hanya dengan menggunakan

7
8

penusukan jarum akupuntur untuk mengendalikan rasa sakit. Pada saat itu,

seorang kolumnis terkenal dari New York Times, James Reston harus menjalani

operasi dan memilih menggunakan akupuntur dibandingkan dengan pengobatan

nyeri, dan kemudian dia menulis beberapa cerita yang meyakinkan mengenai

efektivitas terapi akupuntur yang ia jalani.

Sekarang, akupuntur dipraktekan di lebih dari 50 negara oleh lebih dari

9.000 praktisi akupuntur, dengan setidaknya 4.000 tenaga dokter terlibat

didalamnya. Akupuntur telah menunjukkan keberhasilan yeng tercatat dalam

menangani banyak kondisi, dan lebih dari 15 juta rakyat Amerika telah

menggunakannya sebagai solusi kesehatan mereka (Lystia, 2013).

2.1.2 Pengertian Akupuntur

Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus berarti jarum dan

punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi topuncture,

sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian

diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum.

Akupuntur merupakan suatu metode terapi dengan penusukan pada titik

titik di permukaan tubuh untuk mengobati penyakit maupun kondisi kesehatan

lainnya. Akupuntur merupakan stimulasi terhadap titik anatomis tertentu pada

tubuh dengan berbagai macam teknik melalui penyisipan jarum besi yang tipis

menembus kulit menggunakan tangan atau dengan stimulasi listrik.

Penerapan akupuntur sebagai pengobatan alternatif dan komplementer

berdasarkan konsep yang menyatakan bahwa penyakit berasal dari gangguan

aliran qi akibat ketidakseimbangan kekuatan energi yindan yang. Qi merupakan

kombinasi kekuatan energi yin dan yang yang berada di dalam tubuh. Energi yin
9

mewakili aspek dingin, lambat atau pasif manusia sedangkan energi yang

mewakili aspek panas, semangat atau aktif. Menurut, ilmu pengobatan tradisional

Cina, kesehatan dicapai bila keseimbangan kedua energi itu terjaga.

Qi mengalir di seluruh tubuh sepanjang jalur khusus yang disebut

Meridian. Meridian berada pada posisi yang sama di masing masing bagian

tubuh. Ada empat belas meridian yang berjalan secara vertikal menaiki dan

menuruni permukaan tubuh. Selain itu, ada dua belas meridian organ pada masing

masing sisi tubuh. Ada juga dua meridian yang tidak berpasangan pada garis

pertengahan tubuh.

Hubungan antar meridian menjamin kelancaran aliran qi dan

keseimbangan energi yin dan yang. Blokade aliran chi akan mengganggu energi

utama atau kekuatan hidup yang mengatur kesehatan fisik, emosional, mental, dan

spiritual dan mempengaruhi kedua kekuatan yang saling bertolak belakang itu.

Akupuntur bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dengan menghilangkan

blokade terhadap aliran chi serta mengembalikan keseimbangan energi serta

mengembalikan keseimbangan energi yin dan yang.

Akupuntur berawal dari penemuan bahwa stimulasi area tertentu (titik

akupuntur) pada kulit mempengaruhi fungsi organ tertentu. Titik akupuntur

merupakan lokasi spesifik dimana meridian berada dekat di permukaan kulit dan

mudah dijangkau dengan memasukkan jarum ke titik tersebut untuk menjaga

keseimbangan aliran qi pada masing masing sisi tubuh. Hal ini berkembang

menjadi sistem penyembuhan karena hubungan antara titik tertentu di kulit dan

organ lebih dipahami. Akupuntur juga berkembang menjadi cara yang cukup

efektif untuk menghilangkan nyeri. Keberhasilan ini disebabkan oleh kekuatan


10

akupuntur untuk membangkitkan respons penyembuhan diri yang merupakan efek

pengobatan yang terkuat untuk menyembuhkan penyakit atau mempertahankan

kesehatan tubuh. (Surya, 2008).

2.1.3 Akupuntur Sebagai Metode Penghilang Nyeri

Akupuntur adalah cara pengobatan dengan menusukkan jarum pada titik-

titik tertentu di kulit untuk menghilangkan nyeri dan mengobati kondisi kesehatan

tertentu. Terdapat beberapa metode akupuntur salah satunya adalah akupuntur

pergelangan tangan dan kaki atau wrist ankle acupunture (WAA). Akupuntur

pergelangan tangan dan kaki ditandai dengan karakteristik khusus yaitu klasifikasi

manifestasi klinis dibagi menjadi enam wilayah membujur bilateral pada

pergelangan tangan dan kaki. Serta penusukan jarum subkutan tidak disertai

sensasi penjaruman seperti rasa nyeri, mati rasa, distensi dan berat. Teknik

akupuntur ini mempunyai kelebihan yaitu lokasi penusukan hanya di daerah distal

ekstremitas, jarum yang digunakan lebih sedikit dan tidak terdapat sensasi

penjaruman. Terapi akupuntur pada pergelangan tangan dan kaki dilakukan

dengan cara memutar jarum searah jarum jam sampai terasa sensasi penjaruman

serta diulangi setiap 10 menit. Penusukan dilakukan menggunakan jarum

akupuntur sekali pakai dengan ukuran 0,25mm x 40mm dengan waktu terapi 30

menit. Terapi akupuntur diberikan sebanyak 6x dengan frekuensi terapi 2x

seminggu (Hidayat, 2015).


11

Gambar 2.1

Titik Akupuntur pada pergelangan tangan dan kaki (Hidayat, 2015)

Efek terapi akupunktur terjadi pada berbagai tingkat dalam sistem saraf,

baik di jaringan perifer, segmental (spinal), dan tingkat pusat. Di perifer tindakan

akupunktur akan merangsang serabut saraf Aβ, Aδ dan C. Secara khusus, aktivasi

serabut saraf Aδ dan C penting untuk modulasi nyeri dan aktivitas sistem saraf

otonom. Rangsangan tersebut menyebabkan pelepasan neuropeptida calcitonin

gene related peptide (CGRP) dan polipeptida intestinal vasoaktif (VIP) dari

terminal saraf perifer dan mediator vasodilatasi lain seperti adenosin dan oksida

nitrit dari jaringan di sekitar penjaruman sehingga terjadi peningkatan aliran

darah. Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa penusukan jarum

lokal dapat meningkatkan aliran darah dan ambilan nutrisi, faktor-faktor yang

mungkin terganggu dalam kondisi sakit iskemik dan degeneratif.Pada tingkat

segmental peran penghambatan nyeri digambarkan melalui teori gate control.

Menurut teori gate control, jika signal nyeri dari perifer disampaikan ke otak

melalui serabut saraf sensorik aferen bermielin tipis atau Aδ sementara

rangsangan akupunktur dikirim melalui Aβ yang memiliki kecepatan yang lebih

tinggi maka signal yang berasal dari rangsangan akupunktur akan lebih dahulu

sampai diotak. Akibat stimulasi tersebut akan terjadi sekresi opioud endogen dan
12

serotonin di kornu dorsalis yang berperan sebagai inhibitorik eksitasi intrinsik.

Pada level sentral, signal akibat penjaruman ditransfer dari perifer ke sistem saraf

pusat (SSP) sehingga mempengaruhi pelepasan hormon hipofisis dan opioid

endogen, seperti endorfin, dinorfin, dan enkefalin yang berperan untuk modulasi

nyeri. Ada beberapa daerah di otak dan sumsum tulang belakang yang dikenal

sebagai situs aksi opioid yaitu hipotalamus, sistem limbik, ganglia basal dan

daerah abu-abu periaqueductal, nucleus raphe magnus, reticular activating

system, dan kornu dorsalis medula spinalis. Penghambatan nyeri pada tingkat otak

telah dipahami dengan baik melalui peran opioid endogen dan sistem descending

pain inhibitory (Hidayat, 2015).

Penerapan akupuntur sebagai metode penghilang rasa nyeri menarik

perhatian para dokter di seluruh dunia. Berbagai teori yang mendukung akupuntur

dapat digunakan sebagai terapi analgesik atau penghilang nyeri pun bermunculan.

Teori teori tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Teori endorfin, yang menyatakan bahwa akupuntur mempengaruhi sekresi

endhorpin di dalam tubuh, terutama enkephalin yang mempunyai efek

analgesik.

2. Teori sistem saraf otonom yang mengungkapkan akupuntur mempengaruhi

susunan sistem saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis yang

berperanan dalam patofisiologi nyeri.

3. Teori neuro transmitter yang menyatakan akupuntur dapat mempengaruhi

kadar neurotransmitter spesifik, seperti serotonin dan noradrenalin yang

terlibat dalam proses timbulnya nyeri.


13

4. Teori Gate Control yang menyatakan bahwa persepsi nyeri diatur oleh

bagian dari sistem saraf yang mengatur impuls yang akan diinterpretasikan

sebagai nyeri. Bagian saraf ini disebut gerbang masuk (the gate). Jika

gerbang masuk ini menerima terlalu banyak impuls, gerbang akan

berlimpahan impuls yang meluap luap, lalu menutup untuk mencegah

impuls lainnya untuk masuk. Gate ini akan menutup secara bertahap

mulai dari yang kecil hingga yang besar. Akupuntur menutup gerbang

masuk dan mencegah serabut saraf C untuk menghantarkan impuls nyeri.

5. Teori Motor Gate yang menyatakan beberapa bentuk paralisis dapat diatasi

dengan akupuntur dengan membuka kembali gerbang masuk yang

terhambat akibat penyakit sehingga impuls motorik yang dihantarkan

dapat mencapai efektor, yaitu otot dan kelenjar endokrin

Goldman (2010) menyatakan akupuntur dapat mengurangi rasa nyeri

karena jarum akupuntur memicu dilepaskannya adenosin, salah satu zat

penghilang rasa sakit alami. Selain dapat mengurangi rasa nyeri, peningkatan

tingkat adenosin juga dapat menimbulkan efek menenangkan. Kelompok itu

menerapkan perawatan akupuntur standar pada tikus yang menderita nyeri di kaki.

Saat dan sesudah ditusuk jarum, ternyata tingkat adenosin dalam jaringan di

sekitar jarum melonjak 24 kali lipat

2.1.4 Teori-Teori Akupuntur

1. Teori Yin – Yang

Teori Yin-Yang merupakan suatu konsepsi pandangan hidup

Taoisme yang bersifat universal.Teori ini menyatakan bahwa segala

fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek yang berlawanan dan


14

berpasangan, yaitu Yin dan Yang.Yang berarti terang dan Yin berarti

gelap. Yin-Yang meliputi fenomena seperti dingin-panas, gelap-terang,

lemah-kuat, dalam-luar, pasif-aktif, lembab-kering, bawah-atas, wanita-

pria, dan lain-lain.Fenomena Yin-Yang tidak bersifat absolut, melainkan

bersifat relatif.Dalam keadaan tertentu Yin dapat berubah menjadi Yang,

atau sebaliknya Yang dapat berubah menjadi Yin.Segala fenomena dapat

diurai secara tidak terbatas dalam aspek Yin dan Yang.Teori Yin-Yang

digunakan untuk menganalisis fenomena yang dapat diamati di alam

semesta.Semua aspek ini mempunyai 2 aspek yang berpasangan dan

berlawanan, yaitu Yin dan Yang.Yin dan Yang saling tergantung, saling

membatasi, saling mengonsumsi, dan selalu berada dalam keadaan

perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya.Kedokteran

tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menerangkan

fungsi fisiologis dan perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam

diagnosis dan terapi.

1) Yin – yang saling berlawanan

Berarti segala fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek yang

berlawanan, yaitu Yin dan Yang, yang saling mengatasi dan

mengawasi. Misalnya: panas (Yang) dapat menghilangkan dingin

(Yin), dingin dapat menurunkan suhu.Pada keadaan normal, fungsi

organ tubuh berada dalam keadaan keseimbangan Yin-Yang, diatur

melalui sifat saling berlawanan Yin dan Yang. Gangguan

keseimbangan Yin-Yang menyebabkan terjadinya sindrom


15

penyakit.Kelemahan Yang atau kelebihan Yin berarti sindrom dingin,

kelebihan Yang atau kekurangan Yin berarti sindrom panas.

2) Yin – yang saling tergantung

Berarti tidak ada Yang tanpa Yin.Eksistensi Yang tergantung dari

adanya Yin, sebaliknya tidak ada Yin tanpa Yang, eksistensi Yin

tergantung dari adanya Yang.

Yin-Yang di Alam:

(1) YING - YANG

(2) Bumi - Langit

(3) Wanita - Laki-laki

(4) Malam - Siang

(5) Bulan - Matahari

(6) Rendah - Tinggi

(7) Berat - Ringan

(8) Kecenderungan menurun - Kecenderungan meningkat

(9) Gerakan ke bawah - Gerakan ke atas

(10) Diam - Bergerak

Yin-Yang di Tubuh Manusia:

(1) YIN - YANG

(2) Interior - Eksterior

(3) Depan - Belakang

(4) Bagian bawah - Bagian atas

(5) Tulang - Kulit

(6) Organ dalam - Organ luar


16

(7) Darah - Qi

(8) Inhibisi - Stimulasi

Pada tubuh manusia, Yin menunjukkan substensi nutrisi, Yang

menunjukkan aktifitas fungsional dari organ tubuh.Aktifitas yang

digerakkan oleh substansi Yin. Dengan kata lain, Yin adalah bahan

dasar untuk menjamin aktifitas Yang. Eksistensi substansi nutrisi Yin

membutuhkan aktifitas Yang, seperti aktifitas Yang –limpa.

3) Yin-Yang saling mengonsumsi

berarti aktifitas yang terjadi proses konsumsi Yin, atau, Yin

dikonsumsi untuk menghasilkan Yang. Sebaliknya, Yang dikonsumsi

untuk menghasilkan Yin.

4) Yin-Yang saling mengubah

Hubungan antara Yin dan Yang tidak bersifat statis dan bersifat

dinamis untuk menjamin keseimbangan Yin-Yang.Pada keadaan

tertentu, Yang dapat berubah menjadi Yin atau Yin dapat berubah

menjadi Yang. Penerapan Teori Yin-Yang dalam kedokteran

tradisional Cina:

(1) Yin-Yang dan struktur organis

Organ tubuh dapat dibagi menjadi 2 aspek yang berlawanan,

yaitu Yin dan Yang.Menurut kedokteran tradisional Cina,

organ tubuh dibagi menjadi organ Zang dan organ Fu.Organ

Zang adalah jantung, paru-paru, limpa, hati, dan ginjal; yang

bersifat Yin.Organ Fu adalah kandung empedu, lambung, usus

kecil, usus besar, kandung kemih, dan san-jiao; yang bersifat


17

Yang.Setiap organ Yang dapat dibedakan dalam dapat

dibedakan dalam Yin dan Yang.Organ jantung adalah Yin dan

aktifitas jantung adalah Yang, Organ ginjal adalah Yin dan

Fungsi ginjal adalah Yang

(2) Yin-Yang dan fungsi fisiologis

Fungsi fisiologis berdasarkan koordinasi Yin-Yang organ

tubuh. Aktifitas fungsional Yang tergantung dari adanya bahan

nutrisi Yin, sebaliknya aktifitas Yang adalah tenaga penggerak

untuk menghasilkan bahan nutrisi Yin dengan kata lain, tanpa

fungsi Yang dari organ Zang-Fu, bahan makanan tidak dapat

diubah menjadi bahan nutrisi Yin. keseimbangan Yin-Yang ini

menjamin kesehatan dan kehidupan tubuh manusia.

(3) Yin-Yang dan perubahan patologis

Menurut kedokteran tradisional Cina, penyakit terjadi akibat

adanya gangguan keseimbangan antara Yin yang dalam

tubuh.Yang bersifat panas, kering, dan mengonsumsi

Yin.Kelebihan Yang menimbulkan sindrom panas, kekurangan

Yin, dan kering.Sebaliknya, kelemahan Yang menimbulkan

sindrom dingin, kelebihan Yin, dan lembab.Yin bersifat dingin

dan lembab.Kelebihan Yin dapat menekan Yang dan

menyebabkan sindrom dingin dan lembab.Sebaliknya,

kekurangan Yin tidak dapat mengendalikan Yang dan terjadi

sindrom panas dan kering.


18

(4) Yin-Yang sebagai tuntunan diagnosis dan terapi

Penyakit terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara Yin

dan Yang dalam organ tubuh.Mengetahui dan menganalisis

gangguan keseimbangan Yin-Yang adalah basis dari

pembedaan sindrom penyakit, sementara memulihkan

keseimbangan Yin-Yang adalah basis terapi kedokteran

tradisional Cina.

2.1.5 Tekhnik Penjaruman

Penjaruman adalah cara terapi yang dipergunakan dalam ilmu akupunktur.

Jarum ditusukkan pada titik akupunktur terpilih dalam pemilihan titik, sehingga

menimbulkan ‘Te Ci’ atau ‘Needle Feeling’. Te Ci adalah istilah yang diberikan

pada saat dimana penjaruman, sipasien merasakan timbulnya rasa tebal, kemang,

ngilu atau bagaikan terkena aliran listrik, dan bagi sipenusuk dirasakan jarum

bagaikan terpagut, seolah-olah umpan kail termakan oleh ikan pada saat

memancing. Dengan penjaruman dapat dicapai pula tujuan pencegahan penyakit,

baik dalam pencegahan sebelum sakit atau pencegahan dalam sakit.

1. Jenis Jarum

Jarum yang digunakan dalam penjaruman akupuntur terdapat berbagai jenis :

1) Jarum halus

Jenis jarum akupunktur yang paling popular. Bahan jarum adalah baja

tahan karat. Ukuran jarum dinilai dari panjang dan kehalusan. Panjang

jarum dari 0,25mm x 40mm.


19

2) Jarum emas – jarum perak

jenis jarum ini banyak digunakan dinegeri barat. Terutama diperancis.

Bahan jarum dibedakan dari emas dan perak. Emas bersifat tonifikasi dan

perak bersifat sedatifikasi. Ukuran jarum seluruhnya sama, panjang ½

Cun dan garis tengan tebal jarum 2 mm. Jenis jarum ini ditusukkan tidak

dalam, hanya superficial atau intrakutan, paling dalam subkutan.

3) Jarum Kulit

jenis jarum ini dibagi dalam 2 jenis Mei Hua Jen dan ci Sing cen. Mei

Hua cen atau jarum Mei Hua terdiri dari lima jarum, sedangkan ci sing

cen atau jarum bintang tujuh terdiri dari tujuh jarum. Jarum- jarum itu

ditanam mengumpul pada ‘muka’ jarum kulit dan batang jarum kulit

merupakan tangkai yang panjang.

4) Jarum Prisma

Jenis jarum yang mempunyai badan berbentuk prisma, hanya bagian

ujungnya yang digunakan pada penusukan.

5) Jarum dalam kulit

Terdapat dua macam jenis jarum ini yaitu yang berbentuk paku payung

dan yang berbentuk jarum halus dalam ukuran kecil dan halus, jenis

jarum yang membentuk paku payung banyak digunakan dalam

akupunktur telinga, karena itu disebut juga sebagai jarum telinga. Dan

karena penggunaannya dengan cara penekanan maka disebut juga

sebagai pressneedle atau jarum tekan.

Teknik penjaruman dibagi dalam dua jenis yaitu teknik penguatan

(tonifikasi, pu) yang menghasilkan rangsangan penguatan dan teknik pelemahan


20

(sedatifikasi, Sie) yang menghasilkan rangsangan pelemahan. Beraneka ragam

teknik- teknik diungkapkan untuk masing- masing jenis teknik penjaruman itu,

secara garis besar dapat disimpulkan seperti dibawah ini :

1. Teknik pelemahan: penusukan dengan rangsangan/ tenaga yang kuat,

kasar, teknik penguatan: penusukan dengan rangsangan / tenaga yang

lemah, lembut

2. Teknik penguatan: arah jarum penusukan mengikuti aliran Ci- meridian,

seolah- olah jarum menghantarkan kepergian Ci- meridian, teknik

pelemahan: arah jarum. Penusukan melawan aliran Ci- meridian, seolah-

olah jarum menyambut kedatangan Ci- meridian.

3. Teknik pelemahan: jarum ditinggalkan untuk waktu yang lama, lebih dari

10 menit. Kadang- kadang sampai setengah jam. Teknik penguatan: jarum

tidak ditinggal atau ditinggal kurang dari 10 menit (Kiswojo dan Kusuma,

2006:15).

2.1.6 Cara kerja akupuntur

1. Titik akupuntur dan meridian akupuntur

Prinsip yang mendasari akunpunktur, selain tusuk jarum, adalah titik-

titik dimana energi didalam tubuh dialirkan, atau hal ini sering dikenal

sebagai titik akupunktur. Selain itu, ada juga istilah meridian

akupunktur. Meridian akupunktur adalah suatu jaringan yang

menggabungkan organ bagian dalam tubuh dengan permukaan tubuh.

Dalam TCM (Traditional Chinese Medicine), terdapat 365 titik

akupunktur yang terdiri dari 12 meridian akupunktur yang diatur oleh

66 titik utama, sedangkan 66 titik utama ini dikendalikan oleh 8 titik


21

pusat. Inti dari cara kerja akunpunktur adalah bagaimana anda dapat

menguasai delapan titik pusat akupunktur dan meridian akupunktur

yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

2. Teori yang mendasari akupuntur

Terdapat 2 teori utama yang mendasari akupunktur, yaitu Teori Yin-

Yang dan Teori Wu-Xing. Pandangan dari Teori Yin-Yang, yaitu

segala sesuatu di dunia ini terdiri dari dua aspek yang berpasangan

sekaligus berlawanan yang dimana perpaduan dua aspek ini

diperlukan untuk sebuah sinergi keharmonisan. Di dalam akupunktur,

keseimbangan antara Yin dan Yang dalam tubuh diperlukan untuk

menjaga kesehatan tubuh. Merujuk pada prinsip ini, organ-organ

tubuh juga diibaratkan dengan Yin dan Yang, misalnya pada organ

jantung, Yin adalah jantung itu sendiri dan aktivitas dimana jantung

bekerja disebut Yang. Sedangkan Teori Wu-Xing adalah teori yang

dilandaskan pada lima elemen di dunia ini, yaitu elemen api, kayu,

logam, air, dan tanah. Dalam hal ini, penerapan teori elemen dalam

kesehatan adalah menyamakan organ-organ dalam tubuh dengan

kelima elemen tersebut, kemudian menggolongkannya berdasarkan

sifat kelima elemen tersebut, misalnya jantung tergolong sebagai

elemen api karena bersifat menjulang dan panas. Teori Wu-Xing

dalam akupuntur diperlukan untuk memahami gejala penyakit dan

memilih cara yang tepat untuk menangani penyakit.


22

3. Lamanya waktu untuk terapi akupuntur

Akupunktur adalah pengobatan terapi yang membutuhkan proses atau

waktu untuk menuju kesembuhan. Pada dasarnya lama waktu untuk

terapi akupunktur bervariasi, tergantung pada parah tidaknya penyakit

yang diderita pasien. Namun, pada umumnya terapi dilaksanakan

selama dua kali dalam seminggu dan pengobatan dilakukan selama

dua belas kali. Jika anda menginginkan hasil yang optimal anda harus

mengikuti semua jenis terapi yang dianjurkan oleh seorang ahli

akupunktur yang anda percayai. Pengobatan melalui akupunktur

sangat cocok bagi anda yang lebih menyukai pengobatan alami dalam

menyembuhkan penyakit. Di Indonesia terdapat banyak klinik

akupuntur yang dapat anda coba. Sebelum mencobanya ada baiknya

anda mereview cara kerja akupunktur, pastikan klinik yang anda

datangi menyediakan metode akupunktur yang tepat dan anda

ditangani oleh tenaga ahli yang profesional. Jangan lupakan juga

keterjaminan kebersihan klinik tersebut. Anda dapat memeriksa

apakah jarum yang digunakan steril dan terjamin kebersihanya.

2.1.7 Manfaat Akupuntur

Akupuntur adalah metode pengobatan yang berusia cukup lama.

Pengobatan dengan menusukkan jarum ini begitu berkembang di China. Efek

kesembuhan terhadap penyakit sudah teruji. Bahkan, banyak penelitian yang

secara khusus membahas efek akupuntur terhadap kesehatan. Dikutip dari Rodale

News, berikut ini beberapa manfaat akupuntur yang telah diuji secara ilmiah:
23

1. Meringankan sakit punggung. Sebuah studi yang dimuat dalam

Archieve of Internal Medicine pada Mei 2012 menyebutkan, tekanan

tertentu pada titik akupuntur dapat memberikan efek penyembuhan

terhadap sakit punggung hingga 15 persen. Persentase kesembuhan ini

sama ketika akupuntur dilakukan dengan tusuk jarum. Akupuntur

yang diterapkan pada sakit punggung sama efektifnya dengan

pemberian obat farmasi atau perawatan dengan metode kiropraksi.

2. Akupuntur dapat mengefektifkan kerja obat-obatan. Sebuah studi di

China yang diterbitkan Journal of Alternative and Complementary

Medicine bulan Agustus 2012 menyebutkan, pasien yang mengalami

depresi berkurang kecemasannya setelah minum obat fluoxetin

(prozac) dosis rendah yang disertai dengan perawatan akupuntur.

Sekaligus, akupuntur dapat mengurangi efek samping obat tersebut.

3. Akupuntur menyembuhkan sakit perut yang melilit. Penelitian di

Brasil menemukan, akupuntur dapat meringankan rasa mulas dan

gangguan pencernaan pada wanita hamil.

4. Akupuntur menghilangkan efek radioterapi. Pada pasien kanker yang

menjalani radioterapi, kerapkali mengalami efek samping seperti

mual, mulut kering, dan sebagainya. Studi yang dimuat dalam

American Cancer Society mengatakan, pemberian akupuntur pada

pasien yang menjalani radioterapi dapat menghilangkan atau

setidaknya mengurangi efek samping yang kemungkinan terjadi.

Akupuntur juga dikatakan dapat menjadi jalan untuk meningkatkan

kualitas hidup pasien kanker.


24

5. Akupuntur dapat menyembuhkan sakit kepala yang berkepanjangan.

Pada sebuah tinjauan 22 studi yang melibatkan ahli akupuntur,

pengobatan ini dapat menyembuhkan migrain dansakit kepala karena

faktor ketegangan.

6. Akupuntur bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi berat badan.

Hal ini ditunjukkan dalam studi di Korea yang dimuat jurnal Obesity.

Di situ disebutkan, program pengurangan berat badan yang disertai

akupuntur akan meningkatkan keberhasilan program tersebut.

2.1.8 Kelebihan Akupuntur

Pengobatan akupuntur dapat menjadi alternatif bila jenis pengobatan

tradisional lain seperti urut dan pijat serta konsumsi obat-obatan alami belum

berhasil. Mungkin akan terasa menakutkan bagi orang yang tidak suka dengan

benda tajam seperti jarum untuk pengobatan, tapi hal ini bisa membawa kebaikan

untuk orang tersebut.

Berikut adalah alasan akupuntur sebagai pengobatan alternatif :

1. Alami

Pengobatan ini sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia

yang dapat merusak tubuh Anda. Meski kebanyakan orang tidak suka

jenis pengobatan yang dilakukan langsung dengan kontak pada tubuh

mereka, tapi akupuntur adalah jenis pengobatan alternatif yang layak

bagi banyak orang.


25

2. Membantu sistem kekebalan tubuh

Bila Anda mudah sakit, maka tak ada salahnya untuk mencoba

akupuntur yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan pada

tubuh.Selain itu, jangan lupa untuk dibarengi dengan kegiatan olahraga

agar metabolisme tubuh menjadi lebih seimbang.

3. Serbaguna.

Akupuntur dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengurangi

rasa sakit pada tubuh, menghilangkan ketergantungan pada obat kimia,

menyembuhkan alergi, kemandulan , bahkan disebutkan juga dapat

menjadi alternatif pengobatan bagi penderita kanker.

4. Menimbulkan rasa tenang.

Selain dapat menyembuhkan penyakit fisik, tekanan pada mental juga

dapat disembuhkan lewat pengobatan ini. Akupuntur dapat membuat

Anda lebih tenang dimana pada saat yang sama Anda juga menerima

pengobatan pada tubuh Anda.

5. Minim efek samping

Karena ini adalah pengobatan tradisional nan alami, jadi Anda tidak

perlu takut akan mendapatkan efek samping seperti ketagihan, sakit

perut atau efek samping lainnya yang Anda dapatkan saat

mengkonsumsi obat-obatan kimia.

6. Mempercepat kesembuhan.

Proses kesembuhan yang dialami karena cedera secara cepat bisa Anda

dapatkan lewat pengobatan ini. Hal ini dipercaya di dapatkan dari

ketenangan yang dirasakan setelah menerima pengobatan yang


26

kemudian memengaruhi proses penyembuhan.Mudah dilakukan, karena

tidak melihatjenis kelamin dan usia,

7. Aman, karena tidak ada efek samping yang dapat ditimbulkan seperti

pemakaian obat dalam jangka panjang,

8. Rasional, karena banyak penelitian yang membuktikan akupuntur

termasuk salah satu alternatif pengobatan,

9. Murah, apabila dibandingkan dengan metode pengobatan yang lain.

2.1.9 Kekurangan Akupuntur

Kemungkinan kerugian yang terjadi pada pengobatan akupuntur adalah :

1. Iritasi dan infeksi. Iritasi ataupun infeksi mungkin saja terjadi pada

penggunaan terapi akupuntur, apalagi jika proses sterilisasi jarum

yang digunakan kurang memenuhi standart. Belum lagi kemungkinan

penularan virus ataupun bakteri yang mungkin terjadi antar penderita.

2.1.10 Penyakit yang diobati dengan akupuntur

Pengobatan alternatif dijadikan pilihan untuk mendampingi pengobatan

konvensional sekaligus sebagai jalan keluar logis saat obat reguler tidak lagi

mempan.

Akupunktur bisa dijadikan pilihan untuk menghilangkan nyeri,

menyembuhkan penyakit kronis, untuk cedera akut, serta pendamping selama

pengobatan kanker.

Dari semua hal di atas, akupunktur terutama digunakan untuk

menghilangkan nyeri. Berbagai nyeri dapat diobati melalui akupunktur seperti

sakit kepala berat, migrain, nyeri punggung akut, nyeri bahu dan leher, nyeri kaki,
27

saraf terjepit, cedera otot, nyeri setelah operasi, carpal tunnel syndrome, low back

pain, cedera akibat olahraga, nyeri haid, tennis elbow, sakit gigi, sakit perut, dan

nyeri rematik.

Selain untuk menghilangkan nyeri, akupunktur dapat digunakan untuk

penyakit lain termasuk dibawah ini :

1. Gejala dan masalah menopause, endometriosis, infertilitas, dan ketegangan

pramenstruasi.

2. Masalah kandung kemih, kesulitan buang air kecil, infeksi saluran kemih,

dan cystitis.

3. Gangguan pencernaan, yang meliputi mual, mulas, dan diare.

4. Masalah pernapasan, termasuk asma, bronkhitis, pilek, batuk, masalah

sinus, penyakit selesema, dan tonsilitis.

5. Alergi dan masalah kulit seperti rinitis, hay fever, biang keringat, ruam dan

bisul, eksim, dermatitis, dan psoriasis.

6. Kondisi yang meliputi mata dan mulut seperti katarak, mata kering,

konjungtivitis, retinitis dan sakit gigi, faringitis, dan mulut kering

(xerostomia).

7. Masalah jantung seperti sirkulasi darah yang buruk, pemulihan stroke, dan

hipertensi.

8. Akupunktur juga membantu masalah seperti tersedak, gastritis, tukak

lambung, radang usus, sembelit, kekurangan energi dan kelelahan kronis,

insomnia, gelisah, depresi, serangan panik, perubahan suasana hati, dan

perawatan pasca operasi.

9. Akupunktur dapat membantu menghilangkan kecanduan merokok.


28

2.2 Konsep Low Back Pain

2.2.1 Definisi

Low back pain adalah nyeri daerah punggung bawah yang dapat berkaitan

dengan masalah pada vertebra lumbar, diskus invertebralis, ligamentum di antara

tulang belakang dengan diskus, medula spinalis, dan saraf, otot pada punggung

bawah, organ internal pada pelvis dan abdomen, atau kulit yang menutupi are

lumbar (Medical Dictionary).

Low back pain adalah perasaan nyeri, ketegangan otot, atau kekakuan

lokal di bawah batas kosta dan di atas lipatan glutealis inferior, dengan atau tanpa

disertai penjalaran ke tungkai sampai kaki / sciatica (Koes, 2006).

Low back pain adalah nyeri di daerah lumbosakral meliputi jarak dari

vertebra lumbalis pertama ke vertebra sakralis pertama. Situs yang paling sering

mengalami nyeri punggung bawah adalah di segmen lumbal 4 dan 5 (Kravitz &

Andrews, 2012).

Low back pain juga didefinisikan sebagai perasaan nyeri di daerah

lumbosacral dan sakroiliakal. LBP ini sering disertai penjalaran ke tungkai sampai

kaki. Mobilitas punggung bawah sangat tinggi, di samping itu juga menyangga

beban tubuh, dan sekaligus sangat berdekatan dengan jaringan lain ialah traktus

digestivus dan traktus urinarius. Kedua jaringan atau organ ini apabila mengalami

perubahan patologik tertentu dapat menimbulkan nyeri yang dirasakan di daerah

punggung bawah (Harsono, 2006).

Low back pain adalah suatu gangguan neuro muskuloskeletal berupa nyeri

yang terbatas pada region thoraco lumbal dan sacral, tapi gejalanya lebih merata
29

dan tidak hanya terbatas pada satu radiks saja, namum secara luas berasal dari

degenerasi diskus intervertebralis lumbalis (Tholib, 2010).

The International Association for the Study of pain (Townsend, 2008),

mendefinisikan nyeri sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak

nyaman yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial.

Perasaan yang tidak nyaman tersebut sangat bersifat subjektif dan hanya orang

yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut

(Mubarak & Chayatin, 2007). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh

Smeltzer dan Bere (2001) bahwa nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional

yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan

potensial, menyakitkan tubuh, serta diungkapkan oleh individu yang

mengalaminya.

2.2.2 Anatomi

Punggung disusun oleh kolumna vertebralis atau tulang belakang yang

terdiri dari 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakalis dan 5 vertebra lumbalis,

sacrum dan koksigis masing-masing 5 dan 4 ruas. Dapat dilihat pada gambar 2.1.

Kolumna vertebralis merupakan pilar utama tubuh, dan berfungsi

menyanggah kranium, gelang bahu, ektrimitas atas, dan dinding toraks serta

melalui gelang panggung meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior. Di

dalam rongganya terletak medula spinalis, radix nervi spinales, dan lapisan

penutup meningen, yang dilindungi oleh kolumna vertebralis.

Kolumna vertebralis terdiri atas 33 vertebra, yaitu 7 vertebra servikalis, 12

vertebra torasikus, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sakralis (yang bersatu

membentuk os sakrum), dan 4 vertebra coccygis (tiga yang di bawahnya


30

umumnya bersatu). Struktur kolumna ini fleksibel karena kolumna ini

bersegmensegmen dan tersusun atas vertebrae, sendi-sendi, dan bantalan

fibrocartilago yang disebut diskus intervertebralis.

Keterangan :

1. Vertebra cervicales I-VII


2. Vertebra thoracales I-XII
3. Vertebra lumbales I-V
4. Os sacrum
5. Os coccyges
6. Axis
7. Vertebra prominens
8. Foramina intervertebralia

Gambar 2.2
Tulang Punggung (Putz & Pabst, 2006)

Struktur penting dari kolumna vertebralis yang dihubungkan dengan nyeri

low back pain adalah Vertebra Lumbal (L1-L5). Vertebra lumbal

mempertahankan diri dari beban kompresi yang tiba pada kolumna vertebra bukan

saja dari berat badan tetapi juga dari kontraksi otot.

Struktur penting lainnya yang terdapat pada vertebra lumbal yang dapat

dihubungkan dengan gejala nyeri low back pain antara lain cakram diantara

lumbal (disc), ikatan sendi (ligaments) disekitar tulang belakang (spine) dan

cakram, sumsum tulang belakang (spinal cord) dan syaraf, otot punggung, organ

dalam pelvis dan perut dan kulit yang menutupi area lumbal.

Tulang belakang lumbal dirancang sedemikian rupa sehingga lumbal yang

disusun bersama dapat menyediakan suatu struktur penunjang yang dapat

digerakkan dan juga dengan bersamaan dapat melindungi sumsum tulang

belakang dari luka. Setiap lumbal mempunyai sebuah tulang yang menonjol
31

(spinous process) di belakang sumsum tulang belakang yang melindungi jaringan

syaraf sumsum. Struktur penting tulang belakang yang pertama adalah Cakram.

Cakram adalah bantalan yang bekerja sebagai bantalan antara setiap vertebrae.

Cakram membantu meminimalkan tubrukan dari kekuatan-kekuatan penekan

(stres) pada kolom tulang belakang. Struktur selanjutnya adalah ligamen, yaitu

jaringan lunak yang berserabut yang melekatkan tulang dengan tulang secara kuat.

Ligamen melekat pada setiap vertebrae dan mengelilingi setiap cakram. Struktur

lainnya adalah syaraf yang berfungsi menyediakan sensasi dan menstimulasi otot-

otot tulang belakang bawah begitu juga dengan kaki, yang keluar dari kolom

tulang belakang melalui portal-portal yang bertulang yang disebut dengan

foramen.

Otot bertanggung jawab pada pelenturan, peregangan, dan pemutaran

punggung, begitu juga untuk menggerakkan kaki. Otot punggung ditunjang oleh

punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot ini

berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan cakram tetap dalam posisi

normal. Kelemahan pada salah satu otot akan menambah ketegangan pada otot

lain dan pada akhirnya akan menimbulkan masalah nyeri punggung bawah.

Struktur anatomi otot punggung dapat dilihat pada gambar 2.3.


32

Gambar 2.3
Otot-otot Punggung (Putz & Pabst, 2006)

Keterangan :

1. M. illiocostalis thoracis 5. M. Spinalis thoracis


2. M. latissimus dorsi 6. M. Longisimus thoracis
3. M. serratus posterior inferior 7. M. Illocastalis lumborum
4. M. erector spinae 8. Obliquus internus abdominis

2.2.3 Etiologi

Menurut (Harsono, 2008) penyebab terjadinya low back pain antara lain :

1. Ketegangan otot

Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan

atau berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan

otot-otot yang akhirnya menimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul

karena regangan yang berlebihan pada perlekatan otot terhadap tulang.

2. Spasme / kejang otot

Spasme / kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana

jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang / kaku / kurang

pemanasan. Spasme otot ini memberi gejala yang khas, ialah dengan

adanya kontraksi otot akan disertai rasa nyeri yang hebat. Setiap gerakan

akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kontraksi. Akan terjadi

lingkaran suatu nyeri, kejang atau spasme dan ketidakmampuan bergerak


33

3. Defisiensi otot

Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat

dari tirah baring yang lama maupun immobilisasi.

2.2.4 Klasifikasi

Low back pain yang bersifat viserogenik disebabkan oleh adanya proses

patologik di ginjal atau visera di daerah pelvis, serta tumor retroperitoneal. Nyeri

viserogenik ini tidak bertambah berat dengan aktivitas tubuh, dan sebaliknya tidak

berkurang dengan istirahat (Harsono, 2008).

Pada low back pain Vaskulogenik, aneurisma atau penyakit vascular

perifer dapat menimbulkan nyeri punggung atau nyeri menyerupai iskialgia.

Aneurisma abdominal dapat menimbulkan nyeri low back pain di “bagian dalam”,

dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas tubuh (Harsono, 2008).

Ada beberapa keadaan patologik yang dapat menyebabkan low back pain

neurogenik, yang pertama yaitu neoplasma. Pada umumnya gejala pertama adalah

rasa nyeri baru kemudian timbul gejala neurologik yaitu gangguan motorik,

sensibilitas dan vegetatif. Rasa nyeri timbul waktu sedang tidur dan berkurang

saat berjalan. Keadaan patologik yang kedua yaitu araknoiditis. Pada araknoiditis

terjadi perlengketan-perlengketan. Nyeri timbul bila terjadi penjepitan terhadap

radiks oleh perlengketan tersebut. Keadaan patologik yang terakhir adalah

stenosis kanalis spinalis, disebabkan oleh karena proses degenerasi diskus

intervertebralis dan biasanya disertai oleh ligamentum flavum. Gejala klinik yang

timbul ialah adanya klaudikasio intermiten yang disertai rasa kesemutan dan nyeri

tetap ada pada saat penderita beristirahat. Klasifikasi low back pain selanjutnya

adalah low back pain psikogenik yang umumnya disebabkan oleh ketegangan jiwa
34

atau kecemasan, dan depresi, atau campuran antara kecemasan dan depresi

(Harsono, 2008).

Klasifikasi yang terakhir yaitu low back pain spondilogenik. Merupakan

nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumna vertebralis

yang terdiri dari unsur tulang (osteogenik), diskus intervertebralis (diskogenik),

dan miofasial (miogenik). Low back pain osteogenik sering disebabkan oleh

infeksi, trauma, keganasan, kongenital, dan metabolic. Pada low back pain

diskogenik disebabkan oleh spondilosis, HNP, dan spondylitis ankilosa.

Sedangkan pada low back pain miogenik disebabkan oleh ketegangan otot,

spasme otot, defisiensi otot, dan hipersensitif (Harsono, 2008).

Ketegangan otot disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau

berulang-ulang pada posisi yang sama akan memendekkan otot yang akhirnya

akan menimbulkan perasaan nyeri. Keadaan ini tidak terlepas dari kebiasaan

buruk atau sikap tubuh yang tidak atau kurang fisiologik. Pada struktur yang

normal, kontraksi otot mengurangi beban ligamentum dalam waktu yang wajar.

Pada saat otot-otot menjadi lelah, ligamentum yang kurang elastis akan menerima

beban yang lebih berat. Rasa nyeri timbul oleh karena iskemia ringan pada

jaringan otot, regangan yang berlebihan pada perlekatan miofasial terhadap

tulang, serta regangan pada kapsula (Harsono, 2008).

Spasme otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba di mana jaringan otot

sebelumnya dalam kondisi yang tegang atau kaku atau kurang pemanasan.

Spasme otot ini memberi gejala yang khas, yaitu dengan adanya kontraksi otot

yang disertai dengan nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa

nyeri sekaligus menambah kontraksi. Penyebab low back pain miogenik selain
35

spasme otot yaitu defisiensi otot yang disebabkan oleh kurang latihan sebagai

akibat dari mekanisme yang berlebihan, tirah baring yang terlalu lama maupun

karena imobilisasi (Harsono, 2008).

Pada otot yang hipersensitif akan “menciptakan” satu daerah kecil yang

apabila dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri dan menjalar ke daerah tertentu

(target area). Daerah kecil tadi disebut sebagai noktah picu (trigger point). Titik

ini apabila ditekan dapat menimbulkan rasa nyeri yang bercampur rasa sedikit

nyaman (Harsono, 2005).

2.2.5 Patofisiologi

Low back pain terjadi karena biomekanik vertebra lumbal akibat

perubahan titik berat badan dengan kompensasi perubahan posisi tubuh dan akan

menimbulkan nyeri. Ketegangan (strain) otot dan keregangan (sprain) ligamentum

tulang belakang merupakan salah satu penyebab utama low back pain (Samara,

2008).

Berbagai bangunan peka nyeri terdapat di punggung bawah. Bangunan

tersebut adalah periosteum, 1/3 bangunan luar anulus fibrosus, ligamentum,

kapsula artikularis, fasia dan otot. Semua bangunan tersebut mengandung

nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus (mekanikal, termal, kimiawi).

Saat reseptor dirangsang oleh berbagai stimulus lokal, maka akan dijawab dengan

pengeluran berbagai mediator inflamasi dan substansi lainnya, yang menyebabkan

timbulnya persepsi nyeri, hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah

pergerakan untuk memungkinkan perlangsungan proses penyembuhan. Salah satu

mekanisme untuk mencegah kerusakan atau lesi yang lebih berat ialah spasme

otot yang membatasi pergerakan. Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan
36

sekaligus menyebabkan munculnya titik picu (trigger points), yang merupakan

salah satu kondisi nyeri (Meliala, 2009).

2.2.6 Faktor Resiko

1. Usia

Usia merupakan faktor yang memperberat terjadinya low back pain,

sehingga biasanya diderita oleh orang berusia lanjut karena penurunan fungsi-

fungsi tubuhnya terutama tulangnya sehingga tidak lagi elastis seperti diwaktu

muda. Penelitian telah memperlihatkan bahwa resiko dari low back pain

meningkat pada pasien yang semakin tua.

2. Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan

nyeri punggung bawah sampai umur 60 tahun. Namun pada kenyataannya jenis

kelamin seseorang dapat mempengaruhi timbulnya low back pain, karena pada

wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus

menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan

tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan

terjadinya low back pain.

3. Pekerjaan

Faktor resiko di tempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot

rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan

barang, gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan

kerja statis. beban pekerjaan yang melelahkan pada setiap harinya pada suatu

masa yang panjang dapat mengakibatkan memburuknya kesehatan. Oleh karena


37

itu, riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab low back

pain.

4. Merokok

Perokok lebih beresiko terkena low back pain dibandingkan dengan yang

bukan perokok. Nikotin dan karbonmonoksida dari rokok adalah dua racun yang

menghalangi aliran oksigen dan nutrisi ke cakram tulang belakang. Ketika cakram

tulang belakang mengalami kurang gizi, bagian luar cakram dapat melemah dan

menyebabkan cakram bergeser dan mengakibatkan nyeri.

2.2.7 Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan

individu. Individu merupakan penilai terbaik dari nyeri yang dialaminya dan

karenanya harus diminta untuk menggambarkan dan membuat tingkatannya

(Smeltzer & Bare, 2002). Ada beberapa skala nyeri yang dapat digunakan. Pada

umumnya skala ini dibagi atas skala kategorik (tidak sakit, sakit ringan, sakit

sedang, dan sakit berat). Ataupun penggunaan skala yang digambarkan sebagai

garis horizontal atau vertical yang ujung-ujungnya diberi nilai “0” menandakan

tidak ada nyeri dan “10” menandakan nyeri yang hebat. Salah satu cara untuk

menilai intensitas nyeri yaitu dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS).

Skala berupa suatu garis lurus yang panjangnya biasanya 10cm, dengan

penggambaran verbal pada masing-masing ujungnya, seperti angka 0 (tanpa nyeri)

sampai angka 10 (nyeri terberat). Nilai VAS 0 = tidak ada nyeri, 1 - 3 = nyeri

ringan, 4 - 7 = nyeri sedang dan 8 – 10 = nyeri berat.


38

Gambar 2.4 Skala Nyeri Visual Analog Scale(Wilson & Price, 2006).

Keterangan :

0 : Tidak nyeri

1–3 : Nyeri ringan, secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik

dan masih bisa melakukan aktivitas.

4–6 : Nyeri sedang, secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri dan mendeskripsikannya dan klien masih

bisa melakukan aktivitas dengan istirahat.

7 – 10 : Nyeri berat, secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti

perintah tapi masih dapat menunjukkan lokasi nyeri namun klien tidak

dapat melakukan aktivitas karena nyeri yang tidak terkontrol

2.2.8 Penatalaksanaan Low Back Pain

Menurut (Lystia, 2008) penatalaksanaan LBP meliputi :

1. Tirah baring

Tempat tidur dengan alat yang keras dan rata untuk mengendorkan otot

yang spasme, sehingga terjadi relaksasi otot maksimal. Dibawah lutut

diganjal bantal untuk mengurangi hiperlordosis lumbal, lama tirah baring

tidak lebih dari 1 minggu.

2. Medika mentosa
39

Menggunakan obat tunggal atau kombinasi dengan dosis seminimal

mungkin. Dapat diberikan analgetik non-steroid, muscle relaxant,

tranguilizer, anti depresan atau kadang kadang obat blokade neuratik.

3. Fisioterapi

Dalam bentuk terapi panas, stimulasi listrik perifer, traksi pinggul, terapi

latihan dan ortesa (kovset).

4. Psikoterapi

Diberikan pada penderita yang pada pemeriksaan didapat peranan

psikopatologi dalam timbulnya persepsi nyeri, pemberian psikoterapi

dapat digabungkan dengan relaksasi, hyprosis maupun biofeed training.

5. Akupuntur

Kemungkinan bekerja dengan cara pembentukan zat neurohumoral sebagai

neurotransmitter dan bekerja sebagai activator serat intibitor desenden

yang kemudian menutup gerbang nyeri.


40

2.2.9 Keaslian Penelitian

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

No Nama, Desain Sample Variabel Instrumen Analisis Hasil


Tahun Penelitian dan
dan Judul teknik
Penelitian penelitian
1. Indra T. Quesy Purposive Independen Lembar Kuantitatif Hasil
Hidayat, Experimen sampling : observasi penelitian
2015. Pengaruh ini setelah
Pengaruh akupuntur diberikan
akupuntur pergelangan akupunturt
pergelanga tangan dan erdapat
n tangan kaki penurunan
dan kaki derajat
terhadap Dependen : nyeri pada
Low Back Low Back penderita
Pain Pain Low Back
Pain
2. Peterson Quesy Purposive Independen Lembar Kuantitatif Hasil
M. experimen sampling : observasi penelitian
Pengaruh Pengaruh ini setelah
terapi terapi diberikan
akupuntur akupuntur akupuntur
terhadap terdapat
pasien Dependen : penurunan
lansia Lansia derajat
penderita penderita nyeri pada
Low Back Low Back pasien
Pain Pain kronik lansia
kronik penderita
Low Back
Pain
kronik
41

No Nama, Desain Sample Variabel Instrumen Analisis Hasil


Tahun Penelitian dan
dan Judul teknik
Penelitian penelitian
3. Riski N. Quesy Purposive Independen Lembar Kuantitatif Hasil
2015 experimen sampling : jumlah observasi penelitian
Hubungan roka’at dan ini
jumlah sholat kuisioner menunjuk
pokaat kan
sholat Dependen : Semakin
terhadap Nyeri banyak
frekuensi punggung rokaat
dan derajat bawah sholat
keparahan maka
nyeri semakin
punggung rendah
bawah. frekuensi
dan derajat
keparahan
nyeri
punggung
bawah.

Вам также может понравиться