Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
BACHTIAR
105093002978
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431 H
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN (SPK) PENJURUSAN
PROGRAM STUDI
(Studi Kasus : MAN 4 Model Jakarta)
Oleh :
BACHTIAR
105093002978
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431 H
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN (SPK) PENJURUSAN
PROGRAM STUDI
(Studi Kasus : MAN 4 Model Jakarta)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Disusun Oleh :
BACHTIAR
105093002978
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431H
ii
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Penjurusan Program Studi (Studi Kasus : MAN 4 Model Jakarta)” yang ditulis
oleh Bachtiar, NIM 105093002978 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi
Sistem Informasi.
Menyetujui :
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
Dekan Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi
iii
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
(SPK) PENJURUSAN PROGRAM STUDI
(Studi Kasus: MAN 4 Model Jakarta)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
BACHTIAR
105093002978
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
PERNYATAAN
LEMBAGA MANAPUN.
BACHTIAR
105093002978
v
ABSTRAK
segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis
SAW yang telah membawa umatnya dari kegelapan menuju masa yang terang-
disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1)
pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
kasih kepada seluruh individu yang telah mendukung dan memotivasi penulis
dalam penelitian dan pembuatan skripsi. Persembahan ini penulis tujukan kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains
Informasi, dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Sekretaris Program
vii
Pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan
Jakarta terutama kepada Ibu Titik Sumanti dan Bapak Agus Mudhafar,
materi, semangat, motivasi, doa yang tiada putus-putusnya serta kakak dan
dan The REIM Roy, Eka, Mulyadi atas bantuan dan doanya, terima kasih.
TI dan SI angkatan 2004, dan 2005, ka Aldi, Annisa, Intan, Andi, dan
semua yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak!
10. Seluruh pihak yang membantu pembuatan skripsi tanpa terkecuali namun
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu diharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun sangat penulis
Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Bachtiar
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... ii
Halaman Sampul....................................................................................................... ii
Halaman Pernyataan…………………………………………………………….... v
Abstrak....................................................................................................................... vi
Daftar Isi.................................................................................................................... x
xx
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II LANDASAN TEORI
2.3.1 Sistem.......................................................................................................... 11
2.3.2 Pendukung……………………………………………………………….. 14
2.3.3 Keputusan................................................................................................... 14
2.4 Penjurusan............................................................................................................ 23
xi
2.4.4.2 Minat…………............................................................................. 26
2.4.4.3 Tes IQ………................................................................................ 26
xii
2.8.3.2 Diagram Zero (Overview Diagram)…........................................... 51
2.9.4 Normalisasi……….................................................................................. 60
2.11 PHP…………………………………………………………………………... 62
2.12 MySQL………………………………………………………………………. 63
xiii
3.1.2.1 Observasi……………………………………………………... 67
3.1.2.2 Wawancara……………………………………………………. 67
BAB IV PEMBAHASAN
4.2 Analisis............................................................................................................... 80
4.2.4 Pseudocode…………………………………………………………… 89
xiv
4.2.5 Mensortir Kebutuhan Sistem.................................................................. 93
4.2.5.1 Input……………………………………………………………….... 93
4.2.5.2 Processing………………………………………………………….. 94
4.2.5.3 Output……………………………………………………………… 94
4.3 Perancangan………………………………………………………………….. 97
xv
4.4.2 Pengujian Sistem………………………………………………… 143
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN............................................................................................................... 151
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
Gambar 4.18 Perancangan STD halaman hitung hasil…………………………... 132
xviii
DAFTAR TABEL
Pasar…………………………………………………………….. 36
Tabel 4.2 Alternatif Input untuk Menentukan Sistem mana yang Terbaik…… 93
xviii
Tabel 4.3 Alternatif Processing untuk Menentukan Sistem Processing………. 94
Tabel 4.4 Alternatif Output untuk Menentukan Output Mana yang Terbaik… 95
105
Tabel 4.19 Vektor Preferensi – Kriteria 3………………………………………
xix
Tabel 4.24 Tabel Siswa ………………………………………………………………. 126
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
pesat, hal tersebut hampir terjadi di seluruh bidang, termasuk bidang komputer.
Hal ini dapat dilihat dari penggunaan komputer, di mana dahulu hanya digunakan
sebagai alat bantu elektronik untuk menyimpan dan mengolah data, tetapi
lembaga.
Selain teknologi, dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini juga
banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai upaya telah dilakukan
bisa mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki,
lembaga Pendidikan Agama Islam Negeri. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan
belajar peserta didik satuan pendidikan dasar dan menengah, maka di MAN 4
2
Model Jakarta harus diadakan penjurusan program studi siswa sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dilakukan setiap satu tahun
studi dilakukan mulai akhir semester - 2 kelas X (Muhaimin, Sutiah dan Sugeng,
2008). Di dalam proses penjurusan ini ditujukan agar membantu pihak sekolah
siswa, minat siswa, minat orang tua, nilai akademik dan tes IQ (Rohayati, 2007).
siswa. Misalnya, seorang siswa bisa masuk program studi IPA hanya dilihat dari
Dari hasil penelitian yang ada penjurusan program studi MAN 4 Model
Jakarta pada dasarnya masih bersifat manual, tidak adanya sistem yang dapat
program studi, dan tidak adanya penambahan parameter kriteria baku yang
Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang
program studi. Sistem ini yang kemudian bisa disebut sebagai Sistem Pendukung
antaranya ialah:
program studi.
Model Jakarta.
siswa/i.
MAN.
Process (AHP).
a. Studi pustaka
masalah ini.
b. Studi Lapangan
a) Observasi
b) Wawancara
keputusan.
a. Perancangan Sistem
b. Perancangan Model
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, yang terdiri dari
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata bangun berarti bentuk, cara
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan
Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri dari atas sekumpulan komponen berbasis
Menurut Hall (2001) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal
kepada pemakai. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), sebuah sistem
prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan
(Kadir, 2003):
Perangkat
Keras
Orang Perangkat
Komponen Lunak
Sistem
Informasi
2.3.1 Sistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali
sistem mengacu pada komputer seperti IBM PC dan Macintosh, tetapi juga kearah
yang lebih luas seperti tata surya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yang mengandung arti kesatuan
atau keseluruhan dari bagian yang berhubungan satu sama yang lainnya. Definisi
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika
dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam
mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut sudah dipastikan bukanlah
bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing
sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem
Jadi, sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan
tujuan.
Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya,
sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, Misalnya: sistem
probabilitas.
13
Sistem tertutup adalah tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan
antara lain sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu,
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh
sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem
mobil.
manusia).
14
2.3.2 Pendukung
2.3.3 Keputusan
Pada umumnya, kata keputusan berarti pilihan yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan. Namun, hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar
dan salah, tetapi yang justru sering terjadi ialah pilihan antara yang “hampir
benar” dan yang mungkin salah. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama
bahwa keputusan adalah “pilihan nyata” karena pilihan diartikan sebagai pilihan
tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah
pada tingkat perorangan atau pada tingkat kolektif. Mc Grew dan Wilson (1985)
lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah
keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan
keputusan.
dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk
atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh
algoritma.
yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa
lain), sistem pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada
SPK entah sebagai data atau prosedur), dan sistem pemrosesan masalah
(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri satu atau lebih kapabilitas
Keen (1980) menerapkan istilah SPK “untuk situasi dimana sistem ‘final’
dapat dikembangkan hanya melalui suatu proses pembelajaran dan evolusi yang
adaptif.” Jadi, Keen mendefinisikan SPK sebagai suatu produk dari proses
pengembangan dimana pengguna SPK, pembangun SPK, dan SPK itu sendiri
dapat diperluas dan dapat mendukung analisis data ad hoc dan pemodelan
apa yang dilakukan oleh SPK (misal dukungan pengambilan keputusan pada
masalah tak terstruktur) dan dari ide-ide mengenai bagaimana tujuan SPK dapat
dicapai (misal komponen yang diperlukan, pola penggunaan yang tepat, dan
hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan
antar alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatannya
(Suryadi, 1998).
dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui
sulit dihadapi pengambil keputusan adalah dalam segi penerapannya karena di sini
perlu meyakinkan semua orang yang terlibat, bahwa keputusan tersebut memang
merupakan pilihan terbaik. Semuanya akan merasa terlibat dan terikat pada
18
keputusan tersebut. Hal ini adalah proses tersulit. Walaupun demikian, bila hal
dan dalam setiap langkah sejak awal telah mengikutsertakan semua pihak, maka
ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak. Atau
dengan kata lain, suatu keputusan didasarkan atas fakta dan nilai (facts and
Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa setiap keputusan itu bertolak dari
mudah.
pengurangan.
akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengasumsikan adanya masukan yang benar dan cara keluaran yang tepat.
dan mudah.
keputusan.
sebagainya.
SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
Bahasa
Bahasa tampilan
aksi (presentasi)
PEMAKAI
disebut gaya dialog, misalnya yang meliputi pendekatan tanya dan jawab,
pemakai/sistem meliputi:
2.4 Penjurusan
dalam pemilihan program pengajaran para siswa SMA. Dalam penjurusan, siswa
Sebaliknya, kesempatan yang sangat baik bagi siswa akan hilang karena
untuk:
kerja.
24
2008):
kelas X.
Siswa yang naik kelas ke kelas XI dan yang bersangkutan mendapat nilai
tidak tuntas tiga mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk
menentukan program studi yang dapat diikuti oleh siswa, contoh (Muhaimin,
A. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Matematika dan
Sejarah (dua mata pelajaran ciri khas program studi Ilmu Alam dan satu
ciri khas Ilmu Sosial), maka siswa tersebut secara akademik dapat
B. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika (dua mata pelajaran ciri khas
program studi Bahasa dan satu ciri khas Ilmu Alam), maka siswa tersebut
C. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi dan
Bahasa Inggris (mencakup semua mata pelajaran ciri khas program studi
dan Bahasa Asing lain). Apabila nilai dari setiap mata pelajaran
yang menjadi ciri khas program ada nilai prestasi yang lebih unggul
tersebut.
2.4.4.2 Minat
Minat adalah salah satu tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk
hubungannya dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau tidak tertarik,
2.4.4.3 Tes IQ
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, (2) kemampuan belajar dan (3)
untuk memenuhi tuntutan lingkungan. Dua unsur penting dalam definisi tersebut
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadalah: 11).
Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu
kerangka berpikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan
dari kata metodos dan logos yang berarti ilmu dari metode. Bila kita melakukan
Dalam tahapan tahapan tersebut ada metode, teknik, dan alat (tools) yang bisa kita
dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat (tools) dan dokumentasi dengan
2007).
teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut
ada dalam penelitian sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah
dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk
membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam
(Hasibuan, 2007).
29
lebih berguna dalam beragumen karena selalu berdasarkan fakta dan tidak
perlu dibedakan antara metode dan teknik. Berikut ini beberapa metodologi
1. Studi Pustaka
teori terlebih dahulu. Mencari kepustakaan yang terkait adalah tugas yang
diselidiki.
2. Studi Lapangan
a. Pengamatan (Observasi)
2005).
b. Wawancara (Interview)
2002).
32
2.6.4.1.1Definisi AHP
AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. AHP digunakan untuk
menemukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun
dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan prefensi relatif.
sebagai input utamanya, namun intuisi harus datang dari pengambil keputusan
utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak
alternatif keputusan dan memilih yang terbaik pada saat pengambil keputusan
2.6.4.1.2Kelebihan AHP
keputusan.
pengambilan keputusan.
dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model ini merupakan suatu model
tahap matematis yang digunakan adalah sebagai berikut (Taylor III, 2005):
2. Sintesis:
pasangan
34
normalisasi
tiap nilai pada masing–masing kolom matriks dengan jumlah kolom yang
terkait
matriks normalisasi
pada langkah 6
memberikan nilai numerik untuk berbagai tingkat preferensi. Tiap tingkat pada
Sama disukai 1
Sama hingga cukup disukai 2
Cukup disukai 3
Cukup hingga sangat disukai 4
Sangat disukai 5
Sangat disukai hingga amat sangat disukai 6
Amat sangat disukai 7
Amat sangat disukai hingga luar biasa disukai 8
Luar biasa disukai 9
Sumber : Taylor III, 2005
Berikut adalah contoh penggunaan AHP dalam suatu kasus (Taylor III,
2005):
36
empat kriteria utama sebagai dasar perbandingan lokasi, yaitu – (1) pangsa pasar
pelanggan (termasuk ukuran pasar dan populasi pada tiap tingkat usia); (2) tingkat
pendapatan; (3) infrastruktur (termasuk listrik dan jalan raya; dan (4) transportasi
(yaitu kedekatan dengan jalan layang untuk memudahkan akses pelanggan dan
berada pada puncak hierarchy masalah di atas. Pada tingkat hierarki berikutnya
tujuan. Pada tingkat hierarki masalah ditentukan bagaimana tiap alternatif lokasi
Pangsa Pasar
Lokasi
A B C
A 1 3 2
B 1/3 1 1/5
C ½ 5 1
11/6 9 16/5
Sumber : Taylor III, 2005
37
Tingkat Pendapatan
Lokasi
A B C
A 1 6 1/3
B 1/6 1 1/9
C 3 9 1
Infrastruktur
Lokasi
A B C
A 1 1/3 1
B 3 1 7
C 1 1/7 1
Transportasi
Lokasi
A B C
A 1 1/3 1/2
B 3 1 4
C 2 1/4 1
Sumber : Taylor III, 2005
38
keputusan dalam tiap kriteria. Tahap pertama dalam menetukan skor preferensi
pasangan. Penjumlahan kolom untuk matriks pangsa pasar adalah sebagai berikut:
Pangsa Pasar
Lokasi
A B C
A 1 3 2
B 1/3 1 1/5
C 1/2 5 1
11/6 9 16/5
Sumber : Taylor III, 2005
Kemudian nilai pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom terkait.
Pangsa Pasar
Lokasi
A B C
Perhatikan bahwa jumlah dari tiap kolom adalah 1. Tahap berikut adalah
untuk menghitung rata–rata nilai pada setiap baris. Pada titik ini perlu adanya
konversi nilai pecahan pada matriks menjadi desimal seperti diperlihatkan pada
Pangsa Pasar
Lokasi
A B C Rata–rata Baris
Pangsa Pasar
A 0,5012
B 0,1185
C 0,3803
1,0000
Vektor preferensi untuk kriteria keputusan lainnya dihitung dengan cara serupa.
Tingkat Pendapatan
A 0,2819
B 0,0598
C 0,6583
40
Infrastruktur
A 0,1780
B 0,6850
C 0,1360
Transportasi
A 0,1561
B 0,6196
C 0,2243
Kriteria
Lokasi Tingkat
Pasar Infrastruktur Transportasi
Pendapatan
A 0,5012 0,2819 0,1780 0,1561
B 0,1185 0,0598 0,6850 0,6196
C 0,3803 0,6583 0,1360 0,2243
Merangking Kriteria
kriteria, yaitu merangking kriteria dari yang paling penting hingga yang kurang
penting. Hal ini dilakukan dengan cara serupa seperti merangking lokasi di setiap
Pasar 1 1/5 3 4
Pendapatan 5 1 9 7
rata baris (eigenvector) untuk tiap kriteria diperlihatkan pada tabel 2.12 berikut:
Rata–rata
Kriteria Pasar Pendapatan Infrastruktur Transportasi
Baris
1,0000
Kriteria
Pasar 0,1993
Pendapatan 0,6535
Infrastruktur 0,0860
Transportasi 0,0612
2.10 dan mengalikannya dengan vektor preferensi kriteria di atas, dan hasilnya
Lokasi Skor
Charlotte 0,5314
Atlanta 0,3091
Birmingham 0,1595
1,0000
seharusnya dipilih sebagai lokasi mal baru, dengan Atlanta pada rangking kedua
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal.
(Mc.Leod, 2004).
(Kadir, 2003).
atau subsistem informasi berbasis komputer. SDLC terdiri dari serangkaian tugas
tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SDLC
pengembang dan penggunaan sistem. Suatu SDLC tradisional terdiri dari empat
2004).
44
langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga
1. Analysis
2. Design
3. Implementation
A. Analysis
Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara
baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya,
perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan
profesional. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah sebagai
berikut:
B. Perancangan (Design)
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahapan perancangan ini meliputi perancangan output, input, dan file.
C. Penerapan (Implementation)
pemprograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa
sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan test data, pelatihan, dan
pergantian sistem.
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005). Bagan alir
(flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program
46
atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu
dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line. Simbol-
No Gambar Keterangan
berikut.
No Gambar Keterangan
2. Simbol Manual
Untuk menyatakan satu tindakan (proses) yang tidak
dilakukan oleh komputer (manual).
5. Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu
program.
No Gambar Keterangan
1. Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output
tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
5. Simbol Document
Untuk mencetak laporan ke printer.
6. Simbol Display
Untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan berupa layer (video, komputer).
2.8.2 Pseudocode
sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo (imitasi atau mirip atau
seperti PASCAL, atau C++, dan lebih tepat digunakan untuk menggambarkan
rinci dari bahasa Inggris terstruktur, misalnya dalam menyatakan tipe data yang
bahasa Inggris, dapat ditulis dalam bahasa Indonesia (lebih dikenal dengan nama
(Ladjamudin, 2005).
Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) merupakan model dari
pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer dapat mengerti
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
51
hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam diagram konteks (Ladjamudin,
2005).
proses yang ada, aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah
yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional
primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan
output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks harus terpelihara
(Ladjamudin, 2005).
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada
Berikut ini perbedaan simbol DFD yang digunakan oleh beberapa ahli
Nama Simbol Simbol DFD versi Yourdan, Simbol DFD veri Gane dan
De Marco, dan lainnya Sarson
Arus Data
Proses
Identifikasi
Deskripsi
Proses
Identifikasi
Entitas Luar
Arus Material
sistem, selama periode waktu yang pendek. Sedangkan state chart diagram,
tersebut.
pemodelan. Tipe diagram ini, mempunyai potensi untuk menjadi sangat kompleks
dalam waktu yang singkat. State chart diagram menampilkan state-state yang
mungkin dari sebuah obyek, event yang dapat dideteksi dan respon atas event-
sebuah obyek bergerak dari satu state ke state yang lain, hal ini disebut dengan
obyek, pengembang juga harus membuat obyek tersebut melakukan sesuatu. State
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpan dalam sistem secara abstrak (Ladjamudin, 2005). ERD digunakan oleh
dalam suatu organisasi, selain itu ERD memperlihatkan hubungan antar data store
pada DFD.
1 Entity
adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak
dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama
dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama,
2. Relationship
3. Relationship Degree
4. Atribut
Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap
relationship.
55
5. Cardinality
Gambar Keterangan
Atribut
informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto, 2005). Kamus data ini sangat
sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan
56
Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user
dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data
yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user.
Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD,
maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga
tentang suatu arus data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan
mudah di DFD.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini tidak ada.
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda
3. Bentuk data
Bentuk data ini perlu di catat di kamus data, karena dapat digunakan untuk
perancangan sistem.
57
4. Arus data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya
5. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di
6. Periode
7. Volume
Volume yang perlu dicatat di kamus data adalah tentang volume rata-rata
8. Struktur data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri
Basis data merupakan kumpulan field, tabel dan arsip yang saling
2002). Dalam sebuah basis data di sistem merupakan kumpulan dari field yang
saling berhubungan, basis data juga yang memberikan visual dari database yang
58
sistem yang edukatif, informatif dan validitas dalam sebuah data yang akurat.
(Fathansyah, 2002):
berhubungan.
3. Keakuratan
dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data, keunikan
data, dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah
4. Ketersediaan
Sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi
teknologi jaringan komputer, data yang berada disuatu lokasi dapat juga
5. Kelengkapan
6. Keamanan
Untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan
7. Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, basis
akan dapat memenuhi kebutuhan ini tetapi tetap dengan menjaga terhadap
pengaturan siapa saja yang dapat mengakses dan menggunakan database tersebut
(Sidik, 2005).
60
Pada model relational, basis data akan disebar ke dalam berbagai tabel
dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan
baris data dan lajur vertikal yang disebut dengan kolom. Disetiap pertemuan baris
2.9.4 Normalisasi
individual, sehingga skema relasi dapat dinormalisasi ke dalam bentuk yang lebih
spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistensi data, bila dilakukan
a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record
transitif, dengan kata lain satu atribut bukan kunci tidak boleh
itu saja.
2. Kesalahan interface.
62
4. Kesalahan kinerja.
2.11 PHP
murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform.
Pada awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX dan variannya, namun kini
dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai
tambah yang luar biasa karena proses pengembangan program berbasis web dapat
dan ditambah begitu lengkapnya function yang dimilikinya (tersedia lebih dari
400 function di PHP yang sangat berguna) tidak heran jika PHP semakin
dari keinginan sederhana Lerdorf untuk mempunyai alat bantu dalam memonitor
pengunjung yang melihat situs web pribadinya. Inilah sebabnya pada awal
Di antara maraknya pemrograman server web saat ini, adalah ASP yang
berkembang menjadi ASP .NET, JSP, CFML, dan PHP. Jika dibandingkan di
antara 3 terbesar pemrograman server web di atas. Terdapat kelebihan dari PHP
2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS
interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis
4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu
5. PHP dapat berjalan pada 3 operating system, yaitu: Linux, Unux, dan
Windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada saat consule.
2.12 MySQL
MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh
Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa
table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat.
MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil
sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-
Pendukung Keputusan (SPK), salah satunya yang dibuat oleh Siti Ummi
System) Penjurusan Program Studi Pada Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus
keputusan untuk penjurusan di SMAN 1 Ciputat yaitu Jurusan IPA dan IPS dan
menentukan penjurusan bagi siswa/i yang akan masuk ke IPA atau IPS.
1. Sistem ini tidak ada keamanan sama sekali misalnya menu admin yang
keamanan maka data-data yang ada dapat terlindungi agar tidak dapat
dibaca oleh orang yang tidak berhak dan mencegah agar orang yang tidak
2. Tidak adanya fasilitas search engine yang berfungsi untuk mencari data
2008).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
informasi yang dibutuhkan. Data dan informasi tersebut digunakan sebagai bahan
lapangan, dan studi literatur sejenis. Studi lapangan dilakukan dengan cara
Studi pustaka ini dilakukan dengan cara membaca atau mencari literatur
baik berupa buku, artikel, karya-karya ilmiah yang ada kaitannya dengan
skripsi. Data-data yang didapatkan berasal dari buku-buku dan internet, antara
lain yang berkaitan dengan sistem informasi, analytical hierarchy process (AHP),
decision support system (DSS), beberapa hal yang berkaitan dengan penjurusan di
sekolah, teori-teori pengembangan sistem dan hasil penelitian sejenis yaitu skripsi
Program Studi Pada Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus SMAN 1 Ciputat) yang
disusun oleh Siti Ummi Masruroh pada tahun 2005. Secara lengkapnya judul buku
3.1.2.1 Observasi
dibutuhkan. Pengamatan dilakukan mulai dari bulan Mei 2009 sampai dengan
kesiswaan.
3. Mengamati apakah sistem yang ada dapat mudah digunakan oleh user.
3.1.2.2 Wawancara
Dra. Titik Sumanti selaku Guru Bimbingan Konseling (BK) dan Drs. Agus
program studi serta saran yang diperlukan dalam pembuatan sistem dan
penjurusan program studi yang berjalan di MAN 4 Model Jakarta, profil MAN 4
Model Jakarta dan permasalahan yang terdapat pada penjurusan program studi.
Wawancara dilakukan di MAN 4 Model Jakarta Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang-
Perbandingan diambil dari penelitian yang disusun oleh Siti Ummi Masruroh
Penjurusan Program Studi Pada Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus SMAN 1
(System Development Life Cycle). Dalam skripsi ini digunakan tahapan SDLC
yang secara garis besar terbagi ke dalam tiga tahapan utama, yaitu antara lain:
69
1. Analisis
sistem yang telah ada. Adapun tahapan analisa sistem yang dilakukan
antara lain:
berjalan.
2. Perancangan
dalam sistem penjurusan program studi siswa/i. Ada tiga jenis perancangan
c) Perancangan File
Pada tahapan ini akan dilakukan proses perancangan basis data dari
data.
3. Implementasi
sistem penjurusan program studi siswa/i yang telah dibangun agar user
penjurusan program studi ini, perancangan model yang digunakan adalah model
Analytical Hierarchy Process (AHP), yang dikutip dari, Perdana (2009), dan
perhitungan solusi.
73
berbasis web ini, perlu dilakukan perancangan menu flow dengan menggunakan
STD (State Transition Diagram), berdasarkan teori dari buku Munawar (2005).
Studi Pustaka
Observasi
Studi Lapangan
Wawancara
Profil Organisasi
Struktur Organisasi
Processing
Output
Diagram Level 1
Diagram Level 2
Normalisasi
Kamus Data
Perancangan Keluaran
Fitur Sistem
BAB IV
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta berdiri sejak tahun 1998.
Pendidikan Agama Islam negeri yang memadukan dua unsur pendidikan yaitu
pendidikan agama dan pendidikan Umum, sebuah kolaborasi yang sangat ideal.
MAN 4 Model Jakarta adalah satu dari 38 MAN Model di Indonesia. Hadir
yang sudah menjadi pegangan setiap muslim. MAN 4 Model Jakarta seakan
membawa angin segar bagi setiap umat muslim di tengah hiruk pikuknya
kemajuan zaman yang secara drastis mengubah gaya hidup manusia. MAN 4
MAN 4 Model Jakarta memiliki visi dan misi dalam menjalankan kegiatan
pendidikan Islami unggul dalam prestasi. Sedangkan Misi MAN 4 Model Jakarta
adalah:
76
pengembangan madrasah.
pendidikan.
Komite
Kepala Madrasah
Madrasah
Wakil Manajemen
Mutu
ADM. ADM.
Kepegawaian Keuangan Kesiswaan Pembelajaran
ADM. ADM.
ADM. IKN ADM. Umum
Laboratorium Perpustakaan
Pramukantor
Koordinator Koord-Koord
Ketua-ketua MGMP Data Center/PDD Koord. BK
Perpustakaan Labolatorium
Siswa
Gambar 4.1 Stuktur organisasi MAN 4 Model Jakarta (WAKA. Kurikulum, 2009)
B. Kalender Pendidikan:
1. Menyusun kalender pendidikan/akademik
yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
2. Menyusun jadwal penyusunan KTSP.
3. Menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan
pada semester gasal, dan semester genap.
C. Program Pembelajaran:
1. Menjamin mutu kegiatan pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran dan program pendidikan
tambahan yang dipilihnya.
2. Menetapkan agar setiap guru bertanggung
jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.
4.2 Analisis
dalam sistem penjurusan program studi siswa/i dan mendapatkan solusi dari
masalah tersebut.
siswa/i yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada
pada sistem yang berjalan dan dapat diberikan solusi pemecahan masalah untuk
perbaikan sistem.
dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang
ingin diteliti.
akan membentuk matriks dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk bobot
vektor preferensi atau eigenvector. Bobot vektor preferensi ini akan digunakan
dan studi literatur sejenis. Dari hasil wawancara dengan Guru Bimbingan
Konseling MAN 4 Model Jakarta, Dra. Hj.Titi Sumanti dan Bagian Kurikulum
Sistem Pendukung Keputusan (SPK), salah satunya yang disusun oleh Siti Ummi
System) Penjurusan Program Studi Pada Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus
Keamanan Data Sistem ini tidak ada Sistem ini terdapat keamanan
keamanan sama sekali data yaitu username dan
misalnya menu admin yang password
terdapat username dan
password
Fasilitas search Tidak adanya fasilitas search Adanya fasilitas search engine
engine engine yang berfungsi untuk yang berfungsi untuk mencari
mencari data secara cepat data secara cepat
Grafik (Chart) Tidak adanya fitur Chart Adanya fitur Chart penjurusan
penjurusan yang dapat yang dapat menampilkan bobot
menampilkan bobot hasil hasil penjurusan
penjurusan
sistem hal yang pertama adalah menganalisa sistem yang sedang berjalan pada
(BK) dan WAKA Kurikulum membuat angket penjurusan program studi. Setelah
angket penjurusan program studi kepada masing-masing siswa kelas X untuk diisi
Model Jakarta yaitu jurusan IPA, IPS, BAHASA ARAB, dan BAHASA
JEPANG.
lalu Guru BK mengumpulkan angket yang telah diisi. Hasil dari angket yang telah
terkumpul tersebut kemudian dikolaborasi dengan hasil tes psikologi dan nilai
sesuai, maka akan langsung ditentukan jurusan yang dipilih oleh siswa, namun
jika tidak sesuai maka Guru BK akan mengarahkan siswa ke jurusan lain. Berikut
ini adalah flowchart dokumen dari sistem penjurusan program studi siswa/i yang
Dari hasil analisa flowchart sistem berjalan yang masih manual, maka
penjurusan program studi siswa/i yang akan naik ke kelas XI dan memudahkan
ini dapat digambarkan flowchart sistem yang diusulkan pada gambar 4.3.
User
User
menentukan bobot vektor preferensi, dan nilai CI dan nilai CR. Jika nilai yang
dimasukkan memiliki Concistency Ratio < 0,10, maka data yang dimasukkan
87
adalah konsisten dan jika Consistency Ratio > 0,10, maka data yang dimasukkan
tidak konsisten. Konsistensi ini dapat terlihat dari proses penyimpanan dan adanya
memilih salah satu siswa/i atau semua siswa/i yang ingin dilakukan perhitungan
dan melakukan proses generate untuk dapat melihat hasil penjurusan siswa/i dan
aturan instruksi yang disusun oleh program. Berikut ini dapat digambarkan
Mulai
Input
P1, NA1, NA2
Tidak
Ya
Nilai CR = CI / RI
Tampilan data If
tidak konsisten Tidak CR < 0,1
Ya
Selesai
4.2.4 Pseudocode
Mulai
Ambil jumlah K = n
Baca K (n)
Total_K(n) = K1 + K2 + K3 + ……K(n)
90
Normalisasi_K1_1 = K1_1/Total_K1
Normalisasi_K1_2 = K1_2/Total_K1
Normalisasi_K1_3 = K1_3/Total_K1
Normalisasi_K1_n = K1_n/Total_K1
Normalisasi_K2_1 = K2_1/Total_K2
Normalisasi_K2_2 = K2_2/Total_K2
Normalisasi_K2_3 = K2_3/Total_K2
Normalisasi_K2_n = K2_n/Total_K2
Normalisasi_K3_1 = K3_1/Total_K3
Normalisasi_K3_2 = K3_2/Total_K3
Normalisasi_K3_3 = K3_3/Total_K3
Normalisasi_K3_n = K3_n/Total_K3
Normalisasi_K(n)_1 = Kn_1/Total_K(n)
Normalisasi_K(n)_2 = Kn_2/Total_K(n)
Normalisasi_K(n)_3 = Kn_3/Total_K(n)
Normalisasi_K(n)_n = Kn_n/Total_K(n)
Rata_baris1 = ((Normalisasi_K1_1
+ Normalisasi_K2_1
+ Normalisasi_K3_1
+ ……Normalisasi_K_n/(n)
Rata_baris2 = ((Normalisasi_K1_2
+ Normalisasi_K2_2
+ Normalisasi_K3_2
+ ……Normalisasi_K_n/(n)
Rata_baris3 = ((Normalisasi_K1_3
+ Normalisasi_K2_3
+ Normalisasi_K3_3
+ ……Normalisasi_K_n/(n)
Rata_baris(n) = ((Normalisasi_K1_(n)
+ Normalisasi_K2_(n)
+ Normalisasi_K3_(n)
+ ……Normalisasi_K(n)_n)/
(n)
VP1 = (K1_1)(rata_baris1)+(K2_1)(rata_baris2)
+(K3_1)(rata_baris3)+(K(n))
(rata_baris(n))
VP2 = (K1_2)(rata_baris1)+(K2_2)(rata_baris2)
91
+(K3_2)(rata_baris3)+(K(n))
(rata_baris(n))
VP3 = (K1_3)(rata_baris1)+(K2_3)(rata_baris2)
+(K3_3)(rata_baris3)+(K(n))
(rata_baris(n))
VP(n) = (K1_(n))(rata_baris1)+(K2_(n))
(rata_baris2)+(K3_(n))(rata_baris3)+
(K(n))(rata_baris(n))
A1 = K1/rata_baris1
A2 = K2/rata_baris2
A3 = K3/rata_baris3
A(n) = K(n)/rata_baris(n)
Standar_ipa = 0.35
Standar_ips = 0.30
Standar_arb = 0.20
Standar_jpg = 0.15
Total_standar = (Standar_ipa + standar_ips
+ standar_arb +
standar_jpg)
Pada tahap ini akan dianalisa alternatif sistem yang digunakan untuk
4.2.5.1 Input
Tabel 4.2 Alternatif input untuk menentukan sistem mana yang terbaik
masing siswa/i yang akan naik ke tersedia dan Guru Bimbingan Konseling
jurusan, serta tidak adanya bobot ditampilkan dalam sistem dan dapat
4.2.5.2 Processing
siswa/i yang akan naik ke kelas XI, Hierarchy Process (AHP) dalam
membutuhkan waktu yang lama dan siswa/i dan juga proses penjurusan
banyak.
4.2.5.3 Output
Tabel 4.4 Alternatif output untuk menentukan output mana yang terbaik
Laporan hasil penjurusan yang ada Didalam sistem terdapat cetak laporan
dapat mudah rusak dan hilang. dan dapat tersimpan dalam database.
maka langkah selanjutnya dilakukan pemilihan sistem yang baik. Berikut ini dapat
Kelebihan Kekurangan
akademik.
96
Kelebihan Kekurangan
XI.
studi siswa/i.
4.3 Perancangan
Setelah tahap analisis selesai, maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan
Struktur hirarki :
Level Keterangan
Level 1 (Tujuan) Merupakan tujuan dari penelitian yaitu penentuan
penjurusan.
Level 2 (Kriteria) Kriteria 1 Kriteria 3
1. Kriteria 1 : Psikotes
Bimbingan Konseling MAN 4 Model Jakarta, Dra. Hj.Titi Sumanti, serta WAKA
Kriteria 1: Psikotes
Psikotes
Jurusan Skala
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Minat Siswa
Jurusan Skala
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Nilai Akademik
Jurusan Skala
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Nilai Akademik
2. Sintesis:
pasangan.
Kriteria 1 : Psikotes
Psikotes
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Minat Siswa
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Nilai Akademik
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Psikotes
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Minat Siswa
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Nilai Akademik
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang
Psikotes
Rata–rata
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang Baris
1
105
Minat Siswa
Rata–rata
Jurusan
IPA IPS B.Arab B.Jepang Baris
1
106
4). Gabungkan vektor preferensi untuk tiap kriteria (dari tahap 2-3) menjadi
Kriteria
tiap nilai pada masing–masing kolom matriks dengan jumlah kolom yang
terkait.
107
Kriteria
matriks normalisasi
Kriteria
Psikotes 0.09091
Skor IPA
= 0,34848
Skor IPS
= 0,29736
= 0,20265
= 0,15151
109
pada langkah 6.
Jurusan Skor
IPA 0,34848
IPS 0,29736
B.Arab 0,20265
B.Jepang 0,15151
sebelumnya.
110
X
Kriteria
Psikotes 0.09091
= 0,27273
= 0,81819
111
= 1,9091
0,27273 / 0,09091 = 3
0,81819 / 0,27273 = 3
9,00003
= 3,00001
n
3,00001 – n 3,00001 – 3
CI = = = 0,00001
n–1 3–1
CI 0,00001
CR = = = 0,00002
RI 0,58
Keterangan:
Jika data yang dimasukkan menghasilkan consistency ratio < 0,10 maka
usename,password,
bobot_kriteria,siswa
SPK
Penjurusan Program USER
Studi
otentifikasi_login,nilai_CR,hasil_penjurusan,
lap_hasil_penjurusan
Model Jakarta. Dalam diagram konteks tersebut terdapat satu entitas luar
yaitu user.
kriteria, dan siswa. Entitas user menerima output otentifikasi login, nilai
username, username,
password 1.0* password
User user
Cek login
otentifikasi_login
2.0
bobot_kriteria Menghitung bobot_vektorpreferensi
nilai eigenvektor
perbandingan
kriteria
nilai_CR
nilai_siswa
nilai
3.0
siswa Menghitung bobot_vektorpreferensi
matriks
hasil_penjurusan perbandingan hasil_penjurusan
hasil
Dalam diagram Zero pada gambar 4.9, proses 1.0 adalah proses
otentifikasi login yang dimasukkan oleh user. Jika otentifikasi login valid
maka dapat masuk kedalam sistem dan jika tidak maka akan ada output
login tidak valid. Fungsi dari proses ini adalah untuk otentifikasi login.
Proses 2.0 adalah proses menghitung nilai perbandingan kriteria. Hasil dari
proses ini adalah bobot vektor preferensi. Fungsi dari proses ini adalah
proses ini adalah hasil penjurusan. Fungsi dari proses ini adalah perkalian
Proses 4.0 adalah laporan hasil. Hasil dari proses ini adalah hasil laporan
CI
2.2*
Menghitung CR
nilai_CR
oleh user. Pada detil proses ini terdapat dua proses yaitu menghitung
setelah mendapatkan nilai CI. Jika nilai CR memiliki Concistency Ratio <
116
0,10, maka data yang dimasukkan adalah konsisten dan jika Consistency
siswa 3.1*
User Menentukan bobot
hasil AHP
nilai
bobot_nilai
nilai_siswa
bobot_vektorpreferensi
eigenvektor
hasil_penjurusan
hasil
user. Pada detil proses ini terdapat tiga proses yaitu menentukan bobot
Ketiga proses tersebut berguna dalam proses penentuan bobot hasil AHP,
penentuan nilai akademik yang diambil dari database nilai, dan penentuan
1 id_hasil*
miliki2 Hasil NIS**
ipa
ips
ba
bj
1 hasil
1 1
id_nilai*
Siswa miliki1 Nilai NIS**
matematika
fisika
NIS* kimia
nama_siswa biologi
kelas ekonomi
alamat geografi
1
tempat_lahir sosiologi
tgl_lahir bhs_indo
bhs_eng
bhs_arb
miliki3
M 1
Pilihan miliki4 Kriteria
id_pilihan*
id_kriteria*
NIS**
kriteria
id_kriteria**
pilihan
Dalam ERD pada gambar 4.11 yang digunakan untuk perancangan sistem
penjurusan program studi digunakan 5 buah tabel yaitu tabel siswa, pilihan,
hasil
nilai id_hasil*
id_nilai* NIS**
NIS** IPA
matematika IPS
fisika BA
kimia BJ
biologi hasil
ekonomi
geografi
sosiologi
bhs_indo
bhs_eng
bhs_arab
4.3.3.3 Normalisasi
1 psikotes 10 08.8298 74 48
69 85 62 68 74 72
72 79 62 46 68 68
67 73 01 08.8298 0 0.32949
60 76 21 08.8321 0.65936 0
120
BA BJ hasil
0 0 IPS
0 0 IPA
Relasi di atas dalam bentuk tidak normal (Unnormalized Form) masih memiliki
psikotes 10 74 48 69
minat siswa 10 74 48 69
psikotes 19 65 57 72
minat siswa 19 65 57 72
85 62 68 74 72
62 68 74 72 67
79 62 46 68 68
79 62 46 68 68
121
67 73 01 0 0.32949
67 73 01 0 0.32949
60 76 21 0.65936 0
60 76 21 0.65936 0
BA BJ hasil
0 0 IPS
0 0 IPS
0 0 IPA
0 0 IPA
Relasi di atas sudah 1 NF, karena semua atributnya adalah bernilai atomic dan
Bentuk normal ke dua (2sd NF) dan Bentuk Normal ke Tiga (3rd NF).
Tabel Siswa
Ketergantungan Fungsional:
Relasi di atas sudah 2 NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, dan setiap atribut
Relasi di atas sudah memenuhi kriteria 3NF, karena semua atribut non- Primary
Primary Key
Tabel Pilihan
Ketergantungan Fungsional:
Relasi di atas sudah 2 NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, dan setiap atribut
Relasi di atas sudah memenuhi kriteria 3NF, karena semua atribut non- Primary
Primary Key
123
Tabel Kriteria
Ketergantungan Fungsional:
id_kriteria jenis
1 psikotes
2 minat siswa
1 psikotes
2 minat siswa
Relasi di atas sudah 2 NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, dan setiap atribut
Relasi di atas sudah memenuhi kriteria 3NF, karena semua atribut non- Primary
Primary Key
Tabel Nilai
Ketergantungan Fungsional:
10 08.8298 74 48 48
10 08.8298 74 48 48
19 08.8321 65 57 72
19 08.8321 65 57 72
85 62 68 74 72
62 68 74 72 67
79 62 46 68 68
79 62 46 68 68
bhs_eng bhs_arb
67 73
67 73
60 76
60 76
Relasi di atas sudah 2 NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, dan setiap atribut
Relasi di atas sudah memenuhi kriteria 3NF, karena semua atribut non- Primary
Primary Key.
125
Tabel Hasil
hasil
Ketergantungan Fungsional:
01 08.8298 0 0.32949 0
01 08.8298 0 0.32949 0
21 08.8321 0.65936 0 0
21 08.8321 0.65936 0 0
BJ hasil
0 IPS
0 IPS
0 IPA
0 IPA
Relasi di atas sudah 2 NF, karena sudah dalam bentuk 1NF, dan setiap atribut
Relasi di atas sudah memenuhi kriteria 3NF, karena semua atribut non- Primary
Primary Key.
126
Ekonomi
geografi Int 3 No Nilai
Geografi
sosiologi Int 3 No Nilai
Sosiologi
bhs_indo Int 3 No Nilai
Bhs_indo
bhs_eng Int 3 No Bhs_eng
bhs_arb Int 3 No Bhs_arb
perhitungan AHP.
128
tgl_lahir
bhs_arb
a. Halaman utama
Klik "Bantuan"
Masuk ke halaman Bantuan
Bantuan
Klik "Keluar"
Keluar
Keluar
Keluar
Klik "Detail"
Masuk ke halaman Detail
Lihat Data Siswa Detail
Keluar
user dapat melakukan detail data siswa untuk melihat data dari masing-
masing siswa/i.
131
Klik "Cari"
Masuk ke halaman Cari
Cari Data Siswa Cari
Keluar
Halaman ini merupakan tampilan dari halaman cari data siswa, dapat
berdasarkan NIS.
Klik "Proses"
Masuk ke halaman Proses
Perbandingan Kriteria Proses
Keluar
kriteria berpasangan, nilai CI dan nilai Consistensy Ratio (CR). Jika nilai
yang dimasukkan memiliki Concistency Ratio < 0,10, maka data yang
dimasukkan adalah konsisten dan jika Consistency Ratio > 0,10, maka data
yang dimasukkan tidak konsisten. Konsistensi ini dapat terlihat dari proses
penyimpanan dan adanya kotak dialog pesan dan bobot vektor preferensi
tersimpan di database.
132
Klik "Generate"
Masuk ke halaman generate
Hitung Hasil
Generate
Keluar
dipilih.
f. Halaman Bantuan
Klik "Bantuan"
Masuk ke halaman Bantuan
Bantuan Bantuan
Klik "Bantuan"
Masuk ke halamanBantuan
Keluar
BANNER
Login
Username :
icon Password :
LOGIN RESET
Footer
pendukung keputusan.
134
BANNER
Gambar
Footer
BANNER
Data Siswa
Kalender
NIS Nama Siswa Kelas Alamat Tempat Lahir Tanggal Lahir Aksi
Gallery
Waktu
Footer
Pada Halaman ini berfungsi untuk melihat data-data siswa/i dan data hasil
psikotes dan minat siswa/i MAN 4 Model Jakarta kelas X yang telah
BANNER
SEARCH
Gallery NIS
CARI HAPUS
Waktu
Footer
Pada Halaman ini berfungsi untuk halaman cari data siswa, dapat
berdasarkan NIS.
137
BANNER
Perbandingan Kriteria
Kalender
Perbandingan Kriteria
Gallery
Psikotes Minat Siswa Nilai Akademik
Minat Siswa
Minat Siswa
Nilai Akademik
Waktu
Proses Batal
Footer
minat siswa, psikotes, dan nilai akademik. Di dalam halaman ini ada acuan
BANNER
Perbandingan Kriteria
Kalender
Perbandingan Kriteria
Psikotes Minat Siswa Nilai Akademik Rata-rata Baris
Minat Siswa
Gallery
Minat Siswa
Nilai Akademik
Jumlah
Waktu Nilai CR
Keterangan:
Jika data yang dimasukkan menghasilkan consistency ratio < 0,10 maka datanya
konsisten.
Jika nilai yang dimasukkan menghasilkan consistency ratio > 0,10 maka datanya
tidak konsisten.
Simpan
Footer
< 0,10, maka data yang dimasukkan adalah konsisten dan jika Consistency
Ratio > 0,10, maka data yang dimasukkan tidak konsisten. Konsistensi ini
dapat terlihat dari proses penyimpanan dan adanya kotak dialog pesan dan
BANNER
Gallery
Waktu
GENERATE
Footer
BANNER
Halaman Utama Data Siswa AHP Penjurusan Keluar
Kalender
Gallery
Waktu
Footer
BANNER
Halaman Utama Data Siswa AHP Penjurusan Keluar
Bantuan
Kalender
Bantuan
Gallery
Waktu
Footer
DEPARTEMEN AGAMA
Logo MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 JAKARTA
Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang Kebayoran Lama - Jaksel
Website: www.man4-jkt.sch.id Email: man4jkt@yahoo.co.id
DATA SISWA
NOMOR INDUK SISWA :
NAMA SISWA :
KELAS :
BOBOT PENJURUSAN
BOBOT IPA :
BOBOT IPS :
BOBOT BAHASA ARAB :
BOBOT BAHASA JEPANG :
HASIL
Dengan demikian, siswa dengan nama ............... mampu ditempatkan-
pada Jurusan ......
Jakarta, DD-MM-YY
Drs. M. Fadoli
( NIP. )
4.4 Implementasi
diatas maka tahap selanjutnya adalah pembuatan source code program dan
pengujian sistem.
program yang dibuat dapat dilihat pada bagian lampiran skripsi ini.
1. Halaman Utama
3. Halaman AHP
4. Halaman Penjurusan
5. Halaman Keluar
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
pengambil keputusan pada MAN 4 Model Jakarta, dalam hal ini Guru
2. Tahapan AHP ini dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan
sebesar 15 %.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Ramadhan. 2006. Pemrograman Web Database dengan PHP dan MySQL.
Anton, Mulyadi. 2008. Mengenal Type Pencarian Search Engine. Style Sheet.
Balai Pustaka.
Komputindo.
Indonesia.
Prenhallindo
Muhaimin, Sutiah, dan Sugeng. 2008. Pengembangan Model KTSP pada Sekolah
(Studi Kasus di PD. BPR LPK Garut Kota). Berbagai Makalah Sistem
Turban, Aronson, dan Liang. 2005. Decision Support System and Intelligent
Yogyakarta: Andi.
Turban, Aronson, dan Liang. 2005. Decision Support System and Intelligent
Yogyakarta: Andi.
Wahyudi, Anang. 2008. Archive for The Delphi Category. Style Sheet.
pukul 09.45).
Widajati, Retno, dan Suryani, Yeni, dan Resminingsih. 2004. Modul Bimbingan
151
Wawancara I
Interviewer : Bachtiar
Dari hasil wawancara dengan Ibu Dra. Titi Sumanti selaku Guru Bimbingan
Jawab:
Penjurusan di MAN 4 Model Jakarta ini terdapat empat jurusan yaitu IPA,
Jawab:
1. Halaman Masuk
pendukung keputusan.
2. Halaman Utama
Pada halaman ini akan ditampilkan sebuah pemberitahuan bahwa user
Pada Halaman ini berfungsi untuk melihat data-data siswa/i dan data hasil
psikotes dan minat siswa/i MAN 4 Model Jakarta kelas X yang telah
nilai akademik siswa/i, data hasil psikotes dan minat siswa/i MAN 4
Pada Halaman ini berfungsi untuk halaman cari data siswa, dapat
berdasarkan NIS.
minat siswa, psikotes, dan nilai akademik. Di dalam halaman ini ada acuan
< 0,10, maka data yang dimasukkan adalah konsisten dan jika Consistency
Ratio > 0,10, maka data yang dimasukkan tidak konsisten. Konsistensi ini
dapat terlihat dari proses penyimpanan dan adanya kotak dialog pesan dan
Model Jakarta.
12. Halaman Tambah Kriteria
Pada halaman ini diperlihatkan fitur tambah kriteria yang digunakan untuk
Pada halaman ini digunakan untuk lihat kriteria penjurusan program studi
{ else $batas=25;
include"Module/bobotAct.php"; { $halaman=$_GET['halaman'];
} include"Module/fpahp.php"; if(empty($halaman)){
{ ?> $halaman=1;
include"Module/hitungAHP.php"; }
while($r=mysql_fetch_array($view1)){ { echo"</tr></table>
$rec=$rec+1; echo " <td align='center' class='colom'>-</td>"; <br/><input class= \"button\" type=\"submit\"
value=\"GENERATE\" name=generate ></form>
if ($rec % 2 == 1) { }
</div>";
$bgcolor = "#AFF7BB"; else
$tampil2=mysql_query("select * from siswa a,pilihan b
$bgcolor = { where a.NIS=b.nis group by b.nis");
{ </span>"; $ips=$hasil['IPS'];
$prev=$halaman-1; } $ba=$hasil['BA'];
$pdf->Cell(30,6," $Jakarta",0,5,'R',2);
$pdf->Cell(30,6," : $ipa",0,5,'L',2);
$pdf->Cell(30,6," : $ips",0,5,'L',2);
$pdf->Cell(30,6," : $ba",0,5,'L',2);
$pdf->Cell(30,6," : $bj",0,5,'L',2);
if($bms>=$bmo)
{$a=$np;}
else{
$a=$mos;}
$pdf->SetY(130);
$pdf->SetX(30);
$pdf->Cell(40,6,'',0,5,'L',2);
$pdf->Cell(40,6,'',0,5,'L',2);
$pdf->Cell(40,6,'',0,5,'L',2);
$pdf->Cell(30,6,'HASIL',0,5,'L',2);
Assalamualaikum Wr.Wb
Petunjuk:
1. Pilih salah satu jabatan dengan memberi tanda silang.
2. Beri tanda contreng (√) pada salah satu jawaban.
Skripsi
Oleh:
BACHTIAR
105093002978
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTAM/1431
151
Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Penjurusan
Program Studi (Studi Kasus : MAN 4 Model Jakarta)
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ditdit N Utamaa, MMSI, M.Com, Zainuddin Bey Fananie, M.Scb dan Bachtiar, S.Komc
a
Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315
e-mail : ditditn@hotmail.com
b
Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315
e-mail : @yahoo.com
c
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Indonesia Jakarta
Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315
e-mail : tiar.indazone@yahoo.com
ABSTRACT
State Madrasah Aliyah (MAN) 4 model is an institution Jakarta State Islamic Religious
Education. Therefore, based on the Regulation of the Director General of Primary and
Secondary Education Management Number: 12/C/KEP/TU/2008, about forms and procedures
for the preparation of the consolidated results of study of students of primary and secondary
education unit, then in MAN 4 Model Jakarta should be held students' majors course in
accordance with Education Unit Level Curriculum (SBC) which is conducted every once a
year. Majors course intended for students to channel any specialization in the appropriate
places. Therefore, we need a decision support to find out the interests of each student. In this
Decision Support System, using the methodology of data collection, structured methodology to
model the development of the System Development Life Cycle (SDLC), and also methodological
design model, using Analytical Hierarchy Process (AHP). The software used in designing and
building this system, using PHP and MySQL. Design of Decision Support System is expected to
have been able to determine the best direction for students as well as can be the solution in
helping decision makers to determine the weight calculation majors course students.
Keywords: Penjurusan, System Development Life Cycle (SDLC), AHP (Analitical Hierarchy Process ), PHP dan
MySQL.
1. PENDAHULUAN masuk program studi IPA hanya dilihat dari nilai,
tanpa melihat aspek-aspek lain yang
Pada saat ini perkembangan teknologi mengalami mempengaruhi penentuan penjurusan.
kemajuan yang cukup pesat, hal tersebut hampir Dari hasil penelitian yang ada penjurusan
terjadi di seluruh bidang, termasuk bidang program studi MAN 4 Model Jakarta pada
komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan dasarnya masih bersifat manual, tidak adanya
komputer, di mana dahulu hanya digunakan sistem yang dapat memberikan alternatif solusi
sebagai alat bantu elektronik untuk menyimpan dalam penjurusan program studi siswa/i, tidak
dan mengolah data, tetapi sekarang komputer bisa adanya standarisasi bobot nilai yang digunakan
digunakan untuk membantu dalam pengambilan untuk menentukan penjurusan program studi, dan
keputusan. Semakin cepatnya perkembangan tidak adanya penambahan parameter kriteria baku
teknologi, maka semakin banyak persaingan- yang dibutuhkan seorang siswa untuk
persaingan yang terjadi pada dunia usaha maupun mendapatkan jurusan program studi.
pada lembaga-lembaga.
Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu
Selain teknologi, dunia pendidikan dalam adanya suatu sistem yang dapat memudahkan
beberapa tahun terakhir ini juga banyak pihak sekolah dalam mengambil keputusan
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai penjurusan program studi. Sistem ini yang
upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk kemudian bisa disebut sebagai Sistem Pendukung
mewujudkan dunia pendidikan yang bermutu dan Keputusan (SPK). Sistem Pendukung Keputusan
berkualitas (Iwan, 2007). Perkembangan dunia adalah sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan
pendidikan tersebut sangat berpengaruh pada untuk mendukung para pengambil keputusan
perkembangan kualitas pelajar, karena seorang manajerial dalam situasi keputusan
pelajar lebih bisa mengembangkan diri sesuai semiterstruktur (Turban, Aronson, dan Liang,
dengan potensi dan minat yang dimiliki, misalnya 2005).
Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Dari penjelasan di atas, maka dibuatlah skripsi
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta dengan judul “Rancang Bangun Sistem
merupakan sebuah lembaga Pendidikan Agama Pendukung Keputusan (SPK) Penjurusan Program
Islam Negeri. Oleh karena itu, berdasarkan Studi (Studi kasus Madrasah Aliyah Negeri
Peraturan Direktur Jendral Manajemen (MAN) 4 Model Jakarta)”.
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:
12/C/KEP/TU/2008, tentang bentuk dan tata cara
penyusunan laporan hasil belajar peserta didik
satuan pendidikan dasar dan menengah, maka di 2. RUMUSAN MASALAH
MAN 4 Model Jakarta harus diadakan penjurusan
program studi siswa sesuai dengan Kurikulum Pada penelitian ini, ada 5 jenis masalah yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat dirumuskan di antaranya ialah:
dilakukan setiap satu tahun sekali. Penjurusan 1. Bagaimana membuat rancang bangun Sistem
program studi dimaksudkan untuk setiap siswa Pendukung Keputusan yang dapat menjadi
dapat menyalurkan peminatan pada tempat yang alat bantu para pengambil keputusan
sesuai. penjurusan program studi MAN 4 Model
Jakarta?
Penjurusan merupakan salah satu proses
2. Bagaimana tahapan prosedur baku untuk
penempatan atau penyaluran dalam pemilihan
membuat keputusan penjurusan program
program pengajaran para siswa. Penentuan
studi MAN 4 Model Jakarta?
penjurusan program studi dilakukan mulai akhir
3. Belum adanya prosedur baku dengan
semester - 2 kelas X (Muhaimin, Sutiah dan
standarisasi bobot nilai yang digunakan
Sugeng, 2008). Di dalam proses penjurusan ini
untuk menentukan penjurusan program
ditujukan agar membantu pihak sekolah dalam
studi.
menentukan jurusan yang terbaik buat siswa
4. Tidak adanya sistem yang dapat
berdasarkan kemampuan siswa, minat siswa,
memberikan alternatif solusi dalam
minat orang tua, nilai akademik dan tes IQ
penjurusan program studi siswa/i.
(Rohayati, 2007). Namun, terkadang pihak
sekolah tidak obyektif dalam menentukan
penjurusan siswa. Misalnya, seorang siswa bisa
5. Tidak adanya penambahan parameter 7. METODE PENGUMPULAN DATA
kriteria baku yang dibutuhkan seorang siswa
untuk mendapatkan jurusan program studi. Dalam mengumpulkan data untuk pengembangan
sistem ini dilakukan dengan cara:
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan
3. BATASAN MASALAH cara membaca buku-buku terkait yang dapat
dijadikan bahan acuan penelitian (Sevilla,
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka 1993).
batasan masalah dari penulisan skripsi ini antara 2. Observasi
lain: Pengamatan yang langsung dilakukan
1. Tidak menentukan kuota (daya tampung) peneliti terhadap objek-objek yang ada pada
siswa untuk setiap jurusan program studi. perusahaan atau instansi terkait untuk
2. Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat mendapatkan data-data yang diperlukan
tidak membahas mengenai Sistem Informasi (Jogiyanto, 2005).
Manajemen (SIM). 3. Wawancara
3. Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat Mengumpulkan data dengan mewawancarai
hanya sampai pada tahap pengujian sistem, langsung orang yang terkait langsung
pengujian sistem yang dilakukan dengan dengan penggunaan sistem yaitu WAKA
pengujian black box testing dari sisi Kurikulum dan Guru Bimbingan Konseling
programmer. (BK) (Jogiyanto, 2005).
4. Studi Literatur Sejenis
Pengumpulan data biasanya diawali dengan
mengumpulkan informasi yang berhubungan
4. TUJUAN
dengan masalah penelitian. Informasi–
informasi tersebut dapat diperoleh melalui
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: peninjauan literature yang relevan (Gulo,
1. Analisis proses penjurusan siswa/i di 2002).
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model
Jakarta.
2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan
dalam penjurusan program studi siswa/i.
8. METODE PENGEMBANGAN
3. Merancang model Sistem Pendukung SISTEM
Keputusan dengan menggunakan
metodologi Analitical Hierarchy Process Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
(AHP). (SPK) Penjurusan Program Studi (Studi Kasus :
MAN 4 Model Jakarta) menggunakan metodologi
terstruktur dengan model System Development
Live Cycle (SDLC) (Ladjamudin, 2005), dan
5. MANFAAT Model Sistem Pendukung Keputusan, digunakan
model AHP (Analytical Hierarchy Process)
Manfaat penelitian untuk pembaca skripsi ini (Taylor III, 2005). Metodologi terstruktur dengan
adalah: model System Development Live Cycle (SDLC)
1. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang memiliki tahapan–tahapan sebagai berikut:
berikutnya yang berhubungan dengan Sistem 1. Analysis
Pendukung Keputusan (SPK) khususnya di Tahapan analisis ini digunakan untuk
bidang penjurusan program studi siswa/i mengetahui masalah yang terdapat dalam
MAN sistem penjurusan program studi siswa/i dan
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai mendapatkan solusi dari masalah tersebut.
konsep rancang bangun Sistem Pendukung 1. Deteksi masalah (Problem Detection)
Keputusan (SPK) terutama untuk penjurusan Identifikasi permasalahan yang ada pada
program studi di MAN. sistem penjurusan program studi siswa/i
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai yang sedang berjalan sehingga dapat
konsep Analitical Hierarchy Process (AHP). diketahui permasalahan yang ada pada
sistem yang berjalan dan dapat diberikan
solusi pemecahan masalah untuk 2. Membagi nilai tiap kolom dalam matriks
perbaikan sistem. perbandingan pasangan dengan jumlah
2. Penelitian/investigasi awal (Initial kolom bersangkutan–yang disebut
Investigation) matriks normalisasi
Pada penelitian/investigasi awal, telah 3. Hitung nilai rata–rata tiap baris pada
dilakukan wawancara, observasi dan matriks normalisasi–yang disebut vektor
studi literatur sejenis. preferensi atau eigenvektor
3. Analisa kebutuhan sistem (Requirement 4. Gabungkan vektor preferensi untuk tiap
Analysis) kriteria (dari langkah 2-(3) di atas)
Dalam menganalisa kebutuhan sistem hal menjadi suatu matriks preferensi yang
yang pertama adalah menganalisa sistem memperlihatkan preferensi tiap jurusan
yang sedang berjalan pada penjurusan berdasarkan tiap kriteria
program studi siswa/i MAN 4 Model 3. Membuat matriks perbandingan pasangan
Jakarta. untuk kriteria
4. Mensortir kebutuhan sistem (Generation 4. Menghitung matriks normalisasi
of System Alternatives) (normalized matrix) dengan membagi tiap
Pada tahap ini akan dianalisa alternatif nilai pada masing–masing kolom matriks
sistem yang digunakan untuk dengan jumlah kolom yang terkait
menyelesaikan masalah penjurusan 5. Membuat vektor preferensi dengan
program studi siswa/i dengan melakukan menghitung rata–rata baris pada matriks
perbandingan sistem yang berjalan normalisasi
dengan sistem yang diusulkan. 6. Hitung skor keseluruhan untuk tiap alternatif
5. Memilih sistem yang baik (Selectionof keputusan dengan mengalikan vektor
Proper System) preferensi kriteria (dari langkah 5) dengan
Setelah membuat alternatif-alternatif matriks kriteria (dari langkah 2-(4) di atas)
untuk mensortir kebutuhan sistem, maka 7. Merangking alternatif keputusan
langkah selanjutnya dilakukan pemilihan berdasarkan nilai alternatif yang dihitung
sistem yang baik. Pada saat memilih pada langkah 6
sistem yang baik dilakukan perbandingan
kebutuhan sistem sehingga dapat 9. KERANGKA PENELITIAN
menemukan hanya satu sistem yang
terbaik.
2. Perancangan (Design)
Tahapan perancangan (design) memiliki
tujuan untuk men-design sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan
perancangan ini meliputi perancangan
output, input, dan file.
3. Penerapan (Implementation)
Tahapan implementasi memiliki beberapa
tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan
pembuatan source code program dan
pengujian sistem.
Sedangkan perancangan model Sistem Pendukung
Keputusan, digunakan model AHP (Analytical
Hierarchy Process) yang memiliki tahapan–
tahapan sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
1. Mengembangkan matriks perbandingan
pasangan untuk tiap alternatif keputusan
berdasarkan tiap kriteria
2. Sintesis:
1. Menjumlahkan nilai pada tiap kolom
pada matriks perbandingan pasangan
User
Input
P1, NA1, NA2
Level 1 Penentuan Penjurusan
Tidak
Tujuan
Data yang di input
>= 1 dan <= 9
Ya
Ya
:
Simpan Bobot Vektor Preferensi
Eigenvektor
Level 3
BAHASA BAHASA
IPA IPS
A
Selesai
Kriteria 2: Minat Siswa
Gambar 4.6 Flowchart program untuk Tabel 4.9 Matriks Perbandingan Pasangan
Kriteria 2
menghitung hasil penjurusan (lanjutan)
Nilai Akademik
Skor IPS
= 0,09091 (0,29167) + 0,27273 (0,3125)
+ 0,63636 (0,29167)
= 0,02652 + 0,08523 + 0,18561
= 0,29736
b
Staf Pengajar Fakultas Sain s dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315
e-mail : ditditn@hotmail.com
c
Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 7493606 Fax : (021) 7493315
e-mail : zbey1@yahoo.com
ABSTRACT
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta merupakan sebuah lembaga Pendidikan Agama Islam
Negeri. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor: 12/C/KEP/TU/2008, tentang bentuk dan tata cara penyusunan laporan hasil belajar peserta didik satuan
pendidikan dasar dan menengah, maka di MAN 4 Model Jakarta harus diadakan penjurusan program studi siswa
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dilakukan setiap satu tahun sekali. Penjurusan
program studi dimaksudkan untuk setiap siswa dapat menyalurkan peminatan pada tempat yang sesuai. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu pendukung keputusan untuk mengetahui minat dari masing-masing siswa. Dalam
Sistem Pendukung Keputusan ini, menggunakan metodologi pengumpulan data, metodologi terstruktur dengan
model pengembangan System Development Life Cycle (SDLC), dan juga metodologi perancangan model,
menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan dan
pembangunan sistem ini, menggunakan PHP dan MySQL. Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan ini
diharapkan telah dapat menentukan jurusan yang terbaik buat siswa serta dapat menjadi solusi dalam membantu
pengambil keputusan untuk menentukan perhitungan bobot penjurusan program studi siswa/i.
Keywords: Penjurusan, System Development Life Cycle (SDLC), AHP (Analitical Hierarchy Process ), PHP dan
MySQL.
1. PENDAHULUAN masuk program studi IPA hanya dilihat dari nilai,
tanpa melihat aspek-aspek lain yang
Pada saat ini perkembangan teknologi mengalami mempengaruhi penentuan penjurusan.
kemajuan yang cukup pesat, hal tersebut hampir Dari hasil penelitian yang ada penjurusan
terjadi di seluruh bidang, termasuk bidang program studi MAN 4 Model Jakarta pada
komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan dasarnya masih bersifat manual, tidak adanya
komputer, di mana dahulu hanya digunakan sistem yang dapat memberikan alternatif solusi
sebagai alat bantu elektronik untuk menyimpan dalam penjurusan program studi siswa/i, tidak
dan mengolah data, tetapi sekarang komputer bisa adanya standarisasi bobot nilai yang digunakan
digunakan untuk membantu dalam pengambilan untuk menentukan penjurusan program studi, dan
keputusan. Semakin cepatnya perkembangan tidak adanya penambahan parameter kriteria baku
teknologi, maka semakin banyak persaingan- yang dibutuhkan seorang siswa untuk
persaingan yang terjadi pada dunia usaha maupun mendapatkan jurusan program studi.
pada lembaga-lembaga.
Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu
Selain teknologi, dunia pendidikan dalam adanya suatu sistem yang dapat memudahkan
beberapa tahun terakhir ini juga banyak pihak sekolah dalam mengambil keputusan
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai penjurusan program studi. Sistem ini yang
upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk kemudian bisa disebut sebagai Sistem Pendukung
mewujudkan dunia pendidikan yang bermutu dan Keputusan (SPK). Sistem Pendukung Keputusan
berkualitas (Iwan, 2007). Perkembangan dunia adalah sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan
pendidikan tersebut sangat berpengaruh pada untuk mendukung para pengambil keputusan
perkembangan kualitas pelajar, karena seorang manajerial dalam situasi keputusan
pelajar lebih bisa mengembangkan diri sesuai semiterstruktur (Turban, Aronson, dan Liang,
dengan potensi dan minat yang dimiliki, misalnya 2005).
Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Dari penjelasan di atas, maka dibuatlah skripsi
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta dengan judul “Rancang Bangun Sistem
merupakan sebuah lembaga Pendidikan Agama Pendukung Keputusan (SPK) Penjurusan Program
Islam Negeri. Oleh karena itu, berdasarkan Studi (Studi kasus Madrasah Aliyah Negeri
Peraturan Direktur Jendral Manajemen (MAN) 4 Model Jakarta)”.
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:
12/C/KEP/TU/2008, tentang bentuk dan tata cara
penyusunan laporan hasil belajar peserta didik
satuan pendidikan dasar dan menengah, maka di 2. RUMUSAN MASALAH
MAN 4 Model Jakarta harus diadakan penjurusan
program studi siswa sesuai dengan Kurikulum Pada penelitian ini, ada 5 jenis masalah yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dapat dirumuskan di antaranya ialah:
dilakukan setiap satu tahun sekali. Penjurusan 1. Bagaimana membuat rancang bangun Sistem
program studi dimaksudkan untuk setiap siswa Pendukung Keputusan yang dapat menjadi
dapat menyalurkan peminatan pada tempat yang alat bantu para pengambil keputusan
sesuai. penjurusan program studi MAN 4 Model
Jakarta?
Penjurusan merupakan salah satu proses
2. Bagaimana tahapan prosedur baku untuk
penempatan atau penyaluran dalam pemilihan
membuat keputusan penjurusan program
program pengajaran para siswa. Penentuan
studi MAN 4 Model Jakarta?
penjurusan program studi dilakukan mulai akhir
3. Belum adanya prosedur baku dengan
semester - 2 kelas X (Muhaimin, Sutiah dan
standarisasi bobot nilai yang digunakan
Sugeng, 2008). Di dalam proses penjurusan ini
untuk menentukan penjurusan program
ditujukan agar membantu pihak sekolah dalam
studi.
menentukan jurusan yang terbaik buat siswa
4. Tidak adanya sistem yang dapat
berdasarkan kemampuan siswa, minat siswa,
memberikan alternatif solusi dalam
minat orang tua, nilai akademik dan tes IQ
penjurusan program studi siswa/i.
(Rohayati, 2007). Namun, terkadang pihak
sekolah tidak obyektif dalam menentukan
penjurusan siswa. Misalnya, seorang siswa bisa
5. Tidak adanya penambahan parameter 7. METODE PENGUMPULAN DATA
kriteria baku yang dibutuhkan seorang siswa
untuk mendapatkan jurusan program studi. Dalam mengumpulkan data untuk pengembangan
sistem ini dilakukan dengan cara:
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan
3. BATASAN MASALAH cara membaca buku-buku terkait yang dapat
dijadikan bahan acuan penelitian (Sevilla,
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka 1993).
batasan masalah dari penulisan skripsi ini antara 2. Observasi
lain: Pengamatan yang langsung dilakukan
1. Tidak menentukan kuota (daya tampung) peneliti terhadap objek-objek yang ada pada
siswa untuk setiap jurusan program studi. perusahaan atau instansi terkait untuk
2. Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat mendapatkan data-data yang diperlukan
tidak membahas mengenai Sistem Informasi (Jogiyanto, 2005).
Manajemen (SIM). 3. Wawancara
3. Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat Mengumpulkan data dengan mewawancarai
hanya sampai pada tahap pengujian sistem, langsung orang yang terkait langsung
pengujian sistem yang dilakukan dengan dengan penggunaan sistem yaitu WAKA
pengujian black box testing dari sisi Kurikulum dan Guru Bimbingan Konseling
programmer. (BK) (Jogiyanto, 2005).
4. Studi Literatur Sejenis
Pengumpulan data biasanya diawali dengan
mengumpulkan informasi yang berhubungan
4. TUJUAN
dengan masalah penelitian. Informasi–
informasi tersebut dapat diperoleh melalui
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: peninjauan literature yang relevan (Gulo,
1. Analisis proses penjurusan siswa/i di 2002).
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model
Jakarta.
2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan
dalam penjurusan program studi siswa/i.
8. METODE PENGEMBANGAN
3. Merancang model Sistem Pendukung SISTEM
Keputusan dengan menggunakan
metodologi Analitical Hierarchy Process Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
(AHP). (SPK) Penjurusan Program Studi (Studi Kasus :
MAN 4 Model Jakarta) menggunakan metodologi
terstruktur dengan model System Development
Live Cycle (SDLC) (Ladjamudin, 2005), dan
5. MANFAAT Model Sistem Pendukung Keputusan, digunakan
model AHP (Analytical Hierarchy Process)
Manfaat penelitian untuk pembaca skripsi ini (Taylor III, 2005). Metodologi terstruktur dengan
adalah: model System Development Live Cycle (SDLC)
1. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang memiliki tahapan–tahapan sebagai berikut:
berikutnya yang berhubungan dengan Sistem 1. Analysis
Pendukung Keputusan (SPK) khususnya di Tahapan analisis ini digunakan untuk
bidang penjurusan program studi siswa/i mengetahui masalah yang terdapat dalam
MAN sistem penjurusan program studi siswa/i dan
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai mendapatkan solusi dari masalah tersebut.
konsep rancang bangun Sistem Pendukung 1. Deteksi masalah (Problem Detection)
Keputusan (SPK) terutama untuk penjurusan Identifikasi permasalahan yang ada pada
program studi di MAN. sistem penjurusan program studi siswa/i
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai yang sedang berjalan sehingga dapat
konsep Analitical Hierarchy Process (AHP). diketahui permasalahan yang ada pada
sistem yang berjalan dan dapat diberikan
solusi pemecahan masalah untuk 2. Membagi nilai tiap kolom dalam matriks
perbaikan sistem. perbandingan pasangan dengan jumlah
2. Penelitian/investigasi awal (Initial kolom bersangkutan–yang disebut
Investigation) matriks normalisasi
Pada penelitian/investigasi awal, telah 3. Hitung nilai rata–rata tiap baris pada
dilakukan wawancara, observasi dan matriks normalisasi–yang disebut vektor
studi literatur sejenis. preferensi atau eigenvektor
3. Analisa kebutuhan sistem (Requirement 4. Gabungkan vektor preferensi untuk tiap
Analysis) kriteria (dari langkah 2-(3) di atas)
Dalam menganalisa kebutuhan sistem hal menjadi suatu matriks preferensi yang
yang pertama adalah menganalisa sistem memperlihatkan preferensi tiap jurusan
yang sedang berjalan pada penjurusan berdasarkan tiap kriteria
program studi siswa/i MAN 4 Model 3. Membuat matriks perbandingan pasangan
Jakarta. untuk kriteria
4. Mensortir kebutuhan sistem (Generation 4. Menghitung matriks normalisasi
of System Alternatives) (normalized matrix) dengan membagi tiap
Pada tahap ini akan dianalisa alternatif nilai pada masing–masing kolom matriks
sistem yang digunakan untuk dengan jumlah kolom yang terkait
menyelesaikan masalah penjurusan 5. Membuat vektor preferensi dengan
program studi siswa/i dengan melakukan menghitung rata–rata baris pada matriks
perbandingan sistem yang berjalan normalisasi
dengan sistem yang diusulkan. 6. Hitung skor keseluruhan untuk tiap alternatif
5. Memilih sistem yang baik (Selectionof keputusan dengan mengalikan vektor
Proper System) preferensi kriteria (dari langkah 5) dengan
Setelah membuat alternatif-alternatif matriks kriteria (dari langkah 2-(4) di atas)
untuk mensortir kebutuhan sistem, maka 7. Merangking alternatif keputusan
langkah selanjutnya dilakukan pemilihan berdasarkan nilai alternatif yang dihitung
sistem yang baik. Pada saat memilih pada langkah 6
sistem yang baik dilakukan perbandingan
kebutuhan sistem sehingga dapat 9. KERANGKA PENELITIAN
menemukan hanya satu sistem yang
terbaik.
2. Perancangan (Design)
Tahapan perancangan (design) memiliki
tujuan untuk men-design sistem baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan
perancangan ini meliputi perancangan
output, input, dan file.
3. Penerapan (Implementation)
Tahapan implementasi memiliki beberapa
tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan
pembuatan source code program dan
pengujian sistem.
Sedangkan perancangan model Sistem Pendukung
Keputusan, digunakan model AHP (Analytical
Hierarchy Process) yang memiliki tahapan–
tahapan sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
1. Mengembangkan matriks perbandingan
pasangan untuk tiap alternatif keputusan
berdasarkan tiap kriteria
2. Sintesis:
1. Menjumlahkan nilai pada tiap kolom
pada matriks perbandingan pasangan
User
User
Guru BK dan WAKA
Siswa
Kurikulum
Input
P1, NA1, NA2
Level 1 Penentuan Penjurusan
Tidak
Tujuan
Data yang di input
>= 1 dan <= 9
Ya
Ya
:
Simpan Bobot Vektor Preferensi
Eigenvektor
Level 3
BAHASA BAHASA
IPA IPS
A
Selesai
Kriteria 2: Minat Siswa
Gambar 4.6 Flowchart program untuk Tabel 4.9 Matriks Perbandingan Pasangan
Kriteria 2
menghitung hasil penjurusan (lanjutan)
Nilai Akademik
Skor IPA
= 0,09091 (0,375) + 0,27273 (0,375) +
0,63636 (0,33333)
= 0,03409 + 0,10227 + 0,21212
= 0,34848
Skor IPS
= 0,09091 (0,29167) + 0,27273 (0,3125)
+ 0,63636 (0,29167)
= 0,02652 + 0,08523 + 0,18561
= 0,29736
Dosen Pembimbing :
Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com
ZAINUDDIN BEY FANANIE , M.Sc
ﻢ
ﯿﻟﺮﺣ
اﻤﻦ
ﻟﺮﺣ
ااﷲ
ﻢﺑﺴ
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK)
(Turban, Aronson, dan Liang,
2005).
RUMUSAN MASALAH
Belum adanya prosedur baku dengan standarisasi bobot nilai yang digunakan
untuk menentukan penjurusan program studi
Tidak adanya sistem yang dapat memberikan alternatif solusi dalam penjurusan
program studi
Tidak menentukan
kuota (daya tampung)
Memberikan pemahaman
mengenai konsep AHP
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Pengembangan
Metodologi Pengumpulan Data
Sistem
Studi
Studi Studi Perancangan Perancangan
Literatur
Pustaka Lapangan Sistem Model
Sejenis
Observasi Wawancara
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Penelitian
Studi Pustaka
Observasi
Studi Lapangan
Wawancara
Profil Organisasi
Struktur Organisasi
Processing
Output
Diagram Level 1
Diagram Level 2
Normalisasi
Kamus Data
Perancangan Keluaran
Fitur Sistem
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Penentuan Penjurusan
Level 1
Tujuan
Level 3
ARAB JEPANG
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Merangking
alternatif
keputusan
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Sama disukai 1
Cukup disukai 3
Sangat disukai 5
1,2 0,00
3 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1,41
9 1,45
10 1,49
11 1,51
12 1,48
13 1,56
14 1,57
15 1,59
FLOWCHART SISTEM BERJALAN
Guru BK Siswa
FLOWCHART SISTEM DIUSULKAN
User
FLOWCHART SISTEM DIUSULKAN
User
CONTEXT DIAGRAM SISTEM USULAN
usename,password,
bobot_kriteria,siswa
SPK
Penjurusan Program USER
Studi
otentifikasi_login,nilai_CR,hasil_penjurusan,
lap_hasil_penjurusan
DIAGRAM ZERO SISTEM USULAN
username, username,
password 1.0* password
User user
Cek login
otentifikasi_login
2.0
bobot_kriteria Menghitung bobot_vektorpreferensi
nilai eigenvektor
perbandingan
kriteria
nilai_CR
nilai_siswa
nilai
3.0
siswa Menghitung bobot_vektorpreferensi
matriks
hasil_penjurusan perbandingan hasil_penjurusan
hasil
1 1
id_nilai*
Siswa miliki1 Nilai NIS**
matematika
fisika
NIS* kimia
nama_siswa biologi
kelas ekonomi
alamat geografi
1 tempat_lahir sosiologi
tgl_lahir bhs_indo
bhs_eng
bhs_arb
miliki3
M 1
Pilihan miliki4 Kriteria
id_pilihan*
id_kriteria*
NIS**
kriteria
id_kriteria**
pilihan
FITUR SISTEM