Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Pedoman Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bauabau
dapat selesai disusun. Semoga buku panduan ini dapat menjadi panduan kerja bagi
semua pihak yang terkait dengan asuhan gizi.
Tak lupa penyusun menyampaikan ucapan terimah kasih yang sedalam-
dalamnya atas semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan panduan/
Pedoman Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Segala Saran dan masukan
yang sifatnya membangun dan demi untuk menyempurnakan panduan ini sangat
kami harapkan.
Penyusun
KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU
KEBIJAKAN UMUM
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Skrining Gizi
Skrining gizi dilakukan dalam 1x24 jam untuk semua pasien rawat inap
baru. Pelaksana skrining awal gizi adalah perawat. Apabila hasil skrining
awal menunjukkan pasien perlu mendapat skrining lanjut, maka dilakukan
skrining lanjut oleh ahli gizi.
2. Assesmen Gizi
Assesmen gizi dilakukan oleh ahli gizi pada pasien yang berisiko
malnutrisi berdasarkan hasil skrining.
C. Penyelenggaraan Makanan
1. Penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSUD KOTA BAUBAU
dilakukan dengan sistem swakelola
2. Penyelenggaraan makanan harus mengacu pada prinsip keamanan yang
terkait dengan tenaga dan peralatan untuk menjamin keselamatan pasien.
3. Petugas di Instalasi Gizi wajib memakai alas kaki khusus dan APD
sesuai kegiatan yang dilakukan, antara lain:
3.1. Pemorsian makanan : masker, tutup kepala, sarung tangan
3.2. Distribusi makanan : masker, tutup kepala
3.3. membersihkan alat makan : masker, tutup kepala, sarung tangan,
apron kedap air
4. Pengadaan Makanan
Mekanisme pengadaan makanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di RSUD.
5. Pemesanan Makanan pada Pihak Ketiga
Pemesanan makanan pada pihak ketiga dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
5.1. Makan pagi dipesan oleh petugas shift sore hari sebelumnya pukul
20.00 WITA, maksimal pemesanan/perubahan diet pukul 04.30
WITA;
5.2. Makan siang dipesan oleh petugas shift pagi pukul 08.00 WITA,
maksimal pemesanan/perubahan diet jam 09.30 WITA;
5.3. Makan sore dipesan oleh petugas shift sore pukul 13.00
WITA, maksimal pemesanan/perubahan diet pukul 14.30 WITA.
5.4. Pihak ketiga bersedia menyiapkan cadangan porsi sebanyak
10%-20% dari jumlah porsi yang dipesan sesuai tren peningkatan
jumlah pasien.
6. Distribusi Makanan
6.1. Kegiatan distribusi makanan ke pasien dilaksanakan sesuai
ketentuan yang ada dalam SPO distribusi makanan pasien.
6.2. Distribusi makanan dilakukan oleh penyaji ke ruang perawatan
dengan jadwal sebagai berikut :
6.2.1. Makan pagi : pukul 07.00 WITA
6.2.2. Makan siang : pukul 12.00 WITA
6.2.3. Makan sore : pukul 17.00 WITA
6.3. Pelayanan makan terhadap pasien baru yang datang setelah
jam distribusi makan, dilayani dengan ketentuan sebagai berikut:
6.3.1. Makan pagi maksimal pukul 08.00 WITA
6.3.2. Makan siang maksimal pukul 12.30 WITA
6.3.3. Makan sore maksimal pukul 18.00 WITA
Pasien baru yang datang 1 jam setelah waktu distribusi dilayani
pada waktu makan berikutnya, kecuali pasien dengan kondisi
khusus seperti hipoglikemi, dehidrasi, atau kegawatan.
7. Ahli gizi harus melakukan quality control terhadap setiap makanan
yang diterima dari pihak ketiga yang meliputi uji organoleptik
makanan, kontaminasi makanan, ketepatan waktu kedatangan dan akan
didistribusikan ke pasien untuk menjamin ketepatan diet.
8. Untuk menjamin kontinuitas mutu makanan dari pihak ketiga, ahli gizi
berhak rnelakukan kunjungan secara periodik (sidak) ke tempat
pengolahan makanan.
E. Kebersihan Lingkungan