Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama : Prelin Leunupun SI112B

NIM : 682015069
MK : Sistem Informasi (B)

1. Jelaskan 3 (tiga) prinsip utama dalam SDLC dan bagaimana keterkaitannya!

a. Libatkan para pengguna sistem


Pengguna sistem mengetahui masalah-masalah organisasi. Oleh karena itu, perlu
melibatkan pengguna sistem dalam menciptakan solusi-solusi dengan teknologi menarik.
Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik antara pengguna dan pengembang sistem.

b. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah


Langkah-langkah klasik pemecahan masalah adalah :
Pelajari dan pahami masalah (opportunity, dan/atau directive) dankonteks dari
sistem.
Definisikan kriteria atau ukuran solusi yang sesuai
Identifikasi alternatif-alternatif solusi dan pilih solusi terbaik.
Disain dan atau implementasikan solusi.
Observasi dan evaluasi dampak dari solusi dan sesuaikan solusi jika diperlukan

c. Menentukan tahapan-tahapan dan aktivitas


Pentahapan akan membuat proses pengembangan menjadi aktivitas-aktivitas yanglebih
kecil dan lebih mudah dikelola serta diselesaikan. Tahapan pembuatan sistem harus dilakukan
secara berurutan.

2. Jelaskan luaran dari masing-masing tahapan SDLC (investigation, analysis, design,


implementation & maintenance)!

a. Tahap Investigasi Sistem (Investigation)


Merupakan tahap dimana kita melakukan peninjauan terhadap sistem informasi yang akan
dikembangkan. Dalam tahap ini, kita mengidentifikasi permasalahan-permasalahan awal
dalam pengembangan sistem informasi tersebut, seperti : sasaran-sasaran yang ingin
dicapai, jangka waktu pelaksanaan, dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakannya.
Proses pengembangan proyek sistem informasi dapat membutuhkan dana yang besar dan
waktu yang panjang. Oleh karena itu, dalam tahap investigasi sistem kita harus melakukan
Studi Kelayakan. Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk mengevaluasi sistem alternatif
dan mengusulkan sistem yang paling layak dan diinginkan. Kelayakan disini dinilai dari 4
kategori utama, yaitu kelayakan organisasi, teknis, operasional dan ekonomis. (akan dibahas
lebih lanjut pada nomor 3).

b. Tahap Analisis Sistem (Analysis)


Merupakan tahap dimana kita menentukan dan menguraikan hal-hal yang dikerjakan di
dalam sistem. Tahap ini merupakan studi mendalam mengenai kebutuhan informasi
pengguna akhir (end user development) yang menghasilkan persyaratan fungsional yang
digunakan untuk mendesain sistem. Tahap analisis sistem terbagi atas tiga bagian, yaitu :
Analisis organisasi
Proses ini bertujuan untuk mendalami tentang organisasi, struktur manajemen,
anggota , kegiatan dan usaha, sistem lingkungan yang berhubungan, dan sistem
informasi yang digunakan organisasi saat ini
Analisis SI yang digunakan saat ini
Proses ini bertujuan untuk mempelajari sistem yang sudah ada dan membantu
memperbaiki atau memperbaharuinya
Analisis Persyaratan Fungsional
Persyaratan fungsional bertujuan menentukan kemampuan atau kecakapan sistem
informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna.
Persyaratan fungsional terdiri atas :
 Persyaratan User Interface atau antar-muka pengguna (Kebutuhan input-output
dari pengguna akhir harus didukung oleh sistem informasi)
 Persyaratan pengolahan (Menentukan apa yang harus dilakukan untuk
mengolah input menjadi output)
 Persyaratan penyimpanan (Menentukan data yang harus disimpan dan diambil)
 Persyaratan kendali

c. Tahap Desain Sistem (Design)


Merupakan tahap perancangan yang menentukan bagaimana sistem akan mencapai tujuan
agar memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna. Tahap ini akan menghasilkan
spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional dari tahap analisis sistem.
Spesifikasi ini kemudian digunakan untuk mengembangkan atau memperoleh komponen
dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan sistem. Tahap desain sistem berfokus
pada 3 produk yaitu :
User Interface Design atau Desain Antar-muka Pengguna (kegiatan ini berfokus pada
interaksi antara pengguna akhir dan sistem komputer)
Desain data (kegiatan ini berfokus pada desain struktur database dan file yang akan
digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Desain data yang sering
menghasilkan kamus data)
Proses Desain (kegiatan ini berfokus pada perancangan sumber daya perangkat
lunak, program dan prosedur yang diperlukan)

d. Tahap Implementasi Sistem (Implemantation)


Merupakan tahap pengkonstruksian dan penerapan sistem. Tahap ini adalah kegiatan
memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan
suatu sistem yang bekerja. Kegiatan utama implementasi sistem adalah :
Akuisisi atau Pemasukkan Hardware, Software, dan Layanan
Pengembangan perangkat lunak atau Modifikasi
Sistem Pengujian (melibatkan pengujian situs web atau kinerja aplikasi)
End User Training atau Pelatihan Pengguna Akhir (merupakan pengidentifikasian
dan pengalokasian sumber daya untuk pelatihan pengguna akhir)
Dokumentasi sistem.
Konversi.

e. Tahap Perawatan atau Pemeliharaan Sistem (Maintenance)


Setelah sistem berhasil diimplementasi, sistem akan dioperasikan dan dirawat. Sistem perlu
dirawat karena beberapa hal, yaitu :
Sistem mengandung kesalahan yang belum diperbaiki, sehingga kesalahan sistem
perlu diperbaiki
Sistem mengalami perubahan karena permintaan baru dari pemakaian sistem
Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar

3. Jelaskan tujuan dilakukannya studi kelayakan (ekonomi, organisasi, teknis dan operasional)!

a. Ekonomi
Dari segi ekonomi, studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang
diperlukan untuk pemanfaatan sistem informasi. Hal ini berkaitan dengan keterjangkauan
keuangan perusahaan dalam membiayai proses pengembangan sistem.

b. Organisasi
Dari segi organisasi, studi kelayakan bertujuan untuk mengetahui seberapa baik sistem
informasi yang diusulkan dapat mendukung tujuan organisasi. Jika sistem mendukung
tujuan organisasi, maka akan sangat mungkin organisasi dapat berhasil dengan sistem
tersebut.

c. Teknis
Secara teknis, studi kelayakan bertujuan untuk memastikan apakah hardware dan software
yang diperoleh atau dikembangkan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem yang
diusulkan.

d. Operasional
Hal ini mengacu pada kemauan dan kemampuan manajemen, karyawan, pelanggan,
pemasok, dan lain-lain untuk mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem yang
diusulkan. Jika semua pihak perusahaan mendukung hal tersebut maka, pengoperasian
sistem akan berjalan dengan lancar.

4. Mengapa diperlukan organisasi pengelola proyek sistem informasi!

Organisasi pengelola proyek sistem informasi terdiri dari pengawas proyek, koordinator, analis
sistem, spesialis bidang, dan programmer. Kelima komponen ini memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Anilis sistem bertugas untuk menganalisis dan menguraikan isi proyek
sistem. Spesialis bidang adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu. Oleh karena itu, ia lebih
memfokuskan dan mendalami bidang yang diteliti dalam proyek. Sedangkan, programmer
adalah orang yang membuat sebuah program melalui bantuan bahasa pemrograman yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan bantuan software. Sementara itu,
koordinator proyek bertugas untuk mengkoordinir atau mengatur segala tugas dari analis
sistem, spesialis bidang, dan programmer. Biasanya koordinator merupakan seorang anilis
sistem senior. Koordinator bertanggung jawab secara langsung kepada pengawas proyek.

Kelima komponen ini yang membentuk struktur organisasi proyek sistem informasi. Struktur
organisasi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek,
karena tugas dan tanggung jawab dari anggota proyek dalam organisasi berbeda-beda. Jika
semua komponen dalam organisasi ini melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,
maka proyek akan berhasil.

5. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing model pengembangan SI (Waterfall,


V-Model dan RUP)

a. Model Pengembangan SI - Waterfall


Keunggulan :
 Mudah diaplikasikan
 Menghasilkan kualitas sistem yang baik, karena dilaksanakan secara
bertahap dan tidak terfokus hanya pada tahapan tertentu saja.
 Menghasilkan dokumen pengembangan sistem dari setiap tahapan yang
sangat terorganisir. Karena model Waterfall mengharuskan untuk
menyelesaikan secara lengkap dan berurut, tahap per tahap.
Kelemahan :
 Proses pengembangan sistem tidak dapat dilakukan secara berulang
 Jika terjadi kesalahan sejak awal pengembangan sistem, maka akan
berakibat pada tahap selanjutnya

b. Model Pengembangan SI - V Model


Keunggulan :
 V Model sangat mudah digunakan atau fleksibel. V Model mendukung
project tailoring serta penambahan dan pengurangan method dan tool.
Project tailoring merupakan pengadaptasian persyaratan dan spesifikasi
proyek untuk kebutuhan operasional organisasi melalui peninjauan,
memodifikaisi, dan melengkapi data proyek. Oleh karena itu, sangat mudah
untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek
tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru
atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah using atau
ketinggalan zaman.
 V Model dikembangkan dan dikelola oleh publik. Sehingga penggunanya
dapat berpartisipasi dalam Change Control Board (menyetujui atau menolak
perubahan-perubahan yang diusulkan dalam proyek)
Kelemahan :
 Hanya dapat digunakan sekali dalam proyek, karena V Model hanya
berorientasi pada objek
 Beberapa aktifitas dalam V Model digambarkan terlalu abstrak, sehingga
tidak dapat digambarkan dengan jelas apa yang termasuk dan tidak
termasuk dalam aktivitas tersebut

c. Model Pengembangan SI - RUP (Rational Unified Proccess)


Keunggulan :
 Mendukung proses pengulangan dan pengembangan software
 Menyediakan petunjuk untuk menggunakan UML (Unified Modelling
Language). UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk
mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat
lunak.
 Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan-perubahan
yang terjadi pada software selama proses pengembangannya
Kelemahan :
 Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat
lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified Modeling
Language)

Вам также может понравиться