Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1. Faktor internal adalah fakor yang berasala dari tumbuhan itu sendiri.
Faktor internal terdiri dari faktor intrasel yang meliputi gen, dan faktor intersel
yang meliputi hormon.
Dalam hal ini kadar air merupakan salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau, karena setiap air yang
diperoleh tumbuhan mempunyai kadar yang berbeda-beda, ada tanaman yang
tersirami air dan ada yang tidak . Pertumbuhan tanaman yang memperoleh kadar
air cukup akan berbeda dengan tanaman yang tidak memperoleh air dengan kadar
yang cukup. Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan
penelitian mengenai “PENGARUH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN
BIJI KACANG HIJAU”dengan membedakan pemberian air pada masing-
masing gelas.
1.2. Tujuan Penelitian
1.4. Hipotesis
1. pada biji kacang hijau telah direndam dan ditanam dengan media kapas
basa akan tumbuh.
2. pada biji kacang hija tidak direndam dan ditanam dengan media kapas
basah akan tumbuh.
3. pada kacang hijau yang direndam dan ditanam dengan media kapas
kering akan tumbuh.
4. pada kacang hijau tidak direndam dan ditanam dengan media kapas
kering tidak akan tumbuh.
BAB II
LANDASAN TEORI
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Vigna
Spesies: V. radiata
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae)
ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah hijau dan kacang
tanah. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau
biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung
enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme
karbohidrat. Selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat
tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi
mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah
dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari
kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam
lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh
tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi
oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati
dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang
baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
2.1.2 Perkecambahan
1. Faktor Dalam
Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :
2. Ukuran benih
Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih
banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan
makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber
energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih
berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih
menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat
dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002).
3. Dormansi
Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak
berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap
telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan
dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel)
namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik
untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai
(Lambers 1992, Schmidt 2002).
4. Penghambat perkecambahan
Menurut Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa
kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan
dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan
metabolik atau menghambat laju respirasi.
1. Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit
pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan
jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan
tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo, 2002).
Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam
benih hingga 80 sampai 90 persen (Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar
air benih sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979).
Menurut Kamil (1979), kira-kira 70 persen berat protoplasma sel hidup terdiri dari
air dan fungsi air antara lain:
1. Untuk melembabkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau robek agar
terjadi pengembangan embrio dan endosperm.
2. Untuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji.
3. Untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan berbagai
fungsinya.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke
titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.
2. Suhu
Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan
benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran
suhu antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu juga mempengaruhi kecepatan
proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu
sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh gibberallin.
3. Oksigen
Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai
dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi
panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses
perkecambahan benih (Sutopo, 2002). Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju
respirasi dan dipengaruhi oleh suhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih
(Kuswanto. 1996). Menurut Kamil (1979) umumnya benih akan berkecambah
dalam udara yang mengandung 29 persen oksigen dan 0.03 persen CO2. Namun
untuk benih yang dorman, perkecambahannya akan terjadi jika oksigen yang
masuk ke dalam benih ditingkatkan sampai 80 persen, karena biasanya oksigen
yang masuk ke embrio kurang dari 3 persen.
4. Cahaya
Kebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung
pada jenis tanaman (Sutopo, 2002). Adapun besar pengaruh cahanya terhadap
perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya
penyinaran (Kamil, 1979).
2.2.2. Air
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur
tanah.Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air
dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari. Air merupakan senyawa kimia
yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi
kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama
dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk
mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air
untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh
dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2
liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses
metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat
makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan
tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-
pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Dalam fisiologi tumbuhan air
merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal utama yang diperhatikan
pada budidaya pertanian.
Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
a. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
b. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air
rendah aktivitas fisiologisnya rendah.
c. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
d. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-
reaksi kimia.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek
Gelas A dengan media kapas basah dan diberi biji kacang hijau
yang telah direndam selama 1 jam.
Gelas B dengan media kapas basah dan diberi biji kacang hijau
yang tidak direndam..
Gelas C dengan media kapas kering dan diberi biji kacang hijau
yang telah direndam selama 1 jam..
Gelas D dengan media kapas kering dan diberi biji kacang hijau
tanpa direndam.
- - - -
- - - -
Hari 3 (Senin 7 Agustus 2017)
10
8
Gelas A
6 Gelas B
Gelas C
4 Gelas D
0
Hari 1 Hari 3 Hari 4 Hari 5
2. Faktor Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
biji. Suhu mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran
26-35 derajat Celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan
dengan sempurna. Dalam percobaan, kami memberikan perlakuan
yang sama dalam masing- masing sampel, yaitu diberikan suhu
ruangan yang berada di kelas XII Mipa 5.
3. Faktor Oksigen
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih
terjadi bila kandungan oksigen di udara >29%. Untuk benih yang
sedang dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih
hingga 80% dapat membuat dormansi benih terpatahkan sehingga
benih mulai mengalami perkecambahan. kami memberikan
perlakuan yang sama dalam masing- masing sampel.
4. Faktor Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk perkecambahan sangat bervariasi
tergantung jenis benih itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya
untuk berkecambah, ada benih yang berkecambah dengan cepat
jika cahaya tercukupi, ada benih yang terhambat
perkecambahannya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya
dapat berkecambah pada kondisi gelap tanpa cahaya. kami
memberikan perlakuan yang sama dalam masing- masing sampel.
Dalam percobaan, kami menaruh ke empat sampel terkena cahaya
matahari sehingga kecambah tumbuh dengan subur, segar dan
berwarna hijau.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata
kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di
media kapas basah dengan biji kacang hijau yang direndam dahulu
sebelum ditanam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa air memiliki
peranan yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kecambah.
Air merupakan salah satu faktor luar yang sangat penting
dalam perkecambahan, karena penyerapan air merupakan tahap
awal perkecambahan biji. Air berperan penting untuk
mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji,
melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio
dan endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji,
mengencerkan protoplasma dan media angkutan makanan dari
endospenn atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh.
5.2. Saran
http://catatanzhamal.blogspot.com/
(gelas A) (gelas B)
(gelas C) (gelas D)
(gelas A) (gelas B)
(gelas C) (gelas D)
Hari 4 (selasa 8 Agustus 2017)
(gelas A) (gelas B)
(gelas C) (gelas D)
Hari 5 (Rabu 9 Agustus 2017)
(gelas A) (gelas B)
(gelas C) (gelas D)