Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

1. LATAR BELAKANG

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dimana kadar glukosa dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
adekuat. Diantara penyakit degenerative, diabetes merupakan salah satu di
antara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa yang
akan datang. Diabetes mellitus merupakan salah satu ancaman utama bagi
kesehatan umat manusia pada abad 21 ini.

Pasien DM diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdassarkan etiologinya


yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, tipe gestasional dan tipe lain. Salah satu jenis DM
yang paling banyak dialami oleh penduduk di dunia adalah DM tipe 2, yaitu
sekitar 90-90% dari seluruh pasien DM.

Menurut data WHO kasus penyakit ini meningkat empat kalinya dari 108
juta di tahun 1980 menjadi 422 juta orang di tahun 2014. Indonesia berada pada
peringkat ke-7 dari 10 negara penyandang diabetes terbesar di dunia (di
perkirakan 10 Juta penderita di Indonesia). Provinsi Kalimantan timur menempati
urutan keempat teratas dalam hal penderita diabetes mellitus di Indonesia.
Menurut riset yang di lakukan Riset Kesehatan Daerah tahun 2013 di temukan
presentasi 2,3 persen dari total seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas. Di
perkirakan dari data tersebut jumlah penderita sekitar 63.330 jiwa.

Diabetes mellitus di ketahui menyebabkan berbagai macam komplikasi


jangka panjang pada pembuluh darah kecil, neurologi, dan pembuluh darah
besar. Komplikasi tersebut dapat mengakibatkan gangguan seksualitas pada
penderita DM. Lebih dari 50% penderita diabetes mellitus akan mengalami
disfungsi ereksi dalam waktu 10 tahun pertama setelah mengidap diabetes
mellitus. Selain itu diabetes mellitus juga berhubungan dengan kondisi
kegemukan, tekanan darah tinggi dan kolesterol yang tinggi sehingga semakin
memperberat disfungsi ereksinya. Berdasarkan penelitian Natasya J (2013)
didapatkan 20 orang dengan kejadian disfungsi ereksi pada penderita DM dari
30 orang responden.

Pasien DM merupakan penyakit kronik yang harus terus menerus di beri


edukasi dan pembelajaran agar tidak merasa kualitas hidup nya menurun,
apalagi yang sudah dengan gangguan disfungsi ereksi. Karena dengan
pengobatan yang lama ini dapat mempengaruhi kapasitas fungsional,
psikologis dan kesehatan social serta kesejahteraan pasien DM. Kualitas hidup
sendiri merupakan persepsi dari ndividu terhadap posisinya dalam kehidupan
dalam konteks budaya dan sistem nilai dan kaitannya dengan tujuan, harapan
serta standar yang ada.

Penatalaksanaan DM antara lain membutuhkan perawatan, pendidikan


kesehatan tentang perawatan diri dan dukungan yang berkelanjutan untuk
mencegah terjadinya komplikasi. Peran keperawatan memberikan edukasi agar
memiliki gaya hidup yang sehat dan pengobatan yang teratur. Dengan diet yang
seimbang akan membantu menurunkan kolesterol darah serta mengurangi
kelehan dan stress. Pengelolaan mandiri pada pasien DM dapat menurunkan
angka kesakitan, komplikasi dan kematian. Pengendalian DM akan lebih efektif
bila di prioritaskan pada pencegahan dini melalui upaya perawatan mandiri
pasien, hal tersebut akan memberikan pengaruh dalam kualitas hidup. ‘

2. RUMUSAN MASALAH

Komplikasi yang terjadi pada pasien DM harus di tanggulangi agar kualitas


hidup dari penderita DM tersebut bisa meningkat. Banyak di antara komplikasi
ini bersifat kronis seperti komplikasi di saluran pembuluh darah dan
menyebabkan gangguan seksual. Telah di lakukan penelitian untuk pasien DM
dengan komplikasi disfungsi seksual tidak hanya di derita pria namun juga
wanita dengan usia 40 tahun ke atas lebih beresiko. Penurunan kualitas hidup
pada pasien DM dapat dikarenakan sifat penyakit yang kronik sehingga
berdampak pada pengobatan dan terapi yang sedang di jalani. Dengan
demikian, masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara disfungsi
seksual dengan penurunan kualitas hidup pada penderita Diabetes mellitus.

3. TUJUAN PENELITIAN

3.1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan antara disfungsi seksual dengan penurunan


kualitas hidup pada penderita Diabetes mellitus

3.2. Tujuan Khusus

A. Mengidentifikasi factor-faktor penyebab terjadinya disfungsi seksual


pada pasien DM

B. Mengidentifikasi factor yang mempengruhi penurunan kualitas


hidup pada pasien DM

C. Mengukur pengaruh disfungsi seksual terhadap penurunan kualitas


hidup pasien DM

4. MANFAAT PENELITIAN

4.1. Bagi Penulis

Menambah wawasan terkait tentang penyakit DM baik itu dari segi


komplikasi berupa disfungsi seksual serta kualitas hidupnya.

4.2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi dan pembelajaran bagi mahasiswa tentang


disfungsi seksual, hubungannya dengan kualitas hidup pasien DM

4.3. Bagi peneliti selanjutnya


Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih
lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

Вам также может понравиться