Вы находитесь на странице: 1из 22

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji beserta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan mengarahkan
dalam pembuatan makalah ini serta kepada teman-teman yang telah mendukung dan membantu
dalam penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan dalam penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga dapat mempermudah
dan melancarkan proses pembelajaran.
Dalam proses pembuatan makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kesalahan-
kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam makalah ini. Terima kasih.

Bukittinggi, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .....................................................................


B. RUMUSAN MASALAH .................................................................
C. TUJUAN .........................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. DEFENISI ........................................................................................
B. EPIDEMIOLOGI .............................................................................
C. ETIOLOGI .......................................................................................
D. PATOFISIOLOGI............................................................................
E. MANIFESTASI KLINIS .................................................................
F. PENATALAKSANAAN .................................................................
G. KOMPLIKASI .................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN .................................................................................
B. ANALISA DATA ............................................................................
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN .....................................................
D. NURSING CARE PLANNING .......................................................

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ...............................................................................
B. SARAN ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akumulasi darah dalam dada , atau hematothorax adalah masalah yang relatif umum ,
paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada . hematothorax tidak
berhubungan dengan trauma adalah kurang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab.
Identifikasi dan pengobatan traumatik gematothorax adalah bagian penting dari perawatan pasien
yang terluka . Dalam kasus hematothorax tidak berhubungan dengan trauma , penyelidikan yang
hati – hati untuk sumber yang mendasari harus dilakukan ketika perawatan terjadi .

Hematothorax mengacu pada koleksi darah dalam rongga pleura . Walaupun beberapa
penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk mendefinisikan
hematothorax ( dibandingkan dengan berdarah efusi pleura ) . Sebagian besar tidak setuju pada
perbedaan tertentu . Meskipun etiologi paling umum adalah hematothorax tumpul atau trauma
tembus , itu juga dapat hasil dari sejumlah nontraumatic menyebabkan atau dapat terjadi secara
spontan .

Pentingnya evakuasi awal darah melalui luka dada yang ada dan pada saat yang sama ,
menyatakan bahwa jika perdarahan dari dada tetap , luka harus ditutup dengan harapan bahwa
ada tekanan intrathoracic akan menghentikan perdarahan jika efek yang diinginkan tercapai ,
menyarankan agar luka dibuka kembali beberapa hari kemudian untuk evakuasi tetap beku darah
atau cairan serosa .

Mengukur frekuansi hematothorax dalam populasi umum sulit . Hematothorax yang


sangat kecil dapat dikaitkan dengan satu patah tulang rusuk dan mungkin tak terdeteksi atau
tidak memerlukan pengobatan . karena sebagian besar terkait dengan hematothorax trauma ,
perkiraan kasar terjadinya mereka dapat dikumpulkan dari trauma statistik .
Hemathrox harus diadpirasi dengan segara. Tindakan aspirasi ini paling baik dilakukan
dengan sebuah sempit, sebuah stopcock (3- way stopcock) dan sebuah jarum berukuran 16. Jika
di kehendaki keadaan vakum , di perlukan sebuah pompa dengan katup dan meteran untuk
mengukur tekanan. Botol vakum kurang bermanfaat. Tempat yang biasanya di pilih untuk
aspirasi seperti ini adalah ruang sela iga ketujuh atau kedelapan pada linea axilaris posterior.

Semua darah harus diisap keluar dari rongga pleura, aspirasi dihentikan hanya kalau
pederita mengeluh nyeri atau rasa tertekan yang hebat pada dada. 3000 ml darah (atau lebih)
dapat dikeluarkan dengan sekali aspirasi tanpa memengaruhi keadaan penderita. Ada bukti
bahwa aspirasi yang dilakukan secara dini memperpanjang lamanya perdarahan atau
menyebabkan terjadinya perdarahan kembali. Pandangan lama yang mengajarkan agar darah
yang diapirasi diganti dengan udara telah ditinggalkan, karena tindakan ini tidak bermanfaat dan
malahan dapat berbahaya dengan keterlambatan re-ekspansi paru paru. Aspirasi hemathorax
dapat di ulang dalam waktu beberapa jam dan harus diulangi dengan interval 24 jam sampai
jumlah darah yang diperoleh dengan aspirasi tersebut kurang dari 50 ml.

Jika darah atau cairan terus berkumpul setelah aspirasi dilakukan berulang ulang
lakukanlah pemasangan drainage tertutup pada dada dengan segera. Jika darah berkumpul
kembali dengan cepat mungkin darah ini berasal dari pembuluh arteri mammaria interna atau
arteri intercostalis yang terpotong.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan hematothorax ?
b. Apa saja etiologi dari hematothorax ?
c. Bagaimana patofisiologi dari hematothorax ?
d. Bagaimana manifestasi klinis dari hematothorax ?
e. Apa saja pemeriksaan dari hematothorax ?
f. Bagaimana perawatan dari hematothorax ?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa saja yang ada mengenai tentang hematothorax
b. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas KGD yang diberikan oleh dosen pembimbing.
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian

Hematothorax adalah adanya darah dalam rongga pleura . Sumber mungkin darah
dinding dada , parenkim paru – paru , jantung atau pembuluh darah besar . kondisi diasanya
merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam . Ini juga mungkin merupakan komplikasi
dari beberapa penyakit .( Puponegoro , 1995 ) .

Hemothorax adalah adanya darah dalam rongga pleura. Sumber darah mungkin dinding
dada, parenkim paru-paru, hati, atau pembuluh darah besar. Syok hemoragik dan re-spiratory
kegagalan bisa terjadi karena darah dalam rongga pleura

Hemotoraks adalah sebuah kondisi medis yang dikarakteristikan dengan penumpukan


darah di ruang pleura yang berada di antara rongga dada dan paru-paru. Kondisi ini biasanya
disebabkan oleh cedera akibat benda tumpul atau trauma tembus yang meruntuhkan membran
serosa. Akibatnya, paru-paru tidak dapat mengembang dan pasien mengalami kesulitan bernapas

Hemothorax adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru
(rongga pleura). Penyebab paling umum dari hemothorax adalah trauma dada.Trauma misalnya :

a. Luka tembus paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding dada.
b. Trauma tumpul dada kadang-kadang dapat mengakibatkan lecet hemothorax oleh
pembuluh internal. (buku keperawatan medical bedah)

2.2 Epidemiologi
Mengukur frekuensi hemothorax pada populasi umum adalah sulit. Sebuah hemothorax
sangat kecil dapat dikaitkan dengan patah tulang rusuk tunggal dan mungkin tidak terdeteksi atau
tidak memerlukan pengobatan. Karena hemothoraces yang paling utama berhubungan dengan
trauma, perkiraan kasar dari terjadinya mereka mungkin diperoleh dari statistik trauma.
Sekitar 150.000 kematian terjadi dari trauma setiap tahun. Sekitar 3 kali ini jumlah
individu yang cacat permanen karena trauma, dan mayoritas dari kelompok gabungan adalah
korban politrauma. Luka dada terjadi pada sekitar 60% dari kasus politrauma;. Oleh karena itu,
perkiraan kasar terjadinya hemothorax berhubungan dengan trauma di Amerika Serikat
pendekatan 300.000 kasus per tahun
Dalam periode 34-bulan di sebuah pusat tingkat-satu trauma besar, 2086 anak-anak muda
dari 15 tahun dirawat dengan trauma tumpul atau penetrasi; 104 (4,4%) mengalami trauma
toraks. Dari pasien dengan trauma toraks, 15 telah hemopneumothorax (angka kematian 26,7%),
dan 14 telah hemothorax (57,1% angka kematian). Banyak dari pasien memiliki luka lain
extrathoracic parah. Hemothorax Nontraumatic membawa tingkat kematian jauh lebih rendah.
Dalam seri lain anak-anak dengan luka dada tembus (yaitu, tusuk atau luka tembak),
tingkat morbiditas adalah 8,51% (8 dari 94). Komplikasi meliputi atelektasis (3), hematoma
intrathoracic (3), infeksi luka (3 ), pneumonia (2), udara kebocoran untuk lebih dari 5 hari (2),
dan septikemia (1). Perhatikan bahwa statistik ini hanya berlaku untuk hemothorax traumatis.
(buku kegawat daruratan)

2.3 Etiologi

Salah satu penyebab hemotoraks paling umum adalah trauma tembus ke jantung,
pembuluh darah, paru-paru, dan dinding dada. Trauma ini dapat muncul karena sengaja,
kecelakaan, atau komplikasi dari pemeriksaan medis atau pengobatan (iatrogenic) seperti tuba
toraksoktomi dan penempatan kateter pada vena sentral.

Ada juga penyebab hemotoraks lainnya, namun jarang ditemui, yaitu:

a. Tumor jinak atau ganas


b. Gangguan pada darah, termasuk komplikasi antikoagulasi
c. Embolisme paru-paru
d. Tuberkulosis
e. Infeksi pada jaringan lunak
f. Telangiektasia hemoragik turunan
g. Infark pulmonal
h. Endometriosis, jika ada implan jaringan endometrial pada ruang pleura (hemotoraks
spontan)

Dalam berbagai penelitian di bidang kedokteran ditemukan bahwa ada beberapa penyakit yang
dapat menyebabkan hemotoraks, di antaranya:

a. Penyakit darah pada bayi baru lahir


b. Henoch-Schönlein purpura
c. Beta-thalassemia/penyakit hemoglobin E

Hematorax disebabkan oleh hemoragi dari cidera intrapleural atau interstisial.

1. Traumatis
1.1 Trauma tumpul .
1.2 Penetrasi trauma .
2. Non traumatic atau spontan
2.1 Neoplasia ( primer atau metastasis ) .
2.2 Diskrasia darah , termasuk komplikasi antikoagulasi .
2.3 Emboli paru dengan infark .
2.4 Robek pleura adhesi berkaitan dengan pneumotorax spontan .

(http//:www.wikipedia.com)

2.5Manifestasi Klinis

Dapat menperlihatkan gejala – gejala kesulitan bernafas karena ekspansi paru yang tidak
adekuat. Perdarahan berlanjut, syok karena hipovolemia terjadi. Darah harus dikeluarkan dari
dalam dada melalui WSD. Biasanya, perbaikan melalui tindakan bedah mungkin diperlukan
untuk mencapai hemostasis.

2.5.1 Denyut jantung yang cepat


2.5.2 Kecemasan
2.5.3 Kegelisahan
2.5.4 Kelelahan
2.5.5 Kulit yang dingin dan berkeringat
2.5.6 Kulit yang pucat
2.5.7 Rasa sakit di dada
2.5.8 Sesak nafas

2.6Patofisiologi

Perdarahan ke dalam rongga pleura dapat terjadi dengan hampir semua gangguan dari
jaringan dinding dada dan pleura atau struktur intratoracic yang fisiologis terhadap
pengembangan hematothorax diwujudkan dalam 2 bidang utama hemodinamik dan pernapasan .
Tingkat respons hemodinamik ditentukan oleh jumlah dan kecepatan kehilangan darah .

Gerakan pernapasan normal mungkin terhambat oleh ruang efek menduduki akumulasi
besar darah dalam rongga pleura . Dalam kasus trauma , kelainan ventilasi dan oksigen dapat
mengakibatkan , terutama jika dikaitkan dengan cedera pada dinding dada . Dalam beberapa
kasus nontraumatic asal usul , terutama yang berkaitan dengan pneumotorax dan jumlah terbatas
perdarahan , gejala pernapasan dapat mendominasi .

2.7 Komplikasi
2.7.1 Kehilangan darah.
2.7.2 Kegagalan pernapasan.
2.7.3 Atelektasis.
2.7.4 hematoma intrathoracic.
2.7.5 infeksi luka.
2.7.6 pneumonia.
2.7.7 Septicemia.
2.7.8 Kematian

2.8 Penatalaksanaan
Kematian penderita hemothorax dapat disebabkan karena banyaknya darah yang hilang dan
terjadinya kegagalan pernapasan.Kegagalan pernapasan disebabkan adanya sejumlah besar darah
dalam rongga pleura menekan jaringan paru serta berkurangnya jaringan paru yang melakukan
ventilasi.
Maka pengobatan hemothorax sebagai berikut :
1. Pengosongan rongga pleura dari darah.

2. Menghentikan perdarahan.

3. Memperbaiki keadaan umum.

2.8.1 Penatalaksanaan Medis

1. Dipasang “Chest tube” dan dihubungkan dengan system WSD, hal ini dapat mempercepat
paru mengembang.

2. Apabila dengan pemasangan WSD, darah tetap tidak behenti maka dipertimbangkan untuk
thorakotomi.
3. Pemberian oksigen 2 – 4 liter/menit, lamanya disesuaikan dengan perubahan klinis, lebih baik
lagi apabila dimonitor dengan analisa gas darah. Usahakan sampai gas darah penderita normal
kembali.
Pemberian tranfusi darah : dilihat dari adanya penurunan Hb. Sebagai patokan dapat dipakai
perhitungan sebagai berikut, setiap 250 cc darah (dari penderita dengan Hb 15 g %) dapat
menaikkan ¾ g % Hb. Diberikan dengan tetesan normal kira-kira 20 –30 tetes / menit dan dijaga
jangan sampai terjadi gangguan pada fungsi jantung atau menimbulkan gangguan pada jantung.
4. Pemberian antibiotika, dilakukan apabila ada infeksi sekunder.
4.1 Antibiotika yang digunakan disesuaikan dengan tes kepekaan dan kultur.
4.2 Apabila belum jelas kuman penyebabnya, sedangkan keadaan penyakit gawat, maka
penderita dapat diberi “broad spectrum antibiotic”, misalnya Ampisillin dengan dosis 250 mg 4 x
sehari.
5. Juga dipertimbangkan dekortikasi apabila terjadi penebalan pleura.
6. Torakotomi darurat dilakukan pada kasus dengan terus drainase dari tabung dada, memperluas
hemothorax di posteroanterior yang (PA) dada x-ray, dan dengan ketidakstabilan hemodinamik.
literatur terbaru telah dijelaskan penggunaan terapi fibrinolitik untuk mengobati pasien
dengan hemothorax dipertahankan meskipun tabung thoracostomy. Penggunaan aktivator
plasminogen jaringan (TPA), serta agen lainnya, telah terbukti menjadi tambahan sukses untuk
mengalirkan koleksi-koleksi dipertahankan dan meniadakan kebutuhan untuk intervensi bedah.
Penggunaan zat ini menunjukkan rendah insiden efek samping. Protokol optimal untuk intervensi
ini belum ditetapkan. (dokter-medis.blogspot.com)

2.9 Pemeriksaan Penunjang


1. Laboratorium studi
a). Hematokrit dari cairan pleura
a.1 Pengukuran hematokrit hampir tidak pernah diperlakukan pada pasien dengan
hematothorax traumatis .
a.2 Studi ini mungkin diperlakukan untuk analisis berdarah nontraumatik efusi dari
penyebabnya .
Dalam khusus tersebut , sebuah efusi pleura dengan hematokrit lebih dari 50 % dari yang
hematokrit beredar deanggap sebagai hematothorax .
2. Imaging studi
a). Chest radiography
a.1 Dada yang tegak sinar rongent adalah ideal studi diagnostik utama dalam evaluasi
hematothorax.
a.2 Dalam unscarred normal rongga pleura yang hemothtorax dicatat sebagai meniskus
cairan menumpulkan costophiremic diafragmatik sudut atau permukaan dan pelacakan atas
margin pleura dinding dada ketika dilihat pada dada tegak film sinar – x . Hal ini pada
dasarnya sama penampilan radiography dada yang ditemukan dengan efusi pleura .
a.3 Dalam kasus – kasus dimana jaringan atau sisfisis pleura hadir , koleksi tidak dapat
bebas untuk menempati posisi yang paling tergantung didalam dada tapi menempati posisi
yang paling tergantung didalam dada , tapi akan mengisi ruang pleura bebas apapun tersedia .
Situasi ini mungkin membuat penampilan klasik lapisan pluida pada dada x – ray film
a.4 Sebanyak 400 – 500 ml darah diperlukan untuk melenyapkan costapherenic sudut
seperti terlihat pada dada tegak sinar rongent .
a.5 Dalam pengaturan trauma akut , telentang portabel dada sinar rongent mungkin
menjadi yang pertama dan satu – satunya pandangan tersedia dari yang untuk membuat
keputusan mengenai terapi definitif , kehadiran dn ukuran hematothorax jauh lebih sulit
untuk mengevaluasi pada film terlentang . sebanyak 1000 ml darah mungkin akan terjawab
saat melihat dada terlentang portabel x – ray film . Hanya kekaburan umum yang terkena
bencana hematothorax dapat dicatat.
a.6 Dalam kasus trauma hematothorax sering dikaitkan dengan dada lainnya , luka – luka
terlihat di dada sinar rongent , seperti patah tulang iga , pneumotorax , atau pelebaran
mediatinum superior.
a.7 Studi – studi tambahan seperti USG atau CT scan mungkin kadang – kadang
diperlukan untuk identitas dan kualifikasi dari hematothorax dicatat disebuah dataran sinar
rongent.

b).Ultrasonography
b.1 Ultrasonography USG digunakan dibeberapa pusat trauma dalam evaluasi awal
pasien untuk hematothorax.
b.2 Salah satu kekurangan dari USG untuk identifikasi traumatis terkait hematothorax
adalah bahwa luka segera terlihat pada radiography dada pada pasien trauma , seperti cedera
tulang , melebar mediastinum dan pneumothorax , tidak mudah diidentifikasi di dada
Ultrasonograp gambar.
b.3 Ultrasonography lebih mungkin memainkan peran yang saling melengkapi dalam
kasus – kasus tertentu dimana x –ray dada temuan hematothorax yang samar – samar.

c). CT
c.1 CT scan sangat akurat studi diagnostik cairan pleura atau darah .
c.2 Dalam pengaturan trauma tidak memegang peran utama dalam diagnostik hematothorax
tetapi melengkapi dada radiography . Karena banyak korban trauma tumpul melakukan rongrnt
dada dan / CT scan perut evaluasi, tidak dianggap hematothorax didasarkan pada radiography
dada awal dapat diidentifikasi dan diobati.
c.3 Saat ini CT scan adalah nilai terbesar kemudian dalam perjalanan trauma dada pasien
untuk lokalisasi dan klasifikasi dari setiap koleksi mempertahankan gumpalan dalam rongga
pleura .

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh
(Boedihartono, 1994 : 10).Pengkajian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, 1999)

3.1.1 Pemeriksaan fisik


Inspeksi : Biasanya tidak ada tampak keiuhan, mungkin gerakan nafas tertinggal mungkin pucat
karena perdarahan (pemeriksaan Hb dan Leuko)

Palpasi : Fremitus mungkin lebih keras dari sisi yang lain Gpada jumlah darah yang ada di
rongga toraks.

Auskultrasi : Bising nafas mungkin tidak terdengar atau menhilang.

Foto toraks: Sangat menbantu unutuk menentukan diagnosa bila keadaan penderita mengijikan.

Terapi : WSD (lihat WSD dan lihat bagan di atas)

3.2 ANALISA DATA

NO TGL / JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 Diisi pada saat


Berisi data subjektif masalah yang sedang dialami Etiologi berisi
tanggal
dan data objektif yang pasien seperti gangguan pola tentang penyakit
pengkajian
didapat dari nafas, gangguan keseimbangan yang diderita
pengkajian suhu tubuh, gangguan pola pasien
keperawatan aktiviatas,dll
3.3 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak maksimal karena
akumulasi udara/cairan.

2. Ketidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.

3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot
sekunder.

4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk
ambulasi dengan alat eksternal.

3.4 Nursing Planing Care


Diagosa KH dan Tujuan Nic Noc

Ketidakefektifan Pola pernapasan airaway Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan
pola pernapasan efektive. peninggian kepala tempat tidur. Balik ke sisi yang
berhubungan Memperlihatkan sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak
dengan ekspansi frekuensi mungkin.
paru yang tidak pernapasan yang ü R/ Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
maksimal karena efektive. ekspansi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak
trauma Mengalami sakit.
perbaikan b. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi
pertukaran gas-gas pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda
pada paru. vital.

ü R/ Distress pernapasan dan perubahan pada tanda


vital dapat terjadi sebgai akibat stress fifiologi dan
nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock
sehubungan dengan hipoksia.
c. Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk menjamin keamanan.

ü R/ Pengetahuan apa yang diharapkan dapat


mengurangi ansietas dan mengembangkan
kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.
d. Jelaskan pada klien tentang etiologi atau faktor
pencetus adanya sesak atau kolaps paru-paru.

ü R/ Pengetahuan apa yang diharapkan dapat


mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana
teraupetik.
e. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk
kontrol diri dengan menggunakan pernapasan lebih
lambat dan dalam.

ü R/ Membantu klien mengalami efek fisiologi


hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai
ketakutan atau ansietas.

Inefektif bersihan Jalan napas lancar a.Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang
jalan napas atau normal efektif dan mengapa terdapat penumpukan sekret di
berhubungan sal. pernapasan.
dengan peningkatan ü R/ Pengetahuan yang diharapkan akan membantu
sekresi sekret dan mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana
penurunan batuk teraupetik.
sekunder akibat b. Ajarkan klien tentang metode yang tepat
nyeri dan keletihan. pengontrolan batuk.

ü R/ Batuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan


dan tidak efektif, menyebabkan frustasi.
- Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak
mungkin

· R/ Memungkinkan ekspansi paru lebih luas.


- Lakukan pernapasan diafragma

· R/ Pernapasan diafragma menurunkan frek.


napas dan meningkatkan ventilasi alveolar.
- Tahan napas selama 3 – 5 detik kemudian secara
perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin
melalui mulut.

- Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari


dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan kuat

· R/ Meningkatkan volume udara dalam paru


mempermudah pengeluaran sekresi sekret.
c.Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.

ü R/ Pengkajian ini membantu mengevaluasi


keefektifan upaya batuk klien.
d.Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan
viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang
adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000
sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi

ü R/ Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat


menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah
pada atelektasis.
e.Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik
setelah batuk.

ü R/ Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa


kesejahteraan dan mencegah bau mulut.
f.Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :Dengan
dokter, radiologi dan fisioterapi.
Pemberian expectoran. Pemberian antibiotika.
Fisioterapi dada.Konsul photo toraks.

Perubahan Nyeri berkurang a.Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda
kenyamanan : atau hilang nyeri nonfarmakologi dan non invasif.
Nyeri akut ü R/ Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
berhubungan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan
dengan trauma keefektifan dalam mengurangi nyeri.
jaringan dan reflek b. Ajarkan Relaksasi : Tehnik-tehnik untuk
spasme otot menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapat
sekunder. menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan
relaksasi masase.

ü R/ Akan melancarkan peredaran darah, sehingga


kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi,
sehingga akan mengurangi nyerinya.
c. Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

ü R/ Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang


menyenangkan.
d.Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa
nyeri dan berikan posisi yang nyaman ; misal waktu
tidur, belakangnya dipasang bantal kecil.

ü R/ Istirahat akan merelaksasi semua jaringan


sehingga akan meningkatkan kenyamanan.
e.Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab
nyeri, dan menghubungkan berapa lama nyeri akan
berlangsung.

ü R/ Pengetahuan yang akan dirasakan membantu


mengurangi nyerinya. Dan dapat membantu
mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana
teraupetik.
Gangguan mobilitas pasien akan a.Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan
fisik berhubungan menunjukkan kebutuhan akan peralatan.
dengan tingkat mobilitas ü R/ mengidentifikasi masalah, memudahkan
ketidakcukupan optimal intervensi.
kekuatan dan b.Tentukan tingkat motivasi pasien dalam
ketahanan untuk melakukan aktivitas.
ambulasi dengan ü R/ mempengaruhi penilaian terhadap
alat eksternal. kemampuan aktivitas apakah karena
ketidakmampuan ataukah ketidakmauan.
c.Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan
alat bantu.
ü R/ menilai batasan kemampuan aktivitas optimal.
d.Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM
aktif dan pasif.
ü R/ mempertahankan /meningkatkan kekuatan dan
ketahanan otot.
e. Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau
okupasi.
ü R/ sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan
perencanaan dan mempertahankan/meningkatkan
mobilitas pasien.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Akumulasi darah dalam dada , atau hematothorax adalah masalah yang relatif
umum , paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada .
hematothorax tidak berhubungan dengan trauma adalah kurang umum dan dapat
disebabkan oleh berbagai penyebab . Identifikasi dan pengobatan traumatik gematothorax
adalah bagian penting dari perawatan pasien yang terluka . Dalam kasus hematothorax
tidak berhubungan dengan trauma , penyelidikan yang hati – hati untuk sumber yang
mendasari harus dilakukan ketika perawatan terjadi .

Hematothorax mengacu pada koleksi darah dalam rongga pleura . Walaupun


beberapa penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk
mendefinisikan hematothorax ( dibandingkan dengan berdarah efusi pleura ) . Sebagian
besar tidak setuju pada perbedaan tertentu . Meskipun etiologi paling umum adalah
hematothorax tumpul atau trauma tembus , itu juga dapat hasil dari sejumlah
nontraumatic menyebabkan atau dapat terjadi secara spontan .
DAFTAR PUSTAKA
Nanda Nic Noc

Buku Keperawatan Medikal Bedah

Buku Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan

Carpenito, L.J. (1997). Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.


Doegoes, L.M. (1999). Perencanaan Keperawatan dan Dokumentasian keperawatan. Jakarta :
EGC.
Hudak, C.M. (1999) Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC.
dokter-medis.blogspot.com
Pusponegoro , A . D (1995) . ilmu bedah . FK UI.Jakarta
http//:www.wikipedia.com
MAKALAH KEGAWAT DARURATAN PADA
“HEMATOTHORAX”

OLEH :
HENNY PRASETYAWATI
YORIN MIFTAHUR RAHMI
STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
SI. KEPERAWATAN TINGKAT 4
TAHUN 2017

Вам также может понравиться

  • Askep Hemathoraks
    Askep Hemathoraks
    Документ23 страницы
    Askep Hemathoraks
    vanesa
    Оценок пока нет
  • HIPOSMIA
    HIPOSMIA
    Документ11 страниц
    HIPOSMIA
    Fasni Kendari
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Penyakit Efusi Pleura
    Konsep Dasar Penyakit Efusi Pleura
    Документ16 страниц
    Konsep Dasar Penyakit Efusi Pleura
    nanda
    Оценок пока нет
  • Atrial Septal Defect
    Atrial Septal Defect
    Документ30 страниц
    Atrial Septal Defect
    Elfandari Taradipa
    Оценок пока нет
  • Scribd Penyakit Jantung Rematik
    Scribd Penyakit Jantung Rematik
    Документ23 страницы
    Scribd Penyakit Jantung Rematik
    Nur Halimah Lubis
    Оценок пока нет
  • Epidemiologi Acs
    Epidemiologi Acs
    Документ9 страниц
    Epidemiologi Acs
    YoghikSudipa
    Оценок пока нет
  • CSS Gagal Jantung Akut Kronik
    CSS Gagal Jantung Akut Kronik
    Документ31 страница
    CSS Gagal Jantung Akut Kronik
    Indra Wesly Simamora
    Оценок пока нет
  • Askep Dekubitus
    Askep Dekubitus
    Документ23 страницы
    Askep Dekubitus
    Rizki Archard Alfonso
    100% (1)
  • Makalah
    Makalah
    Документ10 страниц
    Makalah
    Riski
    Оценок пока нет
  • Anatomi Fisiologi Jantung
    Anatomi Fisiologi Jantung
    Документ29 страниц
    Anatomi Fisiologi Jantung
    John Junior
    Оценок пока нет
  • Makalah ASKEP EFUSI
    Makalah ASKEP EFUSI
    Документ38 страниц
    Makalah ASKEP EFUSI
    Dika Tiara
    Оценок пока нет
  • Askep Pneumokoniosis
    Askep Pneumokoniosis
    Документ37 страниц
    Askep Pneumokoniosis
    Zul Fahmi Akmal
    0% (1)
  • Pathway SARS
    Pathway SARS
    Документ13 страниц
    Pathway SARS
    erwandadwi
    Оценок пока нет
  • Trauma Dada
    Trauma Dada
    Документ45 страниц
    Trauma Dada
    maya masita ratri
    0% (1)
  • Cardiac Arrest
    Cardiac Arrest
    Документ20 страниц
    Cardiac Arrest
    TIARA GUSTIWIYANA
    Оценок пока нет
  • Manajemen Airway, Breathing, Circulations
    Manajemen Airway, Breathing, Circulations
    Документ4 страницы
    Manajemen Airway, Breathing, Circulations
    Tasya Azahra
    Оценок пока нет
  • Hernia
    Hernia
    Документ85 страниц
    Hernia
    Heldhi Yonathan Putra
    Оценок пока нет
  • Cor Pulmonal
    Cor Pulmonal
    Документ24 страницы
    Cor Pulmonal
    Baiq Trika Pustanika Ahadya
    Оценок пока нет
  • Makalah Askep Pernafasan
    Makalah Askep Pernafasan
    Документ35 страниц
    Makalah Askep Pernafasan
    M Syarwani Abdan
    Оценок пока нет
  • LP Infark Miokard
    LP Infark Miokard
    Документ10 страниц
    LP Infark Miokard
    AMALIA PUTRI DIANA
    Оценок пока нет
  • Asfiksia, Sufokasi Dan Drowning
    Asfiksia, Sufokasi Dan Drowning
    Документ26 страниц
    Asfiksia, Sufokasi Dan Drowning
    unjainun09
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Fisik Jantung
    Pemeriksaan Fisik Jantung
    Документ28 страниц
    Pemeriksaan Fisik Jantung
    SuLfadhilah Hamzah
    Оценок пока нет
  • LP Anemia Aplastik
    LP Anemia Aplastik
    Документ14 страниц
    LP Anemia Aplastik
    Mei Rani Wulandari EkNi
    Оценок пока нет
  • Tension Pneumothorax
    Tension Pneumothorax
    Документ30 страниц
    Tension Pneumothorax
    raniassyafii
    Оценок пока нет
  • Edema Paru Kardiogenik 1
    Edema Paru Kardiogenik 1
    Документ13 страниц
    Edema Paru Kardiogenik 1
    Inka Putri Kosita
    Оценок пока нет
  • Askep Pneumotoraks Dan Hemotoraks
    Askep Pneumotoraks Dan Hemotoraks
    Документ14 страниц
    Askep Pneumotoraks Dan Hemotoraks
    Ratna Roesardhyati
    Оценок пока нет
  • Cor Pulmonale
    Cor Pulmonale
    Документ14 страниц
    Cor Pulmonale
    gekwahyu
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pada Pasien Hemoroid
    Laporan Pendahuluan Pada Pasien Hemoroid
    Документ20 страниц
    Laporan Pendahuluan Pada Pasien Hemoroid
    Frisca
    Оценок пока нет
  • LP ASD Dan TOF
    LP ASD Dan TOF
    Документ20 страниц
    LP ASD Dan TOF
    Ganda Juanda
    0% (1)
  • Langkah Langkah Pemeriksaan Fisik Dan GCS
    Langkah Langkah Pemeriksaan Fisik Dan GCS
    Документ17 страниц
    Langkah Langkah Pemeriksaan Fisik Dan GCS
    PUDIASTINI JASMIN
    Оценок пока нет
  • BAB 2 Ruptur Lien Fix
    BAB 2 Ruptur Lien Fix
    Документ44 страницы
    BAB 2 Ruptur Lien Fix
    Sunita Tria
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Pneumotoraks
    Laporan Pendahuluan Pneumotoraks
    Документ12 страниц
    Laporan Pendahuluan Pneumotoraks
    nur fatikhatul
    Оценок пока нет
  • HEMOPTOE
    HEMOPTOE
    Документ10 страниц
    HEMOPTOE
    Yandhie Rahman
    Оценок пока нет
  • Pertanyaan Trauma Thorax Dan Kepala
    Pertanyaan Trauma Thorax Dan Kepala
    Документ5 страниц
    Pertanyaan Trauma Thorax Dan Kepala
    Randy Ahmad
    Оценок пока нет
  • Askep Perikarditis
    Askep Perikarditis
    Документ14 страниц
    Askep Perikarditis
    Saepul Ginanjar
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Perikarditis
    Asuhan Keperawatan Perikarditis
    Документ20 страниц
    Asuhan Keperawatan Perikarditis
    Deddy Yuliansyah
    Оценок пока нет
  • LP&askep
    LP&askep
    Документ26 страниц
    LP&askep
    agung
    Оценок пока нет
  • Jurnal Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia
    Jurnal Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia
    Документ3 страницы
    Jurnal Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia
    Fitrisugianti Nasir
    100% (3)
  • Stenosis Pulmonal
    Stenosis Pulmonal
    Документ9 страниц
    Stenosis Pulmonal
    Uswatun Hasanah
    Оценок пока нет
  • Pleuritis
    Pleuritis
    Документ14 страниц
    Pleuritis
    Umar Hamdani
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Endokarditis
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Endokarditis
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Endokarditis
    noval firdaus
    Оценок пока нет
  • Osteosarcoma Fix
    Osteosarcoma Fix
    Документ21 страница
    Osteosarcoma Fix
    Ayu Dharmaning
    Оценок пока нет
  • Makalah Nodul Tiroid Kel 3
    Makalah Nodul Tiroid Kel 3
    Документ12 страниц
    Makalah Nodul Tiroid Kel 3
    Farah Fildzah
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakologi (Gagal Jantung)
    Makalah Farmakologi (Gagal Jantung)
    Документ15 страниц
    Makalah Farmakologi (Gagal Jantung)
    aprezareza
    Оценок пока нет
  • Makalah Dekompensasi Kordis
    Makalah Dekompensasi Kordis
    Документ18 страниц
    Makalah Dekompensasi Kordis
    Nia nurdin
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Diabetes Millitus
    Jenis Jenis Diabetes Millitus
    Документ2 страницы
    Jenis Jenis Diabetes Millitus
    Anonymous b7g2YFlF5
    Оценок пока нет
  • PBL 18 - Asma
    PBL 18 - Asma
    Документ21 страница
    PBL 18 - Asma
    Defiita Fiirdaus
    Оценок пока нет
  • Hemotoraks
    Hemotoraks
    Документ23 страницы
    Hemotoraks
    ying
    Оценок пока нет
  • Flail Chest
    Flail Chest
    Документ14 страниц
    Flail Chest
    Siti Hadijah Syam
    Оценок пока нет
  • Acute Lung Oedema
    Acute Lung Oedema
    Документ22 страницы
    Acute Lung Oedema
    anis novita
    Оценок пока нет
  • Jurnal Pneumonia 3
    Jurnal Pneumonia 3
    Документ11 страниц
    Jurnal Pneumonia 3
    Ewi ungalesy
    Оценок пока нет
  • Infeksi Jantung
    Infeksi Jantung
    Документ11 страниц
    Infeksi Jantung
    beatrix angelina
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    Документ2 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    Avif Ae
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    Документ2 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada Klien Hemothorax
    eduun
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemathorax
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemathorax
    Документ21 страница
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemathorax
    Kumamon Kum
    Оценок пока нет
  • Askep Hematotorak
    Askep Hematotorak
    Документ12 страниц
    Askep Hematotorak
    RULIETI
    Оценок пока нет
  • Massive Hematotoraks
    Massive Hematotoraks
    Документ30 страниц
    Massive Hematotoraks
    Ayuu Kervina
    Оценок пока нет
  • Makalah Hematoraks
    Makalah Hematoraks
    Документ20 страниц
    Makalah Hematoraks
    Harma Harma
    Оценок пока нет
  • Asuhan Gadar Dengan Hematothorax
    Asuhan Gadar Dengan Hematothorax
    Документ19 страниц
    Asuhan Gadar Dengan Hematothorax
    Shindy
    Оценок пока нет
  • Makalah Hematothorax
    Makalah Hematothorax
    Документ26 страниц
    Makalah Hematothorax
    dwi uswatun khasanah
    Оценок пока нет
  • 320 922 1 PB PDF
    320 922 1 PB PDF
    Документ4 страницы
    320 922 1 PB PDF
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Psikologi Perkembangan
    Psikologi Perkembangan
    Документ7 страниц
    Psikologi Perkembangan
    diana zulhijah
    100% (1)
  • 39 134 1 PB
    39 134 1 PB
    Документ27 страниц
    39 134 1 PB
    Endang Sugiastuti
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5 Cedera Kepala
    Kelompok 5 Cedera Kepala
    Документ57 страниц
    Kelompok 5 Cedera Kepala
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • 320 922 1 PB PDF
    320 922 1 PB PDF
    Документ4 страницы
    320 922 1 PB PDF
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    Документ29 страниц
    Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Format Surat Permohonan Beasiswa
    Format Surat Permohonan Beasiswa
    Документ2 страницы
    Format Surat Permohonan Beasiswa
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2 Asma
    Kelompok 2 Asma
    Документ29 страниц
    Kelompok 2 Asma
    zikri
    Оценок пока нет
  • 02 Purbayanty-Budhiaji PDF
    02 Purbayanty-Budhiaji PDF
    Документ12 страниц
    02 Purbayanty-Budhiaji PDF
    regina
    Оценок пока нет
  • Supporting Device1
    Supporting Device1
    Документ4 страницы
    Supporting Device1
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    Документ29 страниц
    Kelompok 7 Pendarahan Gastrointestinal
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • PP Bukmarlina 5
    PP Bukmarlina 5
    Документ15 страниц
    PP Bukmarlina 5
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Kelompok 6 Pangkreatitis
    Kelompok 6 Pangkreatitis
    Документ24 страницы
    Kelompok 6 Pangkreatitis
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Supporting Device1
    Supporting Device1
    Документ4 страницы
    Supporting Device1
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Reni 5
    Reni 5
    Документ35 страниц
    Reni 5
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Blog Yelfia Analisa
    Blog Yelfia Analisa
    Документ1 страница
    Blog Yelfia Analisa
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Akibat Penurunan Hormone Efek Insulin Pada Lemak Dan Otot Terjadi Pada Insulin
    Akibat Penurunan Hormone Efek Insulin Pada Lemak Dan Otot Terjadi Pada Insulin
    Документ13 страниц
    Akibat Penurunan Hormone Efek Insulin Pada Lemak Dan Otot Terjadi Pada Insulin
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Sistem Reproduksi Pria
    Sistem Reproduksi Pria
    Документ31 страница
    Sistem Reproduksi Pria
    Weddy Martin
    Оценок пока нет
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Документ1 страница
    Lampiran 1
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Lampiran 2
    Lampiran 2
    Документ1 страница
    Lampiran 2
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • PP Bukmarlina 5
    PP Bukmarlina 5
    Документ15 страниц
    PP Bukmarlina 5
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Power Point
    Power Point
    Документ30 страниц
    Power Point
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Reni 5
    Reni 5
    Документ35 страниц
    Reni 5
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Lampiran 3
    Lampiran 3
    Документ2 страницы
    Lampiran 3
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Glo Me Rulo Nefritis
    Glo Me Rulo Nefritis
    Документ39 страниц
    Glo Me Rulo Nefritis
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Pasien Safety
    Pasien Safety
    Документ13 страниц
    Pasien Safety
    asti andreya
    100% (1)
  • Lampiran 04
    Lampiran 04
    Документ2 страницы
    Lampiran 04
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ14 страниц
    Cover
    diana zulhijah
    Оценок пока нет
  • Dosen
    Dosen
    Документ3 страницы
    Dosen
    diana zulhijah
    Оценок пока нет