Вы находитесь на странице: 1из 4

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI SYARIAH

Disusun Oleh:
Indira Marsha 01031381621121
M.Fadly Assiddiqie 01031381621234
Nadra Karmeylia 01031381621146
Rentika Damara 01031381621232
Tiara Aulia Melinda 01031381621195
Yolanda Febiola 01031381621238
Yuzi Amelia Rizani 01031381621237

Universitas Sriwijaya
Fakultas Ekonomi
Akuntansi
2017/2018
Bab 5
Sejarah dan Pemikiran Akuntansi Syariah

A. Perkembangan Akuntansi Syariah


1. Zaman Awal Perkembangan Islam
Pendeklarasian negara Islam di Madinah (tahun 622M, bertepatan 1H) didasari
konsep bahwa seluruh muslim adalah bersaudara tanpa memandang ras, warna
kulit, suku, dan golongan, sehingga kegiatan kenegaraan dilakukan bersama dan
gotong royong dikalangan muslimin. Rasulullah bertindak sebagai seorang Kepala
Negara, merangkap sebagai ketua Mahkama Agung, Multi Besar, dan Panglima
Perang Tertinggi juga penanggung jawab administrasi negara.
Dalam perkembangan selanjutnya, ketika ada kewajiban zakat dan ‘ush (pajak
pertanian dari muslim), dan perluaasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah
(pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaf (pajak hasil pertanian dari
nonmuslim), maka Rasul mendirikan Baitul Maal pada awal abad ke-7.

2. Zaman Empat Khalifah


Perubahan sistem administrasi cukup signifikan dilakukan di era kepemimpinan
khalifah Umar bin Khatab dengan memperkenalkan istilah Diwan, yangberfungsi
untuk mengusuti permabayaran gaji. FUngsi akuntansi telah dilakukan berbagai
pihak dalam Islam seperti Al-Amil, Mubashor, Al-KAtib, namun yang paling
terkenal adalah Al-KAtib yang menunjukkan orang yang bertanggung jawab
menuliskan dan mencatat informasi keuangan dan non keuangan. Khusus akuntan
dikenal muhasabah/muhtasib yaitu orangyang bertanggung jawab melakukan
perhitungan.
Akram Khan memberikn 3 kewajiban muhtasib, yaitu :
 Pelaksanaan hak Allah termasuk kegiatan ibadah seperti semua jenis
shalat, pemeliharaan masjid.
 Pelaksanaan hak-hak masyarakat, seperti perilaku di pasar, kejujuran
bisnis.
 Pelaksanaan berkaitan keduanya, seperti menjaga kebersihan jalan, lampu
jalan.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi islam adalah menyangkut semua praktik
kehidupan lebih luas tidak hanya menyangkut praktik ekonomi dan bisnis
sebagaimana dalam sistem kapitalis.

B. Sekilas Prosedur dan Istilah yang Digunakan


Ada 7 hal khusus dalam sistem akuntansi yang dijalankan negara islam, dijelaskan oleh
Al-Khawarizmy dan Al-Mazendarany, yaitu :
1. Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup, sistem ini dibawah koordinasi seseorang
manajer.
2. Sistem akuntansi untuk kontruksi merupakan sistem akuntansi untuk proyek
pembagunan yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Sistem akuntansi untuk pertanian merupakan sistem yang berbasis non moneter.
4. SIstem akuntansi gudang erupakan sistem untuk mencatat pembelian barang
negara.
5. Sistem akuntansi mata uang, sistem ini telah dilakukan oleh negara islam sebelum
abad ke-14M.
6. Sistem akuntansi peternakan merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang
ternak.
7. Sistem akuntansi perbendaharaan merupakan sistem untuk mencatan penerimaan
dan pengeluaran harian negara baik dalam nilai uang atau barang.

Prosedur yang harus dilakukan:


a. Transaksi harus dicatat setelah terjadi.
b. Transaksi harus dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
c. Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran dicatat di sisi
sebelah kiri.
d. Pembayaran harus dicatat dan diberikan penjelasan yang memadai disisi kiri
halaman.
e. Pencatatan transaksi harus dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati.
f. Tidak diberikan jarak antara penulisan di sisi sebelah kiri, dan harus diberi garis
penutup.
g. Koreksi atas transaksi yang telah di catat tidak boleh degan cara
menghapus/menulis ulang.
h. Jika akun telah ditutup, akan diberi tanda tentang.
i. Seluruh transaksi yang dicatat dibuku jurnal akan dipindahkan pada buku
khusus.
j. Orang yang melakukan pencatatan untuk pengelompokkan berbeda dengan
orang yang melakukan pencatatan harian.
k. Saldo diperoleh dari selisih.
l. Laporan disusun setiap bulan dan setiap tahun.
m. Pada akhir tahun, laporan oleh Al-Katib harus menjelaskan informasi detail
barang dan dana.
n. Laporan tahunan yang disusun oleh Al-Katib akan diperiksa dan dibandingkan
dnegan tahun sebelumnya dan disimpan di Diwan Pusat.

Dihubungkan dengan prosedur tersebut, terdapat beberapa istilah yaitu:


a. Al-Jaridah merupakan buku untuk mencatat transaksi , dalam bahasa Arab
berupa jurnal. Beberapa bentuk jurnal khusus yaitu :
 Jaridah Al-Kharaf, dihunakan untuk jenis zakat seperti pendapatan
dari tanah, ternak.
 Jaridah Annafakat, digunakan untuk mencatat jurnal pengeluaran.
 Jaridah Al-Maal, digunakan untuk mencatat jurnal pendanaan
berasal dari penerimaan dan pengeluaran zakat.
 JAridah Al-Musadereen, digunakan untuk mencatat jurnal
pendanaan khusus.
b. Daftar Al_yaumiah (Buku Harian), digunakan untuk pembuatan jurnal voucher.
Bentuk umum dari daftar yaitu :
 Daftar Attawjihat, untuk mencatat anggaran pembelanjaan.
 DAftar Attahwilat, untuk mencatat keluar masuk dana antara
wilayah dan pusat pemerintahan.
c. Beberapa jenis laporan keuangan, yaitu :
 Al- Khitmah yaitu laporan yang dibuat setiap akhir bulan yang
menunjukkan total penerimaan dan pengeluaran.
 Al-Khitmah Al Jameeah yaitu laporan yang disiapkan oleh Al-Khateb
tahunan dan diberikan kepada atasannya, berisi pendapatan,
beban, dan surplus/defisit setiap akhir tahun.
 Bentuk perhitungan dan laporan zakat akan dikelompokkan pada
laporan keuangan yaitu :
 Yang dapat tertagih.
 Piutang tidak dapat tertagih.
 Piutang yang sulit dan bermasalah sehingga tidak tertagih.

Pada perhitungan zakat, utang diklasifikasi menjadi 3 berdasarkan kemampuan


bayar, yaitu :
a. Arra’ej minal maal (collectible debts).
b. Almunkase minl maal (uncollectible debts).
c. Al-Muta’adher wal mutahayyer (complicated/doubtful debts).

C. Hubungan Akuntansi Modern dan Akuntansi Islam


Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk sistem pencatatan pada zaman dinasti
Abbaniah (750-1258M) sudah sedemikian maju, sementara pada kurun waktu hampir
bersamaan, Eropa masih periode The Dark Ages. Dari sini dapat dilihat hubungan
antara Luca Paciolli dan Akuntansi Islam. Luca Paciolli mengatakan bahwa setiap
transaksi harus dicatat dua kali yaitu di sisi kredit dan di sisi sebelah debit.
Penelitian tentang sejarah dan perkembangan akuntansi perlu dikaji lebih dalam lagi,
mengingat masih dipertanyakan bukti autentik dari zaman dinasti Abbaniah yang saat
ini sudah banyak hilang karena perang

Вам также может понравиться