Вы находитесь на странице: 1из 3

Muhammad Sendi Siradj

1706043771
Fakultas Ilmu Komputer - 2017

Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara


1. Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan islam tertua yang ada di Nusantara.
Kerajaan ini diperkirakan muncul pada abad ke-13 M. Samudra Pasai terkenal sebagai
jalur perdagangan internasional atau yang disebut juga dengan “jalur emas”. Diduga
kerajaan ini adalah hasil proses Islamisasi daerah-daerah pantai sekitar oleh pedagang
muslim yang singgah.
Ada beberapa sumber sebagai bukti berdirinya kerajaan Islam tertua ini, yaitu
Hikayat Raja Pasai (HRP), kisah perjalanan Ibnu Battutah, dan kisah pelayaran
Marcopolo dari Italia. Dan ada juga sumber dari Cina antara lain Ying-yai Sheng-lan dari
Ma huan.
Samudra Pasai, sebagai kerajaan dengan pelabuhan yang maju, menggunakan
mata uang dirham sebagai alat tukarnya. Dirham atau uang emas dicetak pada masa
awal pemerintahan Sultan Muhammad (1297-1326) dan pengeluarannya juga harus
sesuai aturan.

2. Kerajaan Demak
Demak adalah Kerajaan Islam pertama yang ada di pulau Jawa. Kerajaan ini
berdiri pada tahun 1478 M. Raden Fatah adalah orang yang mendirikannya. Beliau
adalah anak dari raja Majapahit yang terakhir dan beliau dilahirkan di Palembang.
Raden Fatah dididik secara islami dari kecil sehingga membuat ia menjadi pemuda yang
taat beragama Islam.
Pada awalnya, daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah
Kerajaan Majapahit. Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah
karena ibunya juga adalah wanita yang beragama Islam.
Setelah meninggalnya Raden Fatah, kerajaan Demak diperintah oleh Adipati
Unus. Masa pemerintahaan Adipati Unus tidak begitu lama karena beliau meninggal
pada usia muda. Hal yang paling terkenal selama Adipati Unus menjabat adalah dimana
kerjaan Demak menyerang bangsa Portugis di Malaka walaupun usahanya ini gagal
karena beliau gugur di dalam medan perang.
Setelah masa jabatan Adipati Unus, kerajaan Demak dipimpin oleh Sultan
Trenggana. Pada masa beliaulah kerajaan Demak mencapai masa kejayaannya. Sultan
Trenggana adalah sosok yang memunyai visi yang besar. Beliau ingin mengekspansi
daerah kekuasaanya hingga Jawa Barat. Untuk tujuan tersebut, beliau mengirimkan
panglima perang yang handal bernama Fatahillah. Daerah Jawa Barat yang pada saat
itu dikuasai oleh bangsa Portugis akhirnya satu per satu berjatuhan ditaklukan oleh
Fatahillah.

3. Kerajaan Mataram
Kerajaan didirikan pada tahun 1582. Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara
Yogyakarta.
Muhammad Sendi Siradj
1706043771
Fakultas Ilmu Komputer - 2017

Mataram adalah wilayah yang dihadiahkan Sultan Adiwijaya kepada Ki Gede


Pemanahan sebagai imbalan karena berhasil membantu Sultan Adiwijaya membunuh
Aryo Penangsang pada saat memperebutkan tahta kerajaan Demak sepeninggalnya
Sultan Trenggana.
Setelah Wafatnya Ki Gede Pemanahan, ia digantikan oleh putranya yaitu
Danang Sutawijaya. Ia memunyai visi yang sama dengan ayahnya dan juga ingin
melepaskan kekuasaan Sultan Pajang dari daerahnya. Akibatnya, hubungan antara
kerajaan Mataram dan Sultan Pajang menjadi tegang sehingga menimbulkan
peperangan. Dalam peperangan ini, Sultan Pajang gugur dan Sutawijaya mengangkat
dirinya sebagai Raja Mataram.

4. Kerajaan Banten
Sultan pertama kerajaan Banten adalah Sultan Hasanuddin. Ia adalah putra dari
Fatahillah. Pada masa kerajaan Demak, Banten adalah salah satu wilayah kerajaan
Demak. Setelah kerajaan Demak runtuh, kerajaan Banten melepaskan diri dari
kekuasaan Demak. Pada masa kesultanan Hasanuddin, Kerajaan Banten menjadi pusat
perdagangan. Hal ini didukung karena bangsa Portugis berhasil merebut Malaka
sehingga memaksa orang muslim merubah jalur perdagangan melewati Selat Sunda.
Pada tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat.
Setelah Sultan Hasanuddin, Kerajaan Banten dipimpin oleh putranya yaitu
Maulana Yusuf. Maulana Yusuf berhasil membawa kerajaan Banten menaklukan
kerajaan hindu Pajajaran. Setelah Maulana Yusuf, ia digantikan oleh Maulana
Muhammad. Beliau tewas pada saat mencoba menyerang Kesultanan Palembang.
Kerajaan Banten mencapai puncak masa kejayaanya pada saat Pangeran Ratu
yang bernama Sultan Ageng Tritayasa menaiki tahta kesultanan. Beliau sangat
menentang imperialisme Belanda yang pada saat itu mulai menjajah wilayah Banten.
Namun usaha Sultan Ageng Tritayasa gagal dalam mengalahkan VOC dan Banten mulai
dikuasai Banten dibawah pimpinan Sultan Haji.

5. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai Jawa ini merupakan Kesultanan
Islam pertama yang berdiri di tatar Pasundan. Beberapa sumber mengatakan kerajaan
ini didirikan oleh seorang Pangeran yang bernama Walasungsang, yaitu putra mahkota
Kerajaan Pajajaran. Namun, sosok yang mengubah kerajaan ini menjadi kesultanan
adalah Syarif Hidayatullah.
Bukti kuat sejarah berdirinya Kerajaan ini adalah Suma Oriental yang berasal
dari seorang pengelana bangsa Portugis yang bernama Tom Pires pada tahun 1513 M.
Sumber lokal terutama naskah Babad Cirebon dan Purwaka Caruban Nagari,
mengatakan bahwa pendiri kerajaan islam ini adalah Sunan Gunung Jati.
Menurut Babad Cirebon, terdapat pesantren yang cukup ramai di Gunung Jati.
Pesantren tersebut dipimpin oleh Syekh Datu Khafi. Tom Pires di dalam karyanya Suma Oriental
Muhammad Sendi Siradj
1706043771
Fakultas Ilmu Komputer - 2017

mengatakan bahwa pada tahun 1513 terdapat 1000 keluarga di Cirebon dan wilayah tersebut
dipimpin oleh penguasa Islam. Pires juga menyatakan Islam telah hadir di Cirebon pada tahun
1400-an. Disebutkan juga dalam Babad Cirebon, Cakrabhuni melakukan perjalanan ibadah
ke haji ke Mekkah bersama adiknya yang bernama Rara Santang. Disebutkan bahwa
Rara Santang dinikahi Sultan Mesir dan berputera Syekh Syarif. Selanjutnya Syekh Syarif
atau Syarif Hidayatullah menerima pemerintahan Cirebon dari pamannya, Cakrabhumi
yang pada sekitar 1479 M serta membuat pusat pemerintahan di Lemah Wungkuk. Ia
membangun istana yang diberi nama Pangkuwati. Pangkuwati inilah kelak menjadi
tempat tinggal raja-raja Cirebon. Berita yeng terkandung dalam dua teks lokal diatas
memang sulit dibuktikan sebagai fakta sejarah

Вам также может понравиться