Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Mintohardjo
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO No : SK / / B / PPI / XI / 2016
Tanggal : November 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
a. Rumkital Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit tingkat dua dengan berbagai
kemampuan pelayanan spesialisasi , sehingga tentu saja menjadi rumah sakit
rujukan yang dituntut mampu mewujudkan diri sebagai pusat pelayanan
kesehatan tersier.
b. Untuk meningkatkan kinerja Rumkital Dr. Mintohardjo sebagai rumah sakit
tingkat dua, tidak hanya diperlukan peningkatan kualitas rawat inap maupun
rawat jalan, tetapi juga diperlukan unit-unit penunjang yang baik secara langsung
maupun tidak langsung ikut berperan dalam penentuan kualitas sebuah rumah
sakit.
c. Salah satu unit pendukung itu adalah unit pencucian atau yang disebut unit linen
sebagai unit pengelola linen di rumah sakit.
d. Linen yang secara langsung bersentuhan dengan pasien, seperti sprei, selimut,
handuk, doek, dll tentu memerlukan pengelolaan yang tidak sederhana dalam
upaya mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
e. Linen yang tidak bersentuhan dengan pasien secara langsung, seperti taplak,
gorden, sarung O2, dll juga bukan tidak mungkin menjadi sumber infeksi
nosokomial jika tidak dikelola dengan baik.
f. Mengingat pentingnya fungsi unit linen, maka diperlukan unit linen yang
profesional dan bekerja sesuai prosedur.
g. Sebagaimana salah satu syarat agar rumah sakit dapat melaksanakan
pengelolaan linen dengan baik dan terarah adalah adanya buku pedoman dalam
pengorganisasian unit kerja dan cara mengelola linen.
2. DEFINISI
Batasan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo adalah segala bahan yang terbuat dari
tekstil baik yang secara langsung berhubungan dengan pasien maupun tidak.
4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman kerja ini meliputi Pedoman Kerja Kegiatan Pengelolaan
Linen di Rumkital Dr. Mintohardjo, dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I : Pendahuluan
b. Bab II : Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan
c. Bab III : Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
d. Bab IV : Sarana dan Prasarana
e. Bab V : Kegiatan
f. Bab VI : Pencatatan dan Pelaporan
g. Bab VII : Evaluasi dan Peningkatan Mutu
h. Bab VIII : Penutup
5. DASAR
a. Undang – Undang Pokok Kesehatan No.23 Tahun 1992.
b. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit, Depkes RI - Dirjen
Pelayanan Medik Spesifik 2001.
B. Kepengurusan
Unit Linen Rumkital Dr. Mintohardjo terdiri dari :
1) 1 (satu) orang Kaur Linen
2) 1 (satu) orang Penanggung jawab Penerimaan
3) 1 (satu) orang Penanggung jawab Pencucian
4) 1 (satu) orang Penanggung jawab Seterika/Pressing
5) 1 (satu) orang Penanggung jawab Distribusi
C. Masa Kerja
Masa kerja pelaksana di Unit Linen ditetapkan untuk masa 3 tahun.
D. Kewajiban
1) Melaksakan kebijakan pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo sesuai
pedoman yang ditetapkan.
2) Membuat rencana anggaran, program kerja Unit linen Rumkital Dr.
Mintohardjo tahun berjalan.
3) Mengelola program/kegiatan pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
4) Melakukan koordinasi untuk menyusun pedoman kerja, petunjuk teknis serta
prosedur pengelolaan linen.
5) Memantau dan mengevaluasi secara berkala pelaksanaan pengelolaan linen
di Rumkital Dr. Mintohardjo bila perlu ditindak lanjuti.
6) Mengadakan pertemuan berkala unit linen.
7) Memberikan laporan kegiatan pengelolaan linen.
Unit linen dalam melaksanakan tugas-tugasnya mengacu kepada ketentuan
sesuai Pedoman Kerja yang ditetapkan, meliputi tugas, tanggung jawab dan
wewenang.
KASI LINEN
Uraian Tugas
1. Memimpin, mengkoordinir, membina unit linen dalam mengelola program dan
kegiatan pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo agar berhasil dan
berdaya guna.
2. Menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran tahunan unit linen.
3. Menyusun, mengembangkan, merevisi dan melengkapi kembali pedoman,
standar dan prosedur pengelolaan linen yang pernah disusun.
4. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program
pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
5. Memantau dan mengevaluasi secara berkala hasil pelaksanaan program
pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
6. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kerja unit linen kepada Karumkit melalui
Kabag Urdal.
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan pengelolaan linen di Rumkital
Dr. Mintohardjo.
2. Bertanggungjawab atas segala peralatan dan segala sarana prasarana yang
berkaitan dengan pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
3. Bertanggungjawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan kepada Kabag
Urdal Rumkital Dr. Mintohardjo secara berkala.
Wewenang
Memberikan usul dan saran kepada Karumkit melalui Kabag Urdal tentang hal-
hal yang berhubungan dengan pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Hubungan Kerja
Melalui Kabag Urdal dengan:
Unit kerja
Departemen Keperawatan
Departemen Bedah
Bagian Perbekalan
Uraian Tugas
1. Memimpin, mengkoordinir, membina bidang distribusi linen dalam mengelola
program dan kegiatan pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo agar berhasil
dan berdaya guna.
2. Menyusun, mengembangkan, merevisi dan melengkapi kembali pedoman,
standar dan prosedur distribusi linen yang pernah disusun.
3. Memantau dan mengevaluasi secara berkala hasil pelaksanaan program
distribusi linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
4. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kerja distribusi linen kepada Kasi Linen.
Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan distribusi linen di Rumkital Dr.
Mintohardjo.
2. Bertanggungjawab atas segala peralatan dan segala sarana prasarana yang
berkaitan dengan distribusi linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
3. Bertanggung jawab dan melaporkan segala bentuk kegiatan distribusi linen
kepada Kasi Linen secara berkala.
Wewenang
Memberikan usul dan saran kepada Kasi Linen tentang hal-hal yang berhubungan
dengan distribusi linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Hubungan Kerja
Melalui Kasi Linen dengan:
Unit Kerja
Departemen Keperawatan
Departemen Bedah
10 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
dan pelayanan secara keseluruhan. Khusus untuk program pengelolaan linen,
materi disampaikan oleh unit linen yang berisi gambaran kegiatan-kegiatan unit linen
yang meliputi penerimaan, pencucian, seterika, dan distribusi.
Untuk karyawan baru di unit linen, akan diberikan masa orientasi 2 minggu dengan
diperbantukan ke salah satu bidang yang terdapat di unit linen di bawah
pengawasan penanggung jawab bidang tersebut.
11 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA
1. SARANA
Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Unit Linen dapat menyediakan sarana
sebagai berikut:
1. Informasi tentang hasil kegiatan pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
2. Program/kegiatan pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
3. Pedoman pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
4. SOP Linen, Buku Pedoman mana
5. Pedoman Pelayanan dan Pemeliharaan Linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
2. PERALATAN
Peralatan diperlukan untuk mendukung proses kegiatan agar dapat berjlan lancar,
sehingga jangkauan pelayanan Unit linen dapat tercapai. Peralatan Unit Linen yang
ideal meliputi sarana dan prasarana yaitu:
1. Ruangan kerja yang representatif dan lengkap dengan peralatan tulis dan
kantor.
2. Formulir-formulir pengelolaan linen.
3. Almari untuk menyimpan buku-buku, formulir, laporan Linen.
4. Mesin cuci dengan perawatan teratur sesuai prosedur.
5. Mesin pengering.
6. Mesin Seterika.
7. Timbangan.
8. Trolly untuk membawa linen kotor dari ruangan/poli.
9. Trolly untuk membawa linen bersih ke ruangan/poli.
3. DANA
1. Pembiayaan operasional Unit Linen adalah dari anggaran operasional bagian
Urdal yang disusun dan ditetapkan pada setiap tahun anggaran.
2. Rencana anggaran tahunan diusulkan ke bagian Urdal.
12 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
BAB V
KEGIATAN
1. BATASAN-BATASAN
a. Penerimaan linen adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari serah terima
linen kotor dari ruang perawatan, kamar operasi, atau poli kepada unit linen,
transportasi ke unit linen, penimbangan linen kotor, dan penyortiran linen kotor
berdasarkan jenis bahan dan tingkat kotor, untuk kemudian diserahkan ke
bagian pencucian.
b. Pencucian linen adalah proses membuat linen kotor menjadi bersih. Linen kotor
yang telah melalui proses penerimaan, dicuci baik secara otomatis
menggunakan mesin cuci yang tersedia maupun proses pencucian secara
manual, untuk kemudian diserahkan kepada bagian seterika/pressing.
c. Seterika/pressing adalah proses mengeringkan linen setelah melalui proses
pencucian. Seterika/pressing menggunakan mesin pengering dan mesin
seterika yang tersedia, untuk kemudian didistribusikan kembali ke ruangan,
kamar operasi, atau poli.
d. Distribusi adalah proses pengiriman kembali linen bersih menggunakan
kereta/trolly linen bersih ke ruang perawatan, kamar operasi, atau poli, untuk
kemudian dipakai atau disimpan di ruangan.
2. KEBIJAKAN
Cakupan kegiatan pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo termasuk
ketentuan/peraturan:
a. Prosedur Penanganan dan Pengangkatan Linen oleh bagian penerimaan.
b. Prosedur Penerimaan Linen Kotor oleh bagian penerimaan, yang meliputi
jadwal penerimaan, penimbangan linen kotor dan pencatatan.
c. Prosedur Penyortiran Linen oleh bagian penerimaan, yang meliputi
penyortiran berdasarkan warna dan jenis bahan, serta jumlah dan jenis noda.
d. Prosedur Pencucian Linen oleh bagian pencucian, yang berisi prosedur
pencucian linen secara manual dan secara otomatatis dengan memakai mesin
cuci.
e. Prosedur Pembilasan Linen oleh bagian pencucian.
f. Prosedur Pengeringan Linen (Penyeterikaan) oleh bagian seterika/pressing
yang berisi proses pengeringan secara umum.
13 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
g. Prosedur Penyaluran Linen Bersih oleh bagian distribusi.
h. Prosedur Pelaksanaan Kebersihan Ruang Pencucian.
i. Prosedur Pelaksanaan Kebersihan Peralatan di Ruang Pencucian.
j. Prosedur Pelaksanaan Kebersihan Kereta Linen.
k. Prosedur Perlindungan Diri.
l. Prosedur Pelaksanaan Pemakaian Perlengkapan Perlindungan Diri.
3. SPESIFIKASI LINEN
Spesifikasi
No Nama Linen Ket
Ukuran Jenis kain
1 Sprei besar 150 x 250 cm Katun 70 %
Poliester 30%
2 Selimut 120 x 180 cm Katun 70%
Poliester 30%
3 Stik laken 94 x 175 cm Katun 70%
Poliester 30%
4 Sarung 45 x 75 cm Katun 70%
bantal Poliester 30%
5 Perlak 140 x 100 cm Plastik
14 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
4 Sarung bantal 1 : 3 ( kapasitas TT : linen )
5 Perlak 1 : 3 ( kapasitas TT : linen )
6 Taplak meja 1 : 2 ( pasien : linen )
7 Bantal 1 : 2 ( pasien : linen )
8 Korden putih 1 : 1 ( kamar : linen )
9 Korden warna 1 : 1 ( kamar : linen )
10 Korden VIP 1 : 1 ( kamar : linen )
5. PENERIMAAN
Penerimaan linen kotor di unit linen diatur sesuai jadwal sebagai berikut:
Proses penerimaan linen kotor sendiri terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
a. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD)
b. Jadwal penerimaan linen pukul 07.30– 09.00WIB
c. Linen kotor dari ruangan dibawa dengan kereta linen melalui pintu linen kotor
d. Linen kotor dari masing-masing ruangan ditimbang
e. Berat linen kotor dicatat di buku timbangan
f. Selain berat juga dihitung jumlah tiap macam linen oleh petugas penerimaan dan
petugas pengiriman linen
g. Linen dibedakan menurut
1) Warna dan jenis :
- Linen berwarna hijau (khusus kamar operasi)
- Linen putih, biru, hijau dan merah muda untuk semua ruangan
- Popok bayi
- Baju pasien
2) Jumlah dan jenis noda.
- Linen kotor tidak terkena noda darah, debu, minyak.
- Linen kotor kena darah yang sedikit
15 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
- Linen kotor kena darah yang merata
- Linen kotor terkena bab/bak
- Linen kotor dari penderita berpenyakit menular/linen infeksius
- Untuk memudahkan pencucian, linen berwarna didahulukan agar tidak
pudar terkena obat pemutih
i. Petugas mencuci tangan dengan antiseptik
6. PENCUCIAN
Proses pencucian dapat dilakukan secara manual atau otomatis menggunakan
mesin cuci yang tersedia. Pencucian dengan mesin cuci sesuai tahap-tahap berikut :
1) Petugas memakai alat pelindung diri (APD).
2) Linen kotor infeksius direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
3) Linen kotor yang terkena darah sedikit / bab dicari bagian yang bernoda, disikat,
hingga bersih.
4) Linen kotor kena darah merata, bab, minyak gosok
Linen semacam ini sudah disphoel di ruangan, agar bau tidak anyir disiram
creolin, kemudian disabun merata dan disikat, kemudian dibawa ke pencucian.
5) Setelah perendaman masukkan linen ke dalam mesin cuci dan dibilas 1 kali
6) Masukkan sabun sebanyak 1 kg untuk linen 60 kg. Untuk linen putih tambahkan
suhu 40ºC. Terakhir masukkan pewangi pakaian sebanyak 900ml untuk linen 60
kg
7) Nyalakan mesin cuci selama 90 menit
8) Pembilasan dilakukan sebanyak 3 kali
9) Setelah dibilas linen diperas denan mesin pemeras
10) Linen yang telah diperas dimasukkan ke mesin pengering sekaligus disterilisasi
dengan uap yang dihasilkan ketel uap / boiler.
11) Setelah pengeringan selesai dilakukan maka siap untuk disetrika.
12) Petugas mencuci tangan dengan antiseptic
Sabun yang digunakan adalah : Rinso Matic
Molto untuk pewangi pakaian
Mesin cuci yang tersedia ada 2 unit dengan kapasitas 70 kg dan 1 unit dengan
kapasitas 10 kg.Khusus linen infeksius menggunakan 1 mesin cuci dan 1 unit untuk
16 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
mencuci linen non infeksius. Mesin cuci dengan kapasitas 10 kg digunakan untuk
mencuci pakaian/ piyama.
7. SETERIKA/PRESSING
Proses pengeringan dan seterika secara umum mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Petugas memakai perlengkapan kecuali sarung tangan dan scort
2. Linen seperti sprei, stik, selimut, sarung bantal setelah selesai dari mesin cuci
langsung disetrika dengan mesin rol.
3. Linen sepert, baju bayi, popok bayi dikeringkan dengan mesin pengering selama
30 menit dengan suhu 70 0 C. Setelah kering diseterika dengan mesin press
atau manual dengan suhu 1650 C pada bidang kontak.
4. Petugas mencuci tangan dengan antiseptik.
Prosedur pengoperasian mesin rol, mesin pengering, dan mesin press disesuaikan
dengan type masing-masing mesin dan diatur dalam standar prosedur yang
disahkan oleh Karumkit.
8. DISTRIBUSI
Pengiriman kembali linen yang telah bersih dari unit linen ke masing-masing
ruangan atau poli, mengikuti tahap-tahap:
1. Petugas memakai perlengkapan kecuali sarung tangan
2. Linen yang bersih dikembalikan keruangan diletakkan di rak-rak di linen bersih
3. Pengambilan linen bersih antara petugas ruangan dan petugas pencucian
dilaksanakan jam 13.00 – 14.30. di ruang penyaluran linen bersih (melalui loket
bersih).
4. Petugas mencuci tangan dengan antiseptik
5. Pengembalian linen bersih ke ruangan menggunakan kereta linen, linen
diletakkan dalam wadah tertutup/plastik
9. PELAKSANAAN KEBERSIHAN RUANG PENCUCIAN
Kebersihan dari ruang pencucian menjadi tanggung jawab Kasi Linen dan
dilaksanakan secara bergiliran oleh semua karyawan di unit linen. Jadwal pelaksana
kebersihan ruang pencucian setiap hari dibuat oleh Kasi Linen secara berkala.
Pelaksanaan Kebersihan ruang pencucian mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
17 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
1. Petugas memakai perlengkapan alat pelindung diri
2. Membersihkan lantai dengan sapu
3. Mengepel lantai dengan creolin dan air ditaruh dalam botol dengan tutup
berlubang untuk dikucurkan di lantai
4. Kain pel yang kotor dibilas dibawah air mengalir
5. Pelaksanaan kebersihan ruang pencucian dilakukan setiap hari dua kali, yaitu
pada pukul 06.30 dan pukul 14.00 w
6. Sebulan sekali membersihkan seluruh lantai ruang pencucian dengan cara
diguyur, pembersihan alat-alat lain sama dengan pembersihan harian.
7. Petugas mencuci tangan dengan antiseptik.
18 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
6. Setelah kering kain untuk linen bersih ( warna putih ) dipasang di trolly,
petugas mencuci tangan dengan antiseptik
12.SASARAN
Yang dimaksud dengan sasaran di sini adalah seluruh satuan kerja baik unit
maupun pelayanan di Rumkital Dr. Mintohardjo yang terkait dengan pengelolaan
linen. Meliputi :
a. Ruang rawat inap
b. Unit Rawat Jalan
1) Unit Rawat jalan spesialis dan umum.
2) Departemen Gawat darurat
c. Departemen Bedah (Unit Kamar Operasi)
19 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
Secara umum, prosedur tetap pencucian di Rumkital Dr. Mintohardjo digambarkan
dalam skema di bawah ini:
Penerima
Pencuci
Pemeras
Pengering Penjemur
Press/Seterika
Pemilih/Pengecek
Pengambilan
Tanda
Pengambilan
Linen
20 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
BAB VI
PENCATATAN dan PELAPORAN
Pengertian
Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan mencatat data-data yang diperlukan
sehingga dapat dibaca, dilaporkan, didistribusikan, dan disimpan.
Tujuan
1. Sebagai alat informasi dan komunikasi dalam menyampaikan berita, keterangan
dari unit-unit perawatan/ pelayanan secara berkesinambungan dalam bidang
pelayanan pengendalian infeksi nosokomial.
2. Mengumpulkan data sebagai bahan untuk menentukan masalah yang timbul,
pemecahan masalah, menetapkan prioritas tindakan serta evaluasi.
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat
4. Sebagai dokumentasi yang dapat disimpan untuk bahan penelitian guna
meningkatkan pelayanan.
Isi Pencatatan
Pencatatan yang dilakukan Unit Linen berisi:
1. Jenis dan spesifikasi linen
2. Standar jumlah linen
3. Jumlah linen yang dipakai di tiap ruangan atau poli
4. Jumlah linen yang disimpan di tiap ruangan atau poli
5. Jumlah linen yang dicuci dari tiap ruangan atau poli
Jenis Pelaporan
1. Laporan Harian
Dibuat oleh penanggung jawab masing-masing bidang kepada Kasi Linen. Laporan
ini berisi:
a. Kegiatan pengelolaan linen pada hari itu.
b. Jumlah linen yang diterima dan dikembalikan ke masing-masing ruangan
atau poli.
c. Masalah-masalah yang timbul
21 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
2. Laporan 3 Bulan, 6 Bulan dan Tahunan
Laporan 3 bulan, 6 bulan dan tahunan dibuat oleh Kasi Linen ditujukan kepada
Kabag Urdal. Laporan ini berisi rekapitulasi kegiatan unit linen yang dilaporkan dari
tiap-tiap bidang setiap hari.
22 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
BAB VII
EVALUASI dan AUDIT
Kriteria Evaluasi
a. Aspek Masukan / Struktur
1) Tersedianya pedoman pengelolaan linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
2) Tersedianya SOP Linen
3) Mekanisme dan prosedur kerja Unit linen
4) Adanya kelompok kerja pelaksana dan atau personil yang bertanggung jawab
melaksanakan pengelolaan linen
5) Adanya program kerja Unit Linen Rumkital Dr. Mintohardjo.
6) Adanya dana dan sarana untuk program dan kegiatan pengelolaan linen di
Rumkital Dr. Mintohardjo.
b. Aspek Proses
Dilaksanakannya program dan kegiatan unit linen agar sesuai dengan perencanaan,
antara lain :
1) Upaya penilaian mutu yang melekat dalam pelayanan unit linen.
23 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
2) Ada upaya perbaikan dan peningkatan mutu secara terus menerus yang dibina
oleh Kaur Linen.
c. Aspek Keluaran
1) Terdapat hasil pencatatan kegiatan yang sah dan bisa dilaporkan kepada yang
berwenang.
2) Terdapat rencana lebih lanjut untuk tindak lanjut dari hasil temuan/ penilaian
mutu pelayanan dengan berbagai indikator yang ditetapkan.
24 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n
BAB VIII
PENUTUP
Pedoman kerja Unit Linen Rumkital Dr. Mintohardjo telah disusun dan ditetapkan
sebagai acuan dan pedoman bagi staff dan anggota Unit linen dalam melaksanakan
pengelolaan linen di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Pedoman ini merupakan pokok-pokok pemikiran yang perlu
dijabarkan/dikembangkan, agar dapat dijadikan pegangan oleh semua petugas unit
kerja Rumkital Dr. Mintohardjo yang terkait.
Guna mewujudkan maksud tersebut pedoman dilengkapi dengan SOP linen
Rumkital Dr. Mintohardjo, dengan harapan unit kerja dapat melaksanakan sesuai
dengan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan.
Pedoman dapat diperbaiki sesuai kebutuhan dan perkembangan di Rumkital Dr.
Mintohardjo. Untuk itu diharapkan partisipasi semua pihak bagi penyempurnaannya.
Harapan kami semoga pedoman ini dapat menjadi salah satu sarana bagi Rumkital Dr.
Mintohardjo dalam upaya meningkatkan kinerja layanan melalui kinerja Unit linen.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati dan menyertai pelayanan kita, Rumkital
Dr. Mintohardjo Jakarta.
25 | P e d o m a n P e n g e l o l a a n L i n e n