Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Cilostazol adalah obat dengan fungsi untuk meredakan gejala masalah aliran darah tertentu di
kaki (klaudikasio intermiten). Cilostazol dapat mengurangi nyeri otot kram yang terjadi selama
latihan berjalan. Nyeri klaudikasio disebabkan oleh terlalu sedikit oksigen yang sampai ke otot.
Cilostazol dapat meningkatkan aliran darah dan jumlah oksigen yang sampai ke otot.
Cilostazol adalah obat antiplatelet dan vasodilator. Obat ini bekerja dengan menghentikan sel-sel
darah yang disebut platelet dari saling menempel dan mencegah mereka dari membentuk
gumpalan yang berbahaya. Hal ini juga memperlebar pembuluh darah di kaki. Cilostazol
membantu darah untuk bergerak lebih mudah dan membuat darah mengalir lancar dalam tubuh.
Konsumsi obat ini tanpa makanan dua kali sehari, minimal 30 menit sebelum atau 2 jam setelah
sarapan dan makan malam Gejala Anda mungkin mereda dalam 2-4 minggu, tetapi bisa
memakan waktu hingga 12 minggu sebelum Anda mendapatkan manfaat penuh dari obat ini.
100 mg secara oral dua kali sehari diberikan setidaknya 30 menit sebelum atau 2 jam setelah
sarapan dan makan malam.
Keamanan dan efektivitas belum ditetapkan pada pasien anak (kurang dari 18 tahun).
1. Alergi
2. Anak-anak
3. Lansia
V. Apakah Cilostazol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau
menyusui. kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
A= Tidak berisiko
C=Mungkin berisiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui.
Interaksi
1. Riociguat
2. Abciximab
3. Aceclofenac
4. Acemetacin
5. Alipogene Tiparvovec
6. Alteplase, Recombinant
7. Amiodarone
8. Amtolmetin Guacil
9. Anagrelide
10. Apixaban
11. Aspirin
12. Bromfenac
13. Bufexamac
14. Carbamazepine
15. Celecoxib
16. Ceritinib
17. Choline Salicylate
18. Citalopram
19. Clarithromycin
20. Clonixin
21. Clopidogrel
22. Cobicista
23. Crizotinib
24. Dabigatran Etexilate
25. Dabrafenib
26. Desirudin
27. Desvenlafaxine
28. Dexibuprofen
29. Dexketoprofen
30. Diclofenac
31. Diflunisal
32. Dipyridamole
33. Dipyrone
34. Duloxetine
35. Eliglustat
36. Eptifibatide
37. Escitalopram
38. Eslicarbazepine Acetate
39. Etodolac
40. Etofenamate
41. Etoricoxib
42. Felbinac
43. Fenoprofen
44. Fentanyl
45. Fepradinol
46. Feprazone
47. Floctafenine
48. Flufenamic Acid
49. Fluoxetine
50. Flurbiprofen
51. Fluvoxamine
52. Ginkgo
53. Ibuprofen
54. Ibuprofen Lysine
55. Idelalisib
56. Indomethacin
57. Ketoprofen
58. Ketorolac
59. Levomilnacipran
60. Lornoxicam
61. Loxoprofen
62. Lumiracoxib
63. Meclofenamate
64. Mefenamic Acid
65. Meloxicam
66. Milnacipran
67. Mitotane
68. Morniflumate
69. Nabumetone
70. Naproxen
71. Nefazodone
72. Nepafenac
73. Niflumic Acid
74. Nilotinib
75. Nimesulide
76. Oxaprozin
77. Oxyphenbutazone
78. Parecoxib
79. Paroxetine
80. Phenylbutazone
81. Piketoprofen
82. Piperaquine
83. Piroxicam
84. Pranoprofen
85. Prasugrel
86. Primidone
87. Proglumetacin
88. Propyphenazone
89. Proquazone
90. Rivaroxaban
91. Rofecoxib
92. Salicylic Acid
93. Salsalate
94. Sertraline
95. Siltuximab
96. Sodium Salicylate
97. Sulfinpyrazone
98. Sulindac
99. Tenoxicam
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan
risiko efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat mungkin merupakan pengobatan
terbaik untuk Anda. Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda dapat
mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.
1. Diltiazem
2. Erythromycin
3. Ketoconazole
4. Omeprazole
Perdarahan aktif (termasuk tukak lambung dan perdarahan intrakranial [misalnya, perdarahan
pada otak])
Gangguan darah atau pembekuan darah
Gagal jantung bawaan –obat ini tidak boleh digunakan
Penyakit ginjal
Penyakit hati –Perhatian khusus harus digunakan secara hati-hati
Trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah dalam darah)-Harap gunakan dengan hati-hati
Overdosis