Вы находитесь на странице: 1из 58

HUT SINODE GKJ

17 FEBRUARI 2018

Ibadah Syukur & Seminar


“Bhieneka Tunggal Ika sebagai Dasar hidup
dalam Persaudaraan”

GKJ GONDOKUSUMAN
GKJ GONDOKUSUMAN
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.40
Yogyakarta - 55222
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

Sambutan Ketua Majelis


GKJ Gondokusuman
Gereja: Syalom !
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja, yang telah
memimpin Gereja-gereja Kristen Jawa dalam segala kegiatannya.

Selamat datang di Yogyakarta kepada bapak, ibu, saudara seluruh


peserta peringatan HUT Sinode yang ke-87.

Pada kesempatan ini, Majelis GKJ Gondokusuman menghaturkan


terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan Sinode kepada
kami yang ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan HUT ini.

Dalam keterbatasan kami, tentu banyak kekurangan kami sebagai


tuan rumah. Untuk itu, perkenankan kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Dirgahayu yang ke-87 Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa di Indonesia.
Kiranya Tuhan berkenan memimpin seluruh anggota Sinode dalam
melakukan refleksi keberadaan Gereja-gereja Kristen Jawa di
Indonesia ini. Apakah yang dilakukannya sudah sepenuhnya sesuai
dengan tugas panggilanNya sebagai gereja yang melayani.
Semoga Tuhan tetap berkenan menyertai dalam setiap gerak langkah
Sinode, Klasis dan Gereja-gereja Kristen Jawa setempat.
Harapan kami, Sinode semakin dimampukan untuk hamemayu
hayuning Gereja-gereja Kristen Jawa di bumi Indonesia. Hayu
ibadahnya, hayu kesaksian dan pelayanannya, hayu sarana dan
prasarananya sehingga kiprahnya semakin dirasakan oleh masyarakat
bangsa Indonesia guna memuji dan memuliakan nama Tuhan.

1
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Demikian sambutan kami, kurang dan lebihnya kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Bilamana bapak, ibu dan saudara peserta peringatan HUT Sinode
kembali ke gereja masing-masing, mohon disampaikan salam hangat
dari pasamuan GKJ Gondokusuman Yogyakarta.

Sekian dan terima kasih.

2
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Sambutan Bapelsin XXVII GKJ
Dalam Rangka HUT ke-87
Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa

Salam sejahtera,

Segala puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan oleh
karena kasih dan kemurahannya, sehingga pada saat ini kita dapat
berkumpul dan mensyukuri HUT ke-87 Sinode GKJ. Atas nama Badan
Pelaksana Sinode (Bapelsin) dan Badan Pengawas Sinode (Bawasin)
XXVII GKJ, kami mengucapkan terimakasih dan sekaligus selamat atas
kebersamaan kita semua selama 87 tahun ber-sinode.

Ibadah dan perayaan HUT Sinode GKJ kali ini digarap bersama
oleh Bidang Keesaan Bapelsin GKJ, GKJ-GKJ di Yogyakarta dan
mengambil tempat di GKJ Sawokembar Gondokusuman, Yogyakarta.
Untuk itu kami menghaturkan terima kasih atas kerja keras dan
pelayanan Bapak/Ibu/Saudara.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak


yang telah mendukung terselenggaranya ibadah dan perayaan HUT
ke-87 Sinode GKJ. Dukungan dan ucapan selamat dalam rupa-rupa
bentuk yang telah disampaikan menjadi doa dan kekuatan tersendiri
dalam kita menjalankan tugas panggilan gereja yang dari Tuhan.

HUT Sinode GKJ kali ini mengambil tema: “Persaudaraan sebagai


dasar hidup bersama”. Kita semua menyadari bahwa “hidup bersama”
bukanlah sesuatu yang sudah ada begitu saja, tetapi sesuatu yang
harus terus diperjuangkan dan dikembangkan dengan sekuat tenaga.

3
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Salah satu hal yang juga harus terus diperkembangkan dalam
konteks GKJ adalah persaudaraan. Mempertahankan dan meningkatkan
persaudaraan akan menambah kehangatan persekutuan.

Kepada segenap keluarga besar Sinode GKJ, sekali lagi kami


ucapkan terimakasih dan selamat atas kebersamaan dan
persaudaraan kita dalam ber-sinode selama 87 tahun. Semoga Tuhan
dimuliakan dan berkat-Nya senantiasa menyertai pelayanan kita
bersama.

Salatiga, 17 Februari 2018


Bapelsin XXVII GKJ

Pdt. Aris Widaryanto


Sekretaris Umum

4
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Surat Penggembalaan Bapelsin XXVII GKJ
Dalam Rangka HUT ke-87
Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa
PERSAUDARAAN SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja, atas karya
penyelamatan yang telah dikerjakan-Nya bagi dan melalui kita semua
selaku keluarga besar Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa (GKJ). Atas
nama Badan Pelaksana Sinode (Bapelsin) dan Badan Pengawas
Sinode (Bawasin) XXVII GKJ, kami mengucapkan terimakasih,
sekaligus selamat atas kebersamaan kita semua selama 87 tahun ber-
sinode, terhitung sejak Sidang Sinode pertama pada 17 Februari 1931
di Kebumen.

Di usianya yang ke-87 ini, Sinode GKJ mencatat jumlah gereja dewasa
sebanyak 332, dengan tempat ibadah termasuk pepanthan kurang
lebih 527 tempat yang tersebar di enam provinsi di pulau Jawa.
Sedangkan jumlah pendeta aktif sebanyak 360, dan pendeta emeritus
98, sehingga total pelayan yang berjabatan pendeta di lingkungan
Sinode GKJ menjadi 458 orang; jumlah SDM pendeta yang cukup
besar untuk sebuah sinode dengan 332 gereja dewasa. Berdasarkan
catatan tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa dalam segala
keterbatasannya, GKJ baik yang ada di desa maupun di kota, terus
tumbuh dan berkembang. Terlebih upaya pemenuhan tenaga
pendeta yang selama ini diusahakan dengan sungguh-sungguh oleh
gereja-gereja, kini sudah tampak hasilnya. Itu semua dapat
terlaksana, semata karena berkat penyertaan Tuhan.

5
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
“Persaudaraan sebagai dasar hidup bersama”
Mengacu kepada tema umum Sinode GKJ “Hidup bersama dalam
Keluarga Allah”, konsep “hidup bersama” bukanlah sesuatu yang
sudah ada begitu saja (given), tetapi itu harus diperjuangkan dan
dikembangkan dengan sekuat tenaga. Karena tanpa semangat hidup
bersama, sangat mungkin, harapan hidup sebagai “keluarga Allah”
juga tidak akan pernah bisa diwujudkan.

Salah satu hal yang perlu terus diperkembangkan dalam konteks GKJ
adalah persaudaraan. Gagasan ini sudah dimuat dalam Nilai-nilai
Dasar GKJ (lih. Rencana Operasional Sinode GKJ 2016-2024), yang
dijelaskan demikian: “Sebuah persekutuan bisa muncul kalau
didasarkan pada persaudaraan. Persaudaraan yang mestinya
dikembangkan oleh gereja-gereja dalam lingkup Sinode GKJ
mengarah kepada dua hal sekaligus, yaitu: ke dalam dan ke luar.
Persaudaraan ke dalam adalah persaudaraan di antara umat
beriman yang didasarkan pada penghayatan keselamatan di dalam
Kristus. Sementara itu persaudaraan ke luar adalah persaudaraan
yang didasarkan pada kesamaan hakikat sebagai ciptaan Tuhan.”
Melalui penerapan nilai-nilai inilah, kehidupan bersama sebagai
keluarga Allah—dikaitkan dengan ekumenisme inklusif—akan
mewujud dalam kehidupan berkeluarga, bergereja, bermasyarakat,
dan berbangsa.

Salah satu upaya penerapan persaudaraan sebagai dasar hidup


bersama tersebut, pada tahun ini akan diwujudkan dalam GKJ Expo
yang akan diselenggarakan tanggal 18-19 Mei 2018 di D’ Emmerick
Salib Putih Hotel Salatiga. Kegiatan tersebut sebenarnya adalah
bagian dari pengembangan ekonomi jemaat dan masyarakat (PEJM).
Agar rencana tersebut dapat terselenggara dengan baik, maka

6
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
diharapkan gereja-gereja mendukung dan mengutus para anggota
jemaatnya untuk berpartisipasi.

Pengalaman juga telah mengajarkan kepada kita bahwa


mempertahankan dan meningkatkan persaudaraan akan menambah
kehangatan persekutuan menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu
sangat diharapkan masing-masing GKJ mengupayakan dan
mengembangkan bentuk-bentuk persaudaraan yang saling
membangun sebagaimana Matius 22:37-40 "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang
pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Tahun politik
Tahun 2018 menjadi “tahun politik” di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Timur dan secara nasional. Dalam beberapa bulan mendatang akan
berlangsung pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan bahkan proses
pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) juga akan
dimulai. Kita semua berharap pada waktunya Pilkada, Pilpres dan
Pileg akan berlangsung baik dan aman, serta menghasilkan
pemimpin-pemimpin yang juga baik dan mau mengabdi kepada
kepentingan rakyat, bangsa dan negara.

Pesta demokrasi tersebut patut kita syukuri dan rayakan bersama


sebagai bagian dari persaudaraan anak bangsa. Untuk itu diharapkan
segenap warga GKJ—yang sudah memiliki hak untuk memilih dan
dipilih—dapat terlibat secara aktif, bijaksana, cerdas dan
bertanggung jawab baik dalam Pilkada, Pilpres dan Pileg, termasuk
dalam hal menggunakan media gereja dan sosial.

7
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Pada saat ini kita bersama memiliki tanggung jawab untuk mengelola
perbedaan dan merajut perdamaian demi menghadirkan kehidupan
yang damai dan sejahtera. “Usahakanlah kesejahteraan kota … dan
berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya
adalah kesejahteraanmu.” (lih. Yer. 29:7).

Akhirnya, kepada segenap keluarga besar Sinode GKJ, sekali lagi kami
ucapkan terimakasih dan selamat atas kebersamaan dan
persaudaraan kita dalam ber-sinode selama 87 tahun. Semoga Tuhan
Yesus Kristus, Raja Gereja, dimuliakan dan berkat-Nya senantiasa
menyertai pelayanan kita bersama untuk terus berkarya di tengah
kehidupan sebagai anak bangsa.

Salatiga, 17 Februari 2018


Bapelsin XXVII GKJ

Pdt. Simon Julianto Pdt. Aris Widaryanto


Ketua Umum Sekretaris Umum

8
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Liturgi HUT ke-87 Sinode GKJ
Yogyakarta 17 Februari 2018

1) Panggilan Beribadah :
KJ 3: Kami Puji Dengan Riang & KPJ 182: Puji Sokur lan Panggunggung

Kami puji dengan riang, Dikau Allah yang besar; bagai bunga
t'rima siang, hati kami pun mekar. Kabut dosa dan derita,
kebimbangan t'lah lenyap,
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

Puji sokur lan panggunggung konjuk mring Hyang Maagung,


Kang nitahken jagad raya wah ngreksa kanthi setya.
Makluk wrata rinimatan krana sihing Pangeran.
Jagad tentrem lan raharja, lamun manut pangrehnya.

2) Votum & Salam


Adegan I & II

3) Pujian:
KJ 3: Kami Puji Dengan Riang & KPJ 182: Puji Sokur lan Panggunggung

Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.


Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu.
Padang, hutan, dan samud’ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira. ‘ngajak kami pun serta.
Surya, candra lan pra lintang samya nyunarken padhang.
Peksi ngoceh mawurahan wah sato-kewan girang.
Tetuwuhan ngumbar sekar sarta asung woh-wohan.
Sadaya sami memuja mring Allah Kang Makwasa.

4) Adegan III & IV


9
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
5) Pengakuan Dosa :
KJ 460: Jika Jiwaku Berdoa & KPJ 169: Lamun Kawula

Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku,


ajar aku t’rima saja pemberian tanganMu dan mengaku,
s’perti Yesus di depan sengsaraNya:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendakMu jadilah.

Lamun kawula, dhuh Rama, darbe atur panyuwun,


mugi kula nggih sageda nrimah sakarsanipun.
Lir pandonganipun Gusti, “Ywa pikajeng kawula,
mung karseng Rama pribadya kang tansah binabarna”.

6) Adegan V

7) Berita Anugerah :
KJ 249: Serikat Persaudaraan & KPJ 352: Santosaning Tetunggalan

Serikat persaudaraan, berdirilah teguh!


Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu.
Bersama-sama majulah, dikuatkan iman,
Berdamai, bersejahtera, dengan pengasihan.
Santosaning tetunggalan wit saka katresnan.
Den sabar ing atinira, sareh ing wicara.
Dipadha lan dilumadi, tan ngegungken dhiri.
Kabeh iku kang ingangkah tandha sih mring Allah.

8) Refleksi : Adegan VI

10
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
9) Tanggapan Firman :
KJ 53 Tuhan Allah T’lah Berfirman

Reff:
Allah Rama paring sabda, Haleluya.
Marang umat, sabda suci, Haleluya
Pada rungakna sabda mulya, warta kang adi tilingna
Ati kang resik den upadi, mligi katur Gusti.
Reff:
Tuhan Allah t’lah berfirman Haleluya,
pada umat sabda hikmat, Haleluya.
Barangsiapa bertelinga jangan menutup hatinya,
yang mau belajar hai dengarlah Firman yang baka.
Reff:
Allah Rama paring sabda, Haleluya.
Marang umat, sabda suci, Haleluya
Umating Gusti tansah nganti, Juruwilujeng sejati.
Wetan, kulon nunggal margi, ngener mring Gusti.
Reff:
Tuhan Allah t’lah berfirman Haleluya, pada umat sabda
hikmat, Haleluya.
10) Doa Syafaat

11) Pujian :

Satu-satunya yang kuandalkan

Engkau Tuhan yg setia, waktuMu slalu yg terbaik


Engkau Tuhan sandaranku, dan ku hanya ‘kan berharap pada-Mu.
Reff:
Satu-satunya yang kuandalkan,
satu-satunya yang kupercaya,q
Engkau sumber kekuatan,
Sumber pengharapan sumber kedamaian.

11
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
Satu-satunya yang kuandalkan,
satu-satunya yang kupercaya,
Engkau Tuhan memberkati,
Tuhan penyembuhku, Tuhan pemulihku.

12) Persembahan :
KJ 337 Betapa Kita Tidak Bersyukur

Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;


lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan
lembah.
Reff:
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.
Endah sulistya wiwiting ari, Cahyaning surya tan ana mega,
ocehing manuk, gya jejogedan, mekaring kembang arum
wewangi.
Reff:
Kabeh amarga, berkah Sang Rama, Allah kang Agung lan
Maha kwasa; kabeh amargi, berkahing Gusti, Allah kang
Suci, setya ntresnani.

13) Doa Persembahan & Penutup

14) Pengutusan & Berkat

12
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
BAHAN PERSEKUTUAN DOA HUT KE-87
SINODE GKJ
“PERSAUDARAAN SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA”
1) Pembukaan
 Ucapan selamat datang
 Ucapan terimakasih
 Mengajak semua yang hadir masuk saat teduh

2) Memasuki Persekutuan:
 Nyanyian Pujian KJ 337:1,2
1]. Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang,
bukit dan lembah.
Refrein:
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.
2]. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan
cerah,
ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum
berseri.
[ke refrein:]
 Doa Pembukaan
 Nyanyian Pujian KJ 337:3
3]. Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna
cemerlang;
indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.
[ke refrein:]
3) Doa Mohon Pimpinan Tuhan
 Pembacaan Alkitab 1 Petrus 1:13-25
 Uraian Renungan Berita Alkitab
13
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
“PERSAUDARAAN SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA”

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, Saat kita
mendengar istilah kudus atau suci nalar kita segera terhubung
dengan sesuatu yang “steril” atau “suci hama”. Kita beranggapan
bahwa istilah kudus terkait dengan suatu kondisi kualitas yang
terpisah, istimewa, dan jauh tak terjamah.

Menurut teolog Rudof Otto (teolog Jerman abad ke-20) istilah


“kudus” sering dipergunakan untuk mengungkapkan kesempurnaan
moral. Meskipun kesempurnaan moral dibutuhkan untuk kehidupan
berkeluarga, bergereja, dan bermasyarakat, istilah “kudus” dialami
dan dihayati oleh seseorang sebagai pengalaman pribadi yang
melampaui akal budi, suatu pengalaman subyektif di atas lingkup
etika, tujuannya adalah “sesuatu” yang di atas dan di luar diri sendiri,
yang disebut Numinus. Numinus adalah pengalaman di luar nalar,
tidak masuk akal, murni apa adanya, tidak dapat dibandingkan
dengan apa pun yang ada di dunia. Berhadapan dengan yang
“kudus” seseorang akan mengalami seolah-olah pikirannya dibelai
lembut, merasuk sampai hati dan jiwa, terjadilah ketenangan jiwa
yang menghantar pada suasana penyembahan terdalam. Dampak
dari perjumpaan dengan yang “kudus” akan memunculkan sikap yang
lebih tenang, teratur, terkendali yang berkelanjutan secara terus
menerus. Yang kudus akan memunculkan dan memperkokoh segala
potensi kebaikan dalam diri seseorang. Semua itu akan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang “kudus” yang ada di dalam diri pribadi yang didiaminya akan
memampukan seseorang mengalami perubahan-perubahan
mendasar di semua aspek kehidupannya, dari titik yang tidak tampak
sampai ke pada ujaran, dan perilaku nyata setiap hari.

Penjelasan singkat mengenai hasil perenungan Rudolf Otto di atas


membawa kita pada pengertian bahwa istilah “kudus” tidak sama

14
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
dengan suci hama atau steril. Kudus juga tidak sama dengan terpisah
atau memisahkan diri menjadi yang istimewa dan terpisah (atau
eksklusif). Istilah “Kudus” merupakan suatu kontak atau perjumpaan
yang menghasilkan perubahan besar dari semangat hidup, semangat
berbuat baik dan manfaat, motivasi kebaikan dan berguna bagi siapa
pun. Istilah itu tidak memisahkan manusia demi satu golongan atau
mazhab, atau kepercayaan apa pun, tapi menyatukan dalam berbagai
tindakan dan ujaran yang membangun kehidupan.

Bacaan kita di dalam 1 Petrus 1:13-25 memuat pokok-pokok teologis


yang bisa kita urai dan bisa kita pahami, demikian:

Ayat 13-15 menekankan bahwa kekudusan hidup adalah piranti


karunia Tuhan bagi umat yang setia dan mengandalkan Dia sampai
Dia datang untuk kedua-kalinya. Hidup di dunia dalam mayarakat
heterogen sebagai anak-anak yang taat. Ketaatan bukan karena
ketakutan, tapi dikarenakan cinta mendalam terhadap Dia yang telah
menebus. Seperti halnya Kristus Sang Penebus hidup di tengah-
tengah masyarakat-Nya. Ia menjalani hidup-Nya dengan ketaatan
mutlak kepada Sang Bapa.

Ayat 16-19, menekankan karya penebusan oleh Kristus yang


berdampak pada pemahaman dan pikiran tentang “kudus”nya hidup.
Searah dengan pokok pikiran Rudolf Otto, yaitu mendatangkan
manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan di dunia ini. Kekudusan
bukan barang eksklusif tertutup tapi inklusif. Inklusif berarti masuk ke
dalam hidup masyarakat terbuka terhadap sesama. Membangun
hidup bermasyarakat berdasar dan berasaskan ketaatan karena
sudah ditebus Kristus.

Ayat 20-21, setiap pembaca surat Petrus diingatkan bahwa iman


yang dimiliki umat dalah buah dari karya Kristus. Kristuslah yang
memungkinkan setiap orang percaya terhubung terus menerus

15
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
dengan Tuhan Allah Bapa, Penciptanya. Keterhubungan itu sangat
berharga dan tidak bisa ditukar dengan apa pun yang ada di dunia.

Ayat 22-25, kesucian sebagai buah keyakinan terhadap karya Kristus


yang menyelamatkan diwujudkan dalam kehidupan nyata yaitu
persaudaraan dengan sesama. Dalam kaitan dengan kekudusan,
tampak jelas bahwa kekudusan – menurut rasul Petrus – dan kita
percaya itu adlah buah karya Tuhan Allah melalui rasul Petrus, adalah
kasih kepada siapa pun dalam persaudaraan.

Pada bagian ini kita bisa menyimpulkan bahwa menerima dan hidup
dalam Injil keselamatan adalah melakukan panggilan Allah di tengah-
tengah persaudaraan. Kasih Tuhan Allah dalam kekudusan bukan
milik pribadi yang harus disembunyikan, melainkan dipraktekkan
secara nyata. Dalam kerangka persaudaraan sebagai dasar hidup
bersama, sesuai tema ulang tahun ke-87 Sinode GKJ, kita berikhtiar
mengamalkan pesan tadi sebagi wujud syukur dan terima kasih
karena sudah diselamatkan Tuhan Yesus.

Marilah kita membuka diri dan membangun kerja-sama dengan


sesama. Membangun kerja-sama dalam bentuk kebersamaan
bergotong-royong memajukan dan mencerdaskan anak-anak bangsa
Indonesia. Adanya kasih Kristus kepada gereja dan warga gereja
pertama-tama diharapkan agar umat GKJ menjadi berkat. Kekudusan
umat Kristen bukan hanya mengungkapkan hubungan pribadi dengan
Tuhan Allah saja, sambil memicingkan mata terhadap mereka yang
kurang beruntung. Kekudusan adalah piranti bagi umat Kristen untuk
bermasyarakat, menjadi teladan kebaikan, teladan ketulusan, teladan
kejujuran, teladan rendah hati, teladan kemurnian, teladan motivasi
baik. Persaudaraan dibangun dan diperkokoh bukan karena wacana
tapi keteladanan-keteladanan tersebut di atas. Di tengah-tengah
suasana hidup persaudaraan itu bertumbuh suasana hati saling
percaya, saling menolong, saling menguatkan, saling menghibur, dan
16
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
kebersalingan positif yang lainnya. Mari kita biasakan memiliki sikap
hidup persaudaraan menjadi kebiasaan yang otomatis muncul dalam
situasi dan kondisi apa pun.

Kiranya perenungan di dalam persekutuan doa ini, dalam kerangka


ulang tahun ke-87 inode GKJ, kita memperolah bekal, baik ajaran,
semangat dan juga motivasi yang membangun keadaban dan nilai
kristiani. Amin

4) Pokok-pokok Doa: (bisa dirangkum dan dilaksanakan oleh


seorang petugas)
 Doa syukur atas firman yang telah diterima
 Doa untuk warga yang sedang sakit
 Doa untuk pergumulan warga Gereja
 Doa untuk program pelayanan Gereja, Klasis, dan Sinode
GKJ
 Doa untuk bangsa dan negara
5) Nyanyian Syukur (dipimpin oleh petugas)

 Puji-pujian PKJ 7:1,2


 Doa Penutup
17
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
6) Nyanyian Akhir Persekutuan Doa KJ 407:1, 4
1]. Tuhan, Kau Gembala kami, tuntunan kami, domba-Mu;
b’rilah kami menikmati hikmat pengurbanan-Mu
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milik-Mu
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milik-Mu
4]. Kehendakmu kami cari, ingin turut maksud-Mu
Tuhan isi hati kami dengan kasih-Mu penuh
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasih-Mu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasih-Mu.
7) Persekutuan Doa Paripurna

18
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ
MAKALAH

19
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

20
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

21
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

22
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

23
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

24
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

25
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

26
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

27
Ibadah HUT - 87 Sinode GKJ

28
GKJ MANAHAN
Jl. MT. Haryono No.10 Manahan
Surakarta - 57139

00
SELAMAT DAN SUKSES
ULANG TAHUN SINODE KE=87 TAHUN 2018

SMA BOPKRI 1 (BOSA) YOGYAKARTA


PENERIMAAN CALON PESERTA DIDIK BARU
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mulai : 08 Januari s.d 28 Februari 2018 : gelombang pertama
01 Maret s.d 30 April 2018 : gelombang kedua
01 Mei s.d 14 Juli 2018 : gelombang ketiga
Tempat Pendaftaran : SMA BOPKRI 1 (BOSA) Yogyakarta
Jl. Wardani 2 Kota Baru Yogyakarta 55224
Admisi : di ruang PSB lewat pintu gerbang timur
Informasi : Telp. (0274) 515359, 551873
Email : smabosa@gmail.com
Web : www.smabosa-yogya.sch.id
KUOTA : 320 SISWA
Informasi :
a. jika Kuota sudah terpenuhi, PCPDB dapat ditutup sewaktu-waktu dan tidak
mengikuti alur gelombang di atas
b. setiap tahun pelajaran, kuota selalu terpenuhi di gelombang pertama
SYARAT PENDAFTARAN :
1. calon siswa yang diperbolehkan mendaftar adalah siswa SMP kelas IX tahun
pelajaran 2017/2018
2. calon siswa datang ke SMA BOSA dengan Orang tua/wali resmi
3. membeli formulir pendaftaran
4. menyerahkan foto copy raport kelas VII-IX dilegalisir dan bukti prestasi (jika
ada)
5. menyerahkan foto 3X4 : 2 lembar
6. mengikuti Tes Potensi Akademik, bahasa inggris, dan Wawancara
7. calon siswa yang sudah dinyatakan lulus dan diterima wajib melakukan daftar
ulang setelah pengumuman kelulusan SMP

00
GKJ BANYUMANIK
Jl. Rengas Raya No.9 Banyumanik
Semarang - 50267

00
00
GKJ WIROBRAJAN
Jl. Kapten Piere Tendean No.55
Yogyakarta - 55252

00
GKJ PAKEM
Jl. Kaliurang KM.18,5 Kertodadi
Pakembinangun, Pakem, Sleman
Yogyakarta - 55582

00
GKJ NEHEMIA
Jl. Raya Pasar Jumat,
Pondok Indah
Jakarta - 12310

00
PANTI WILASA
CITARUM

00
00
GKJ KABLUK
Jl. Brigjen. S. Sudiarto No.140A
Gayamsari,
Semarang - 50161

00
Bapak
Tulus Agus DW
Pakem
Yogyakarta

00
Bp. Johan
Ibu Ratna

00
batik
exotic
gkj ambarukma

00
DANA PENSIUN GKJ
Jl. Yos Sudarso No.5
Salatiga - 50711

00
Ibu
FONALI LAHAGU
GKJ Gondokusuman

00
YAYASAN
SAWOKEMBAR

00
00
GKJ MARGOYUDAN
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.40
Yogyakarta - 55222

00
GKJ EBEN-HAEZER
Jl. Palapa Raya No.5
Pasar Minggu
Jakarta - 12520

00
GKJ AMBARRUKMA
Jl. Ampel No.4 Papringan,
Caturtunggal, Depok, Sleman,
Yogyakarta - 55281

00
Group

00
GKJ
KEBONARUM
Dk. Bendogantungan RT.01 RW.07 Desa Sumberejo
Klaten Selatan, Klaten - 57422

GKJ CONDONGCATUR
Jl. Wijaya Kusuma II/344
Perumnas Condongcatur, depok,
Sleman, Yogyakarta - 55283

00
STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA

GKJ TEGAL
Jl. Dr. Sutomo No. 34
Tegal - 52113

00
Keluarga S. Hartoyo
GKJ Gondokusuman

GKJ JAKARTA
Jl. Balai Pustaka Timur No.1
Rawamangun, Jakarta - 13220

00
GKJ KERTEN
Jl. Siwalan No.42 Kerten
RT.02 RW.XIII Laweyan
Surakarta - 57143

BP. SILAS HENRY ISMANTO


Yogyakarta

00
GKJ SEMARANG BARAT
Jl. Hasanudin G.16
Semarang - 50172

SLOT KOSONG

00
Rumah Sakit
PANTI WALUYO SOLO
Jl. Jend. Ahmad Yani No.1, Kerten, Surakarta

Вам также может понравиться