Вы находитесь на странице: 1из 17

ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS MATEMATIKA SISWA
SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI

NURLAILA JUM’ATI
NPM. 13210052

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HAMZANWADI
2017

1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
MELALUI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN
KREATIFITAS MATEMATIKA SISWA
SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI

Nurlaila jum’ati
Program Studi Pendidikan Matematika
ella.celen16@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreatifitas


matematika siswa setelah diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran project based learning melalui lesson study. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model
yang digunakan adalah model pembelajaran project based learning melalui lesson
study. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi dan tes kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan subjek
penelitian sebanyak 31 orang siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus dan
setiap siklus terdiri atas tiga tahap, yaitu tahapan plan (perencanaan), do
(pelaksanaan) dan see (refleksi). Hasil dan analisis data menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran project based learning
melalui lesson study memberikan peningkatan yang cukup baik terhadap kreatifitas
matematika siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil tes dari
tiap siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreatifitas
matematika siswa. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar
siswa sebesar 41,93% dengan rata-rata kelas 63,22. Pada siklus II persentase
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa sebesar 90,32 % dengan rata-rata 79,95. Hal
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran project based learning melalui lesson
study berhasil meningkatkan kreatifitas matematika siswa SMA Negeri 1 Labuhan
Haji.

Kata kunci: Project Based Learning, Lesson Study, kreatifitas matematika.

2
APPLICATION OF LEARNING USING BASED PROJECT BASED
LESSON STUDY TO IMPROVE STUDENT MATHEMATICS
CREATIVITY SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI

Nurlaila jum’ati
Program Studi Pendidikan Matematika
ella.celen16@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the improvement of students' mathematical


creativity after the application of mathematics learning using project based learning
model through lesson study. The type of research used in this study is Classroom
Action Research .The model used is a model of learning based project learning
through lesson study. Sources of data in this study were obtained by using
observation sheet and test then analyzed qualitatively and quantitatively with the
subject of 31 students. This study lasted for two cycles and each cycle consisted of
three stages, namely stage plan (planning), do (implementation) and see (reflection)
The results and data analysis showed that the learning of mathematics using project
based learning model through lesson study gave a good improvement to student's
mathematics creativity. This can be proved by the increase of test results from each
cycle. The results of this study indicate an increase in students' mathematical
creativity. In the first cycle, the percentage percentage of students' learning
achievement is 41,93% with average grade 63,22. In cycle II the percentage of
classical completeness of student learning outcomes of 90.32% with an average of
79.95. This shows that the learning model of project based learning through lesson
study succeeded in improving the creativity of math students of SMA Negeri 1
Labuhan Haji.

3
Keywords: Project Based Learning, Lesson Study, math creativity.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan
sangat dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari baik masa sekarang maupun masa
depan. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki
peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran
sekolah lebih banyak dibanding pelajaran yang lain. Matematika diajarkan bukan
hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung di dalam matematika
itu sendiri, tetapi matematika diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk membantu
melatih pola pikir semua siswa agar dapat memecahkan masalah dengan
kritis,kreatif, logis dan tepat. Oleh sebab itu pembelajaran matematika bagi seluruh
siswa perlu ditingkatkan. Akan tetapi, matematika masih merupakan pembelajaran
yang sulit dipelajari oleh siswa bahkan merupakan pelajaran yang ditakuti, dan
dihindari karena dianggap sulit dan membosankan.
Siswa tidak suka belajar matematika, karena mereka memandang matematika
sebagai mata pelajaran yang sangat sulit. Penyebab dari kesulitan belajar siswa
berasal dari faktor guru dan siswa itu sendiri. Menurut Slameto (2010: 54) faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu: a) Faktor yang
ada pada diri individu yang sedang belajar (intern), b) Faktor yang ada di luar
individu (ekstern). Faktor belajar yang muncul dari siswa berasal dari rasa takut,
bosan, tidak menarik, kurangnya sumber belajar, dan kurangnya pengetahuan awal

4
tentang matematika. Sedangkan salah satu faktor kesulitan belajar siswa yang
muncul dari guru adalah cara mengajar yang masih monoton dan masih menggunakan
pembelajaran secara konvesional yaitu metode ceramah dimana pembelajaran ini
hanya terfokus pada guru. Siswa hanya menerima materi sebatas yang disampaikan
oleh guru sehingga siswa cenderung pasif dan keaktifan siswa kurang diperhatikan.
Hal inilah yang menyebabkan rendahnya kreativitas siswa dalam belajar matematika
karena mereka tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada pada
diri mereka.
Pendidikan pembelajaran matematika, kebanyakan hanya ditekankan pada
hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan.
Proses-proses pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif seperti kemampuan siswa
untuk menemukan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan kreativitas siswa dalam
bertanya jarang dilatih. Oleh karena itu tidak heran bila dalam suatu proses
pembelajaran tidak ditemukan seorang pun siswa yang mampu mengemukakan ide-
ide baru.
Hal ini disebabkan karena siswa hanya pasif mengikuti pembelajaran, mereka
tidak dilatih untuk mengembangkan daya pikir mereka untuk menjadi aktif dan
inovatif. Disamping itu bila siswa dihadapkan pada suatu masalah, siswa tidak
mampu memecahkan masalah tersebut dengan kritis, logis,kreatif, dan tepat sehingga
hasil belajarnya pun juga rendah. Untuk mengatasi kondisi seperti ini, minimal
mengurangi kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran matematika disekolah maka
perlu dilakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas dalam proses belajar
mengajar.
Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan bapak H. Andap S.Pd selaku
guru mata pelajaran matematika di SMAN 1 Labuhan Haji pada hari Rabu 15 Maret
2017, diketahui pada saat pembelajaran berlangsung kreativitas siswa dalam belajar
matematika masih kurang. Terlihat bahwa pada saat pelaksanaan pembelajaran
matematika, aktivitas yang dilakukan masih didominasi oleh guru. Siswa hanya pasif
dan kurang inisiatif dalam pembelajaran. Ketika siswa diberikan soal yang
5
dikembangkan lebih lanjut (bervariasi), siswa kesulitan mengerjakan soal karena
siswa hanya mendengarkan, meniru pola-pola yang diberikan oleh guru, serta
mencontoh cara-cara guru menyelesaikan soal. Siswa terkadang malas mengerjakan
soal yang mereka anggap sulit sehingga hanya menunggu jawaban dari teman lain
yang mengerjakannya ataupun menunggu guru mengerjakan. Kebanyakan siswa tidak
mau mengemukakan gagasan atau idenya dalam menyelesaikan soal, jika tidak
ditunjuk oleh guru. Siswa juga masih takut mengerjakan soal ke depan kelas karena
takut salah sehingga hanya sebagian kecil yang berani untuk maju mengerjakan soal
ke depan kelas. Dari kenyataan yang ada di kelas XI MIPA-1 SMAN 1 Labuhan Haji
tersebut telah dapat menunjukkan bahwa siswa kurang kreatif dalam kegiatan
pembelajaran matematika pada materi matriks hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan
harian siswa berikut:
Tabel 1
Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Siswa Pada Materi Matriks

Deskripsi Kelas
MIPA1 MIPA2 MIPA3 MIPA4 IPS1 IPS2 IPS3
Jumlah siswa 31 31 31 30 30 30 30
45,3
Rata-rata 66,35 60,57 54,35 55,50 58,50
65,72 5
Jumlah siswa tuntas 14 18 12 11 10 14 13
Jumlah siswa tidak tuntas 17 13 19 20 20 16 17
43,3
Ketuntasan klasikal (%) 45,16 58,06 38,70 36,66 33,33 46,67
3
Sumber: guru matematika SMA Negeri I Labuhan Haji

Tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa kelas XI


Semester genap SMA Negeri 1 Labuhan Haji masih rendah dan belum mencapai
KKM yang telah ditentukan serta ketuntasannya masih jauh dari 100%.
Pembelajaran matematika yang diterapkan selama ini sudah banyak menggunakan
model-model pembelajaran yang baik. Upaya perbaikan yang dilakukan dari masalah
diatas antara lain dengan memperbaiki model mengajar sehingga model baru akan
mampu menciptakan kondisi yang lebih baik bagi siswa. Untuk menghasilkan ide

6
atau gagasan yang baru dalam menghasilkan suatu cara dalam menyelesaikan
masalah, bahkan menghasilkan cara yang baru sebagai solusi alternatif pada proses
belajar matematika. Sesuai dengan masalah diatas materi yang diambil pada
penelitian ini yaitu materi matriks. Matriks merupakan salah satu materi yang
dajarkan pada kelas XI SMA semester ganjil kurikulum 2013. Dalam kehidupan
sehari-hari matriks dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear,
transformasi geometri, program komputer dll. Alasan menggambil materi ini sesuai
dengan permasalahan yang telah dibahas di atas dengan ketuntasan klasikal yang
yang masih rendah dan kreativitas siswa rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan.

Solusi pada proses belajar matematika diharapkan dapat meningkatkan


kreativitas siswa dengan melaksanakan tugas secara professional, seorang guru
dituntut untuk dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan (Kokom Komalasari, 2013: 58). Hal ini yang mendasari penulis untuk
menerapkan salah satu model pembelajaran project based learning (PjBL). Model
pembelajaran bebasis proyek (PjBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran
bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen, baik itu
pengetahuan, disiplin ilmu maupun pengalaman lapangan (Karunia Eka Lestari &
Mokhammad Ridwan Yudhanegara, 2015: 62).

Proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis


proyek maka untuk mengetahui keberhasilannya penulis melakukan penelitian
melalui Lesson Study (LS). Menurut Herawati susilo, dkk (2011:3) Lesson study
adalah suatu bentuk utama peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan
keprofesionalan guru yang dipilih oleh guru-guru Jepang. Dalam melaksanakan
lesson study guru secara kolaboratif 1) mempelajari kurikulum dalam merumuskan
tujuan pembelajaran dan tujuan pengembangan peserta didik (pengembangan
kecakapan hidupnya), 2) merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, 3)

7
melaksanakan dan mengamati Reserch Lesson (“pembelajaran yang dikaji”), dan 4)
melakukan refleksi untuk mendiskusikan pelajaran yang dikaji dan
menyempurnakannya dan merencanakan pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Melalui Lesson Study Untuk
Meningkatkan Kreatifitas Matematika Siswa Kelas XI MIPA-1 SMAN 1 Labuhan
Haji”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini melibatkan 31 orang siswa kelas XI MIPAI. Penelitian ini


adalah penelitian tindakan kelas ( classroom Action Research) melalui kegiatan
lesson study, maka prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur
penelitian tindakan kelas melalui kegiatan lesson study. Desain PTK berbentuk siklus
– siklus, dalam tiap siklus terdiri dari tiga fase, yaitu: (1) perencanaan (Plan), (2)
implementasi dan obsevasi (Do), (3) refleksi (See). Penelitian tindakan kelas ini akan
direncanakan tiga siklus dimana tiap – tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan.
Secara rinci prosedur tindakan tiap – tiap siklus dijabarkan sebagai berikut:

8
Dua jenis data dalam penelitian ini yaitu: 1) Data kualitatif yang berupa hasil
observasi aktivitas siswa dan kegiatan guru pada proses pembelajaran dengan
melalui kegiatan Lesson Study. 2) Data kuantitatif yang berupa skor yang diperoleh
dari tes evaluasi yang diberikan pada akhir setiap siklus atau hasil belajara siswa
yang diperoleh dari tes dengan penerapan model pembelajaran project based
learning (PjBL) melalui kegiatan Lesson Study.
Tehnik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai
berikut:1) Observasi (pengamatan) yang dilakukan dengan mengamati jalannya
pelaksanaan pembelajaran selama pembelajaran berlangsung di kelas.2) Kuesioner
(Angket) dilakukan dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan tertentu yang
diberikan kepada siswa berdasarkan pengalaman pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket respon siswa. Tehnik
angket dilaksanakan di akhir siklus. 3) Tes adalah suatu alat pengumpulan informasi,
tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang meningkatkan hasil belajar siswa
pada pokok matriks. 4) Dokumentasi berupa perangkat pembelajaran, lembar
observasi siswa, observasi guru, angket respons siswa serta foto – foto saat proses
pembelajaran.
Instrument yang digunakan sebagai berikut: 1) Lembar observasi pembelajaran
terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru
berbentuk variabel yang akan dikumpulkan datanya (check list) menggunakan
rentang nilai dalam bentuk angka (1,2,3,4,5). Untuk penilaian keterlaksanaan
pembelajaran yang berarti angka 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1
= sangat kurang. 2) Angket respon siswa bentuknya adalah alternatif pilihan.
Kategori jawaban yang digunakan adalah sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. 3) Lembar soal tes evaluasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang peningkatan hasil belajar matematika dalam materi
pokok matriks. Soal tes yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah tes uraian yang
terdiri dari 5 butir soal yang dilakukan diakhir siklus. Tes yang digunakan peneliti

9
telah diuji cobakan dan dihitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda dengan rumus dibawah ini.
Tehnik analisis data untuk observasi siswa dan guru yaitu : 1) Data observasi
dengan pemberian skor pada setiap indikator. Adapun pedoman penskoran sebagai
berikut: Skor 1 : diberikan jika tidak ada descriptor tercapai ,Skor 2 : diberikan jika
1 deskriptor tercapai, Skor 3 : diberikan jika 2 deskriptor tercapai, Skor 4 : diberikan
jika 3 deskriptor tercapai, Skor 5 : diberikan jika 4 deskriptor tercapai. Setiap
indikator memiliki 4(empat) deskriptor, yang akan menjadi acuan penelitian aktivitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. 2) Angket respon siswa, analisis data
isian angket dilakukan dengan memberi skor pada masing – masing butir pada
lembar hasil pengisian angket. Adapun penskoran untuk masing – masing butir
sebagai berikut: skor 5 (SS = Sangat Setuju), skor 4 (S = Setuju) skor 3 (KS =
Kurang Setuju) skor 2 (TS = Tidak Setuju) skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju)
Untuk menghitung rata- rata skor aktivitas siswa, kemampuan guru dalam mengelola
kelas dan angket respon siswa, dapat dicari menggunakan rumus menurut Sugiyono
(2010:49) yaitu:
Me =
Keterangan : Me = rata – rata skor
∑ x = Jumlah skor yang diperoleh.
n = banyak item penilaian
Rata-rata (mean) merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasrkan atas
nilai rata-rata dari kelompok tersebut (Sugiyono, 2010: 49). Rata-rata kelas ini
dihitung untuk mengetahui perubahan nilai dari prasiklus ke siklui I, siklus II, dan
selanjutnya ke siklus ke III .

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Siklus I

10
Berdasarkan hasil analisis terhadap lembar observasi belajar siswa dari guru.
Hasilnya diperoleh rata-rata skor kegiatan guru berada pada kategori baik, rata-
rata skor aktivitas siswa berada pada kategori aktif, dan rata-rata hasil penilaian
diskusi kelompok berada pada kategori baik. Peneliti juga melakukan tes evaluasi
pembelajaran untuk siklus I yang berkaitan dengan matriks yang hasil yaitu
ketuntasan klasikal 41,93%, 13 siswa yang tuntas dan 18 siswa yang belum tuntas.
sehingga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1
Tes kemampuan berpikir kreatif Siswa Siklus I

Banyaknya siswa yang hadir 31


Banyak siswa yang tidak hadir -
Nilai total 1960
Nilai rata-rata 63,22
Nilai tertinggi 89,33
Nilai terendah 40
Banyaknya siswa yang tuntas 13
Banyaknya siswa yang tidak tuntas 18
Persentase ketuntasan klasikal (%) 41,93%

Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai siswa adalah 69,85 dari 31
siswa yang mengikuti tes evaluasi, jumlah siswa yang tuntas adalah 13 dan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 41,93% dan jumlah siswa yang tidak tuntas
adalah 18 orang siswa atau 58,06%. Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan
belajar secara klasikal yaitu ≥ 85% belum tercapai. Dengan demikian perlu
diadakan perbaikan–perbaikan pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II

11
Pada pelaksanaan siklus II hasilnya diperoleh rata-rata skor keterlaksanaan
pembelajaran oleh guru berada pada kategori sangat baik, rata-rata skor aktivitas
siswa berada pada kategori sangat aktif, dan rata-rata hasil penilaian diskusi
kelompok berada pada kategori sangat baik. Peneliti juga melakukan tes evaluasi
pembelajaran untuk siklus II hasilnya yaitu untuk ketuntasan klasikal 90,32 %, 28
siswa yang tuntas dan 3 siswa yang belum tuntas sehingga diperoleh ketuntasan
klasikal belajar mencapai target yang sudah ditentukan, dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2
Tes kemampuan berpikir kreatif Siswa Siklus II
Banyaknya siswa yang hadir 31
Banyak siswa yang tidak hadir -
Nilai total 2478,7
Nilai rata-rata 79,95
Nilai tertinggi 92
Nilai terendah 64,67
Banyaknya siswa yang tuntas 28
Banyaknya siswa yang tidak tuntas 3
Persentase ketuntasan klasikal (%) 90,32 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai siswa adalah 80,94 dari 31
siswa yang mengikuti tes evaluasi, jumlah siswa yang tuntas adalah 28 dan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 90,32 % dan jumlah siswa yang tidak tuntas
adalah 3 orang siswa atau 9,67%. Hal ini menandakan siswa sudah menguasai
materi sepenuhnya. Dalam hal ini dari siklus I sampai siklus II tingkat kreatifitas

12
matematika siswa sudah mengalami peningkatan. Hasil ini menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar secara klasikal yaitu ≥ 85% sudah tercapai.

3. Hasil analisis dari tes kemampuan berpikir kreatif siklus I

dan II

Berdasarkan hasil analisis tes kemampuan berfikir kreatif siswa yang di

interpretasikan ke sekala lima terdapat tiga belas orang yang memenuhi kriteria

sangat kreatif, lima orang yang memenuhi kriteria kreatif, tujuh orang yang

memenuhi kriteria cukup kreatif, dan enam orang yang memenuhi kriteria kurang

kreatif pada siklus 1, sedangkan pada siklus II terdapat 28 orang yang memenuhi

kriteria sangat kreatif, 2 orang yang memenuhi kriteria kreatif. Dari hasil analisis

tes kemampuan berfikir kreatif siswa dapat disimpulkan bahwa dari siklus I dan II

mengalami peningkatkan kemampuan berfikir kreatif dari ketuntasan klasikal

41,93% dan meningkat menjadi 90,32 % %.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitan dan analisis data yang dilakukan yang mengacu
pada tujuan penelitan ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran project based learning melalui Lesson Study dapat meningkatkan
kreatifitas matematika siswa SMAN I Labuhan Haji. Hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi belajar siswa pada siklus I sampai siklus II terus mengalami peningkatan,
sehingga pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan
sebelumnya. Kertercapaian tersebut dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas
kegiatan guru, aktivitas siswa, aktivitas diskusi kelompok, respon siswa dan tes
kemampuan berpikir kreatif.

13
Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:

1) Bagi guru tenaga pengajar bidang matematika dapat menggunakan

model pembelajaran project based learning menjadi salah satu metode

alternatif yang dapat digunakan untuk mengajar, agar siswa dapat dengan

mudah memahami konsep dan operasi matriks aljabar dan dapat

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.


2) Saat menggunakan model pembelajaran project based learning yang

perlu digunakan adalah Lembar Kerja Proyek (LKP) yang disusun oleh guru

sesuai dengan konteks dan permasalahan.


3) Kegiatan Lesson Study dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat

digunakan pihak sekolah untuk dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang

lebih baik karena menuntut kesiapan guru dalam mengajar dan membantu

guru dalam mengevaluasi pembelajaran.


4) Kegiatan lesson study sangat memerlukan alat untuk

mendokumentasikan semua proses kegiatan lesson study seperti kamera,

handycam, ataupun Hp yang memiliki kamera yang canggih. Dokumentasi

yang di gunakan ini tidak hanya berupa foto akan tetapi alangkah lebih

bagusnya dilengkapi dengan video. Sehubung pada penelitian ini tidak

menggunakan video jadi untuk peneliti berikutnya bias melengkapi dengan

menggunakkan video.

DAFTAR PUSTAKA

Almes Gangga. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning


Dalam Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar. Diunduh dari

14
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=129165&val=1482
tanggal 3 Maret 2017.

Anisah Basleman. & Syamsu Mappa. (2011). Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi


V). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi


2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi


Aksara.

Badaruddin dan Esa Nur Wahyuni. (2009). Teori Belajar & Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Bambang Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya.


Jakarta: Rineka Cipta.

Benny A. Pribadi. (2009). Model Desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Dimas Sopan Sahid Satrio Utomod. (2015). Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa
Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal Batik Menggunakan Metode Project-
Based Learning Pada Siswa Kelas VIII G SMP N Ttrucuk Kabupaten Klaten.
Diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/15838/1/Dimas%20Sopan%20Sahid
%20SU%2010207241008.pdf pada tanggal 23 Maret 2017.

E. Mulyasa. (2009). Analisis,Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes:


Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosda karya.
Fauzan. (2013). Pendekatan Praktis Penelitian Tindakan Kelas: Panduan
Penyusunan PTK untuk Guru. Yogyakarta: Liebe Book Press.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamzah B. Un. (2008). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses belajar mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

15
Heris Hendriana & Utari Soemormo. (2014). Penilaian Pembelajaran Matematika.
Bandung: PT Refika Aditama.

Istamar Syamsuri & Ibrohim. (2011). Lesson Study (Studi Pembelajaran). Malang:
Universitas Negeri Malang (UM Press).

Karunia Eka, L. & Mokhammad Ridwan Y. (2015). Penelitian Pendidikan


Matematika: Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis dan Karya Ilmih dengan
Pendekatan Kuantitatif, dan Kombinasi Disertai dengan Model Pembelajaran
dan Kemampuan Matematis. Bandung: PT Refika Aditama.

Khanifatul. (2013). Pembelajaran Inovatif. . Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Komalasari, Kokom. (2013). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasinya.


Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, Kokom. (2014). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasinya.


Bandung: Refika Aditama.

Salamah. (2014). Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Metode Penugasan Pada


Materi Fiqih Di Kelas V SD Negeri Rantau Pakam Kecamatan Bendahara
Kab. Aceh Tamiang. Diunduh dari
http://digilib.iainlangsa.ac.id/207/1/110704370.SALMAH.PAI.pdf tanggal 23
Maret 2017.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,


dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Herawati Susilo. dkk (2011). Lesoon study Berbasis Sekolah: Guru Konservatif
Menuju Guru Inovatif. Malang: Bayumedia Publishing.

16
Pesta E. S. dan Cecep Anwar . H. F. S. (2008). Matematika Aplikasi Jilid 3: Untuk
SMA dam MA Kelas XII Program Studi Ilmu Alam. Jakarta: Jape Press Media
Utama.
Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru
Beberapa metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus
(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Suyono dan Hariayanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ridwan Abdullah Sani. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalan Guru.


Jakarta: Rajawali Pers.

Umi Wandansari. (2015). Penerapan Lesson Study Pada Pembelajaran Kimia


dengan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri Pada Materi Sistem Koloid di MA
Darut Taqwa. Diunduh dari
http://eprints.walisongo.ac.id/5156/1/113711035.pdf pada tanggal 23 Maret
2017.

Yunus Abidin. (2016). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.

17

Вам также может понравиться

  • Pedoman Penskoran
    Pedoman Penskoran
    Документ6 страниц
    Pedoman Penskoran
    Laila
    Оценок пока нет
  • Book 1
    Book 1
    Документ5 страниц
    Book 1
    Laila
    Оценок пока нет
  • AKIDAH AKHLAK X Untuk SISWA PDF
    AKIDAH AKHLAK X Untuk SISWA PDF
    Документ220 страниц
    AKIDAH AKHLAK X Untuk SISWA PDF
    ahmadyusuf89
    75% (8)
  • Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Документ6 страниц
    Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Laila
    Оценок пока нет
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Документ12 страниц
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Laila
    Оценок пока нет
  • Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Документ6 страниц
    Contoh Surat Perjanjian Gadai Sepeda Motor
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab III Revisi
    Bab III Revisi
    Документ23 страницы
    Bab III Revisi
    Laila
    Оценок пока нет
  • LMRN
    LMRN
    Документ1 страница
    LMRN
    Laila
    Оценок пока нет
  • Kominfo - Kebumenkab.go .Id .291117-1
    Kominfo - Kebumenkab.go .Id .291117-1
    Документ6 страниц
    Kominfo - Kebumenkab.go .Id .291117-1
    Rachmat Hidayat
    Оценок пока нет
  • Proposalreuni
    Proposalreuni
    Документ6 страниц
    Proposalreuni
    Lalan Sarmento
    Оценок пока нет
  • LMRN
    LMRN
    Документ1 страница
    LMRN
    Laila
    Оценок пока нет
  • Makalah Geografi
    Makalah Geografi
    Документ22 страницы
    Makalah Geografi
    Laila
    Оценок пока нет
  • Artikel Nurlaila
    Artikel Nurlaila
    Документ12 страниц
    Artikel Nurlaila
    Laila
    Оценок пока нет
  • Proposal
    Proposal
    Документ2 страницы
    Proposal
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    Laila
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ6 страниц
    Bab I
    Laila
    Оценок пока нет
  • BAB I-Naily
    BAB I-Naily
    Документ6 страниц
    BAB I-Naily
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I Revisi
    Bab I Revisi
    Документ7 страниц
    Bab I Revisi
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ8 страниц
    Bab I
    Laila
    Оценок пока нет
  • Sejrh Matematika
    Sejrh Matematika
    Документ13 страниц
    Sejrh Matematika
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    Laila
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ6 страниц
    Bab I
    Laila
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    Laila
    Оценок пока нет
  • Laporan Magang Bab I Dan IV
    Laporan Magang Bab I Dan IV
    Документ43 страницы
    Laporan Magang Bab I Dan IV
    Laila
    Оценок пока нет
  • Angket Motivasi Belajar
    Angket Motivasi Belajar
    Документ5 страниц
    Angket Motivasi Belajar
    Laila
    Оценок пока нет
  • Contoh Pengembangan Instrumen Penelitian
    Contoh Pengembangan Instrumen Penelitian
    Документ13 страниц
    Contoh Pengembangan Instrumen Penelitian
    Laila
    Оценок пока нет
  • 2
    2
    Документ1 страница
    2
    Laila
    Оценок пока нет
  • Angket Motivasi Belajar
    Angket Motivasi Belajar
    Документ5 страниц
    Angket Motivasi Belajar
    Laila
    Оценок пока нет