Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
PEMBAHASAN
Ferit + Fe 3C austenit
ferit yang tumbuh makin banyak (ditandai dengan turunnya temperatur), besarnya
kandungan karbon dalam austenit dengan menurunnya temperatur mengikuti garis A 2,
sehingga pada saat temperatur mencapai titik A 1 komposisi eutektoid dan selanjutnya
austenit akan bertransformasi manjadi ferrit. Gambar 1. dibawah ini adalah gambar
diagram FeFe 3C.
Jadi yang selanjutnya kita bahas adalah penyepuhan logam, penyemenan logam,
menadikan logam, menitrir / menitrid logam, dan yang terakhir melunakan logam.
a. Hardening (pengerasan)
Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi,
kekuatandan fatigue limit/ strength yang lebih baik. Kekerasan yang dapat
dicapaitergantung pada kadar karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi
akantergantung pada temperature pemanasan (temperatur autenitising), holding
timedan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa tebal bagian penampangyang
menjadi keras banyak tergantung pada hardenability.
Untuk memperoleh kekerasan yang baik (martensit yang keras) maka pada saat
pemanasan harusdapat dicapai struktur austenit, karena hanya austenit yang dapat
bertransformasi menjadi martensit. Bila pada saat pemanasan masih terdapatstruktur
lain maka setelah di quench akan diperoleh struktur yang tidak seluruhnya terdiri dari
martensit. Bila struktur lain itu bersifat lunak, misalnyaferit maka tentunya kekerasan
yang tercapai juga tidak akan maksimum. Untuk menentukan temperature pemanasan
yang baik untuk proses pengerasan yangdilakukan terhadap suatu baja perlu dilakukan
suatu percobaan pemanasan danquenching pada beberapa teperatur dan dianalisis
struktur yang terjadi. Pada beberapa literatur dan juga pada brosur dari pabrik pembuat
baja dapatdiperoleh daerah temperatur pemanasan untuk hardening dari berbagai jenis
baja.
- Pengerasan Permukaan Logam (Menyepuh)
Hardening atau pengerasan dan biasa disebut juga dengan menyepuh
merupakan salah satu proses perlakuan panas yang sangat penting dalam produksi
komponen-komponen mesin.
Menurut Kenneth Budinski (1999: 167), pengerasan baja membutuhkan
perubahan struktur kristal dari body-centered cubic (BCC) pada suhu ruangan ke
struktur kristal face-centered cubic (FCC).
Dari diagram keseimbangan besi karbon dapat diketahui besarnya suhu
pemanasan logam yang mengandung karbon untuk mendapatkan struktur FCC. Logam
tersebut harus dipanaskan dengan sempurna sampai daerah austenit. Gambar 2
menunjukkan daerah temperatur pengerasan untuk baja karbon.
Pengerasan meliputi pekerjaan pendinginan yang menyebabkan karbon
terbentuk dalam struktur kristal. Pendinginan dilakukan dengan mengeluarkan dengan
9
cepat logam dari dapur pemanas (setelah direndam selama waktu yang cukup untuk
mendapatkan temperatur yang dibutuhkan) dan mencelupkan kedalam media pendingin
air atau oli.
Gambar 2. Temperatur pengerasan pada diagram besi karbon (Budinski, 1999: 167)
waktu karburasi dan suhu. Hubungan antara kandungan karbon pada material dan
kekerasan material pada proses karburasi ditunjukkandalam Gambar 3 di bawah ini:
Dalam proses karburasi seperti yang terlihat pada Gambar 4 di bawah ini, ini
baja mengalami pemanasan dengan menggunakan 80% batu bara dan 20% BaCO3
ebagai energidalam kotak pemanas dan dipanaskan pada suhu 930°C dalam kotak
pemanas elektrik dengan waktu tertentu tergantung padakedalaman yang diinginkan.
Temperatur yang tinggi pada alattersebut membantu penyerapan karbon pada lapisan
luar.
Reaksi yang terjadi:
(i) Penguraian energi untuk memberikan gas CO pada permukaan baja
BaCO3 →BaO + CO2
CO2 + C → 2CO
(ii) Karbon monoksida bereaksi dengan permukaan baja
2CO + Fe → Fe(c) + CO2
(iii) Karbon berdifusi ke dalam baja
11
2. Mengadikan logam
Mengadikan adalah menyepuh keras baja paduan. Prosedur ini lebih sulitdari
pada baja zat arang biasa. Pada umumnya perlakuan panas ini tidak dapatmenggunakan
air sebagai media pendingin, karena pendingin dengan airberlangsung sangat cepat,
sehingga baja paduan tersebut akan menjadi pecah.Untuk mengatasi hal ini pendingin
yang digunakan adalah minyak yang sudahdipanaskan + 100 - 150 °C. dengan demikian
baja paduan yang diproses akanmenjadi sangat keras dan sangat liat.
pengerjaan pengerasan. Peralatan yang dinitrid diberi pengerjaan panas selama tingkat
awal daripada pengerjaan mesin, untuk memperbaiki kekuatan intinya.Pengerjaan ini
terdiri dari proses pengerasan dengan pendinginan tiba-tiba dalam minyak.
Selanjutnya, diikuti dengan penyepuhan pada suhu sekitar 550-750⁰C yang
tersinggung atas komposisi dan sifat-sifat baja yang diperlukan seperti yang tergambar
pada Gambar di bawah ini
Karbonitriding disebut juga sianida kering atau nikarbing, yang adalah suatu
proses pengerasan permukaan dimana baja dipanaskan diatas suhu kritis didalam
lingkungan gas dan terjadi penyerapan karbon dan nitrogen. Dapat digunakan gas
amonia atau gasyang kaya akan karbon. Amonia dan gas alami dialirkan
mengenaimaterial, material yang dihasilkan adalah kombinasi antara besi karbida(dari
karbon) dan besi nitrida (dari nitrogen). Lapisan ini tahan aus danmempunyai ketebalan
antara 0,08 sampai 0,75 mm.
Keuntungan karbonitriding adalah bahwa kemampuan pengerasan lapisan luar
meningkat bila ditambahkan nitrogen sehingga dapat dimanfaatkan baja yang relatif
murah.
Kelebihan karbonitriding, karena dengan adanya nitrogen maka struktur
austenit berubah. Perubahan ini menyebabkan penurunan temperatur dan pendinginan
yang lambat.
Kekurangannya, prosesnya memakan waktuyang lama dibandingkan karburasi.
Gambar 8 di bawah ini merupakan contoh material yang telahmengalami proses
karbonitriding.
- Annealing
Anneling adalah proses pelunakan panas, sehingga baja yang keras dapat
dikerjakan melalui pemesinan atau pengerjaan dingin. Hal ini dilakukan dengan
memanaskan baja di atas suhu kritis, dibiarkan sampai suhu merata dan diikutidengan
pendinginan secara perlahan sambil dijaga agar suhu di bagian luar dandalam kira-kira
sama. Proses annealing bertujuan
a. Menghilangkan tegangan sisa
b. Meningkatkan kehalusan, kerapuhan, dan kekasaran
c. Menghasilkan mikrostruktur spesifik
Tahapan-tahapan perubahan material dapat kita lihat dari diagaram fasanya
seperti yang terlihat pada Gambar 9 di bawah ini.
Jenis-jenis annealing:
1. Full Anneling (Anneling Sempurna)
Proses ini dapat diartikan sebagai pemanasan yang dipertahankan pada
beberapa suhu di atas temperatur Ac3 kemudian menahannya padatemperatur tersebut
selama beberapa waktu (1 jam tiap ketebalan per inchi)kemudian didinginkan
15
bersamaan dengan dinginnya tungku. Hal itudilakukan sampai struktur austenit secara
komplet berubah menjadistruktur perlit. Dan terakhir didinginkan secara bebas. Agar
diperolehsuatu logam yang bersifat lunak maka suatu bahan perlu didinginkansecara
perlahan-lahan. Contohnya yaitu perubahan austenit menjadi perlit.Pendinginan
tersebut melalui suhu kritis terendah yang sesuai sampai pemanasan baja mencapai
perendaman cairan garam (biasanya sekitar 650⁰C). Selanjutnya baja dikeluarkan dari
dalam rendaman air garam dandidinginkan secara bebas di udara.
2. Spherodizing
Merupakan proses annealing yang digunakan untuk baja karbontinggi
contohnya bantalan peluru. Tujuan dilakukan spherodizing adalahmeningkatkan
ketangguhan baja rapuh. Langkah spherodizing adalahmemenaskan bahan hingga
temperatur tepat di bawah garis ferrite-austenit(garis di bawah garis austenit-sementit).
Metode spherodizing menghasilkanstruktur cementit yang berbentuk bulat bola
(spheroids) seperti yangditunjukkan pada Gambar 11 di bawah ini.
16
Dalam proses ini baja dipanaskan pada suhu sekitar 650⁰C. Suhu inicukup tinggi
untuk membuat pengkristalan kembali dan struktur yang seragam.Baja setelah
dipanaskan didinginkan secara bebas di dalam udara. Apabila proses ini digunakan untuk
jenis baja karbon tinggi akan menyebabkancementit diperkirakan bebrbentuk bulat.
Sehingga baja itu mudah untuk dibentuk dan dikerjakan mesin perkakas. Sewaktu baja
dikerjakan dengan proses annealing dengan cara dipanaskan pada suhu tinggi dalam
periode yangcukup lama, belangsung proses oksidasi. Hal tersebut menyebabkan terjadi
pengelupasan pada bagian lapisan luar. Struktur ini meningkatkan kemampuanmekanis
dalam proses pemotongan.
Spherodizing juga meningkatkanketahanan terhadap goresan. Struktur yang
terbentuk adalah spherodite seperti pada gambar diatas.
4. Soft Anneling
Merupakan proses pelunakan dengan menggunakan proses pengerasanregangan yang
dilakukan dengan prosedur pemanasan yang wajar. Ditinjau darisegi produksi, proses ini
lebih cepat dibandingkan dengan paduan dan makin besar deformasi maka makin cepat
proses ini berlangsung. Pemanasandilakukan pada suhu 15⁰F.
Tujuan dari soft annealing adalah untuk menghilangkan tegangan akibat
regangan akibat proses penarikan.
5. Anil
Dilakukan pada material gelas untuk menghilangkan tegangan tegangansisa dan
menghindarkan terjadinya retakan panas (benda mula dan benda akhir tidak berubah
kekerasannya). Prosedur pelaksanaannya berubah dengankomposisi gelas karena suhu
pemanasan harus mendekati suhu transisi gelasagar memungkinkan penurunan
tegangan tanpa melampaui titik regangandimana viskositas = 10 13,5Pa.
Pendinginan yang lambat ini mencegahterjadinya tegangan termal baru.
Dibawah suhu titik regangan dimana ada peningkatan viskositas sebanyak 30 kali,
pendinginan dapat berlangsungdengan epat karena tidak mungkin terjadi tegangan sisa
yang baru. Pada prosesini tidak ada perubahan struktur mikro. Grafik annealing
berdasarkan suhudapat kita lihat pada Gambar 11 di bawah ini.
18
- Normalizing
Proses ini seperti yang terlihat dari pada Gambar 12, dapat diartikansebagai
pemanasan dan mempertahankan pemanasan pada suhu yang sesuaidiatas batas
perubahan, diikuti pendinginan secara bebas di dalam udara luar supaya terjadi
perubahan ukuran butir-butiran. Pendinginan yang bebas akanmenghasilkan struktur
yang lebih halus daripada struktur yang dihasilkandengan annealing. Pengerjaan mesin
juga akan menghasilkan permukaan pengerjaan yang lebih baik.
19
Hal tersebut membuat struktur lebih seragam dan juga untuk memperbaikisifat-
sifat mekanik baja tersebut. Pada proses ini baja dipanaskan untuk membentuk struktur
austenit, direndam dalam keadaan panas dan seterusnyadidinginkan secara bebas di
udara.
- Tempering
`Baja biasanya dipanaskan kembali pada suhu kritis terendah setelahdilakukan
pengerasan untuk memperbaiki kekutan dan kekenyalannya. Akantetapi hal itu
mengurangi daya regang dan kekerasannya, sehingga membuat baja lebih sesuai untuk
kebutuhan untuk membuat peralatan. Proses pemanasan kembali disebut penyepuhan.
Proses tersebut menyebabkan martensit berubahmenjadi troostit dan sorbit sesuai
dengan suhu penyepuhannya. Troostit dansorbit tersebar halus dalam bentuk karbid
pada lapisan ferit. Bentuk strukturnyatidak seperti austenit tetapi berlapis-lapis.Suhu
tempering tergantung pada sifat-sifat baja yang diperlukan, biasanyasekitar 180⁰C-
650⁰C, dan lamanya pemanasan bergantung pada tebalnya bahan.Pemanasan biasanya
dilakukan di dalam dapur sirkulasi udara dan seterusnyadirendam dalam minyak atau
timbal (timah hitam). Dengan demikian, suhu pemanasanya dapat dikontrol secara
tepat. Alat-alat biasanya ditemper padasuhu rendah. Penetapan suhu dengan cara
melihat warna pada selaput oksidayang dihasilkan dengan pemanasan.
20
a. Austemper
Proses pencelupan tertunda seperti Gambar 13 di bawah ini disebut austemper.
Austenit mengalami transformasi isotermal dan berubah menjadi bainite yang keras.
Benda atau bagian harus dicelup dengan cepat sampaimencapai suhu yang tepat, tanpa
memotong ujung kurva transformasi. Bajadibiarkan diatas garis Ms akan tetapi dibawah
430⁰C ( diquench dengan air garam ). Bila dibiarkan cukup lama akan diperoleh struktur
bainite. Dibawahmikroskop struktur bainite mirip dengan martensite, akan tetapi bainite
lebih ulet dibandingkan dengan martensite temper. Proses ini diterapkan untuk
bendayang kecil dengan kemampuan kekerasan yang baik.
b. Martemper
Tujuan utama martemper adalah untuk menekan distorsi, terjadinya retak atau
timbulnya tegangan dalam akibat pencelupan dalam minyak atau air. Struktur yang
terjadi sama dengan martensit temper dan biasanya disusultemper lagi. Dari Gambar 14
di bawah ini dapat kita lihat proses Martemper. Bajadidinginkan dengan cepat dari
daerah austenite sampai suhu diatas garis Ms. Baja dibiarkan cukup lama sehingga suhu
merata, artinya bagian dalam danluar telah mencapai suhu yang sama. Setelah itu baja
biasanya didinginkandiudara sampai mencapai suhu ruang dan terbentuklah martensite.
Bajadipanaskan kembali; suhu tergantung pada kadar karbon dan pada unsur paduan,
untuk baja karbon dengan C sama dengan 0,4 %, suhu adalah 370oC.
21