Вы находитесь на странице: 1из 4

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEMANGGANG
Alamat : Jl. A. Yani Km. 60 Telp. 08115230150 Kec. Pangkalan Banteng 74183
Email : pkm.semanggang@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
PEMERIKSAAN KANTIN SEKOLAH
PUSKESMAS SEMANGGANG TAHUN 2017

I. Pendahuluan
Kantin atau warung sekolah merupakan salah satu tempat jajan anak sekolah selain penjaja makanan
jajanan di luar sekolah. Kantin sekolah mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan pesanpesan
kesehatan dan dapat menentukan perilaku makan siswa seharihari melalui penyediaan makanan jajanan di
sekolah.
Kantin sekolah dapat menyediakan makanan sebagai pengganti makan pagi dan makan siang di rumah
serta camilan dan minuman yang sehat, aman dan bergizi. Kepala sekolah dan para guru mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mengarahkan kantin sekolah untuk dapat menyediakan makanan yang
sesuai dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Selain itu, kelompok orang tua siswa juga dapat
berperan agar kantin dapat menyediakan makanan yang sehat, bergizi, dan aman bagi kesehatan.

II. Latar belakang


Makanan yang sehat, aman dan bergizi adalah makanan yang mengandung zat gizi yang diperlukan
seorang anak untuk dapat hidup sehat dan produktif. Makanan tersebut harus bersih, tidak kadaluarsa, dan
tidak mengandung bahan kimia maupun mikroba berbahaya bagi kesehatan.
Gizi yang baik dan cukup akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, dan
akan meningkatkan kemampuan kecerdasan seorang anak. Sebaliknya, jika anak kurang gizi maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat.
Selain masalah gizi, keamanan pangan juga merupakan masalah yang tidak kalah penting bagi
anakanak sekolah. Makanan yang tidak bersih dan tidak aman dapat menimbulkan keracunan dengan gejala
seperti diare, mual, pusing dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit.
Kondisi sanitasi dan higiene yang masih rendah, penggunaan bahan kimia berbahaya secara ilegal
dalam proses pengolahan pangan, adanya kandungan cemaran mikroba dan kimia, dan penambahan bahan
tambahan pangan yang melebihi ambang batas pada makanan jajanan anak sekolah akan sangat
membahayakan kesehatan jutaan anak-anak sekolah.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai gizi seimbang, cara pengolahan
yang baik, keamanan pangan, dan praktek sanitasi dan hygiene bagi pengelola kantin sekolah,
pedagang sekitar sekolah dan siswa
2. Tujuan Khusus
1) Pengetahuan tentang gizi seimbang dan beragam diperlukan dalam menyusun menu sehari-hari
yang diperlukan oleh masing-masing kelompok umur anak sekolah, sehingga anak-anak
tercukupi kebutuhan gizinya dan tidak bosan mengonsumsinya
2) Untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara pengolahan pangan yang baik diperlukan dalam
memilih cara-cara pengolahan yang tepat, pemilihan bahan baku dan bahan tambahan untuk
menghasilkan makanan yang bergizi dan aman.
3) Untuk meningkatkan engetahuan tentang keamanan pangan diperlukan untuk mengenali bahaya-
bahaya dalam pangan dan menentukan cara pencegahannya.
4) Untuk meningkatkan engetahuan tentang sanitasi dan higiene diperlukan untuk mencegah
masuknya bakteri dan bahan kimia berbahaya ke dalam pangan.
5) Untuk meningkatkan engetahuan mengenai sarana dan prasarana minimum yang harus dipenuhi
oleh kantin sehat diperlukan untuk mewujudkan sarana kantin sehat

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Pengawasan terhadap Higiene Sanitasi Kantin Sehat Sekolah
1. Lokasi dan Bangunan
 Lokasi tidak berhadapan langsung dengan toilet/WC dan terlindung dan cukup jauh dari sumber
pencemaran/tempat pembuangan sampah;
 Bangunan secara umum kuat dan bersih;
 Lantai kedap air, rata, tidak licin,mudah dibersihkan;
 Dinding yang terkena percikan air dilapisi bahan kedap air dan mudah dibersihkan;
 Ada ventilasi
 Atap tidak bocor dan bebas sarang laba – laba
 Ruangan bebas dari lalat, kecoa dan tikus
2. Bahan Makanan
 Bebas pestisida
 Bebas Bahan Kimia Berbahaya (borax, rodhamin B, dll)
 Tidak busuk
 Bersih bebas dari kerikil. Pasir, debu
 Berasal dari sumber yang baik
3. Makanan Jadi
 Tidak berbahan berbahaya, beracun (pestisida, logam berat, formalin, boraks, rhodamin, methyl
yellow);
 Bahan tambahan makanan kadarnya memenuhi persyaratan;
 Untuk makanan mudah rusak, angka kuman E Colli 0;
 Tidak berlendir, tidak berjamur, tidak kedaluarsa.
4. Penyimpanan Bahan Makanan
 Penempatan bahan makanan terpisah dengan makanan jadi;
 Di tempat penyimpanan tidak boleh ada bahan pestisida;
 Tersedia kulkas untuk menyimpan makanan;
 Bebas dari serangga penganggu dan tikus
5. Tempat Pengolahan Makanan
 Tertata rapi dan bersih;
 Tidak berhubungan dengan toilet /WC;
 Peralatan dan meja dapur mudah dibersihkan;
 Tersedia sarana/alat yang berfungsi sebagai jalan keluar asap;
 Ruang dapur bebas serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya;
 Pencahayaan cukup untuk melakukan kegiatan;
 Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan
 Tersedia sarana atau tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun;
 Tersedia tempat pencucian peralatan;
 Tersedia tempat sampah kedap air, tidak berkarat, bertutup dan mudah dibersihkan
6. Peralatan Pengolah Pangan
 Alat pengolahan makanan harus bersih, tidak retak, tidak luntur, tidak berkarat;
 Menggunakan lap/serbet bersih, tidak kotor ;
 Peralatan disimpan dalam rak penyimpanan;
 Talenan tidak boleh dari kayu
7. Penyajian/Penjualan Makanan
 Wadah penyajian harus tertutup, tidak berkarat, bersih;
 Waktu penyajian tidak boleh lebih 6 jam;
 Tiap jenis makanan disajikan dalam wadah yang terpisah;
 Etalase mudah dibersihkan, tidak berkarat, tidak terbuat dari bahan yang mengandung bahan
berbahaya/beracun.
8. Fasilitas Sanitasi
 Air bersih (tersedia dalam jumlah yang cukup, kualitas memenuhi syarat, tempat penampungan
harus tutup);
 Air Limbah (saluran kedap air, tertutup dan mengalir lancar, air limbah dari dapur dilengkapi
prangkap lemak)
 Sampah (tersedia di tempat sampah kedap air, tidak berkarat, tertutup dan mudah dibersihkan;
sampah harus dibuang maksimal 24 jam; sampah basah dan sampah kering dipisah, tempat
sampah basah dilapisi dengan kantong plastik)
 Tempat cuci tangan (tersedia tempat cuci tangan, sabu dan alat pengering tangan, air untuk cuci
tangan harus mengalir)
 Tempat cuci peralatan (dapat berupa bak/ember, tersedia air bersih cukup dan mengalir,
dilengkapi dengan sabun/deterjen, disekitar tempat cuci alat tidak ada air tergenang)
9. Penjamah Makanan
 Tidak menderita penyakit menular;
 Menutup luka;
 Memakai celemek dan tutup kepala;
 Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan;
 Menjamah makanan dengan alat;
 Tidak merokok, menggaruk anggota badan;
 Tidak batuk/bersin di hadapan makanan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas membuat jadwal lokasi sekolah/pemeriksaan dan waktu pelaksanaan kegiatan
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan,
3. Petugas mendatangi kantin-kantin sekolah untuk melakukan pemeriksaan,
4. Petugas memeriksa dan mengawasi lokasi dan bangunan kantin,
5. Petugas memeriksa bahan makanan dan makanan jadi,
6. Petugas menanyakan penyimpanan bahan makanan,
7. Petugas memeriksa tempat pengolahan makanan,
8. Petugas mengamati dan memeriksa peralatan pengolahan pangan,
9. Petugas mengamati penyajian/ penjualan makanan,
10. Petugas memeriksa fasilitas sanitasi (air bersih, air limbah, sampah, tempat cuci tangan, tempat cuci
peralatan)
11. Petugas mengamati penjamah/ penjual di kantin :
a. Tidak menderita penyakit menular,
b. Jika ada luka harus ditutup,
c. Memekai celemek dan menutup kepala,
d. Mencuci tangan setiap kali hendak menagani makanan,
e. Menjamah makanan dengan alat,
f. Tidak merokok, menggaruk anggota badan,
g. Tidak batuk/ bersin di depan makanan
12. Petugas memberikan penyuluhan secara langsung kepada pihak pengelola kantin apabila
menemukan kondisi yang tidak sesuai
13. Petugas menyimpulkan hasil pemeriksaan kantin sekolah, apakah kantin tersebut memenuhi syarat
atau tidak
14. Petugas mencatat dan mendokumentasikan hasil kegiatan untuk dilaporkan kepada
KepalaPuskesmas
15. Apabila ditemukan permasalahan yang menyangkut kondisi sekolah dan memerlukan perbaikan/
rehab besar, informasikan hasilnya kepada pihak sekolah serta lintas sector terkait untuk dapat
ditindaklanjuti secara bersama.

VI. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Pemeriksaan Kantin Sehat Sekolah adalah Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menegah Atas.

VII. Uraian Tugas dan peran lintas program (inter profesi) dan lintas sektor dalam mendukung
keberhasilan program dan kegiatan
1. Peran Lintas Program
Program Promosi Kesehatan
Berperan bersama secara kolaborasi dengan pengelola kesling puskesmas untuk mengintervensi
dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa, guru, serta semua pihak yang berada di
lingkungan sekolah mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
2. Peran Lintas Sektor
Kepala Sekolah SD/MI/SMP/MTSn/SMK
 Koordinasi keberhasilan kegiatan , mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan Tempat
NO Kegiatan Dana
Jan Feb Mar Apr Mei Jul Agt Sep Okt Nov Des Pelaksanaan
Inspeksi
Sanitasi SD, SMP,
1. √ BOK
Institusi SMA, MTs
Pendidikan

IX. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan


1. Monitoring dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan dengan membuat pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan
2. Form yang digunakan adalah : Form Inspeksi sanitasi Institusi Pendidikan

X. Evaluasi
Hasil kegiatan dicatat, dianalisis kemudian dilaporkan pada Kepala Puskesmas. Evaluasi dilaksanakan
setiap akhir tahun, apakah kondisi kantin sekolah di wilayah Puskesmas Semanggang sudah sesuaii
dengan pedoman penyelenggaraan Kantin Sehat di Sekolah.

Semanggang,

Mengetahui, Pengelola Program Kesling


Kepala Puskesmas Semanggang Puskesmas Semanggang

Dr. Jhonfery Sidabalok Misrani


NIP. 19800118 200604 1 012 NIP. 19680711 199103 1 010

Вам также может понравиться