Вы находитесь на странице: 1из 8

F.

Analisis dan Pembahasan


Pada praktikum ini, dilakukan di Kawasan Kawah Ijen yang
memiliki letak geografi 8o03’29”LS 114o14’31” BT dan bersuhu 24oC,
kemudian diambil 3 titik tempat untuk pengambilan sampel batuan. Titik
pertama di ketinggian 2300 mdpl ditemukan 1 sampel batuan yang
berongga dan ringan. Di titik kedua di ketinggian 2289 mdpl ditemukan 3
sampel batuan, yaitu sampel 1 berwarna hitam, sampel 2 berwarna putih
dan sampel 3 berwarna kuning. Di titik ketiga di ketinggian 2145 mdpl
ditemukan 3 sampel batuan, yaitu sampel 1 berwarna putih, sampel 2
berwarna merah dan sampel 3 berwarna putih mengkilat.
1. Titik Pertama (2300 mdpl)
Sampel 1

Nama Batuan : Batu Apung atau Pumice


Proses Terbentuknya : Terbentuk dari magma asam oleh aksi
letusan gunungapi yang mengeluarkan
materialnya ke udara, kemudian mengalami
transportasi secara horizontal dan
terakumulasi sebagai batuan piroklastik
Warna : Cokelat kekuningan
Struktur : Massive
Tekstur : Glassy
Kandungan Mineral : Feldspar, Kwarsa, Obsidian, Kristobalit,
dan Tridimit
Kegunaan :Sebagai bahan baku pembuatan agregat
ringan dan beton agregat ringan. Selain itu,
Pumice juga tahan terhadap api, kondensi,
jamur dan panas, serta cocok untuk akustik.
Dalam sektor industri lain, Pumice
digunakan sebagai bahan pengisi (filler),
pemoles/penggosok (polishing), pembersih
(cleaner), stonewashing, abrasif, isolator
temperatur tinggi dan lain-lain.

2. Titik Kedua (2289 mdpl)


Sampel 1

Nama Batuan : Andesit


Proses Terbentuknya :Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung
merapi yang meletus, batu Andesit terbentuk
(membeku) ketika temperatur lava yang
meleleh turun antara 900 sampai dengan
1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis
batuan beku luar.
Warna :Agak gelap (abu-abu tua) dengan fenokris-
fenokris hornblende dalam bentuk jarum
panjang.
Struktur :Scoria, vesikular, pillow atau columnar.
Tekstur :Porphyritic karena lava yang membentuk
batu andesit megandung banyak phenocrysts
(Kristal/mineral yang besar).
Nilai Resistivitas : 4,5.104 (basah) – 1,7.102 (kering) Ohm.m
Kandungan Mineral :Mineral batu yang berukuran kecil dan
berwarna hitam disebut mineral biotite dan
yang berwarna putih disebut potassium
feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah
mineral-mineral gelap lainnya yang terdapat
pada batuan Andesite. Batuan Andesite
mempunyai lebih dari 20 persen kandungan
kuarsa dan yang terbanyak adalah mineral
plagioklas, walaupun mineral-mineral ini
kadang hanya terlihat di bawah mikroskop.
Sampel 2

Nama Batuan : Liparit


Proses Terbentuknya :Terbentuk pada pembekuan magma yang
sudah keluar dari perut bumi (batu beku
luar), karena perbedaan tekanan udara antara
di perut bumi dengan di luar sehingga
magma akan membeku dengan cepat, belum
sempat terbentuk Kristal, terbentuk dari
magma asam yang mempengaruhi
kandungan mineral batuan ini sehingga
warna yang dihasilkan terang.
Warna :Putih
Struktur :Massive
Tekstur :Porifis (ada perbedaan Kristal yang sangat
mencolok)
Kandungan Mineral : Feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga
mineral berwarna gelap
Sampel 3

Nama Batuan : Kuarsit


Proses Terbentuknya : Terbentuk ketika batupasir (sandstone)
mendapat tekanan dan temperatur yang
tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis
menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa
mengalami rekristalisasi, dan biasanya
tekstur dan struktur asal pada batupasir
terhapus oleh proses metamorfosis .
Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah.
Ukuran butir : Medium coarse
Struktur : Non Folliated
Tekstur : Granoblastik mosaik
Komposisi : Kuarsa
Ciri khas : Lebih keras dibanding glass
Nilai Resistivitas : 500 – 800.000 Ohm.m
Kegunaan : Sebagai bahan pembuatan bola refraktori,
bahan penggosok, untuk industri gelas,
keramik, bahan bangunan sebagai agregat,
lantai dan dinding.
3. Titik Ketiga (2145 mdpl)
Sampel 1

Nama Batuan : Granit


Proses Terbentuknya :Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan
magma berkomposisi asam yang membeku
di dalam dapur magma, sehingga batu ini
merupakan jenis batu beku dalam.
Warna :Putih dan abu-abu atau campuran keduanya.
Struktur :Batu granit mempunyai struktur yang masif.
Tekstur :Holokristalin, feneritik dan berbutir kasar.
Nilai Resistivitas : 3.10-2 - 106 Ohm.m
Kandungan Mineral :Kuarsa 10-4- %, feldspar kalium 30-60 %,
plagioklas natrium 0-35%, mineral mafis
(biotit, hornblenda) 35-105.
Sampel 2

Nama Batuan : Batu Lempung


Proses Terbentuknya : Type utama batulempung menurut
terjadinya terdiri dari lempung residu dan
lempung letakan (sedimen), lempung residu
adalah sejenis lempung yang terbentuk
karena proses pelapukan (alterasi) batuan
beku dan ditemukan disekitar batuan
induknya. Kemudian material lempung ini
mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.
Warna : Putih abu abu
Ukuran Butir : Clay ( lebih kecil dari 1/256 )
Struktur : Stratifield
Tekstur : Klastik
Nilai Resistivitas : 1-100 Ohm.m
Kandungan : Tanah liat
Kegunaan : Bahan pembuat keramik
Sampel 3

Nama Batuan : Batu Kapur atau Limestonea


Proses Terbentuknya :Merupakan endapan dari koloni binatang
laut antara lain dari Coelentrata, Moluska,
Protozoa dan Foraminifera atau batu
gamping ini sering juga disebut
batugamping Koral karena penyusun
utamanya adalah Koral dan terangkat ke atas
laut
Warna : Coklat keabua-abuan
Struktur : Fosiliferaus
Tekstur : Amorf
Kandungan : Fosil
Nilai Resistivitas : 50 – 107 Ohm.m
Kegunaan : Hiasan, dan bahan bangunan
G. Kesimpulan
1. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”)
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah
permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi
sebagai ekstrutif.
2. Topografi puncak danau kawah Ijen, yaitu garis A-B dan C-D
menunjukkan lintasan pengukuran menggunakan echo shonder. Tanda
P menunjukkan lokasi di banyuapit, tempat keluarnya sulfur dan mata
air panas.
3. Batuan yang ditemukan di Gunung Ijen, yaitu jenis batu apung, granit,
andesit, liparit, batu lempung, batu kapur, dan kuarsit.

H. Daftar Pustaka
Bergen, M.J., Bernard, A., Sumarti, S., Sriwana, T., dan Sitorus, K..
2000. Crater Lakes of Java: Dieng, Kelud and Ijen. Bali:
Excursion Guidebook IAVCEI General Assembly
Billing, M. P. 1977. Structural Geology (3rd ed.). New Delhi: Prentice
Hall.
Pirrson, Louis V. 1957. Rocks and Rock Mineral. New York:
John Wiley & Sons, Inc
Sihite,dkk.2015.Batuan Beku. Medan: Universitas Negeri Medan
Sitorus, K., M, A. Purbawinata, dan A. Zaennudin. 1990. Geologi Kaldera
Ijen. Pusat vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Sujanto, Syarifuddin, M.Z., dan Sitorus, K.1988. Geological Map of
TheIjen Caldera Complex. East Java: Direktorat Vulkanologi.
Utama, A.P., Dwinanto, A., Situmorang, J., Hikmi, M., dan Irshamukhti,
R. 2012. Green Field Geothermal System in Java, Indonesia,
Proceedings 1st ITB Geothermal Workshop 2012 at Bandung,
Indonesia, 6-8 Maret 2012.

Вам также может понравиться