Вы находитесь на странице: 1из 2

1

KISI-KISI KMB I
1. Tn. A dirawat di ruang interna pria dengan keluhan sakit kepala,. Saat pemeriksaan tekanan darah, hasilnya: 180/ 90
mmHg. Data bermasalah apakah yang kemungkinan ditemukan pada pola makan Tn. A?
2. Tn. B dengan keluhan lemas, frekuensi jantung: 120 x/ menit, tekanan darah 180/ 90 mmHg. Data bermasalah apakah
yang kemungkinan ditemukan saat pengkajian sistem perkemihan pada Tn. B?
3. Saat melakukan pengkajian pada Ny. L, ditemukan data berupa cara berjalan Ny. L tidak mantap. Apakah penyebab
masalah yang ditemukan pada Ny. L?
4. Ny. R dirawat di ruang interna wanita dengan TD: 180/ 90 mmHg, dengan keluhan pusing, dada berdebar, lemas,
begkak pada kaki, agak sesak. Bunyi jantung: S3, S4. Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. R?
5. Ny. O, dirawat di ruang interna wanita dengan keluhan, tekanan darah: 190/ 100 mmHg. Ny. O memiliki riwayat
senang mengkonsumsi sate kambing, mentega dan gorengan. Pada data pemeriksaan diagnostik apakah terjadi
peningkatan?
6. Tn. C dengan tekanan darah 190/ 90 mmHg, hasil foto menunjukkan kardiomegali. Masalah keperawatan yang
muncul pada Tn. B adalah risiko penurunan curah jantung.
Apakah faktor risiko yang memunculkan masalah tersebut?
7. Ns. K mengamati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler Tn. Y yang sedang dirawat di ruang
interna pria dengan tekanan darah 180/ 90 mmHg. Apakah alasan ilmiah intervensi yang dilakukan Ns. K?
8. Ns. M memberikan dorongan kepada Ny. S dengan tekanan darah 190/ 90 mmHg untuk melakukan aktivitas/
perawatan diri secara bertahap. Apakah alasan ilmiah intervensi yang dilakukan Ns. M?
9. Ny. Y dirawat di ruang interna wanita dengan keluhan pusing, sakit kepala, leher tegang dan bengkak pada kedua
kaki. Saat pemeriksaan tekanan darah, hasilnya: 180/ 90 mmHg. oleh dokter Ny. Y diberi obat spironolakton
(aldactone). Apakah tujuan dari pemberian obat tersebut?
10. Perawat S melakukan pijatan pada pungung dan leher Ny. L dengan tekanan darah: 180/ 90 mmHg.
Apakah alasan ilmiah intervensi yang dilakukan perawat S?
11. Tn. F dirawat di ruang VIP interna pria dengan riwayat penyakit hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner.
Saat pengkajian ditemukan bunyi jantung S3. Apakah masalah keperawatan yang dialami Tn. F?
12. Ny. G dirawat di ruang VVIP interna wanita dengan riwayat penyakit serebrovaskular, hipertensi, aterosklerosis. saat
pengkajian ditemukan bunyi jantung S4, kulit pucat dan sianosis. Apakah intervensi keperawatan yang ditujukan
kepada Ny. G?
13. Tn. WN dirawat di ruang interna pria dengan keluhan pening, merasa kepalanya berdenyut. Hasil pemeriksaan TD:
170/ 90 mmHg. Apakah masalah keperawatan yang dialami Tn. WN?
14. Tn. AS dirawat di ruang interna pria dengan keluhan pening, merasa kepalanya berdenyut. Hasil pemeriksaan TD:
160/ 90 mmHg. Apakah intervensi keperawatan ditujukan kepada Tn. AS?
15. Ny. FM dirawat di ruang interna wanita dengan keluhan pusing, lemas, napas pendek saat beraktivitas. TD: 170/ 90
mmHg. Apakah intervensi keperawatan ditujukan kepada Ny. FM?
16. Ny. RM dengan TD: 180/ 90 mmHg, memiliki riwayat suka makan gorengan, makan makanan yang asin, TB: 145
cm; BB: 80 kg. Apakah intervensi keperawatan ditujukan kepada Ny. RM?
17. Ny. KM dengan TD: 170/ 90 mmHg mengeluh cemas dengan penyakitnya. Hasil observasi, terlihat wajah Ny. KM
tegang dan memarahi keluarganya. Apakah intervensi keperawatan ditujukan kepada Ny. KM?
18. Tn. W dirawat di ruang KP RS. X dengan keluhan lemas, sesak ketika bergerak dan sulit tidur pada malam hari dan
oleh dokter didiagnosa TB Paru. Data abnormal apakah yang ditemukan pada Tn. W saat melakukan pengkajian pada
sistem kardiovaskuler?
19. Tn. I dengan diagnosa medis TB Paru, tidak ada nafsu makan, merasa berat badannya menurun. Data bermasalah
apakah lagi yang kemungkinan ditemukan pada Tn. I saat melakukan pengkajian pada sistem integumen dan
muskuloskeletal?
20. Tn. K dirawat di ruang KP RS. X dengan keluhan lemas, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, berkeringat di
malam hari, nyeri dada dan batuk disertai dengan mukopurulen. Apakah data yang ditemukan saat pemeriksaan
diagnostik pada Tn. K?
21. Tn. O, imigran dari Afrika Selatan dirawat di ruang KP, RS X dengan keluhan sesak napas dan batuk dengan banyak
dahak bercampur darah. Selain Tn. O, siapakah individu yang juga berisiko tinggi untuk tertular TB Paru?
22. Tn. R dirawat di ruang KP, RS Y dengan keluhan sesak napas, batuk berdahak, frekuensi pernapasan 30 x/ menit,
bunyi napas: rokhi. Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh Tn. R?
23. Ny. S, umur 70 tahun dirawat di ruang KP, RS X dengan diagnosa medis TB. Paru, mengeluh lemas, tidak tertarik
pada makanan, makanan yang dikonsumsi tidak berasa, makanan yang dihabiskan hanya ¼ dari disajikan dan tonus
otot buruk. Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. S?
24. Perawat F memberikan posisi semi fowler pada Ny. I yang dirawat di ruang KP, RS Y dengan keluhan sesak napas,
batuk berdahak, frekuensi pernapasan 32 x/ menit, bunyi napas: rokhi.
Apakah alasan ilmiah intervensi keperawatan yang dilakukan oleh Perawat F terhadap Ny. I?
25. Perawat J menganjurkan Ny. A dengan TB Paru untuk bantuk dan bersin dan mengeluarkan dahak pada tisu dan
menghindari meludah. Pada masalah keperawatan apakah intervensi ini dilakukan?
26. Ny. J dirawat di ruang KP RS X dengan keluhan sesak napas, frekuensi pernapasan 35 x/ menit, warna kulit pucat,
berkeringat. Hasil pemeriksaan gas darah arteri menunjukkan hiperkapnea dan hipoksia. Data abnormal apakah yang
kemungkinan ditemukan pada Ny. J saat pengkajian sistem kardiovaskuler?
27. Tn. D mengeluh sulit bernapas, bernapas dengan menggunakan otot-otot aksesorinya, batuk dengan sputum. Hasil
auskultasi paru ditemukan bunyi krekels. Apakah masalah keperawatan yang ditemukan pada Tn. D?
28. Tn. G dengan keluhan sesak napas dan batuk dengan produksi mukus yang sangat banyak. Oleh dokter, Tn. G
diberikan obat bronkodilator berupa albuterol (ventolin). Apakah tujuan pemberian ventolin pada Tn. G?
29. Ny. K dengan keluhan sesak napas, batuk dengan sputum yang banyak. Hasil foto torak terlihat bayangan di area
paru-paru. Hasil GDA menunjukkan penurunan oksigen dan peningkatan karbondioksida. Obat apakah yang diberikan
dokter untuk membantu mengencerkan sekret Ny. K?
30. Tn. F mengalami penurunan berat badan, kehilangan massa otot, tonus buruk. Mengeluh lemas, enggan untuk makan,
kurang tertarik pada makanan. Apakah masalah keperawatan yang ditemukan pada Tn. F?
2

31. Tn. C bernapas dengan menggunakan otot-otot aksesorinya, tampak pucat, batuk dan gelisah. Saat ini Tn. C dirawat di
ruang KP RS X dengan keluhan sesak napas, kelihatan bingung, gelisah, tidak mampu mengeluarkan sputum,
mengeluh sesak ketika beraktivitas, frekuensi pernapasan: 31 x/ menit, nilai GDA tak normal (hipoksia [penurunan
oskigen arteri] dan hiperkapnia [peningkatan karbondioksida arteri]). Apakah intervensi keperawatan utama yang
diberikan pada Tn. C?
32. Tn. H mengeluh sesak napas, bernapas dengan menggunakan otot-otot asesori, batuk dengan produksi mukus yang
banyak. Apakah tindakan yang tepat yang ditujukan pada Tn. H untuk memperbaiki/ mencegah memburuknya
penurunan oksigen arteri (hipoksia)?
33. Tn. E mengeluh sesak napas, kelihatan bingung, gelisah, tidak mampu mengeluarkan sputum, mengeluh sesak ketika
beraktivitas, frekuensi pernapasan: 31 x/ menit, nilai GDA tak normal (hipoksia [penurunan oskigen arteri] dan
hiperkapnia [peningkatan karbondioksida arteri]). Apakah masalah keperawatan yang ditemukan pada Tn. E?
34. Tn. A dengan riwayat merokok, tinggal di daerah yang memiliki tingkat polusi yang tinggi dan terpajan batubara,
kapas dan padi-padian di tempat kerjanya. Saat ini Tn. A dirawat di RS X dengan keluhan sulit bernapas, bernapas
dengan menggunakan otot-otot aksesorinya, batuk dengan sputum. Hasil auskultasi paru ditemukan bunyi krekels.
Apakah intervensi keperawatan utama yang diberikan pada Tn. A?
35. Tn. B sudah lama mengalami kesulitan bernapas, mengalami peningkatan sesak napas ketika beraktivitas, mengeluh
letih, kesulitan tidur dan makan. Tn. B mengalami penurunan berat badan, kehilangan massa otot, tonus buruk.
Mengeluh lemas, enggan untuk makan, kurang tertarik pada makanan. Apakah intervensi keperawatan utama yang
diberikan pada Tn. B?
36. Ny. I dirawat di ruang KP RS. X dengan keluhan sesak napas, batuk dengan sputum yang banyak, gelisah, frekuensi
pernapasan 32 x/ menit. Berdasarkan data yang diperoleh maka masalah keperawatan yang dialami Ny. I adalah
ketidakefektifan bersihan jalan napas. Apakah etiologi dari masalah keperawatan tersebut?
37. Perawat A memberikan intervensi keperawatan kepada Ny. K dengan diagnosa medis PPOK berupa meningkatkan
masukan cairan sampai 3000 ml/ hari. Apakah alasan ilmiah pemberian intervensi tersebut?
38. Pada Ny. L dengan diagnosa medis PPOK, ditemukan masalah keperawatan gangguan pertukaran gas. Salah satu
intervensi keperawatan yang ditujukan pada Ny. adalah awasi tingkat kesadaran. Apakah alasan ilmiah pemberian
intervensi tersebut?
39. Tn. M dengan diagnosa medis PPOK dan oleh dokter diberikan obat steroid (metilprednisolon). Apakah fungsi dari
obat metilprednisolon?
40. Perawat B melakukan postural drainase pada Tn. M dengan diagnosa medis PPOK. Apakah efek dari intervensi
tersebut?
41. Perawat C melakukan intervensi kolaborasi berupa pemantauan gas darah arteri, nadi oksimetri, dan evaluasi hasil
foto dada terakhir pada Tn. N dengan diagnosa medis PPOK. Apakah tujuan dari intervensi tersebut?
42. Ny. P dirawat di ruang KP RS. X dengan keluhan sesak napas, batuk, demam, penurunan berat badan dan memiliki
riwayat merokok. Berapakah frekuensi pernapasan yang kemungkinan ditemukan pada Ny. O?
43. Tn. Y dengan diagnosa medis PPOK dirawat di ruang KP RS. X mengeluh letih dan sesak ketika bergerak. Data
apakah yang diperoleh ketika melakukan pengkajian pada sistem pencernaan?
44. Ny. W dengan diagnosa medis PPOK dirawat di ruang KP RS. X. apakah gambaran EKG yang kemungkinan
ditemukan pada Ny. W
45. Penyakit inflamasi pada paru yang dicirikandengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.
Merupakan definisi dari
46. Ny. Y dirawat di ruang interna dan terpasang oksigen karena mengalami kesulitan bernapas, batuk berdahak, dan
demam kurang lebih 2 hari. Diagnosa keperawatan yang paling tepat ditemukan pada Ny. Y adalah
47. Ny. Kumur 58 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri di sekitar dada. Klien mengatakan kurang lebih sebulan
merasa nyeri atau sakit di daerah dada sewaktu batuk. perawat dapat menuliskan data ini pada
48. Fungsi dari system pernapasan adalah
49. Ny. C dirawat di ruang interna wanita dengan keluhan sakit kepala, pusing, TD: 160/ 90 mmHg. Hasil pemeriksaan
EKG menunjukkan hipertrofi ventrikular dan terjadi peningkatan kolesterol. Faktor risiko apakah yang perlu
diperhatikan pada Ny. C?
50. Tn. R dengan keluhan leher tegang, sakit kepala, pusing, lemas, frekuensi jantung: 110 x/ menit, tekanan darah 150/
90 mmHg. Apakah intervensi nonfarmakologi yang terlebih dahulu dilakukan pada Tn. R?

Вам также может понравиться