PENGEMBANGAN HIPOTESIS Ulkus diabetik adalah salah satu komplikasi DM yang paling serius dan Proses penyembuhan luka melumpuhkan. Ini adalah penyebab merupakan suatu yang kompleks karena paling umum amputasi kaki berbagai kegiatan bioseluler dan nontraumatik diseluruh dunia. Pasien biokimia yang saling diabetes dari 15 sampai 20 kali lebih berkesinambungan (Maryunani, 2013). mungkin memerlukan amputasi Proses penyembuhan luka merupakan daripada mereka yang tidak menderita suatu prses yang normal karena tubuh DM. Hampir 14% -24% pasien dengan seseorang mempunyai kemampuan ulkus diabetik memerlukan amputasi, alami untuk melindungi dan yang berarti bahwa setiap 30 detik memulihkan dirinya. Fase-fase ekstremitas bawah seseorang hilang penyembuhan luka adalah sebagai karena diabetes. The Global Lower berikut : Extremity Amputation Study Group memperkirakan bahwa 25% -90% dari a) Fase Inflamasi semua amputasi dikaitkan dengan Fase ini dimulai dari hari prtama diabetes. Amputasi kaki diabetik kali terjadi trauma ketika pembuluh cenderung akan seiring dengan darah kapiler berkotraksi dan kenaikan tingkat kematian dari waktu trombositmemfasilitasi hemontasis. ke waktu. Angka kejadian kematian Respon pertahanan melawan bersamaan diyakini menjadi 13% -40% bakteri patogen yang berasal dari pada 1 tahun, 35% -65% setelah 3 polymorphonuclear leukocytes dan tahun, dan 39% -80% setelah 5 tahun makrofying. Polimorphi melindungi (Yekta et al., 2011). American Diabetes luka dari invas bakteri daat Association memperkirakan bahwa makrofag membersihkan diri dari amputasi kaki ulkus akan terus debris. Fase ini berlangsung mulai meningkat. 15% orang dengan DM hari ke-0 sampai hari ke-3. akan mengalami ulkus selama hidup mereka, dan 24% orang dengan ulkus b) Fase Proliferasi kaki akan memerlukan amputasi (Lott Fase ini dibagi menjadi fase et al., 2012). Saat ini, prevalensi dari destruktif dan fibroblastik. ulkus kaki diabetik di Iran diperkirakan Polimorphs bersama makrofag sebesar 3%. Angka ini diperkirakan membunuh bakteri bakteri patogen akan meningkat jauh pada tahun 2025 dengan cara fagositik, memakan (Yekta et al., 2011). Kadar gula darah bakteri yang mati dan debris agar yang tidak terkontrol dan baik buruknya luka bersih. Mikrofag juga perawtan luka akan membuat luka diperlukan dalam penyembuhan diabetik mengalami infeksi. luka untuk menstimulas sel Bakteri yang paling sering fibroblastik untuk membat kolagen. ditemukan pada luka diabetik adalah Angiogenesis terjadi untunk Pseudomonas aeruginosa. Perawatan membuat jaringan vaskuler baru. luka teknik lembab tebukti Migrasi sel-sel epitel diatas luka menurunkan tingkat infeksi dan yang bergranulasi. Kontraksi luka mencegah terjadinya amputasi organ. terjadi selama fase proliferasi. Fase ini berlangsung mulai hari ke-2 sampai dengan hari ke-24 c) Fase Maturasi luka Ny.N akhrinya kelompok kami melakukan homecare perawatan luka Merupakan fase remodeling, dengan menggunakan prinsip dimana fungsi utamanya untunk perawatan luka modern. Kelompok meningkatkan kekuatan daya kami melakukan perawatan dari 30 regang luka. Selama fase maturasi Maret 2017 – 6 April 2017. secara perlahan kolagen menempatkan diri pada daerah yang lebih terorganisir dan menambah kekuatan daya regang luka. Fase ini berlangsung mulai hari ke-24 dan sampai dengan 1 tahun.
Perawatan luka yang
diberikan pada pasien harusdapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan yang diberikan bersifat memberikankehangatan dan lingkungan yang lembab pada Gambar 3.1 gambar luka sebelum luka. Telah menjadi kesepakatan dirawat (30 Maret 2017) umum bahwa luka kronik seperti luka dibetik memerlukan A. Pengkajian luka : lingkunganyang lembab untuk meningkatkan prosespenyembuhan luka. Balutan yang bersifat a) Ukuran luka : P 12cm L 10cm lembabdapat memberikan b) Gua : tidak ada lingkungan yang mendukung sel c) Dasar luka : hitam untuk melakukan proses d) Stadium luka : 2 penyembuhan luka dan mencegah e) Cairan luka : plasma berbau kerusakan atau trauma lebih lanjut. f) Kulit sekitar luka : kering g) Nyeri : ada 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Objek observasi adalah Ny. N usia 45 tahun, pekerjaan sebagai ibu rumah B. Implementasi tangga yang beralamat di Desa Karangcegak Kecamatan Sumbang a) T (tissue management) : Kabupaten Banyumas didiagnosa menggunakan autolitic debridement mengalami diabetes sejak 3 tahun yang menggunakan hidrokoloid pasta lalu. Sekitar 2 bulan yang lalu pada kunyit. paha kaki kiri mengalami b) I (inflamation and infection cotrol) : pembengkakan dan akhirnya pecah infeksi dicegah dengan sehingga menimbulkan luka seperti menggunakan hidrokoloid pasta luka bakar sehingga mengeluarkan kunyit. cairan. Di keluarga Ny.N tidak ada c) M (moisture balance and anggota keluarga yang mengalami ephitelization) : menggunakan diabetes melitus. Pengobatan luka Ny.N hidrokoloid pasta kunyit untuk hanya mengandalakan perawatan luka mempertahankan kelembapan konvensional. Melihan kondisi keadaan DAFTAR PUSTAKA Maryunani, Anik. (2013). Perawatan Luka (Modern Woundcare) Terlengkap dan Terkini. Jakarta : In Media
Yekta Zahra, Reza Pourali, Rahim
Nezhadrahim, Leila Ravanyar, Mohammad Ghasemi. 2011. Clinical and behavioral factors associated with management outcome in hospitalized patients with diabetic foot ulcer. Dove Press Journal. Diakses pada 20 maret 2012. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC3224658/pdf/dmso-4- 371.pdf.