Вы находитесь на странице: 1из 13

SEMESTER GENAP

3.1 Mendeskripsikan pasar monopoly, Monopolistik, dan Oligoply,


1. Pasar Monopoli
a. Pengertian
Pasar monopoli adalah bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual saja.
Dalam bentuk pasar ini hanya terdapat satu penjual sehingga praktis tidak ada pesaing
(competitor) sehingga penjual atau monopolis leluasa menguasai pasar. Sebagai
penjual tunggal, monopolis dapat meraih keuntungan yang melebihi normal.
b. Macam-macam pasar monopoli
- Alamiah : Muncul karena keadaan alam yang khas.
- Undang-Undang : Muncul karena pemberlakuan kebijakan / Undang-Undang.
Terdiri dari :
 Monopoli negara
 Hak cipta
 Hak paten
 Hak merk
 Masyarakat : Muncul karena kepercayaan masyarakat.
 Penguasaan teknologi dan tenaga ahli : Muncul karena menguasai teknologi
dan tenaga ahli.
 Kemampuan efisiensi : Muncul karena mampu menghemat / biaya produksi.
 Penguasaan bahan baku : Muncul karena menguasai bahan baku.
c. Contoh Pasar Monopoli
Contoh Produk
- microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api
(PT.KAI)
- Contoh Monopoli yang tidak di larang
Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
2. Pasar Monopolistik
a. Pengertian
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang terdapat banyak
perusahaan yang menjual hampir serupa tetapi tidak sama. Pasar ini sering kita jumpai
buktinya dengan kita mengunjungi swalayan atau supermarket. Disana kita akan
menjumpai berbagai bentuk, jenis dan merek yang hampir serupa tetapi tidak sama.
b. Contoh Pasar Monopolistik
Contoh Produk
Makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll.
Meskipun fungsi semua produknya sama , tetapi setiap produk yang dihasilkan
produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan
warna, kemasan, dan lain-lain.

3. Pasar Oligopoli
a. Pengertian
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana
salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar
(price leader).
b. Macam-macam pasar oligopoli
- Oligopoli murni : menjual barang yang homogen.
Contoh : pasar semen
- Oligopoli diferensial : menjual barang yang berbeda corak.
Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor
c. Kebaikan dan keburukan pasar oligopoli
- Kebaikan :
- Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
- Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
- Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
- Adanya penerapan teknologi baru
- Keburukan :
- Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
- Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
- Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing kurang
- Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
- Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
- Bisa berkembang ke arah monopoli
d. Usaha pemerintah mengatasi keburukan
1. Mengeluarkan Undang-Undang anti trust
2. Memberi kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk pasar
e. Contoh Pasar Oligopoli
Contoh Produk industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat

4.7 Menentukan Ciri-Ciri Pasar Monopoly, Monopolistik, dan Oligopoly


1. Ciri-Ciri pasar Monopoly
- Terdapat satu penjual
- Harga ditentukan penjual (monopoli)
- Perusahaan lain sulit memasuki pasar
- Konsumen tidak bisa pindah walau rugi
- Bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat
2. Ciri-Ciri Pasar Monopolistik
- Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna
- Barang yang dijual berbeda corak
- Penjual/produsen harus aktif beriklan
- Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar
- Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga
3. Ciri-Ciri Pasar Oligopoly
- Terdapat beberapa penjual
- Barang yang dijual homogen atau beda corak
- Sulit dimasuki perusahaan baru
- Membutuhkan peran iklan
- Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
- Harga jual tidak mudah berubah
3.8 Menganalisis bentuk-bentuk badan usaha
Badan usaha firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan dua orang atau lebih yang
menjalankan kegiatan usaha dengan satu nama.Masing-masing sekutu (firmant) ikut
memimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
Kelebihan:
- Modalnya lebih besar karena gabungan beberapa orang
- Kelangsungan hidup lebih terjamin karena dikelola oleh beberapa orang
- Bisa memanfaatkan keahlian masing-masing sekutu
Kelemahan:
- Tanggungjawab pemilik yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan
- Mudah terjadi perselisihan diantara sekutu perusahaan
- Apabila salah satu sekutu (firmant) melakukan kesalahan akibatnya ditanggung oleh
seluruh anggota firma.
1. Badan usaha persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer atau CV (dari bahasa Belanda Commanditair
Vennootschap) adalah badan usaha yang terdiri dari satu atau beberapa sekutu
komanditer. Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya menyerahkan atau
menyertakan modal, dan tidak turut campur dalam pengelolaan perusahaan.
Pada CV dikenal dua macam sekutu yaitu:
a. Sekutu aktif, yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif mengelola
jalannya usaha.
b. Sekutu pasif atau sekutu komanditer, yaitu sekutu yang hanya menyertakan modal
saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha.
Kelebihan:
- Cara pendiriannya mudah
- Modalnya relatif besar yang bersumber dari para sekutu
- Sistem pengelolaan lebih baik
- Mudah memperoleh kredit dari bank
Kelemahan:
- Sekutu aktif memikul tanggungjawab yang tidak terbatas
- kelangsungan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu
- kesulitan untuk menarik modal yang telah disertakan
2. Badan usaha perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) disebut juga Naamloze Vennootschap (NV-Bahasa
Belanda),adalah badan usaha yang dari persekutuan antara dua orang atau lebih yang
modalnya diperoleh dengan cara menjual saham.
Saham adalah surat berharga dengan nilai nominal tertentu sebagai bukti kepemilikan
perusahaan. Saham dapat diperjualbelikan/dipindahtangankan melalui bursa/pasar saham
sesuai dengan besar kecilnya permintaan dan penawaran. Pemilik saham memperoleh
pembagian keuntungan perusahaan yang disebut deviden.
Kelebihan:
- Mudah memperoleh/menambah modal dengan jalan menjual saham
- Keprofesionalan pengelola lebih bisa diandalkan
- Pemilik saham dapat sewaktu-waktu memindahtangankan atau menjualnya kepada
orang lain
- Tanggung jawab pemilik sebatas saham yang dimilikinya
- Mudah memperoleh kredit dari bank
Kelemahan:
- Proses pendirian memerlukan perijinan yang lama dan berbelit
- Spekulasi saham dibursa saham menyebabkan labilnya permodalan perusahaan
- Rahasia badan usaha kurang terjamin
3. Koperasi
Koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Menurut
UU No. 25 Tahun 1992 pasal 1
Dari pengertian tersebut dapat ditarik beberapa konsep pokok, yaitu:
- Koperasi merupakan badan usaha
- Anggotanya terdiri dari orang seorang (koperasi primer) dan badan hukum-badan
hukum koperasi (koperasi sekunder)
- Kegiatannya berlandaskan prinsip-prinsip koperasi
- Berdasar atas asas kekeluargaan
- Tujuan Koperasi
Dalam peraturan koperasi disebutkan tujuan koperasi yaitu sebagai berikut:
a) memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
b) menyejahterakan dan mencapai kemakmuran masyarakat pada umumnya
c) ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
1. Prinsip Koperasi
Sebagai salah satu kekuatan ekonomi sangat diharapkan peranannya dalam
menunjang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, koperasi harus bekerja dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip koperasi.
a) Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka
b) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha anggota
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e) Kemandirian
2. Jenis Koperasi
Koperasi Indonesia dibedakan menurut lapangan usahanya dan menurut
keanggotaannya.
Menurut lapangan usahanya koperasi dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
a) Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya menyediakan berbagai
kebutuhan konsumsi anggotanya. Contoh: Koperasi sekolah.
b) Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya melayani
simpanan dan memberikan pinjaman kepada anggotanya.
c) Koperasi produksi, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya memasarkan hasil
produksi para anggotanya. Contoh: Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti), dan
Koperasi Batik.
d) Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya terdiri dari
bermacam-macam jenis usaha seperti melayni konsumsi, simpan pinjam,
distribusi, dan lain-lain. Contohnya: Koperasi Unit Desa (KUD)
Menurut keanggotaannya,koperasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut:
a) Koperasi primer, yaitu koperasi yang anggotanya orang seorang atau individu.
b) Koperasi pusat, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 5 badan
hukum koperasi primer.
c) Koperasi Gabungan, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 3
badan hukum koperasi pusat.
d) Koperasi Induk, yaitu koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya 3 badan
hukum koperasi gabungan.
3. Perangkat Koperasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan perangkat
organisasi yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
4.8 Memilih bentuk badan usaha yang sesuai dengan sistem Ekonomi nasional
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang di dirikan
pemerintah dengan modal milik pemerintah/negara. Selain untuk melayani kepentingan
umum, BUMN juga sebagai salah satu sumber pendapatan negara.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan badan usaha yang didirikan pihak
swasta dengan modal sepenuhnya milik swasta, baik perseorangan maupun kerja sama
beberapa orang. Kegiatan badan usaha swasta bergerak, di ataranya bergerak dalam
bidang industri ekstraktif, pertanian, perdagangan, dan jasa.
3. Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsipprinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33,
badan usaha yang paling sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
koperasi.

3.9 Menerpakan Rencana usaha kecil dan menengah


1. Analisis pasar
Langkah pertama adalah Analisis Pasar. Analisis pasar adalah suatu penganalisaan
atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan
setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah siapkan , maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk
peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang
dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang
telah kita buat.
Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran
yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis
pasarnya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur,
suplier telur pada saat ini, harga telur maupun tata niaga telur. Besarnya pasar dapat di
tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di
butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup
luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi
para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya. Dengan melakukan
analisis pasar maka dapat diktahui.
2. Mencari informasi harga sarana produksi
Langkah kedua adalah mencari informasi harga sarana produksi. Informasi harga
yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah
harga : kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan .
3. Menghitung biaya produksi
Dalam menghitung biaya produksi kita harus tahu dulu pembagian biaya produksi.
Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya
variabel atau biaya tidak tetap.
4. Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan
proyek dalam jumlah yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix cost) adalah
biaya untuk investasi yang tidak habis pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah,
bangunan yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan gudang peralatan serta peralatan
(tempat pakan doc, tempat pakan, tempat minum, pemanas, tabung, selang gas, drum
plastik, hand sprayer /semprotan gendong , ember plastik, timbangan salter, timbangan
duduk, sekop, kereta dorong , sumur air, pompa air, tower air, jaringan air dan jalan.
Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost
merupakan biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam.
Komponen biaya tidak tetap terdiri dari pakan starter, pakan grower dan pakan layer,
vaksin, obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam, gas LPG, listrik, tenaga kerja , air
minum dan pemasaran.
5. Menghitung pendapatan
Langkah keempat adalah menghitung pendapatan. Pendapatan dari usaha budidaya
unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas yang tidak produktif
dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa produksinya
sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan
dari total dari jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas
afkir dan penjualan pupuk kandang.
6. Menghitung hasil usaha
Langkah kelima adalah menghitung hasil usaha atau laba dari usaha tersebut. Hasil
usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha
dikatakan untung apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.
4.9 Membuat Rancangan usaha kecil / menengah sesuai potensi lingkungan
1. Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau
teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke
perusahaan. Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu :
Perkembangan incremental .
a. Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang
ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-
putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal. Misalnya dari
pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada
seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel
anda. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi
murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat
didorong mampu menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan
usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang
lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.
Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan
penawaran produk secara keseluruhan.
Anda akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan
teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau
dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk.
Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya
menjadi hidup.
Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi
bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha
Adapun unsur – unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi
lebih besar. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang
harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang /
produk , dan lain – lain. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan
dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari
luar.
3. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan
penjualan, seperti Aspek strategi contohnya : Meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh
konsumen .
- Menciptakan pasar baru .
- Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
Aspek manajemen pemasaran contohnya :
- Menembus dan menguasai pangsa pasar .
- Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.
- Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
- Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita ,
seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
Aspek penjualan contohnya :
- Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan
proses tindak lanjut penjualan .
- Banyak volume produk yang akan dijual.
- Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
- Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
2.5 Kategori produk yang baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
1) Benar – benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta
menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2) Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk
serupa di pasar.
3) Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan tambahan atau atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan
yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi
pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas
segmen pasar dari produk yang ada.
4) Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga
memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk
lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi
teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama
yang digantinya.
5) Reposisi
Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6) Penurunan biaya
Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang
lebih rendah.
Adapun analisa masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di
gudana atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan
pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah
bersaing akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses
pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara
perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Adapun solusinya adalah
1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti
dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di
dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk
kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas sebelumnya
seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversikiasi produk ,
menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu
bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi
yang strategis dalam usaha.
5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon
pelamar di perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga
yang benar – benar ahli dibidangnya .
3.10 Memahami Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, di mana pada umumnya lembaga ini diatur
oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang
saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa
lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa
dana, dan bursa efek).
Fungsi
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan
yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi
arus peredaran uang dalam perekonomian, di mana uang dari individu investor dikumpulkan
dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan
yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang
membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk
menghasilkan pendapatan. Contoh dari lembaga keuangan adalah bank.
4.10 Mengkualifikasikan berbagai lembaga keuangan milik pemerintah dan swasta sesuai
perkembangannya
3.11 Menganalisis hak dan kewajiban
4.11 Merumuskan hak dan kewajiban
3.12 Menerapkan prosedur kelengkapan dokumen perdagangan dalam dan luar negeri
4.12 Membuat kelengkapan dokumen yang diperlukan dalam lalu lintas perdagangan dalam
dan luar negeri.

Вам также может понравиться