Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kata kusta juga dikenal dengan Lepra atau Morbus Hansen. Penyakit ini adalah suatu
penyakit infeksi kronis yang disebabkan Mycobacterium Leprae, mikroorganisma yang
mempunyai predileksi pada kulit dan saraf. 1

Kata kusta berasal dari bahasa India kustha, dikenal sejak 1400 tahun sebelum Masehi. Kata
Lepra disebut dalam kitab Injil, terjemahan dari bahasa Hebrew zaraath, yang sebenarnya
mencakup beberapa penyakit kulit lainnya. Ternyata terdapat pelbagai deskripsi mengenai
penyakit ini sangat kabur, apabila dibanding dengan kusta yang kita kenal sekarang. 1

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang
sangat kompleks yakni bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah social,
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. 2

Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai
akibat keterbatasan kemampuan negara tersebut dalam pemberian pelayanan yang memadai
dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat
sehingga sampai saat ini penyakit ini masih ditakuti oleh masyarakat, keluarga termasuk
sebagai petugas kesehatan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuanatau
pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya. 2

Distribusi angka penemuan kasus baru kusta di dunia yang terlapor di WHO pada awal tahun
2012 yaitu jumlah kasus baru kusta di dunia tahun 2011 adalah sekitar 219.075. dari jumlah
tersebut paling banyak terdapat di regional Asia Tenggara (160.132) diikuti regional Amerika
(36.832), regional Afrika (12.673), dan sisanya berada di regional lain di dunia. 2

Di Indonesia penderita anak-anak di bawah umur 14 tahun didapatkan ±13 %, tetapi anak di
bawah umur 1 tahun jarang sekali. Frekuensi tertinggi terdapat pada kelompok umur antara
25-35 tahun. Kusta terdapat dimana-mana, tertama di Asia, Afrika, Amerika latin, daerah
tropis dan subtropik, serta masyarakat yang sosial ekonominya rendah. 3
Penderita kusta dapat mengalami reaksi kusta. Reaksi kusta ini adalah interupsi dengan
episode akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya sangat kronik, yang merupakan suatu
reaksi kekebalan (cellular response) atau reaksi antigen antibody (humoral response). Reaksi
kusta dibagi menjadi dua yaitu reaksi tipe I atau reaksi reversal atau reaksi upgrading yang
disebabkan karena meningkatnya kekebalan seluler secara cepat, dan reaksi tipe II atau reaksi
erythema nodosum leprosum (ENL) yang merupakan reaksi humoral dimana pada reaksi ini
terbentuk kompleks imun. 3
DAFTAR PUSTAKA

1. A. Kosasih, I Made Wisnu, Emmy Sjamsoe-Daili, Sri Linuwih Menaldi. Kusta. Dalam:
Djuanda, Adhi dkk. (ed.). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5 Cetakan Kedua.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2007; 73-88

2. (pedoman nasional program pengendalian kusta)

3. Kosasih, A, Wisnu,M, Sjamsoe,E, dkk. Kusta. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI, edisi keenam. 2013. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4.

Вам также может понравиться