Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1[1] Didik Ahmad Supadie, Peran Dan Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Mea 2015,
seminar BEM FAI UNISSULA, 06 desember 2014
bagaimana kesiapan mahasiswa menghadapi MEA dalam perspektif Islamic
Leadership.
B. Pokok Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka kiranya pemakalah dapat
merumuskan beberapa pokok masalah yang berkaitan dengan makalah ini di
antaranya yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan MEA (Masyarakat ekonomi asean)?
2. Bagaimana cara Mahasiswa dalam menghadapi MEA perspektif Islamic Leadership?
C. Pembahasan
1. Masyarakat Ekonomi Asean 2015 / Asean Ekonomic Community
Sebelum diuraikan tentang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) makaa
hendaknya terlebih dahulu di uaraikan tentang ASEAN (Association Of Southeast
Asian Nations). Di awal pembentukannya pada 1967, ASEAN lebih ditujukan pada
kerjasama yang berorientasi politik guna mencapai kedamaian dan keamanan di
kaewasan Asia Tenggara. Dimulai dari lima negara pendiri.2[2] ASEAN merupakan
sebuah organisasi geo-poitik dan ekonomi dari kawasan Asia Tenggara yang
didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok Thailand. Di dirikan oleh beberapa
negara Asia Tenggara di antaranya yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Di dirikannya ASEAN, bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggota,
serta memajukan perdamaian di tingkat regional/kawasan.3[3]
Selang beberapa tahun barulah negara-negara yang ada dikawasan Asia
Tenggara mulai bergabung diantaranya yaitu 7 januari 1984 Brunei Darussalam,
vietnam 28 Juli 1995, Laos 23 1997, Myanmar 23 Juli 1997, Kamboja 16 Desember
2[2] R. Winantyo dkk, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 Memperkuat Sinergi
ASEAN di tengah kompetisi global, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008, hlm. 1
9[9] Ibid
Dari sebuah data jumlah mahasiswa Indonesia saat ini 4,8 juta orang, dan jika
dihitung terhadap populasi penduduk berusisa 19-24 tahun, maka angka partisipasi
kasar (APK) perguruan tinggi yaitu 18,4 %, berarti ada lebih dari 81,6% anak usia 19-
24 tahun tidak mengalami kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan
tinggi/kuliah.13[13]
12[12] Didiek Ahmad Supadie, Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi Secara Islami, cet
pertama, Unissula Press, Semarang, 2011, hlm.28
Ketiga sebagai iron stock, yaitu mahasiswa sebagai penerus atau aset
cadangan bangsa untuk melakukan perubahan. Selain itu mahasiswa adalah
harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan di masa depan.14[14]
14[14] www.academia.edu, di akses pada hari jum’at 9 januari 2015, pukul 13:39
15[15] Ali Muhammad Taufiq, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an, cet 1, Gema
Insani Press, Jakarta, 2004, hlm,35
prinsipnya Islamic leadership bertumpu pada nilai-niilai yang terdapat pada pedoman
utama umat Islam yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah.
D. kesimpulan
Dari urain yang telah pemakalah sampaikan maka kiranya pemakalah akan
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. dalam menghadapi MEA 2015 maka kita harus benar-benar mempersiapkan
ketrampilan dan inofasi baru dalam bidang usaha, menghadapi MEA tak perlu
khawatir tetapi anggaplah ini sebagai tantangan utuk kita semua dalam
menghadapi pasar bebas dan persaingan global.
2. Di lihat dari sudut pandang/perspektif kepemimpinan Islam maka cara
menghadapi MEA ini harus dengan penuh tanggung jawab dan dilandasi dengan
nilai-nilai yang terdapat dal al-Qur’an dan as-Sunnah.
Daftar Pustaka
Ali Muhammad Taufiq, 2004, Praktik Manajemen Berbasis Al-Qur’an, cet 1, Gema Insani Press,
Jakarta
Didik Ahmad Supadie, 06 desember 2014Peran Dan Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Mea 2015,
seminar BEM FAI UNISSULA,
Didiek Ahmad Supadie,2011, Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi Secara Islami, cet pertama,
Unissula Press, Semarang,
R. Winantyo dkk, 2008,Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 Memperkuat Sinergi ASEAN di
tengah kompetisi global, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Vaitzhal Riva’i dkk, 2009, Ekonomi Syari’ah, Konsep, Praktek dan Penguatan Kelembagaannya,
Pustaka Rizki Putra, Semarang