Вы находитесь на странице: 1из 5

Introduction

Elastik dan elastomer seringkali digunakan sebagai komponen aktif


dalam terapi orthodonti. Penggunaan elastik disertai dengan kooperatifan
pasien dapat membantu dokter gigi dalam mengoreksi diskrepansi
antero-posterior dan vertical. Karet elastis tidak dapat dipisahkan dari
perawatan orthodonti sejak pertama kali didiskusikan oleh Calvin S. pada
Columbia Dental Congress tahun 1893, namun penghargaan atas
perawatan klas II dengan menggunakan intermaxillary forces diberikan
kepada Henry A. Baker.

Elastomer sintesis maupun berasal dari karet alami banyak


digunakan oleh para orthodontis. Elastik dengan bahan alami digunakan
pada teknik Begg untuk menghasilkan tarikan dan gaya intermaksila.
Elastomer sintetis berbentuk rantai sangat cocok digunakan dengan
bracket edgewise untuk menggerakan gigi sesuai dengan lengkung kawat.
Mata rantai elastik melekat dengan kuat melekat dibawah sayap bracket
edgewise yang dapat menggantikan kawat ligature untuk menahan arch
wire. Hal tersebut membuat elastik tetap melekat kuat pada bracket
hingga waktu kontrol selanjutnya. Kebiasaan tersebut berbeda dengan
elastik yang ada saat ini, dimana pasien harus menggantinya sendiri
setiap 1 atau 2 hari. Pabrik memproduksi berbagai macam ukuran karet
elastik yang dibedakan berdasarkan bersarnya kekuatan yang dihasilkan
untuk mempermudah orthodontis dalam bekerja.

Sejarah elastik dan elastomer

Pelopor penggunaan latex alami dalam orthodontik adalah Baker,


Case dan Angle. Pada tahun 1846, dalam artikel “Penggunaan karet India
dalam mengatur gigi” , Baker menjelaskan dengan memotong sebagian
kecil dari selapis karet India dan membentangkannya sampai batas
maksimal tanpa membuatnya terputus dapat mempercepat gigi untuk
bergerak.

Kasus Calvin mendiskusikan penggunaan elastik intermasksila


pada Dental Kongres di Columbia. Bagaimana pun juga, penghargaan
atas penggunaaan elastik intermaksila tetap diberikan kepada Henry A
baker. Pada tahun 1893, Henry A. baker memperkenalkan penggunaan
elastik intermaksila dengan rubber band yang disebut sebagai Bake
anchorage.

Karet Sintesis : Pentingnya karet dalam pearwatan ortodonti


semakin jelas terutama selama perang dunia ke I (1914-1918). Percobaan
untuk menghasilkan karet sintetik dimulai lagi pada tahun 1920 oleh
ilmuan German dan United States. Polimer karet sintetis yang
dikembangkan oleh petrokima pada tahun 1920 mempunyai daya tarik
molekul yang elmah dan terdiri dari ikatan primer dan sekunder. Rantai
elastomer mulai diperkenalkan pada dokter gigi sekitar tahun 1960 dan
menjadi bagian yang tidak dapta dipisahkan dari perawatan orthodonti.

Alami melawan sintetik

Yang paling penting dari karet alami adalah sensitifitasnya yang


sangat peka terhadap udara murni atau sinar matahari. Sinar ultraviolet
yang menyebabkan radikal bebas memecah ikatan ganda tidak jenuh pada
tingkat molekul yang akan melemahkan ikatan polimer latex.
Pembengkakan dan stain yang terjadi disebabkan karena matrix diisi oleh
cairan dan debris bakteri. Polimer sintetik juga sangat sensitive terhadap
efek dari radikal bebas, terutama ozon dan sinar uultra violet. Paparan
dari radikal bebas dapat menyebabkan penurunan fleksibilitas dan
kekuatan tarikan dari polimer. Pabrik telah menambahkan antioksidan
dan antiozon untuk memperpanjang masa hidup elastomer. Material
elastomer kurang membengkak dibandingkan latex. Yang terpenting dari
material elastomer adalah kemampuannya untuk menggunakan gaya
penuh selama satu periode.

Analisa gaya elastik.

Gaya yang diberikan elastik terhadap gigi-gigi tergantung pada


besarnya kekuatan itu sendiri. Tekanan yang dihasilkan tergantung pada
tempat aplikasinya, distribusi melalui ligamen periodontal, kemudian
arah, panjang, diameter dan kontur dari akar, prosesus alveolaris,
keseahatan dan rotasi gigi, umur dan tyang terpenting adalah kooperatif
pasien itu sendiri.

Cl I daya tarik elastik sangat baik bila dikombinasi dengan tekukan


penjangkaran. Reaksi yang ditimbulkan dari gaya retraksidan intrusi yang
berada jauh dari gigi molar rahang atas akan menimbulkan pergerakan
yang kurang baik atau kehilangan penjangkaran dari gigi molar rahang
atas. Gaya elastik intermaksila menggunakan tekanan vertical pada insisif
yang dapat menyebabkan supraoklusi atau memperjelas supraoklusi yang
sudah ada. Gigi penjangkar bisa saja menjadi miring. Gaya arch wire
pada molar rahang bawah dapat menyebabkan mahkota mengarah ke
distal dan akar mengarah ke mesial. Tarikan ke depan dari elastik dapat
menetralkan mahkota yang miring kedistal dan meningkatkan pergerakan
akar ke mesial. Jika teukakn penjangkaran dan gaya elastik tepat, gigi
dapat menjadi tegak. Sejumlah kecil gaya elastik digunakan pada tingkat
optimal untuk mendorong mahkota gigi anterior ke belakang, tapi hanya
membutuhkan level minimal untuk mendorong gigi posterior ke depan
secara bodily. Gaya elastik yang diterima gigi molar dan anterior bisa
sama atau berlawanan, tetapi resistensinya berlawanan. Jadi, pergerakan
tipping mahkota cenderung cepat terjadi, dan pergerakan bodily
cenderung lambat. Gaya yang terus menerus dapat mempercepat
pergerakan intrusive. Setiap gigi anterior akan menerima gaya elastik
sekitar 20-30 gms. Gaya yang ringan akan menghasilkan proses
hialinisasi yang sangat pendek dan gigi-gigi anterior akan bergerak
dengan cepat. Pergerakan ke distal dari gigi molar penjangkar rahang
bawah yang disebabkan karena tekukan penjangkaran dapat diatasi
dengan gaya elastik CL II. Ketika gaya elastik rendah, mahkota gigi akan
lebih mengarah ke distal dan penrgerkan akar ke mesial akan berkurang.
Hal ini biasanya terjadi pada penggunaan karet elastik 1,5-2,5 oz (43-71
gms) untuk kasus tanpa pencabutan. Jika gaya elastik yang digunakan
besar, maka baik mahkota maupun akar akan ikut bergerak. Hal ini dapat
sedikit menegakkan gigi molar atau tidak ada pergerakan ke distal. Hal
tersebut telah diteliti dengan menggunakan CL II elastik 2,5-3,5 oz (71-
99 gms) pada kasus pencabutan. Banyaknya perbedaan gaya yang
dihasilkan oleh karet elastik diikuti dengan meningkatnya pergerakan
mahkota tiping dan semakin sedikitnya pergerakan akar dapat digunakan
untuk menangani kasu CL II dengan pencabutan dan CL I tanpa
pencabutan.

Degradasi gaya.

Elastik dari latex kurang kuat dibandingkan elastomer plastik


ketika diregangkan selama 21 hari. Elastomer sintetik yang diregangkan
sesuai panjang dan waktu tertentu menunjukkan banyaknya gaya yang
hilang. Berkurangnya gaya pada penggunaan elastik dari latex, rantai
polimer dan ikatan loop menunjukkan bahwa menurunnya gaya paling
banyak terjadi pada 3 jam pertama dalam rendaman air. Setelah melihat
penelitian yang lengkap dari rantai elastomer, maka dapat disimopulkan
bahwa rantai elastomer yang beredar dipasaran kehilangan 50-70% dari
gaya utamanya pada 3 hari pertama setelah aplikasi, kemudian setelah 3
minggu gaya yang dihasilkan hanya 30-40% dari gaya utama.

Klasifikasi elastik

Elastik dapat diklasifikasi denhgan berbagai macam cara. Berdasarkan


material, sediaanya, kegunaan dan gaya yang dihasilkan.

A. berdasarkan materialnya

Elastik dari latex

Dibuat dari tanaman karet alami dengan struktur kimianya 1,4


polysoprene.

Elastik dari sintetik

Termasuk karet polyurethane yang teridir dari ikatan urethane. Disintesis


dengan menggabungkan polyester atau polyether glycol atau
polyhydrocarbon dengan diisocynate.

Biasanya digunakan untuk ligatur elastik.

B. Berdasrakan sediaannya

Setiap pabrik memilik ukuran, gaya , kode warna dan sebutan yang
berbeda.

Вам также может понравиться