Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Setelah kami pelajari dari dokumen Gambar Kerja maka kami dapat
menyimpulkan bahwa Kegiatan-kegiatan pekerjaan dalam proyek ini terbagi
dalam beberapa kelompok bangunan dan kelompok pekerjaan seperti tersebut
dibawah ini
SPMK
Pekerjaan
Persiapan
Pekerjaan
Pengukuran
Pekerjaan
Tanah
Pekerjaan Pekerjaan
Plesteran Plafond
Pekerjaan
Pintu / Jendela
Pekerjaan
Pengecatan
Serah Terima/FHO
B. Faktor bahan
Bahan sebagai obyek kerja sangat berperan penting dalam melaksanakan
pekerjaan spesifikasi yang diinginkan tidak akan tercapai walaupun
sudah menggunakan tenaga ahli tanpa didukung bahan yang
berkwalitas. Pemilihan bahan yang tepat dan sesuai RKS memiliki
berbagai keuntungan karena dengan menggunakan bahan yang tepat
akan menghemat kerja yang tidak diinginkan seperti pembongkaran
pekerjaan karena tidak sesuai dengan spesifikasi atau pembuangan
bahan itu sendiri Sehingga dapat juga menyebabkan devisa hitungan
konstruksi yang dihitung oleh konsultan manajemen konstruksi .
Bagan pelaksanaan pengaturan dilakukan berdasarkan suatu alur yang
berhubungan dengan garis besar pelaksanaan secara mendasar adalah
sebagai berikut :
1. Pemilihan bahan dasar
2. Pengelolaan awal bahan digudang atau workshop
3. Quality control checking / pengawasan mutu bahan telah diproses .
4. Pengiriman delivery
5. Pengecekan dilokasi / Cros chek setelah sampai dilokasi.
C. Faktor peralatan
Peralatan sangat diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan, hal ini
berhubungan dengan optimalisasi tenaga kerja dan bahan , dengan
peralatan yang memadai,bahan yang terbuang akan berkurang,ketepatan
waktu pelaksanaan akan dapat ditingkatkan,hemat tenaga kerja dan
keselamatan kerja terjamin. Penggunaan peralatan cukup berpengaruh
dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga efektifitas alur kerja dapat
dijaga dengan baik ( efisien ) Mobilisasi peralatan baik yang menyewa
atau milik sendiri dilakukan dengan perencanaan yang baik, sehingga
pada saat mulai pelaksanaan sudah siap dilokasi.
D. Faktor pembiayaan
Untuk keberhasilan pekerjaan tidak terlepas dari keuangan maka kita
harus menyusun rencana keuangan dengan baik . Rencana disini sangat
berhubungan dengan cash flow yang baik dengan aliran keuangan yang
baik selain mendukung kerja secara keseluruhan . Sumber dana yang
bisa digunakan selain modal sendiri juga pinjaman dari perbankan dan
uang muka pekerjaan .
Pekerjaan Persiapan
Yang termasuk pekerjaan pendahuluan yaitu :
Uitzet/Bouwplank
Dokumentasi dan Administrasi
Papan Nama Proyek
Bongkar bangunan lama dan pembersihan
Kerja yang baik tidak akan terlepas dari perencanaan yang baik, dan
perencanaan yang baik tentunya akan memperhatikan faktor yang
dikendalikan dalam perencanaan .
Pelaksanaan pekerjaan bisa baik dan tertata tidak lepas dari keterlibatan
pekerjaan persiapan, dimana pekerjaan persiapan merupakan fondamen untuk
pekerjaan selanjutnya dengan pelaksanaan persiapan pekerjaan yang baik
merupakan kelancaran pekerjaan selanjutnya. Selain hal tersebut selaku
pemborong juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung yang tetap harus
dilakukan unt6uk kemajuan pekerjan,yaitu pekerja-pekerjan tersebut di bawah
ini ,yaitu :
Inventarisasi bahan
Bahan yang akan digunakan dihitung dan direkapitulasi dalam satu lembar
yang memuat seluruh kebutuhan bahan yang akan digunakan . Bahan yang
diinventirisasi tersebut kemudian dipilah – pilah menjadi bagian – bagian
tertentu yang akan dimasukan dalam antrian pembelian . antrian pembelian ini
akan menjadi dasar dalam pelaksanaan pembelian yang nantinya akan
digunakan pedoman oleh bagian logistik .
Pengadaan Bahan
Setelah tersusun antrian pembelian , maka dilanjutkan dengan realisasi
pembelian , dasar dari pembelian ini diperoleh antrian pembelian. Pembelian
ini disesuaikan dengan waktu dan kebutuhan. Pembelian disesuaikan dengan
waktu yang tepat sehingga alur pembayaran dapat sesuai dan tidak diperlukan
biaya penggudangan dan biaya yang dikeluarkan karena pembelian barang
yang tertunda ( Capital gain loss ) .
Program K3
d) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 ( APD,
Rambu-rambu,,spanduk,poster,pagar pengaman,dsb ) secara konsisten
e) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan tata cara kerja
berbahaya
f) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Organisasi K3
Dalam pelaksanaan penerapan Manajemen K3 perlu ditempatkan tenaga kerja
/petugas K3 ( penanggung jawab K3 )
Penanggung Jawab K3
BAGIAN III
ADMINISTRASI PROYEK
BAGIAN IV
TEAM KERJA KONTRAKTOR
Disini akan dijelaskan tentang pelaksanaan pekerjaan baik dari sisi teknis baik
dari lingkup pekerjaan,syarat khusus dan syarat umum, standart material
material dan persyaratan pekerjaan,pelaksanaan pekerjaan serta methoda
pelaksanaannya yang dimulai dengan pekerjaan persiapan dan dilanjutkan
dengan dengan pekerjaan berikutnya ( yang menggambarkan secara umum
urutan-urutan setiap pekerjaan dalam suatu pekerjaan konstruksi bangunan
,tetapi seperti disebutkan di atas tabel 01 bahwa kegiatan ini terbagi dalam
kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan lokasi seperti tabel tersebut
,yang mana setiap kegiatan akan sedikit banyak terdapat perbedaan item
pekerjaan, namun secara garis besar masih bisa digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan item pekerjaan,dan kondisi
masing-masing kelompok bangunan tersebut) yaitu meliputi :
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan secara kelompok masuk dalam kelompok kegiatan
Rehab,Bangunan Induk,tetapi pada prakteknya dilapangan untuk mengatur
semua kelompok-kelompok kegiatan bangunan,seperti pekerjaan
pengukuran,listrik dan air kerja,pembongkaran atap/plafond dan pembuangan
puing bekas bongkaran,serta pekerjaan pembersihan lokasi.
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek,
dalam tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan
proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan
kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan
proyek.Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal
dibawah ini.
PEKERJAAN PENGUKURAN
Mengingat bahwa proyek ini merupakan rekondisi khususnya di
pekejaan BANGUNAN 2 ( DUA ) LANTAI yang merupakan langkah awal
untuk menentukan titik – titik kolom yang mana merupakan daya dukung
suatu bangunan yang dalam implementasinya perlu akurasi dalam pengukuran
dan kecermatan dalam menentukan koordinat dan elevasi menjadi patokan
dalam keberhasilan pembangunan proyek ini, bila terjadi perbedaan antara
gambar dan pelaksanaan di lapangan maka akan segera didiskusikan
dengan pengawas lapangan ,perencana dan user untuk diambil keputusan yang
tepat.
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan tanah dan pasir meliputi pekerjaan galian tanah,pekerjaan
urugan tanah kembali bekas galian,dan pekerjaan urugan pasir, yang
ditunjukkan pada gambar rencana hingga lokasi proyek siap untuk
pekerjaan selanjutnya ( Sesuai dengan yang tertera dalam BOQ dan
Gambar Kerja )
2. Pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana pekerjaan
tanah,pasir dan galian tanah yang menjelaskan bagian-bagian bangunan
yang akan digali,diberi urugan dan sebagainya, alat-alat yang digunakan,
lokasi penimbunan material galian dan waktu pembongkaran, serta
rencana antisipasi terhadap resiko yang timbul dari pekerjaan
pembongkaran ini.
PEKERJAAN BONGKARAN
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan bongkaran meliputi pekerjaan bongkaran yang ditunjukkan
pada gambar rencana hingga lokasi proyek siap untuk pekerjaan
selanjutnya ( Sesuai dengan yang tertera dalam BOQ dan Gambar Kerja )
2. Pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana pekerjaan
bongkaran yang menjelaskan bagian-bagian bangunan yang akan
dibongkar, alat-alat yang digunakan, lokasi penimbunan material bekas
bongkaran dan waktu pembongkaran, serta rencana antisipasi terhadap
resiko yang timbul dari pekerjaan pembongkaran ini.
5. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan bongkaran dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan
mengacu pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil
pekerjaan yang baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu
tepat biaya, dimana dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-urutan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di bawah ini
yaitu :
i. Bongkaran banguan yang siap untuk dilaksanakan pekerjaan
berikutnya sepeti yang tertuang dalam gambar kerja dilakukan
pada lokasi yang terdapat pekerjaan tersebut dimana setiap lokasi
kelompok bangunan terdapat sedikit perbedaan
ii. Pekerjaan bongkaran dilakukan setelah dilakukan pencermatan
dokumen ,dimana saja dan komponen apa saja yang harus
dibongkar
b. Untuk pekerjaan bongkaran peralatan yang diperlukan adalah alat
angkut,transportasi,gerobak/keseran,bodem,linggis,sekop
,schafolding dll
c. Selain menyiapkan alat yang akan digunakan penyedia jasa juga harus
menyediakan material/bahan untuk terlaksananya pekerjaan ini
sesuai dengan schedule waktu yang telah direncanakan,serta
dipersiapkan pula alat-alat bantu lainnya untuk mengantisipasi
adanya resiko dari pekerjaan ini.
d. Selain menyiapkan tenaga kerja ,bahan,dan alat yang akan digunakan
penyedia jasa juga harus menyediakan dana yang cukup memadahi
untuk mendukung keuangan terlaksananya pekerjaan ini sesuai
dengan schedule waktu cash flow sesuai yang telah direncanakan.
6. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan Pondasi,pasangan bata dan plesteran adalah pekerjaan
seperti ditunjukkan gambar rencana yang berfungsi sebagai
pondasi,dinding penguat hingga terbentuk pasangan bata yang
sempurna untuk difinishing lebih lanjut, juga meliputi pekerjaan
pasangan bata yang lain seperti yang ditunjukkan pada gambar
rencana.serta pekerjaan plesteran berupa pekerjaan plesteran.
,sponengan , acian yang disebutkan dalam dokumen .
2. Standar :
a. SK SNI S-03-1994-03 (Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata
dan Plasteran). Atau Produk lokal yang telah memenuhi standar uji
material.
b. Pt T-03-2000-C (Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plasteran
Dinding).
c. SNI 03-6387-2000 (Spesifikasi Kapur Kembang untuk Bahan
Bangunan)
d. SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan
Bangunan Bukan Logam)).
e. SK SNI S-02-1994-04 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan
Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen)
3. Pelaksanaan pekerjaan
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan pasangan
bata meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai untuk mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan, di
sertai gambar shop drawing.
b. Penyedia Jasa konstruksi harus memeriksa detil-detil gambar,
ketinggian pasangan, dikoordinasikan dengan gambar pekerjaan–
pekerjaan ME dan finishing.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan harus jelas terlebih dahulu
mengenai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan:
Tinggi dan lebar pasangan.
Perkuatan tambahan pasangan
4. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan pasangan Dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan
mengacu pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil
pekerjaan yang baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu
tepat biaya, , dimana dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-
urutan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di bawah
ini yaitu :
i. Pekerjaan pondasi memanjang dilakukan setelah urugan pasir
dibawahnya selesai dilakukan,dan diurug lagi,
ii. Pas.bata ½ bt dikerjakan setelah pekerjaan pondasi dan sloof
selesai dilakukan serta urugan tanah kembali pada galian pondasi
selesai dilakukan,
iii. Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan bata
merah ½ bt selesai dilakukan pada segmen2 tertentu,tidak perlu
menunggu seluruh pasangan bata selesai semua,untuk
mengefektifkan waktu pelaksanaannya ( simultan ).tetapi
pekerjaan plesteran ini harus dikerjakan setelah penutup atap
selesai dikerjakan.
iv. Pekerjaan plesteran beton dilakukan setelah pelaksanaan
pekerjaan beton selesai dilakukan.
v. Pekerjaan acian dan sponengan dikerjakan setelah pekerjaan
plesteran jadi sempurna tanpa ada yang berlobang / retak,dan
tidak lurus,bergelombng.
5. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
1. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan beton Dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan mengacu
pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil pekerjaan yang
baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu tepat biaya, ,
dimana dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-urutan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di bawah ini yaitu :
i. Pekerjaan beton Sloof Beton dilakukan setelah pekerjaan pondasi
memanjang 1:5 di bawah sloof selesai dilakukan dan setelah
urugan pasir dibawahnya selesai dilakukan
ii. Pekerjaan beton Kolom Beton dilakukan setelah pekerjaan sloof
selesai dikerjakan baik penulangan,bekesting,dan pengecorannya
dilakukan, dan pekerjaan ponadsi memanjang bawah sloof selesai
dilakukan
iii. Pekerjaan beton Balok Lantai dan Plat Lantai/Plat Tangga
dilakukan setelah pekerjaan Kolom Beton selesai dikerjakan baik
penulangan,bekesting,dan pengecorannya dilakukan, dengan
ketinggian 50 cm dibawah elevasi ketinggian yang direncanakan
dalam gambar kerja.. dan setelah selesai dicheck tentang ukuran
dimensi dan jumlahnya dan cara-caranya maka dapat dilakukan
dengan proses pengecoran.
iv. Pekerjaan perawatan beton dilakukan sesuai SNI tentang
Perawatan Beton
v. Pekerjaan pembongkaran bekesting dilakukan sesuai SNI tentang
pembongkaran bekesting beton
2. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
4. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan pasangan lantai dan dinding dikerjakan sesuai Spesifikasi
teknis dengan mengacu pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur
hasil pekerjaan yang baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat
mutu tepat biaya, , dimana dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-
urutan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di bawah
ini yaitu :
i. Pekerjaan lantai keramik dilakukan setelah pekerjaan pasangan
bata dikerjakan,plestera,dan acian dilakukan ,untuk pekerjaan ini
kegiatan pengukuran selalu dilakukan.termasuk disini adalah
pekerjaan lantai keramik20x20 untuk km/wc,pekerjaan-pekerjaan
keramik ini termasuk didalamnya pelaksanaan penambahan kolotan
pada nat-nat keramik.
ii. Untuk keramik dinding dilakukan setelah dinding lokasi km/wc
selesai dilakukan serta pekerjaan pembongkaran dinding /
plesteran lama atau perbaikan plesteran pasangan bata lokasi
sekitar km/wc selesai dilakukan.untuk acian diatas dinding keramik
bisa dilakukan setelah pekerjaan dinding keramik selesai ,tetapi
untu mengamankan pekerjaan keramik dinding harus diberi
pengaman agar pekerjaan acian tidak merusak atau mengotori
dinding keramik. pekerjaan keramik ini termasuk didalamnya
adalah pelaksanaan penambahan kolotan pada nat-nat keramik.
iii. Untuk pekerjaan batu tempel dilakukan setelah pekerjaan
pasangan bata lokasi pekerjaan selesai dilakukan serta pekerjaan
pembongkaran dinding / plesteran lama atau perbaikan plesteran
pasangan bata lokasi sekitar lokasi pekerjaan selesai
dilakukan.untuk acian diatas pekerjaan batutempel bisa dilakukan
setelah pekerjaan batu tempel selesai ,tetapi untu mengamankan
pekerjaan batu tempel harus diberi pengaman agar pekerjaan acian
tidak merusak atau mengotori dinding batu temple tersebut..
pekerjaan keramik ini termasuk didalamnya adalah pelaksanaan
penambahan kolotan pada nat-nat keramik.
5. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
3. Material :
a. Rangka pintu dan jendela menggunakan material yang sesuai dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan
b. Daun pintu/jendela kaca rangka pintu/jendela menggunakan
material yang sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
c. Daun pintu dilengkapi dengan engsel,slot,handle (atau espanyolet )
yang disesuaikan dengan Penawaran dan gambar kerja.
d. Jendela dilengkapi dengan engsel,grendel, kait angin yang
disesuaikan dengan gambar kerja.
e. Penggantung dan pengunci lainnya disesuaikan dengan spesifikasi
dan gambar kerja.
f. Pekerjaan pintu frameless ( Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Induk )
disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.
g. Kaca disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.
4. Pelaksanaan :
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan plafond
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai untuk mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan , di
sertai gambar shop drawing.
b. Arah dan jarak seperti yang di tunjukkan pada gambar.
c. Pola dinding harus sesuai dengan gambar rencana.
d. Penempatan untuk pekerjaan M&E harus sesuai dengan gambar
rencana.
a. Penyambungan antar papan board harus rata dan rapat tidak
menimbulkan goresan bekas sambungan.
5. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan Dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan mengacu pada
gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil pekerjaan yang baik
yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu tepat biaya, , dimana
dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-urutan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di bawah ini yaitu :
6. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan
a. Sesuai dengan yang tertera dalam BOQ dan Gambar Kerja
2. Standar :
a. Sesuai dengan dokumen spesifikasi teknis
3. Pelaksanaan pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan Plafond meliputi pemasangan rangka dan atau penutup
plafond,profil dikerjakan sesuai RKS dan yang ditunjukkan pada gambar
rencana.
2. Standar :
a. SNI 03-1729-2002 ( Tentang Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja
Untuk Gedung )
b. SNI S-04-1989-F ( Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan
Bangunan Bukan Logam))
c. SK SNI S-05-1989-F (( Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan
Bangunan dari Besi/Baja))
3. Pelaksanaan pekerjaan
4. Metode Pelaksanaan
i. Pekerjaan plafond Dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan mengacu
pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil pekerjaan yang baik
yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu tepat biaya,dengan
kebutuhan tenaga kerja : Sebelum memulai pekerjaan, selambat-
lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana
kerja pekerjaan saluran ini meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga
kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh
material yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan dari Direksi
dan Konsultan , di sertai gambar shop drawing.
i. Pekerjaan rangka dan penutup plafond dikerjakan setelah pekerjaan
dinding dan plesteran termasuk acian dan sponengan setiap lokasi
selesai dilakukan dan dilakukan pekerjaan pendahuluan termasuk
pengukuran,pembersihan lokasi dan penyiapan steiger. Untuk
pekerjaan bantu pekerjaan plafond.dalam pekerjaan rangka plafond
ini harus dibarengi dengan pekerjaan instalasi pekerjaan ME lainnya
termasuk instalasi listrik,telpon,LAN,dll.
ii. Sebelum pekerjaan penutup plafond pekerjaan instalasi pekerjaan ME
lainnya termasuk instalasi listrik, ,dll harus sudah selesai dikerjakan.
iii. Pada saat pelaksanaan penggantung / rangka plafond harus dibuat
lurus , waterpass,rata dan tegak lurus satu sma lainnya,untuk
mendapatkan penutup plafon yang lurus dan rata.
5. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Lingkup Kerja
Pekerjaan elektrikal, meliputi pekerjaan pemasangan instalasi dan titik
lampu dan pekerjaan elektrikal lainnya pada ruang/bangunan dan area
yang ditunjukakan dalam gambar kerja,meliputi
Lantai 2
Instalasi Penerangan NYM 3x2,5 mm (ex
1 prima)
Instalasi stop kontak NYM 3x2,5 mm (ex
2 prima)
3 Saklar ganda
4 Saklar tunggal
5 Stop kontak
Panel pembagi 40/60 lengkap dengan
6 accesories
7 Lampu SL 18 Wt Phillips
8 Lampu Down light 5" 18 Wt Phillips
9 Exhouse fan
1. Standar :
a. SNI 04-0225-2000 ( Tentang Listrik )
b. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 ( PUIL 2000 )
2. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan elektrikal
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai disertai sertifikat hasil pengujian material untuk mendapat
persetujuan dari Direksi dan Konsultan.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, semua harus benar benar siap untuk
dilaksanakan pekerjaan elektrikal, semua dinding dan plafond yang
akan dipasang elektrikal harus sudah selesai.
3. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan Dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan mengacu pada
gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil pekerjaan yang baik
yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu tepat biaya, ,
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan elektrikal
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai untuk mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan , di
sertai gambar shop drawing.
c. Untuk pekerjaan listrik / elektrikal peralatan yang diperlukan adalah
alat-alat tukang kayu seperti gergaji,palu,linggis,schafolding dan alat-
alat listrik lengkap
d. Selain menyiapkan alat yang akan digunakan penyedia jasa juga harus
menyediakan material/bahan untuk terlaksananya pekerjaan ini
sesuai dengan schedule waktu yang telah direncanakan,serta
dipersiapkan pula alat-alat bantu lainnya untuk mengantisipasi
adanya resiko dari pekerjaan ini.
e. Selain menyiapkan tenaga kerja ,bahan,dan alat yang akan digunakan
penyedia jasa juga harus menyediakan dana yang cukup memadahi
untuk mendukung keuangan terlaksananya pekerjaan ini sesuai
dengan schedule waktu cash flow sesuai yang telah direncanakan.
3. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan sanitasi
meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan
dipakai untuk mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan.
b. Sebelum pekrjaan sanitasi dimulai, semua bagian-bagian harus
benar benar siap untuk dilaksanakan pekerjaan sanitastsi ,termasuk
semua lantai,dinding
4. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan sanitasi ini dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan
mengacu pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil
pekerjaan yang baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu
tepat biaya, ,
b. Untuk pekerjaan sanitasi peralatan yang diperlukan adalah alat-alat
tukang batu,besi,dan tukang kayu seperti gergaji,obeng,palu,bur
listrik,schafolding,serta alat-alat plumbing lainnyak lainnya.
c. Selain menyiapkan alat yang akan digunakan penyedia jasa juga harus
menyediakan material/bahan untuk terlaksananya pekerjaan ini
sesuai dengan schedule waktu yang telah direncanakan,serta
dipersiapkan pula alat-alat bantu lainnya untuk mengantisipasi
adanya resiko dari pekerjaan ini.
d. Selain menyiapkan tenaga kerja ,bahan,dan alat yang akan digunakan
penyedia jasa juga harus menyediakan dana yang cukup memadahi
untuk mendukung keuangan terlaksananya pekerjaan ini sesuai
dengan schedule waktu cash flow sesuai yang telah direncanakan.
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup kerja :
Pekerjaan cat meliputi pekerjaan cat dinding, cat plafon, cat list plafond
cat kayu kusein pintu jendela dan lisplang sesuai dengan gambar
rencana. Sebelum pengecatan dimulai, penyedia Jasa konstruksi harus
melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi dan
Konsultan . Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi dan Konsultan , bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard
minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
2. Standar :
a. SNI 03-2407-1991 (Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan
Gedung)
b. SNI 03-2408-1991 (Tata Cara Pengecatan Logam )
3. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan
pengecatan meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat,
jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang
akan dipakai disertai sertifikat hasil pengujian material untuk
mendapat persetujuan dari Direksi dan Konsultan.
b. Sebelum pengecatan dimulai, semua harus benar benar siap untuk
dilaksanakan pekerjaan cat , semua dinding dan plafon yang akan
dicat harus rata diamplas halus, bersih dari debu, lubang-lubang
yang mungkin ada sudah diisi, celah dan retak sudah diperbaiki
c. Untuk warna-warna yang sejenis, penyedia Jasa konstruksi
diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
percampuran (batch number) yang sama.
d. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang
yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang.
4. Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan cat ini dikerjakan sesuai Spesifikasi teknis dengan
mengacu pada gambar pelaksanaan dengan tolok ukur hasil
pekerjaan yang baik yang memenuhi azas tepat waktu,tepat mutu
tepat biaya, , dimana dalam pengerjaannya berdasarkan urutan-
urutan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan urutan-urutan di
bawah ini yaitu :
5. Analis Teknis
Untuk menggambarkan bagaimana merencanakan waktu pelaksanaan (
dihitung dari time schedulle secara proporsioanl ) dan mendapatkan
jumlah kebutuhan akan tenaga kerja dan material yang dibutuhkan
maka secara garis besar dapat diperoleh angka-angka sebagai berikut,
untuk analisa –analisa untuk penghitungan di dapat dari SNI masing-
masing pekerjaan
Rosnaini
Direktur