Вы находитесь на странице: 1из 14

SKIP TO CONTENT

BERANDAPERIHAL
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
DENGAN DERMATITIS

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia mebungkus otot-otot dan organ dalam. Kulit
berfungsi melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri.
Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah
kulit atau sekresi kelenjar keringat. Organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut telah
diketahui mempunyai nilai-nilai kosmetik. Kulit juga merupakan sensasi raba, tekan, suhu, nyeri,
dan nikmat berkat jalinan ujung-ujung saraf yang saling bertautan. Secara mikroskopis kulit terdiri
dari tiga lapisan: epidermis, dermis, dan lemak subkutan. Epidermis, bagian terluar dari kulit dibagi
menjadi dua lapisan utama yaitu stratum korneum dan stratum malfigi. Dermis terletak tepat di
bawah epidermis, dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin, dan retikulin yang tertanam
dalam substansi dasar. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang
menyokong dan memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh. Juga terdapat limfosit,
histiosit, dan leukosit yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Di bawah
dermis terdapat lapisan lemak subcutan yang merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk
pertahankan suhu tubuh dan tempat penyimpanan energi.

Salah satu penyakit kulit yang paling sering dijumpai yakni Dermatitis yang lebih dikenal sebagai
eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan. Dermatitis dapat terjadi karena
bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis, terutama kulit yang kering. Umumnya enzim
dapat menyebabkan pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit. Dermatitis tidak berbahaya,
dalam arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular. Walaupun demikian, penyakit ini jelas
menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Dermatitis muncul dalam beberapa
jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala Dermatitis yang muncul dipicu alergen
(penyebab alergi) tertentu seperti racun yang terdapat pada berbeda, antara lain
dermatitis. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan Pada klien dengan Dermatitis”.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Mampu untuk Memahami Konsep Penyakit Dermatitis Dan Mampu Memahami Asuhan
Keperawatan Penyakit Dermatitis

1. Tujan Khusus
 Mampu Untuk Mengetahui Penyebab Penyakit Dermatitis
 Mampu Untuk Membedakan Jenis-Jenis Penyakit Dermatitis
 Mampu Untuk Memahami Asuhan Keperawatan Penyakit Dermatitis
BAB II
KONSEP MEDIS

2.1 Pengertian
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh
faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik
(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal). (Adhi Juanda,2005)
Dermatitis adalah radang kulit yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sengatan sinar
matahari, gigitan nyamuk, infeksi bakteri, jamur, dan bahan-bahan kimia. (812 Resep U/
Mengobati 236 Penyakit Oleh H. Arief Hariana:Hml 136)
Dermatitis lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan.

2.2 Etiologi
Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak di ketahui. Sebagian besar merupakan respon kulit
terhadap agen-agen, misaknya zat kimia, protein, bakteri dan fungus. Respon tersebut dapat
berhubungan dengan alergi. Alergi adalah perubahan kemampuan tubuh yang di dapat dan
spesifik untuk bereaksi.

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia (contoh :
detergen,asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya : bakteri,
jamur) dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik. (Adhi Djuanda,2005)
Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab
eksim. Masing-masing jenis eksim, biasanya memiliki penyebab berbeda pula. Sering kali, kulit
yang pecah-pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit tangan ada strip
merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit infeksi bakteri yang terjadi di bawah
jaringan kulit. Selulit muncul karena peradangan pada kulit yang terlihat bentol-bentol, memerah,
berisi cairan dan terasa panas saat disentuh dan selulit muncul pada seseorang yang sistem
kekebalan tubuhnya tidak bagus.

Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala
berbeda:

1. Dermatitis Kontak
Dermatitis Kontak adalah suatu dermatitis atau peradangan kulit yang disertai dengan adanya
spongiosis/edema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi dengan bahan-bahan
kimia yang berkontak atau terpajan pada kulit. Dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab
alergi) tertentu seperti racun yang terdapat pada tanaman merambat atau detergen. Indikasi dan
gejala antara kulit memerah dan gatal. Jika memburuk, penderita akan mengalami bentol-bentol
yang meradang. Disebabkan kontak langsung dengan salah satu penyebab iritasi pada kulit atau
alergi. Contohnya sabun cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai. Alergennya bisa
berupa karet, logam, perhiasan, parfum, kosmetik atau rumput.

Klasifikasi dermatitis kontak berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis yaitu

1. Dermatitis kontak toksik


2. Dermatitis kontak alergik
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah dermatitis yang terjadi pada orang yang mempunyai riwayat atopi. Atopi
adalah penyakit aneh ataupun hipersensivitas abnormal untuk melawan factor-faktor lingkungan,
dijumpai pada penderita maupun keluarganya tanpa sensitasi yang jelas sebelumnya. ( Coca and
Cooke, 1923)

Dermatitis atopic ditandai dengan reaksi berlebihan terhadap rangsangan dari lingkungan
sekitarnya seperti bahan iritan dan alergen, dan adanya kecenderungan untuk memproduksi IgE.
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan pecah-pecah. Seringkali
muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis biasanya muncul saat alergi dan seringkali
muncul pada keluarga, yang salah satu anggota keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak
bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa kecil dan
dewasa.

1. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang sering terdapat pada daerah tubuh berambut,
terutama pada kulit kepala, alis dan muka, kronik dan superficial. Etiologinya belum diketahui
secara pasti. Pada umumnya didapati aktivitas kelenjar sebasea yang berlebihan.

Menurut daerah lesi, dermatitis seboroik dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Seboroik Kepala
Pada daerah berambut, dijumpai skuama yang berminyak dengan warna kekuningan sehingga
rambut saling lengket, kadang dijumpai krusta yang disebut Pityriasis Oleosa. Seboroik ini akan
menyebabkan rambut rontok dan rasa gatal.
2. Seboroik Muka
Pada daerah mulut, palpebra, sulkus nasolabial, dagu, dll. Terdapat macula eritema yang diatasnya
dijumpai skuama berminyak berwarna kekuningan.
3. Seboroik Badan dan Sela-sela
Dijumpai ruam berbentuk macula eritema yang pada permukaannya ada skuama berminyak
berwarna kekuningan.

1. Dermatitis Statis
Dermatitis Statis adalah dermatitis yang terjadi akibat adanya gangguan darah vena di tungkai
bawah, hal ini terjadi karena adanya gangguan katub vena sehinggatekanan kapiler meingkat dan
terjadi kerusakan kapiler yang menyebabkan edema dan timbul ekstravasasi sel darah merah
karena kapiler rusak. Selanjutnya timbul statis yang irreversible. Jaringan akhirnya dipenuhi cairan
dan darah, sehingga terjadi edema dan lisis yang menumpuk hemosiderin. Hemosiderin
mengumpul di bawah kulit, mengakibatkan muncul bintik-bintik hitam. Terjadi anoksia jaringan
dan kematian jaringan. Timbul rasa gatal. Jika digaruk timbul skuama, hiperpigmentasi, dan erosi.
Bila tidak ditangani akan terjadi infeksi, kemudian nekrosis, dan ulkus yang disebut ulkus varikosus.

1. Dermatitis numuler
Dermatitis numuler adalah dermatitis yang bentuk lesinya bulat seperti uang logam. Etiologinya
belum diketahui secara pasti. Tetapi sensitivitas berperan terhadap perluasan lesi.

1. Neurodermatitis Sirkumskripta
Atau disebut juga liken simpleks kronik merupakan suatu jenis dermatitis dengan penebalan kulit
dari jaringan tanduk (likenifikasi) karena garukan atau gosokan yang berulang. Etiologi belum
diketahui secara pasti, tetapi ada yang menghubungkan dengan ketegangan jiwa.

Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumstrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih
menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-
ulang karena berbagai ransangan pruritogenik. (Adhi Djuanda,2005)
Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud kecil, datar dan dapat
berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita
kenakan menggores kulit sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang
terasa gatal. Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan dan bagian
belakang dari leher.

2.3 Patofisiologi
1. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak alergik termasuk reaksi tipe IV ialah hipersenitivitas tipe lambat. Patogenesisnya
melalui dua fase yaitu fase indukdi (fase sensitisasi) dan fase elisitasi.

Fase induksi ialah saat kontak pertama alergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan
memberikan respon, memerlukan 2-3 minggu. Fase elesitasin ialah saat terjadi pajanan ulang
dengan alergen yang sama atau serupa sampai timbul gejala klinis

Pada fase induksi, hapten (proten tak lengkap) berfenetrasi ke dalam kulit dan berikatan dengan
protein barier membentuk anti gen yang lengkap. Anti gen ini ditangkap dan diproses lebih dahulu
oleh magkrofak dan sel Langerhans, kemudian memacu reaksi limfoisit T yang belum tersensitasi
di kulit, sehingga terjadi sensitasi limposit T, melalui saluran limfe, limfosit yang telah tersensitasi
berimigrasi ke darah parakortikal kelenjar getah bening regional untuk berdiferensiasi dan
berfoliferasi membentuk sel T efektor yang tersensitasi secara spesifik dan sel memori. Kemudian
sel-sel tersebut masuk ke dalam sirkulasi, sebagian kembali ke kulit dan sistem limfoid, tersebar di
seluruh tubuh, menyebabkan keadaan sensetivitas yang sama di seluruh kulit tubuh.

Pada fase elisitasi, terjadi kontak ulang dengan hapten yang sama atau serupa. Sel efektor yang
telah tersensitisasi mengeluarkan limfokin yang mampu menarik berbagai sel radang sehingga
terjadi gejala klinis.

2. Dermatitis Atopic
Belum diketahui secara pasti. Histamin dianggap sebagai zat penting yang memberi reaksi dan
menyebabkan pruritus. Histamin menghambat kemotaktis dan emnekan produksi sel T. Sel mast
meningkat pada lesi dermatitis atopi kronis. Sel ini mempunyai kemampuan melepaskan histamin.
Histamin sendiri tidak menyababkan lesi ekzematosa. Kemungkinan zat tersebut menyebabkan
prutisus dan eritema, mungkin karena gerakan akibat gatal menimbulkan lesi ekzematosa.

Pada pasien dermatitis atopik kapasitas untuk menghasilkan IgE secara berlebihan diturunkan
secara genetik

3. Neurodermatitis
Kelainan terdiri dari eritema, edema, papel, vesikel, bentuk numuler, dengan diameter bervariasi
5 – 40 mm. Bersifat membasah (oozing), batas relatif jelas, bila kering membentuk krusta. bagian
tubuh

4. Dermatitis Statis
Akibat bendungan, tekanan vena makin meningkat sehingga memanjang dan melebar. Terlihat
berkelok-kelok seperti cacing (varises). Cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah
edema. Timbul keluhan rasa berat bila lama berdiri dan rasa kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk.
Terjadi ekstravasasi eritrosit dan timbul purpura. Bercak-bercak semula tampak merah berubah
menjadi hemosiderin. Akibat garukan menimbulkan erosi, skuama. Bila berlangsung lama, edema
diganti jaringan ikat sehingga kulit teraba kaku, warna kulit lebih hitam

5. Dermatitis Seboroik
Merupakan penyakit kronik, residif, dan gatal. Kelainan berupa skuama kering, basah atau kasar;
krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi. Tempat kulit kepala, alis, daerah nasolabial
belakang telinga, lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha dan
skrotum. Pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal sebagai dandruff dan bila basah disebut
pytiriasis steatoides ; disertai kerontokan rambut.

2.4 Penatalaksanaan
2.4.1. Penatalaksanaan non Medis
Pemberian kompres yang sejuk dan kasar juga dapat dilakukan pada daerah dermatitis yang kecil.
Remukan halus es pada air kompres sering kali memberikan efek antipruritus.
 Kompres basah biasanya membantu membersihkan lesi ekzema yang mengeluarkan
sekret.
 Kompres dingin untuk mengurangi peradangan.
 Mengatasi kerusakan integritas kulit.
 Mengatasi hipotermia
 Meningkatkan konsep diri klien
 Emolient untuk mengurangi kulit yang kaku
2.4.2.Penatalaksanaan Medis
Banyak preparat dianjurkan penggunaannya untuk meredakan dermatitis. Umumnya lotion yang
netral dan tidak mengandung obat dapat dioleskan pada bercak-bercak eritema (inflamasi trout)
yang kecil.

 preparat krim atau salep yang mengandung salah satu jenis kortikosteroid dioleskan tipis-
tipis.
 mandi dengan larutan yang mengandung obat dapat diresepkan untuk dermatitis dengan
daerah-daerah lesi yang lebih luas.
 pada dermatitis yang menyebar luas, pemberian kortikosteroid jangka pendek dapat
diprogramkan.
 terapi anti inflamasi topikal jangka pendek misalkan steroid dapat digunakan untuk
menghentikan peradangan.
2.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin

2. Penunjang
Pemeriksaan histopatologi

BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien.
 Nama Pasien
 Alamat
 Pekerjaan Pasien
 Umur
 Agama/Suku
2. Keluhan Utama.
 Nyeri
 Gelisah
 Gatal
 Kerusakan intergitas kulit
3. Pemeriksaan Fisik.
 Tekanan Darah
 Nadi
 Pernafasan
 Suhu
 Skala Nyeri
4. Riwayat Kesehatan.
5. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan
tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.

 Klien merasa nyeri


 Terdapat Vesikel/ bula pada Kulit Klien
 Gatal dan Lesi
1. Riwayat Penyakit Dahulu :
Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.

Penyakit yang sama


 Klien Pernah Mengalami Penyakit yang sama sebelumnya
 Apakah klien pernah mengalami penyakit kulit sebelumnya
1. Riwayat Penyakit Keluarga :
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.

 Apakah terdapat keluarga klien yang mengalami penyakit yang sama


 Apakah ada keluarga klien mengalami penyakit Kulit
1. Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang
berkepanjangan.

 Cara klien menyelesaikan stresor


 Perasaan klien saat ini
 Respon klien terhdap penyakitnya
 Tingkat kecemasaan klien
1. Riwayat Pemakaian Obat :
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien
tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat.

 Pemakaian obat sebelumnya


 Klien pernah alergi terhadap obat.
3.2 Diagnosa Keperawatan
 Ganguan integritas kulit b.d Vesikel/bula yang pecah
 Resiko infeksi,b.d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus)
 Gangguan konsep diri,b.d perubahan body image

3.3 Intervensi Keperawatan


Rencana Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Rencana Tindakan

Ø Lakukan inspeksi lesi setiap


hari
Ø Pantau adanya tanda-tanda
infeksi

Tujuan : Ø Ubah posisi pasien tiap 2-4


Integritas kulit pasien jam
kembali utuh
Gangguan integritas kulit, Ø Bantu mobilitas pasien sesuai
b.d Vesikel/bula yang Kriteria hasil : kebutuhan
pecah.) : Ø Kulit utuh, eritema dan
DS : – skuama hilang Ø Pergunakan sarung tangan
jika merawat lesi
DO : Pada seluruh tubuh Ø Krusta menghilang
terdapat kondisi Ø Jaga agar alat tenun selau
bula/vesikel yang pecah Ø Daerah axilla dari inguinal dalam keadaan bersih dan
1 akibat garukan tidak mengalami maserasi kering

Resiko infeksi,b.d Ø Lakukan teknik aseptic dan


Tujuan :
vesikel/bula yang pecah antiseptic dalam melakukan
Tidak terjadi infeksi
(garukan terus menerus) tindakan pada pasien
ditandai dengan : Kriteria hasil : Ø Ukur tanda vital tiap 4-6 jam
DS : – Hasil pengukuran tanda vital
Ø Observasi adanya tanda-
DO : Seluruh tubuh dalam batas normal. tanda infeksi
2 berwarna kemerahan
dengan skuama berwarna – RR :16-20 x/menit Ø Batasi jumlah pengunjung
putih diatasnya dan
mengelupas – N : 70-82 x/menit Ø Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk pemberian diet TKTP
– T : 37,5 C
Ø Libatkan peran serta keluarga
– TD : 120/85 mmHg dalam memberikan bantuan
pada klien
Tidak ditemukan tanda-
tanda infeksi (kalor,dolor,
rubor, tumor, infusiolesa)

Hasil pemeriksaan laborat


dalam batas normal
Leuksosit darah : 5000-
10.000/mm3

Gangguan konsep diri,b.d Tujuan :


perubahan body image Pasien tidak mengalami
Ditandai dengan : gangguan konsep diri body Ø Berikan support pada pasien

image untuk menerima keadaannya


DS : Pasien menyatakan Ø Kaji persepsi pasien tentang
“mengapa saya kelihatan Kriteria hasil : gambaran dirinya
aneh seperti ini?” Pasien tidak menarik diri
dari kontak social Ø Jaga komunikasi yang baik
DO : Pasien sering dengan pasien dan bantu pasien
menutupi tubuhnya Pasien mau berpartisipasi untuk berkomunikasi dengan
dengan selimut dan dalam perawatan dirinya orang lain
3 menyendiri
Ekspresi wajah pasien tidak Ø Catat adanya tingkah laku
menunjukkan tanda non-verbal atau tingkah laku
berduka negative

Ø Libatkan keluarga untuk


meningkatkan konsep diri pasien

3.4. Evaluasi
Setelah dilakukan intervensi, maka dilakukan evaluasi terhadap keluhan pasien.

BAB IV
PENUTUP
4. 4. 1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat kita ambil sebuah
kesimpulan bahwa penyakit dermatitis merupakan peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai
respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis pada
kulit.

Kemudian asuhan keperawatan dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar klien
dan mengembalikan kondisi klien seoptimal mungkin dengan cara memberikan beberapa tindakan
dan perawatan secara profesional.

4.2. Saran
1. Diharapkan selalu menjaga kebersihan tubuh untuk menghindari penyakit dermatitis
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami penyakit dermatitis
secara profesional.
3. Memberikan pendidkan kesehatan kepada masyarakat tentangkebersihan diri dan pola
diet yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A, Djuanda S, Hamzah M, Aisah S editor. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. Edisi
kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,1993
2. Leung DYM, Tharp M, Boguniewi CZ. Atopic Dermatitis. Dalam: Friedbergin, Eisen AZ, Wolff
K, Austen KF, Goldsmith LA, Katz SI, Fitzpatrik TB, ads. Fitzpatrik’s Dermatology In General
Medicine. New York Mc Graw-Hill, 1999: 1464-80
3. http://www.semarang-
eyecentre.com/v1.1/index.php?option=com_content&view=article&id=72:artikel-
terbaru-penyakit-kulit-dermatitis&catid=5:kesehatan&Itemid=22
4. Doenges,Marlyn.E dkk.2001.Rencana asuhan keperawatan.Edisi:3.Jakarta:penerbit buku
kedokteran,EGC
5. kapita selekta kedokteran II.2001.Edisi 3.Jakarta:Media Aesculapius
6. Google.co.id.Kata kunci “Askep Dermatitis”
7. Patofisiologi II.2001.Edisi 3.Jakarta Penerbit buku kedokteran,EGC

Вам также может понравиться

  • Askep Dermatitis
    Askep Dermatitis
    Документ13 страниц
    Askep Dermatitis
    Alvin Adi Rahmat
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    ninok
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Orchitis
    Asuhan Keperawatan Orchitis
    Документ15 страниц
    Asuhan Keperawatan Orchitis
    Rahmalia
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Atopik Kelompok 6
    Dermatitis Atopik Kelompok 6
    Документ29 страниц
    Dermatitis Atopik Kelompok 6
    fara annisa
    100% (1)
  • LP Dermatitis Nabilla Tk.3 Reg.3
    LP Dermatitis Nabilla Tk.3 Reg.3
    Документ13 страниц
    LP Dermatitis Nabilla Tk.3 Reg.3
    Nabilla
    Оценок пока нет
  • Bencana Angin Puting Beliung Era Covid
    Bencana Angin Puting Beliung Era Covid
    Документ16 страниц
    Bencana Angin Puting Beliung Era Covid
    yayay
    Оценок пока нет
  • Luka Lecet Pada Kulit - Vulnus Excoriasi
    Luka Lecet Pada Kulit - Vulnus Excoriasi
    Документ33 страницы
    Luka Lecet Pada Kulit - Vulnus Excoriasi
    Razakia
    Оценок пока нет
  • Bab III Asuhan Keperawatan Dermatitis
    Bab III Asuhan Keperawatan Dermatitis
    Документ7 страниц
    Bab III Asuhan Keperawatan Dermatitis
    Rama
    Оценок пока нет
  • Panduan Tutup SKP 2022
    Panduan Tutup SKP 2022
    Документ13 страниц
    Panduan Tutup SKP 2022
    Rizki Pebriana
    Оценок пока нет
  • LP Luka Bakar
    LP Luka Bakar
    Документ37 страниц
    LP Luka Bakar
    iink2thy
    Оценок пока нет
  • LP Dermatitis 1
    LP Dermatitis 1
    Документ20 страниц
    LP Dermatitis 1
    Ayu Sekar Rini
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Документ1 страница
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Asep Agung Hardiansyah
    Оценок пока нет
  • LP Varicella
    LP Varicella
    Документ6 страниц
    LP Varicella
    mutia syukri
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia Fix
    LP Pneumonia Fix
    Документ25 страниц
    LP Pneumonia Fix
    NishrinaDini
    Оценок пока нет
  • LP Askep Morbili
    LP Askep Morbili
    Документ16 страниц
    LP Askep Morbili
    Mohammad Haris Alfanani
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Dengan Ensefalitis
    Laporan Pendahuluan Dengan Ensefalitis
    Документ19 страниц
    Laporan Pendahuluan Dengan Ensefalitis
    Dian Ari Winurjati
    Оценок пока нет
  • LP Isk
    LP Isk
    Документ9 страниц
    LP Isk
    Tania Ariani
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus
    Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus
    Документ7 страниц
    Asuhan Keperawatan Hernia Nukleus Pulposus
    Helmi Ansyari
    Оценок пока нет
  • Askep Apendisitis
    Askep Apendisitis
    Документ6 страниц
    Askep Apendisitis
    Vya RaSta MaNia
    Оценок пока нет
  • Askep Siska
    Askep Siska
    Документ51 страница
    Askep Siska
    Lesty Herlina Natalia Doloksaribu
    Оценок пока нет
  • LP Snake Bite Gadar
    LP Snake Bite Gadar
    Документ17 страниц
    LP Snake Bite Gadar
    Muhshanah Junaidi
    Оценок пока нет
  • LP SJS
    LP SJS
    Документ10 страниц
    LP SJS
    Murdiyani Nina Agustina
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pasien Skabies Makalah
    Asuhan Keperawatan Pasien Skabies Makalah
    Документ32 страницы
    Asuhan Keperawatan Pasien Skabies Makalah
    Dedi Kurniawan
    Оценок пока нет
  • Makalah Askep Asma KLMPK 2
    Makalah Askep Asma KLMPK 2
    Документ41 страница
    Makalah Askep Asma KLMPK 2
    RiriArikaPutri
    Оценок пока нет
  • Abses Perianal - Docx 2
    Abses Perianal - Docx 2
    Документ8 страниц
    Abses Perianal - Docx 2
    Chyeunyes
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Apendisitis
    Asuhan Keperawatan Apendisitis
    Документ17 страниц
    Asuhan Keperawatan Apendisitis
    Yolanda Anggita
    Оценок пока нет
  • Askep Keluarga DGN Anak Usia Sekolah
    Askep Keluarga DGN Anak Usia Sekolah
    Документ15 страниц
    Askep Keluarga DGN Anak Usia Sekolah
    Rifal Mardani
    Оценок пока нет
  • Baru. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Vertigo
    Baru. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Vertigo
    Документ21 страница
    Baru. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Vertigo
    khoirun nisa
    Оценок пока нет
  • Lembar Balik New
    Lembar Balik New
    Документ19 страниц
    Lembar Balik New
    chenel serbaserbi
    Оценок пока нет
  • LP Dermatitis
    LP Dermatitis
    Документ13 страниц
    LP Dermatitis
    dessi eni putri
    Оценок пока нет
  • Sap Katarak
    Sap Katarak
    Документ8 страниц
    Sap Katarak
    Sofyan iskandar
    Оценок пока нет
  • Proposal Putri Dwi
    Proposal Putri Dwi
    Документ51 страница
    Proposal Putri Dwi
    putri dwi adha
    Оценок пока нет
  • SGD 2
    SGD 2
    Документ36 страниц
    SGD 2
    Namaku
    100% (1)
  • Sap BST
    Sap BST
    Документ11 страниц
    Sap BST
    Muh Aqwil
    Оценок пока нет
  • Askep Luka Bakar
    Askep Luka Bakar
    Документ5 страниц
    Askep Luka Bakar
    Laurentina Devi
    Оценок пока нет
  • LP Silulitis
    LP Silulitis
    Документ9 страниц
    LP Silulitis
    edym
    Оценок пока нет
  • Referat Dermatitis Atopik Anak
    Referat Dermatitis Atopik Anak
    Документ51 страница
    Referat Dermatitis Atopik Anak
    Dwiki Gumelar
    Оценок пока нет
  • LP Typoid Fever
    LP Typoid Fever
    Документ19 страниц
    LP Typoid Fever
    Nurul Nuril
    Оценок пока нет
  • LP+ASKEP Islamanda (GEA)
    LP+ASKEP Islamanda (GEA)
    Документ37 страниц
    LP+ASKEP Islamanda (GEA)
    Ahmad Junaidi
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ14 страниц
    Daftar Pustaka
    Anonymous d0F0MU
    Оценок пока нет
  • Sap Nutrisi DBD
    Sap Nutrisi DBD
    Документ4 страницы
    Sap Nutrisi DBD
    Anonymous j3qb3ecUO
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Rheumatoid Arthritis
    Asuhan Keperawatan Rheumatoid Arthritis
    Документ10 страниц
    Asuhan Keperawatan Rheumatoid Arthritis
    SEnaa Morrita
    Оценок пока нет
  • LP Varisela Pada Anak
    LP Varisela Pada Anak
    Документ10 страниц
    LP Varisela Pada Anak
    Iftinan Hikmat Mumtahanah
    Оценок пока нет
  • LP Esofagitis
    LP Esofagitis
    Документ10 страниц
    LP Esofagitis
    Muh Jumadil
    Оценок пока нет
  • Askep Fraktur
    Askep Fraktur
    Документ20 страниц
    Askep Fraktur
    ulfa
    Оценок пока нет
  • Askep DBD
    Askep DBD
    Документ15 страниц
    Askep DBD
    dani
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ6 страниц
    1
    Nur Fauzi Romdon
    Оценок пока нет
  • "Perspektif Keperawatan Gawat Darurat": Makalah
    "Perspektif Keperawatan Gawat Darurat": Makalah
    Документ13 страниц
    "Perspektif Keperawatan Gawat Darurat": Makalah
    ridwan maulana
    Оценок пока нет
  • KEL 2 SOL Di Bab 3
    KEL 2 SOL Di Bab 3
    Документ14 страниц
    KEL 2 SOL Di Bab 3
    Nunuy
    Оценок пока нет
  • LP Lupus Sle
    LP Lupus Sle
    Документ12 страниц
    LP Lupus Sle
    Maria
    Оценок пока нет
  • LK Ispa Puskesmas
    LK Ispa Puskesmas
    Документ8 страниц
    LK Ispa Puskesmas
    Neni Rochmayati
    Оценок пока нет
  • Pneumonia LP
    Pneumonia LP
    Документ8 страниц
    Pneumonia LP
    fatimatus Zahro
    Оценок пока нет
  • Laporan Tutorial Skenario I (NEW)
    Laporan Tutorial Skenario I (NEW)
    Документ11 страниц
    Laporan Tutorial Skenario I (NEW)
    Dewi Nareswari
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Penyakit Parkinson
    Konsep Dasar Penyakit Parkinson
    Документ32 страницы
    Konsep Dasar Penyakit Parkinson
    Listya Sukma Atmirah
    Оценок пока нет
  • LP Combustio
    LP Combustio
    Документ18 страниц
    LP Combustio
    sitti puspasari
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Urtikaria
    Laporan Pendahuluan Urtikaria
    Документ26 страниц
    Laporan Pendahuluan Urtikaria
    wienda_rie
    50% (2)
  • LK TB Paru Dahlia
    LK TB Paru Dahlia
    Документ29 страниц
    LK TB Paru Dahlia
    Neni
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN Dermatitis
    ASUHAN KEPERAWATAN Dermatitis
    Документ11 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN Dermatitis
    deni eka
    Оценок пока нет
  • Askep Dermatitis
    Askep Dermatitis
    Документ16 страниц
    Askep Dermatitis
    Sinday
    Оценок пока нет
  • Tugas Makalah Dermatitis
    Tugas Makalah Dermatitis
    Документ17 страниц
    Tugas Makalah Dermatitis
    Nunung Syamsuddin
    Оценок пока нет