Вы находитесь на странице: 1из 11

MANAJEMEN KEUANGAN

I. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan merupakan salah satu bagian utama dari ilmu manajemen. Pengertian
Manajemen Keuangan adalah semua aktivitas entitas bisnis (organisasi) dalam kerangka
penggunaan serta pengalokasian dana entitas bisnis (perusahaan) dengan efisien. pengertian ini
mengalami berbagai perkembangan berawal dari pengertian yang hanya sekedar mengutamakan
kegiatan mendapatkan / memperoleh dana saja hingga mencakup kegiatan mendapatkan,
penggunaan dana hingga pengelolaan atas aset (aktiva).
George R Terry menyebutkan ada empat aktivitas yang sering kali dikenal dengan POAC yang
berakronim Planning - Organizing - Actuating - dan Controling.
Pengertian Manajemen Keuangan menurut para ahli
Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen
Keuangan:
a. James Van Horne, menyatakan
semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan perolehan,
pendanan serta pengelolaan aset (aktiva) dengan tujuan yang menyeluruh.
b. Suad Husnan, berpendapat bahwa
Manajemen keuangan adalah manajemen terhahap semua fungsi keuangan
c. Bambang Riyanto, mendefinisikan
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan upaya
memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang
menguntunggkan serta upaya untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara
efisien dan efektif
d. Liefman menyatakan
Definisi manajemen keuangan adalah upaya penyediaan uang dan mempergunakan
dana tersebut untuk mendapatkan aset (aktiva)
Seperti yang disebut diawal tadi, dengan melihat beberapa pengertian diatas, pengertian
manajemen keuangan secara sederhana adalah suatu proses dalam aktivitas keuangan
perusahaan, dimulai dari cara memperoleh dana dan mempergunakannya. penggunaannya
harus tepat sasaran, efisien, dan efektif supaya tujuan keuangan perusahaan yang sudah
ditetapkan dalam perencanaan bisa terwujud.
II. Prinsip Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan tidak hanya sekedar pencatatan akuntansi saja. manajemen keuangan
adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu kegiatan tersendiri yang menjadi
bagian dari pekerjaan orang-orang keuangan.
Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas yang dilakukan dan muncul dalam
rangka untuk menyehatkan keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam membuat
sebuah sistem manajemen keuangan, kita membutuhkan prinsip prinsip ini yang menjadi dasarnya,
diantarnya.

a. Consistency (Konsistensi)
dalam prinsip konsistensi ini, suatu sistam serta kebijakan keuangan perusahaan
haruslah konsisten, tidak berubah dari periode ke periode, namun perlu diingat bahwa sistem
keuangan bukan berarti tidak boleh dilakukan penyesuaian bila ada suatu perubahan yang
signifikan didalam perusahaan. pendekatan keuangan yang tidak konsisten bisa menjadi
tanda bahwa ada manipulasi pada pengelolaan keuangan perusahaan.
b. Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip ini adalah suatu kewajiban hukum ataupun moral, yang melekat kepada
individu, kelompok ataupun perusahaan untuk memebri penjelasan bagaimana dana ataupun
kewenangan yang telah diberikan kepada pihak ke-3 dipergunakan. pihak pihak harus bisa
memberi penjelasan tentang penggunaan sumber daya dan apa saja yang sudah dicapai
sebagai suatu bentuk pertanggung-jawaban kepada pihak pihak yang berkepentingan, agar
semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
c. Transparancy (Transparansi)
manajemen harusnya terbuka terhadap pekerjaannya, memberikan informasi tentang
rencana dan segala aktivitas kepada yang berkepentingan, termasuk memberikan laporan
keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yagn bisa diakses dengan mudah oleh
yang berkepentingan, apabila tidak transparan, maka ini bisa mengindikasikan manajemen
telah menyembunyikan sesuatu.
d. Viability (Kelangsungan Hidup)
Supaya kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional
ataupun ditingkat yang strategis harus disesuaikan dengan dana yang ada. kelangsungan
hidup entitas merupakan ukuran suatu tingkat keamanan serta keberlanjutan keuangan
perusahaan. manajemen keuangan harus menyusun rencana keuangan dimana menunjukkan
bagaimana suatu perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna memenuhi
kebutuhan keuangan.
e. Integrity (Integritas)
Setiap individu harus memiliki tingkat integritas yang mumpuni dalam menjalankan
kegiatan operasional. selain itu catatan dan laporan keuangan harus terjaga intergritasnya
dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan
f. Stewardship (Pengelolaan)
Manajemen keuangan harus bisa mengelola dengan mumpuni dana yang sudah
didapat dan memberikan jaminan bahwa dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk
merealisasikan tujuan yang sudah ditetapkan. dalam prakteknya, manajemen bisa melakukan
bisa berhati hati dalam membuat perencanaan strategis, mengidentifikasikan resiko
keuangan yang ada serta menyusun dan membuat sistem pengendalian keuangan yang
sesuai.
g. Accounting Standards (Standar Akuntansi)
Sistem akuntansi keuangan yang dipakai harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan
standar aturan akuntansi yang berlaku. agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan
mudah dipahami dan dimengerti oleh semua pihak pihak yang berkepentingan.

III. Konsep Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah manajemen mengenai fungsi keuangan, dan fungsi


manajemen keuangan merupakan bagaimana mempergunakan serta menempatkan dana
yang ada. fungsi fungsi yang ada dalam perusahaan harusnya dilaksanakan dengan baik
mengingat fungsi fungsi yang ada saling berkaitan satu sama lain.

Seperti telah dibahas diatas, Manajemen keuangan memiliki tiga kegiatan yang utama

a) Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber dana,
ntah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal perusahaan
b) Penggunaan Dana, suatu aktivitas menggunakan atau menginvestasikan dana yang
ada pada berbagai bentuk aset
c) Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan yang dilakukan setelah dana
telah didapat dan telah diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset (atkiva),
dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan aktivitas aktivitas diatas tersebut, dengan kata lain fungsi pengambilan
keputusan manajemen keuangan adalah keputusan mengenai pendanaan, investasi dan manajemen
aset (aktiva)

IV. Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan bertujuan memaksimalkan nilai dari perusahaan. manajemen harus


bisa menekan perputaran uang yang bisa menghindarkan dari aktivitas yang tidak diinginknan.
perlu diingat, tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah
kesejahteraan para pemilik perusahaan. saham yang beredar adalah bukti kepemilikan,
kesejahteraan para pemilik direfleksikan dari harga pasar perusahaan itu, harga perusahaan tersebut
adalah buah dari keputusan manajemen mengenai keputusan untuk investasi, keputusan dalam
pendanaan serta aktivitasnya dalam memanage aktiva, keputusan keputusan tersebut akan
berdampak pada harga saham para pemilik perusahaan.

V. Fungsi Manajemen Keuangan

a. Investment Decision (Keputusan Investasi)


Investasi berarti penanaman modal pada aset riil ataupun aset finansial (surat
berharga), keputusan investasi ini adalah suatu keputusan terhadap aset apa yang nantinya
akan dikelola entitas/perusahaan. keputusan ini yang strategis ini akan berpegnaruh secara
langsung terhadap besar kecilnya rentabilitas investasi serta aliran dana perusaan pada masa
mendatang.
b. Financing Decision (Fungsi Pendanaan)
Keputusan mengenai pendanaan ialah dengan mempelajari berbagai sumber dana
perusahaan, dalam laporan keuangan berada dalam sisi pasiva. keputusan ini harus
memperhatikan sumber dana dengan biaya seminimal mungkin dan juga syarat yang bisa
menguntungkan baik itu berasal dari internal perusahaan maupun sumber dana yang berasal
dari luar perusahaan (eksternal).
c. Deviden Decision (Keputusan Deviden)
Dalam fungsi ini, keputusan biasanya menyangkut hal hal seperti:

1) Besaran prosentase laba yang akan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk kas
2) tingkat stabilitas deviden yang akan dibagikan oleh manajemen
3) stock devidend, (dividen saham)
4) stock split (pemecahan saham)
5) Penarikan saham yang telah beredar

Sebagai tambahan berikut saya berikan hal hal sedikit mendetail yang dilakukan oleh
manajemen keuangan:

1) Perencanaan atas Keuangan, manajemen keuangan menyusun rencana pemasukan serta


pengeluaraan dana dan juga aktivitas yang lain pada periode tertentu
2) Melakukan Penganggaran keuangan perusahaan, ini adalah tindak lanjut atas perencanaan
keuangan dengan menyusun lebih detail lagi semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
3) Pengelolaan Keuangan perusahaan, dalam hal ini, manajemen keuangan mempergunakan
dana yang ada dalam perusahaan untuk memaksimalkannya dengan berbagai cara yang bisa
ditempuh
4) Pencarian sumber dana, manajemen keuangan berusaha mencari sumber dana perusahaan
yang akan digunakan kegiatan operasional perusahaan
5) Penyimpanan Keuangan, manajemen keuangan menyimpan untuk mengamankan dana
perusahaan yang telah dikumpulkan.
6) Pengendalian atas keuangan, manajemen keuangan mengevaluasi dan memperbaiki suatu
sistem keuangan yang ada dalam perusahaan yang dirasa belum mumpuni
7) Melakukan pemeriksaan keuangan, internal audit atas laporan keuangan perusahaan
dilakukan oleh manajemen keuangan untuk memastikan tidak adanya penyimpangan yang
merugikan terjadi
8) Pelaporan keuangan perusahaan, manajemen keuangan menyediakan informasi keuangan
tentang kondisi kekinian keuangan perusahaan yang bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya.

Fungsi Manajemen keuangan lainnya jika dikaitkan dengan beberapa hal diatas:

a) Pengawasan terhadap biaya


b) Penetapan atas kebijakan harga
c) Peramalan laba dimasa mendatang
d) pengukuran atau penjajakan biaya untuk modal kerja

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4) aspek
yaitu antara lain.

1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja
sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi
dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan
menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat
berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan
berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas
manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.

VI. Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan
dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis antara lain.

1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah pemilihan


investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih
alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut masalah pemilihan
berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau
lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy, Menyangkut masalah
penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada
para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan
pembelian kembali saham-saham.

Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya


dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah
harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go public” maka nilai
perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai
perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih
senang.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan.
Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut.

1. Perolehan dana dengan biaya murah.


2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan
khusus.

VII. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan

Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer keuangan
(chief financial manager). Manajer keuangan atau sering disebut direksi keuangan melaporkan
secara langsung kepada direktur keuangan atau presiden direktur.
Sedangkan di dalam departemen keuangan dalam suatu perusahaan dibagi lagi ke dalam beberapa
bagian/divisi yang dipunyai oleh seorang kepada divisi meliputi antara lain.

1. Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memperbaiki bugdet operasi
(operating bugdet)
2. Divisi penganggaran modal (capital budgeting) yang bertanggung jawab untuk
mempersiapkan analisis pengeluaran modal
3. Divisi perencanaan keuangan, yang bertanggung jawab untuk mengambil alternatif
pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang
4. Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan
kebutuhan dana jangka pendek, serta investasi jangka pendek pada surat berharga
(marketable securities)
5. Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan diberikan kepada
langganan, disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam negoisasi dengan kreditor
(lembaga keuangan Bank dan bukan Bank)
6. Divisi hubungaan masyarakat (human relation), bertanggung jawab terhadap pembentukan
image/komunikasi antara perusahaan, pemegang saham, para investor dan masyarakat
keuangan secara umum.

VIII. Tujuan Manajemen Keuangan Pada Perusahaan

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial Management)
adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,
bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab
social, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:

1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang
yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian
akuntansi.

Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan
penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan
meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama
sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang
tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan
manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan,
atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa
para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang
obligasi.

Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari


adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting
dari tujuan perusahaan, maksudnya:

1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti


kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika manajemen keuangan menuju
pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai
dengan permintaan konsumen.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan
produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil selalu menempatkan
efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan
teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan
tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor luar seperti
pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih
penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari
lingkungan luar.
4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala
legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. Kerjasama antara
industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur
perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan


pertimbangan teknis sebagai berikut :

1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena


memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus
pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin
beragam.

IX. Lingkungan Keuangan

Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor keuangan di
bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial markets), lembaga keuangan
(financial institutions) dan instrumen keuangan (financial instruments).

1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva
finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities adalah secarik
kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas
aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek
dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari (financial
intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga
keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral, Bank pencipta uang giral/bank umum.
Lembaga keuangan dan di luar sistem moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR),
lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal,
dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga di pasar
uang dan pasar modal lainnya.
XII. PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia
merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai
suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan pada NGO lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan. Apabila kita tidak
memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut
tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat
rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam prakteknya,
Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan
keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik
perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7
prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu.
Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu,
kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau
kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban
secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan
yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia
menggunakan sumberdayanya dan apa yang tela dia capai sebagai pertanggungjawaban
kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan
berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun
operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup
(viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan
organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang
menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan
memenuhi kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga
integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan
menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui :
berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat
system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan
prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan
di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.

Вам также может понравиться