Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
endometrium yang terus tumbuh ini dapat menyebabkan iritasi, rasa sakit
bahkan infertilitas.
masa produktif dari usia 15 hingga 49 tahun) dari sekitar 176 juta penduduk di
dunia. Kejadian endometriosis ditemukan pada 5-10% wanita dan lebih dari
bergantung dari tempat jaringan endometrium ini berada. Yang paling sering
ditemukan adanya menoragia pada 50% kasus, hamper 30% kasus didiagnosa
akibat keluhan nyeri kronis hebat ketika haid, dan sekitar 20% kasus yang
muncul dengan keluhan infertile (mandul). Tetapi ada juga yang melaporkan
pernah terjadi pada masa menopause dan terjadi pada 40% pasien histerektomi
TINJAUAN PUSTAKA
A. ENDOMETRIOSIS
1. Definisi
di luar uterus. Secara lebih spesifik lagi dijelaskan sebagai suatu keadaan
dengan jaringan yang mengandung unsur – unsur stroma dan unsur granular
2. Etiologi
Menstruasi Retrograde
Teori ini dikemukakan oleh Sampson pada tahun 1927, dimana terjadi
Teori Metaplasia
dapat menjadi salah satu teori akan endometriosis yang terjadi di luar
besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormal
tubuh.
karena itu, ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga pelvis yang
darah dan limpa, sehingga sel endometrial ini memiliki kesempatan untuk
daerah pelvis.
dinding dan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan nyeri, tidak heanya di
pelvis tapi juga nyeri pada daerhan permukaan yang terkait, nyeri saat
Adhesi juga dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba fallopii. Adhesi di
4. Faktor Risiko
wanita usia produktif (15-44 tahun), wanita dengan siklus menstruasi yang
pendek (,27 hari), usia menars yang lebih awal dari normal, menstruasi yang
lama (.7 hari), peningkatan jumlah estrogen dalam darah dan terpapar toksin
5. Klasifikasi
dilakukan untuk menerapkan cara pengobatan yang tepat dan untuk evaluasi
derajat nyeri keluhan pasien maupun prediksi respon terapi terhadap nyeri
ini adalah menurut American Society For Reproductive Medicine yang telah
direvisi pada tahun 1996 yang berbasis pada tipe, lokasi, tampilan
klasifikasi endometriosis. Nilai 1-4 adalah minimal (stadium I), 5-15 adalah
ringan (stadium II), 16-40 adalah sedang (stadium III) dan lebih dari 40
Peritoneal Endometriosis
dapat berubah menjadi lesi berwarna hitam tipikal dan setelah itu lesi
akan berubah menjadi lesi putih yang memiliki sedikit vaskularisasi dan
berukuran >3cm dan multilokus, juga dapat tampak seperti kista coklat
nodular dalam.
6. Manifestasi Klinis
Dismenorea
sekunder terjadi di kemudian hari dan dapat meningkat dengan usia. Ini
Nyeri pelvis
kronis. Rasa nyeri bias menyebar jauh ke dalam panggul, punggung dan
Dyspareunia
Diskezia
Keluhan sakit buang air besar bila endometriosis sudah tumbuh dalam
Subfertilitas
7. Diagnosis
Anamnesis
nyeri. Nyeri haid, nyeri pelvis kronis, nyeri selama hubungan seksual
yang sesuai dengan fungsi organ tersebut, sehingga lokasi penyakit dapat
43,1% penderita.
Diagnosis laparoskopi
lesi aktif yang sudah lama berwarna merah kehitaman. Lesi nonaktif
Scan, atau MRI untuk informasi lebih lanjut tentang panggul. Prosedur
dalam suatu kista ovarium, meskipun isi kista endometriosis dan korpus
luteum yang normal mungkin memiliki penampilan yang sama. Tes ini
nyeri panggul dan dyspareunia lebih dari 80% perempuan yang menderita
Pengobatan simptomatik
Kontrasepsi oral
Progestin
berat badan, retensi air, nyeri payudara, sakit kepala, mual, dan
9. Komplikasi
fibrosis dan jaringan parut yang tidak hanya berefek pada organ yang
lesi endometrium dapat berubah menjadi malignan dan paling sering terjadi
TINJAUAN KASUS
A. Identitas
Pasien
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Suami Pasien
Nama : Tn. “ O”
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
suami.
4. Riwayat Pernikahan
Pernikahan : pertama
5. Riwayat Kehamilan
6.Riwayat KB
7. Riwayat menstruasi:
Menarche : Umur 15 tahun
Siklus : 28 - 30 hari
Banyaknya : 3 pembalut/hari
Lamanya : 7 hari
8. Riwayat Operasi
sebelumnya
Hipertensi : disangkal
Diabetes : disangkal
Asma : disangkal
C. Status Generalis
Nadi : 80 kali/menit
Pernafasan : 22 kali/menit
Suhu : 36°C
TB : 156 cm
BB : 51,5 kg
D. Status Lokalis
wheezing -/-
E. Pemeriksaan Penunjang
ukuran normal
F. Assesment
Endometrioma
G. Planning
Pro laparatomi + PA
H. Follow Up
Senin 19 desember 2017
S Nyeri bekas oprasi
Ku : cukup
Tensi : 120/ 90 mmhg
Nadi :80 x / menit
RR : 20x/ menit
Kepala / leher : a-/i-/c-/d-
O
Thoraks : cor (S1S2 tunggal ) pulmo ( ves/ ves)
Abdomen : Bising usus ( + ) nyeri tekan (+)
Ekstremitas : akral hangat , odem (-)
Perdarahan (-)
A Endometrioma
Ku : cukup
RR : 20x/ menit
Perdarahan (-)
A Endometrioma
Ku : cukup
RR : 20x/ menit
Perdarahan (-)
Endometrioma
A
Hasil PA ( endometriosis cyst ovarii )
KRS
PEMBAHASAAN
Koesma Tuban tanggal 18 desember 2017 pukul 11.00 WIB, dengan keluhan
yang keluar banyak hingga dalam sehari mengganti pembalut sebanyak 4 x, dan
merasakan nyeri perut bagain bawah selama menstruasi dan pasien mengeluh
disebutkan pasien mengalami nyeri perut pada saat mestruasi yang mengarah
pada gejala yang ada pada endometriosis. Nyeri haid tersebut disebebkan oleh
endometriosis ke dalam saraf pada rongga panggul. Nyeri yang berlebihan dapat
menyebabkan mual, muntah bahkan diare. Untuk kasus ini pasien tidak ada
Selain nyeri pada saat menstruasi pasien juga mengeluh sering merasaakan
seksual. Dalam penetrasi dapat menghasilkan nyeri pada ovarium yang terikat
oleh jaringan parut di atas vagina. Nyeri juga dapat disebebkan oleh adanya
laparoskopi.
Laporan oprasi pada pasien ini adalah dimulai dari insisi midline ,
dilakukan kistektomi sinistra.setelah itu dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
A. Kesimpulan
masih berfungsi berada di luar kavum uteri. Jaringan ini terdiri atas
nyeri haid. Nyeri yang terjadi timbul di luar siklus haid seperti dispareunia,
nyeri BAK dan BAB. Keragaman tampilan klinis dan keluhan pada
penyakit lain. Sebagian wanita mengidap endometriosis bahkan sama sekali tak
pasti.
B. Saran
kista endometriosis karena dapat menyebabkan infertilitas, oleh karena itu tenaga