Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Paphiopedillum javanicum (Reinw.ex Lindl.) Pfitzer merupakan tumbuhan terna
terestrial, batang pendek, rumpun tumbuh di atas rimpang yang pendek, diameter akar 2-3
cm, akar berbentuk galah berwarna coklat, tidak mempunyai umbi semu. Daun berseling,
melanset, tersusun rapat, berwarna hijau keabuan totol-totol hijau tua, panjang 15-30 cm,
dan lebar 3,5-5,5 cm. Bunga satu kuntum, bunga bergaris tengah 8-10 cm; daun kelopak
bundar melonong, ujung lancip, berwarna kehijauan dengan garis-garis hijau tua, dua
lateral bersatu; daun mahkota berbentuk pita, ujung lancip, melengkung ke bawah, bagian
bawahnya berbulu, berwarna hijau terang berbintik-bintik ungu; bibir mengarah ke bawah,
berbentuk kantung yang menyerupai kasut, berwarna hijau kecoklatan dengan bintik-bintik
ungu (Tirta, 2006).
Di Asia Tenggara Marga Paphiopedillum terdapat sekitar 80 jenis dan beberapa
jenis di antaranya tanaman endemik. Di Indonesia tumbuhan ini dapat tumbuh secara alami
di kawasan hutan alam seperti di Bali, Flores, Jawa, Sumatra, Kalimantan dan sampai ke
1
I G. Tirta adalah UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI.
52
METODE
Percobaan ini menggunakan metode deskriptip terhadap 54 spesimen tumbuhan
yang masih muda dengan jumlah 4 helai daun dengan asumsi spesimen tersebut homogen.
53
4
2
0
-2 4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-4
-6
-8
-10
M inggu k e -
55
10
Jumlah daun dan suhu
0
4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-5
-10
Minggu ke-
56
0
-5 4 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-10
-15
Minggu ke-
SIMPULAN
Penelitian ini merupakan uji pendahuluan untuk mengetahui sebagian kecil faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan anggrek Pahiopedillum
javanicum di Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
laju pertumbuhan dan jumlah daun terhadap suhu dan kelembaban belum menunjukan hu-
bungan yang nyata. Pertumbuhan tampak meningkat pada minggu ke-10, peningkatan laju
pertumbuhan sangat lambat walaupun ada peningkatan. Perlu diadakan penelitian lanjutan
dengan waktu yang lebih lama dan perlakuan ZPT misalnya, untuk meransang pertumbuh-
an yang lebih cepat. Hasil pencatatan suhu maksimum rata-rata di dalam rumah kaca
19,75˚C dan suhu minimum rata-rata tercatat 11,04˚C. Kelembaban rata-rata maksimum di
dalam rumah kaca tercatat 91,75 %, dan kelembaban minimum rata-rata 65,45%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Info Anggrek. www.anggrek.info/index1.php?topik=basic. Diakses tanggal
19 November 2007.
Anonim. 2006. BudidayaAnggrek.
http://www.pustakatani.org/Portals/0/Pustaka/BUDI%20DAYA%20TANAMAN%
20ANGGREK.doc. Diakses tanggal 8 sept 07.
Anonim. 2006. Iklim untuk Pertumbuhan Anggrek.
http://www.nenganggrek.com/news_tips/tanaman_anggrek/. Diakses tanggal 25
Oktober 2007.
57
58