Вы находитесь на странице: 1из 8

KONSEP IMUNISASI DASAR WAJIB

1. DEFINISI IMUNISASI
 Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
 Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi seperti disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak, polio
dan tuberculosis (Notoatmodjo, 2003).
 Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang
merupakan salah satu kegiatan prioritas kementrian kesehatan sebagai salah satu
bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menurunkan angka kematian pada anak
( uu.nomor 36 tahun 2009)

Imunisasi dapat dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anakanak
karena sistem imun yang belum sempurna, sedangkan pada usia 60 tahun terjadi
penuaan sistem imun nonspesifik seperti perubahan fungsi sel sistem imun, dengan
demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi penyakit auto imun dan keganasan.
(Mulyani, 2013).

proses pemberian imunisasi dasar :

 BCG ( bacillus calmette guerin)


 Campak
 Polio
 DPT/HB ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B) atau DPT-HB-Hib (
diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B- hemophilus influenza)
 Hepatitis B pada bayi baru lahir
 DT ( diphtheria tetanus)
 TT ( tetanus toxoid )
 TD ( tetanus diphtheria)
diberikan kepada balita Untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap
penyakit Sehingga jika terpajan pada penyakit tersebut maka ia tidak akan
menjadi sakit.

2. TUJUAN IMUNISASI
Menurut Maryuani, (2010) tujuan pemberian imunisasi antara lain :
a. Tujuan/manfaat imunisasi adalah sebagai mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.

b. Tujuan dan kegunaan imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah penyakit-
penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak.

1
c. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortilitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.

d. Tujuan diberikan imunisasi adalah mengurangi angka penderita suatu penyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan diberikan imunisasi yaitu untuk mencegah penyakit dan
kematian bayi dan anak–anak yang disebabkan oleh wabah yang sering muncul.

Program imunisasi yang dilakukan adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi
sehingga bisa mencegah penyaikt dan kematian serta anak yang disebabkan oleh penyakit
yang sering terjangkit. Secara umum tujuan imunisasi menurut (Mulyani, 2013) antara lain :
a) Imunisasi dapat menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) pada bayi dan balita.
b) Imunisasi sangat efektif untuk mencegah penyakit menular
c) Melalui imunisasi tubuh tidak akan mudah terserang penyakit menular.

3. MANFAAT IMUNISASI
Menurut Mulyani, (2013) manfaat imunisasi adalah :
a) Bagi keluarga : dapat menghilangkan kecemasan dan memperkuat psikologi
pengobatan bila anak jatuh sakit, mendukung pembentukan keluarga bila orang tua
yakin bahwa anaknya akan menghadapi dan menjalani anak anaknya di masa
kanak-kanak dengan tenang.

b) Bagi anak : dapat mencegah penderitaan atau kesakitan yang ditimbulkan oleh
penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan kecacatan atau kematian.

c) Bagi keluarga dapat memperbaiki tingkat kesehatan dan mampu menciptakan


bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan nasional.

4. JENIS- JENIS IMUNISASI


Imunisasi wajib terdiri atas :
a. Imunisasi rutin
b. Imunisasi tambahan
c. Imunisasi khusus

A. IMUNISASI RUTIN

Merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai


jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan

2
 Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum usia 1 tahun. Imunisasi yang
dimaksud terdiri atas :
 Bacillus calmette Guerin ( BCG)
 Campak
 Polio
 DPT/HB ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B) atau DPT-HB-Hib (
diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B- hemophilus influenza)
 Hepatitis B pada bayi baru lahir

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASAR


Umur Jenis
0 bulan Hepatitis B
1 bulan BCG, polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, polio 4
9 bulan Campak

Bayi yang sudah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib1, DPT-


HB-Hib 2, DPT-HB-Hib 3 dinyatakan mempunyai status imunisasi T2.

 Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulang untuk mempertahan kan tingkat


kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. Diberikan pada :
anak usia bawah 3 tahun ( batita ) imunisasi terdiri :
-DPT/HB ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B) atau DPT-HB-Hib (
diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B- hemophilus influenza).

-campak.
JADWAL IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK BATITA
Umur Jenis imunisasi
18 bulan DPT-HB-Hib
24 bulan Campak

anak usia sekolah dasar imunisasi terdiri :


- diphtheria tetanus ( DT)
- campak
-tetanus diphtheria ( TD)

JADWAL IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK USIA SEKOLAH


DASAR
Sasaran Imunisasi waktu pelaksanaan
Kelas 1 campak Agustus
DT November

3
Kelas 2 Td November
Kelas 3 Td November

- Batita yang telah mendapatkan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib


dinyatakan mempunyai status imunisasi T3
- Anak usia sekolah dasar yang sudah mendapatkan imunisasi DT
dan Td dinyatakan mempunyai status imunisasi T4 dan T5

wanita usia subur imunisasi terdiri dari :


- Tetanus toxoid ( TT)
Status imunisasi Interval minimal Masa perlindungan
pemberian
T1 - -
T2 4 minggu setelah 3 tahun
T1
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 I tahun setelah T3 10 tahun
T5 I tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun

B. IMUNISASI TAMBAHAN
Diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit.
Bisa dilakukan satu atau lebih jenis imunisasi misalnya campak. Imunisai
tambahan ini untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di
bawah 3 tahun yang di desanya selama 2 tahun tidak melaksanakan imunisasi.

C. IMUNISASI KHUSUS
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat terhadap
penyakit tertentu pada situasi tertentu, situasi yang dimaksud seperti :
keberangkatan haji/ umroh, persiapan perjalanan menuju Negara endemis
penyakit tertentu.
Jenis imunisasi nya : imunisasi meningitis meningokokus, imunisasi demam
kuning, imunisasi anti rabies ( VAR).

5. JENIS IMUNISASI DASAR WAJIB


a. Polio
Penyakit infeksi yang menyebabkan kelumpuhan kaki. Disebabkan poliovirus ( genus
enterovirus) tipe 1,2,3 semua tipe dapat menyebabkan kelumpuhan. Penularan terjadi
dari orang ke orang melalui orofecal, virus lebih mudah terdeteksi dari tinja.cara
pencegahan nya memberi imunisasi polio ( OPV/ oral polio vaccine) efektif
memproduksi antibody terhadap virus polio .

4
b. Campak
Penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles. Disebarkan melalui
udara ( percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal : demam
, bercak kemerahan, batuk , pilek , konjungtivitis ( mata merah). Lalu timbul ruam pada
muka dan leher dan menyebar ke tubuh.
c. DPT/HB ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B) atau DPT-HB-Hib ( diphtheria
pertussis tetanus-hepatitis B- hemophilus influenza)
Menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri,
pertussis, dan tetanus.

 Difteri
merupakan penyakit yang sangat infeksius disebabkan oleh bakteri corynebacterium
diphtheria. Penyakit saluran napas bagian atas yang sangat mudah menular.
Penularannya melalui droplet ( ludah ) di udara. Kuman ini tahan beberapa minggu
dalam air, suhu dingin (es), susu, serta lendir yang mengering.
Tanda dan gejalanya : DPT/HB ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B) atau DPT-
HB-Hib ( diphtheria pertussis tetanus-hepatitis B- hemophilus influenza)demam yang
tidak terlalu tinggi, lesu , pucat , nyeri kepala, anoreksia, pilek , napas yang sesak.

 Pertusis
Dikenal sebagai batuk rejan menyerang bronkus yakni saluran bagian atas. cara
penularan melalui airbone ( jalan udara). Penyakit ini dapat menyerang semua umur
namun yang terbanyak bayi baru lahir dan dibawah satu tahun .penyebabnya kuman
yang disebut bordetella pertussis. Gejala awal seperti halnya flu, hidung berair,
meriang dan batuk.hal inibisa berkembang menjadi sulit bernafas dan kadang membiru
karena kurang udara.pada dewasa mengalami batuk lama sampai 10 minggu atau
yang disebut batuk 100 hari.

 Tetanus
Penyakit karena bakteri clostridium tetani . bakteri masuk kedalam tubuh melalui luka
lalu mengeluarkan toksin/racun yang menyebabkan otot kaku dan mengalami
kesakitan. Tetanus menyebabkan kaku pada mulut dan rahang sehingga sukar
membuka mulut dan pada bayi mulutnya seperti mencucu. Tetanus juga
mengakibatkan masalah pernafasan, kejang , jika tidak di tangani berakibat fatal.

d. Bacillus calmette Guerin ( BCG)


Pencegahan untuk penyakit TBC berat yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis. Pada anak TBC berat adalah tuberculosis milier ( penyakit paru berat)
yang menyebar ke seluruh tubuh dan meningitis tuberculosis yang menyerang otak
keduanya bisa menyebabkan kematian anak.
Tuberculosis milier dapat mengenai bayi terbanyak usia 1-6 bulan. Tanda dan
gejalanya : demam , BB menurun atau tetap, anoreksia, pembesaran kelenjar getah
bening dan hepastosplenomegaly. Hal ini terjadi karena setiap orang dewasa dengan

5
BTA positif akan menularkan dilingkungannya terutama anak-anak. Penularan nya
melalui udara ( droplet) melalui bersin, batuk dan berbicara.

e. Hepatitis B
Penyakit perdangan atau infeksi liver disebabkan virus. Penularan penyakit ini dapat
melalaui ibu ke bayi dalam kandungan, jarum suntik yang tidak steril dan hubungan
seks.

Jenis vaksin Dosis Cara pemberian Tempat


Hepatitis B 0,5 ml Intra muscular paha
BCG 0,05 ml Intra cutan Lengan kanan atas
DPT-HB-Hib O,5 ml Intra muscular Paha untuk bayi
Lengan kanan untuk
balita
Campak 0,5 ml Sub cutan Lengan kiri atas
polio 2 tetes oral Mulut

6. IMUNISASI YANG DI ANJURKAN

Cara pemberian
Nama Imunisasi Penyakit yang dicegah Keterangan
vaksin
Hib (Haemophilus Hib. Salah satu penyakit yang Disuntikkan. Diberikan 3 kali
influenzae type B) disebabkan oleh bakteri. dengan jarak waktu 2
Menular melalui udara dan bulan
dapat mengakibatkan  Usia 2 bulan
komplikasi serius, seperti  Usia 4 bulan
meningitis (radang selaput  Usia 6 bulan
otak) dan pneumonia (radang Dosis ulangan
paru) diberikan1 tahun
setelah suntikan
terakhir.
Pneumokokus (PCV) Pneumokokus, penyakit yang Disuntikkan. Diberikan
pneumococcal menyebabkan pneumonia  Usia 2 bulan
conjugate vaccine (radang paru otak), dan otitis  Usia 4 bulan
media (radang telinga tengah)  Usia 6 bulan
 Usia antara
12-15 bulan
Influenzae Influenzae, yakni penyakit yang Disuntikkan. Intra Dimulai saat umur 6
menyerang saluran muscular di otot bulan. Pada tiap
pernapasan deltoid pada anak tahunnya harus
yang lebih besar. diberikan 1 kali.
Untuk bayi

6
diberikan di paha
anterolateral.
MMR  Campak. Dianggap Disuntikkan. Secara Diberikan 2 kali:
(Measless/campak, sebagai penyakit intra muscular atau  Usia 12-18
Mumps/gondong, ringan namun sangat subcutan bulan.
Rubella/campak menular. Anak yang Dosis nya 0,5 ml
Jerman) terkena campak,
kulitnya akan
kemerahan dan
mengalami demam.
 Gondong. Disebabkan
virus yang menyebar
melalui udara.
Meskipun dianggap
penyakit ringan,
dampaknya bisa serius
pada penderita
meningitis dan
enchephalitis.
 Campak Jerman.
Disebabkan virus
rubella. Menular lewat
batuk dan bersin.
Biasanya, dapat
sembuh cepat. Namun,
jika wanita hamil
terkena penyakit ini,
bayi yang akan
dilahirkan beresiko
cacat.
Tifoid Tipus. Penyakit infeksi akut Disuntikkan. Diberikan pada saat
pada saluran cerna yang dapat anak berumur 2 tahun
menyebabkan kematian. dan diulang setiap 3
tahun sekali.
Hepatitis A Hepatitis A. Penyakit hati yang Disuntikkan. Diberikan saat anak
disebabkan virus hepatitis A. berumur 2 tahun.
Meskipun tidak menimbulkan Pemberiannya kali
kesakitan bagi penderitanya, dengan interval (jarak)
namun dapat menjadi ganas waktu 6-12 minggu.
dan mematikan.
Varisela Cacar air. Penyakit kulit yang Disuntikkan sub Dilakukan saat anak
sangat menular dan banyak cutan dengan dosis usia masuk sekolah
dijumpai pada anak-anak. 0,5 ml berumur 5 tahun.

7
Pada anak >13 tahun
diberikan 2 kali selang
4 minggu

7. KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI ( KIPI)

 Menurut depertemen kesehatan (2005)


kejadian pasca imunisasi adalah semua kejadian sakit dan kematian yang
terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi, yang diduga ada
hubungannya dengan pemberian imunisasi.

Organisasi kesehatan dunia atau WHO membagi KIPI ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. Program related atau hal-hal berkaitan dengan kegiatan imunisasi misalnya timbul bengkak
bahkan abses padda bekas suntikan vaksin.
b. Reaction related to proparties of vaccines atau reaksi terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh
vaksin yang bersangkutan, misalnya syncope (pingsan sekejap) yaitu gejala pusat, berkeringat.
c. Coincidental atau koinsidensi adlah dua kejadian secara bersama tanpa adanya hubungan
satu sama lain misal nya anak menerima imunisasi, sebenarnya sudalah dalam keadaan masa
perjalanan penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan vaksin

Вам также может понравиться

  • Kasus 2
    Kasus 2
    Документ29 страниц
    Kasus 2
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • Read Back
    Read Back
    Документ5 страниц
    Read Back
    KaifiaAmalia
    100% (1)
  • KDM Materi
    KDM Materi
    Документ6 страниц
    KDM Materi
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • JUDUL
    JUDUL
    Документ2 страницы
    JUDUL
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • KDM Materi
    KDM Materi
    Документ6 страниц
    KDM Materi
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • Kebutuhan Istirahat Dan
    Kebutuhan Istirahat Dan
    Документ8 страниц
    Kebutuhan Istirahat Dan
    Sonia Mendrofa
    Оценок пока нет
  • Modul Keperawatan Dasar
    Modul Keperawatan Dasar
    Документ109 страниц
    Modul Keperawatan Dasar
    indira sabrina
    Оценок пока нет
  • Pemasangan Kateter Urinary Optimalisasi Prosedur
    Pemasangan Kateter Urinary Optimalisasi Prosedur
    Документ3 страницы
    Pemasangan Kateter Urinary Optimalisasi Prosedur
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • Demam Typoid
    Demam Typoid
    Документ17 страниц
    Demam Typoid
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет
  • Komplikasi DHF
    Komplikasi DHF
    Документ1 страница
    Komplikasi DHF
    KaifiaAmalia
    Оценок пока нет