Вы находитесь на странице: 1из 34

FISIKA DASAR II

“KISI DIFRAKSI”

Disusun Oleh :

1. Maria Cindy Mesakh ( 12 313 968 )


2. Natasia Linu ( 12 312 814 )
3. Bill Clif Mamesa (

Pendidikan Fisika

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2013
KISI DIFRAKSI

I. Tujuan Percobaan

1. Mengartikan garis-garis spektra dengan metode Difraksi


2. Menentukan panjang gelombang cahaya tampak dari suatu sumber cahaya
dengan menggunakan kisi difraksi.

II. Alat dan Bahan

1. Lampu Neon 1 buah


2. Kisi Difraksi
3. Meteran 1 buah
4. Statif dan penjepit 1 buah

III. Jalannya Percobaan

1. Memasang lampu neon dengan posisi berdiri. Kemudian menyalakan lampu


neon.
2. Meletakan kisi seperti pada gambar 1 dengan jarak 80 cm dari layar.
3. Mengamati spectrum yang dihasilkan dibalik kisi seperti gambar 1.
4. Mengukur jarak pita dengan garis tengah masing-masing kiri dan kanan yang
berwarna sama yang berada dalam orde yang sama yaitu orde pertama ( 1 ).
Pengukuran dilakukan sebanyak satu kali.
5. Melakukan seperti langkah 4 untuk warna-warni yang lain.
6. Mengulangi langkah 3 s/d 5 untuk jarak 100 cm.
IV. Dasar Teori

Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat


dibelokkan oleh rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala
penyebaran arah yang dialami seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu
celah sempit atau tepi tajam sebuah benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu
ciri khas gelombang yang tidak memiliki partikel, karena sebuah partikel yang
bergerak bebas melalui suatu celah tidak akan mengalami perubahan arah.
Ditinjau secara makroskopis, gelombang elektromagnet yang tiba pada
permukaan sebuah layar (screen) akan menggetarkan elektron bagian luar dari atom-
atom layar itu. Diumpamakan cahaya yang ditinjau bersifat monokromatis yang
berarti bahwa medan listriknya berosilasi dengan frekuensi tertentu. Maka setelah
tercapai keadaan stasioner dalam waktu singkat, elektron-elektron tersebut akan
berosilasi dengan frekuensi tertentu dan dengan frekuensi yang sama. Antara
gelombang datang dan semua gelombang radiasi elektron akan terjadi proses
interferensi yang mantap.
Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat
ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat
dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas dengan
mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparan
terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah – celah yang terpisah. Sebuah
kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data banyaknya garis per
sentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut dengan tetapan
kisi (d) , jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah
kebalikan dari N , yaitu:

d =1/N

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa
diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber
gelombang, dengan demikian , cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi
dengan cahaya dari bagian yang lain dan intensitas resultannya pada layar bergantung
pada arah θ yang dirumuskan sebagai berikut:

I = Io sin [β/ β]2

Dengan:
Io = intensitas cahaya awal
β = beda fase

β = (πd/λ) sin θ
Agar mendapatkan pola interferensi cahaya pada layar maka harus digunakan
dua sumber cahaya yang koheren (cahaya dengan beda fase tetap). Percobaan Young
menggunakan satu sumber cahaya tetapi dipisahkan menjadi dua bagian yang
koheren, sedangkan percobaan Fresnel menggunakan dua sumber koheren, sehingga
pada layar terjadi pola-pola terang (interferensi konstruktif = maksimum) dan gelap
(interferensi destruktif = minimum).
Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah disebut difraksi gelombang. Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang
dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami lenturan. Difraksi cahaya
terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada
jarak yang sama. Celah sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyak
celah pada sebuah kisi, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar.
(Widiatmoko, 2008)

jika berkas cahaya monokromatis dilewatkan kedalam suatu kisi, maka


sebagian akan diteruskan dan yang lainnya akan dilenturkan (didifraksi). Akibat
pelenturan tersebut jika diamati akan Nampak sebagai spectrum berupa pita-pita
terang dan gelap kearah kiri dan kanan sumbu sinar. Pita warna spectrum akan
terbentuk lagi tapi makin jauh dengan pusat sumbu. Hal ini terjadi untuk orde yang
lebih besar lagi. Pita-pita warna hasil difraksi terjadi bila selisih lintasan dari cahaya
yang keluar dari kedua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan :

n λ = d sin

dimana : n = orde pola difraksi


λ = panjang gelombang cahaya
= sudut difraksi
d = konstanta kisi

Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka
cahaya akan di belokan /dilenturkan seperti gambar berikut

jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikromatis, (cahaya putih\banyak


warna) maka selain akan mengalami peristiwa difraksi, kita akan melihat terjadinya
spectrum warna yang berupa garis yang letaknya satu sama lain berdampingan dengan
warna yang bermacam-macam seperti warna pelangi tergantung pada panjang
gelombangnya. Spectrum yang terlihat paling jelas adalah spectrum di orde pertama. (
n=1)

Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik, , juga
akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi

Gambar. Spectrum warna pada cahaya polikromatik

 Difraksi pada celah tunggal

Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan
dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan
terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi

Gambar peristiwa difraksi pada celah tunggal

Rumus, hasil interferensi pada celah tunggal dapat dituliskan Sbb :

 Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )

d sin θn = (2n – 1) ½ λ atau d.p/l= (2n – 1) ½ λ , n = 1, 2, 3,


……dst

Dengan : d = lebar celah, l = jarak celah ke layar

θn = sudut belok, p = jarak antara dua terang atau gelap

n = bilangan asli, λ = panjang gelombang,


 Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)

d sin θn = (2n) ½ λ= nλ atau d p/l = (2n) ½ λ = n λ , n = 1,2,3 ,


….dst
V. Tabel Hasil Pengamatan

 Table 1. untuk kisi 100 mm

Kisi 100 mm
NO. Spectrum L = 80 cm L = 100 cm
warna Kiri kanan kiri kanan
1. Ungu 3,1 cm 2,8 cm 3,3cm 4 cm
2. Biru 3,5 cm 3 cm 4cm 4,3 cm
3. Hijau 1 3,6 cm 3,4 cm 4,3 cm 4,4 cm
4. Hijau 2 3,7cm 3,7 cm 4,8 cm 5 cm
5. Orange 1 4,1cm 4 cm 5cm 5,4 cm
6. Orange 2 4,4 cm 4,2 cm 5,6cm 5,6 cm
7. merah 4,6 cm 4,5 cm 5,7 cm 6 cm

 Table 2. untuk kisi 300 mm

Spectrum Kisi 300 mm


NO. warna L = 80 cm L = 100 cm
kiri kanan kiri kanan
1. Ungu 8,6 cm 8,5 cm 10,8 cm 11,2 cm
2. Biru 1 9,3 cm 9,1 cm 11,4 cm 12,8 cm
3. Biru 2 9,9 cm 9,9 cm 12,1 cm 13,5 cm
4. Biru 3 10,4 cm 10,3 cm 12,8 cm 14,1 cm
5. Hijau 1 11 cm 11,2 cm 13,6 cm 15 cm
6. Hijau 2 11,5 cm 11,6 cm 14,8 cm 15,9 cm
7. Hijau 3 12 cm 12 cm 15,5 cm 16,4 cm
8. Orange 1 12,6 cm 12,6 cm 16,3 cm 17 cm
9. Orange 2 13,1 cm 13,2 cm 16,7 cm 17,6 cm
10. Merah 1 13,4 cm 13,4 cm 17,2 cm 17,9 cm
11. Merah 2 13,9 cm 13,8 cm 18 cm 19 cm
VI. Pengolahan Data

1. Warna-warna yang terlihat pada spectrum yang dhasilkan kisi untuk lampu
neon pada kisi 100 mm yaitu ungu, biru ,hijau 1, hijau 2, orange 1, orange 2,
merah.
sedangkan untuk kisi 300 mm yaitu ungu, biru 1, biru 2, biru 3, hijau 1, hijau
2, hijau 3, orange 1, orange 2, merah 1, merah 2.

2. Menghitung panjang gelombang untuk tiap warna spectrum yang dihasilkan.

 Kisi 100 mm dengan jarak 80 cm


- Untuk spectrum warna ungu

Dik : L = 80 cm = 0,8 m
n=1
d=

̅= =

= 0,0295 m

Dit : λ = ….?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,037
̅
Sin =

r=√ ̅ λ=

=√ =

=√ = 3,7
=√ = 3700 A

= 0,80054357 = 0,8
- Untuk spectrum warna biru

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =

= 0,0325 m

Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,04
̅
Sin =

r=√ ̅ λ=

=√ =

=√ =4
=√ = 4000

= 0,8006247 = 0,8

- Untuk spectrum warna hijau 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m

n=1
d=

̅= =
= 0,035 m

Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ : = 0,04375
̅
Sin =
r=√ ̅ λ=

=√ =
=√ = 4,4
=√ = 4400
= 0,80076526 = 0,8

- Untuk spectrum warna hijau 2

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,037 m

Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,046
̅
Sin =

r=√ ̅ λ=

=√ =

=√ = 4,6
=√ = 4600

= 0,80085517 = 0,8
- Untuk spectrum orange 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,04 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,05
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =5
=√ = 5000

= 0,8

- Untuk spectrum orange 2

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,043 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,05375
̅
Sin = =0.054
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 5,4
=√ = 0,8011547 = 0,8 = 5400
- Untuk spectrum merah

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,0455 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,057
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 5,7
=√ = 5700

= 0,8

 Kisi 300 Pada Jarak 80 cm

- Untuk spectrum ungu

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=
m

n=1 ̅= =
= 0,0855 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

= 0,106875
= 0,11

Untuk ̅ ;
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =

=√ = 3,3

= 0,80455593 = 0,8 = 3300

- Untuk spectrum Biru 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,092 m
Dit ; λ = …?

̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,115
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 0,345
=√ = 3,5

= 0,85146932 = 3500

= 0,85

- Untuk spectrum Biru 2

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,099 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,12375
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 0,37125
=√ = 3,7

= 0,80610235 = 0,8 = 3700

- Untuk spectrum warna biru 3

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1035 m
Dit ; λ = …?

̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,129375
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 0,388125
=√ = 3,9

= 0,80666737 = 0,8 = 3900


- untuk spectrum warna hijau 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,111 m
Dit ; λ = …?

̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,13875
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 0,41625
=√ = 4,2

= 0,80766392 = 0,8 = 4200

- untuk spectrum warna hijau 2

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,115 m
Dit ; λ = …?

̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

̅
Untuk ̅ ; Sin = = 0,14375
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ = 0,43125
=√ = 4,3

= 0,80822336 = 0,8 = 4300

- untuk spectrum warna hijau 3

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,12 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,15
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,45

=√ = 4,5
= 0,80894994 = 0,8 = 4500

- untuk spectrum warna orange 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,126 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1575
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,4725

=√ = 4,7
= 0,80986172 = 0,8 = 4700

- untuk spectrum warna orange 2

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1315 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,164375
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,493125

=√ = 4,9
= 0,81073562 = 0,8 = 4900
- untuk spectrum warna merah 1

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,134 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1675
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,5025

=√ = 5
= 0,81114487 = 0,8 = 5000

- untuk spectrum warna merah 2


-

Dik : L = 80 cm = 0,8 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1385 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,173125
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,519375

=√ = 5,2
= 0,81190039 = 0,8 =5200

 kisi 100 mm pada jarak 100 cm

- untuk spectrum warna ungu

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,0365 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,0365
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 3700

= 1,0006659 = 1
- untuk spectrum warna biru

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,0415 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,0415
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 4200

= 1,0008606 = 1

- untuk spectrum warna hijau 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,0435
m Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,0415
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 4400

= 1,0009457 = 1

- untuk spectrum warna hijau 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,049 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,049
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 4900

= 1,0011998

=1
- untuk spectrum warna orange 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,052 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,052
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 5200

= 1,0011998 = 1

- untuk spectrum warna orange 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,056 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,056
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 5600

= 1,0015668 = 1

- untuk spectrum warna merah

Dik : L = 100 cm = 1 m d= m

n=1 ̅= =

= 0,0585 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =

λ= =

Untuk ̅ ; = 0,0585
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =
=√ =
=√ = 5900

= 1,0017097

=1
 kisi 300 mm untuk jarak 100 cm

- untuk spectrum warna ungu

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,11 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,11
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,33
=√ = 3,3
= 1,0060318 = 0,8 = 3300

- untuk spectrum warna biru 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,121 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,121
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,363
=√ = 3,6
= 1,0072939 = 1 = 3600

- untuk spectrum warna biru 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,128 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,128
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,384
=√ = 3,8
= 1,0081587 = 1 = 3800

- untuk spectrum warna biru 3

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1345 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1345
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,4035
=√ = 4
= 1,0090646 = 1 = 4000

- untuk spectrum warna hijau 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,143 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,143
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,429
=√ = 4,3
= 1,0101728 = 1 = 4300
- untuk spectrum warna hijau 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1535 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1535
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,46

=√ = 4,6
= 1,0117125 = 1 = 4600

- untuk spectrum warna hijau 3

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1595 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1595
̅
Sin =
r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,4785
=√ = 4,8
= 1,0126402 = 1 = 4800

- untuk spectrum warna orange 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1665 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1665
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,4995
=√ = 5
= 1,0137664 = 1 = 5000

- spectrum warna untuk orange 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1715 m

Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1715
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,5145
=√ = 5
= 1,0145996 = 1 = 5100

- untuk spectrum warna merah 1

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,1755 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,1755
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,5265
=√ = 5
= 1,0152833 = 1 = 5300
- untuk spectrum warna merah 2

Dik : L = 100 cm = 1 m d=

n=1 ̅= =
= 0,185 m
Dit ; λ = …?
̅
Penye : nλ = d sin Sin =
λ= =

Untuk ̅ ; = 0,185
̅
Sin =

r=√ ̅ λ =

=√ =

=√ = 0,555

=√ = 5
= 1,0169685 = 1 = 5600

3. untuk orde spectrum yang lebih besar diperoleh perhitungan yang lebih tepat
dari pada orde yang lebih kecil karena
4. Tabel pengolahan data

Tabel 1. Untuk kisi 100 mm pada jarak L = 80 cm = 0,8 m

No. Pita D = 1/n L ̅ (m) n Panjang gelombang


(m) (m) (λ)
1. ungu 0,8 0,0295 1 3700
2. biru 0,8 0,0325 1 4000
3. Hijau 1 0,8 0,035 1 4400
4. Hijau 2 0,8 0,037 1 4600
5. Orange 1 0,8 0,04 1 5000
6. Orange 2 0,8 0,043 1 5400
7. merah 0,8 0,0455 1 5700

Tabel 2. Untuk kisi 300 mm pada jarak L = 80 cm = 0,8 m

No. Pita D = 1/n L ̅ (m) n an an an


(m) (m) (λ)
1. Ungu 3 0,8 0,0855 1 3300
2. Biru 1 3 0,8 0,092 1 3500
3. Biru 2 3 0,8 0,099 1 3700
4. Biru 3 3 0,8 0,1035 1 3900
5. Hijau 1 3 0,8 0,111 1 4200
6. Hijau 2 3 0,8 0,115 1 4300
7. Hijau 3 3 0,8 0,12 1 4500
8. Orange 1 3 0,8 0,126 1 4700
9. Orange 2 3 0,8 0,1315 1 4900
10. Merah 1 3 0,8 0,134 1 5000
11. Merah 2 3 0,8 0,1385 1 5200
Tabel 3. Untuk kisi 100 pada jarak L = 100 cm = 1 m

No. Pita D = 1/n L ̅ (m) n an an an


(m) (m) (λ)
1. Ungu 1 0,0365 1 3700
2. Biru 1 0,0415 1 4200
3. Hijau 1 1 0,0435 1 4400
4. Hijau 2 1 0,049 1 4900
5. Orange 1 1 0,052 1 5200
6. Orange 2 1 0,056 1 5600
7. Merah 1 0,0585 1 5900

Tabel 4. Untuk kisi 300 pada jarak L = 100 cm = 1 m

No. Pita D = 1/n L ̅ (m) n an an an


(m) (m) (λ)
1. ungu 3 1 0,11 1 3300
2. Biru 1 3 1 0,121 1 3600
3. Biru 2 3 1 0,128 1 3800
4. Biru 3 3 1 0,1345 1 4000
5. Hijau 1 3 1 0,143 1 4300
6. Hijau 2 3 1 0,1535 1 4600
7. Hijau 3 3 1 0,1595 1 4800
8. Orange 1 3 1 0,1665 1 5000
9. Orange 2 3 1 0,1715 1 5100
10. Merah 1 3 1 0,1755 1 5300
11. Merah 2 3 1 0,185 1 5600
VII. Pembahasan

VIII. Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas dapat isimpulkan bahwa :


DAFTAR PUSTAKA
 Moningka, J.B.2013.penuntun praktikum fisika dasar II FMIPA UNIMA Tondano
 http://poohdandan.wordpress.com/2010/07/29/laporan-praktikum-difraksi-kisi/
 http://tienkartina.wordpress.com/2010/08/13/difraksi-cahayapembelokan-cahaya/

Вам также может понравиться