Вы находитесь на странице: 1из 6

I.

Judul Percobaan : Pembuatan Fuel Cell Sederhana


II. Hari, Tanggal Percobaan :
III. Selesai Percobaan :
IV. Tujuan Percobaan : Mengetahui pembuatan cara kerja fuel cell sederhana
V. Tinjauan Pustaka :
1. Fuel Cell

Fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen
dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi listrik dan panas dalam
prosesnya. fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang
dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang
menjadi bahan bakar adalah oksigen dan hidrogen (Wibowo, 2013).

Layaknya sebuah baterai, segala jenis fuel cell memiliki elektroda positif dan
negatif atau disebut juga katoda dan anoda. Reaksi kimia yang menghasilkan listrik
terjadi pada elektroda. Selain elektroda, satu unit fuel cell terdapat elektrolit yang akan
membawa muatan-muatan listrik dari satu elektroda ke elektroda lain, serta katalis yang
akan mempercepat reaksi di elektroda. Umumnya yang membedakan jenis-jenis fuel
cell adalah material elektrolit yang digunakan. Arus listrik serta panas yang dihasilkan
setiap jenis fuel cell merupakan produk samping reaksi kimia yang terjadi di katoda dan
anoda (Dame, 2003).

Alat yang sejenis fuel cell yang sering kita jumpai adalah baterai. baterai yang
mempunyai komponen2 kimia sebagai penyusunnya, akan mengubah energi kimia
tersbut menjadi energi listrik. akan tetapi energi baterai akan habis dan untuk
mendapatkan energi lagi kita harus menggantinya dengan baterei yang baru atau me
recharge ulang baterei tersebut.Dengan fuel cell, sumber energi akan terus ada selama
kita mengisi bahan bakar fuel cell tersebut. senyawa kimia yang paling banyak dipakai
dalam fuel cell adalah hidrogen dan oksigen. kedua senyawa tersebut dipilih karena
kelimpahannya di alam sangat banyak (Scoot, 2004).

Umumnya yang membedakan jenis-jenis fuel cell adalah material elektrolit yang
digunakan. Arus listrik serta panas yang dihasilkan setiap jenis fuel cell merupakan
produk samping reaksi kimia yang terjadi di katoda dan anoda (Scoot, 2004).
Karena energi yang diproduksi fuel cell merupakan reaksi kimia pembentukan air,
alat konversi energi elektrokimia ini tidak akan menghasilkan efek samping yang
berbahaya bagi lingkungan seperti alat konversi energi konvensional (misalnya proses
pembakaran pada mesin mobil). Sedangkan dari segi efisiensi energi, penerapan fuel
cell pada baterai portable seperti pada handphone atau laptop akan sepuluh kali tahan
lebih lama dibandingkan dengan baterai litium. Dan untuk mengisi kembali energi akan
lebih cepat karena energi yang digunakan bukan listrik, tetapi bahan bakar berbentuk
cair atau gas (Wibowo, 2013).

 Cara kerja fuel cell


Pertama, anoda sebagai kutub negatif fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang
akan mengalirkan elektron yang lepas dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut
dapat digunakan di luar sirkuit. Pada materialnya terdapat saluran-saluran agar gas
hidrogen dapat menyebar ke seluruh permukaan katalis.Kedua, katoda sebagai kutub
elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang akan menyebarkan oksigen
ke seluruh permukaan katalis. Katoda juga berperan dalam mengalirkan elektron dari
luar sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-elektron tersebut dapat bergabung
dengan ion hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.Katalis yang digunakan untuk
memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen. Katalis umumnya terbuat dari lembaran
kertas karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina. Permukaan katalis selalu berpori
dan kasar sehingga seluruh area permukaan platina dapat dicapai hidrogen dan oksigen
(Wibowo, 2013)

 Keunggulan Fuel Cell Hidrogen


Keunggulan penerapan sumber energi alternatif hydro fuel cell antara lain tidak
bising karena tidak terdapat komponen bergerak, tidak polutan (tidak beracun, tidak
berbau) karena sekresi (zat buangan) yang ditimbulkan adalah H2O alias unsur air, dan
memiliki efisiensi proses yang jauh lebih baik dibanding dengan sistem konvensional.

Berbeda dengan baterai, fuel cell tidak hanya menyimpan tetapi juga
menghasilkan energi listrik secara berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan
bakar. Kelebihan teknologi yang diindonesiakan menjadi sel tunam adalah efisiensinya,
tidak bising, hampir tak menghasilkan bahan pencemar sama sekali, serta banyak
pilihan bahan bakar (Nurhakim, 2013).

 Pemakaian Fuel Cell


Di banyak negara maju, teknologi sel tunam sudah bukan barang baru lagi.
Negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman atau Inggris telah
mengembangkan teknologi ini sejak lama. Di negara ini yang menjadi pemicu
pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan adalah isu lingkungan dan
konservasi energi.

2. Fuel Cell Sederhana

Water Fuel Cell secara sederhana, dapat diartikan adalah generator listrik arus DC
yang dihasilkan dengan memisalkan atom hidrogen dan atom oksigen dari air (water)
melalui proses elektrolisa air. Kemudian gas yang terpisah tersebut dimasukkan ke
“lorong” terbuat dari gafit. Platinanya yang menempel pada grafit yang dialiri gas/atom
hidrogen akan berlaku sebagai kutub positif, serta platinanya yang menempel pada
grafit yang dialiri gas/atom oksigen akan berlaku sebagai kutub negatif. Dengan sebuah
Proton Exchange Membrane (PEM) yang berfungsi untuk mengalirkan ion positif
(proton) dari grafit hidrogen ke grafit oksigen. Ion negatif (elektron) tidak diloloskan
oleh membran. Dengan kata lain, membran berfungsi sebagai “saringan” ion. Ion
negatif (elektron) yang tidak lolos pada membran tersebut, akan menuju kutub negatif
melalui platina pada grafit hidrogen dan melalui kabel (jika kita beri kabel antara kutub
positif dan negatif tentunya dengan sebuah “hambatan/beban” sebuah lampu misalnya).
Aliran elektron itulah listriknya, yaitu mengalirnya elektron dari kutub positif ke kutub
negative (Wibowo, 2013).
Maka, jika antara kutub negatif dan kutub positif kita beri lampu, pasti akan menyala.

Aliran Elektron pada Water Fuel Cell

Elektrolisa air
Elektrolisa air adalah sebuah proses mengurai atom hidrogen dan atom
oksigen dari molekul H2O (air). Penguraiannya melalui pemberian arus listrik pada
batang logam (biasanya platina) yang ditaruh di dalam air dimana katoda (kutub
positif) dan anoda (kutub negatif) baterai terhubung dengan logam tersebut. Pada
logam kutub positif, akan menghasilkan gas oksigen. Sedang kutub negatifnya
menghasilkan gas hydrogen (Nurhakim, 2013).
Alat elektrolisa air dijual di toko-toko kimia. Jadi jika Anda ingin mengurai
atom hidrogen dan atom oksigen dari air, dapat membeli alat tersebut di toko
kimia.Namun apabila Anda sulit mendapatkannya, Anda dapat membuatnya seperti
gambar berikut:

Fuel cell yang di generasi oleh proses elektrolisis secara umum bisa dijelaskan
sebagai berikut :

Pada proses konvesional electrolisis dengan media demin water, gas hidrogen
dapat terproduksi oleh karena adanya electrolyzing an acidic or alkaline aqueous
solution. Overall proses yang terjadi bisa diterjemahkan seperti dibawah ini
(Mahasisrawan, 2007):
H2O + Electrical Energi –> H2 + 1/2 O2
Dimana energi listrik di konversi ke energi kimia menjadi gas hidrogen. Reaksi
pada bagian katoda adalah sebagai berikut :
Katode (elektrode hidrogen)
2 H2O + 2e- –> H2 + 2OH-
Anode (elektrode oxygen)
2 OH –> 1/2 O2 + H2O + 2e-
Pada proses ini air sangat dibutuhkan dan hanya 2 elektrode yang terlibat dalam
proses penguraian molekul air. Pada reaksi elektrolisa ini tidak terdapat reaksi
sampingan yang merugikan (tidak bisa diterima oleh lingkungan). Jadi proses dari
reaksi tersebut diatas bersih, aman (note: sesuai bidang keilmuan) dan tidak
memerlukan pemisahan atau pun purifikasi product yang di hasilkan (Nurhakim, 2007).
Daftar Putaka

Dame,Notre. 2003. Fuel Cell Technology. http://www.kajianpustaka.com/2013/10/fuel-


cell.html. Diakses tanggal 02 Desember 2017.

Energy, U.D.o., Fuel Cell Handbook. 7th Edittion ed. 2004, Morgantown, West
Virginia: EG & G Technical Inc. Chris, R. and S. Scott, Introduction to.

Mahasiswanegarawan. 2007. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell) Sebuah Energi Alternatif
Berkelanjutan Dan Ramah Lingkungan.
http://mahasiswanegarawan.wordpress.com. Diakses tanggal 02 Desember
2017.

Martaningtyas, Dewi. Energi Hijau Berlimbah Uap Air. http://www.energi.lipi.go.id.


(online). Institut Teknologi Bandung.

Nurhakim, Muhammah Amal dkk. 2013. Pendayagunaan limbah cair buah buahan
menjadi energi listrik yang ramah lingkungan melalui microbial fuel cell.
http://www.slideshare.net. Diakses tanggal 03 Desember 2017.

Wibowo, Rahmad dkk. 2013. Pemanfaatan limba h cair buah-buahan dengan bantuan
ragi tape sebagai MFC (Microba Fuel Cell) menjadi sumber tegang an
listrik yang ramah lingkungan http://www.share-pdf.com. Diakses tanggal
03 Desember 2017.

Вам также может понравиться