Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
SURYA RAJ
130100200
Pembimbing :
Pembimbing :
Nama : Surya Raj
NIM : 130100200
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Major Depressive Disorder”. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
melengkapi persyaratan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di Departemen
Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dan untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Mustafa
M.Amin,M.Ked(K.J),M.Sc, Sp.KJ(K) atas bimbingan dan ilmu yang sangat
berguna bagi penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang turut membantu dengan memberikan dukungan ide. Biarlah Tuhan
Yang Maha Esa yang membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
makalah penyuluhan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Surya Raj
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Depresi didefinisikan suatu keadaan mental karena perubahan mood
dengan karakteristik seperti rasa sedih, dan perasaan putus asa. Depresi
diklasifikasikan dalam gangguan mood, suatu istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu penyakit yang berkaitan dengan mood seseorang. 1
Depresi dapat dilihat dari keluhan yang disampaikan pasien, melihat afek
dan tingkah laku akan membantu dengan cepat bahwa keluhan-keluhan yang
disampaikan pasien itu akan didapatkan dasar-dasar gangguan emosional atau
afektif atau adanya penyakit depresi yang diderita pasien tersebut.2
Gangguan depresif adalah salah satu jenis gangguan jiwa yang paling
sering terjadi. Prevalensi gangguan depresif pada populasi dunia adalah 3-8 %
dengan 50 % kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. World Health
Organization menyatakan bahwa gangguan depresif berada pada urutan keempat
penyakit di dunia. Gangguan depresif mengenai sekitar 20 % wanita dan 12 %
laki-laki pada suatu waktu dalam kehidupan. Pada tahun 2020 diperkirakan
jumlah penderita gangguan depresif semakin meningkat dan akan menempati
urutan kedua penyakit di dunia.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Serotonin
Serotonin telah menjadi neurotransmitter amina biogenik yang paling
sering berhubungan dengan depresi. Penurunan serotonin dapat
memicu depresi.19
c. Dopamin
Data menunjukkan bahwa aktivitas dopamin mungkin berkurang
dalam depresi dan meningkat pada mania. Dua teori terbaru tentang
dopamin dan depresi adalah bahwa dopamin jalur mesolimbik
mungkin menjadi tidak fungsional dalam depresi dan bahwa reseptor
dopamin D1 mungkin menjadi hipoaktif dalam depresi.19
d. Gangguan Neurotransmitter Lainnya
Asetilkolin ditemukan dalam neuron yang didistribusikan menyebar
ke seluruh korteks serebral. Kadar kolin abnormal, yang merupakan
prekursor untuk Asetilkolin telah ditemukan dalam otak beberapa
pasien depresi pada otopsi mungkin mencerminkan kelainan pada
komposisi fosfolipid sel.19
γ-Aminobutyric acid (GABA) memiliki efek penghambatan pada jalur
ascending monoamine, terutama sistem mesokortikal dan mesolimbik.
Pengurangan dari GABA telah diamati dalam plasma, CSS, dan kadar
GABA dalam otak pada depresi.19
Asam amino glutamat dan glisin adalah neurotransmitter eksitatorik
dan inhibitorik utama dalam susunan saraf pusat. Glutamat dan glisin
mengikat pada tempat yang berhubungan dengan reseptor N-methyl-
D-aspartate (NMDA) dan stimulasi glutamatergik berlebihan dapat
menyebabkan efek neurotoksik. Bukti-bukti menunjukkan bahwa obat
yang mengantagonis reseptor NMDA memiliki efek antidepresan.19
e. Second Messengers dan Intracellular Cascades
Pengikatan suatu neurotransmitter dan reseptor postsinaptik memicu
kaskade terikat membran dan proses intraseluler yang dimediasi oleh
sistem second messenger. Reseptor pada membran sel berinteraksi
dengan lingkungan intraseluler melalui guanine nucleotide-binding
5
h. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan disekresikan dari pituitary anterior setelah
stimulasi oleh norepinefrin dan dopamin. Sekresi diinhibisi oleh
somatostatin, sebuah neuropeptida hipotalamus, dan Corticotropin-
Releasing Hormone (CRH). Penurunan kadar somatostatin di cairan
serebrospinal telah dilaporkan dalam depresi.19
i. Perubahan dari neurofisologi tidur
Depresi berhubungan dengan kehilangan secara prematur dari tidur
dalam (gelombang lambat) dan Sekresi tumpul dari hormon
pertumbuhan berhubungan dengan pengurangan tidur gelombang
lambat.19
j. Gangguan immunologis
Gangguan depresi berhubungan dengan beberapa abnormalitas
immunologis, termasuk penurunan proliferasi limfosit dalam respon
terhadap mitogen dan bentuk lainnya dari gangguan imunitas selular.19
B. Faktor Genetik
Data keluarga menunjukan bahwa jika satu orang tua memiliki gangguan
mood, seorang anak akan memiliki risiko antara 10 sampai 25 % untuk
memiliki gangguan mood. Jika kedua orang tua memiliki, risikonya menjadi
dua kali lipat. Semakin banyak anggota keluarga yang terkena, semakin
besar risiko pada anak. Risiko menjadi lebih besar jika anggota keluarga
yang terkena adalah keluarga derajat satu dibandingkan keluarga jauh.19
C. Faktor Psikososial
a. Peristiwa kehidupan dan stres lingkungan
Pengamatan klinis yang sudah berlangsung lama adalah bahwa
peristiwa kehidupan yang penuh stres lebih sering pertama mendahului,
daripada berikutnya, episode gangguan mood. 19
Beberapa dokter percaya peristiwa kehidupan memainkan peranan
primer dalam depresi; yang lain berpendapat bahwa peristiwa kehidupan
hanya memiliki peran yang terbatas dalam onset dan waktu depresi. Data
7
3. Iritabilitas
4. Perasaan bersalah, tidak berharga, tidak berguna
5. Kehilangan minat atau kesenangan pada hobi-hobi dan aktivitas-aktivitas
sebelumnya
6. Berkurangnya energi atau kelelahan
7. Bergerak atau berbicara lebih lambat
8. Merasa kurang istirahat atau punya masalah walaupun tidak melakukan
apa-apa
9. Kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan
10. Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau tidur berlebihan
11. Perubahan nafsu makan dan atau berat badan
12. Memikirkan kematian atau bunuh diri, usaha untuk bunuh diri
13. Nyeri, sakit kepala, keram perut, dan gangguan pencernaan tanpa
masalah fisik yang jelas.
b.Gejala lainnya :
12
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa
sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode
lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung
cepat.
Pedoman Diagnostik
-Sekurang-kurangrrya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode
depresi ringan (F30.0);
-Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainya;
-Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu
-Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pckerjaan dan
urusan rumah tangga.
-Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F32:2 tersebut diatas;
-Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide
tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa
bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya
berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging
membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada
stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak
serasi dengan afek (mood congruent).
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA