Вы находитесь на странице: 1из 5

OUTLINE

USULAN PENELITIAN UNTUK SKRIPSI MAHASISWA


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Judul Penelitian :
KERAGAAN FENOTIPE ANGGREK PERSILANGAN
♀VANDA CELEBICA X ♂VANDA DEAREI
HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

Pembimbing Akademik :
(Dr. Ir Pardono M.S)
NIP. 195508061983031003

OUTLINE
USULAN PENELITIAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Nama : Fajar Nugroho

NIM : H0712075

Judul : KERAGAAN FENOTIPE ANGGREK PERSILANGAN


♀VANDA CELEBICA X ♂VANDA DEAREI
HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

Jangka : 5 Bulan
Waktu Pelaksanaan : Mei 2016 s.d. November 2016

Menyetujui :
Pembimbing Akademik

(Dr. Ir Pardono M.S)


NIP. 195508061983031003
JUDUL
KERAGAAN FENOTIPE ANGGREK PERSILANGAN ♀VANDA CELEBICA X ♂VANDA
DEAREI HASIL IRADIASI SINAR GAMMA

LATAR BELAKANG
Anggrek merupakan tanaman hias yang sangat populer karena memiliki jenis
yang beragam. Bunganya dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti upacara
keagamaan, hiasan dan dekorasi ruangan, ucapan selamat serta ungkapan sukacita
maupun dukacita. Salah satu jenis anggrek yang banyak digemari dan dibudidayakan
adalah jenis Vanda. Menurut Badan Pusat Statistik permintaan pasar domestik
terhadap bunga anggrek juga masih tinggi yaitu sebanyak 20.727.891 tangkai tahun
2012 (Febrizawati et al. 2014).
Pemuliaan tanaman untuk memeperbaiki sifat klon yang sudah ada harus
terus-menerus dilakukan agar konsumen tidak bosan dan pasar untuk anggrek selalu
terbuka. Selama ini pemuliaan anggrek dilakukan dengan persilangan konvensional,
namun cara ini memiliki kelemahan yaitu terbatasnya ketersediaan gene pool dari
spesies yang bersangkutan dan adanya sifat tidak saling kompatibel antara jenis
spesies yang disilangkan. Metode pemuliaan konvensional membutuhkan juga waktu
yang relatif lama (Wardiyati et al. 2003).
Pemuliaan tanaman memiliki peranan penting dalam industri pertanian,
khususnya dalam perakitan varietas-varietas unggul. Teknik mutasi merupakan salah
satu metode pemuliaan tanaman yang banyak digunakan. Teknik ini menggunakan
bahan mutagen, seperti sinar gamma, untuk menginduksi terjadinya mutasi pada
tanaman. Mutasi dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman. Mutan-mutan yang
dihasilkan kemudian dapat dijadikan sebagai populasi dasar untuk seleksi dalam
program pemuliaan lebih lanjut (Maesaroh et al. 2014). Sinar Gamma merupakan
radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, apabila diperlakukan ke organ tanaman maka
dapat menginduksi perubahan genetik tanaman dengan menampilkan perubahan sifat
morfologi pada tanaman tersebut (Astutik 2012).
Menurut hasil penelitian Sulistianingsih et al. (2006) iradiasi sinar gamma
menunjukkan perubahan pada ukuran akar, batang, warna daun, bentuk dan ukuran
daun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widiarsih et al. (2013) iradiasi sinar
gamma pada anggrek bulan juga dapat menghasilkan karakter umur genjah dan
mampu berbunga pada umur 13 bulan sejak aklimatisasi. Informasi mengenai
pengaruh iradiasi sinar gamma pada anggrek, khususnya anggrek hasil persilangan
♀Vanda Celebica x ♂Vanda Dearei masih sangat terbatas sehingga dipandang perlu
untuk melakukan penelitian tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
pengaruh dosis iradiasi sinar gamma terhadap keragaan morfologi anggrek hasil
persilangan ♀Vanda celebica x ♂Vanda dearei.

TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma
terhadap keragaan fenotipe anggrek hasil persilangan ♀Vanda celebica x ♂Vanda
dearei.
BAHAN DAN METODE
A. Bahan
Bahan dan alat yang diperlukan pada penelitian ini adalah planlet anggrek
hasil persilangan ♀Vanda celebica x ♂Vanda Dearei berumur satu tahun,
Panoramic Batch Irradiator, arang, moss, akar pakis, pupuk Growmore 32-10-10,
Vitamin B1, pot diameter 10 cm, fungisida Dithane M-45, ember, rumah paranet,
alat tulis, koran bekas dan handspayer.
B. Metode Penelitian
Penelitian di rumah paranet pada ketinggian 433 mdpl di Dusun
Kedungdowo, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar dan
pelaksanaan irradiasi sinar gamma di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (P3TIR BATAN).
Penelitian dilakukan selama 5 bulan, mulai bulan Oktober 2015 sampai dengan
Maret 2016. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) tunggal. Terdapat 6 perlakuan dosis iradiasi sinar gamma yaitu 0 Gray (R0)
sebagai kontrol, 10 Gray (R1), 20 Gray (R2), 30 Gray (R3), 40 Gray (R4), dan 50
Gray (R5). Setiap perlakuan diulang 6 kali sehingga terdapat 36 tanaman yang
diamati.
Variable pengamatan meliputi pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun,
panjang daun dan lebar daun diamati dua minggu sekali sampai akhir
pengamatan. Pertambahan Jumlah akar, panjang akar, perubahan warna daun,
bentuk daun dan persentase anggrek hidup diukur satu bulan setelah masa
aklimatisasi dan saat pengamatan berakhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan
uji Analysis of Varians (ANOVA) dengan software SPSS versi 21. Data dianalisis
berdasarkan uji F pada taraf signifikan(a) 0,05.Jika terdapat beda nyata
dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).
C. Pelaksanaan
1. Irradiasi planlet anggrek
Planlet anggrek di irradiasi di P3TIR BATAN dengan menggunakan alat
Panoramic Batch Irradiator dengan laju dosis 28,96 Gray/jam untuk tanaman
hias.
2. Aklimatisasi
Planlet anggrek dikeluarkan dari botol, dibersihkan dari media agar, di
rendam fungisida, kemudian anggrek ditanam secara kompot (satu pot 3
anggrek) yang berisi arang dan moss. Aklimastiasi dilakukan selama satu
bulan.
3. Pindah tanam
Bibit anggrek dalam kompot dikeluarkan dan ditanam dalam single-pot
yang berisi arang, akar pakis cacah dan moss.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiraman yang dilakukan sehari sekali saat pagi
atau sore hari sesuai keadaan media tanam. Penyiraman anggrek pada masa
aklimatiasi menggunakan air yang dicampur vitamin B1. Pemupukan dilakukan
setelah satu bulan anggrek di aklimatisasi. Frekuensi pemupukan dilakukan
seminggu dua kali. pengendalian hama dilakukan secara mekanik dan
menggunakan pestisida.
DAFTAR PUSTAKA

Maesaroh A, Amurwanto A, Yuniaty A 2014. Analisis RAPD kecipir polong panjang


Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC hasil mutasi iradiasi sinar gamma. J
Scripta Biologica 1(1): 1-7.
Astutik 2012. Keragaman klon Phalaenopsis hasil radiasi sinar gamma : perubahan
fenotipe fase pertumbuhan vegetatif. J Buana Sains 12(1): 37-42.
Febrizawati, murniati, Yoseva S 2014. Pengaruh komposisi media tanam dengan
konsentrasi pupuk cair terhadap pertumbuhan tanaman anggrek dendrobium
(Dendrobium sp.). Jom Faperta 1(2).
Sulistianingsih R, Mangoendidjojo W, Purwantoro A, Semiarti E 2006. Pengaruh
irradiasi sinar gamma pada pertumbuhan planlet anggrek bulan Phalaenopsis
amabilis (L.)BI. Prossiding seminar ilmiah aplikasi isotop dan radiasi.
Wardiyati t, Saptadi D, Soedjono S, Widiastuti D 2003. Perbaikan sifat tanaman
anggrek phalaenopsis secara mutasi buatan. J Ilmu-Ilmu Hayati (Life
Sciences) 15(1): 91-100.
Widiarsih S, Dwimahyani I 2013. Aplikasi iradiasi gamma untuk pemuliaan mutasi
anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis BI.) umur genjah. J Ilmiah Aplikasi
Isotop dan Radiasi 9(1): 59-66.

Вам также может понравиться