Вы находитесь на странице: 1из 4

DOMINANSI

• Genotip : susunan genetik suatu individu yang biasanya diberi simbol huruf dobel yang menunjukkan bahwa
individu tersebut diploid. Contoh : AA,
• Fenotip : karakter suatu individu yang dapat diamati, misalnya bentuk, warna, dan ukuran.
• Dominan : sifat yang mengalahkan atau menutupi sifat yang lainnya yang ditentukan oleh alelnya. Misalnya
hitam dominan terhadap putih.
• Resesif : sifat yang dikalahkan atau ditutupi oleh sifat yang lainnya yang ditentukan oleh alelnya, misalnya
putih resesif terhadap hitam.
• Intermediet : sifat antara sifat dominan yang melebur menjadi satu dengan sifat resesif.
• Sifat dominan diturunkan kepada anakan kurang lebih setengah dari keturunannya dengan asumsi induknya
(parent) bersifat heterozigot.
• Parent yang tidak mengekspresikan sifat dominansi, tidak membawa alel dominan, jadi tidak menurunkan sifat
tersebut
• Carassius auratus = ikan mas koki
• SR = panen/tebar x 100%

TEORI KEMUNGKINAN
 Teori kemungkinan adalah dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tiap2 persilangan genotip yang
berbeda
 Manfaat teori kemungkinan
1. Misal dalam peristiwa memisahnya atau bersatunya gen-gen pada pembuahan.
2. Suatu peristiwa yang tidak dapat dipastikan dapat diprediksi dengan teori kemungkinan
3. Keturunan dapat diperkirakan dengan teori kemungkinan dengan catatan faktor seperti suhu, periode
penyinaran, salinitas, dan tingkat kepadatan populasi dianggap tidak ada.
4. Misal pada suatu kelahiran, ada dua kemungkinan, anak yang lahir laki-laki atau perempuan, dengan
peluang masing-masing ½
 Dasar Teori Kemungkinan adalah :
1. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang diinginkan yaitu perbandingan antara sesuatu yang diinginkan
tersebut terhadap keseluruhan yang ada.

K(x): kemungkinan dari peristiwa x


X : peristiwa yang diharapkan
Y : peristiwa yang tidak diharapkan
2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih secara terpisah, yang masing-masing berdiri sendiri adalah
sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk masing-masing peristiwa tersebut.
K(x + y) = K(x) . K(y)
3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling terkait dan masing-masing saling
mempengaruhi adalah sama dengan hasil penjumlahan dari besarnya kemungkinan untuk masing-masing
peristiwa tersebut
K(x atau y) = K(x) + K(y)
4. Rumus Binomium : Dimana x dan y merupakan kejadian yang terpisah, sedangkan n menyatakan banyaknya
percobaan.
KARYOTIPE

 Karyotipe adalah pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom
dari sel-sel somatis suatu individu. (Suryo, 2003)
 BENTUK KROMOSOM
1. Kromatid. Salah satu dari 2 bagian identik kromosom yang terbentuk pada proses pembelahan sel
2. Sentromer. Tempat persambungan kedua kromatid
3. Lengan pendek
4. Lengan panjang
 TIPE KROMOSOM
Menurut Yatim (1972) terdapat 2 tipe kromosom :
1. Autosom : kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin
2. Seks kromosom : sepasang kromosom yang berhubungan dalam menentukan jenis kelamin
 Berdasarkan bentuknya kromosom dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Metasentris (NIS 38-50)
2. Submetasentris (NIS 26-37)
3. Akrosentris (NIS 13-25)
4. Telosentris (NIS 0-12)
 NIS (Nilai Indeks Sentromer), berguna untuk menentukan bentuk kromosom

 Abnormalits akibat perubahan jumlah kromosom


1.Euploidi
 Bila variasi jumlah kromosom menyangkut seluruh set kromosom
Contoh: monoploidi, poliploidi
2.Aneuploidi
 Bila variasi kromosom hanya menyangkut kromosom-kromosom tunggal di dalam suatu set kromosom
Contoh: Monosomi, Nullisomi, Polisomi
 Sampel ikan :
1. Anguila japoinica betina
2. Hypostomus cochlidon jantan
3. Hypostomus cochlidon betina
4. Oreochromis niloticus jantan
5. Oreochromis niloticus betina
6. Schizodon borelli betina

SEX LINKAGE
 Kromosom dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Autosomal (kromosom tubuh) sifat yang diwariskan pada anakan tanpa membedakan jenis kelamin.
2. Sex Linkage (kromosom sex
 SEX LINKAGE Merupakan gen terangkai pada kromosom kelamin sehingga pada pewarisannya berdasarkan jenis
kelamin. Disebut juga dengan pautan seks/kromosom kelamin/gen tautan seks.
 Dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Gen terangkai kromosom X Yaitu gen yang terangkai pada kromosom X.
2. Gen terangkai kromosom Y Yaitu gen yang terangkai pada kromosom Y.
 Poecilia reticulata : ikan guppy
 Ikan jenis lain Aplocheilus latipes
 Sex linkage guppy
1. betina normal transparan
2. betina normal caudalis
3. jantan maculatus caudalis
4. jantan normal

HIBRIDISASI

 DOMINAN : Sifat yang muncul dan menutupi sifat lainnya


 RESESIF : Sifat yang tidak muncul karena terhalang sifat dominan
 INTERMEDIET : Menggabungkan kedua sifat, baik yang dominan maupun resesif (gabungan)
 PERSILANGAN RESIPROK : Persilangan kebalikan dari persilangan semula
 UJI SILANG (TESTCROSS) : Persilangan antara F1 dengan individu yang homozygote resesif
 PERSILANGAN KEMBALI (BACKCROSS) : Persilangan antara F1 dengan induk jantan atau betinanya
 Hibridisasi merupakan persilangan antar individu-individu yang memiliki sifat beda
 Hibrid (hibrida)  organisme yang merupakan anakan hasil persilangan yang memiliki sifat gabungan dari kedua
induknya
 Tujuan secara genetis : meningkatkan variasi genetik/ heterogenesitas
 KEUNGGULAN HIBRIDISASI
1. Dapat meningkatkan produktifitas
2. Dapat menghasilkan ikan yang cepat tumbuh.
3. Dapat digunakan untuk menghasilkan strain baru.
4. Metode yang efesien untuk menghasilkan keturunan yg seragam.
5. Bisa digunkan untuk memproduksi ikan monosex.
6. Dapat digunakan untuk me-manage populasi dialam, yaitu keturunan yg fertil.
7. Digunakan untuk menghasilkan induk super.

PREPARASI KROMOSOM

 Preparasi kromosom adalah pembuatan preparat kromosom yang meliputi penghentian pembelahan sel.
Perlakuan yang dilakukan meliputi pemberian larutan hipertonik, fiksasi, pewarnaan dan penutupan preparat
 METODE PREPARASI
1. Metode Strick Berger
2. Metode Klingerman & Bloom
3. Metode Kezeer
4. Metode Tjio dan Wang
5. Metode Levan menggunakan modifikasi kolkisin yang berperan dalam penghentian siklus pembelahan sel
dengan cara menghambat mikrotubulus terbentuk yang berakibat gagal berpisahnya kromosom sehingga
pembelahan tidak terjadi.
 Preparasi kromosom adalah teknik yang digunakan untuk mengamati jumlah dan bentuk kromosom sehingga
karakteristik maupun kelainan yang terdapat pada kromosom ikan dapat diketahui
 Fungsi perlakuan :
1. Pembuangan gill rackernya agar tidak mengganggu saat pencacahan
2. NaCl 0.5% 15 menit untuk membersihkan dari bakteri
3. Kolkisin 0.01% 10 menit untuk memberhentikan pembelahan kromosom
4. KCl 0.36% 30 menit sebagai larutan hipertonis untuk memperbesar sel dan kromosom menyebar sehingga
mempermudah pengamatan
5. Pencacahan guna memperbesar luas permukaan
6. Sentrifuge 800 rpm 5 & 10 menit untuk memisahkan larutan berdasarkan massa jenis
7. Carnoy pertama untuk mengoptimalkan pemberhentian pembelahan sel
8. Carnoy kedua untuk memastikan jaringan bersih dari protein yang terdenaturasi dan lemak
 Tahap pembelahan sel (mitosis) :
1. Profase : kromosom terkondensasi (memendek dan menebal) kemudian nucleus menghilang dan
terbentuk 2 sisterkromatid dan diakhiri dengan terbentuknya mikrotubulus dalam sitoplasma
2. Metaphase : kromosom bejejer dibidang ekuator di mikrotubulus dan menempel di kinektor pada
sentromer. Nucleus mulai pecah
3. Anafase : gelendong sudah tertarik menuju kutub masing2 dan terjadi pembelahan sel dimana
sisterkromatid pecah dan kromosom bermigrasi ke arah kutub
4. Telofase : sudah terbentuk 2 anakan sel sel sudah membelah sepenuhnya. Bennag gelendong hilang dan
nucleus kembali terbentuk
 Tahap interfase :
1. G1 : transkripsi RNA dan sintesis berbagai protein dan perbanyakan organel sel menyebabkan sitolasma
dan inti membesar
2. S : duplikasi (proses penyalinan kromosom sehingga kromosom tambah panjang) dan replikasi molekul
DNA sehingga jumlah molekul DNA anak dan induk berjumlah sama
3. G2 : Penyusunan molekul dan organel sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya

Вам также может понравиться