Вы находитесь на странице: 1из 1

Erna Yusnina Eka Putri

05031281621030

Teknologi Hasil Pertanian 2016

Raw Material Inventory Management in a Cattle Feed


Industry
Makalah ini membahas bagaimana cara menghadapi krisis persediaan bahan baku dan
ketidakpuasan pelanggan yang dapat dilakukan dengan dengan teknik perkiraan dengan data
yang didapatkan dari data tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja data dari tahun-tahun
sebelumnya tidak benar-benar dikelola dengan baik. Terdapat kesalahan-kesalahan yang
membuat data tersebut tidak dapat digunakan untuk memperkirakan permintaan dan
penawaran di tahun selanjutnya. Krisis persediaan barang berakibat pada jumlah produksi
yang sedikit yang kemudian berdampak pada masalah biaya tambahan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Hubungan yang dapat terjadi antara krisis persediaan bahan baku dan
ketidakpuasan pelanggan adalah jika jumlah persediaan bahan baku sedikit, produksi
berkurang maka pelanggan pun tidak puas dan menyebabkan jumlah pelanggan ikut
menurun. Selain daripada krisis persediaan barang dan ketidakpuasan pelanggan, terdapat
masalah lain dalam perusahaan tersebut, yaitu perusahaan tidak dapat memaksimalkan
kapasitas yang tersedia serta kurangnya kemampuan untuk melakukan pengelolaan
persediaan yang kemudian dapat menyebabkan kenaikan biaya untuk memenuhi kebutuhan
serta permintaan pasar sehingga membuat perusahaan tersebut mengalami deficit, dimana
pengeluaran perusahaan lebih besar dibanding penghasilannya.

Berdasarkan kesimpulan yang ada dalam makalah, perusahaan gagal dalam


menyeimbangkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan produksi karena persediaan
bahan baku yang sedikit. Oleh sebab itu perusahaan perlu peninjauan ulang tentang teknik
yang digunakan dalam manajemen persediaan perusahaan tersebut. Tingkat persediaan bahan
baku yang “tepat” dapat membantu perencanaan atau perkiraan serta optimalisasi produk
yang dihasilkan. Bahan baku yang terlampaau banyak ataupun terlampau sedikit dapat
menyebabkan beberapa kerugian. Jika bahan baku terlampau sedikit makan akan
menghambat atau bisa saja menghentikan proses produksi, dan jika terlampau banyak makan
akan meningkatkan beban biaya penyimpanan di gudang. Pengklasifikasian bahan baku
berdasarkan penggunaannya juga penting dilakukan. Dengan begitu perusahaan tidak akan
kewalahan lagi dalam menghadapi permintaan pasar.

*Permasalahan di atas dapat diantisipasi bila perusahaan menerapkan metode EOQ, dimana
perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah kebutuhan bahan baku yang optimal untuk
dipesan, kapan perusahaan harus memesan kembali, berapa jumlah persediaan pengaman
yang harus dicadangkan oleh pabrik sehingga tidak menghambat efektivitas produksi,
ketepatan waktu pengiriman, dan dapat menjaga kualitas produknya.

Вам также может понравиться