Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Besi tuang
Fabrikasi
Besi tuang dibuat dengan meleburkan kembali besi kasar (pig iron) hasil tanur tinggi dari bijih
besi, dan ditambah dengan besi tua, baja tua, batu kapur untuk membantu pembentukan terak
(slag) yang dapat mengikat kotoran sehingga memisahkannya dari besi cair, dan karbon
(kokas) sebagai bahan bakar. Peleburan besi tuang biasanya dilakukan dalamtanur tinggi jenis
khusus yang sering disebut kupola, namun dewasa ini banyak pabrik pengecoran menggunakan
tanur listrik jenis tanur induksi dan tanur busur listrik untuk menggantikan kupola. Logam cair
yang keluar dari kupola diangkut menggunakan ladel.
Jenis
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis-jenis Besi Tuang
Besi tuang kelabu
Besi tuang kelabu (gray cast iron) mengandung grafit berbentuk serpihan-serpihan tipis yang
terbagi merata dalam seluruh strukturnya, sehingga menyebabkan bidang patahannya berwarna
kelabu. Besi tuang jenis ini sering banyak dipakai karena biayanya yang murah dan mudah
dituang dalam jumlah besar. Komposisi kimia besi tuang jenis ini adalah 2,5-4% karbon dan
1-3% silikon. Pada kadar karbon yang tinggi, besi tuang juga mempunyai kadar silikon yang
tinggi, dengan presentase sulfur dan mangan yang rendah. Oleh sebab itu, pembentukan karbon
bebas meningkat dan setelah didinginkan besi tuang kelabu mengandung grafit. Besi tuang
kelabu memiliki kekuatan tarik dan ketangguhan yang lebih rendah dari baja, namunkekuatan
tekannya setara dengan baja karbon rendah dan sedang. Sifat mekanis tersebut dipengaruhi
oleh bentuk, ukuran dan distribusi serpihan grafit yang terdapat dalam struktur mikro.[4]
Besi tuang putih
Besi tuang putih (white cast iron) memiliki bidang patahan yang berwarna putih karena
mengandung sejumlah besarsementit dengan kandungan karbon lebih dari 1,7%. Dengan
kandungan silikon yang rendah dan laju pendinginan yang cepat, maka setelah didinginkan
akan terbentuk fasa metastabil sementit, Fe3C. Karena sementit bersifat keras dan getas, besi
tuang putih memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi namun mampu mesin dan
kekuatan tariknya rendah. Besi tuang putih ini merupakan bahan baku untuk pembuatan besi
tuang mampu tempa.
Besi tuang mampu tempa
Besi tuang mampu tempa (malleable cast iron) merupakan besi tuang putih yang
diberi perlakuan panas sampai kurang lebih 900 °C. Perlakuan panas yang diterapkan pada besi
tuang putih umumnya adalah anil yang bertujuan untuk memisahkan karbida besi Fe3C menjadi
besi dan grafit. Secara umum, besi tuang ini memiliki sifat yang sama seperti baja ringan. Besi
tuang jenis ini memiliki mampu tempa yang sangat baik, serta ketahanan terhadap beban kejut
dan mampu mesin yang baik sehingga banyak digunakan pada industri kereta api, otomotif,
sambungan pipa dan industri pertanian.
Besi tuang nodular
Besi tuang nodular (nodular cast iron) memiliki bentuk grafit yang bulat.
Penambahan magnesium dan cerium (paduan Fe-Si-Mg) pada saat besi tuang dalam keadaan
cair menyebabkan grafit menjadi bulat (nodularisasi). Besi tuang nodular mempunyai
kekuatan, keuletan dan ketangguhan yang lebih baik dibandingkan besi tuang kelabu, karena
bentuk grafitnya yang bulat maka konsentrasi regangannya menjadi lebih kecil.
2|Page
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT MAMPU LAS PADA BESI TUANG :
Faktor yang menyebabkan terjadinya retak pada besi tuang setelah terjadinya pengelasan.
3|Page
3. Bagaimana pengaruh Oli ? Pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh terhadap
terjadinya Porosity pada besi lasan.
Cara menghindari terjadinya keretakan pada pada proses pengelasan besi tuang.
Pada umumnya Besi Tuang (Cast Iron) mempunyai bentuk yang rumit suatu contoh (pipe
fitting, sprokect, pump, crank shaft mesin mobil dan beberapa peralatan yang terdapat pada
pabrik gula) bukan dalam bentuk mild seperti steel yang sering kita temui dipasaran.
Alasan penggunaan kawat las besi tuang berbasis pada unsur nickel (ni).
Nickel adalah suatu logam berwarna Putih perak, Mempunyai Berat Jenis 8.5 yang hampir
sama dengan Tembaga.Nikel dijadikan sebagai bagian dari bahan kawat las cast iron karena
nickel mempunyai karakteristik low solubility pada carbon. Dengan menyatunya nickel & besi
dapat menghindari terjadinya crack (retak) pada daerah fusion line akibat Adanya perbedaan
expansion temperature pengelasan pada material cast iron. selain itu logam las ini mempunyai
karakteristik yang lentur dan mudah untuk dimachining.
Perlu diketahui juga tidak selamanya kawat las cast iron berbasiskan pada nickel tetapi ada
juga kawat las yang berbasiskan tembaga (copper).
4|Page
Kegunaan Besi Tuang
Dalam kegunaanya, besi tuang sering juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita selain
digunakan pada system alat berat. Misalnya seperti :
- Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
- Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
- Bagian struk rangka yang menahan gaya tekan
- Bagian mesin, blok mesin
- Pintu gerbang,tiang lampu
- Sendi, rol jembatan
- Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alatpengepres.
- Puli sabuk-v dalam motor dan mesin
- Pipa saluran.
- Pintu gerbang, tiang lampu dan sebagainya
5|Page
G. Kelebihan Besi Tuang
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa keunggulan besi tuang ini, misalnya:
• Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
• Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.
• Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi rongga-rongga cetakan
(mould) dengan lebih sempurna.
• Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
• Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
• Tahan terhadap keausan, gerusan, dll.
• Tidak berkarat.
6|Page
1. Proses Reduksi
Tujuan proses reduksi adalah untuk menghilangkan ikatan oksigen dari biji besi.
Proses reduksi ini memerlukan gas reduktor seperti hidrogen atau gas karbon monoksida
(CO).
Proses reduksi ini ada 2 macam yaitu proses reduksi langsung dan proses reduksi
tidak langsung.
Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet menjadi besi spons (sponge
iron) atau sering disebut: besi hasil reduksi langsung (direct reduced iron). Gas reduktor yang
dipakai biasanya berupa gas hidrogen atau gas CO yang dapat dihasilkan melalui pemanasan
gas alam cair (LNG) dengan uap air didalam suatu reaktor yaitu melalui reaksi kimia berikut :
Dengan menggunakan gas CO atau hidrogen dari persamaan diatas maka proses reduksi
terhadap pellet biji besi dapat dicapai melalui reaksi kimia berikut ini :
Proses ini dilakukan dengan menggunakan tungku pelebur yang disebut juga tanur
tinggi(blast furnace). Sketsa tanur tinggi diperlihatkan pada gambar 2. Biji besi hasil
penambangan dimasukkan ke dalam tanur tinggi tersebut dan didalam tanur tinggi dilakukan
proses reduksi tidak langsung yang cara kerjanya sebagai berikut :
Bahan bakar yang digunakan untuk tanur tinggi ini adalah batu bara yang telah
dikeringkan (kokas). Kokas dengan kandungan karbon (C) diatas 80%, tidak hanya berfungsi
sebagai bahan bakar, tetapi juga berfungsi sebagai pembentuk gas CO yang berfungsi sebagai
reduktor. Untuk menimbulkan proses pembakaran maka ke dalam tanur tersebut ditiupkan
udara dengan menggunakan blower (gambar 2) sehingga terjadi proses oksidasi sebagai berikut
:
2C + O2 2CO + Panas
7|Page
Gas CO yang terjadi dapat menimbulkan reaksi reduksi terhadap biji yang dimasukkan
ke dalam tanur tersebut. Sedangkan panas yang ditimbulkan berguna untuk mencairkan besi
yang telah tereduksi tersebut.
Untuk mengurangi kotoran-kotoran (impuritas) dari logam cair, ke dalam tanur
biasanya ditambahkan sejumlah batu kapur (limestone). Batu kapur tersebut akan membentuk
terak (slag)dan dapat mengikat kotoran-kotoran yang ada didalam logam cair. Karena berat
jenis terak lebih rendah dari berat jenis cairan besi maka terak tersebut berada dipermukaan
logam cair sehingga dapat dikeluarkan melalui lubang terak (lihat gambar 2)
8|Page
Bahan bakar yang digunbakan adalah kokas dan dimasukkan ke dalam Kupola selang
seling dengan muatan logam. Proses pembakaran terjadi dengan meniupkan udara ke dalam
Kupola dengan menggunakan Blower. Untuk mendapatkan proses peleburan yang baik maka
perbandingan antara muatan logam, bahan bakar dan kebutuhan udara harus dijaga sebaik
mungkin.
Proses peleburan besi tuang dengan Kupola biasanya terjadi secara kontinyu artinya
begitu muatan logam mencair maka langsung mengalir keluar tungku. Logam cair yang keluar
dari Kupola ditampung pada alat perapian depan (forehearth) yang kemudian diangkut dengan
menggunakan ladel untuk dituang ke dalam cetakan. Dengan proses peleburan seperti itu maka
sering kali mempersulit untuk melakukan pengaturan komposisi kimia. Hal ini dapat
mengakibatkan daerah komposisi kimia yang dihasilkan menjadi lebar sehingga memberikan
variasi pula terhadap kualitas produk yang dibuat.
Disamping itu kekurangan lainnya pada proses peleburan dengan Kupola yaitu logam
cair mudah mengalami kontaminasi oleh sulfur atau unsur-unsur lainnya yang disebabkan oleh
bahan bakar kokas. Pengotoran karena sulfur ini dapat menurunkan sifat-sifat besi tuang.
Dalam pemakaian di industri, ada tiga jenis besi tuang yang banyak digunakan, yaitu :
besi tuang kelabu (grey cast iron), besi tuang ulet atau besi tuang nodular (nodular cast
iron) dan besi tuang putih (white cast iron). Ketiga jenis besi tuang ini mempunyai komposisi
kimia yang hampir sama yaitu : 2,55 - 3,5 %C, 1-3 %Si, Mn kurang dari 1% sedangkan S dan
P dibatasi antara 0,05-0,10 % (maksimum).
Walaupun komposisi kimianya hampir sama, tetapi karena prosesnya berbeda maka
struktur dan sifat-sifat dari ketiga besi tuang tersebut berbeda.
9|Page
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7 %
karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan
yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua, ini
merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan
diproduksidalam jumlah besar. Besi tuang mempunyai klasifikasi yaitu : Besi tuang putih, besi
tuang kelabu, besi tuang mampu tempa dan besi tuang nodular. Besi tuang mempunyai sifat
mekanisme antara lain tahan dalam tekanan tinggi dan juga tidak mudah berkarat. Besi tuang
mempunyai kegunaan pada alat berat yang digunakan untuk bahan baku dari silinder blok.
Saran
Meningkatkan kembali kualitas dan kuantitas dalam pembuatan barang yang menggunakan
besi tuang dan sektor lainnya, karna jika kita bisa melakukan itu tidak perlu bersusah-payah
dan menambah biaya membeli barang ke luar negri ketika pasar dalam negri dapat membuat
dan berkualitas.
10 | P a g e