Вы находитесь на странице: 1из 2

4-02-2018 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

HIDUPKAN POS UKK AGAR PEKERJA SEKTOR INFORMAL TERSENTUH LAYANAN KESEHATAN KERJA
DIPUBLIKASIKAN PADA : SELASA, 08 NOVEMBER 2016 00:00:00, DIBACA : 9.771 KALI

Jakarta, 8 November 2016

Setiap jenis dan tempat pekerjaan baik pada pekerja formal maupun informal memiliki risiko
yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Pada umumnya, para pekerja sektor
informal kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya di lingkungan
kerjanya.

Selain masalah gizi, penyakit tidak menular, dan penyakit menular, para pekerja informal
juga memiliki risiko keselamatan dan kesehatan terkait pekerjaannya yang dapat
mengganggu produktifitas mereka seperti kondisi lingkungan kerja yang berbahaya,
masalah kesehatan seperti gangguan otot rangka, gangguan mata dan gangguan
kesehatan kulit. Para pekerja informal terpapar potensi bahaya pekerjaan dengan
kecenderungan tidak ada badan usaha ataupun pemilik yang secara langsung bertanggung
jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja mereka terutama yang berhubungan dengan
berbagai penyakit dan gangguan akibat kesehatan dan kecelakaan kerja.

Data BPS tahun 2013 menunjukkan sebanyak 114 juta penduduk merupakan pekerja, atau 48% dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan yakni 237,64
juta orang. Dari angka tersebut, 68,4 juta (60%) bekerja di usaha skala mandiri, mikro dan kecil, serta 45,6 juta (40%) ada di usaha skala menengah dan besar.

Pekerja informal dengan jumlahnya yang besar dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang mereka hadapi, perlu dibina dan diberikan pelayanan
kesehatan, salah satunya melalui pengembangan dan pemanfaatan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), tutur Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kemekes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, yang dibacakan Direktur Kesehatan Kerja dan Olah Raga Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi, M.Kes, pada
pembukaan kegiatan bertajuk Sosialisasi Masyarakat Hidup Sehat dengan Pos UKK dan Seminar K3 Perkantoran dan K3 Rumah Sakit di salah satu Gedung
Pertemuan di kawasan Pancoran Jakarta Selatan, Selasa pagi (8/11).

Sekilas Mengenai Pos UKK

Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan upaya kesehatan kerja bagi pekerja informal yang bersumberdaya dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja itu
sendiri. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat pertolongan pertama pada kecelakaan dan
pertolongan pertama pada penyakit. Penekanan terhadap upaya promosi dan preventif guna mengubah perilaku para pekerja untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta upaya meningkatkan kesehatan pekerja.

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 4-02-2018

Pembentukan Pos UKK perlu ditingkatkan, mengingat banyak Pos UKK yang telah berkiprah dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anggotanya.
Disisi lain masih banyak kelompok pekerja informal yang belum tersentuh pelayanan kesehatan kerja, kata dr. Anung.

Pos UKK biasanya terbentuk saat kelompok kerja membutuhkan pemecahan masalah kesehatan di kelompoknya. Dibentuk di lokasi kelompok pekerja dengan
jumlah minimal 10 pekerja dan maksimal 50 pekerja, serta diutamakan dari jenis pekerjaan yang sama. Data Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga
Kemenkes RI mencatat hingga September 2016, terdapat 1.610 Pos UKK Terintegrasi Puskesmas yang telah dibentuk masyarakat dan difasilitasi oleh
Puskesmas di 32 Provinsi, meliputi pos UKK nelayan, petani padi/sawah, petani sawit/karet/kopi/perkebunan, pengrajin batik/tenun/kayu, pengrajin
makanan/minuman, dan lain sebagainya.

Diakhir sambutannya, disebutkan bahwa proyeksi jumlah penduduk usia produktif akan meningkat pada tahun 2025 merupakan tantangan sekaligus kesempatan
yang perlu dipersiapkan agar pada masa bonus demografi tersebut memiliki usia kerja yang sehat dan produktif. Pekerja adalah kelompok potensial yang
mendukung perekonomian masyarakat. Pekerja merupakan bagian dari masyarakat, dan termasuk sasaran program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) yang ditujukan bagi seluruh kompenen bangsa untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat.

Upaya meningkatkan kesehatan pekerja baik formal dan informal merupakan upaya yang harus dilaksanakan, mengingat pekerja adalah tulang punggung
keluarga, tandas dr. Anung.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 4-02-2018 19:02

Вам также может понравиться