Вы находитесь на странице: 1из 31

PROSES LAKTASI, CARA MEMPERBANYAK ASI, RELAKTASI, INDUKSI

LAKTASI DAN CARA PERAH ASI

2.1 Pengertian Laktasi

Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI.

A. Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-
hormon yang berperan adalah :
1. Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.
Tingkatprogesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini
menstimulasi produksi secara besar-besaran.
2. Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar.
Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa
bulan selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu menyusui menghindari KB
hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah
produksi ASI.
3. Follicle stimulating hormone (FSH)
4. Luteinizing hormone (LH)
5. Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.
6. Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada
saatmelahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain
itu,pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar
alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan
dalam prosesturunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
7. Human placental lactogen (HPL): Sejak bulan
kedua kehamilan, plasentamengeluarkan banyak HPL, yang berperan
dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan.
B. Proses Pembentukan Laktogen
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Laktogenesis I
2. Laktogenesis II
3. Laktogenesis III

 Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada
fase terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum,
yaitu berupacairan kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi sehingga
mencegahproduksi ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau
sebelum bayi lahir, tidak menjadikan masalah medis. Hal ini juga bukan
merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.
 Laktogenesis II
Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar
hormon progesteron, esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon
prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran.
Apabila payudara dirangsang,level prolaktin dalam darah meningkat,
memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum
rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel
di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam
ASI itu sendiri. Penelitian mengemukakan bahwa level prolaktin dalam susu
lebih tinggi apabilaproduksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi
hingga 6 pagi, namun levelprolaktin rendah saat payudara terasa penuh.
Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat
dalam prosesini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda
biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-
40 jam setelahmelahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara
penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya,
memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung keluar setelah melahirkan.
Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum
mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang
membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman
memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergimakanan. Dalam dua minggu
pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan
oleh ASI sebenarnya.
 Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan
dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai
stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak
dikeluarkan, payudaraakan memproduksi ASI banyak.
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara
menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan
demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa
baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

C. Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

1. Kurang sering menyusui atau memerah payudara


2. Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat:
struktur mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
3. Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
4. Jaringan payudara hipoplastik
5. Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat
mencerna ASI
6. Kurangnya gizi ibu
2.2. Fisiologi Laktasi
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI(prolaktin)
dan pengeluaran ASI (oksitosin).
1. Produksi ASI (Prolaktin)
Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir
ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon estrogen dan
progesterone yang membantu maturasi alveoli, sedangkan prolaktin berfungsi
untuk produksi ASI.
2. Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum
keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan
progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan,
sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang
berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat
perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
3. Refleks prolaktin dan Let Down Reflex
a. Refleks Prolaktin
Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat
kolostrum, tetapi jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin
dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi.
Pasca persalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus
luteum maka estrogen dan progesteron juga berkurang.
Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang payudara, karena ujung-
ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus
dan akan menekan pengeluaran faktor penghambat sekresiprolaktin dan
sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresiprolaktin.
Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga
keluar prolaktin.
Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan
setelahmelahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada
peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap
berlangsung.
Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normalpada
minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam
keadaan seperti: stress atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan
rangsangan puting susu.

b. Refleks Aliran (Let Down Reflek)

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan


yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise)
yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini
menujuuterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras
air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan
selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.

Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah: melihat bayi,


mendengarkansuara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi.
Faktor-faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti: keadaan
bingung/ pikiran kacau, takut dan cemas.

Refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi

1. Refleks menangkap (rooting refleks)


2. Refleks menghisap
3. Refleks menelan
4. Refleks Menangkap (Rooting Refleks)
Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh ke
arahsentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan
membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu.
5. Refleks Menghisap (Sucking Refleks)
Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar
puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk ke dalam
mulutbayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang berada di bawah areola,
tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar.
6. Refleks Menelan (Swallowing Refleks)
Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan
menelannya.
7. Pengeluaran ASI (Oksitosin)
Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan
menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria
posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel
miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk
dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh
isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus.
Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh
hipofisis.

C. Cara untuk Memperbanyak ASI

Banyak ibu takut mereka tidak akan dapat memproduksi ASI yang
cukup untuk memenuhi bayi mereka . Dalam kebanyakan kasus , rasa
takut didasarkan pada hal-hal akan rasa kekhawatiran tersebut , seperti
waktu menyusui lebih pendek atau pertumbuhan
nafsu makan tidak sesuai. Ini adalah skenario
alami yangkebanyakan ibu mengalami hal itu pada saat menyusui . Jika
bayi Anda, tidak mendapatkan berat badan yang sesuai, atau lebih buruk
lagi , maka meningkatkan pakan produksi ASI dapat membantumasalah
tersebut agar dapat terselesaikan .

Faktor – factor yang mempengaruhi Produksi ASI .

1. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang
dimakan ibu, tentu saja pada masa menyusui ibu harus mengkonsumsi
beragam macam makanan , adanya berbagai macam mitos mengenai
jenis-jenis makanan tertentu menghambat ibu untuk menerima zat gizi
yang seharusnya ibu dapatkan selama menyusui. karena kelenjar
pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan
yang cukup dan memiliki nutrisi yang baik. Untuk membentuk
produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori,
protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup.
2. Emosi dan keadaan psikis
Emosi dan keadaan psikis ibu sangat mempengaruhi refleks
pengaliran susu. Karena refleks ini mengontrol perintah yang dikirim
oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak. Bila dipengaruhi
ketegangan, cemas, takut dan kebingungan, air susu pun tidak akan
turun dari alveoli menuju puting. Hal ini sering terjadi pada hari-hari
pertama menyusui, saat refleks pengaliran susu belum sepenuhnya
berfungsi. Refleks pengaliran susu dapat berfungsi baik hanya jika ibu
merasa rileks dan tenang, tidak tegang ataupun cemas. Suasana ini
bisa dicapai bila ibu punya kepercayaan diri dan istirahat cukup, serta
tidak kelelahan. Mendengar suara tangis bayi atau bahkan
memikirkan bayi bisa menyebabkan refleks pengaliran susu bekerja,
sehingga susu pun bisa memancar.
3. Perawatan payudara
Perawatan payudara bisa dilakukan saat masih dalam masa
kehamilan. Karena perawatan yang benar akan memperlancar
produksi ASI. Dengan merangsang payudara akan mempengaruhi
hypopise untuk mengeluarkan hormon progesteron, estrogen dan
oksitosin lebih banyak lagi. Hormon oksitosin akan menimbulkan
kontraksi pada sel-sel lain sekitar alveoli (lubang-lubang kecil di
paru-paru), mengakibatkan susu mengalir turun ke arah puting,
sehingga bisa diisap bayi.
4. Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi hormone-hormon
tertentu.Dua horman yang paling berperan pendting dalam produksi
ASI adalah hormone prolactin dan hormone oksitosi. Hormone
prolactin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air
susu. Sedangkan, hormone oksitosin menyebabkan sel-sel otot
disekitar alveoli berkontraksi yang mendorong air susu masuk ke
saluran penyimpanan.
5. Istirahat cukup
Factor lainnya yang juga mememngaruhi produksi asi
apabila kurang istirahat akan mengalami kelelahan karena pola
istirahat sang bayi yang belum teratur dan mengakibatkankurang
berfungsinya pembentukan dan pengeluaran ASI.
6. Faktor isapan anak
Bila ibu jarang menyusui anak dan berlangsung sebentar
maka hisapan anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI
berkurang. Karena bila mulut bayi menyentuh puting ibu, refleks
mengisapnyaakan merangsang prolactin dan oksitosin untuk
memproduksi ASI. Semakin Anda sering menyusui bayi Anda, maka
produksi Anda juga semakin banyak.
7. Berat lahir bayi
Berat badan bayi berpengaruh dan pengeluaran ASI.Hal ini
dikarenakan kemampuan daya hisap bayi, yakni ketika bayi yang
terllahir dengan berat badan yang rendah (<2500 gram) cenderung
mempunyai kemampuan menghisap ASI langsung dan payudara ibu
lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang terlair dengan berat
badan normal (>2500) kemampuan bayi dalam menghisap yang
rendah ini meliputi frekuensi dan lama menyusui. Tentunya sang ibu
harus bersabar karena pada waktunya nanti sang bayi yang terlahir
secara premature bisa kemabali menghisap.
8. Rokok dan alcohol
Merokok sudah diketahui mempunyai banyak efek yang
berbahaya bagi tubuh manusia terlebih lagi untuk ibu menyusui
,merokok akan menstimulasi pelepasan hormone adrenalin yang akan
menghambat pelepasan hormone oksitosin. Jadi sebaikanya
menghindi konsumsi rokok dan minuman beralkohol karena
sesungguhnya rokok dan alcohol memiliki banyak dampak negative
bagi tubuh.
D. Peningkatan Produksi Pra - Menyusui
1. Mengkonsumsi minimal 1.800 kalori sehari dan
minum setidaknya 6 gelas cairan saat Anda
menyusui . Jika saat ini Anda berdiet , itu bisa
mengurangi produksi ASI Anda . Tidak
mengherankan , apa yang Anda makan
memiliki dampak besar pada kualitas dan
kuantitas susu yang dihasilkan . Berikut adalah
beberapa panduan umum bagi Anda untuk mengingat tentang diet dan
ASI :
 Cari sumber kalsium yang sangat baik . Ini akan membantu tulang
bayikecil kecil Anda tumbuh sehat dan kuat . Makanan yang kaya
kalsium meliputi produk susu ( opt untuk produk susu organik ,
namun) , sayuran berdaun hijau , dan ikan tertentu ( sarden dan
salmon ) .
 Makan buah-buahan dan sayuran . Membuat buah-buahan dan
sayuran merupakan bagian besar dari diet , karena buah-buahan dan
sayuran tersebut dikemas dengan vitamin , mineral , dan serat .
 Pilihlah karbohidrat kompleks . Karbohidrat kompleks lebih sehat
daripada karbohidrat olahan , yang mungkin Anda oleh dan
menghindari besar . Karbohidrat kompleks mencakup hal-hal seperti
beras merah , pasta gandum dan roti , serta kacang-kacangan .
 Pilihlah daging tanpa lemak . Daging lebih baik dengan pemotongan
lemak , seperti daging ayam tanpa kulit ayam , memakan ikan ,
produk susu yang rendah lemak , dan produk kedelai seperti tahu .
2. Tambahan menyusui dengan memompa.
Memompa bermanfaat untuk dua
alasanPertama , memompa memungkinkan
Anda untuk menyimpan ASI saat bayi Anda
tidak membutuhkannya , yang
memungkinkan Anda mengumpulkan dan
menyimpan susu lebih diungkapkan . Kedua,
memompa merangsang produksi ASI lebih .
 Apakah Anda di tempat kerja atau di
rumah , pertimbangkan memompa selama 15 menit setiap
beberapa jam . atau pompa selama 5 sampai 10 menit setelah
menyusui . Memompa setidaknya 8 kali selama periode 24-jam
akan membantu dengan cepat meningkatkan produksi ASI . Jika
Anda tidak dapat memompa segera setelah menyusui , cobalah
untuk memompa dipertengahan waktu anda sedang menyusui .
 Memompa kedua payudara pada saat yang sama . Memompa
kedua payudara akan memberikan ASI dua kali lebih banyak dua
kali lebih cepat selain membantu merangsang produksi yang lebih
.
3. Batasi penggunaan dot dan botol saat Anda sedang mencoba untuk
membuat ASI lebih .
Hal ini akan memastikan semua kebutuhan mengisap bayi
terpenuhi pada payudara . sesuai dengan pertumbuhannya bayi akan
semakin besar, akan lebih mudah baginya
untuk pergi bolak-balik dari payudara ke dot
tanpa merasa kehilangan rangsangan
payudara . Jika menggunakan botol untuk
melengkapi , cobalah untuk
menggantikannyadengan sendok saja .Saat
ibu memberikan dengan dot, maka anak
dapat mengalami BINGUNG PUTING
tersebut, Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti
ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh
areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi.
Akhirnya, bayi malas menyusui langsung dari payudara lantaran ia
merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI.

E. Peningkatan Produksi Selama Menyusui


1. Tenang. Banyak stres dapat
mengurangi kemampuan Anda untuk
menghasilkan susu . Stres berperan
besar untuk menurunkan kemampuan
alami tubuh kita untuk memproduksi
ASI. Carilah tempat tenang untuk
memompa ASI, putar musik lembut
sambil memandang foto bayi Anda saat
Anda memompa ASI di kantor.Disini sebetulnya peran besar sang
ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung bisa
dengan berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal-hal
lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi
utk disusukan ke ibunya. Cobalah untuk rileks sebelum memompa
atau menyusui dengan bermain musik yang menenangkan , melihat
gambar yang menghasilkan kebahagiaan , atau hanya memiliki
momen dengan penuh cinta dalam hidup. Cobalah untuk
menempatkan kompres hangat pada payudara ataumemijat mereka
untuk waktu yang singkat sebelum berniat untuk memompa atau
menyusui .
2. Biarkan bayi Anda menyusui
sesering selama yang dia inginkan.
Semakin sering payudara Anda
dirangsang , lebih banyak asi yang
akan dihasilkan . Setidaknya 8 kali
menyusui dalam waktu 24 jam
sangat ideal , lebih jika
memungkinkan . Jika Anda biasanya
menjadwalkan pada jadwal yang ditetapkan , memungkinkan bayi
untuk memberi ASI pada saatkeinginannya untuk menyusui untuk
meningkatkan produksi ASI Anda juga .
3. Praktis membuka baju bayi untuk
merangsang kulit - ke-kulit kontak
yang dilakukan selama menyusui .
Membuka baju bayi Anda saat ia
menyusui payudara mungkin
membantunya untuk menyusui
kembali. Sehingga jika hal itu terjadi
kembali maka akanlebih banyak
produksi ASI yang akan dihasilkan.
 Meskipun perlu gunakan baju yang praktis pastikan
menggantungkan selimut atas punggungnya untuk memastikan
bahwa dia tidak kedinginan.
 Lepaskan bra Anda dan memakai kemeja kancing pada bagian
depan untuk memudahkan proses skin to skin antara sang ibu dan
bayinya.
4. Cobalah menggunakan selempang
atau kain yang dapat membantu
agar proses menyusi berjalan
dengan baik. Memakai selempang
dan menjaga bayi Anda dekat
dengan ASI agar pasokan
makannya tidak berkurang meskipun sang ibu dan bayinya bepergian
karena beberapa bayi cenderung makan lebih banyak ketika bepergian
5. Menawarkan bayi untuk menyusui kedua
payudara di setiap jadwal untuk
menyusuiagar membiarkan tubuh anda
dapat secara cepat mengetahui kapan
kebutuhan menyusui terpenuhi . Beralih
pada payudara yang lainnya segera setelah
bayi Anda melambat saat menghisap .
Lebih baik jika Anda dapat beralih lagi dan
menawarkan masing-masing payudara dua kali selama sesi menyusui
tersebut . Biarkan bayi Anda menyusui selama mungkin hingga ia tertidur
atau melepaskan putting anda.
6. Pijat Payudara
Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara
untuk meneruskan aliran ASI saat ia sudah tidak minum dengan usahanya
sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage / pemijatan
payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk
mencegah mastitis, jangan mencuci
putting setelah menyusui karena
hanya akan mengakibatkan putting
jadi kering dan iritasi. ASI sudah
mengandung banyak elemen untuk
mencegah bakteri dan jamur tumbuh,
dan telah mengandung pelindung
alami untuk ibu dan bayi.Sewaktu
mandi, bisa diusap dengan busa
sabun seperti pada seluruh tubuh,
seperti mandi biasa saja.

Langkah-langkah pemijatan adalah


sebagai berikut:

a. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.


b. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah)
atau tiga jari (ditambah jari manis).
c. Lakukan gerakan melingkar pada satu daerah di payudara selama beberapa
detik, lalu pindahkan jari ke daerah berikut:
 Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial
menuju puting susu.
 Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
 Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis,
dan kelingking ke arah puting.
 Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
 Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari
kelingking.

7. Mencoba mengambil "liburan" Untuk


satu atau dua hari saja misalkan,
membawa bayi Anda ke tempat tidur
dengan Anda dan melakukan apa pun
sehingga ibu dan bayinya merasa senang
dan bercanda gurau. Tentu saja, ibu bisa
pergi ke dapur dan kamar mandi tetapi
ajak sang bayi untuk mengenali
keseharian yang dilakukan sang ibu , dan
liburan ini adalah semua hal tentang
segala hal mengenai ibu dan bayinya.
Selama liburan ini , cobalah untuk
mengambil keuntungan disaat sebelum sang bayi tidur siang , tidur
dengan bayi akan membuat sang bayi merasa senang karena ia merasa
selalu dekat dengan makanan favoritnya (ASI) . Ini menenangkan ibu dan
anak . Hal ini juga meningkatkan stimulasi hormon penghasil susu yaitu
hormone oksitosin.
8. Jangan Merokok
Bukan hanya dapat menurunkan produksi ASI, nikotin dalam rokok
bisa ikut masuk ke dalam aliran ASI dan meracuni si Kecil.Perokok pasif
juga meningkatkan resiko SIDS (sindrom bayi mati mendadak), resiko
asma, bronkitis, dan pneumonia.
9. Konsumsi “galactagogue”
Bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI) seperti: Fenugreek,
Fennel Seed atau Blessed Thistle. Fenugreek merupakan tanaman herbal
yang berasal dari daerah Mediterania.Fenugreek digunakan di seluruh
dunia telah digunakan oleh perempuan selama berabad-abad sebagai
“galactagogue”. Fenugreek mengandung diosgenin, sebuah estrogen
nabati, yang telah terbukti untuk meningkatkan aliran susu pada wanita
menyusui untuk membantu mendukung produksi ASI. Tidak seperti
suplemen Fenugreek tersedia di pasaran yang harus diminum hingga 8
kapsul per hari, Fenugreek dari Fairhaven Health memiliki komposisi
unik konsentrat ekstrak bubuk biji Fenugreek (8:1), memberikan dosis
setara dengan 2000 mg dari fenugreek standard umumnya, hanya dalam 2
kapsul veggie setiap harinya.
Ibu menyusui dapat melihat peningkatan produksi ASI-nya dalam 2-3
hari pertama setelah mulai suplementasi dengan fenugreek ini, dengan
efektivitas penuh dicapai dalam waktu 2 minggu.Penggunaan jangka
panjang dapat untuk membantu mempertahankan produksi ASI.
10. Hindari obat-obatan yang mengandung antihistamin (obat anti alergi
klorfeniramin maleat, deksklorfeniramin maleat, doksilamin) dan
dekongestan ( biasa ditemukan pada obat pelega hidung tersumbat,
bentuknya bisa berupa fenilpropanolamin, fenilefrin, efedrin,
pseudoefedrin ) karena bisa menurunkan produksi ASI. Bila Anda
terserang flu, obati secara alami dengan mandi air hangat, minum
minuman hangat dan sup ayam serta banyak istirahat.

F. Relaktasi

Relaktasi adalah
praktik menyusui kembali
bayi langsung ke payudara
setelah dalam kurun waktu
tertentu (beberapa hari,
beberapa minggu, beberapa
bulan) tidak menyusui atau
menyusui secara parsial
(mencampur pemberian ASI
dengan susu formula atau
makanan/minuman selain
ASI) karena alasan tertentu,
diantaranya, ibu harus
dirawat karena sakit, ibu
sibuk bekerja, ASI mengering, atau ibu mengalami sakit yang sementara
waktu dilarang memberikan pada bayinya, kesulitan untuk menyusui
karena mendapat tekanan dari lingkungan, minimnya pengetahuan
orangtua tentang ASI, hingga berbagai mitos tidak benar seputar
menyusui.

Beberapa alasan perlu dilakukannya relaktasi, antara lain sebagai


bagian dari pengobatan rehidrasi pada bayi mencret dan kurang gizi
setelah penyapihan. Selain itu, relaktasi juga biasanya dilakukan karena
bayi tidak cocok dengan berbagai susu formula atau ibu berubah pikiran
ingin menyusui, dari pemakaian susu formula. Bisa juga karena kondisi
harga susu formula yang terus meroket. Seorang ibu dengan bayi usia 0-
2 tahun dapat melakukan relaktasi agar dapat beralih dari susu formula.

Relaktasi dapat dilakukan dengan diawali niat yang kuat untuk


kembali menyusui.Ajak pasangan dan anggota keluarga serta orang-
orang terdekat untuk mendukung ibu melakukan relaktasi. Semakin
muda usia bayi, semakin mudah relaktasi dilakukan dan berhasil.

Relaktasi hanya bisa dilakukan dengan satu cara, yaitu


: membiarkan bayi Anda menyusu sesering mungkin pada payudara
Anda. Frekuensi menyusui ini setidaknya adalah 10 kali dalam 24 jam,
atau lebih jika memang bayi Anda menginginkannya.

Tahapan relaktasi:

 Pastikan cukup makan dan minum. Mulai meningkatkan konsumsi


protein dan cairan ke dalam menu makan sehari-hari untuk membantu
mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI

 Berlatih memposisikan bayi pada payudara dengan pelekatan yang baik.


Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang
paling nyaman ketika mulai menyusui.

 Hentikan total penggunaan dot dan botol, berikan susu atau makanan lain
dengan menggunakan gelas atau sendok, agar bayi dapat lupa pada
dotnya, dan mau mengisap payudara ibu. Sebaiknya Anda tidak
memberikan empeng pada bayi Anda. Gantilah kebiasaan comfort
sucking bayi Anda pada empeng dengan comfort sucking pada payudara
Anda.

 Banyak beristirahat. Mulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan


rumah yang sekiranya bisa delegasikan, karena akan menghabiskan
hampir seluruh waktu bersama bayi selama minggu-minggu pertama
program relaktasi. Kurangi jadwal kegiatan diluar rumah, dalam minggu-
minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin menghabiskan waktu 24
jam dalam sehari bersama bayi.

 Cobalah untuk menyusui bayi Anda setiap 2 jam sekali. Atau biarkan
bayi Anda menyusu kapan pun, setiap kali ia terlihat berminat.

 Persering kontak kulit antara ibu dan bayi. Tidurlah bersamanya baik
pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah sesering
mungkin. Guna dari kontak kulit ini agar hormon laktasi dirangsang oleh
isapan mulut bayi. Bayi juga dapat mencium bau ibunya dan
mengakrabkan diri dengan ibu. Cobalah untuk selalu bersama bayi Anda
– terutama pada malam hari ketika hormon prolaktin (penghasil ASI)
sedang banyak-banyaknya dihasilkan – sehingga dapat setiap saat
menyusui bayi Anda.

 Anda harus membiarkan bayi Anda mengisap payudara sekitar 30 menit


setiap kali ia menyusu, jika dimungkinkan. Atau secara bertahap dapat
ditingkatkan durasi menghisapnya tersebut, dimulai dari sekurangnya 15
menit pada saat menyusu.

 Perbaiki posisi dan pelekatan saat menyusui bayi. Cari posisi yang tepat
dan nyaman untuk ibu dan bayi. Jika bayi merasa tidak nyaman dengan
posisinya (biasanya karena tidak terbiasa disusui), maka sediakan waktu
untuk berdekatan lebih lama. Selalu berkomunikasilah dengan bayi, ajak
bicara tentang proses relaktasi yang harus dilalui bersama.

 Makanlah jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan


produksi ASI atau dibantu dengan Nursing Time Tea, teh yang dapat
meningkatkan produksi ASI karena mengandung Fennel Seed, Blessed
Thistle, dll.
 Memerah ASI. Mengeluarkan ASI dari payudara dapat menstimulasi
hormon laktasi untuk mulai bekerja kembali dan meningkatkan
persediaan ASI. Memerah ASI dilakukan setelah menyusui bayi secara
langsung (bukan sebelum). Memerah dapat dilakukan dengan tangan atau
pompa.

 Siapkan waktu dan kesabaran yang tinggi dalam menjalani proses


relaktasi karena proses ini tidak bisa diukur jangka waktunya. Semua
bergantung pada niat dan usaha masing-masing individu.

 Sebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi


dikerjakan sendiri, seperti memandikan, menggantikan popok,
menidurkan dan mengajaknya bermain.

 Siapkan Lactation Aid (Alat Bantu Relakstasi) berupa botol berselang


yang disebut Supplemental Nursing System (SNS) (lihat foto diatas) yang
diisi bisa berisi ASI perah (ASIP) atau susu formula yang sedang
dikonsumsi bayi saat itu. Ujung selang dimasukkan ke dalam botol,
sementara ujung satu lagi dilekatkan di puting. Tahapan ini dilakukan
agar ketika bayi ada dalam posisi menyusui, ia tidak akan frustrasi
dengan jumlah ASI yang masih sedikit. Ini dilakukan untuk memancing
produksi, karena isapan bayi dapat merangsang hormon laktasi bekerja.

 Sebagai permulaan, Anda harus memberikan seporsi penuh susu (formula


atau Asper) sesuai dengan berat badan bayi Anda, atau dalam jumlah
yang sama seperti yang dikonsumsi sebelumnya. Untuk 30ml cairan
setidaknya akan dihabiskan dalam jangka waktu 15-20 menit. Selalu lihat
kondisi dari selang dan pastikan cairan telah mengalir dengan baik.

 Segera setelah ASI Anda mulai keluar sedikit, porsi susu (formula atau
ASIP) tersebut dapat dikurangi sebanyak 30-60ml dalam sehari, sampai
habis.

 Jika bayi kadang-kadang masih menyusu, pasokan ASI dapat meningkat


dalam beberapa hari. Jika bayi sudah berhenti menyusu, mungkin
diperlukan beberapa minggu untuk menghasilkan kembali pasokan ASI.

 Menyapih bayi dari alat ini mungkin memerlukan beberapa minggu,


namun ada juga yang sebentar. Jangan terburu-buru atau memaksakan
segera berhenti dari pemakaian alat. Umumnya, jumlah ASI akan
meningkat dalam satu atau dua minggu, keseluruhan proses bisa
mencapai delapan minggu. Saat produksi ASI sudah mencukupi, bayi
sudah bisa menyusu langsung tanpa alat bantu selang lagi, dan proses
relaktasi dapat dikatakan berhasil. Lamanya Anda berhenti menyusui
dapat dijadikan tolak ukur kasar mengenai jangka waktu relatasi.
Misalnya, jika Anda baru berhenti menyusui 2 hari, maka Anda akan
membutuhkan 2 hari untuk menghasilkan kembali pasokan ASI Anda.
Namun, jika Anda telah berhenti menyusui selama 1 bulan, mungkin akan
dibutuhkan 1 bulan pula untuk menghasilkan ASI kembali.Jangka Waktu
Relaktasi, Namun, sebaiknya Anda tidak perlu cemas apabila waktu yang
diperlukan oleh Anda untuk menghasilkan ASI kembali lebih lama dari
yang diperkirakan. Hal-hal tersebut dapat dijadikan tolak ukur jangka
waktu relaktasi, namun sekali lagi ditegaskan bahwa setiap wanita
membutuhkan durasi yang berbeda-beda untuk meningkatkan atau
menghasilkan pasokan ASI.

Kenyataan dan Harapan

Hal yang terpenting bagi sang ibu saat akan relaktasi adalah
hindari segala perasaan negatif, terutama perasaan kecewa, jika ternyata
setelah berakhirnya masa relaktasi pasokan ASI Anda tidak sebanyak
sebelum Anda berhenti menyusui. Memberikan bayi Anda ASI,
berapapun jumlah, sangat jauh lebih bermanfaat daripada tidak
memberikan ASI sama sekali. Jadi, walaupun pada akhirnya Anda tetap
harus memberikan susu formula bersamaan dengan ASI Anda, Anda
dan bayi Anda dapat bersama-sama menikmati kembali kedekatan fisik
dan batin, serta masa-masa hangat kegiatan breastfeeding.

Fokuskan segala perasaan positif Anda pada bayi Anda, dan


bukan pada seberapa banyak ASI yang dapt Anda hasilkan.Selama masa
relaktasi ini, periksalah secara teratur hal-hal sebagai berikut untuk
memastikan bahwa bayi Anda tidak kekurangan makanan: (a) kenaikan
berat badannya, yaitu sekurangnya 500gr dalam sebulan, dan (2)
frekuensi harian BAK (5-6 kali) dan BAB (minimal 1 kali) bayi Anda.

Jurnal hasil penelitian mengenai factor – factor yang mempengaruhi


keberhasilan Relaktasi.
Latar belakang : Pemberian ASI ekslusif yang dilakukan dikota semarang masih
tergolong rendah , salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui
program relaktasi .

Penelitian : Penelitian yang dilakukan dirumah sakit ST.Elisabeth


Semarang , dengan usia subjek berkisar 21-26 tahun yang berjumlah 5 orang
sedangkan 5 subjek lainnya berusia antara 27-35 tahun, dimana rentang usia ini
ialah usia yang sesuia dengan reproduksi menyusui. Pada penelitian ini tidak
ada satupun subjek yang menyusui secara ekslusif dan sebelumnya subyek
sudah diberikan penjelasan mengenai pentingnya pemberian ASI Ekslusif oleh
petugas kesehatan. Status pekerjaannya 6 subyek merupakan ibu rumah tangga ,
sedangkan 4 subyek lainnya bekerja.

Hasil penelitian : sesungguhnya keberhasilan relaktasi dipengaruhi oleh


motivasi ibu seperti keinginan dan alas an sang ibu, stimulasi bayi sperti halnya
posisi mulut bayi, dukungan keluarga contohnya motivasi , penanganan
masalah serta dukungan teman sejawat yang saling berhubungan , namun dari
semua factor-faktor yang telah disebutkan motivasi dan stimulasi bayi lah yang
memiliki peranan yang sangat penting karena motivasi dan stimulasi bayi yang
kuat akan menghasilkan prosuksi asi yang baik dan hal ini menentukan
keberhasilan relaktasi.

G. Induksi Laktasi
Laktasi adalah produksi ASI dalam kelenjar susu wanita, dan terjadi secara
alami selama kehamilan dan masa menyusui setelah melahirkan. Para wanita
mungkin ingin menginduksi laktasi bila mereka berencana mengadopsi bayi atau
bila mereka setuju menjadi ibu susu untuk bayi yang ibu kandungnya tidak bisa
menyusui. Laktasi diatur oleh hormon hipofisis (sebagai lawan hormon ovarium)
dan, oleh karena itu, setiap wanita bisa merangsang laktasi, terlepas dari sejarah
obstetrik dan ginekologinya. Anda tidak perlu pergi ke dokter atau minum obat
khusus untuk mulai memproduksi ASI sendiri. Cukup ikuti instruksi berikut ini
untuk mengetahui cara menginduksi laktasi.
1. Memahami induksi laktasi
a. Pahamilah bagaimana induksi laktasi dimungkinkan. Walaupun tampak
mengejutkan, wanita yang tidak atau belum pernah hamil sangat
mungkin menghasilkan ASI. Cara ini biasanya dilakukan oleh seorang
ibu yang ingin menyusui bayi adopsinya.
 Produksi ASI biasanya dipicu oleh interaksi kompleks antara tiga
hormon selama masa kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan
prolaktin.
 Bila produksi hormon ini bisa ditiru melalui stimulasi fisik
dan/atau suplemen hormon, maka ASI bisa diproduksi tanpa
kehamilan.
 Prolaktin (hormon utama yang terlibat dalam produksi ASI)
diproduksi di kelenjar hipofisis, bukan ovarioum, Oleh karena itu,
ada kemungkinan bagi para wanita untuk menginduksi laktasi
bahkan jika rahim mereka telah diangkat. Namun, induksi laktasi
biasanya lebih berhasil pada wanita yang sudah pernah hamil
sebelumnya.
 Proses induksi laktasi bisa memakan waktu beberapa bulan, jadi
merupakan ide yang bagus untuk memulai proses tersebut segera
setelah Anda mengetahui tanggal kedatangan bayi adopsi Anda.
Ibu angkat memiliki kemungkinan yang besar bisa berhasil
menyusui bila bayinya berusia kurang dari tiga bulan.
b. Pahami pro dan kontra akan induksi. Menginduksi produksi ASI
merupakan usaha yang besar, jadi pro dan kontra harus
dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum keputusan akhir diambil.
 Pro: Jelas sekali manfaat utama dari memproduksi ASI sendiri
adalah manfaat untuk bayi. ASI mengandung antibodi, protein,
lemak dan vitamin penting yang akan membantu bayi tumbuh
besar dan menambah berat, serta melawan infeksi dan penyakit.
Selain itu, menyusui adalah cara yang indah dan mendalam untuk
membentuk ikatan antara ibu dan bayi. Khususnya bila bayi
tersebut diadopsi, karena proses membentuk ikatan ini
membutuhkan waktu. Ini juga merupakan cara memberikan susu
pada bayi yang paling alami, dan mengurangi kebutuhan untuk
menggunakan susu formula yang mungkin mengandung bahan
kimia.
 Kontra: Kelemahan utama induksi laktasi khususnya melibatkan
waktu dan usaha yang diperlukan supaya berhasil. Merangsang
produksi ASI membutuhkan dedikasi dan komitmen besar, karena
memompa dan merangsang payudara harus dilakukan 6 sampai 12
kali sehari, termasuk sesi malam hari yang mengharuskan Anda
bangun di tengah malam. Proses ini bisa menyakitkan dan tidak
nyaman untuk payudara, dan bila Anda menggunakan terapi
hormon, Anda mungkin akan mengalami perubahan mood dan
gangguan siklus menstruasi.
c. Siapkan diri untuk perubahan yang akan terjadi pada tubuh Anda.
Sebelum Anda memulai proses induksi laktasi, penting bagi Anda
untuk menyadari apa yang akan terjadi pada tubuh Anda, dan
kemungkinan efek sampingnya.
 Efek samping induksi laktasi akan lebih parah bila Anda minum
hormon, karena pada dasarnya Anda menipu tubuh untuk berpikir
bahwa Anda hamil. Anda bisa menunggu payudara membesar,
puting membengkak dan sakit, dan menstruasi yang tidak teratur.
 Anda mungkin akan mengalami kelelahan dan rasa lapar yang
meningkat, karena tubuh percaya Anda makan untuk dua orang.
Anda harus meningkatkan asupan kalori sekitar 200 kalori per hari,
tapi usahakanlah memilih makanan sehat untuk meminimalisir
penambahan berat badan.
 Anda juga mungkin mengalami perubahan mood serta masa-masa
depresi dan marah. Inilah kenapa sangat membantu bila Anda
memiliki pasangan, teman atau keluarga yang mendukung untuk
membantu Anda melewati proses ini dan untuk mengingatkan
Anda akan pentingnya tujuan akhir yang ingin Anda capai. Gairah
seks Anda mungkin juga akan terpengaruh oleh hormon ini.
2. Merangsang produksi ASI
a. Mulailah meminum hormon. Ada sejumlah hormon berbeda yang bisa
digunakan untuk simulasi kehamilan dan merangsang produksi ASI.
 Hormon yang paling banyak digunakan adalah domperidon, yang
menekan produksi dopamin dan oleh karenanya secara tidak
langsung meningkatkan jumlah prolaktin dalam tubuh, yang
merupakan hormon yang secara langsung bertanggung jawab pada
perkembangan payudara dan produksi air susu.
 Kadang, disarankan minum hormon tambahan untuk digunakan
bersamaan dengan domperidon, seperti estrogen dan progesteron.
Memiliki hormon tersebut dalam jumlah yang lebih tinggi dalam
tubuh Anda membantu meniru kondisi tubuh alami wanita hamil.
Bila Anda berusia di bawah 35 tahun, Anda bisa minum hormon
tambahan ini dengan menggunakan pil KB kombinasi estrogen-
progesteron.
 Bila Anda memiliki waktu sebelum kedatangan anak adopsi Anda,
disarankan supaya Anda memulai "kehamilan palsu" enam sampai
sembilan bulan lebih awal (namun ada program percepatan bagi
orang-orang yang hanya punya sedikit waktu). Mulailah minum
tiga hormon yang direkomendasikan di atas, dengan mengikuti
dosis yang disarankan oleh konsultan laktasi yang memenuhi
syarat.
 Teruskan minum hormon selama beberapa bulan, sampai sekitar
enam minggu sebelum kedatangan si bayi. Kemudian Anda harus
menghentikan minum progesteron dan estrogen secara tiba-tiba,
untuk mengelabui tubuh Anda seolah baru melahirkan.
 Teruskan minum domperidon dan mulailah stimulasi fisik pada
payudara dengan menggunakan pompa listrik atau teknik manual
lainnya. ASI seharusnya sudah keluar setelah beberapa hari, atau
dua minggu. Setelah keluar, Anda harus terus minum domperidon
sampai Anda menghasilkan ASI yang cukup banyak, atau sampai
bayi siap disapih.
 Minum hormon tanpa pengawasan medis yang memadai bisa
menyebabkan efek samping serius. Oleh karena itu, sangat
disarankan agar Anda membuat janji dengan konsultan laktasi
yang memenuhi syarat di rumah sakit atau klinik sebelum Anda
memulai proses ini.
b. Gunakan pompa payudara listrik. Bila Anda menggunakan metode
hormon dan induksi laktasi, Anda juga akan memerlukan penggunaan
pompa payudara. Kadang ada kemungkinan menghasilkan ASI dengan
hanya menggunakan pompa, walaupun bisa membutuhkan waktu yang
lebih lama.
 Stimulasi fisik pada puting memicu pelepasan hormon prolaktin,
yang membantu perkembangan kelenjar susu dan merangsang
produksi ASI. Cara ini juga melepaskan oksitosin, hormon kunci
yang dibutuhkan untuk melepaskan, atau mengeluarkan ASI.
 Alat terbaik untuk melakukan ini adalah pompa payudara listrik
standar rumah sakit, yang memungkinkan Anda untuk memompa
kedua payudara di waktu yang sama. Alat ini mahal, namun sesuai
dengan harganya bila Anda mempertimbangkan waktu yang akan
Anda habiskan untuk menggunakannya. Anda juga bisa
menggunakan pompa tangan, namun alat yang digerakkan oleh
motor lebih baik dalam mensimulasikan gerakan menyusu bayi.
 Bila Anda memutuskan untuk memilih metode pompa, Anda perlu
mulai memompa paling tidak dua bulan sebelum kedatangan bayi.
Anda akan memerlukan jadwal ketat, memompa setiap 2 sampai 3
jam, selama 15 sampai 20 menit setiap kali.
 Anda juga harus menjadwalkan paling tidak satu sesi memompa di
waktu malam, karena level prolaktin alami tubuh berada pada titik
tertinggi antara jam 1 dan 5 dini hari, jadi Anda perlu
memanfaatkan fakta ini.
 Sebelum mulai memompa, gunakan tangan Anda untuk memijat
lembut payudara dan puting. Ini akan membuat payudara mengeras
dan siap untuk dipompa. Gunakan pompa pada kedua payudara
secara bersamaan, lakukan usaha terbaik Anda untuk menjaga
puting tetap berada di tengah.
 Nyalakan pompa pada pengaturan isapan rendah dan kecepatan
tinggi, karena ini menyerupai gerakan cepat mengisap bayi.
Setelah Anda terbiasa memompa, Anda bisa menaikkan secara
bertahap ke isapan sedang, atau setinggi yang Anda rasakan
nyaman tanpa membuat puting sakit.
 Jangan panik bila Anda tidak melihat ada ASI saat pertama kali.
Bisa memerlukan waktu berminggu-minggu sebelum Anda melihat
setetes ASI. Tenang saja dan tetap fokus serta taati jadwal Anda,
ASI yang Anda tunggu akan keluar.
c. Rangsang produksi susu secara manual. Daripada menggunakan pompa
payudara, ada kemungkinan untuk menginduksi laktasi dengan tangan,
yaitu menggunakan stimulasi puting dan pijat payudara.
 Menghasilkan ASI dengan cara ini akan membutuhkan waktu lebih
lama dan usaha lebih dari pada dua metode sebelumnya, tetapi
lebih alami daripada menggunakan hormon dan lebih murah
daripada membeli pompa payudara.
 Dalam hal teknik, Anda akan membutuhkan kedua tangan untuk
memijat seluruh payudara, hampir sama seperti melakukan
pemeriksaan payudara. Kemudian Anda perlu menstimulasi puting
dan areola menggunakan jari dan jempol, dengan memijat dan
memutarnya dengan jari. Cobalah menekan areola ketika Anda
menarik puting, karena ini adalah gerakan yang merupakan tiruan
terbaik dari gerakan mengisap bayi.
 Anda perlu melakukan ini paling tidak 8 kali sehari (termasuk satu
sesi di waktu malam) selama sekitar 20 menit setiap kali. Bila
Anda merasa nyaman, Anda bisa meminta bantuan dari pasangan
Anda atau teman dekat untuk memijat dengan Anda. Dalam usaha
memiliki ASI tepat waktu untuk kedatangan bayi, Anda harus
mulai proses ini dua bulan lebih cepat.
 Saat Anda hampir mengeluarkan ASI, Anda perlu membungkuk,
sehingga kedua payudara mengarah ke lantai. Dengan lembut
goyang payudara Anda, karena ini memungkinkan susu mencari
jalan menuju puting.
 Anda mungkin merasa perlu membeli pelumas atau balsem puting
untuk melindungi puting Anda dari gesekan dan rasa sakit.
Namun, walaupun puting Anda menjadi sakit, penting sekali untuk
tidak menyerah. Cobalah untuk bertahan dan ingat betapa
senangnya Anda nanti ketika bayi Anda datang.
d. Biarkan bayi Anda menyusu. Bila Anda bayi Anda telah datang tetapi
Anda masih tidak menghasilkan ASI, jangan khawatir. Membiarkan bayi
mengisap puting Anda, walaupun mereka tidak mendapatkan susu, akan
membantu mempercepat prosesnya.
 Daripada memompa atau menstimulasi payudara secara manual,
cukup biarkan bayi mengisap. Gerakan mengisap alami bayi
adalah cara paling mungkin untuk merangsang hormon yang
dibutuhkan untuk menghasilkan ASI. Itu karena keseluruhan
pengalaman tersebut, dari perasaan mulut bayi pada puting sampai
suara mengisap yang dikeluarkan bayi, terasa lebih nyata daripada
memompa atau stimulasi manual.
 Faktanya, produksi ASI lebih merupakan proses psikologi daripada
fisik. Kesadaran bahwa bayi Anda ada dan membutuhkan ASI
cukup untuk memicu respon alami tubuh Anda.
 Satu-satunya masalah dari metode ini adalah bayi bisa menjadi
frustasi bila mereka berusaha tetapi tidak mendapatkan susu sedikit
pun. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa membeli alat
bantuan laktasi. Ini adalah alat sederhana, yang terdiri dari sebuah
tabung yang satu ujungnya menempel pada puting ibu dan kantung
formula di ujung yang lain. Dengan cara ini, bayi menerima susu
ketika susu dirangsang, hingga akhirnya memungkinkan ibu untuk
memproduksi ASI sendiri.
 Bahkan bila Anda tidak bisa mencapai produksi ASI maksimal,
tindakan sederhana menyusui bayi Anda adalah pengalaman ikatan
yang penting dan tak terganti, yang memungkinkan Anda untuk
terhubung dengan anak adopsi Anda dalam cara yang spesial dan
mendalam. Bila Anda melihat dengan cara ini, ASI yang
dihasilkan hanyalah bonus.
 Bila bayi Anda belum datang, Anda tetap bisa menggunakan
metode isapan untuk mendorong laktasi, cukup memerlukan
pasangan Anda untuk melakukannya. Ini membutuhkan komitmen
besar dari Anda dan pasangan, namun bisa sangat efektif dan
benar-benar membangun hubungan yang lebih dalam antara Anda
berdua. Beberapa pasangan juga melakukan ini untuk alasan erotis,
walaupun tidak ada hubungannya dengan bayi. Namun, bila Anda
melakukannya untuk ASI, penting sekali supaya pasangan Anda
mempelajari cara menempel dan mengisap yang benar, dan bahwa
Anda mentaati jadwal yang ketat.
3. Meningkatkan volume ASI
a. Minum suplemen herbal. Banyak wanita merekomendasikan suplemen
herbal untuk meningkatkan produksi susu secara alami. Herbal paling
terkenal dan efektif adalah biji fenugreek dan blessed thistle.
 Untuk dosis, disarankan untuk minum tiga kapsul biji fenugreek
(mengandung 390 mg per kapsul) dan tiga kapsul blessed thistle
(mengandung 610 mg per kapsul) tiga kali sehari, dengan
makanan. Anda harus mulai minum suplemen ini segera setelah
Anda mulai memompa ASI.
 Anda juga bisa membeli teh herbal yang dikenal dengan nama
"Susu Ibu", yang berisi campuran adas, ketumbar, fenugreek,
blessed thistle dan adas manis. Rasanya seperti licorice dan bisa
dimaniskan dengan madu atau gula, bila suka. Herbal ini harus
diminum sampai tiga kali sehari, tepat sebelum menyusui.
 Selain untuk mendorong peningkatan produksi ASI, teh ini juga
membantu mengurangi gas dan gejala kolik pada bayi.
b. Minum banyak air. Air digunakan dalam produksi ASI, karena itu sangat
penting untuk tetap terhidrasi selama proses menyusui.
 Disarankan bagi ibu menyusui untuk minum antara 6 dan 8 gelas
air sehari untuk menghindari dehidrasi. Anda juga bisa minum teh
herbal dan makan buah dan sayuran dengan kandungan air tinggi
untuk meningkatkan hidrasi.
 Anda bisa mengetahui apakah Anda dehidrasi dengan melihat
warna urin. Warnanya akan sangat terang atau keemasan bila Anda
terhidrasi dengan baik dan akan menjadi kuning gelap bila Anda
dehidrasi.
 Merupakan ide yang baik bila Anda mengurangi kopi dan
minuman kafein lain selama menyusui, karena ini adalah diuretik
yang menyebabkan hilangnya cairan dengan cepat.
c. Makan oatmeal. Rekomendasi yang biasa untuk meningkatkan produksi ASI
ibu menyusui adalah makan oatmel.
 Tidak banyak bukti ilmiah yang menjelaskan kenapa, namun ibu
menyusui merasakan peningkatan produksi susu pada hari-hari
ketika mereka makan oatmeal saat sarapan.
 Beberapa teori melibatkan fakta bahwa oatmel tinggi akan zat besi
dan membantu menurunkan kolesterol, yang keduanya penting
untuk produksi ASI yang sehat.
 Selain alasan tersebut, oatmeal adalah makanan panas yang
memberikan kenyamanan dan banyak energi, dua hal yang sangat
dibutuhkan oleh ibu baru.
d. Masuk dalam kerangka berpikir yang benar. Bila bayi Anda belum datang dan
Anda merasa sulit untuk meningkatkan produksi ASI, maka mungkin Anda
perlu mengusahakan laktasi dari sisi psikologis.
 Ketika Anda memompa atau menstimulasi payudara secara
manual, penting untuk fokus pada alasan Anda melakukannya,
yaitu untuk menyusui bayi. Ini akan membantu insting keibuan
alami tubuh Anda untuk terpacu dan mendorong produksi susu
supaya keluar.
 Bila Anda memiliki kesulitan memvisualisasikan kebutuhan akan
ASI, Anda bisa menggunakan beberapa properti untuk membantu.
Pegang foto bayi yang Anda adopsi, tonton video online ibu yang
sedang menyusui bayi, atau mendengarkan suara bayi yang
menyusu. Bahkan memegang selembar pakaian atau selimut bayi
bisa membantu.
H. Cara Memerah ASI
Banyak wanita memerah ASI untuk mengurangi pembengkakan, mencegah
rembes, dan menyimpan persediaan untuk digunakan di kemudian hari. Untuk
sebagian wanita, memerah dengan tangan (marmet) bisa menjadi alternatif yang
lebih nyaman dibanding pompa ASI. Prosesnya dapat dilakukan di mana saja, dan
tanpa membutuhkan alat atau perangkat khusus. Teknik ini juga telah ditunjukkan
dapat membantu menghasilkan ASI lebih banyak; payudara sebagian wanita lebih
mudah mengeluarkan susu melalui sentuhan langsung kulit ke kulit dibanding
melalui penggunaan pompa plastik. Jika Anda ingin tahu bagaimana memerah
ASI dengan tangan.

Langkah 1 : Memulai
a. Cuci tangan Anda. Tangan Anda harus dicuci bersih sebelum mencoba untuk
memerah ASI dengan tangan. Jika Anda mencucinya dengan air dingin,
hangatkan terlebih dahulu tangan Anda sebelum menyentuh payudara .
Tangan yang dingin dapat mengakibatkan proses memerah menjadi lebih lama
ketimbang tangan yang hangat. Jika ini kali pertama dan Anda merasa tak
yakin, Anda juga bisa meminta bantuan dari perawat, atau bahkan meminta
bantuan dari pasangan Anda.
b. Letakkan sehelai kain yang telah dilembapkan dengan air hangat pada
payudara Anda selama 2 menit. Ini dapat membantu pengeluaran susu. Meski
ini tidak diperlukan, namun hal ini sama sekali tidak merugikan.
c. Pijat payudara Anda. Jika Anda ingin menyiapkan payudara untuk pemerahan
ASI dengan tangan lebih lanjut, Anda dapat memijat pelan payudara Anda
menggunakan tangan atau handuk lembut. Pijat dan tekan-tekan ringan kulit
di sekeliling kedua puting susu membantu payudara Anda agar lebih lemas
dan siap untuk menghasilkan susu.

Langkah 2 : Memerah ASI dengan Tangan


a. Duduk dan bungkukkan tubuh sedikit ke depan. Posisi ini akan
mempermudah Anda memerah ASI dan tetap merasa nyaman selama proses
melakukannya. ASI yang Anda hasilkan tidak akan banyak jika berada dalam
posisi berdiri atau berbaring.
b. Letakkan jemari Anda pada kelenjar susu di payudara Anda. Anda harus
memosisikan tangan Anda membentuk huruf "C" di atas atau di bawah puting
susu. Ini yang harus Anda lakukan:
 Letakkan ibu jari Anda di atas puting susu. Letaknya harus sekitar 2,5
cm di atas puting susu Anda.
 Letakkan 2 jari pertama Anda 2,5 cm di bawah puting susu, tepat sejajar
dengan ibu jari.
 Sesuaikan posisi jari hingga menemukan posisi yang paling nyaman dan
sesuai dengan ukuran payudara Anda.
 Jangan tangkup payudara Anda pada posisi ini.

c. Tekan ke arah dalam ke arah dinding dada. Tekanan tersebut haruslah lembut
dan tegas, namun tak boleh terasa seperti meremas payudara. Hindari
melakukan penciutan atau peregangan kulit di sekitar areola karena ini akan
mempersulit pengeluaran susu. Tekankan kembali ibu jari dan telunjuk Anda
langsung pada jaringan payudara, ke arah dalam dinding dada. Berikut
beberapa hal lain yang perlu diingat:
 Ingat untuk menekan mundur, bukan keluar, dan menggulirkan jemari
Anda, bukan menggesernya.
 Gulirkan ibu jari dan jari-jari Anda ke depan hingga Anda memeras
susu keluar dari saluran ductus, yang terdapat di bawah areola, di
bawah puting susu.
 Satukan jemari. Melebarkan jari-jari Anda akan mengurangi kefektifan
proses pemerahan.
 Angkat payudara yang berukuran lebih besar sebelum mulai menekan.
d. Keluarkan ASI. Gunakan gerakan menggulung menjauh dari tubuh dengan
ibu jari dan jemari Anda. Tekan payudara Anda dengan gerakan seperti
menggulung. Seperti yang selalu disampaikan, Anda harus menekan,
memeras, kemudian santai. Begitu sudah mulai terbiasa, Anda akan bisa
mengikuti ritmenya, seakan bayi Anda sedang menyusu langsung, dan ini
akan membantu mempermudah Anda mengeluarkan ASI.
 Payudara setiap wanita berbeda. Terserah Anda untuk menemukan
posisi terbaik yang membantu Anda mengeluarkan ASI secara
maksimal.
 Anda juga dapat bereksperimen dengan cara pemerahan ASI, memijat,
memerah, dan memijat lagi.
e. Tampung ASI yang keluar dalam wadah. Jika Anda memerah hanya untuk
membuat payudara Anda terasa lebih nyaman, Anda dapat mengeluarkan ASI
tersebut ke atas sehelai handuk atau melakukannya di wastafel. Berikut
beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika Anda "memang" ingin
menyimpan ASI tersebut untuk penggunaan di kemudian hari:
 Gunakan kantong ASI untuk menyimpan ASI yang keluar.
 Perah ASI langsung ke dalam botol untuk penggunaan di kemudian
hari.
 Jika dibutuhkan, gunakan corong untuk mengarahkan ASI ke wadah
yang Anda pilih.
 Gunakan wadah bermulut lebar, seperti cangkir kopi atau stoples kecil.
Begitu cangkir sudah terisi, pindahkan ASI ke wadah penyimpanan.
f. Ulangi proses yang sama pada payudara yang sebelah lagi. Ubah posisi sedikit
pada masing-masing payudara untuk memerah ASI yang tersimpan
seluruhnya. Berpindah dari satu payudara ke payudara satunya akan semakin
menstimulasi pengeluaran ASI.

I. Memerah ASI menggunakan Pompa


Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah cara bantu
pemerahan ASI yang paling baik dan efektif. Hanya saja, harganya relatif mahal.
Cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu menggunakan poma
dengan mekanisma piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini
memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan
pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur. Sayangnya, pompa-
pompa ASI yang ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak
berbentuk corong dan bohlam (squeeze and bulb). Bentuk squeeze dan bulb tak
pernah dianjurkan banyak ahli laktasi dan ASI. Bentuk pompa seperti ini sulit
dibersihkan bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam karena terbuat
dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak bisa diatur,
hingga tak bisa sama/rata.

Вам также может понравиться

  • Askeb Patologi Kala 2 Memanjang
    Askeb Patologi Kala 2 Memanjang
    Документ4 страницы
    Askeb Patologi Kala 2 Memanjang
    Nafisah
    Оценок пока нет
  • Amalan Ibu Hamil Trimester Iii
    Amalan Ibu Hamil Trimester Iii
    Документ14 страниц
    Amalan Ibu Hamil Trimester Iii
    rika
    100% (1)
  • Asuhan Kebidanan Pada Bumil Trimester Iii DG Gemeli Jafpung
    Asuhan Kebidanan Pada Bumil Trimester Iii DG Gemeli Jafpung
    Документ8 страниц
    Asuhan Kebidanan Pada Bumil Trimester Iii DG Gemeli Jafpung
    lelly
    Оценок пока нет
  • Bab I Tesis Eline
    Bab I Tesis Eline
    Документ12 страниц
    Bab I Tesis Eline
    Missi aslim
    Оценок пока нет
  • Askeb Kehamilan (Jahe Untuk Mual Muntah)
    Askeb Kehamilan (Jahe Untuk Mual Muntah)
    Документ19 страниц
    Askeb Kehamilan (Jahe Untuk Mual Muntah)
    aji maulana
    Оценок пока нет
  • Contoh PPT Proposal
    Contoh PPT Proposal
    Документ14 страниц
    Contoh PPT Proposal
    Alesha Az Zahra
    Оценок пока нет
  • Proposal Pus Di Puskesmas
    Proposal Pus Di Puskesmas
    Документ21 страница
    Proposal Pus Di Puskesmas
    OSKI RA
    Оценок пока нет
  • Askeb Plasenta Letak Rendah
    Askeb Plasenta Letak Rendah
    Документ29 страниц
    Askeb Plasenta Letak Rendah
    Asisten Dosen IT FKIK UMY
    Оценок пока нет
  • Trimester II
    Trimester II
    Документ6 страниц
    Trimester II
    Shinta Amelia
    Оценок пока нет
  • Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Cantik
    Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Cantik
    Документ49 страниц
    Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Cantik
    Irma Fatmawati
    Оценок пока нет
  • SAP Tablet Fe
    SAP Tablet Fe
    Документ16 страниц
    SAP Tablet Fe
    UmyFadilah
    Оценок пока нет
  • Asbid Imunisasi
    Asbid Imunisasi
    Документ3 страницы
    Asbid Imunisasi
    Hjnely Smart
    Оценок пока нет
  • Makalah Konsp Kebidanan Survailan
    Makalah Konsp Kebidanan Survailan
    Документ14 страниц
    Makalah Konsp Kebidanan Survailan
    Wyatt Craig
    Оценок пока нет
  • Bab I - Vi
    Bab I - Vi
    Документ55 страниц
    Bab I - Vi
    Greis Paputungan
    Оценок пока нет
  • Anamnesa Ibu Hamil
    Anamnesa Ibu Hamil
    Документ5 страниц
    Anamnesa Ibu Hamil
    Wilda Alfina Paramita
    Оценок пока нет
  • Askeb Bengkak Payudara Ny. H
    Askeb Bengkak Payudara Ny. H
    Документ12 страниц
    Askeb Bengkak Payudara Ny. H
    marlina dhamayanti
    Оценок пока нет
  • Soap KB Implan 1
    Soap KB Implan 1
    Документ5 страниц
    Soap KB Implan 1
    Lia gilang ramdanis
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan CTG
    Pemeriksaan CTG
    Документ2 страницы
    Pemeriksaan CTG
    Dessy Merisca
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Документ7 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan
    fanny
    Оценок пока нет
  • Soap Sids
    Soap Sids
    Документ2 страницы
    Soap Sids
    Dindavera
    Оценок пока нет
  • Askeb Bayi Hipoglikemia
    Askeb Bayi Hipoglikemia
    Документ5 страниц
    Askeb Bayi Hipoglikemia
    Melanhye
    Оценок пока нет
  • Proposal ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY
    Proposal ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY
    Документ29 страниц
    Proposal ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY
    Agnes Lehalima
    Оценок пока нет
  • Makalah Preeklamsi
    Makalah Preeklamsi
    Документ10 страниц
    Makalah Preeklamsi
    Kartini Devi
    Оценок пока нет
  • Dokumentasi Asuhan Dalam Bentuk Laporan
    Dokumentasi Asuhan Dalam Bentuk Laporan
    Документ21 страница
    Dokumentasi Asuhan Dalam Bentuk Laporan
    nurmiswar
    Оценок пока нет
  • Makalah IMD
    Makalah IMD
    Документ27 страниц
    Makalah IMD
    Rahmi Mimy
    Оценок пока нет
  • Varney Dan Soap - Widya
    Varney Dan Soap - Widya
    Документ7 страниц
    Varney Dan Soap - Widya
    putri vinia /ilove cute
    Оценок пока нет
  • BAYI R
    BAYI R
    Документ10 страниц
    BAYI R
    D4Kebidanan Poltekkes Semarang
    Оценок пока нет
  • ANALISIS PICO Wiska Dan Chaca
    ANALISIS PICO Wiska Dan Chaca
    Документ3 страницы
    ANALISIS PICO Wiska Dan Chaca
    Sepryanto Adana Saputra
    Оценок пока нет
  • Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Dengan Frekuensi Mual Muntah Pada PDF
    Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Dengan Frekuensi Mual Muntah Pada PDF
    Документ10 страниц
    Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Dengan Frekuensi Mual Muntah Pada PDF
    Rola Mesrani Simbolon
    0% (1)
  • Konsep Dasar Ilmu Gizi
    Konsep Dasar Ilmu Gizi
    Документ15 страниц
    Konsep Dasar Ilmu Gizi
    sela
    Оценок пока нет
  • Metode KB Alamiah
    Metode KB Alamiah
    Документ34 страницы
    Metode KB Alamiah
    Wafa Viola
    100% (1)
  • Presentasi Sap Ruptur
    Presentasi Sap Ruptur
    Документ20 страниц
    Presentasi Sap Ruptur
    RESMAWATI
    Оценок пока нет
  • Laporan Sementara Praktikum Konseling Ibu Hamil
    Laporan Sementara Praktikum Konseling Ibu Hamil
    Документ9 страниц
    Laporan Sementara Praktikum Konseling Ibu Hamil
    denanurbaniazhar
    Оценок пока нет
  • Kel 8. Endokrinologi Plasenta
    Kel 8. Endokrinologi Plasenta
    Документ24 страницы
    Kel 8. Endokrinologi Plasenta
    Putri
    Оценок пока нет
  • Biskuit Daun Kelor
    Biskuit Daun Kelor
    Документ28 страниц
    Biskuit Daun Kelor
    GitaMarthaVindiarti
    0% (1)
  • Bab IV Telaah Jurnal
    Bab IV Telaah Jurnal
    Документ12 страниц
    Bab IV Telaah Jurnal
    ririnsrirahayu28
    Оценок пока нет
  • Konsep Manajemen Tromboflebitis
    Konsep Manajemen Tromboflebitis
    Документ20 страниц
    Konsep Manajemen Tromboflebitis
    fajri
    Оценок пока нет
  • Ruang Lingkup Neonatus, Bayi, Balita Dan
    Ruang Lingkup Neonatus, Bayi, Balita Dan
    Документ27 страниц
    Ruang Lingkup Neonatus, Bayi, Balita Dan
    Vena Sepni Mayori
    Оценок пока нет
  • Laporan Hypnoprenatal
    Laporan Hypnoprenatal
    Документ15 страниц
    Laporan Hypnoprenatal
    Alya Gustirinanda
    Оценок пока нет
  • 1.1 ASUHAN KEBIDANAN Hipertermi-1
    1.1 ASUHAN KEBIDANAN Hipertermi-1
    Документ4 страницы
    1.1 ASUHAN KEBIDANAN Hipertermi-1
    Armelia Artenis
    Оценок пока нет
  • Lta Prematur
    Lta Prematur
    Документ14 страниц
    Lta Prematur
    yeni marlina
    Оценок пока нет
  • Makalah Ilmiah Manfaat ASI Bagi Perkembangan Fisik Dan Psikologis Anak
    Makalah Ilmiah Manfaat ASI Bagi Perkembangan Fisik Dan Psikologis Anak
    Документ11 страниц
    Makalah Ilmiah Manfaat ASI Bagi Perkembangan Fisik Dan Psikologis Anak
    rgnenggln
    Оценок пока нет
  • Proposal Pijat Oketani Vicky NW
    Proposal Pijat Oketani Vicky NW
    Документ10 страниц
    Proposal Pijat Oketani Vicky NW
    Chusnul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Materi Penyuluhan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi
    Materi Penyuluhan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi
    Документ6 страниц
    Materi Penyuluhan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi
    Dnea Is
    Оценок пока нет
  • LTA Evina Triani 1715401099
    LTA Evina Triani 1715401099
    Документ96 страниц
    LTA Evina Triani 1715401099
    Evina Triani
    Оценок пока нет
  • CHECKLIST Konseling Pasien Tromboflebitis
    CHECKLIST Konseling Pasien Tromboflebitis
    Документ3 страницы
    CHECKLIST Konseling Pasien Tromboflebitis
    SRI SUARNI
    Оценок пока нет
  • Lembar Balik Ovulasi
    Lembar Balik Ovulasi
    Документ14 страниц
    Lembar Balik Ovulasi
    Yippie Movie
    Оценок пока нет
  • Proposal Asi Kolostrum
    Proposal Asi Kolostrum
    Документ8 страниц
    Proposal Asi Kolostrum
    jasheca simatio
    Оценок пока нет
  • Tugas 7 Soap Tumbuh Kembang Neo Fix
    Tugas 7 Soap Tumbuh Kembang Neo Fix
    Документ9 страниц
    Tugas 7 Soap Tumbuh Kembang Neo Fix
    HERA
    Оценок пока нет
  • Makalah Ketidaknyamanan Dalam TM 1 2 3
    Makalah Ketidaknyamanan Dalam TM 1 2 3
    Документ23 страницы
    Makalah Ketidaknyamanan Dalam TM 1 2 3
    Oriza zativa
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ24 страницы
    Kata Pengantar
    Abrisam Poetra Faried
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4 Persalinan Baru
    Kelompok 4 Persalinan Baru
    Документ9 страниц
    Kelompok 4 Persalinan Baru
    Ningrum Putri
    Оценок пока нет
  • Askeb BBLR Dan Sepsis
    Askeb BBLR Dan Sepsis
    Документ33 страницы
    Askeb BBLR Dan Sepsis
    vira
    Оценок пока нет
  • Sap Penkes Balita
    Sap Penkes Balita
    Документ7 страниц
    Sap Penkes Balita
    Isty Asmara
    Оценок пока нет
  • Asuhan Masa Nifas
     Asuhan Masa Nifas
    Документ19 страниц
    Asuhan Masa Nifas
    carissa
    Оценок пока нет
  • BST
    BST
    Документ23 страницы
    BST
    Kumala
    0% (1)
  • Makalah Bendungan ASI Pada Masa Nifas
    Makalah Bendungan ASI Pada Masa Nifas
    Документ12 страниц
    Makalah Bendungan ASI Pada Masa Nifas
    mardiah
    Оценок пока нет
  • Kel 2 - 85 Fisiologi Laktasi
    Kel 2 - 85 Fisiologi Laktasi
    Документ15 страниц
    Kel 2 - 85 Fisiologi Laktasi
    ekyti kyti
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ26 страниц
    Bab Ii
    Bg wan
    Оценок пока нет
  • Biore (Laktasi)
    Biore (Laktasi)
    Документ7 страниц
    Biore (Laktasi)
    fransiska
    Оценок пока нет
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Документ1 страница
    Latar Belakang
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • INC Situasi Khusus
    INC Situasi Khusus
    Документ7 страниц
    INC Situasi Khusus
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Soap Pus Deas
    Soap Pus Deas
    Документ24 страницы
    Soap Pus Deas
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Self Quesionare-29
    Self Quesionare-29
    Документ6 страниц
    Self Quesionare-29
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ2 страницы
    Jurnal
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Modul Konseling Pra Pernikahan
    Modul Konseling Pra Pernikahan
    Документ31 страница
    Modul Konseling Pra Pernikahan
    busyra hanim
    100% (2)
  • Artikel Ilmiah
    Artikel Ilmiah
    Документ6 страниц
    Artikel Ilmiah
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Lampiran Pertanyaan
    Lampiran Pertanyaan
    Документ1 страница
    Lampiran Pertanyaan
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Wirus Kel.5
    Wirus Kel.5
    Документ34 страницы
    Wirus Kel.5
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Jurnal 2
    Jurnal 2
    Документ21 страница
    Jurnal 2
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Ims Isr
    Ims Isr
    Документ21 страница
    Ims Isr
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Kasus PNC Ny D.S
    Kasus PNC Ny D.S
    Документ38 страниц
    Kasus PNC Ny D.S
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Wirus Kel.5
    Wirus Kel.5
    Документ34 страницы
    Wirus Kel.5
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Karya Ilmiah
    Karya Ilmiah
    Документ31 страница
    Karya Ilmiah
    Abd Rifai
    Оценок пока нет
  • Kasus Kelompok
    Kasus Kelompok
    Документ64 страницы
    Kasus Kelompok
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Cover Biostatistik
    Cover Biostatistik
    Документ3 страницы
    Cover Biostatistik
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Cover Metlit
    Cover Metlit
    Документ3 страницы
    Cover Metlit
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Memori Biasa Terbagi Dibedakan Menjadi Dua Macam
    Memori Biasa Terbagi Dibedakan Menjadi Dua Macam
    Документ3 страницы
    Memori Biasa Terbagi Dibedakan Menjadi Dua Macam
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Biostatistik
    Biostatistik
    Документ34 страницы
    Biostatistik
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Pemberian Obat Peranal
    Pemberian Obat Peranal
    Документ2 страницы
    Pemberian Obat Peranal
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Asi Eksklusif
    Asi Eksklusif
    Документ24 страницы
    Asi Eksklusif
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Lapkas Koja
    Pembahasan Lapkas Koja
    Документ3 страницы
    Pembahasan Lapkas Koja
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Linux Ubuntu
    Linux Ubuntu
    Документ7 страниц
    Linux Ubuntu
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • askomKELOMPOK 12
    askomKELOMPOK 12
    Документ25 страниц
    askomKELOMPOK 12
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Vaksin Human Papiloma Virus
    Vaksin Human Papiloma Virus
    Документ19 страниц
    Vaksin Human Papiloma Virus
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Bab I Sdidtk
    Bab I Sdidtk
    Документ3 страницы
    Bab I Sdidtk
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Peta Transek
    Peta Transek
    Документ7 страниц
    Peta Transek
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Endometriosis 130211212314 Phpapp01
    Endometriosis 130211212314 Phpapp01
    Документ6 страниц
    Endometriosis 130211212314 Phpapp01
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет
  • Kesehatan Dasar Manusia
    Kesehatan Dasar Manusia
    Документ10 страниц
    Kesehatan Dasar Manusia
    Deas Nurul Awaliyah
    Оценок пока нет