Вы находитесь на странице: 1из 11

29

DAMPAK PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN


SMASHTERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR
SMASH BOLA VOLI

INDRA KASIH
Indra_ksh@yahoo.co.id / indrakasih@unimed.ac.id

Abstrak. Penelitian ini difokuskan pada Pengembangan model pembelajaran


Latihan smash Bola Voli di Fakutas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan. Penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran latihan
smash untuk meningkatkan kemampuan teknik Smash bola Voli di Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Metode penelitian yang
dipakai adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Hasil penelitian ini
telah memenuhi syarat validitas, homogenitas, normalitas, efektifitas dan
telah mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa PJKR regular Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Dari uji coba diperoleh
kinerja smash bola voli berdasarkan faktor pembelajaran bahwa kelompok
eksperimen postes (model baru) dan kelompok ekpserimen pretes (model
lama) keterampilan smash bola voli kelompok eksperimen postes yaitu skor
terendah 12 dan tertinggi 16, sedangkan pada kelompok eksperimen pretes,
hasil kemampuan smash bola voli diperoleh skor terendah 10 dan skor
tertinggi 15. Efektifitas pengembangan model pembelajaran hasil
pembelajaran model lama dan barumengalami peningkatan dari 73,33%
menjadi 82,50%. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran model baru
lebih efektif dari pembelajaran model lama.Hasil belajarsetiap indikator
penilaian pembelajaran model baru lebih efektif dari pembelajaran model
lama. Hasil belajar (rata-rata dari keseluruhan indikator) yang diperolehpun
mengalami peningkatan dari 66,74% menjadi 88,84%. Sehingga dapat
disimpulkan pembelajaran model baru lebih efektif dari pembelajaran model
lama.
Kata Kunci: Dampak Pengembangan, Model Pembelajaran, Smash Bola
Voli.

PENDAHULUAN
Tingginya tuntutan masyarakat penomena ini belum semua terjawab,
terhadap pelayanan pendidikan di setiap sebab berbagai permasalahan lain
sekolah menjadikan perguruan tinggi muncul.
harus memperbaiki mutu lulusan guna Salah satunya adalah mutu
menjawab kebutuhan yang samakin lulusan, yang mana pengguna lulusan
mendesak.Berbagai perbaikan telah masih kurang memberi dampak terhadap
dilakukan pemerintah dalam peruban keterampilan dan kompetensi
meningkatkan mutu lulusan, salah satu peserta didik.Yang terjadi dibanyak
adalah perbaikan kurikulum dan tempat peran tenaga pendidik masih
kesejahteraan tenaga pendidik dengan digantikan mantan atlet yang tidak
menaikkan anggaran kesejahteraan lulusan dari perguruan tinggi pencetak
guru/dosen.Upaya dari pemerintah itu tenaga pendidik, namun banyak para
cukup memberikan dampak terhadap pengguna jasa lebih menyakini kalau
perbaikan yang diinginkan, namun mantan atlet dapat memberikan
30

perubahan yang lebih baik kepada yang dihasilkan dari pengalaman dan
peserta didik.Akar masalah ini harus di latihan.
selesaikan dengan memperbaiki mutu Penelitian dan pengembangan
lulusan perguruan tinggi, diantaranya (R&D) merupakan sebuah starategi atau
adalah memperbaiki sistem dan strategi metode penelitian yang cukup ampuh.
pengajaran. Model penelitian dan pengembangan
Penelitian ini difokuskan pada adalah” a process used develop and
Pengembangan Model Pembelajaran validate educational
Latihan Untuk Meningkatkan product”.Pendekatan research and
Kemampuan tekniksmash bolavoli di development (R&D) dalam pendidikan
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas meliputi sepuluh langkah. Adapun bagan
Negeri Medan kelas A dan Kelas B. langkah-langkah penelitian ini dapat
Secara kaffah model dimaknakan ditunjukkan pada gambar berikut:
sebagai suatu objek atau konsef yang
Research Planing Develop Prelimin
digunakan untuk merepresantasikan and Prelimin ary field
sesuatu hal nyata dan dikonversi untuk And
Information
ary from
of
testing

sebuah bentuk yang lebih Collection product

komprehensif.Sebagai contoh, model


pesawat terbang, yang terbuat dari kayu,
plastik, dan lem adalah model nyata dari
pesawat terbang. Contoh lain adalah ide Operatio Mian
Main
Operatio product
politik, opini publik diibaratkan sebagai nal field n product field revision
testing revision testing
sebuah pendulum sebab ia berubah-ubah
tiap periodiknya dari kiri kekanan begitu
terus berkelanjutan.
Istilah belajar merupakan
sesuatu yang telah biasa didengar di
dalam pembicaraan sehari-hari. Didalam
pembicaraan sehari-hari istilah belajar Revisi
Produk
selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan DisseminationAndimple
mentation
membaca atau mengerjakan soal-soal
misalnya soal berhitung atau mate-
matika dan sebagainya. Belajar dianggab
sebagai suatu fungsi apabila yang dilihat Gambar 1. Langkah – langkah Metode Research
adalah aspek-aspek yang menentukan and Development (R&D) menurut Borg and
atau memungkinkan terjadi perubahan Gall.
tingkah laku seseorang dalam proses Konsep model yang
edukatif. Sedangkan belajar dianggab dikembangkan. Tujuan dan fungsi
sebagai suatu hasil apabila yang belajar, Belajar menurut pandangan teori
dilihatnya adalah bentuk akhir dari merupakan proses untuk memberikan
berbagai pengalaman dalam interaksi pengalaman nyata bagi siswa. Ada tiga
edukatif. Bentuk akhir ini berupa potensi yang harus diubah melalui
menampakkan sifat-sifat dan tanda-tanda belajar, yaitu potensi intelektual
tingkah laku yang berhubungan dengan (kognitif), potensial moral kepribadian
apa yang dipelajari. S. Nasution (1982) (afektif) dan keterampilan mekanik/otot
mengemukakan bahwa belajar adalah (psikomotorik).Taksonomi Bloom
perubahan urat-urat, perubahan mengklasifikasikan hasil belajar menjadi
pengetahuan, dan perubahan perilaku tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor.
31

Permainan bola voli di Indonesia dalam melakukan smash adalah timing


sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa /ketepatan, meliputi: a) Ketepatan
oleh guru – guru Belanda yang mengajar saat melakukan awalan, b) Ketepatan
di sekolah – sekolah lanjutan (H.B.S. saat meloncat, c) Ketepatan saat
dan A.M.S.)Pada zaman penjajahan, memukul bola, d) Ketepatan saat
tentara Jepang juga banyak memberikan mendarat.
andil dalam memperkenalkan permainan
ini kepada masyarakat. Setelah METODE
proklamasi kemerdekaan Indonesia Metode dalam penelitian ini
banyak bekas tentara angkatan perang adalah metode penelitian dan
Belanda yang menggabungkan diri ke pengembangan (research and
dalam kesatuan tentara republik development / R&D). Sasaran klien atau
Indonesia, melalui mereka ini Tentara pengguna yang menjadi sasaran adalah
Nasional Indonesia (T.N.I.) ikut mahasiswa jurusan pendidikan jasmani
mempopulerkan permainan bola voli ini kesehatan rekreasi semester 2, kelas A
ke masyarakat.Sejak PON II di Jakarta dan B regules FIK Unimed 2017.
pada tahun 1951, sampai sekarang bola Penelitian pengembangan Model
voli termasuk salah satu cabang olah Pembelajaran Latihan Smash bola voli
raga yang resmi dipertandingkan. Pada terhadap penguasaan teknik smash bola
tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta voli mahasiswa Jurusan pendidikan
diresmikan berdirinya Persatuan Bola jasmani dan rekreasi semester 2 kelas A
Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan dan B regular ini terdiri dari tiga tahap,
menunjuk W.Y. Latumentan sebagai yaitu,
formatur untuk menyusun pengurus. 1. Tahap identifikasi dan analisis
Sekian banyak teknik dasar yang kebutuhan dengan jalan melakukan
ada dalam permainan bola voli salah studi pendahuluan
satunya adalah teknik smash, smash 2. Tahap perencanaan dan
merupakan teknik yang selalu di pengembangan model ini
gunakan untuk menyerang dan dilakukan sebelum uji coba
menghasilkan angka serta meraih dilaksanakan.
kemenangan, karena permainan bolavoli 3. Uji coba model bertujuan untuk
merupakan permainan cepat maka teknik mengetahui apakah model yang
menyerang lebih dominan dibandingkan dikembangkan layak digunakan
dengan teknik bertahan. atau tidak. Uji coba model juga
Beberapa faktor lain yang melihat sejauh mana produk yang
mempengaruhi dalam permainan bola dibuat dapat mencapai sasaran dan
voli adalah aspek bilogis yang terdiri tujuan. Berdasarkan penjelasan
atas potensi atau kemampuan dasar tersebut maka penelitian pada
tubuh,fungsi organ tubuh, postur tubuh,st tahap ini menggunakan pendekatan
ruktur tubuh serta gizi, dan aspek kualitatif dan kuantitatif.
psikologis, intelektual atau kecerdasan,
motivasi, kepribadian, serta koordinasi HASIL PENELITIAN
kerja otot dan saraf, sedangkan faktor Penelitian awal ini untuk
pendukung smash yaitu, mendapatkan informasi mengenai
pemberian bola pada smasher yang gerakan smash bola voli yang dilakukan
bersangkutan serta blok. oleh mahasiswa. Pengembangan model
Beberapa faktor yang pembelajaran smash bola voli
menentukan keberhasilan seseorang menggunakan motode pengembangan
32

Borg and Gall, yang terdiri dari 10 tertinggi 15. Skor rata-rata dan
langkah dan dibagi kedalam tiga tahapan simpangan baku pada kelompok
global yaitu: (1) tahap identifikasi dan eksperimen postesberturut-turut sebesar
analisis kebutuhan,(2) tahap 13,20 dan 1,207, sedangkan pada
pengembangan design dan draft model kelompok eksperimen pretes sebesar
pembelajaran smash bola voli, (3) tahap 11,73 dan 1,223.
pengujian (tinjauan ahli, uji coba Secara diagram dapat dilihat
kelompok kecil, dan uji lapangan). rata-rata dan simpangan baku dari 2
Pengujian tahap pertama kelompok sebagai berikut:
dilakukan pada 15 mahasiswa. Pengujian
tahap ini terbagi atas dua bagian. Bagian Model Model
baru; lama; Model baru
pertama mahasiswa dilakukan ujicoba Rata-rata; Rata-rata; Model lama
terhadap pembelajaran model lama 13,2 11,73
(konvensional) dan bagian kedua Model Model
diujicoba terhadap pembelajaran model baru; lama;
Simpanga Simpanga
baru. n Baku; n Baku;
1. Kinerja Smash Bola Voli 1,207 1,223
berdasarkan Faktor Pembelajaran
Tabel 1. Deskripsi Data pada Gambar 2. Diagram Rata-Rata dan Simpangan
Baku Keterampilan Smash Bola Voli
Kelompok Eksperimen Post Tes dan
berdasarkan Kelompok Data
Pre Tes
95% Dari diagram di atas terlihat
Confidence adanya perbedaan rata-rata antara kedua
Interval for
N Mean Std. Mean kelompok pembelajaran, rata-rata
Deviation
Min Max pembelajaran kelompok eksperimen
Lower Upper postes lebih tinggi dari pembelajaran
Bound Bound
kelompok eksperimen pretes. Adapun
Model 15 13,20 1,207 12,53 13,87 12 16 frekuensi data skor ketrampilan smash
baru
bola voli pada mahasiswa kelompok
Model 15 11,73 1,223 11,06 12,41 10 15 eksperimen postesdapat dilihat pada
lama
tabel berikut:
Total 30 12,47 1,408 11,94 12,99 10 16
Tabel 2. Frekuensi Data pada
Kelompok Eksperimen Post Test

Berdasarkan data yang % Valid Cumulative


F
Percent Percent
diperoleh dari hasil ketrampilan smash
12 5 33,3 33,3 33,3
bola voli berdasarkan kelompok
pembelajaran yaitu kelompok 13
5 33,3 33,3 66,7
eksperimen postes (model baru) dan
3 20,0 20,0 86,7
kelompok eksperimen pretes (model 14
lama), diperoleh bahwa hasil Valid
1 6,7 6,7 93,3
ketrampilan smash bola voli pada 15
kelompok eksperimen postes yaitu skor 1 6,7 6,7 100,0
16
terendah 12 dan skor tertinggi 16.
Sedangkan pada kelompok eksperimen 15 100,0 100,0
Total
pretes, hasil kemampuan smash bola voli
diperoleh skor terendah 10 dan skor
33

Dari tabel di atas terlihat bahwa yaitu kelompok eksperimen postes dan
skor yang mempunyai prosentase kelompok eksperimen pretes dilakukan
terbesar adalah skor 12 dan skor 13 yaitu dengan uji Levene, Hasil perhitungan
sebanyak 5 mahasiswa atau 33,33% . dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah mahasiswa yang memperoleh
skor di bawah rata-rata sebanyak 10 Tabel 4. Uji Homogenitas Varians
mahasiswa atau 66,67% dan mahasiswa Kelompok Eksperimen Pre Test dan
yang memperoleh skor di atas rata-rata Post Test
sebanyak 5 mahasiswa atau 33,33%. Levene
Selanjutnya frekuensi data skor df1 df2 Sig.
Statistic
ketrampilan smashbola voli pada ,077 1 28 ,783
mahasiswa kelompok eksperimen pretes
Ho: Tidak ada perbedaan variansi antar
dapat dilihat pad tabel berikut: kelompok
Tabel 3. Frekuensi Data pada Dari tabel di atas terlihat bahwa
Kelompok Eksperimen Pre Test nilai signifikansi sebesar 0,783 yang
Valid Cumulative lebih besar dari taraf signifikan 0,05,
F % sehingga hipotesis nol yang menyatakan
Percent Percent
10 2 13,3 13,3 13,3 tidak ada perbedaan variansi antar
kelompok dapat diterima. Hal ini
4 26,7 26,7 40,0
11 menunjukkan bahwa kedua kelompok
7 46,7 46,7 86,7 baik kelompok eksperimen pretes
12
Valid
maupun kelompok eksperimen postes
13
1 6,7 6,7 93,3 mempunyai variansi data yang homogen.
Untuk uji normalitas dilakukan dengan
1 6,7 6,7 100,0
15 uji statistik Kolmogorov Smirnov, hasil
15 100,0 100,0 perhitungan dapat dilihat pada tabel
Total berikut:
Dari tabel di atas terlihat bahwa Tabel 5. Uji Normalitas Kelompok
skor yang mempunyai prosentase Eksperimen Pre Test dan Post Test
terbesar adalah skor 12 yaitu sebanyak 7
mahasiswa atau 46,67% . Jumlah Kolmogorov-
Shapiro-Wilk
mahasiswa yang memperoleh skor di Smirnov(a)
bawah rata-rata sebanyak 6 mahasiswa St
atau 40% dan mahasiswa yang Pembelajaran
Si ati
memperoleh skor di atas rata-rata Stati Df df Sig.
g sti
sebanyak 9 mahasiswa atau 60%. stic
c
Untuk membuktikan signifikansi
penerapan pengembangan media ,0 ,8 ,02
Model baru ,232 15 15
pembelajaran terhadap penguasaan 28 64 7
teknik smash bola voli, perlu di uji Hasil
secara statistik dengan t-tes berkorelasi ,0 ,8 ,02
,280 15 15
(related). Namun sebelumnya syarat Model lama 02 54 0
untuk dapat melakukan perhitungan
tersebut, maka harus dilakukan uji A liliefors significance correction
prasyarat analisis yaitu uji homogenitas Ho: Data Berdistribusi Normal
dan uji normalitas.Uji homogenitas
berdasarkan kelompok pembelajaran
34

Dari tabel di atas terlihat bahwa ini lebih kecil dari nilai taraf signikan
nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov 0,05, maka tolak Ho dan terima Ha, yang
berturut adalah 0,028 dan 0,002 untuk berarti kinerja smash bola voli
kelompok eksperimen Pretes dan Postes. mahasiswa kelompok eksperimen postes
Nilai kedua signifikan tersebut lebih secara signifikan lebih baik
kecil dari nilai taraf signifikan 0,05, dibandingkan mahasiswa kelompok
sehingga hipotesis nol yang menyatakan eksperimen pretes dapat diterima.
data berdistribusi normal untuk Karena perbedaan tersebut dan rata-rata
kelompok eksperimen postes dan kinerja smash bola voli mahasiswa lebih
kelompok eksperimen pretes tidak dapat besar ( 1   2 ) dari pada mahasiswa
diterima. Dengan kata lain data untuk yang pembelajarannya secara
kelompok eksperimen pretes dan postes konvensional, maka kinerja smash bola
mempunyai data yang tidak berdistribusi voli mahasiswa dengan menerapkan
normal. pembelajaran model pengembangan
Pengujian Hipotesis. Berdasarkan lebih baik dari pada mahasiswa yang
hasil uji prasyarat yang menunjukkan pembelajarannya secara konvensional.
bahwa data baik pada kelompok Dengan demikian hipotesis 1 telah teruji
eksperimen pretes maupun kelompok kebenarannya.
eksperimen postes menunjukkan bahwa a. Hasil Belajar
data tersebut tidak memenuhi prasyarat Hasil pembelajaran model lama
analisis uji parametrik, maka dan baru dengan pengembangan media
perhitungan uji rerata kedua kelompok pembelajaran dapat dilihat pada tabel
yaitu kelompok eksperimen pretes dan berikut:
postes dapat dilakukan dengan uji non
parametrik dua sampel yaitu uji Tabel 7. Total Hasil Tes Model
peringkat bertanda Wilcoxon. Hasil Pembelajaran
perhitungan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 6. Uji Peringkat Beranda Skor Butir Soal


Wilcoxon berdasarkan Faktor Pembelajaran Total
Pembelajaran
SS SW PB SA

Model_Lama -
Model_Baru
Model Lama 47 44 43 42 176

Z -2,971(a)

Model Baru 52 48 51 47 198


Asymp. Sig. (2-tailed) ,003

a based on positive ranks

Dari tabel 6 terlihat bahwa untuk


faktor pembelajaran nilai signifikansi
sebesar 0,003. Karena uji hipotesis ini
merupakan uji satu sisi (one-tailed),
maka nilai tersebut harus dibagi 2 yaitu
0,003/2 = 0,0015 dan nilai signifikansi
35

Tabel 8. Perbandingan Efektifitas 1. Ketrampilan Smash Bola Voli


Model Pembelajaran berdasarkan Faktor Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Model
a) Deskripsi Data
Model Lama Indikator Baru
Berikut deskripsi data dari kedua uji
Hasil Persentase Penilaian Persentase coba tersebut:
Hasil Tes
Tes Efektifitas Efektifitas
47 78,33% SS 52 86,67%
Tabel 9. Deskripsi Data Pada
Kelompok Eksperimen Post Test dan
44 73,33% SW 48 80,00% Pre Test
43 71,67% PB 51 85,00% 95%
42 70,00% SA 47 78,33% Confidence
Interval for
Hasil N Mean SD Mean Min Max
176 73,33% 198 82,50% Lower Upper
Belajar
Boun Boun
d d
Berdasarkan tabel 8, setiap Model
56 14,21 ,929 13,97 14,46 12 16
indikator penilaian pembelajaran model Baru
baru lebih efektif dari pembelajaran Model
56 10,68 1,064 10,39 10,96 9 14
Lama
model lama. Rata-rata efektifitas pada 11
indikator SS pada pembelajaran model Total 12,45 2,035 12,07 12,83 9 16
2
lama 78,33% dan pembelajaran model
baru 86,67%. Rata-rata efektifitas pada Berdasarkan data yang diperoleh
indikator SW pada pembelajaran model dari hasil kinerja smash bola voli
lama 73,33% dan pembelajaran model berdasarkan kelompok pembelajaran
baru 80,00%. Rata-rata efektifitas pada yaitu kelompok eksperimen postes
indikator PB pada pembelajaran model (model baru) dan kelompok eksperimen
lama 71,67% dan pembelajaran model pretes (model lama) , diperoleh bahwa
baru 85,00%. Rata-rata efektifitas pada hasil kinerja smash bola voli pada
indikator SA pada pembelajaran model kelompok eksperimen postes yaitu skor
lama 70,00% dan pembelajaran model terendah 12 dan skor tertinggi 16.
baru 78,33%. Hasil belajar (rata-rata dari Sedangkan pada kelompok eksperimen
keseluruhan indikator) yang pretes, hasil kemampuan smash bola voli
diperolehpun mengalami peningkatan diperoleh skor terendah 9 dan skor
dari 73,33% menjadi 82,50%. Sehingga tertinggi 14. Skor rata-rata dan
dapat disimpulkan pembelajaran model simpangan baku pada kelompok
baru lebih efektif dari pembelajaran eksperimen postesberturut-turut sebesar
model lama. 14,21 dan 0,929, sedangkan pada
Hasil Pengujian Tahap Kedua. kelompok eksperimen pretes sebesar
Pengujian tahap kedua dilakukan pada 10,68 dan 1,064.
56 mahasiswa. Pengujian tahap ini Secara diagram dapat dilihat rata-
terbagi atas dua bagian. Bagian pertama rata dan simpangan baku dari 2
mahasiswa dilakukan ujicoba terhadap kelompok sebagai berikut:
pembelajaran model lama
(konvensional) dan bagian kedua
diujicoba terhadap pembelajaran model
baru.
36

Model atau 60,71% dan mahasiswa yang


Baru; Model Model Baru
Rata- Lama; memperoleh skor di atas rata-rata
rata; Rata- sebanyak 22 mahasiswa atau 39,29%.
14,21 rata; Model Lama
10,68
Selanjutnya frekuensi data skor kinerja
smashbola voli pada mahasiswa
kelompok eksperimen pretes dapat
Model Model dilihat pad tabel berikut:
Baru; Lama;
Simpanga Simpanga
n Baku; n Baku; Tabel 11. Frekuensi Data pada
0,929 1,064 Kelompok Eksperimen Pre Test

Valid Cumulative
Gambar 3. Diagram Rata – Rata dan Simpangan F %
Percent Percent
Baku Kinerja Smash Bola Voli berdasarkan
Kelompok Data. 9 6 10,7 10,7 10,7

Dari diagram di atas terlihat 20 35,7 35,7 46,4


10
adanya perbedaan rata-rata antara kedua 20 35,7 35,7 82,1
kelompok pembelajaran, rata-rata 11

pembelajaran kelompok eksperimen Valid 12


7 12,5 12,5 94,6
postes lebih tinggi dari pembelajaran 2 3,6 3,6 98,2
kelompok eksperimen pretes. Adapun 13
frekuensi data skor ketrampilan 14
1 1,8 1,8 100,0
smashbola voli pada mahasiswa
56 100,0 100,0
kelompok eksperimen postesdapat Total
dilihat pada tabel berikut:
Dari tabel di atas terlihat bahwa
Tabel 10. Frekuensi Data pada skor yang mempunyai prosentase
Kelompok Eksperimen Post Test terbesar adalah skor 10 dan skor 11 yaitu
sebanyak 20 mahasiswa atau 35,71% .
F % Valid Cumulative Jumlah mahasiswa yang memperoleh
Percent Percent skor di bawah rata-rata sebanyak 26
mahasiswa atau 46,43% dan mahasiswa
12 3 5,4 5,4 5,4
yang memperoleh skor di atas rata-rata
7 12,5 12,5 17,9 sebanyak 30 mahasiswa atau 53,57%.
13
Untuk membuktikan signifikansi
14
24 42,9 42,9 60,7 penerapan pengembangan media
Valid pembelajaran terhadap kinerja smash
19 33,9 33,9 94,6
15 bola voli tersebut, perlu di uji secara
3 5,4 5,4 100,0 statistik dengan t-tes berkorelasi
16
(related). Namun sebelumnya syarat
56 100,0 100,0 untuk dapat melakukan perhitungan
Total
tersebut, maka harus dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji homogenitas
Dari tabel di atas terlihat bahwa dan uji normalitas.Uji homogenitas
skor yang mempunyai prosentase berdasarkan kelompok pembelajaran
terbesar adalah skor 14 yaitu sebanyak yaitu kelompok eksperimen postes dan
24 mahasiswa atau 42,86% . Jumlah kelompok eksperimen pretes dilakukan
mahasiswa yang memperoleh skor di dengan uji Levene, Hasil perhitungan
bawah rata-rata sebanyak 34 mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut:
37

Tabel 12. Uji Homogenitas Varians normal untuk kelompok eksperimen


Kelompok Eksperimen Post Test dan postes dan kelompok eksperimen pretes
Pre Test tidak dapat diterima. Dengan kata lain
Levene data untuk kelompok eksperimen postes
df1 df2 Sig. dan pretestidak mempunyai data yang
Statistic
berdistribusi normal
1,098 1 110 ,297
Berdasarkan hasil uji prasyarat
yang menunjukkan bahwa data baik pada
Ho: Tidak ada perbedaan variansi antar kelompok eksperimen postes maupun
kelompok pretes menunjukkan bahwa data tersebut
tidak memenuhi uji prasyarat analisis.
Dari tabel di atas terlihat bahwa Maka perhitungan untuk sampel
nilai signifikansi sebesar 0,297 yang berpasangan menggunakan uji statistik
lebih besar dari taraf signifikan 0,05 , non parametrik, tepatnya uji peringkat
sehingga hipotesis nol yang menyatakan bertanda Wilcoxon. Hasil
tidak ada perbedaan variansi antar perhitungannya dapat dilihat pada tabel
kelompok dapat diterima. Hal ini berikut:
menunjukkan bahwa kedua kelompok
baik kelompok eksperimen postes Tabel 14. Uji Dua Sampel
maupun kelompok eksperimen pretes berpasangan Wilcoxon berdasarkan
mempunyai variansi data yang Faktor Pembelajaran
homogen.Untuk uji normalitas dilakukan Model_Lama -
dengan uji statistik Kolmogorov Model_Baru
Smirnov, hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut: Z -6,566(a)

Tabel 13. Uji Normalitas Kelompok Asymp. Sig. (2- ,000


Post Test dan Pre Test tailed)

Pembel Kolmogorov- a based on positive ranks


ajaran Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statist Tabel 15. Total Hasil Tes Model
Statistic df Sig. ic Df Sig. Pembelajaran
Hasil Model
,230 56 ,000 ,883 56 ,000 Skor Butir Soal
Baru
Pembelajaran
Model
,203 56 ,000 ,897 56 ,000 SS SW PB SA TOTAL
Lama
a liliefors Significance Correction
Model Lama 170 141 140 147 598
Ho: Data berdistribusi normal
Model Baru 211 194 199 192 796
Dari tabel di atas terlihat bahwa
nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov
baik pada kelompok eksperimen postes Hasil persentase efektifitas
maupun kelompok eksperimen pretes pembelajaran model lama dengan
sebesar 0,000. Nilai kedua signifikan pembelajaran model baru dapat dilihat
tersebut lebih kecil dari nilai taraf pada tabel berikut:
signifikan 0,05, sehingga hipotesis nol
yang menyatakan data berdistribusi
38

Tabel 16. Perbandingan Efektifitas efektifitas dan model


Model Pembelajaran pengembangan telah mampu
meningkatkan hasil belajar
Pembelajaran Pembelajaran
mahasiswa PJKR regular
Model Lama Model Baru
Faukultas Ilmu Keolahragaan
Hasil Persentase Indikator Hasil Persentase Universitas Negeri Medan
Tes Efektifitas Penilaian Tes Efektifitas 2. Dari uji coba diperoleh kinerja
170 75,89% SS 211 94,20% smash bola voli berdasarkan faktor
141 62,95% SW 194 86,61%
pembelajaran bahwa kelompok
eksperimen postes (model baru)
140 62,50% PB 199 88,84%
dan kelompok ekpserimen pretes
147 65,63% SA 192 85,71% (model lama) keterampilan smash
Hasil bola voli kelompok eksperimen
598 66,74% Belajar 796 88,84% postes yaitu skor terendah 12 dan
tertinggi 16, sedangkan pada
kelompok eksperimen pretes, hasil
Berdasarkan tabel 16, setiap
kemampuan smash bola voli
indikator penilaian pembelajaran model
diperoleh skor terendah 10 dan
baru lebih efektif dari pembelajaran
skor tertinggi 15.
model lama. Rata-rata efektifitas pada
3. Efektifitas pengembangan model
indikator SS pada pembelajaran model
pembelajaran hasil pembelajaran
lama 75,89% dan pembelajaran model
model lama dan barumengalami
baru 94,20%. Rata-rata efektifitas pada
peningkatan dari 73,33% menjadi
indikator SW pada pembelajaran model
82,50%. Sehingga dapat
lama 62,95% dan pembelajaran model
disimpulkan pembelajaran model
baru 86,61%. Rata-rata efektifitas pada
baru lebih efektif dari
indikator PB pada pembelajaran model
pembelajaran model lama.
lama 62,50% dan pembelajaran model
4. Hasil belajarsetiap indikator
baru 88,84%. Rata-rata efektifitas pada
penilaian pembelajaran model baru
indikator SA pada pembelajaran model
lebih efektif dari pembelajaran
lama 65,63% dan pembelajaran model
model lama. Hasil belajar (rata-
baru 85,71%. Hasil belajar (rata-rata dari
rata dari keseluruhan indikator)
keseluruhan indikator) yang
yang diperolehpun mengalami
diperolehpun mengalami peningkatan
peningkatan dari 66,74% menjadi
dari 66,74% menjadi 88,84%. Sehingga
88,84%. Sehingga dapat
dapat disimpulkan pembelajaran model
disimpulkan pembelajaran model
baru lebih efektif dari pembelajaran
baru lebih efektif dari
model lama.
pembelajaran model lama.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil uji coba ahli, uji kelompok uji Benny A.Pribadi. 2009. Model desain
coba produk, serta pembahasan hasil Pembelajaran Jakarta: Dian
penelitian dapat ditarik kesimpulan Rakyat.
sebagai berikut : Borg. W. R & Gall, M. D. 1989.
1. Hasil Pengembangan model Education Research: And
pembelajaran smash bola voli telah Introduktion, Fifh education.
memenuhi syarat validitas, Newyork: Long.
homogenitas, normalitas,
39

Bruce Joyce, Marsha Weil. 1980.


Models of Teaching. Second
Edition. USA: Prentice-Hall.
Deborah W.Crisfield and Mark Gola.
2002. Winning Volleyball For
Girls 2nd Edition Crisfield and
Gola.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005.
Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan dasar dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
Bandung: Alfabeta.
Tangkudung James. 2012. Kepelatihan
Olahraga”Pembinaan Prestasi
Olahraga” Cerdas Jaya.
Widiastuti. 2011. Tes dan pengukuran
olahraga.
Wina Sanjaya. 2006. Perencanaan dan
Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Yunus, Muhammad. 1992. Permainan
Bola Besar. Jakarta: Rineka Cipta.

Вам также может понравиться