Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. ANAMNESA
Tanggal 11 November 2007 pukul 14.00 WIB oleh Bidan Halida
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh
perutnya mulas bagian bawah dan menjalar sampai ke pinggang sejak pukul
10.00 WIB, terdapat pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah.
2. Tanda-tanda persalinan
His : ada, sejak tanggal 11 November 2007, pukul 10.00 WIB dengan
frekuensi 3 x setiap 10 menit, lamanya 40 detik. Ibu merasa sakit pada perut
bagian bawah menjalar sampai ke pinggang
3. Pengeluaran pervaginam
Ibu mengatakan sudah mengeluarkan darah bercampur lendir
4. Masalah-masalah khusus
Tidak ada masalah-masalah khusus yang dapat mempengaruhi persalinan.
5. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 5 Februari 2007
TP : 12 November 2007
Haid bulan sebelumnya : teratur, lamanya 7-8 hari, siklus : 28 hari
ANC : teratur, frekuensi 5 x di BPS Halida Hanim Umar
6. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT1 dan TT2 lengkap pada usia
kehamilan 4 bulan dan 6 bulan oleh bidan.
7. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
Ibu mengatakan gerakan janin yang dirasakan 10 x dalam 24 jam
8. Makan dan minum terakhir
Ibu mengatakan makan terakhir pada pukul 11.00 WIB dan minum terakhir
pada pukul 13.00 WIB
9. Pola eliminasi
Ibu BAB terakhir pada pukul 07.00 WIB dan BAK terakhir pada pukul 12.15
WIB
10. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 8 jam
11. Psikologi
Ibu mengatakan cemas menanti kelahiran anak pertamanya
C. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Status emosional : cemas menghadapi persalinan
3. Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37oC
RR : 20 x/menit
4. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : bersih, tidak ada ketombe, tidak mudah rontok
b. Wajah : simetris, tidak ada oedema
c. Mata : bentuk simetris, konjungtiva pucat, merah muda,
sklera tidak ikterik, kelopak mata normal.
d. Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip,
penciuman ibu baik
e. Mulut dan gigi : lidah dan geraham bersih, gigi tidak ada lubang dan
tidak ada caries
f. Telinga : bentuk simetris, bersih, fungsi pendengaran baik
g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis
h. Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
i. Dada:
1) Jantung : tidak ada mur-mur
2) Paru : tidak ada wheezing dan ronchi.
3) Payudara :
Pembesaran : ada pembesaran
Simetris : kanan dan kiri
Pengeluaran : kolostrum ada
Puting susu : menonjol
Benjolan/tumor : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
j. Punggung dan pinggang
1) Posisi tulang belakang : lordosis
2) Pinggang (nyeri ketuk) : tidak ada
k. Ekstremitas atas dan bawah :
1) Oedema : tidak ada
2) Kemerahan : tidak ada
3) Kekakuan sendi dan otot : tidak ada
4) Varices : tidak ada
5) Refleks patella : ada (+)
l. Abdomen :
Luka bekas operasi : tidak ada, pembesaran perut sesuai usia
kehamilan
Konsistensi : lunak, benjolan : tidak ada
Pembesaran liver : tidak ada, kandung kemih : kosong
m. Pemeriksaan kebidanan :
a. Palpasi uterus
1) TFU : ½ Px-pusat (34 cm)
2) Kontraksi : ada
3) Fetus :
Letak : memanjang
Posisi : puka
Pergerakan : aktif
4) Presentasi : bokong
5) Frekuensi : 3x dalam 10 menit, intensitas 20-40 x/menit
6) Presentasi : kepala
7) Leopold :
Leopold I : bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
Usia kehamilan menurut Mc. Donald:
TFU (cm) = 34 cm
3,5 3,5
= 9,7
= 9 bulan 7 hari
Taksiran Berat Janin (TBJ) = TFU (cm) – 11 x 155
= (34 – 11) x 155
= 3565 gr
= 3,6 Kg
Leopold II : bagian kanan ibu terasa datar, lebar, bagian kiri teraba
ekstremitas
Leopold III : teraba bulat, keras dan melenting
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP HII
Kandung kemih : kosong
b. Auskultasi
Denyut jantung janin 120x/menit dan teratur
Punctum maximum : bawah pusat sebelah kanan
c. Genetalia :
Inspeksi : vulva dan vagina tidak ada varises, tidak ada luka,
tidak ada kemerahan, terdapat pengeluaran berupa
lendir bercampur darah, ketuban utuh, pada perineum
tidak ada bekas luka
Rectum : ibu mengatakan hari ini sudah BAB, keadaan rectum
kosong, perineum kaku
d. Pemeriksaan dalam pada pukul 15.00 WIB
Vulva atau perineum tidak ada varises, bisul ataupun oedema, serviks
mendatar dan tipis, pembukaan 2 cm, selaput ketuban (+), bagian
terendah: presentasi kepala UUK kiri depan. Tali pusat tidak teraba.
n. Pemeriksaan laboratorium
Darah : Hb : 11 gr%
Urine Protein : (-)
Glukosa: (-)
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang pemenuhan cairan dan nutrisi bagi ibu
Dasar : untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ibu dan mencegah dehidrasi
b. Persiapan fisik dan mental ibu serta penyuluhan cara mengurangi rasa nyeri
Dasar : agar ibu tenang dan tidak merasa takut dalam menghadapi persalinan
V. RENCANA TINDAKAN
1. a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c. Observasi kala I menggunakan partograf dan kolaborasi bila ada keluhan
d. Siapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis ibu serta persiapan
bidan
2. Penyuluhan cara mengedan yang efektif
a. Jelaskan manfaat mengejan efektif
b. Ajarkan ibu cara mengejan efektif
c. Observasi cara mengejan efektif
3. Penyuluhan mengatasi rasa nyeri
a. Jelaskan penyebab nyeri
b. Ajarkan cara mengatasi nyeri
4. Pemenuhan nutrisi
a. Beri ibu makan jika lapar
b. Beri ibu minuman manis sebagai penambah tenaga
VI. PELAKSANAAN
1. a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini, bahwa ibu telah memasuki
kala I persalinan
b. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis
c. Melakukan observasi kala I menggunakan partograf, mengenai DJJ,
penurunan kepala, pembukaan serviks, frekuensi his dan tanda vital
d. Persiapan persalinan:
1) Ruangan bersalin
2) Menyiapkan alat persalinan
Partus set
Heating set
Radian warmer
3) Menyiapkan alat resusitasi
Slym zuinger
4) Menyiapkan pakaian bayi
Memantau kemajuan persalinan
Partograf
PD setiap 4 jam atau indikasi inpartu
5) Menyiapkan alat penanganan syok dan perdarahan
6) Memenuhi kebutuhan fisik ibu
Makan dan minum
BAB dan BAK
7) Memenuhi kebutuhan psikologi ibu
Memberikan dukungan persalinan
8) Menyiapkan alat-alat untuk bidan
Mitela Skort Kacamata
Masker Handscone Sepatu boot
9) Melakukan penyuluhan cara mengejan efektif
Menjelaskan manfaat mengejan efektif pada ibu, apabila ibu mengejan
dengan baik dapat membantu mempercepat penurunan kepala dan
pengeluaran bayi.
Mengajarkan ibu cara mengejan efektif, mengejan dilakukan pada saat his
dan telah memasuki kala II persalinan, sehingga diafragma berfungsi lebih
baik. Badan ibu dilengkungkan dengan dagu ibu di dada, kaki ditarik
kearah badan sehingga lingkungan badan dapat membantu mendorong
janin
Mengobservasi cara mengejan ibu
2. Melakukan penyuluhan cara mengatasi rasa nyeri
a. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri. Nyeri disebabkan karena adanya
kontraksi pada dinding rahim yang akan membantu mendorong janin untuk
turun
b. Mengajarkan cara mengatasi nyeri. Ibu disuruh untuk berjalan-jalan bisa
masih bisa, kemudian menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kiri,
agar pembukaan serviks lebih cepat
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini
2. Hasil pengawasan kala I dengan partograf
DJJ : 128 x/menit
Penurunan kepala : Hodge II
Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmHg
Pols : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 37,50C
Frekuensi his : 3 x dalam 10 menit, teratur, lebih kuat dan nyeri, lamanya kurang
dari 20 detik
Pembukaan serviks 5 cm
Ibu berkemih sebanyak 200 ml
Kala II pukul 05.00 WIB
S : Ibu mengatakan perutnya mulas-mulas seperti ingin BAB dan keluar air dari
kemaluannya
O : 1. Dilakukan PD pada pukul 05.00 dengan hasil
a. Dinding vagina tidak terdapat kelainan
b. Perineum kaku, konsistensi portio lunak, tipis, effacement 90%
c. Pembukaan serviks 10 cm
d. Presentasi kepala, penurunan bagian terendah di Hodge IV kanan depan
e. DJJ : 134 x/menit, teratur
f. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 120/70 mmHg RR : 22 x/menit
Pols : 80 x/menit Temp : 370C
g. Perineum menonjol, vulva membuka, ada tekanan dari anus
A : 1. Diagnosa
a. Ibu G1P0A0 inpartu kala II dengan partus lama
Dasar :
1) Kontraksi uterus 4x dalam 10 menit, lama 45 detik
2) Pembukaan lengkap
3) Portio tidak teraba, ketuban (-), perineum menonjol, anus dan vulva
membuka.
4) DJJ 134 x/menit
2. Masalah
Ibu cemas menghadapi persalinan
Dasar :
1) Ibu memasuki kala II persalinan
2) Ibu hamil anak pertama
3. Kebutuhan
1) Pemenuhan cairan dan nutrisi bagi ibu
2) Penyuluhan cara relaksasi
3) Pertolongan persalinan
A : 1. Diagnosa
a. Ibu G1P0A0 inpartu kala III
Dasar :
1) Uterus teraba bulat dan keras, TFU 2 jari di bawah pusat
2) Plasenta belum lahir
b. Potensial terjadi retensio plasenta
Dasar : plasenta belum lahir
2. Masalah
Nyeri pada perut bagian bawah
Dasar :
a. Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
b. Plasenta belum lahir
c. Kontraksi uterus baik
d. TFU 2 jari di bawah pusat
3. Kebutuhan
Pemenuhan nutrisi dan cairan
Dasar : ibu tampak lemah
A : 1. Diagnosa
a. Ibu P1A0 partus spontan pervaginam partus kala IV
Dasar :
1) Ibu partus spontan pervaginam pukul 05.30 WIB
2) Robekan perineum derajat II
3) Pengeluaran lochea rubra
4) TFU 2 jari bawah pusat
b. Potensial terjadi perdarahan pervaginam
Dasar :
1) Plasenta lahir pukul 05.45 WIB
2) Perdarahan pervaginam berupa lochea rubra
3) Terdapat robekan perineum derajat II
2. Masalah
Gangguan rasa nyaman
3. Kebutuhan
Personal Hygiene
Pemenuhan cairan dan nutrisi
1. Data subjektif
Padatanggal 17 april 2014
1. Identitas
Nama Istri : Ny. salbiah Nama Suami : Tn.abdullah
Umur : 28th Umur : 29th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : melayu Suku : Jawa
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : karyawan
Alamat :jl durian raya Alamat : jl.durianraya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan, mengeluh mulas dan nyeri
dipinggang dan ibu mengatakan sudah mengeluarkan air- air sejak tanggal 16 april 2014
pukul 02.00 WIB
4. Makandanminumterakhir
Ibumakanterakhirtanggal 16 Juni 2014pukul 20.30 WIB
Ibuseringminumterakhir 2gelas air putihpukul 20.35 WIB
5. Eliminasi
BAB terakhir 1 x pada 16 Juni 2014pukul 23.30 WIB
BAK terakhir 1 x pada 16 Juni 2014 pukul 23.40 WIB
6. Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam, tidur siang 1-2 jam sehari
7. Psikologis
Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi persalinannya
III. Analisa
1. Diagnosa :
Ibu G2PIA0 hamil 38 minggu, janin hidup tunggal, intrauterin memanjang, presentasi kepala,
inpartu kala I fase aktif
Dasar : - Ibu mengatakan hamil anak ketiga
- Leopold 1 : TFU pertengahan pusat dan Px, pada fundus teraba bokong
- Leopold II :Punggungkiri
- Leopold III :Bagianbawahterabakepala
- Leopold IV :Bagianterbawahjaninsudahmasuk PAP (divergen)
- DJJ ada, frekuensi 140 x/ mnt
- Pemeriksaandalam :Pembukaan : 9 cm, efficement : 90%, Ketuban : sudahpecah,
Penurunankepala :Hodge III
2. Masalah
Nyeriadanya his
Dasar : ibu nengatakan merasa mules dan nyeri pada pinggang semakin sering
3. Kebutuhan
- Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan
- Pengawasankala I denganpartograf
A : Diagnosa :
Ibu G1IPIA0 hamil 38 minggu, janin hidup tunggal, intrauterin, memanjang, presentasi kepala,
ibu inpartu kala II.
Dasar :
- His 4 x/10 mng, lamanya> 40 detikteratur
- Pada inspeksi tampak : vulva membuka, anus mengembang, perinium menonjol.
Masalah :
DistosiaBahu
Dasar :
- Kepala bayi telah lahir tetapi tetap berada divagina
- Kepala bayi tidak melakukan putaran paksi luar
- Kepala bayi tersangkut di perinium, seperti masuk kembali kedalam vagina (Kepala kura-
kura)
Kebutuhan :
- Memberikan dukungan terus menerus pada ibu
- Menjagakandungkemihtetapkosong
- Memimpin meneran dan bernafas yang baik selama persalinan
- Melakukanpertolonganpersalinan
P : 1. Jelaskanpadaibutentangkondisinyasaatinibahwapembukaanservikssudah 10 cm
(lengkap) danibumemasuki proses persalinanuntukmelahirkanbayinya.
2.Berikan dukungan / support terus menerus : ibu harus semangat dalam menjalani proses
persalinan ini.
3.Pimpin ibu untuk meneran : ibu boleh mngedan pada waktu timbul his, seperti orang BAB
keras meneran di bawah, kepala melihat ke fundus tangan merangkul ke - 2 pahanya, jangan
bersuarat saat meneran sampai his hilang.
4. ibu untuk bernafas yang baik selama persalinan
Saat his hilang anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan keluarkan melalui
mulut, beri nimum diantara his.
5.Membuatepisiotomi yang cukupluasuntukmengurangiobstruksijaringanlunak
danmemberiruangan yang cukupuntuktindakan.
6.Memintaibuuntukmenekukkeduatungkainyadanmendekatkanlututnya
sejauhmungkinkearahdadanyadalamposisiibuberbaringterlentang. Meminta
bantuan 2 asistenuntukmenekanfleksikedualututibukearah dada.
7. Denganmemakaisarungtangan yang telahdidisinfeksitingkattinggi :
- Melakukantarikan yang kuatdanterus-meneruskearahbawahpadakepala
janinuntukmenggerakkanbahudepandibawahsimfisis pubis.
Catatan :hindaritarikan yang berlebihanpadakepala yang dapat
mengakibatkan trauma padafleksusbrakhialis.
- Memintaseorangasistenuntukmelakukantekanansecarasimultankearah
bawahpadadaerahsuprapubisuntukmembantupersalinanbahu.
Catatan :janganmenekan fundus karenadapatmempengaruhibahulebih
lanjutdandapatmengakibatkanruptur uteri.
7. Jikabahumasihbelumdapatdilahirkan :
- Pakailahsarungtangan yang telahdidisinfeksitingkattinggi, masukkantangan
kedalam vagina.
- Lakukanpenekananpadabahu yang terletak di depandenganarah sternum
bayiuntukmemutarbahudanmengecilkan diameter bahu.
- Jikadiperlukan, lakukanpenekananpadabahubelakangsesuaidenganarah
sternum.
8. Jikabahumasihbelumdapatdilahirkan :
- Masukkantangankedalam vagina.
- Raihhumerusdarilenganbelakangdandenganmenjagalengantetapfleksi
padasiku, gerakkanlengankearah dada. Iniakanmemberikanruangan
untukbahudepan agar dapatbergerakdibawahsimfisis pubis.
9. Jikasemuatindakan di atastetaptidakdapatmelahirkanbahu, pilihan lain :
- Patahkanklavikulauntukmengurangilebarbahudanbebaskanbahudepan.
- Lakukantarikandenganmengaitketiakuntukmengeluarkanlenganbelakang.
o Bantu proses kelahiran bayi, bantu kelahiran kepala
o Lakukan episiotomi untuk membantu kelahiran bahu besar
o Lahirkan bahu dengan manuver corskrew dan lahirkan seluruh tubuh bayi
Kala III, pukul 04.30 Wib
S: - Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya
- Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya.
O : - Bayi lahir spontan pervaginam pukul 01.50 Wib, letak belakang kepala jenis kelamin
perempuan, BB ; 4100 gram, PB : 46 cm
- Ibu tampak senang dan bahagia.
TD : 120/80 mmHg Suhu : 370C
RR : 20 x/mnt Nadi : 78 x/mnt
- Plasenta belum lahir
- Pada palpasi didapat : uterus teraba bulan dan keras TFU : sepusat
- Pada nspeksi terdapat robekan jalan lahir
A: Diagnosa :
Ibu PIIA0 partus spontan pervaginam, inpartu Kala III.
Dasar :
- Bayibarulahirspontanpervaginampukul 01.50 Wib
- Plasentabelumlahir
Kebutuhan :
- Melakukanmanajemenaktifkala III
P : - Periksa fundus dan pastikan tidak ada janin lagi, kandung kemih kosong dan
kontraksi uterus baik
- Berikan oksitoksin 10 U IM di 1/3 paha bagian luar.
- Lakukan peregangan tali pusat terkendali pada saat ada kontraksi
- Observasitanda-tandapelepasanplasenta
- Melahirkan plasenta : dengan cara tangan kanan melakukan tekanan dorsal kranial dan
tangan kiri melakukan penegangan tali pusat kemudian arahkan talipusat sejajar dengan lantai
lalu distal arahkan keatas lalu distal setelah 1/3 plasenta lahir lakukan pemilinan tali pusat
dan tangan kanan menampung plasenta.
Kala IV, pukul 05.00 Wib
S: - Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayi perempuannya.
- Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas.
- Ibu merasa lega karena plasenta sudah lahir
O: - Pemeriksaan Umum
KU : baik Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/80 mmHg N : 78 x/mnt
RR : 21 x/mnt S : 370C
- TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik
- Jumlah perdarahan + 300cc, konsistensi berupa darah segar cair
- Placenta lahir lengkap dan spontan pukul 02.00 Wib
Kotiledondanselapututuh
Panjangtalipusat : 40 cm
Diameter plasenta : 10 cm
Beratplasenta : 500 gr
Tebalplasenta : 3 cm
Terdapatlukaepisiotomiderajatdua
A : Diagnosa :
P1IA0 partus spontan, inpartu Kala IV
Dasar :
- Ibumelahirkananak ke-2
- Ibupartusspontanpervaginampukul 01.50 Wib
- Plasentalahirlengkappukul 02.00 Wib
- TUF 2 jaribawahpusat
Masalah :
Terdapatlukaepisiotomi
Dasar :
- Terdapatlukaepisiotomiderajat 2
- Jumlahperdarahan 300 cc
Kebutuhan :
- Observasikeadanibu :keadaanumum, perdarahan yang keluarinvolusi uterus dan TTV.
- Heacting perineum
- Lakukanperawatanlukaperinium
P: - Observasikeadaanumumibu
- Pastikan darah yang keluar berasal dari luka episiotomi
- Lakukan heating Jelujur pada bagian dalam dan heacting subcutikuler pada perinium ibu
- Periksa Fundus
TFU : 1 jaribawahpusat
Kontraksi uterus baik
Perdarahan normal
Keadaan umum ibu dan Tanda – tanda vital
Setiap 15 menit pada satu jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
- Periksa kandung kemih : tekan blasnya, apabila teraba penuh, rangsang untuk berkemih.
- Bersihkan tubuh ibu dan lakukan vulva hygiene untuk menghindari infeksi pada luka
jahitan.
- Ajarkan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya post partum
- Beritahu keluarga untuk melapor ke bidan jika ada tanda-tanda bahaya, seperti demam,
perdarahan berlebihan, perut tidak mules dan fundus tidak ada kontraksi.
- Lakukanperawatanluka perineum.
- Anjurkan ibu untuk istirahat serta makan dan minum
- Susukanbayidanlakukan rooming in
KALA I
Tanggal 26 Juni 2012 Pukul :10.00 WIB
SUBJEKTIF
Ny. R, G1P0A0, 36 tahun
Ibu tiba diklinik pada tanggal 26-06-2012 pukul 10.00 WIB dibawa oleh suami
Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah abortus
HPHT 17-9-2011 dan TTP 24-06-2012
Perut ibu terasa mules sejak tanggal 26 Juni 2012 pukul 00.30 WIB
Ibu mengatakan ada keluar lendir bercampur darah
OBJEKTIF
Pemeriksan Fisik
PLANNING
1. Asuhan Persalinan kala I
a. Jelaskan kondisi ibu
b. Siapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan
c. Siapkan alat dan obat untuk menolong persalinan serta resusitasi janin
d. Lakukan pengawasan kala I dengan menggunakan partograf
2. Gangguan rasa aman sehubungan nyeri pinggang
a. Jelaskan tahapan-tahapan yang akan ibu jalani dalam proses persalinan
b. Jelaskan pada ibu ketegangan akan mempengaruhi proses persalinan
c. Atur posisi ibu senyaman mungkin
d. Anjurkan ibu untuk beristirahat bila tidak ada His
e. Ajarkan pada ibu cara mengedan yang efektif
1) Tenangkan ibu
2) Ajarkan teknik relaksasi
3) Anjurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum waktunya
3. Kurangnya kebutuhan nutrisi
a. Menjelaskan pada ibu pentingnya istirahat, cairan, nutrisi untuk persiapan
proses persalinan
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
c. Observasi asupan pada ibu
d. Libatkan keluarga untuk pemenuhan asupan ibu
4. Ibu dapat lebih tenang untuk menjalani proses persalinan dengan suami dan ibu
disampingnya .
5. Ibu mengatakan mengerti tentang kondisinya saat ini dan mengerti tentang cara mengatasi
nyeri akibat his.
KALA II
Tanggal 26 Juni 2012 Pukul 15.00 WIB
SUBJEKTIF :
1. Ibu mengatakan sakitnya lebih sering dan lama
2. Ibu mengatakan seperti ingin BAB dan adanya dorongan meneran
3. Ibu tampak semakin gelisah sambil memegangi perutnya
OBJEKTIF :
1. Kontraksi uterus makin sering, lama dan kuat, kualitas baik, dominasi di fundus his 4x tiap 10
menit selama 45 detik, relaksasi baik
2. Periksa Dalam terakhir pukul 15.00 WIB dengan hasil :
a. Vulva/vagina : Blood slym bertambah banyak
b. Portio : tidak teraba
c. Ketuban : pecah spontan
d. Presentasi : Kepala/UUK kiri depan
e. Penurunan Kepala : 0/5 pada hodge IV
f. Pembukaan : 10 cm
3. Anus mengembang, vulva membuka dan perineum mulai menonjol
4. Djj terdengar jelas frekuensi 140 x/menit
5. Pemeriksaan vital sign : a. TD : 120/80 mmHg
b. Pols : 80x/mnt
c. RR : 20x/mnt
d. Temp : 370C
6. Ibu mulai mengedan dan setiap mengedan keluar blood slym
7. Ibu mengerti cara mengedan yang efektif dan kapan ibu boleh mengedan serta ibu dapat
melakukannya dengan baik
ASSESMENT :
G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu 6 hari, janin hidup, tunggal, intra uterin, presentasi
kepala, PUKA, partus Kala II
Dasar :
a. His kuat 4X tiap 10 menit, lamanya 45 detik, kualitas baik, dominasi fundus,
relaksasi baik .
b. Ibu mulai mengedan bila ada his dan keluar blood slym semakin banyak .
c. Ketuban pecah spontan, anus dan vulva membuka .
d. Djj 140x/menit .
e. Pembukaan lengkap 10 cm .
f. Penurunan kepala Hodge III-IV.
Masalah:
a. Nyeri persalinan
Dasar : 1) Ibu tampak semakin gelisah sambil memegangi perutnya
2) Ibu mengatakan perutnya mulas dan makin sering
3) Ibu mengatakan sudah tidak bisa menahan keinginan untuk mengedan
b. Rasa cemas
Dasar : 1) Ibu mengatakan cemas dengan persalinannya kali ini dan karena his yang makin sering dan
lama.
2) Ibu tampak gelisah
Kebutuhan : a. Asupan nutrisi adekuat
b. Dukungan psikologis
c. Asuhan Pertolongan persalinan normal
d. Pertolongan persalinan normal
PLANNING :
1. Jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi dan beri penjelasan bahwa persalinan akan segera
dimulai
a. Siapkan perlengkapan untuk pencegahan infeksi
b. Siapkan tempat persalinan, peralatan dan bahan
c. Siapkan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
2. Siapkan ibu dan keluarga
a. Anjurkan keluarga untuk mendampingi selama persalinan
b. Berikan dukungan dan semangat selama persalinan dan kelahiran bayinya
c. Siapkan kondisi ibu dan atur posisinya
d. Lakukan masase pada punggung ibu dan usap perut lembut pimpin
3. Pimpin persalinan tiap ada his dan menganjurkan pada ibu untuk istirahat saat his hilang.
Ajarkan ibu teknik relaksasi, istirahat diantara kontraksi
a. Anjurkan ibu untuk tidak mengeran berkepanjangan dan menahan nafas
b. Motivasi ibu agar tetap tenang
4. Pantau selama penatalaksanaan kala II persalinan
a. Periksa dan catat nadi setiap 30 menit, rekuensi dan lama his setiap 30 menit
dan penurunan kepala bayi .
b. Observasi pengeluaran pervaginam, periksa warna cairan ketuban .
c. Periksa kemungkinan kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya .
d. Periksa putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir .
e. Lakukan semua tindakan dengan teknik septik-septik antiseptik .
5. Bayi lahir pukul 15.30 WIB,Jenis kelamin laki-laki, BB : 3100 gram, panjang badan 49 cm,
bayi BUGAR.
KALA III
SUBJEKTIF :
1. Ibu mengatakan perutnya terasa mulas.
2. Ibu mengatakan merasa lega dan senang dengan kelahiran bayinya .
OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 370C
2. Palpasi pada daerah perut didapatkan uterus tidak teraba bulat dan keras kontraksi baik,
TFU 1 jari diatas pusat .
3. Placenta belum keluar setelah 15 menit oksitosin disuntikkan
4. Kandung kemih kosong
ASSESMENT
P1A0, partus kala III dengan retensio plasenta
Dasar : a. TFU 1 jari diatas pusat
b. Placenta belum lahir > 15 menit
c. Perdarahan pervaginam ada.
Masalah : Placenta belum lahir setelah 15 menit
Kebutuhan : Pembertian oksitosin kedua dan Manual Plasenta.
Potensial perdarahan post partum
Dasar : Ibu post partum, placenta belum lahir
PLANNING :
1. Jelaskan pada ibu bahwa ia memasuki kala III persalinan
a. Jelaskan pada ibu tindakan yang mungkin dilakukan
b. Jelaskan pada ibu bahwa pengeluaran plasenta tidak seperti pengeluaran bayi
c. Lakukan observasi vital sign
2. Lakukan manajemen aktif kala III, meliputi
a. Pemotongan tali pusat dengan memperlihatkan teknik steril
b. Pemberian suntikan oksitosin 10 unit dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir
c. Penegangan tali pusat terkendali, dengan cara memindahkan klem pada tali
pusat sekitar 5-10 cm dari vulva dan tangan kiri pada abdomen ibu tepat diatas
simfisis pubis dan beri sedikit tekanan secara kranial .
d. Masase fundus uteri dengan lembut dan gerakan tangan dengan arah memutar
pada fundus uteri selama 15 detik
e. Jika plasenta belum lahir dalam waktu 15 menit, berikan 10 unit oksitosin
yang ke 2 tunggu 30 menit .
f. Plasenta belum lahir dan ada tanda terjadi perdarahyan segera keluarkan
plasenta.
3. Lakukan manual plasenta
a. Masukan 1 tangan kedalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagia bawah
b. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah
c. Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser kranial sehingga
semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan.
d. Sementara satu tangan masih didalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan
untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
e. Keluarkan plasenta
4. Observasi perdarahan
a. Observasi kontraksi uterus
b. Periksa placenta yang sudah dikeluarkan, selaput dan kotiledonnya
c. Kontrol luka yang terjadi pada vagina dan perineum tidak ada robekan, perineum utuh .
d. Masase fundus 15 detik
e. Mandikan/bersihkan ibu dan lakukan vulva hygiene setelah plasenta dilahirkan
f. Ganti pakaian ibu dengan yang bersih
g. Berikan minuman dan anjurkan ibu untuk istirahat
5. Placenta lahir pukul 16.05, lengkap, berat 500 gr, kotiledon 20 buah, insersi lateralis,
panjang tali pusat 45 cm, diameter 200cm.
KALA IV
Tanggal 26 Juni 2012 Pukul 16.10 WIB
SUBJEKTIF :
1. Ibu tampak tenang dan mengatakan lega karena bayi dan plasentanya telah lahir
2. Ibu tampak lemah
OBJEKTIF :
1. Pmeriksaan
TD : 110/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/menit
Temp. : 370C
2. Keadaan umum baik, composmentis
3. Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat , jumlah perdarahan 120 cc.
4. Tidak ada laserasi
5. ASI sudah keluar
ASSESMENT :
P1A0 partus spontan pervaginam, kala IV
Dasar : a. Bayi lahir tanggal 26 Juni 2012, pukul 15.30 WIB
b. Plasenta lahir secara manual tanggal 26 Juni 2012, pukul 16.05 WIB
Masalah
a. Nutrisi dan cairan kurang adekuat
Dasar : Ibu tampak lemah dan bibir ibu tampak kering
b. Rasa Cemas
Dasar : Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini
Potensial terjadi perdarahan post partum
Dasar : a. Perut mulas, TFU 1 jari bawah pusat
b. Perdarahan kala III 150 cc
Kebutuhan
Observasi keadaan umum, involusi uterus, perdarahan dan kandung kemih.
PLANNING
1. Pemantauan kala IV
a. Pantau kondisi ibu saat ini
b. Lakukan rangsangan taktil pada fundus untuk merangsang kontraksi uterus
c. Perkirakan kehilangan darah
2. Evaluasi Keadaan umum ibu
a. Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus kandung kemih, perdarahan
b. Lakukan peninjauan uterus tetap berkontraksi
c. Pantau temperatur dan nilai perdarahan
d. Dampingi ibu selama 2 jam Post Partum
3. Penuhi kebutuhan ibu
a. Bersihkan ibu, anjurkan untuk menjaga personal hygieny
b. Ajarkan ibu cara perawatan pada alat genitalianya
c. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi agar kondisinya stabil
d. Bantu ibu dalam memenuhi kebutuhan aktifitas dan berikan posisi yang nyaman
e. Anjurkan ibu untuk segera memberikan asi kepada bayinya
4. Observasi proses involusi (TFU, kontruksi uterus, nyeri tekan, perdarahan pervaginam)
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam ke-2
Planning (P) :
1. Melihat tanda dan gejala kala II : ada dorongan yang kuat untuk meneran, tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva dan vagina terbuka.
2. Memastikan kelengkapan alat dan bahan pertolongan persalinan : alat sudah lengkap
3. Memakai celemek
4. Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan dan mencuci tangan dengan
abun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih
5. Memakai sarung tangan DTT
6. Mengisi spoit dengan oksitosin 10 IU
7. Membersihkan vulva dan perineum
8. Melakukan pemeriksaan dalam
9. Mendekontaminasi sarung tangan
10. Mengobservasi DJJ : 136x/menit
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap, keadaan janin baik
12. Membantu ibu mengambil posisi meneran ; ibu dalam posisi litotomi
13. Memimpin ibu meneran saat ada his
14. Memasang handuk bersih diatas perut ibu dan duk steril di bawah bokong ibu
15. Memakai handskun steril/DTT
16. Menyokong perineum saat kepala bayi membuka vulva 5-6 cm dengan tangan kanan
dan menahan puncak kepala dengan tangan kiri
17. Membersihkan muka, mulut dan hidung bayi dengan kasa steril
18. Memeriksa adanya lilitan tali pusat ; tidak ada lilitan tali pusat
19. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar
20. Melahirkan bayi dengan cara kedua tangan diletakkan secara biparietal pada kepala
bayi lalu menarik kepala kearah bawah untuk melahirkan bahu depan dan menarik
kepala keatas untuk melahirkan bahu belakang, kemudiaan melahirkan bayi secara
sangga susur ; bayi lahir pukul 06.25 Wita, jenis kelamin laki-laki
21. Menilai bayi segera setelah lahir ; menangis spontan, kulit kemerahan, pergerakan
aktif
22. Mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan kain bersih dan kering
23. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal ; janin tunggal
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN PADA NY
“S” KALA III DENGAN EMBOLI AIR KETUBAN
DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR
TANGGAL 28 SEPTEMBER 2012
Planning (P):
1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin
2. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3 paha atas bagian luar
3. Menjepit tali pusat dengan klem pertama ± 3 cm dari perut bayi, dan memasang klem kedua ± 2 cm dari klem
pertama, memotng tali pusat dan mengikatnya dengan pengikat tali pusat yang steril
4. Mengganti kain pembungkus bayi dengan kain bersih dan kering
5. Melakukan IMD
6. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
7. Meletakkan tangan kiri di atas simphisis dan tangan kanan memegang tali pusat
8. Menunggu uterus berkontraksi kemudian melakukan peregangan tali pusat terkendali dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri melakukan tekanan pada uterus secara dorsocranial
9. Jemput plasenta dengan kedua tangan, putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta dan selaput ketuban
lahir; plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 06.30 wita
1. DATA SUBYEKTIF
Ibu "TP" umur 26 tahun bersalin pada pukul 10.00 wita. 2 jam setelah plasenta lahir,
ibu mengeluh pusing dan mengantuk.
2. DATA OBYEKTIF
Keadaan umum lemah, kesadaran ibu samnolen, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
100 x/menit, respirasi 30 x/menit dan suhu 360 C.
Ibu tampak pucat, ekstremitas teraba dingin serta warna kuku tampak pucat, TFU 1
jari diatas pusat, tidak ada kontraksi, kandung kemih kosong, dan pengeluaran darah
dari vagina ± 600 cc.
3. ASSESMENT
4. P3003 P Spt B 2 jam post partum dengan atonia uteri
5. Resiko terjadi syok hemoragik
6. PERENCANAAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami atonia uteri atau
uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik
2. Pastikan kembali kandung kemih dalam keadaan kosong, sehingga
memudahkan uterus berkontraksi
3. Lakukan masase uterus
4. Lakukan penatalaksanaan atonia uteri
5. Evaluasi atau bersihkan bekuan darah atau selaput ketuban
6. Lakukan kompresi bimanual interna atau KBI
1. Bila uterus berkontraksi, pertahankan KBI selama 1-2 menit, keluarkan
tangansecara hati-hati dan lakukan pengawasan kala IV.
2. Bila uterus tidak berkontraksi, lakukan kompresi bimanual eksterna
atau KBE yang dilakukan oleh asisten atau keluarga, kemudian
keluarkan tangan (KBI) secara hati-hati dan suntikkan methyl
ergometrin 0,2 mg i.m. pasang infuse RL + 20 IU oksitosin (grojog),
lakukan lagi KBI.
7. Bila uterus berkontraksi, lakukan pengawasan kala IV.
8. Bila uterus tidak berkontraksi, lakukan rujukan sambil melakukan KBE.